Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
MUATAN LOKAL
MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013
REVISI 2017
JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MUATAN LOKAL
MATA PELAJARAN
Penanggung Jawab
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Dr. Ir. Ahmad Hadadi, M.Si.
Pengarah
Kepala Balai Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah
Drs. H. Husen R. Hasan, M.Pd.
Tenaga Ahli
Prof. Dr. H. Yayat Sudaryat, M.Hum. (UPI)
Dr. H. Dingding Haerudin, M.Pd. (UPI)
Dr. H. Usep Kuswari, M.Pd. (UPI)
Dr. Dedi Koswara, M.Hum. (UPI)
vi
Sunda atau bahasa daerah lain seperti Melayu-Betawi di daerah Depok dan Bekasi
serta Bahasa Cirebon di wilayah Cirebon dan Indramayu. Bahasa-bahasa tersebut
termasuk bahasa daerah yang hidup di Propinsi Jawa Barat sesuai dengan Peraturan
Daerah Jawa Barat No. 5/2003 tentang Pelestarian Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah
yang kemudian diubah menjadi Perda No. 14/2014.
Sebagai Kurikukulum Tingkat Daerah Muatan Lokal yang bengacu pada
Kurikulum Nasional, KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda berbasis
Kurikulum 2013 dilakukan revisi pada tahun 2017. Revisi tersebut berkaitan dengan
perumusan KD dan pemetaan materi ajar bahasa daerah mempertimbangkan
keragaman lokalitas dan mewadahi fenomena kebahasaan dan pola komunikasi yang
berkembang di lingkungan masyarakat.
Revisi Kurikulum ini dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat,
yang untuk kepentingan regional Jawa Barat disusun berdasarkan Pergub Jabar Nomor
69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada
Jenjang Pendidikan Dasar dan menengah di Jawa Barat, dan Surat Keputusan Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 819/8653-Setdisdik tanggal 20 Pebruari
2017 tentang Tim Pengembang Kurikulum Mulok Bahasa dan Sastra Sunda
Terima kasih kepada Tim Ahli dan Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
Jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang telah berkenan melakukan revisi
Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Sunda berbasis Kurikulum
2013. Semoga semua ini dapat dirasakan manfaatnya oleh dunia pendidikan
kita.
vii
K ATA PENGANTAR
KEPALA BALAI
PENGEMBANGAN BAHASA DAN KESENIAN DAERAH
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
viii
Kendala lain yang juga sering disuarakan oleh masyarakat dan para guru
adalah tidak meratanya kurikulum diberlakukan di setiap satuan pendidikan karena
berbagai hal, kendati Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Daerah telah ditetapkan penggunaannya melalui Pergub. Kritik juga muncul dari
masyarakat berkaitan dengan kekeliruan bahan ajar dan karakter Kurikulum Muatan
Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang cenderung terlalu meniru
struktur kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia.
Berkaitan dengan masalah-masalah tersebut di atas, perlu adanya upaya untuk
merevisi dan mengembangkan kembali Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Daerah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Namun
sebelum revisi dilakukan, diperlukan landasan konseptual yang jelas menyangkut apa
saja yang harus menjadi pertimbangan tim review. Diperlukan poko-pokok pikiran
yang jelas untuk nanti digunakan oleh tim pengembang Kurikulum Muatan Lokal
Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah sebagai landasan bekerja.
Buku ini merupakan dokumen kurikulum tingkat daerah Provinsi Jawa Barat
yaitu Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Berbasis
Kurikulum 2013 yang telah direvisi. Dokumen kurikulum diharapkan dapat dijadikan
pedoman pembelajaran muatan lokal bahasa dan sastra Sunda pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah di Jawa Barat, terhitung mulai tahun pelajaran
2017/2018.
Semoga buku ini ada kemanfaatan di dalamnya dan pada akhirnya akan
membawa pada perbaikan dalam pembinaan, pengembangan dan pelestarian
bahasa dan sastra daerah melalui jalur pendidikan di Jawa Barat.
ix
D AFTAR ISI
Lampiran-LAMPIRAN......................................................................... 29
Lampiran 1: SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
. SUNDA SMA/SMK/MA/MAK ................................................ 30
A. Pengertian SIlabus........................................................................ 30
B. Komponen Silabus......................................................................... 30
C. Pengembangan Silabus................................................................. 31
x
Lampiran 2: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
. SMA/SMK/MA/MAK MATA PELAJARAN BAHASA
. DAN SASTRA SUNDA ......................................................... 59
A. Batasan ........................................................................................ 59
B. Komponen RPP............................................................................. 59
C. Prinsip Penyusunan RPP............................................................... 60
D. Langkah Penyusunan RPP............................................................ 61
xi
BAB I
KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 26 26 26
C. Kelompok Peminatan
I Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam
1. Matematika 3 4 4
2. Biologi 3 4 4
3. Fisika 3 4 4
4. Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1. Geografi 3 4 4
2. Sejarah 3 4 4
3. Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
4. Ekonomi 3 4 4
III Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
1. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2. Bahasa dan Sastra Daerah 3 4 4
3. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
4. Bahasa dan Sastra Asing
3 4 4
Lainnya
5. Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Pelajaran yang tersedia per minggu 71 82 82
Jumlah Jampel yang harus ditempuh per minggu 44 46 46
3. Bacaan Wajib
C. Fungsi
Standar kompetensi dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan
bagi guru-guru di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran
Bahasa dan Sastra Sunda sehingga segi-segi pengembangan pengetahuan,
keterampilan, serta sikap berbahasa dan bersastra Sunda dapat terprogram
secara terpadu.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini disusun dengan
mempertimbangkan kedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan
sastra Sunda sebagai sastra Nusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi
pada fungsi mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai (1) sarana pembinaan
sosial budaya regional Jawa Barat; (2) sarana peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan pengembangan
budaya; (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (4)
sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Sunda untuk
berbagai keperluan; (5) sarana pengembangan penalaran; dan (6) sarana
pemahaman aneka ragam budaya daerah (Sunda).
D. Tujuan
Pertimbangan itu berkonsekuensi pula pada tujuan pembelajaran
bahasa dan sastra Sunda yang secara umum agar peserta didik mencapai
tujuan-tujuan berikut.
KELAS X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu, 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif melalui keteladanan, pemberian nasehat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia..
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
KELAS XI
3.3. Menganalisis isi, pola penyajian, 4.3. Menyusun teks berita berdasarkan
dan unsur kebahasaan teks pengamatan atau hasil wawancara
berita dari media massa cetak sesuai dengan struktur dan kaidah
atau elektronik. kebahasaan.
KELAS XII
3.6. Menganalisis isi, struktur dan 4.6. Menulis artikel sederhana berbahasa
unsur kebahasaan teks artikel Sunda dengan memperhatikan
berbahasa Sunda. struktur dan penggunaan kaidah
kebahasaan.
Keterangan:
Pada prinsipnya kompetensi bahasa dan sastra Sunda untuk peserta
didik SMA/SMK/MA/MAK relatif sama. Akan tetapi, pemilihan KD dan materi
pokok di SMK/MAK disesuaikan dengan vokasional, kondisi, dan pelaksanaan
pembelajaran di sekolah masing-masing.
Bagi SMK/MAK yang melaksanakan empat tahun akademik, pendidik
dapat memilih enam KD dan materi yang berfokus pada praktek dan unjuk
kerja berbahasa Sunda yang berkaitan dengan kekhasan vokasional sekolah.
Misalnya: (a) menulis laporan, (b) menyusun berita, (c) mendemonstrasikan
panata acara, (d) menulis aksara Sunda, (e) mendemonstrasikan biantara, (f)
menulis artikel, dan (g) mengkreasikan kawih.
A. Pengertian SIlabus
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termasuk
ke dalam desain pembelajaran perencanaan pembelajaran yang mengacu
kepada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan
Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran.
B. Komponen Silabus
Di dalam lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses disebutkan bahwa silabus paling sedikit memuat beberapa
komponen, yakni:
1. Identitas mata pelajaran (misalnya: Bahasa dan Sastra Sunda);
2. Identitas sekolah, diisi dengan satuan pendidikan dan kelas (SD/Kelas
I);
C. Pengembangan Silabus
Pengembangan Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi dalam rangka mewujudkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif. Oleh karena itu proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
31
Memperhatikan konteks global dan kemajemukan masyarakat Indonesia,
misi dan orientasi Kurikulum 2013 diterjemahkan dalam praktik pendidikan
dengan tujuan khusus agar peserta didik memiliki kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan masyarakat di masa kini dan di masa mendatang, seperti
tampak pada gambar 1.
Gambar 1
LAMPIRAN-LAMPIRAN
33
34
Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan sebagai berikut ini.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
35
36
3.3. Menganalisis - Membaca dan mengamati beberapa contoh teks wawancara
Fungsi sosial
isi, struktur, - Memahami isi wawancara
dan unsur Meneladani Nilai moral - Mengidentifikasi struktur wawancara
kebahasaan dan pendidikan dalam - Memahami unsur-unsur kebahasaan teks wawancara.
teks teks wawancara. yang - Menyimpulkan tentang kaidah-kaidah wawancara
wawancara. diimplementasikan dalam - Menyajikan hasil analisis unsur kebahasaan wawancara secara lisan
kehidupan sehari-hari dan tertulis
Struktur kebahasaan
- Tema
- Daftar pertanyaan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
37
38
3.5. Membanding-
Fungsi sosial - Menyimak jenis-jenis dongeng dengan menggunakan berbagai macam
kan jenis
Meneladani nilai- media pembelajaran.
dongeng
berdasarkan nilai moral yang - Mencatat dan membahas kosa kata yang belum dipahami.
struktur, unsur terkandung dalam - Bertanya jawab tentang perbedaan jenis dongeng yang telah disimak.
kebahasaan dan jenis-jenis dongeng
- Membuat ihtisar dongeng yang telah disimaknya.
fungsi sosial untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari - Berlatih dengan teman sebangku dan saling menilai.
- Menanyakan hal-hal yang tidak diketahui
4.5. Menampilkan Struktur teks - Menampilkan salah satu jenis dongeng yang telah disiapkannya.
berbagai
- Bagian pembuka - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajarnya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
39
40
3.7 Menganalisis isi, Fungsi sosial - Membaca dan mengamati teks sajak yang mengandung berbagai
unsur, struktur macam kosa kata, dan idiom yang merupakan kekayaan bahasa Sunda.
dan aspek Menerapkan idiom,
kosakata dan bahasa - Menyimak dan menampilkan salah satu sajak dengan menggunakan
kebahasaan
dalam menampilkan berbagai macam media.
sajak.
sajak. - Bertanya jawab tentang aspek kebahasaan yang terdapat dalam sajak.
4.7 Menampilkan Struktur Teks - Menampilkan salah satu sajak dengan cara (membaca, deklamasi,
sajak dengan musikalisasi, dramatisasi)
- Teks sajak berisi kosa - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajarnya
cara membaca,
men- kata, dan idiom.
KELAS XI
Alokasi Waktu: 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
budaya sekolah dengan memperhatikan karaktersitik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
41
42
Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan sebagai berikut ini.
3.1 Menganalisis isi, struktur, Fungsi Sosial: - Membaca dan mengidentifikasi bentuk carita
serta unsur kebahasaan Nilai moral dan pendidikan buhunwawacan sebagai warisan budaya Sunda.
petikan cerita wawacan. yang bisa yang bisa - Memahami isi wawacan yang disimak baik dari segi isi
diimplementasikan dalam maupun unsur kebahasaan.
Topik
Wawacan yang dapat
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI.
3.2 Menganalisis isi, struktur Fungsi Sosial: - Membaca teks Carita pondok.
dan unsur kebahasaan Nilai moral dan pendidikan - Menanyakan dan mengumpulkan istilah-istilah khusus
carita pondok. yang bisa yang bisa yang ditemukan di dalam teks Carita pondok.
diimplementasikan dalam - Mengidentifikasi ciri-ciri Carita pondok.
4.2 Menulis carita pondok kehidupan sehari-hari. - Menganalisis unsur sastra yang terdapat di dalam
sederhana dengan Struktur Teks Carita pondok.
memperhatikan - Ciri-ciri carita pondok. - Menyusun kerangka Carita pondok .
struktur dan kaidah - Unsur Sastra (unsur- - Menulis karangan Carita pondok menjadi sebuah
kebahasaan. unsur intrinsik dan karangan yang utuh dengan memperhatikan struktur
ektrinsik cerita). dan kaidah kebahasaan.
Unsur Kebahasaan: - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajar.
- Diksi
- Pakeman basa
- Ejaan dan tanda baca.
- Paduan paragraf.
- Kesesuaian antara tema
dan isi.
- Kalimat langsung dan
tidak langsung.
Topik
Menulis Carita Pondok
yang dapat menumbuhkan
perilaku yang termuat di KI.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
43
44
- Membandingkan teks warta dari media massa cetak
3.3 Menganalisis isi, pola Fungsi Sosial:
dan elektronik.
penyajian, dan unsur Nilai moral dan pendidikan
- Menyebutkan bagian-bagian warta dengan sistematis
kebahasaan teks berita yang bisa yang bisa
dan benar.
dari media massa cetak diimplementasikan dalam
- Mencari dari berbagai sumber informasi tentang
atau elektronik. kehidupan sehari-hari.
prosedur nulis warta dan kaidah-kaidahnya.
Teks Warta
- Menjelaskan langkah-langkah membuat warta dengan
4.3 Menyusun teks Struktur
cermat dan benar.
berita berdasarkan - Bubuka
- Merancang teks warta berdasarkan hasil pengamatan
pengamatan atau hasil - Eusi
atau hasil wawancara.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
45
46
3.5 Menganalisis isi, struktur, Fungsi Sosial: - Membaca dan mengamati teks biantara.
dan unsur kebahasaan Menumbuhkan sikap saling - Mendikusikan tentang aspek kebahasaan (istilah-istilah
teks biantara. menghormati sesama. yang dianggap sulit, purwakanti, dan gaya basa) yang
4.5 Mendemonstrasikan Teks Biantara terdapat dalam teks biantara.
biantara dengan Struktur - Mencari dari berbagai sumber mengenai teks biantara
memperhatikan - Bubuka (salam yang bisa dijadikan referensi pembelajaran.
kesantunan dan bubuka, mukadimah, - Merancang dan menyusun teks biantara.
penggunaan kaidah pangwilujeng ka nu - Menyajikan teks biantara dengan memperhatikan
bahasa. haladir) penggunaan kaidah basa.
- Eusi - Menanggapi tampilan Biantara dalam konteks
LAMPIRAN-LAMPIRAN
47
48
3.7 Menganalisis isi, struktur, Fungsi Sosial - Membaca dan mengamati teks/naskah drama.
dan unsur kebahasaan Nilai moral dan pendidikan - Mendikusikan tentang aspek kebahasaan (istilah-istilah
teks/naskah drama. yang bisa yang bisa yang dianggap sulit, purwakanti, dan gaya basa) yang
diimplementasikan dalam terdapat dalam teks/naskah drama.
kehidupan sehari-hari. - Mencari dari berbagai sumber mengenai teks/naskah
4.7 Menampilkan drama Struktur drama yang bisa dijadikan referensi pembelajaran.
berdasarkan teks/naskah - Unsur-unsur teks drama. - Merancang dan menyusun teks/naskah drama dengan
dengan memperhatikan - Unsur-unsur pintonan memperhatikan penggunaan kaidah basa.
intonasi dan ekspresi. drama. - Menampilkan drama berdasarkan teks/naskah dengan
- Genre drama memperhatikan intonasi dan ekspresi.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
49
50
KELAS XII
Alokasi Waktu: 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karaktersitik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
perilaku yang termuat di
KI.
51
52
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.3 Menganalisis isi, Fungsi sosial - Menyimak dan atau membaca dengan seksama contoh
struktur, dan unsur petikan carita pantun.
Nilai moral dan
kebahasaan petikan pendidikan yang bisa - Mengidentifikasi bentuk carita pantun.
carita pantun. diimplementasikan dalam
4.3 Mengkreasikan - Bertanya jawab isi yang terkandung pada carita pantun.
kehidupan sehari-hari.
carita pantun - Menganalisis unsur kebahasaan carita pantun.
secara lisan/tulisan Struktur Teks
- Mengkreasikan carita pantun secara lisan/tulisan
(seperti drama, - Jenis Rajah
3.4 Menganalisis isi, Fungsi sosial - Mengidentifikasi unsur-unsur novel dengan cermat.
struktur, dan unsur Nilai moral dan - Memahami isi novel dengan teliti.
kebahasaan novel. pendidikan yang bisa - Menganalisis bahasa yang dipergunakan serta unsur
diimplementasikan dalam intrinsik dalam novel dengan teliti.
4.4 Menyajikan hasil kehidupan sehari-hari.
analisis novel melalui - Menginterpretasikan isi novel sesuai dengan kaidah-
berbagai media Struktur Teks kaidahnya.
(seperti bagan, - Ciri novel
- Menyajikan hasil analisis novel melalui berbagai media
cerita bergambar, - Unsur sastra (intrinsik &
(seperti bagan, cerita bergambar, animasi)
animasi) dengan ekstrinsik)
memperhatikan Unsur Kebahasaan - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajarnya.
struktur dan kaidah - Diksi
kebahasaan. - Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, dan
tanda baca.
- Kalimat langsung dan
tidak langsung.
Topik
Petikan novel yang dapat
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
53
54
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.5 Menganalisis isi, Fungsi sosial - Mengamati contoh sisindiran untuk mengetahui fungsi
struktur, dan Menemukan makna dan sosial.
unsur kebahasaan nilai-nilai kehidupan - Membaca contoh sisindiran.
sisindiran. yang terkandung dalam - Secara berkelompok menganalisis unsur-unsur
4.5 Menyusun dan sisindiran sisindiran untuk mengetahui fungsi sosial.
menampilkan - Mendiskusikan isi sisindiran yang dibacanya untuk
sisindiran secara Struktur Teks mengetahui fungsi sosial.
3.6 Menganalisis isi, Fungsi sosial - Membaca teks artikel dengan memperhatikan ciri dan
struktur dan unsur Nilai moral dan tema pada artikel.
kebahasaan teks pendidikan yang bisa - Bertanya-jawab tentang ciri-ciri artikel.
artikel berbahasa diimplementasikan dalam - Menjelaskan ciri-ciri artikel dengan teliti dan sistematis.
Sunda. kehidupan sehari-hari.
4.6 Menulis artikel - Menentukan tema teks artikel secara tepat dan
sederhana Struktur Teks bertanggug jawab.
berbahasa - Jenis artikel - Menyusun kerangka pembuatan artikel secara
Sunda dengan - Ciri artikel sistematis.
memperhatikan - Struktur artikel - Menulis artikel sederhana berbahasa Sunda sesuai
struktur dan Unsur Kebahasaan dengan kerangka yang telah dibuat.
penggunaan kaidah - Diksi - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajarnya.
kebahasaan. - Ejaan dan tanda baca.
- Paduan paragraf
- Kesesuaian isi dengan
tema.
Topik
Artikel yang dapat
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
55
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
56 MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
Lampiran 2
LAMPIRAN-LAMPIRAN
57
A. Batasan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali
pertemuan atau lebih.
B. Komponen RPP
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses,
komponen RPP terdiri atas:
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. Kelas/semester;
4. Materi pokok;
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran
yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
7. Kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi;
8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi;
9. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai;
LAMPIRAN-LAMPIRAN
59
D. Langkah Penyusunan RPP
RPP merupakan panduan yang akan diimplementasikan dalam
pelaksanaan pembelajaran. Inti dalam RPP adalah rencana kegiatan
pembelajaran.
1. Penetapan Identitas RPP
Identitas RPP mencakup komponen:
a. Identitas sekolah
b. Identitas matapelajaran
c. Tema (khusus untuk SD/MI)
d. Materi pokok
e. Alokasi waktu
2. Penyusunan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Penetapan KD dan penyusunan indikator pencapaian kompetensi
KD dipilih dan ditetapkan berdasarkan KI-KD, kemudian dijabarkan
menjadi indikator pencapaian kompetensi. Rumusan indikator
disusun menggunakan kata kerja operasional sesuai dengan ranah
kompetensi pengetahuan (kognitif) dan ranah kompetensi keterampilan
(psikomotor).
4. Penyusunan materi pembelajaran
Materi pembelajaran disusun dengan memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
5. Pemilihan dan penetapan metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai.
6. Pemilihan dan penetapan media pembelajaran
Media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran dipilih dan ditetapkan
sesuai dengan materi pembelajaran dan situasi pembelajaran.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
61
mengevaluasi, hingga mencipta. Keterampilan diperoleh melalui
kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta.
c. Kegiatan Penutup
1) Menyusun refleksi untuk mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
serta memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
2) Merumuskan rencana kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok;
3) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
9. Penyusunan penilaian hasil pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian
otentik (authenticassesment) yang menilai kesiapan peserta didik,
proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga
komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan
belajar peserta didik yang mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effect) pada aspek pengetahuan dan dampak pengiring
(nurturant effect) pada aspek sikap.
a. Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik digunakan
sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai
dengan Standar Penilaian Pendidikan.
b. Penilaian proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dengan menggunakan alat: (1) lembar pengamatan, (2) angket
sebaya, (3) rekaman, (4) catatan anekdot, dan (5) refleksi.
c. Penilaian hasil pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dan di akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat:
(1) tes lisan/perbuatan dan (2) tes tulis. Tes tulis berbentuk uraian
atau esai.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses menggali informasi melalui berbagai fakta, menanya
konsep, berdiskusi atas fakta dan konsep, menginterprestasi mengaso-
siasi dan mengomunikasikan, peserta didik dapat:
1. Membaca, menyimak dan memahami teks carita wayang
2. Menjelaskan isi carita wayang
3. Mengamati kaidah-kaidah carita wayang
4. Menceritakan kembali carita wayang
LAMPIRAN-LAMPIRAN
63
C. Materi Pembelajaran
Fakta:
Berbagai contoh teks carita wayang dari berbagai sumber
Konsep:
Ciri-ciri, pengertian, perbedaan jenis, tema, dan tujuan carita wayang
Struktur carita wayang
Unsur-unsur carita wayang
Prinsip:
Karakteristik carita wayang
Ciri-ciri kebahasaan dalam carita wayang
Istilah-istilah dalam pagelaran wayang
Prosedur:
Langkah-langkah penyusunan teks carita wayang
Proses penyajian laporan hasil penyusunan tks carita wayang
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran: Saintifik
2. Model Pembelajaran: Model Pembelajaran Inkuiri
3. Tenknik Pembelajaran: Ceramah, Praktek, Diskusi
F. Sumber Pembelajaran
1. Durahman, Duduh. 1984. Catetan Prosa Sunda. Bandung: Medal
Agung.
2. Lembaga Basa jeung Sastra Sunda.1983. Kamus Umum Basa
Sunda. Bandung: Tarate.
3. Rahmat Taufik Hidayat, spk.2005. Peperenian Urang Sunda.
Bandung: Kiblat
4. http://tekadpangestu.wordpress.com/ diakses dan diunduh 06
Desember 2013
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Guru memberi salam, berdoa bersama, kemudian
bertegur sapa dengan peserta didik; Bagaimana kabar
kalian hari ini? sudah siapkah belajar?Siapa saja yang
tidak bisa hadir dalam pembelajaran hari ini?
Guru melakukan pengkondisian KBM; mengecek
kebersihan kelas minimal di sekitar meja dan kursi
tempat duduk peserta didik.
Guru memberikan informasi tentang materi
pembelajaran yang akan dilaksanakan (carita wayang)
Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, 15
Pendahuluan
tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran menit
yang akan dilaksanakan.
Apersepsi (membimbing peserta didik dalam kesatuan
persepsi untuk mengidentifikasi kaidah-kaidah carita
wayang) dan Motivasi (menumbuhkan kepercayaan
diri peserta didik agar mereka terampil menganalisis
teks carita wayang serta mengemukakan temuan,
pandangan, dan pertanyaan-pertanyaan yang ingin
diajukan).
LAMPIRAN-LAMPIRAN
65
Setiap peserta didik mencermati (mengamati dan
menganalisis naskah yang dibacanya) dan melakukan
catatan kecil hasil penemuan analisis teks yang akan
didiskusikan antar kelompok nanti.
Secara individu, hasil temuan peserta didik berupa
identifikasi-identifikasi tentang analisis isi, kaidah-
kaidah, struktur, jenis, tema dan sistematika carita
wayang berdasarkan naskah dan tayangan media yang
dicermatinya.
Antarpeserta didik dalam kelompok saling
mengkonfirmasi dan bertanya tentang analisa isi, jenis
dan tema teks carita wayang masing-masing untuk
dibahas jika ada perbedaan temuan.
Dari berbagai pertanyaan dan penyataan yang muncul,
kelompok melakukan klasifikasi kaidah-kaidah carpon
dan mendefinisikan dasar temuannya.
Kelompok mengkonfirmasi hasil temuan sementara
dan menanyakan/berkonsultasi kepada guru tentang
sistematika dan kaidah-kaidah penulisan yang benar.
Beberapa indikator pertanyaan peserta didik di
antaranya tentang ciri-ciri dan unsur-unsur carita
wayang.
Peserta didik mencoba merumuskan struktur teks
carita wayang yang dikajinya, dan membahasnya
seraya bertukar temuan bersama anggota kelompok.
Menguraikan sistematika teks carita wayang dari
naskah yang dikajinya, dengan bertukar informasi atau
melakukan konfirmasi dengan kelompok lain.
Peserta didik mencoba menyimpulkan atau
melegitimasi atas temuan kajian naskah yang
dibahasnya.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Peserta didik merespon salam dan dilanjutkan
dengan pengondisian kelas.
Tanya jawab tentang karakteristik teorikal carita
wayang pada pertemuan sebelumnya.
Peserta didik menerima informasi tentang
keterkaitan pembelajaran sebelumnya (karakteristik
teorikal carita wayang) dengan pembelajaran yang 20
Pendahuluan akan dilaksanakan (penyusunan teks carpon). menit
Peserta didik menerima informasi kompetensi,
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
Tanya jawab tentang evaluasi pembelajaran
sebelumnya, serta pemberian motivasi untuk KBM
yang selanjutnya.
Peserta didik mengamati dan meninjau kembali
rumusan karakteristik carita wayang.
Peserta didik mengamati langkah-langkah prosedural
penyusunan teks carita wayang dari guru.
Guru memberikan batasan jenis teks carita wayang
yang akan disusun oleh peserta didik (bentuk
ringkasan, transliterasi, atau penggalan).
Secara individu peserta didik mempersiapkan data
atau referensi acuan untuk penyusunan teks carita
wayang.
Masing-masing peserta didik dipersilakan
mengemukakan pendapat atau pandangannya
mengenai pilihan jenis dan carita wayang yang 60
Inti
diambilnya. menit
Masing-masing peserta didik dipersilakan
mengemukakan kesulitan atau permasalahan yang
mungkin timbul atas pilihan jenis dan tema carita
wayang yang diambilnya.
Masing-masing peserta didik mulai menganalisis dan
menyusun teks carita wayang dengan menggunakan
teks carita wayang pada KBM sebelumnya sebagai
pembanding.
Masing-masing peserta didik mencoba menyusun
teks carita wayang sesuai dengan kaidah-kaidah atau
sistematika teorikal carita wayang.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
67
Masing-masing peserta didik memilih dan memilah
diksi serta kalimat-kalimat dalam teks carita wayang
sesuai dengan kaidah-kaidah kebahasaan yang benar
Peserta didik menganalisis hasil penyusunan teks baik
dari segi tata bahasa, sistematika, dan isi teks carita
wayang.
Peserta didik mengedit atau menyunting teks masing-
masing guna tahap penyelasaian akhir (finishing).
Selama kegiatan berlangsung, guru berperan aktif
sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran
peserta didik.
Peserta didik mengumpulkan hasil project teks carita
wayang kepada guru.
Peserta didik mengkomunikasikan pengalaman
penyusunan teks carita wayang di antaranya berupa
kesan-kesan, komentar, permasalahan, ataupun hal-
hal lainnya.
Pertemuan 3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Peserta didik merespon salam dan dilanjutkan
dengan pengondisian kelas.
Tanya jawab tentang kajian teorikal perkembangan
pagelaran wayang pada pertemuan sebelumnya.
Peserta didik menerima informasi tentang 20
Pendahuluan
keterkaitan pembelajaran sebelumnya (penyusunan menit
teks carita wayang) dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan (menceritakan kembali isi carita
wayang pada sebuah pagelaran wayang).
LAMPIRAN-LAMPIRAN
69
Umpan balik antarpeserta didik dan antara
peserta didik dengan guru tentang evaluasi proses
pembelajaran.
10
Penutup Mengingatkan atau mempersiapkan peserta didik
menit
untuk tehnis-tehnis KBM mendatang.
Menutup atau mengakhiri KBM seraya mengucapkan
salam.
H. Penilaian
Bentuk dan Instrumen Penilaian:
a. Tes tulis bentuk uraian
b. Penilaian tugas
1. 3 4 4 3 3 3,33 83
2.
3.
4.
5.
1. 3 4 4 3 3,33 81
2.
3.
4.
5.
6.
7.
....
(.................................) (.......................................)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
71
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
72 MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SMA/SMK/MA/MAK