Vous êtes sur la page 1sur 48

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN IBU HAMIL

Tugas : Keperawatan Keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


DENGAN IBU HAMIL
OLEH
KELOMPOK I :
WD. MARLINA ROSTAM DESRIANI NATALIA
SIRATMI NINGSIH NANI ISRIWATI
SANIATI AL RAFIUT SADIYAH
WD. LISNA SITI FARIATI
SILFIATI SRI ENDANG MALIASARI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA
KENDARI
2010
BAB I
KONSEP MEDIS
A. Pengertian
Bumil adalah: suatu kondisi dimana seorang perempuan mengalami kehamilan.
Kehamilan adalah: suatu kondisi yang terjadi bila ada pertemuan dan persenyawaan antara sel
telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa).
Kehamilan terbagi atas: trimester I (1 14 minggu), trimester II (14 28 minggu), trimester III (28
42 minggu).

B. Konsep Perkembangan
Perkembangan / Perubahan Fisik
1. Perubahan pada kulit
Terjadi hiperpigmentasi yaitu kelebihan pigmen di tempat tertentu.Pada wajah, pipi, dan hidung
mengalami hiperpigmentasi sehingga menyerupai topeng (topeng kehamilan atau kloasma
gravidarum). Pada areola mamae dan Puting susu, daerah yang berwarna hitam di sekitar puting
susu akan menghitam. Sekitar areola yang biasanya tidak berwarna akan berwarna hitam. Hal ini
disebut areola mamae sekunder. Puting susu menghitam dan membesar sehingga lebih
menonjol. Pada areola suprapubis, terdapat garis hitam yang memanjang dari atas simfisis
sampai pusat.Warnanya lebih hitam dibandingkan sebelumnya, muncul garis baru yang
memanjang ditengah atas pusat (linea nigra).Pada perut, selain hiperpigmentasi terjadi stria
gravidarum yang merupakan garis pada kulit.Terdapat 2 jenis stria gravidarum yaitu stria livida
(garis berwarna biru) dan stria albikan (garis berwarna putih).Hal ini terjadi karena pengaruh
melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis.
2. Perubahan kelenjar
Kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu berbentuk seperti leher pria.Perubahan ini tidak
selalu terjadi pada wanita hamil.
3. Perubahan payudara
Perubahan ini pasti terjadi pada wanita hamil karena dengan semakin dekatnya persalinan,
payudara menyiapkan diri untuk memproduksi makanan pokok untuk bayi setelah
lahir.Perubahan yang terlihat pada payudara adalah sebagai berikut.
a. Payudara membesar, tegang dan sakit
b. Vena di bawah kulit payudara membesar dan terlihat jelas
c. Hiperpigmentasi pada areola mamae dan puting susu serta muncul areola mamae sekunder
d. Kelenjar Montgomery yang terletak di dalam areola mamae membesar dan kelihatan dari
luar. Kelenjar Montgomery mengeluarkan lebih banyak cairan agar puting susu selalu lembab
dan lemas sehingga tidak menjadi tempat berkembang biak bakteri.
e. Payudara ibu mengeluarkan cairan apabila dipijat. Mulai kehamilan 16 minggu, cairan yang
dikeluarkan jernih. Pada kehamilan 16 minggu sampai 32 minggu, warna cairan agak putih
seperti air susu yang sangat encer. Dari kehamilan 32 minggu sampai anak lahir, cairan yang
dikeluarkan lebih kental, berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak.Cairan ini disebut
kolostrum.
4. Perubahan perut
Semakin mendekati masa persalinan, perut semakin besar.Biasanya hingga kehamilan 4 bulan,
pembesaran perut belum kelihatan.Setelah kehamilan 5 bulan, perut mulai kelihatan
membesar.Saat hamil tua, perut menjadi tegang dan pusat menonjol ke luar. Timbul stria
gravidarum dan hiperpigmentasi pada linea alba serta linea nigra.
5. Perubahan alat kelamin luar
Alat kelamin luar ini tampak hitam kebiruan karena adanya kongesti pada peredaran
darah.Kongesti terjadi karena pembuluh darah membesar, darah yang menuju uterus sangat
banyak, sesuai dengan kebutuhan uterus untuk membesarkan dan memberi makan
janin.Gambaran mukosa vagina yang mengalami kongesti berwarna hitam kebiruan tersebut
disebut tanda Chadwick.
6. Perubahan pada tungkai
Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai.Pada hamil tua, sering terjadi edema pada
salah satu tungkai.Edema terjadi karena tekanan uterus yang membesar pada vena femoralis
sebelah kanan atau kiri.
7. Perubahan pada sikap tubuh
Sikap tumbuh ibu menjadi lordosis karena perut yang membesar.
Perkembangan / Perubahan Psikologis.
Menurut teori Rubin, perubahan psikologis yang terjadi pada:
Trimester I meliputi: ambivalen, takut, fantasi, dan khawatir.
Trimester II meliputi: perasaan lebih nyaman serta kebutuhan mempelajari perkembangan
dan pertumbuhan janin meningkat. Kadang tampak egosentris dan berpusat pada diri
sendiri.Trimester III meliputi: memiliki perasaan aneh, sembrono, lebih introvert, dan
merefleksikan pengalaman masa lalu.

B. Masalah yang sering terjadi


1. Respon terhadap perubahan citra tubuh
Perubahan fisiologis kehamilan menimbulkan perubahan bentuk tubuh yang cepat dan
nyata.Selama trimester I bentuk tubuh sedikit berubah, tetapi pada trimester II pembesaran
abdomen yang nyata, penebalan pinggang dan pembesaran payudara memastikan status
kehamilan.Wanita merasa seluruh tubuhnya bertambah besar dan menyita ruang yang lebih
luas. Perasaan ini semakin kuat seiring bertambahnya usia kehamilan. Secara bertahap terjadi
kehilangan batasan batasan fisik secara pasti, yang berfungsi memisahkan diri sendiri dari
orang lain dan memberi rasa aman.
Sikap wanita terhadap tubuhnya di duga dipengaruhi oleh nilai nilai yang diyakininya dan
sifat pribadinya.Sikap ini sering berubah seiring kemajuan kehamilan.Sikap positif terhadap
tubuh biasanya terlihat selama trimester I. Namun, seiring kemajuan kehamilan, perasaan
tersebut menjadi lebih negatif.Pada kebanyakan wanita perasaan suka atau tidak suka terhadap
tubuh mereka dalam keadaan hamil bersifat sementara dan tidak menyebabkan perubahan
persepsi yang permanen tentang diri mereka.
2. Ambivalensi selama masa hamil
Ambivalensi didefinisikan sebagai konflik perasaan yang simultan, seperti cinta dan benci
terhadap seseorang, sesuatu, atau suatu keadaan.Ambivalensi adalah respon normal yang
dialami individu yang mempersiapkan diri untuk suatu peran baru.Kebanyakan wanita memiliki
sedikit perasaan ambivalen selama hamil.
Bahkan wanita yang bahagia dengan kehamilannya, dari waktu ke waktu dapat memiliki
sikap bermusuhan terhadap kehamilan atau janin.Pernyataan pasangan tentang kecantikan
seorang wanita yang tidak hamil atau peristiwa promosi seorang kolega ketika keputusan untuk
memiliki seorang anak berarti melepaskan pekerjaan dapat meningkatkan rasa
ambivalen.Sensasi tubuh, perasaan bergantung, dan kenyataan tanggung jawab dalam merawat
anak dapat memicu perasaan tersebut.
Perasaan ambivalen berat yang menetap sampai trimester III dapat mengindikasikan bahwa
konflik peran sebagai ibu belum diatasi (Lederman, 1984). Setelah kelahiran seorang bayi yang
sehat, kenangan akan perasaan ambivalen ini biasanya lenyap. Apabila bayi yang lahir cacat,
seorang wanita kemungkinan akan mengingat kembali saat saat ia tidak menginginkan anak
tersebut dan merasa sangat bersalah. Tanpa penyuluhan dan dukungan yang memadai, ia dapat
menjadi yakin bahwa perasaan ambivalennya telah menyebabkan anaknya cacat.
3. Hubungan seksual
Ekspresi seksual selama masa hamil bersifat individual. Beberapa pasangan menyatakan
puas dengan hubungan seksual mereka, sedangkan yang lain mengatakan sebaliknya. Perasaan
yang berbeda beda ini dipengaruhi oleh faktor faktor fisik, emosi, dan interaksi, termasuk
takhayul tentang seks selama masa hamil, masalah disfungsi seksual, dan perubahan fisik pada
wanita.
Dengan berlanjutnya kehamilan, perubahan bentuk tubuh, citra tubuh, dan rasa tidak
nyaman mempengaruhi keinginan kedua belah pihak untuk menyatakan seksualitas mereka.
Selama trimester I seringkali keinginan seksual wanita menurun, terutama jika ia merasa mual,
letih, dan mengantuk. Saat memasuki trimester II kombinasi antara perasaan sejahteranya dan
kongesti pelvis yang meningkat dapat sangat meningkatkan keinginannya untuk melampiaskan
seksualitasnya.Pada trimester III peningkatan keluhan somatik (tubuh) dan ukuran tubuh dapat
menyebabkan kenikmatan dan rasa tertarik terhadap seks menurun (Rynerson, Lowdermilk,
1993).
Pasangan tersebut perlu merasa bebas untuk membahas hubungan seksual mereka selama
masa hamil. Kepekaan individu yang satu terhadap yang lain dan keinginan untuk berbagi
masalah dapat menguatkan hubungan seksual mereka. Komunikasi antara pasangan merupakan
hal yang penting.Pasangan yang tidak memahami perubahan fisiologis dan emosi, yang terjadi
dengan cepat selama masa hamil, dapat menjadi bingung saat melihat perilaku
pasangannya.Dengan membicarakan perubahan perubahan yang mereka alami, pasangan
dapat mendefinisikan masalah mereka dan menawarkan dukungan yang diperlukan.Perawat
dapat memperlancar komunikasi antar pasangan dengan berbicara kepada pasangan tentang
perubahan perasaan dan perilaku yang mungkin dialami wanita selama masa hamil (Rynerson,
Lowdermilk, 1993).
4. Kekhawatiran tentang janin
Kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan anak berbeda beda selama masa hamil
(Gaffney, 1988). Kekhawatiran pertama timbul pada trimester I dan berkaitan dengan
kemungkinan terjadinya keguguran. Banyak wanita yang sengaja tidak mau memberitahukan
kehamilannya kepada orang lain sampai periode ini berlalu. Ketika janin menjadi semakin jelas,
yang terlihat dengan adanya gerakan dan denyut jantung, Kecemasan orang tua yang terutama
ialah kemungkinan cacat pada anaknya. Orang tua mungkin akan membicarakan rasa cemasnya
ini secara terbuka dan berusaha untuk memperoleh kepastian bahwa anaknya dalam keadaan
sempurna. Pada tahap lanjut kehamilan, rasa takut bahwa anaknya dapat meninggal semakin
melemah.Kemungkinan kematian ini terbukti semakin tidak dipikirkan orang tua.

C. Tugas Perkembangan
1. Menerima Kehamilan
Langkah pertama dalam beradaptasi terhadap peran ibu ialah menerima ide kehamilan dan
mengasimilasi status hamil ke dalam gaya hidup wanita tersebut (Lederman, 1984). Tingkat
penerimaan dicerminkan dalam kesiapan wanita dan respons emosionalnya dalam menerima
kehamilan.
Kesiapan menyambut kehamilan.
a. Kesiapan menyambut kehamilan
Ketersediaan keluarga berencana mengandung makna bahwa kehamilan bagi banyak
wanita merupakan suatu komitmen tanggung jawab bersama pasangan. Namun,
merencanakan suatu kehamilan tidak selalu berarti menerima kehamilan (Entwistle,
Doering, 1981).Wanita lain memandang kehamilan sebagai suatu hasil alami hubungan
perkawinan, baik diinginkan maupun tidak diinginkan, bergantung pada keadaan.
Wanita yang siap menerima suatu kehamilan akan dipicu gejala - gejala awal untuk
mencari validasi medis tentang kehamilannya. Beberapa wanita yang memiliki perasaan
kuat, seperti tidak sekarang, bukan saya, dan tidak yakin, mungkin menunda mencari
pengawasan dan perawatan (Rubin, 1970). Namun , beberapa wanita menunda validasi
medis karena akses keperawatan terbatas, merasa malu, atau alasan budaya. Untuk orang
lain, kehamilan dipandang sebagai suatu peristiwa alami, sehingga tidak perlu mencari
validasi medis dini.
Setelah kehamilan dipastikan respon emosi wanita dapat bervariasi, dari perasaan
sangat gembira sampai syok, tidak yakin, dan putus asa.Reaksi yang diperlihatkan banyak
wanita ialah respon suatu hari nanti, tetapi tidak sekarang.
Wanita lain dengan sederhana menerima kehamilan sebagai kehendak alam. Banyak
wanita mula- mula terkejut ketika mendapatkan diri mereka hamil.Namun, seiring
meningkatnya penerimaan terhadap kehadiran seorang anak, akhirnya mereka menerima
kehamilan.Tidak menerima kehamilan tidak dapat disamakan dengan menolak
anak.Seorang wanita mungkin tidak menyukai kenyataan dirinya hamil, tetapi agar anak itu
dilahirkan.
b. Respon Emosional
Wanita yang bahagia dan senang dengan kehamilannya sering memandang hal
tersebut sebagai pemenuhan biologis dan merupakan bagian dari rencana hidupnya.
Mereka memiliki harga diri yang tinggi dan cenderung percaya diri akan hasil akhir untuk
dirinya sendiri, untuk bayinya, dan untuk anggota keluarga yang lain. Meskipun secara
umum keadaan mereka baik, namun kelabilan emosional yang terlihat pada perubahan
mood yang cepat untuk dijumpai pada wanita hamil.
Perubahan mood yang cepat dan peningkatan sensitifitas terhadap orang lain ini
membingungkan calon ibu dan orang- orang di sekelilingnya. Peningkatan iritabilitas, uraian
air mata dan kemarahan serta perasaan suka cita, serta kegembiraan yang luar biasa
muncul silih berganti hanya karena suatu provokasi kecil atau tanpa provokasi sama sekali.
Perubahan hormonal yang merupakan bagian dari respon ibu terhadap kehamilan,
dapat menjadi penyebab perubahan mood, hampir sama seperti saat akan menstruasi atau
selama menopause. Alasan lain, seperti masalah seksual atau rasa takut terhadap nyeri
selama melahirkan, juga dijadikan penjelasan timbulnya perilaku yang tidak menentu ini.
Seiring kemajuan kehamilan, wanita lebih menjadi terbuka tentang terhadap diri
sendiri dan orang lain. Ia bersedia membicarakan hal- hal yang tidak pernah dibahas atau
yang dibahas hanya dalam keluarga dan tampak yakin bahwa pikiran- pikirannya dan gejala
- gejala yang dialaminya akan menarik untuk si pendengar yang dianggapnya protektif.
Keterbukaan ini, disertai kesiapan untuk belajar, meningkatkan kesempatan untuk bekerja
sama dengan wanita hamil dan meningkatkan kemungkinan diselenggarakannya perawatan
yang efektif dan terapeutik untuk mendukung kehamilan.
Apabila anak tersebut diingingkan, rasa tidak nyaman yang timbul akibat kehamilan
cenderung dianggap sebagai suatu iritasi dan upaya dilakukan untuk meredakan rasa
nyaman tersebut biasanya membawa keberhasilan. Rasa senang yang timbul karena
memikirkan anak yang akan lahir dan perasaan dekat dengan anak membantu
menyesuaikan diri terhadap rasa tidak nyaman ini.
Pada beberapa keadaan wanita yang biasanya mengeluhkan ketidak nyamanan fisik
dapat mencari bantuan untuk mengatasi konflik peran ibu dan tanggung
jawabnya.Pengkajian lebih lanjut tentang toleransi dan kemampuan koping perlu dilakukan
(Lederman, 1984).
2. Mengenal peran ibu
Proses mengidentifikasi peran ibu dimulai pada awal setiap kehidupan seorang wanita,
yakni melalui memori - memori ketika ia, sebagai seorang anak, diasuh oleh ibunya. Persepsi
kelompok sosialnya mengenai peran feminim juga membuatnya condong memilih peran
sebagai ibu atau wanita karir, menikah atau tidak menikah, dan mandiri dari pada
interdependen.Peran - peran batu loncatan, seperti bermain dengan boneka, menjaga bayi,
dan merawat adik - adik, dapat meningkatkan pemahaman tentang arti menjadi seorang ibu.
Banyak wanita selalu menginginkan seorang bayi, menyukai anak - anak, dan menanti
untuk menjadi seorang ibu.Mereka sangat dimotivasi untuk menjadi orang tua. Hal ini
mempengaruhi penerimaan mereka terhadap kehamilan dan akhirnya terhadap adaptasi
prenatal dan adaptasi menjadi orang tua (Grossman, Eichler, Winckooff,1980 ;Lederman,
1984). Wanita yang lain tidak mempertimbangkan dengan terinci arti menjadi seorang ibu bagi
diri mereka sendiri. Konflik selama masa hamil, seperti tidak menginginkan kehamilan dan
keputusan - keputusan yang berkaitan denga karir dan anak harus diselesaikan.
3. Hubungan Ibu Anak
Ikatan emosional dengan anak mulai timbul pada periode prenatal, yakni ketika wanita
mulai membayangkan dan melamunkan dirinya menjadi ibu (Rubin, 1975; Gaffney, 1988a).
Mereka mulai berpikir seakan - akan dirinya adalah seorang ibu dan membayangkan kualitas
ibu seperti apa yang mereka miliki. Orang tua yang sedang menantikan bayi berkeinginan
untuk menjadi orang tua yang hangat, penuh cinta, dan dekat dengan anaknya. Mereka
mencoba untuk mengantisipasi perubahan - perubahan yang mungkin terjadi pada
kehidupannya akibat kehadiran sang anak dan membayangkan apakah mereka bisa tahan
terhadap kebisingan, kekacauan, kurangnya kebebasan, dan bentuk perawatan yang harus
mereka berikan. Mereka mempertanyakan kemampuan mereka untuk membagi kasih mereka
kepada anak yang belum dilahirkan ini. Rubin (1967) menemukan bahwa wanita menerapkan
dan menguji perannya sebagai ibu dengan mengambil contoh ibunya sendiri atau wanita lain
pengganti ibu yang memberi pelayanan, dukungan, atau berperan sebagai sumber informasi
dan pengalaman.
Hubungan ibu - anak terus berlangsung sepanjang masa hamil sebagai suatu proses
perkembangan(Rubin, 1975).
Persiapan melahirkan, banyak wanita khususnya nulipara, secara aktif mempersiapkan diri
untuk menghadapi persalinan. Mereka membaca buku, menghadiri kelas untuk orang tua, dan
berkomunikasi dengan wanita lain (ibu, saudara perempuan, teman, orang yang tidak
dikenal).Mereka akan mencari orang terbaik untuk memberi nasihat, arahan, dan perawatan
(Patterson, Freese, Goldenberg, 1990). Rasa cemas dapat timbul akibat kekhawatiran akan
proses kelahiran yang aman untuk dirinya dan anaknya (Rubin, 1975).
4. Hubungan dengan Pasangan
Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil biasanya ialah ayah dari sang anak
(Richardson,1983), karena semakin banyak bukti menunjukkan bahwa wanita yang
diperhatikan dan dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan menunjukkan lebih sedikit
gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi persalinan, dan lebih mudah melakukan
penyesuaian selama masa nifas (Grossman,Eichler,Winckoff,1980; May,1982). Ada 2
kebutuhan utama yang ditunjukkan wanita selama ia hamil (Richardson,1983).
Kebutuhan pertama ialah menerima tanda tanda bahwa ia dicintai dan dihargai.
Kebutuhan kedua ialah merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap sang anak dan
mengasimilasi bayi tersebut ke dalam kelurga. Rubin (1975) menyatakan bahwa wanita hamil
harus memastikan tersedianya akomodasi sosial dan fisik dalam keluarga dan rumah tangga
untuk anggota baru tersebut.Hubungan pernikahan tidak tetap, tetapi berubah dari waktu ke
waktu. Bertambahnya seorang anak akan mengubah sifat ikatan pasangan untuk selama
lamanya. Lederman (1984) melaporkan bahwa hubungan istri dan suami bertambah dekat
selama masa hamil. Dalam studinya, ia mengatakan bahwa kehamilan berdampak
mematangkan hubungan suami istri akibat peran dan aspek aspek baru yang ditemukan
dalam diri masing masing pasangan.
5. Kesiapan untuk melahirkan
Menjelang akhir trimester III, wanita akan mengalami kesulitan napas dan gerakan janin
menjadi cukup kuat sehingga mengganggu tidur ibu.
Nyeri pinggang, sering berkemih, keinginan untuk berkemih, konstipasi, dan timbulnya
varies dapat sangat mengganggu. Ukuran tubuh yang besar dan rasa canggung mengganggu
kemampuannya melakukan pekerjaan rumah tangga rutin, dan mengambil posisi yang nyaman
untuk tidur dan istirahat.
Pada saat ini kebanyakan wanita akan tidak sabar untuk menjalani persalinan, apakah
disertai rasa suka cita, rasa takut, atau campuran keduanya. Keinginan yang kuat untuk melihat
hasil akhir kehamilannya dan untuk segera menyelesaikannya membuat wanita siap masuk ke
tahap persalinan.

KASUS
Tn.A menikah dengan Ny.S pada tahun 2010 lalu dan saat ini Ny.S sedang mengandung anak
pertama. Kehamilan Ny. S sekarang mulai masuk trimester II. Ny.S mengatakan selama kehamilan sering
merasakan pusing dan memang Ny.S tampak kelihatan pucat. Menurut pengakuan Ny.S baru 1x
memeriksakan kehamilannya di puskesmas, dan menurut hasil pemeriksaan Ny.S menderita anemia.
Ny.S Mengatakan jarang makan makanan yang bergizi yang berguna untuk perkembangan janinnya.Ny
S juga mengeluhkan perubahan perubahan yang terjadi pada dirinya, seperti berat badannya yang
mulai meningkat dan sering merasa lelah.
Ny.S mengatakan susah tidur karena kondisi kamar yang sempit dan pengap, di tambah lagi
kebisingan di sekitar lingkungan rumah.
Hasil pemeriksaan :
TTV :
TD : 100/80
Nadi : 70 x/menit
R : 24x/menit
S : 36,5 C

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGADENGAN IBU HAMIL

A. Pengkajian
1. Identifikasi data
a. Kepala Keluarga
Nama : Tn.A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Tolaki
Umur : 28 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kampus Baru

b. Susunan Anggota Keluarga


No. NAMA L/P USIA HUB. KK PENDIDIKAN PEKERJAAN
1. Tn. A / L / Ayah / SMA / Wiraswasta
2. Ny. S / P / Istri / SMA / IRT

c. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Ikatan Perkawinan
: Tinggal Satu Rumah
Berdasarkan genogram di atas dari kedua generasi sebelumnya tidak ada yang menderita
penyakit keturunan seperti DM, jantung dan hipertensi. Pada generasi pertama meninggal
karena faktor usia baik dari pihak keluarga Ny.S maupun pihak keluarga Tn.A

d. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. A merupakan tipe keluarga inti yang anggota keluarganya terdiri dari suami
dan istri.

d. Latar Belakang Budaya


1) Latar belakang budaya keluarga Tn.A
Tn. A mengatakan keluarganya adalah asli suku Tolaki yang berkebangsaan
Indonesia.Dialek dan aksen masih kental dalam keluarga.
2) Bahasa dirumah yang di gunakan
Bahasa yang di gunakan adalah bahasa indonesia dan bahasa daerah.jika berbicara
dengan istri/suami keluarga menggunakan bahasa daerah tolaki.namun jika bebicara
dengan tetangga keluara menggunakan bahasa Indonesia.
3) Kondisi asal/ daearah setempat
Keadaan sekitar rumah sangat berdekatan dengan tetangganya.Tidak ada warga
negara asing yang berdomisili di sekitar rumah.
4) Hubungan sosial keluarga dengan etnis yang tidak sama
Keluarga Tn. A cukup familiar dengan keluarga- keluarga yang lain. Termasuk dengan
etnis yang tidak sama, seperti etnis Muna dan Bugis.
5) Tempat tinggal keluarga rata- rata berasal dari etnis yang sama atau tidak.
Etnis orang disekitar rumah adalah beragam,seperti etnis Muna dan Bugis.
6) Aktivitas agama, sosial, budaya, rekreasi, dan pendidikan keluarga
Keluarga Tn. A tidak terlalu aktif melakukan kegiatan- kegiatan keagamaan. Sering
keluarga tampak bersosialisasi dengan keluarga lain disekitar. Keluarga tergolong
ramah dengan orang- orang sekitar .Keluarga jarang melakukan rekreasi, jika waktu
luang keluarga pergi berkumpul dirumah orang tua Tn.A yang kebetulan jaraknya tidak
begitu jauh dari rumah Tn. A.
Tn. A sebagai kepala keluarga hanya berpendidikan SMA demikian juga istrinya Ny. S.
7) Kebiasaan diet
Waktu Komposisi
Sarapan ( 08.00 )

Makan siang ( 14. 00 )


Makan malam ( 19. 30 ) Roti/ kue
Susu / Teh
Nasi ,ikan, kadang kadang sayur
Nasi, ikan, dan sayur
8) Identifikasi Agama
a) Agama keluarga
Agama keluarga Tn. A beragama islam.
b) Adakah perbedaan anggota keluarga dalam keyakinan agama dan prakteknya.
Tidak ada perbedaan agama dalam keluarga dan prakteknya.
c) Berapa aktif keluarga menjalankan ibadah
Keluarga jarang menjalankan ibadah dirumah, seperti sholat lima waktu.
d) Apakah ibadah keagamaan dilakukan oleh keluarga
Keluarga cukup berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan dimasyarakat.
e) Apakah agama dijadikan sebagai dasar keyakinan atau nilai yang mempengaruhi
kehidupan keluarga?
Keluarga cukup yakin dengan agama mempengaruhi kehidupan keluarga.
9) Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn.A sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah bekerja sebagai wiraswasta dengan
penghasilan sebulan kira- kira Rp. 700.000.
10) Rekreasi Keluarga
Tn.A mengatakan tidak pernah berekreasi dan keluarga tidak pernah pergi ke tempat
hiburan atau ke tempat rekreasi, Jika ada waktu luang keluarga biasanya berkunjung
ke rumah orang tua atau tidak menonton TV di rumah.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Riwayat kesehatan keluarga 6 bulan terakhir
Ny.S mengatakan usianya saat ini 22 tahun dan sedang hamil 5 bulan.Ny.S mengatakan
baru 1 kali memeriksakan kehamilannya ke puskesmas terdekat. Ny.S mengatakan
saat memeriksakan kehamilannya dianjurkan untuk makan sayur-sayuran serta lauk-
pauk selama kehamilannya namun tidak semua anjuran itu bisa di penuhi oleh Ny.S
karena persoalan ekonomi keluarga yang cukup sulit.padahal menurut anjuran bidan,
Ny.S Harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi karena Ny S
menderita anemia. Ny.S hanya mengkonsumsi vitamin penambah darah yang di
dapatnya dari puskesmas namun setelah vitamin itu habis Ny.S sudah tidak
mengkonsumsinya lagi.
2. Pemeriksaan fisik
No Pem. Fisik Anggota keluarga
Tn. A Ny. S
1.

Kepala
- Rambut

- Mata
Bersih, tidak ada ketombe, tidak
rontok .
Konjuntivaan
anemis, sclera an
anikterik.
Bersih, tidak ada ketombe, mudah
rontok .
Konjungtiva
anemis, sclera.
Ikterik.
2.
Hidung Tidak ada secret
dan polip. Tidak ada secret
dan polip.
3.
Telinga
Tidak ada
Serumen Tidak terdapat
serumen.
4. Mulut dan
gigi
Bersih, lidak ada
stomatitis dan
gigi lengkap Bersih, tidak ada
stomatitis, gigi
lengkap.
5.

Leher Tidak ada


pembesaran
kelenjar tyroid Tidak ada
pembesaran
kelenjar tyroid.
6. Tonsil
Tidak ada
Pembengkakan.Tidak ada pembengkakan.
7.

Dada
- Jantung
- Paru
S I dan S II
Suara nafas
Vesikuler.
S 1 dan S II
Suara nafas
Vesikuler

-Bentuk
Sitnetris kanan
dan kiri Simetris kanan
dan kiri
8.
Abdomen
-Peristaltik
usus
-Aciles

-Turgor

12x/menit

Tidak ada acites

Elastis, tidak ada


nyeri tekan dan
lepas.
12x/menit

Tidak ada Acites

Elastis, tidak ada


nyeri tekan dan
lepas.
9.

Ekstremitas
-Gerakan

-CRT
-Edema
Dapat digerakkan
atas dan bawah
< 3 detik
Tidak ada edema

Dapat digerakkan
alas dan bawah

> 3 detik
Tidak ada edema
10. Tanda-tanda Vital:
-Tekanan darah
-Nadi
-Suhu
-Pernafasan
-BB
12 0/80 Mmhg
82x/menit
37 C
25x/menit
65 Kg
100/80 Mmhg
70x/menit
36,5 C
24x/menit
49 Kg

f. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A berada pada tahap perkembangan keluarga, ini ditandai oleh istri Tn.A
yang sedang Hamil 5 bulan.
2. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah tahap keluarga memiliki
anak karena saat ini Ny S baru mengandung anak pertama mereka.
3. Riwayat keluarga inti
Tn. A mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan ataupun penyakit
menular seperti kencing manis, TBC, jantung, hepatitis, hipertensi. Apabila anggota
keluarga sakit, keluarga biasanya hanya membeli obat di apotik terdekat.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. A mengatakan, keluarga Tn. A ataupun Ny. S tidak mempunyai riwayat penyakit
yang berbahaya seperti kencing manis, TBC, Jantung, hipertensi, hepatitis.
g. Lingkungan
1. Karakteristik rumah.
Rumah yang di tempati Tn.A dan istrinya adalah milik pribadi. Kondisi rumah
permanen dengan lantai yang disemen, luas rumah 6x5 meter2 dan terdiri dari lima
ruangan yaitu; teras,ruang tamu, 1 kamar tidur ,dapur dan kamar mandi. Dinding
rumah terbuat dari papan.Rumah tidak mempunyai ventilasi yang cukup sehingga
cahaya tidak bebas masuk ke dalam rumah., penempatan barang-barang agak tidak
teratur, sumber air minum keluarga berasal dari ledeng.rumah Tn.A cukup rapat
dengan rumah tetangga,dengan kondisi yang cukup bising.suara musik dari rumah
tetangga sangat jelas terdengar di rumah Tn.A. Menurut Ny.S Karena kondisi rumah
yang demikian dia susah untuk beristirahat, di tambah lagi kondisi kamar yang panas
dan pengap.
Tabel 1.6 Denah rumah :

Keterangan:
1. Dapur
2. Kamar tidur
3. Ruang tamu
4. Kamar tidur
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tn. A mengatakan bahwa hubungan keluarganya dengan masyarakat lainnya cukup
harmonis, dalam melakukan suatu kegiatan dilakukan dengan gotong royong, jarak
rumah dengan tetangga cukup dekat, disini tidak ada budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
3. Mobilitas geografis keluarga.
Tn. A mengatakan keluarganya sudah tinggal di rumahnya yang sekarang sejak setahun
yang lalu .
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Tn. A mengatakan sering berkumpul dan berinteraksi dengan istrinya pada malam hari
setelah makan malam sambil menonton TV. Karena pada siang hari Tn A Menggunakan
waktunya untuk bekerja.Tn A juga mengatakan Dalam keluarga tidak masalah serta
konflik dalam berinteraksi.
h. Struktur Keluarga
1. Pola dan proses komunikasi keluarga
Tn. A mengatakan bahwa dia dan istrinya berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa tolaki. Komunikasi berlangsung dengan baik dan keluarga menyelesaikan
masalah dengan membicarakan terlebih dahulu.
2. Struktur Kekuatan Keluarga.
Tn. A sebagai kepala keluarga adalah pembuat keputusan namun apanila ada masalah
tetap selalu membahasnya terlebih dahulu dengan sang istri.
3. Struktur Peran
Tn. A mempunyai peran dalam rumah tangga sebagai pencari nafkah dan istrinya Ny S
Sebagai ibu rumah tangga.
i. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Respon kebutuhan keluarga : Ny S Mempunyai kebutuhan sendiri dan sedapat
mungkin KK Memenuhinya.meskipun hanya di batasi pada kebutuhan primer saja
karena keterbatasan penghasilan Tn A
Saling memperhatikan : Tn A Cukup memperhatikan istrinya meskipun Tn A lebih
sering berada di luar rumah.
Keterpisahan dan keterikatan : keluarga jarang terpisah, hanya pada saat Tn A
bekerja di luar.
2. Fungsi Sosial
Tn. A mengatakan bahwa hubungannya dengan keluarga baik, norma budaya dan
perilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di keluarga dan yang berlaku di
masyarakat.
3. Fungsi Ekonomi
Tn. A mengatakan penghasilan yang didapat hanya mencukupi kebutuhan makan
sehari-hari, setiap bulannya keluarga harus membayar iuran listrik, PAM dan
kebutuhan kebutuhan yang lain. Setiap harinya keluarga hanya mampu menyajikan
makanan seadanya seperti : nasi putih, tahu, tempe, ikan, kadang-kadang pakai sayur.
Namun meskipun demikian tidak mengurangi kebahagiaan dalam keluarga Tn A.
Menurut keluarga masalah ekonomi tidak menjadikan masalah dalam keluarga
mereka.
4. Fungsi Reproduktif
Ny.S mengatakan blum pernah menggunakan KB.karena keluarga juga tidak berencana
menunda punya anak. setelah setahun menikah Ny S barulah mengandung anak
pertama.
5. Fungsi Pemeliharaan Kesehatan
Ny.S mengatakan jarang ke puskesmas.untuk mengontrol kandungannyan saja dia baru
melakukan kunjungan 1x .menurut Ny S Kendalanya karena mereka tidak memiliki
JAMKESMAS.Biasanya kalau keluarga sakit mereka lebih memilih membeli obat di
warung atau apotik.
6. Fungsi perawatan Keluarga
a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Masalah-masalah kesehatan yang ada di dalam keluarga Tn. A yaitu: BUMIL
dengan anemia.
Ny. S mengatakan tidak begitu mengetahui mengapa orang hamil harus
memperbanyak makanan yang mengandung zat besi seperti sayur sayuran.dia
juga tidak tahu bahaya untuk diri dan kandungannya jika anemianya tidak segera
di atasi.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga mengatakan dengan adanya masalah-masalah kesehatan tersebut,
yaitu:, bumil dengan di sertai anemia tidak begitu dipikirkan karena keluarga
menganggap masalah tersebut bukanlah masalah yang serius selain itu apabila
harus berobat ke dokterpun keluarga tidak mampu . Ny S mengatakan tidak
terlalu mengkhawatirkan kondisinya saat ini.Karena menurutnya hal demikian di
alami pada semua ibu hamil.
c. Kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit
Tn. A mengatakan tidak menganggap Kondisi istrinya serius namun jika telah
memilik uang Tn A ingin segera membawa istrinya ke dokter.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan
Keluarga mengatakan tidak mengetahui pentingnya ventilasi dan penyinaran
matahari bagi kesehatan lingkungan rumahnya.Keluarga mengatakan setiap hari
membersihkan rumah tetapi tetap kotor dan udaranya tetap pengap.Keluarga
mengatakan kondisi rumah tidak terlalu dipikirkan karena memang kondisinya
seperti itu.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga mengatakan jarang menggunakan fasilitas kesehatan .keluarga lebih
sering memilih membeli obat di warung atau apotik jika ada anggota keluarga
yang sakit. Fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga bila
keluarga memiliki uang.
j. Masalah Kesehatan Spesifik
Kesehatan ibu dan anak
a. Ibu hamil
Riwayat kehamilan NY. S G1 PO AO, (kebamilan pertama, partus belum pernah dan
abortus tidak pernah). Usia kehamilan saat ini 5 bulan, Ny. S mulai hamil setelah 1
tahun usia perkawinan mereka. Ny. S mangatakan baru 1 kali rnemeriksakan
kehamilanya ke bidan dan sudah mendapat imunisasi TT se-kali, penambahan BB
4 kg dan pada waktu memeriksakan kehamilanya ke bidan pernah mendapat
vitamin penambah darah yang menurut anjuran bidan harus diminum sehari sekali
namun sekarang obatnya telah habis.
Ny.S mengatakan tidak mengetahui tentang bagaiman perawatan kehamilannya,
ia mengatakan kadang-kadanga perutnya terasa sakit namun tanpa diobati
sakitnya dapat hilang sendiri dan kadang-kadang Ny. S mengeluh pusing.
1) Inspeksi muka:
a) Tidak ditemukan chloasma gravidarum, konjungtiva anemis, tidak ada
oedema pada muka.
b) Dada ( buah dada tegangang dan membesar) terlihat pigmentasi pada
puting susu, keadaan putting susu tenggelam dan colostrums belum
keluar.
c) Pada tungkai tidak ditemukan farises maupun udema.
2) Palapasi abdomen:
a) Leopold I
TFU setinggi pusat usia janin 20 minggu (lima bulan), pada fundus teraba
keras, bulat dan lunak (bokong).
b) Leopold II
Punggung janin terletak di bagiart perut kanan dan bagian keci-kecil
(ekstremitas), teraba pada perut sebelah kiri.
c) Leopold III
Teraba bulat, melenting dan keras (kepala) dan bagian terbawah masih
dapat digoyang-goyangkan.
d) Leopold IV
Kepala janin belurn masuk PAP.
m. Stres Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Tn.A mengatakan masalah dalam keluarganya yang sampai saat ini masih dirasakan
adalah masalah ekonomi.Ny.S mengatakan penghasilan di keluarganya hanya pas-pasan
bahkan kadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.untuk biaya
persalinan nantinya keluarga tidak begitu memikrkan karena orang tua dari Ny.S Sudah
bersedia membantu mereka.
Ny.S mengatakan agak merasa terbebani dengan perubahan yang dialaminya, perutnya
yang mulai membesar membatasi hampir semua aktivitasnya, pengalaman hamil pertama
dan akan menjadi ibu kadang kadang menjadi beban pikirannya.
n. Koping
Ny.S dan keluarga mengatakan hanya bisa Bersabar dan tetap barusaha dengan adanya
masalah-masalah yang ada di dalam keluarganya mereka.
o. Harapan Keluarga
Tn.S berharap semoga keadaan istri dan calon bayinya baik-baik saja Keluarga Tn.S juga
berharap terhadap petugas kesehatan agar dapat membantu keluarga yang tidak mampu
dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.(pengobatan).

ANALISA DATA
DATA MASALAH KESEHATAN MASALAH KEPERAWATAN

DS :
Ny.S mengatakan sering pusing
Ny.S mengatakan jarang mengkonsumsi makanan bergizi seperti sayur-sayuran.
Ny.S mengatakan pernah di beri obat penambah darah oleh bidan saat kunjungannya di puskesmas
namun sekarang obat tersebut telah habis
DO :
Konjungtiva anemis
TTV :
TD : 100/ 80
N : 70x/ menit
R : 24x/ menit
S : 36,5 C.
Ibu hamil dengan anemia
Anemia Ny.S pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah kebutuhan untuk BUMIL

DS :
Ny.S mengatakan banyak perubahan yang terjadi pada dirinya semenjak hamil. Dan agak mengalami
kesulitan menyesuaiakan diri dengan kondisinya sekarang
Ny.S mengatakan ini kehamilan pertama dan sekaligus pengalaman pertama,
DO :
Berat badan Ny.S bertambah dari 46 menjadi 50.
Perut Ny.S tampak membuncit.
Payudara membesar.
Gangguan konsep diri
Gangguan konsep diri Ny.S pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah perubahan fisiologis kehamilan.
DS :
Ny.S mengatakan susah tidur karena kondisi kamarnya yang sempit dan pengap ditambah lagi
adanya kebisingan di sekitar lingkungan.
Ny.S mengatakan tetangga rumahnya sering sekali karaokean.
DO :
Ny.S tampak lemas dan lesu
Kantung mata Ny.S tampak cekung
Gangguan pemenuhan istrahat tidur.
Gangguan pemenuhan istrahat tidur Ny.S pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga memodifikasi lingkungan

DS:
Ny.S mengatakan jarang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan sudah tidak minum vitamin yang
berguna untuk perkembangan janinnya.
Ny.S mengatakan harusnya dia sudah memeriksakan kembali kandungannya namun sampai saat ini
dia belum juga ke puskesmas setelah kunjungan pertamanya.
Do :
Hasil pemeriksaan Lab menunjukan HB turun
Resiko gangguan perkembangan janin
Resiko gangguan perkembangan janin Ny.S pada Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengambil keputusan yang tepat.

SKORING
1. Anemia Ny.S pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah kubutuhan untuk BUMIL.
Kriteria Skor Perhitungan Pembenaran
1. Sifat masalah ; tidak sehat
2. Kemungkinan masalah dapat diubah ; dengan mudah
3. Potensi masalah untuk diubah ; cukup
4. Menonjolnya masalah ; Ada masalah tapi tidak perlu segera di tangani
1

1
1

3/3 x 1

2/2 x 2

2/3 x 1

1/2 x 1

Terlihat Ny.S dalam kondisi lemas dan tampak pucat.


Untuk pemenuhan nutrisi BUMIL tidak selalu membutuhkan biaya mahal.
BUMIL bisa mendapatkan makanan yang mengandung zat besi dengan mengkonsumsi sayur
sayuran hijau.
Keluarga merasakan ada masalah tetapi tidak membutuhkan penanganan segera
Total skor 4,1

2. Gangguan konsep diri Ny.S pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah perubahan fisiologis kehamilan
Kriteria Skor Perhitungan Pembenaran
1. Sifat masalah ; ancaman kesehatan
2. Kemungkinan masalah dapat diubah ; mudah
3. Potensi masalah untuk diubah ; Cukup
4. Menonjolnya masalah ; Ada masalah tetapi tidak perlu segera di tangani. 1

1 2/3 x 1

2/2 x 2

2/3 x 1

1/2 x 1 Perubahan kondisi selama hamil membuat BUMIL tidak nyaman.


BUMIL bisa memahami dengan mudah jika mendapat penjelasan yang tepat.
Ny.S mau mendengarkan penjelasan penjelasan yang di berikan padanya.
Seiring waktu BUMIL mulai menerima perubahan kondisinya.

Total skor 3,7


3. Gangguan pemenuhan istrahat tidur Ny.S pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga memodifikasi lingkungan.
Kriteria Skor Perhitungan Pembenaran
1. Sifat masalah: Ancaman kesehatan.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah: Hanya sebagian.
3. Potensi masalah untuk diubah: Cukup.
4. Menonjolnya masalah: Ada masalah tapi tidak perlu segera di tangani. 1

1 2/3 x 1

2/2 x 2

2/3 x 1
1/2 x 1
Membuat kondisi BUMIL semakin lemah.

Gangguan tidur pada BUMIL bukan hanya karena kebisingan lingkungan sekitar tapi juga karena
kondisi kamar yang panas dan pengap.
Bisa dengan menambahkan ventilasi kamar
Masalah kondisi kamar tidak mungkin secara langsung bisa di rubah.
Total skor 3,7

4. Resiko gangguan perkembangan janin Ny.S pada keluarga Tn.A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat.
Kriteria Skor Perhitungan Pembenaran
1. Sifat masalah: ancaman kesehatan.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah: hanya sebagian.
3. Potensi masalah untuk diubah: rendah.
4. Menonjolnya masalah: Masalah tidak di rasakan.
1

1 2/3 x 1

1/2 x 2
1/3 x 1

0/2 x 1

Masalah akan muncul jika tidak segera ditangani.


Keterbatasan ekonomi dan pengetahuan.

Kondisi ekonomi keluarga yang terbatas dan kurangnya pengetahuan ibu tentang nutrisi untuk
perkembangan janin.
Keluarga belum merasakan bahwa keadaan itu menjadi masalah.
Total skor 1,4

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.A


1. Anemia Ny.S pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah kubutuhan untuk BUMIL.
2. Gangguan pemenuhan istrahat tidur Ny.S pada keluarga Tn.A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.
3. Gangguan konsep diri Ny.S pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah perubahan fisiologis kehamilan.
4. Resiko gangguan perkembangan janin Ny.S pada keluarga Tn.A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat.
FORMAT PERENCANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
KELUARGA TUJUAN KRITERIA EVALUASI RENCANA INTERVENSI
UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR Rasional
1.
2.
3.
4.
Anemia Ny S pada keluarga Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah kubutuhan untuk BUMIL
Gangguan pemenuhan istrahat tidur Ny S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan

Gangguan konsep diri Ny. S pada keluarga Tn A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah perubahan fisiologis kehamilan
Resiko gangguan perkembangan janin Ny S pada keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat.
Setelah di lakukan intervensi masalah anemia pada Ny S bisa teratasi
Setelah dilakukan intervensi keperawatan gangguan istrahat tidur bisa teratasi

Setelah di lakukan intervensi keperawatan masalah gangguan konsep diri pada Ny S dapat teratasi
Setelah dilakukan intervensi keperawatan resiko gangguan perkembangan janin bisa di cegah Setelah
di lakukan pertemuan untuk melakukan intervensi keluarga di harapkan mampu :

1. Mengenal masalah bahaya anemia.


2. Mengetahui makanan makanan yang mengandung zat besi
3. Mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah anemia.

Setelah dilakukan pertemuan, keluarga mampu :


1. Mengenal masalah yang menjadi penyebab gangguan tidur pada BUMIL.

2. Mengetahui masalah jika BUMIL kurang istrahat.

3. Mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah


Setelah dilakukan pertemuan,keluarga mampu :

1. Mengenal masalah masalah yang bisa muncul pada kehamilan

2. Mengetahui perubahan perubahan fisiologi pada kehamilan.

3. Mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi gangguan konsep diri pada BUMIL.

Setelah dilakukan pertemuan keluarga mampu :

1. Mengenal masalah resiko gangguan perkembangan janin


2. Mengenal hal-hal yang bisa memperberat resiko.

3. Mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah


Verbal

Verbal
Verbal

Verbal

verbal
Verbal

Verbal
Verbal

verbal
- Menjelaskan secara sederhana tentang anemia
- Menyebutkan bahaya yang mungkin timbul pada BUMIL akibat anemia yang tidak teratasi.
- Menjelaskan pentingnya makanan bergizi untuk BUMIL.
- Menyebutkan contoh- contoh makanan yang mengandung zat besi.
- Menyebutkan contoh sayur- sayuran yang mengandung zat besi yang bisa didapatkan dengan harga
terjangkau.
- Menjelaskan secara sederhana penyebab gangguan tidur.
- Menyebutkan akibat jika BUMIL kurang istirahat.
- Menyebutkan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah.
-menjelaskan masalah- masalah yang bisa muncul pada kehamilan
- Menjelaskan perubahan pada ibu hamil merupakan keadaan yang normal.
- Menjelaskan proses perubahan fisiologi pada BUMIL.
- Menyebutkan beberapa perubahan perubahan pada tubuhnya selama kehamilan.
- Menjelaskan bahwa perubahan yang terjadi merupakan sesuatu yang normal
- Menjelaskan tentang resiko gangguan perkembangan janin.
- Menyebutkan faktor-faktor yang bisa memperberat resiko
- Menyebutkan cara yang tepat untuk mencegah terjadinya resiko gangguan perkembangan janin

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang anemia.

2. Jelaskan pada keluarga tentang bahaya anemia pada BUMIL.


3. Jelaskan pada keluarga contoh contoh makanan yang mengandung zat besi dengan harga
terjangkau.
4. Anjurkan pada keluarga khususnya BUMIL untuk terus mengkonsumsi makanan yang mengandung
zat besi.

5. Anjurkan ibu untuk meminta vitamin penambah darah di puskesmas

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang pemenuhan istrahat tidur

2. Jelaskan pentingnya istrahat yang cukup pada BUMIL.


3. Jelaskann akibat yang bisa timbul dari istrahat yang kurang.

4. Anjurkan pada keluarga untuk memodifikasi ulang kamar tidur

5. Anjurkan pada BUMIL untuk istrahat yang cukup


1. Jelaskan perubahan yang terjadi pada BUMIL adalah proses yang normal.

2. Anjurkan BUMIL untuk memakai pakaian yang longgar dan tipis untuk menunjang kenyamanan.
3. Beri pemahaman/penjelasan agar BUMIL bisa menerima perubahan yang terjadi pada tubuhnya

4. Jelaskan dampak yang bisa timbul jika BUMIL merasa terus terganggu dengan perubahan yang
terjadi

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang resiko gangguan perkembangan janin


2. Beri pemahaman keluarga tentang resiko perkembangan janin pada kehamilan yang bermasalah

3. Jelaskan hal- hal yang bisa memperberat resiko pada kehamilan

4. Beri pemahaman pada keluarga cara mencegah resiko gangguan perkembangan janin

5. Anjurkan keluarga membawa BUMIL ke puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan keluarga tentang anemia.


2. Untuk member pemahama n pada keluarga tentang bahaya anemia pada BUMIL.

3. Keluarga dapat mengetahui contoh contoh makanan yang mengandung zat besi dengan harga
yang bisa dijangkaunya.

4. Untuk tetap memenuhi zat besi pada BUMIL.


5. Vitamin penambah darah sangat penting untuk BUMIL

1. Untuk mengukur pengetahuan keluarga tentang istrahat tidur

2. Keluarga dapat mengetahui pentingnya istrahat bagi BUMIL.

3. Member pemahaman pada keluarga akibat yang timbul dari kurang istrahat
4. Kondisi kamar yang baik n tidak pengap dapat membantu pemenuhan kebutuhan istraht tidur pada
BUMIL
5. Istrahat yang cukup baik untuk ibu dan bayinya.

1. Untuk member pemahaman pada keluarga dan BUMIL

2. Untuk memberi kenyamanan pada BUMIL selama kehamilan

3. Agar BUMIL mau menerima kondisinya dan memandangny


a sebagai
sesuatu yang normal

4. Keluarga dan BUMIL mengetahui dampak yang bisa timbul


1. Untuk mengukur sejauh mana pengetahuan keluarga tentang resiko gangguan perkembangan janin
2. Untuk member pengetahuan kepada keluarga tentang resiko perkembangan janin pada kehamilan
yang bermasalah.

3. Memberikan pemahaman kepada keluarga tentang hal- hal yang bisa memperberat resiko pada
kehamilan
4. Untuk mencegah agar dresiko gangguan lperkembangan janin tidak terjadi

5. Untuk mengetahui perkembangan janin dalam kandungannya.

Implementasi
1. Anemia Ny S pada keluarga Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah kubutuhan untuk BUMIL

Hari/ tanggal
Implementasi
Evaluasi
Sabtu , 26- 11- 2011

Jam 08. 00 WITA


1. mengkaji pengetahuan keluarga tentang anemia.
2. menjelaskan pada keluarga tentang bahaya anemia pada BUMIL.
3. menjelaskan pada keluarga contoh contoh makanan yang mengandung zat besi dengan harga
terjangkau.
4. menganjurkan pada keluarga khususnya BUMIL untuk terus mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi
5. Menganjurkan ibu untuk meminta vitamin penambah darah di puskesmas
Sabtu , 3 - 12 - 2011
Jam 08.00 WITA
S : BUMIL mengatakan mulai mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti sayur- sayuran
hijau yang bisa dijangkau dengan harga murah

O : kondisi BUMIL tampak terlihat sehat dan tidak pucat

A : masalah belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan ( intervensi 4 dan 5 )


2. Gangguan pemenuhan istrahat tidur Ny S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan

Hari/ tanggal
Implementasi
Evaluasi

Sabtu , 26- 11- 2011


Jam 10. 00 WITA

1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pemenuhan istrahat tidur


2. Menjelaskan pentingnya istrahat yang cukup pada BUMIL.
3. Menjelaskann akibat yang bisa timbul dari istrahat yang kurang.
4. Menganjurkan pada keluarga untuk memodifikasi ulang kamar tidur
5. Menganjurkan pada BUMIL untuk istrahat yang cukup

Sabtu , 3 - 12- 2011


Jam 09. 00 WITA

S : ibu mengatakan sudah bisa istrahat/ tidur dengan cukup


O : BUMIL tampak terlihat segar
A : masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan ( 5 )

3. Gangguan konsep diri Ny. S pada keluarga Tn A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah perubahan fisiologis kehamilan

Hari/ tanggal
Implementasi
Evaluasi

Sabtu , 26- 11- 2011


Jam 12. 00 WITA

1. Menjelaskan perubahan yang terjadi pada BUMIL adalah proses yang normal.
2. Menganjurkan BUMIL untuk memakai pakaian yang longgar dan tipis untuk menunjang
kenyamanan.
3. Memberi pemahaman/penjelasan agar BUMIL bisa menerima perubahan yang terjadi pada
tubuhnya
4. Menjelaskan dampak yang bisa timbul jika BUMIL merasa terus terganggu dengan perubahan yang
terjadi

Sabtu , 3 - 12- 2011


Jam 10. 00 WITA
S : BUMIL mengatakan sudah merasa terbiasa dengan perubahan kondisinya.
O : BUMIL terlihat tampak santai
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
4. Resiko gangguan perkembangan janin Ny S pada keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat.

Hari/ tanggal
Implementasi
Evaluasi
Sabtu , 26- 11- 2011
Jam 13. 00 WITA
1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang resiko gangguan perkembangan janin
2. Memberi pemahaman keluarga tentang resiko perkembangan janin pada kehamilan yang
bermasalah
3. Menjelaskan hal- hal yang bisa memperberat resiko pada kehamilan
4. Memberi pemahaman pada keluarga cara mencegah resiko gangguan perkembangan janin
5. Menganjurkan keluarga membawa BUMIL ke puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya

Sabtu , 3 - 12- 2011


Jam 10. 00 WITA
S : BUMIL mengatakan memahami dan mulai mengatasi ancaman yang dapat menjadi resiko gangguan
perkembangan pada janinya.
O : BUMIL mulai memperhatikan pemeriksaan kandungannya ke puskesmas.
A : masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan ( 5 )

Vous aimerez peut-être aussi