Vous êtes sur la page 1sur 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN M.

I
DENGAN POST OPERASI HERNIA SCROTALIS DEKTRA
DI RUANG DAHLIA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAB. BATANG

Di Susun Oleh :

BUDI SANTOSO
KURMANTO
HENDRO P
ARIF HALIL I
MAGFIROH
NURHARTATIK
FIRDA
DEWI
SAMSIYAH. R
SITI MARDIYAH
RINA ANDWI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN M.I
0
DENGAN POST OPERASI HERNIA
DI RUANG DAHLIA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BATANG

A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 9 - 1 - 2017
Jam : 16.00
Pengkajian diperoleh dari : Wawancara dengan pasien
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : M.I
Umur : 38 TH
Jenis kelamin : L
Alamat : Warungasem, Batang,
Agama : Islam
Status perkawinan : kawin
Pekerjaan : Guru Ngaji, dan jadi pekerja buruh
Pendidikan terakhir : MAN
b. Identitas penanggungjawab
Nama : Darti
Umur : 45 th
Hubungan dg pasien : Istri
Alamat : Warungasem, Batang,
Pekerjaan : IRT

2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama saat masuk RS
Pasien mengeluh nyeri pada buah zakar yang membesar sebesar kepala bayi,
teraba kenyal,tidak bisa dimasukkan lagi,nyeri, mual, muntah, pusing
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien sudah 10 tahun menderita penyakit seperti ini, bila kerja berat atau
mengangkat beban yang berat buah zakar keluar terasa nyeri, mual, dan sakit
sekali kemudian dibawa ketukang urut sembuh, berulang kali, karena pasien
takut dioperasi sehingga paling kalau sakit dibawa ke tukang pijat. Sampai pada
suatu saat ketika buah zakar keluar sebesar kepala bayi dan tak bisa masuk lagi

1
rasanya sakit sekali akhirnya tanggal 6-1 -2017 di bawa ke RSUD Batang tiba
di UGD jam 07.00 WIB, disarankan opname untuk dioperasi.
c. Riwayat penyakit dahulu/yang pernah diderita
Belum pernah sakit yang berat, paling sakit pusing,batuk, pilek dibelikan obat
di Warung sembuh.
d. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga juga tidak ada yang sakit berat , atau sakit seperti ini

e. Genogram :

Ket.:

: Laki-laki : Meninggal

: Perempuan : Klien

: Tinggal satu rumah

3. Pengkajian pola Gordon

a. Persepsi kesehatan-pola manajemen kesehatan


Pasien menganggap sakitnya tidak apa-apa nanti bisa mauk atau sembuh tidak
tahu penyakitnya, bila sakit dibawa ke tukang pijet / urut.
b. Pola nutrisi-metabolisme
Sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan menu nasi , sayur, lauk ,minum
sehari 6-8 gelas air putih.dan teh, pasien makan dengan porsi sedang.

2
Pada saat sakit pasien makan 3x sehari dengan menu nasi , sayur, lauk ,minum
sehari 6-8 gelas air putih.dan teh, pasien makan dengan porsi sedang.

c. Pola eliminasi
Pola Defekasi:
- Sebelum sakit BAB sehari 1 x dengan konsistensi lembek
- Selama di RS Bab 2 hari sekali, konsistensi lembek
Pola Eliminasi Urine :
- Sebelum sakit ps BAK sehari kira kira 6 x, warna kuning dg bau khas.
- Selama di RS BAK 6- 7 x

d. Pola aktivitas-latihan
- Klien mandi 2 x.
- Sebelum sakit , klien biasanya menghabiskan hari-hari di rumah dan bekerja
Dan kalau sore mengajar TPQ
- Selama sakit ps melakukan kegiatan sehari-hari dibantu suami / keluarga,
tapi kadang juga dilakukan sendiri
e. Pola tidur-istirahat
- Sebelum sakit tidur malam 8 jam, siang kadang tidak tidur
- Selama Sakit Ps mengatakan sedikit merasa kurang nyaman dan sering
terbangun.
f. Pola persepsi-kognitif
- Respon pasien secara umum sedang
- Respon pasien untuk sentuhan, suara dan sensasi normal
g. Pola persepsi diri
- Gambaran diri/ body Image merasa bersyukur dengan anugerah yang Tuhan
berikan .
- Identitas diri klien seorang laki-laki dan cukup puas dengan keadaan
sekarang.
- Ideal diri klien merasa harus semangat meskipun sedang sakit
- Harga Diri , klien tidak merasa rendah diri dan tidak merasa malu dengan
penyakitnya saat ini.

h. Pola hubungan peran


- Selama di RS , ps di tunggui istri dan keluarga
i. Pola fungsional seksual.
- Klien berjenis kelamin laki-laki dan berperan sebagai suami
j. Pola manajemen stress kopping
- Pasien dan keluarga mengatakan jika ada masalah selalu bercerita kepada
keluarganya untuk dimusyawarahkan..

3
k. Sistem kepercayaan nilai
- Pasien beragama Islam yang taat dan rajin beribadah serta mengajar di TPQ,
sebelum sakit rajin beribadah dan pada saat sakit masih rajin beribadah.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : baik,
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tanda-tanda vital
- Suhu : 37, 2C
- TD :120/70 mmHg
- Nadi : 88 x/menit
- RR : 22 x/menit
d. Head to toe
1) Kepala dan rambut
Kepala bersih, rambut klien pendek, warna hitam, pertumbuhan merata, dikulit kepala
tidak terdapat luka dan lesi.
2) Mata
Mata simetris kanan dan kiri, pupil isokor, konjungtiva tidak anemis dan sclera tidak
ikhterik fungsi penglihatan baik dan tanpa menggunakan alat bantu penglihatan (kaca
mata)
3) Telinga
Letak simetris, tidak ada serumen, dapat berfungsi dengan baik dan tidak
menggunakan alat bantu pendengaran.
4) Hidung
Simetris, tidak ada polip hidung, fungsi pernafasan baik, tidak terjadi sesak nafas,
tidak tampak tumpukan sekret dan tidak terdapat masalah dalam pola nafas, frekuensi
pernafasan 24x/menit
5) Mulut
Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis. Jumlah gigi lengkap 32 buah, warna agak
kuning, nafas agak bau, lidah agak kotor, warna merah muda.
6) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada peningkatan Jugularis Vena
Perifer dan teraba nadi karotis 86 x/menit
7) Thorax
Bentuk simetris pergerakan dada kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi pada kulit dan
tidak ada pembengkakan dada.
8) Paru-Paru/Pulmo
Pada inspeksi didapat kan hasil permukaan dada simetris, permukaan dada
kiri/sinistra sama dengan permukaan dada kanan/dextra, Pernafasan normal frekuensi
24x/menit. Pada palpasi didapatkan hasil fokal fremitus kiri/sinistra sama dengan
kanan/dextra, fokal resonan kiri/sinistra sama dengan kanan/dextra. Sedangkan pada
perkusi suara paru sonor dan auskultasi yaitu bunyi nafas vesikuler dan tidak
terdengar suara nafas tambahan seperti wheezing (suara abnormalitas pada paru

4
seperti adanya penumpukan udara), ronkhi (mengi), dan krekels (penumpukan cairan
pada pleura)
9) Jantung/Cardio
Pada inspeksi dada terlihat ictus cordis berdenyut halus di intercosta 6, pada palpasi
didapatkan data teraba ictus cordis di intercosta ke 4-5-6 sebelah kiri sedangkan pada
perkusi jantung didapatkan batas jantung jelas, kesan tidak ada pembesaran jantung
dan pada auskultasi jantung terdengar bunyi jantung suara 1 (lub) tunggal dan bunyi
jantung suara 2 (dub) tunggal dan tidak terdengan mur-mur pada semua lapang dada
sebelah kiri.
10) Abdomen
Pada inspeksi didapatkan hasil permukaan abdomen simetris kanan dan kiri, tidak ada
ascites dan terdapat luka operasi pada kuadran abdomen bagian bawah tepatnya
dibawah umbilicus atas shimpisis pubis, panjang luka kurang lebih 7cm terdapat
jahitan simpul sebanyak 10 simpul, keadaan luka bersih tidak terdapat pus dan tidak
terdapat tanda-tanda infeksi dan luka tertutup kassa steril. Pada auskultasi didapatkan
bising usus kurang lebih 8x / menit sedangkan pada perkusi keempat kuadran
abdomen didapatkan suara tympani dan pada palpasi terdapat nyeri tekan pada semua
lapang abdomen terutama sekitar luka operasi yaitu di kuadran abdomen sebelah
bawah, tidak teraba lien dan hepar.
11) Genetalia
Terpasang Cateter, urine keluar dengan warna kuning pekat volume 450cc, tidak
terdapat endapan maupun darah, posisi kateter benar/tanpa hambatan, kateter
terpasang hari ke dua dan area scrotum sebelah kanan memerah dan ada nyeri tekan
pada area genetalia klien.
12) Ekstremitas.
a) Ekstremitas atas
Fungsi ekstremitas atas normal dan dapat berfungsi dengan baik dan tidak
menggunakan alat bantu dan ekstremitas sebelah kanan terpasang Infus RL
dengan infuset makro, 12 tetes/menit keadaan infus baik tidak terdapat oedem
pada area yang terpasang infus dan tidak ada nyeri pada lengan, infus terpasang
hari ke 2.

b) Ekstremitas bawah
Ekstremitas bawah tidak terdapat kelainan dan dapat berfungsi dengan baik hanya
saja klien tidak mau banyak bergerak karena terasa nyeri pada luka operasi
semakin meningkat ketika bergerak.

1. Pemeriksaan Penunjang
Jenis pemeriksaan : Laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 6/1/2017
Hasil :
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
CBC

5
Hemoglobin 14,7 g/dl L 14-18 P 13-16
Lekosit 8,51 1003/ul 4,5 5,7
Hematokrit 43,6 g/dl 40 - 50 /ul
Eritrosit 5,13 1003/ul 4,5 5,7
Trombosit 242 1003/ul 150 450
MCV 85,0 Fl 80 95
MCH 28,7 Pq 27 33
MCHC 33,7 g/dl 33,2 35,3
RDW SD 39 39 fl 37 54
RDW - CV 12,8 11 - 16
Diff Count
Neutropil 60,4 42 74
Limposit 24,9 17 45
Monosit 7,9 5 12
Eosinofil 6,6 17
Basofil 0,2 01
Limfosit Absolut 2,12 1003/ul 0,00 5, 20
LED
LED 1 Jam 12,0 mm / jam < 15
LED 2 Jam H 25,0 mm / 2 jam < 20
Waktu perdarahan 130 menit 16
Waktu Pembekuan 230 menit 26
KIMIA KLINIK
Glucose sewaktu 97 mg/dl < 140
Ureum 27,5 mg/dl 10,0 50,0
Creatinin 1,19 mg/dl 0,8 1,3
SERO IMUNOLOGI
Anti Hbs Neg
Hbs Ag Neg

2. Terapi tanggal, 10-1-2017


-Infus RL 15 tts/mt
-Inj ketorolak 2 x 30 mg
-Inj ulvis 1 x 1 amp

Terapi tanggal, 11-1-2017

6
-Infus RL 15 tts/mt
-Inj ketorolak 2 x 30 mg
-Inj ulvis 1 x 1 amp
-Diit bebas
Terapi tanggal, 12-1-2017
-Infus RL 15 tts/mt
-Inj ketorolak 2 x 30 mg
-Inj ulvis 1 x 1 amp
-Ganti balut
-Diit bebas
-Bila luka baik blpl
R/ Cefadrokil 3 x 500 mg
Asmef 3 x 500 mg
Bcp 3 x 1 Tab.

B. ANALISA DATA
No. Tanggal Data Problem Etiologi
1 10-1-2017 Ds:
a) Klien mengatakan nyeri pada luka Gangguan Terputusnya
operasi yaitu diperut bagian bawah, Rasa Nyaman kontinuitas
dibawah pusat,
nyeri jaringan abdomen
P : Nyeri bila bergerak .
Q: Nyeri seperti disayat-sayat
Peningkatan
R: Nyeri pada daerah operasi
Nociceptor/
S; Skala Nyeri 7.
T: Nyeri sejak tadi siang
rangsang nyeri

Do:
a) Ekspresi wajah klien tampak
menahan nyeri.
b) Pasien tampak memegangi bagian
perut yang dioperasi dan tampak
hatihati dalam bergerak.
c) Pada abdomen klien terdapat luka
operasi pada kuadran abdomen
bagian bawah tepatnya dibawah
umbilicus atas shimpisis pubis,
panjang 7cm terdapat jahitan simpul
sebanyak 10 simpul, keadaan luka
bersih tidak terdapat pus.
d) Tandatanda vital:

7
TD : 120/70 mmHg
N : 92 x / menit
RR : 24 x / menit
S : 373 oC

DS:
a) Klien mengatakan takut bergerak dan
2.
beraktivitas karena luka akan terasa
nyeri saat beraktivitas
Takutbergerak/ Intoleransi

b) Keluarga klien mengatakan semua beraktifitas Aktivitas


aktivitas klien seperti makan, minum
dan kebersihan diri dibantu oleh
orang tua.
DO:
a) Pasien tampak lemah dan statis.
b) Skala kekuatan otot pada semua
ekstremitas 4, tetapi klien tidak mau
beraktivitas karena nyeri pada luka
operasi di abdomen.
c) Untuk memenuhi ADLnya pasien
dibantu oleh keluarga dan perawat

3. DS:
Klien menyatakan secara verbal
Tidak mengetahui sakitnya dan
dampak dari pada tindakan operasi

Kurang
DO: Tidak tahu pengetahuan atau
a) Klien tampak cemas dengan tentang informasi tentang
keadaannya penyakit dan penyakit
b) Klien tampak sering memegang dampak op
daerah bekas operasi
c). Luka operasi ditutup verban
Tandatanda vital:
TD : 120/70 mmHg
N : 92 x / menit
RR : 24 x / menit
S : 373 oC

8
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya konti-nuitas jaringan
dan proses inflamasi luka operasi
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya keterbatasan rentang gerak dan
ketakutan bergerak akibat dari respon nyeri dan prosedur infasive.
3. Kurang pengetahuan klien dan keluarga berhubungan dengan kurangnya informasi.
D. INTERVENSI

Tgl/Jam No.DX Tujuan Intervensi


10-1-2017 1 1.Obs P,Q,R,S,T untuk
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan
Jm 16.00 mengetahui karakteristik dan
keperawatan diharapkan nyeri dapat
klasifikasi nyeri.
berkurang sampai hilang.
2.Obs TTV, perubahan TD, Nadi,

Kriteria hasil : Pernafasan merupakan tanda ps

1) Ekspresi wajah pasien rileks dan tidak merasakan nyeri

menahan nyeri 3.Berikan posisi yang nyaman


pada pasien.
2) Klien menyatakan nyeri berkurang
4.Ajarkan teknik relaksasi
sampai hilang, skala nyeri berkurang
distraksi untuk mengurangi
nyeri
5.Kolaborasi pemberian therapy
injeksi analgeti
6.Anjurkan keluarga
memberikan massage pada
area perut tetapi jauh dari
luka operasi.si pada pasien
tentang kondisi, dengan cara
yang tepat

10-1-2017 2 Tujuan :Intoleransi aktifitas dapat 1.Kaji kemampuan klien dalam


Jm 16.15
teratasi setelah dilakukan tindakan melakukan aktivitas
keperawatan 2.Bantu klien dalam memilih
Kriteria hasil : posisi yang nyaman untuk

1) Klien dapat melakukan aktifitas secara istirahat dan tidur.

mandiri 3.Anjurkan klien berpartisipasi

3) Klien tidak takut bergerak lagi dan mau dalam semua aktifitas sesuai

beraktivitas mandiri. kemampuan individual.

10-1-2017 3 Tujuan :Setelah dilakukan penyuluhan 1.Kaji tingkat pengetahuan

9
Jm 16.20 pasien dan keluarga
tentang penyakit dan dampak operasi
2.Jelaskan patofisiologi dari
pasien tahu dan lebih tenang .
penyakit dan bagaimana hal ini
Kriteria hasil :
berhubungan dengan anatomi
Pasien bisa menjelaskan tentang
dan fisiologi, dengan cara yang
penyakitnya
tepat.
dan tahu dampak operasi
3.Identifikasi kemungkinan
penyebab, dengan cara yang
tepat
4.Sediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara
yang tepat

E. IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No.D Implementasi Evaluasi Paraf
X
10-1-2016 1. 1.Mengobs P,Q,R,S,T untuk 1. Pasien mengatakan masih nyeri
Jm 16.15 mengetahui karakteristik dan P : Nyeri bila bergerak .
klasifikasi nyeri. Q: Nyeri seperti disayat-sayat
2.Mengobs TTV, perubahan TD, R: Nyeri daerah operasi
Nadi, Pernafasan merupakan S; Skala Nyeri 6.
tanda ps merasakan nyeri T: Nyeri sejak tadi siang
3.Memberikan posisi yang nyaman 2. Tandatanda vital:
pada pasien. TD : 120/70 mmHg
4.Mengajarkan teknik relaksasi N : 90 x / menit
distraksi untuk mengurangi
RR : 22 x / menit
nyeri
S : 373 oC
5.Kolaborasi pemberian therapy
3.Klien mengatakan posisi tidur
injeksi analgeti
agak nyaman.
6.Anjurkan keluarga
4.Klien mau melakukan teknik
memberikan massage pada
relaksasi untuk mengurangi
area perut tetapi jauh dari
nyeri
luka operasi.si pada pasien
5.Setelah pemberian therapy
tentang kondisi, dengan cara
injeksi analgetik, nyeri berkurang
yang tepat
6.Keluarga memberikan massage pada
area perut tetapi jauh dari
luka operasi.si pada pasien
tentang kondisi, dengan cara

10
1.Mengkaji kemampuan klien dalam
10-1-2016 2, 1.Klien mulai latihan melakukan
melakukan aktivitas
Jm 16.25
aktivitas ringan
2.Membantu klien dalam beraktifitas
2.Klien bisa memilih
memilih posisi yang nyaman
posisi yang nyaman untuk
untuk istirahat dan tidur.
istirahat dan tidur.
3.Menganjurkan klien berpartisipasi
3.Klien mau berpartisipasi
dalam semua aktifitas sesuai
dalam semua aktifitas sesuai
kemampuan individual
kemampuan individual

1.Klien mulai tahu tentang


1.Mengkaji tingkat pengetahuan
10-1-2016 3. penyakitnya
Jm 16.40 pasien dan keluarga
2. Klien mulai tahu tentang
2.Menjelaskan patofisiologi dari
penyakitnya
penyakit dan bagaimana hal ini
3.Klien mulai mengidentifikasi
berhubungan dengan anatomi
penyakitnya.
dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
3.Mengidentifikasi kemungkinan
penyebab, dengan cara yang
tepat
4.Menyediakan informasi pada
pasien tentang penyakit , dengan
cara yang tepat

Tgl/Jam No.D Implementasi Evaluasi Paraf


X
11-1-2016 1. 1.Mengobs P,Q,R,S,T untuk 2. Pasien mengatakan masih nyeri
Jm 15.20 mengetahui karakteristik dan P : Nyeri bila bergerak .
klasifikasi nyeri. Q: Nyeri seperti disayat-sayat
2.Mengobs TTV, perubahan TD, R: Nyeri daerah operasi
Nadi, Pernafasan merupakan S; Skala Nyeri 7.
tanda ps merasakan nyeri T: Nyeri sejak tadi siang
3.Memberikan posisi yang nyaman 2. Tandatanda vital:
pada pasien. TD : 120/70 mmHg
4.Mengajarkan teknik relaksasi N : 92 x / menit
distraksi untuk mengurangi
RR : 24 x / menit
nyeri
S : 373 oC
5.Kolaborasi pemberian therapy
3.Klien mengatakan posisi tidur

11
injeksi analgeti agak nyaman.
6.Anjurkan keluarga 4.Klien mau melakukan teknik
memberikan massage pada relaksasi untuk mengurangi
area perut tetapi jauh dari nyeri
luka operasi.si pada pasien 5.Setelah pemberian therapy
tentang kondisi, dengan cara injeksi analgetik, nyeri
yang tepat berkurang
6.Keluarga memberikan massage
pada area perut tetapi jauh dari
luka operasi. pada pasien
tentang kondisi, dengan cara

11-1-2016
Jm 16.00 2, 1.Mengkaji kemampuan klien dalam 1.Klien mulai latihan melakukan
melakukan aktivitas aktivitas ringan
2.Membantu klien dalam memilih 2.Klien bisa memilih
posisi yang nyaman untuk posisi yang nyaman untuk
istirahat dan tidur. istirahat dan tidur.
3.Menganjurkan klien berpartisipasi 3.Klien mau berpartisipasi
dalam semua aktifitas sesuai dalam semua aktifitas sesuai
kemampuan individual kemampuan individual

11-1-2016 3. 1.Mengkaji tingkat pengetahuan 1.Klien mulai tahu tentang


Jm 16.20 pasien dan keluarga penyakitnya
2.Menjelaskan patofisiologi dari 2. Klien mulai tahu tentang
penyakit dan bagaimana hal ini penyakitnya
berhubungan dengan anatomi 3.Klien mulai mengidentifikasi
dan fisiologi, dengan cara yang penyakitnya.
tepat.
3.Mengidentifikasi kemungkinan
penyebab, dengan cara yang
tepat
4.Menyediakan informasi pada
pasien tentang penyakit , dengan
cara yang tepat

Tgl/Jam No.D Implementasi Evaluasi Paraf


X
12-1-2016 1. 1.Mengobs P,Q,R,S,T untuk 3. Pasien mengatakan masih nyeri
Jm 15.20 mengetahui karakteristik dan P : Nyeri bila bergerak .
klasifikasi nyeri. Q: Nyeri seperti disayat-sayat

12
2.Mengobs TTV, perubahan TD, R: Nyeri daerah operasi
Nadi, Pernafasan merupakan S; Skala Nyeri 6.
tanda ps merasakan nyeri T: Nyeri sejak tadi siang
3.Memberikan posisi yang nyaman 2. Tandatanda vital:
pada pasien. TD : 120/70 mmHg
4.Mengajarkan teknik relaksasi N : 88 x / menit
distraksi untuk mengurangi
RR : 20 x / menit
nyeri
S : 37 oC
5.Kolaborasi pemberian therapy
3.Klien mengatakan posisi tidur
injeksi analgeti
agak nyaman.
6.Anjurkan keluarga
4.Klien mau melakukan teknik
memberikan massage pada
relaksasi untuk mengurangi
area perut tetapi jauh dari
nyeri
luka operasi.si pada pasien
5.Setelah pemberian therapy
tentang kondisi, dengan cara
injeksi analgetik, nyeri
yang tepat
berkurang
6.Keluarga memberikan massage
pada area perut tetapi jauh dari
luka operasi. pada pasien
tentang kondisi, dengan cara

12-1-2016
Jm 16.00 2, 1.Klien mulai latihan melakukan
1.Mengkaji kemampuan klien dalam
aktivitas ringan
melakukan aktivitas
2.Klien bisa memilih
2.Membantu aktifitas klien dalam
posisi yang nyaman untuk
memilih posisi yang nyaman
istirahat dan tidur.
untuk istirahat dan tidur.
3.Klien mau berpartisipasi
3.Menganjurkan klien berpartisipasi
dalam semua aktifitas sesuai
dalam semua aktifitas sesuai
kemampuan individual
kemampuan individual

F. EVALUASI
Tgl/Jam No.DX Evaluasi Paraf
12-1-2016 1. S : Klien menyatakan nyeri berkurang sampai hilang, skala nyeri
Jm 16.25 berkurang menjadi 5
O: Ekspresi wajah pasien rileks dan tidak menahan nyeri
A: Masalah teratasi sebagian

13
P: Intervensi dilanjutkan

S : Klien mengatakan tak takut bergerak lagi dan mau beraktivitas


2.
mandiri
O: O: Klien dapat melakukan aktifitas secara mandiri
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan

S :Klien mengatakan sedikit tahu tentang penyakitnya


3
O:Klien bisa menyebutkan tentang penyakit hernia
Klien tampak lebih tenang
A: masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito L, Juall. (2001) Buku Saku Diagnosa keperawatan (terjemahan) EGC. Jakarta.
Doengoes, M. E. Moorhouse, Mf. Geissler. A. C. (2000) Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk
Perancanaan dan Pendokumentasian perawatan Pasien (terjemahan) Edisi 3, EGC. Jakarta.
Gaffar. L. Oj. (1999) Pengantar Keperawatan Profesional. EGC. Jakarta
Kozier & Erb. (2004) Hernia Scrotalis Post Surgery Management dan Wounds. Fundamentals of nursing:
Concepts, process, and practice (7th ed.). New Jersey: Pearson prentice hall. Available
from http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/april 2009. Di akses tanggal 22 Juli 2011.
Oeswari E. (2000) Bedah dan Perawatannya. FKUI. Jakarta
Pearce. C. Evelyn. (1999), Anatomi dan Fisioloogi untuk Paramedis (terjemahan). Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Price. S. A.(2005) Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. (terjemahan). Edisi 6. EGC.
Jakarta.
Sjamsuhidajat, R. Jong. Wd. (2005) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 2 (terjemahan) EGC.
Jakarta.

14
Smeltzer S. C. B. G. (2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddarth (terjemahan)
Vol 2. EGC. Jakarta.
Soeparman, dkk. (2001) Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI, Jakarta

15

Vous aimerez peut-être aussi