A. Peran dan ketugasan dalam setiap langkah investigasi
1. Tentukan keberadaan wabah dan Pastikan diagnosisnnya Dalam menentukan keberadaan wabah dan pengambilan spesimen untuk konfirmasi laboratorium, dilakukan kunjungan sekolah SMA Nurul Huda dan TK Pertiwi 2 secara bersama. Kunjungan tersebut bersama dengan tim Dinas Kesehatan, Puskesmas Jiken dan mahasiswa FETP. 2. Definiskan sebuah kasus dalam hitungan kasus Dalam mengumpulkan data, saya bertugas membuatkan dan memperbanyak kuesioner penyelidikan dengan definisi kasus berdasarkan informasi setelah kunjungan pertama untuk mendapatnya tambhan kasus dengan gejala yang sama dengan penderita sebelumnya. 3. Orientasikan data menurut waktu, tempat dan orang Deskripsi epidemiologi dilakukan oleh Principle investigator dengan mengimput data hasil dari suspek yang diperoleh di hari sebelumnya. 4. Tentukan siap yang berisiko menjadi sakit Setelah diketahui orang-orang sakit, melakukan case finding dan menenutkan orang yang berisiko yaitu siswa yang ada di sekolah dan orang dekat dengan penderita. Sehingga melakukan wawancara untuk mendapatkan orang dengan diagnosa sama dengan penderita. Dalam melalukan tugas ini, principle investigator dan co-investigator membagi siswa dalam beberapa kelas/ruangan. Hal tersebut untuk memaksimalkan peran masing-masing. 5. Buat sebuah hipotesis yang menjelaskan paparan tentunya yang menyebabkan penyakit dan uji hipotesis ini dengan metode statistik yang sesuai. Mendiskusikan progress dilakukan secara bersama untuk mendapatkan hipotesa. Hipotesis dikembangkan bersama-sama berdasarkan dari hasil wawancara. Sedangkan analisis statistic dilakukan oleh principle investigator. 6. Study lanjutan Study lanjutan yang kami lakukan untuk memperjelas darimana sumber dan mode of transmission, sehingga kami melakukan penelusuran lanjutan index case secara bersama-sama ditempat tinggal penderita. 7. Siapkan sebuah laporan tertulis a. Dalam penulisan laporan dilakukan oleh Principle investigator. b. Dalam proses penyusunan sering dilakukan diskusi terkait konten dan analisis dan hal-hal lainnya. c. Co-Investigator memiliki tugas membaca laporan sebagai review sebelum laporan dikonsultasikan kepada pembimbing lapangan. d. Membantu menkonsultasilkan/bimbingan laporan ke PA sebelum laporan dikumpulkan. 8. Lakukan tindakan pengendalian dan pencegahan. a. Dalam memberikan progress report dan mengkomunikasikan hasil investigasi kepada Dinas Kesehatan selalu dilakukan secara bersama. b. Mendikusikan tindakan penyelidikan lanjutan atau kontrol KLB dilakukan secara bersama-sama. c. Sosialisasi kepada kelompok berisiko dilakukan secara terpisah. Pelaksanaaan sosialisasi di sekolah dilakukan dibeberapa kelas dan personil dibagi dan terpisah untuk masing-masing kelas. B. Hal-hal yang berjalan dengan baik 1. Pelaksanaan komunikasi. Investigator dan co-investigator selalu mengkomunikasi progres investigasi baik kepada Kepala Dinas Kesehatan Blora, Kepala Puskesmas, Kasi Surveilans, Petugas pelaksana surveilans, surveilans Puskesmas dan juga melibatkan bidan desa. 2. Membuat progress report dan rekomendasi kemudian menyerahkan kepada petugas surveilans Dinas Kesehatan untuk mendapatkan respon dalam penanggulangan KLB. 3. Tahap-tahap dalam menyelidikan dilakukan dengan cukup baik 4. Pelaksanaan penyelidikan tersebut berfungsi sebagai lesson learn bagi petugas surveilans Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Hal tersebut karena selama ini pelaksanaan investigasi kasus campak hanya bersifat pasif dan mencatat jumlah penderita. 5. Dinas kesehatan, puskesmas, petugas laboratorium puskesmas maupun bidan desa cukup cooperative dalam melakukan investigasi serta membangun komunikasi selama penyelidikan berlangsung. 6. Sekolah atau keluarga yang didatangi selama proses investigasi cukup teredukasi dengan komunikasi ataupun sosialisasi yang dilakukan. Demikian halnya dengan RS dan Puskesmas dalam memisahkan pasien campak dan selainnya. C. Hal-hal yang belum berjalan dengan baik 1. Hasil konfirmasi laboratorium yang cukup lambat, dikarenakan selama ini Dinas Kesehatan Blora memiliki jadwal pelaksanaan pemeriksaan spesimen campak setiap hari Senin atau Kamis. Sehingga pengiriman specimen disesuaikan waktu tersebut. 2. Dalam pengamatan kasus lanjutan atau pemantauan kasus tambahan dilakukan oleh petugas surveilans puskesmas dan juga bidan desa, dan belum maksimal sehingga secara mandiri kami harus turun beberapa kali ke lokasi yang cukup jauh untuk memantau kasus. 3. Distribusi Vitamin A belum secara maksimal di Puskesmas. Vitamin A yang ada di Puskesma atau Bidan adalah persediaan pemberian Vit bulanan. D. Apa yang akan dilakukan berbeda untuk penyelidikan berikutnya 1. Mensolidkan tim investigasi dengan mengkomunikasi hal-hal teknis dan esensi pelaksanaan investigasi KLB. 2. Mengkomunikasikan untuk waktu konfirmasi laboratorium dengan Dinas Kesehatan.