Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Yosep Pratama
NIM: 4006130028
1 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
LAPORAN PENDAHULUAN
COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP)
A. Defenisi
Pneumonia merupakan peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal dari
suatu infeksi. (Price, 1995)
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus
terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, alveoli, serta menimbulkan
konsolidasi jaringan paru dan menimbulkan gangguan pertukaran gas setempat. (Zul,
2001)
Community acquired pneumonia (CAP) adalah dimulai sebagai penyakit pernafasan
umum dan bisa berkembang menjadi pneumonia. Pneumonia Streptococal merupakan
organisme penyebab umum.Tipe pneumonia ini biasanya menimpa kalangan anak-anak
atau kalangan orang tua.Reeves (2001)
Community acquired pneumonia(CAP) adalah pneumonia infeksius pada seseorang
yang tidak menjalani rawat inap di rumah sakit baru -baru ini.CAP adalah tipe pneumonia
yang paling sering. Penyebab paling sering dari CAP berbeda tergantung usia seseorang,
tetapi mereka termasuk Streptococcus pneumoniae,virus,bakteri atipikal dan
Haemophilus influenzae.Di atas semuanya itu , Streptococcus pneumoniae adalah
penyebab paling umum dari CAP seluruh dunia.(Smeltzer,2001).
B. Etiologi pneumonia
1. Bakteri
Agen penyebab pneumonia di bagi menjadi organisme gram-positif atau gram-negatif
seperti : Steptococcus pneumonia (pneumokokus), Streptococcus piogenes,
Staphylococcus aureus, Klebsiela pneumoniae, Legionella, hemophilus influenzae.
2. Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet.
Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.
Influenzae virus, Parainfluenzae virus, Respiratory, Syncytial adenovirus, chicken-
pox (cacar air), Rhinovirus, Sitomegalovirus, Virus herves simpleks, Virus sinial
pernapasan, hantavirus.
2 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
3. Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan
udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah
serta kompos.
4. Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC). Biasanya
menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi. (Reeves, 2001)
C. Patofisiologi
Aspirasi mikroorganisme yang mengkolonisasi sekresi orofarinks merupakan rute
infeksi yang peling sering. Rute inokulasi lain meliputi inhalasi, penyebaran infeksi
melalui darah (hematogen) dari area infeksi yang jauh, penyebaran langsung dari tempat
penularan infeksi.
Jalan napas atas merupakan garis pertahanan pertama terhadap infeksi, tetapi,
pembersihan mikroorganisme oleh air liur, ekspulsi mukosiliar, dan sekresi IgA dapat
terhambat oleh berbagai penyakit, penurunan imun, merokok, dan intubasi endotrakeal.
Pertahanan jalan napas bawah meliputi batuk, refleks muntah, ekspulsi mukosiliar,
surfaktan, fagositosis makrofag dan polimorfonukleosit (PMN), dan imunitas selular dan
humoral. Pertahan ini dapat dihambat oleh penurunan kesadaran, merokok, produksi
mukus yang abnormal (mis, kistik fibrosis atau bronkitis kronis), penurunan imun,
intubasi dan tirah baring berkepanjangan.
1) Virus
Virus menyerang dan merusak sel untuk berkembang biak. Biasanya virus masuk
kedalam paru-paru bersamaan droplet udara yang terhirup melalui mulut dan
hidung.setelah masuk virus menyerang jalan nafas dan alveoli. Invasi ini sering
menunjukan kematian sel, sebagian virus langsung mematikan sel atau melalui suatu tipe
penghancur sel yang disebut apoptosis.
Ketika sistem imun merespon terhadap infeksi virus,dapat terjadi kerusakan paru.Sel
darah putih,sebagian besar limfosit, akan mengaktivasi sejenis sitokin yang membuat
cairan masuk ke dalam alveoli.
3 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
Kumpulan dari sel yang rusak dan cairan dalam alveoli mempengaruhi pengangkutan
oksigen ke dalam aliran darah. Sebagai tambahan dari proses kerusakan paru,banyak
virus merusak organ lain dan kemudian menyebabkan fungsi organ lain terganggu.Virus
juga dapat membuat tubuh rentan terhadap infeksi bakteri, untuk alasan ini, pneumonia
karena bakteri sering merupakan komplikasi dari pneumonia yang disebabkan oleh virus.
Pneumonia virus biasanya disebabkan oleh virus seperti vitus influensa,virus syccytial
respiratory(RSV),adenovirus dan metapneumovirus.Virus herpes simpleks jarang
menyebabkan pneumonia kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan masalah pada
sistem imun juga berresiko terhadap pneumonia yang disebabkan oleh
cytomegalovirus(CMV).
2) Bakteri
Bakteri secara khusus memasuki paru-paru ketika droplet yang berada di udara
dihirup,tetapi mereka juga dapat mencapai paru-paru melalui aliran darah ketika ada
infeksi pada bagian lain dari tubuh.
Banyak bakteri hidup pada bagian atas dari saluran pernapasan atas seperti
hidung,mulut,dan sinus dan dapat dengan mudah dihirup menuju alveoli.Setelah
memasuki alveoli,bakteri mungkin menginvasi ruangan diantara sel dan diantara alveoli
melalui rongga penghubung.Invasi ini memacu sistem imun untuk mengirim neutrophil
yang adalah tipe dari pertahanan sel darah putih,menuju paru.Neutrophil menelan dan
membunuh organisme yang berlawanan dan mereka juga melepaskan
cytokin,menyebabkan aktivasi umum dari sistem imun.
Bakteri juga dapat berjalan menuju area antara paru-paru dan dinding dada(cavitas
pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema. Penyebab paling umum dari
4 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
pneumoni yang disebabkan bakteri adalah Streptococcus pneumoniae,bakteri gram
negatif dan bakteri atipikal.Penggunaan istilah Gram positif dan Gram negatif
merujuk pada warna bakteri(ungu atau merah) ketika diwarnai menggunakan proses yang
dinamakan pewarnaan Gram.Istilah atipikal digunakan karena bakteri atipikal
umumnya mempengaruhi orang yang lebih sehat,menyebabkan pneumoni yang kurang
hebat dan berespon pada antibiotik yang berbeda dari bakteri yang lain.
Tipe dari bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia pada hidung atau mulut
dari banyak orang sehat. Streptococcus pneumoniae, sering disebutpneumococcus
adalah bakteri penyebab paling umum dari pneumoni pada segala usia kecuali pada
neonatus.Gram positif penting lain penyebab dari pneumonia adalah Staphylococcus
aureus. Bakteri Gram negatif penyebab pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram
negatif.Beberapa dari bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumoni termasuk bkan
demam, menggigil, dan mual umumnya pada pneumoni yang disebabkan bakteri dan
jamur.Neutrophil, bakteri, dan cairan dari sekeliling pembuluh darah mengisi alveoli dan
mengganggu transportasi oksigen. Bakteri sering berjalan dari paru yang terinfeksi
menuju aliran darah menyebabkan penyakit yang serius atau bahkan fatal seperti septik
syok dengan tekanan darah rendah dan kerusakan pada bagian-bagian tubuh seperti
otak,ginjal,dan jantung.Bakteri juga dapat berjalan menuju area antara paru-paru dan
dinding dada(cavitas pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema.
Penyebab paling umum dari pneumoni yang disebabkan bakteri adalah Streptococcus
pneumoniae,bakteri gram negatif dan bakteri atipikal.
Penggunaan istilah Gram positif dan Gram negatif merujuk pada warna
bakteri(ungu atau merah) ketika diwarnai menggunakan proses yang dinamakan
pewarnaan Gram.Istilah atipikal digunakan karena bakteri atipikal umumnya
mempengaruhi orang yang lebih sehat,menyebabkan pneumoni yang kurang hebat dan
berespon pada antibiotik yang berbeda dari bakteri yang lain. Tipe dari bakteri gram
positif yang menyebabkan pneumonia pada hidung atau mulut dari banyak orang sehat.
Streptococcus pneumoniae, sering disebutpneumococcus adalah bakteri penyebab
paling umum dari pneumoni pada segala usia kecuali pada neonatus.Gram positif penting
lain penyebab dari pneumonia adalah Staphylococcus aureus.
Bakteri Gram negatif penyebab pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram
negatif.Beberapa dari bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumoni termasuk
5 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
Haemophilus influenzae,Klebsiella pneumoniae,Escherichia coli,Pseudomonas
aeruginosa,dan Moraxella catarrhalis.Bakteri ini sering hidup pada perut atau intestinal
dan mungkin memasuki paru-paru jika muntahan terhirup.Bakteri atipikal yang
menyebabkan pneumonia termasuk Chlamydophila pneumoniae,Mycoplasma
pneumoniae,dan Legionella pneumophila.
3) Jamur
Pneumonia yang disebabkan jamur tidak umum,tetapi hal ini mungkin terjadi pada
individu dengan masalah sistem imun yang disebabkan AIDS,obat-obatan imunosupresif
atau masalah kesehatan lain.patofisiologi dari pneumonia yang disebabkan oleh jamur
mirip dengan pneumonia yang disebabkan bakteri,Pneumonia yang disebabkan jamur
paling sering disebabkan oleh Histoplasma capsulatum,Cryptococcus
neoformans,Pneumocystis jiroveci dan Coccidioides immitis.Histoplasmosis paling sering
ditemukan pada lembah sungai Missisipi,dan Coccidiomycosis paling sering ditemukan
pada Amerika Serikat bagian barat daya.
4) Parasit
Beberapa varietas dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru.Parasit ini secara khas
memasuki tubuh melalui kulit atau dengan ditelan.Setelah memasuki tubuh,mereka
berjalan menuju paru-paru,biasanya melalui darah.Terdapat seperti pada pneumonia tipe
lain ,kombinasi dari destruksi seluler dan respon imun yang menyebabkan ganguan
transportasi oksigen.Salah satu tipe dari sel darah putih,eosinofil berespon dengan dahsyat
terhadap infeksi parasit.Eosinofil pada paru-paru dapat menyebabkan pneumonia
eosinofilik yang menyebabkan komplikasi yang mendasari pneumonia yang disebabkan
parasit.Parasit paling umum yang dapat menyebabkan pneumonia adalah Toxoplasma
gondii,Strongioides stercoralis dan Ascariasis. a adalah Toxoplasma gondii,Strongioides
stercoralis dan Ascariasis.(Smeltzer,2001).
6 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
D. Manifestasi Klinik
Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului infeksi saluran nafas atas akut selama
beberapa hari. Selain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat
mencapai 40 derajat celsius, sesak nafas, nyeri dada, dan batuk dengan dahak kental,
terkadang dapat berwarna kuning hingga hijau. Pada sebagian penderita juga ditemui
gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan,dansakit kepala.
Tanda dan Gejala berupa:Batuk nonproduktif, Ingus (nasal discharge),Suara napas lemah,
Retraksi intercosta, Penggunaan otot bantu nafas, Demam, Ronchii, Cyanosis,
Leukositosis, Thorax photo menunjukkan infiltrasi melebar, Batuk, Sakit kepala,
Kekakuan dan nyeri otot, Sesak nafas, Menggigil, Berkeringat, Lelah.
7 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
Phatway
Bakteri (Steptococcus Parasit (Toxoplasma
pneumonia Jamur (Histoplasma
Virus (pneumonia gondii,Strongioides
(pneumokokus), capsulatum, Cryptococcus
stercoralis dan Ascariasis.
Streptococcus virus.Influenzae virus, neoformans,
a adalah Toxoplasma
piogenes,Staphylococcus Pneumocystis jiroveci dan
Parainfluenzae virus, gondii,Strongioides
aureus, Klebsiela Coccidioides immitis)
stercoralis dan Ascariasis)
pneumoniae, Legionella, Respiratory)
hemophilus influenzae)
Masuk tubuh melalui kulit
atau tertelan
Virus dan bakteri masuk paru-paru melalui Parasit masuk
droplet udara ,elalui darah menuju
Menyerang jalan nafas dan alveoli paru-paru
Sel darah putih (eosinofil)
Mematikan sel melalui penghancur berespon terhadap infeksi parasit
sel/apoptosis Gangguan transportasi O2
Sistem imun merespon infeksi virus dan
bakteri
CAP (Pneumonia)
Saluran pernafasanatas
saluran pernafasan bawah
8 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
merupakan penyakit yang lebih berat dari pneumonia lobarik. Pneumonia
interstistial melibatkan area diantara alveoli dan mungkin disebut sebagai
pneumonia interstial. Pneumonia interstial lebih sering disebabkan oleh virus atau
oleh bakteri atipikal.
9 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
VAP adalah pneumonia yang timbul setelah minimal 48 jam sesudah intubasi
dan ventilasi mekanis.
Tipe lain dari pneumonia
Severe acute respiratory syndrome (SARS)
SARS adalah pneumonia yang sangat menular dan mematikan. SARS
disebabkan olah SARS coronavirus, sebelumnya patogen yang tidak
diketahui.
Bronchiolitis obliterans organizing pneumonia (BOOP)
BOOP disebabkan oleh inflamasi dari jalan napas kecil dari paru-paru.
Juga dikenal sebagai cryptogenic organizing pneumonitis (COP)
Pneumonia eosinofilik
Pneumobia eosinofilik adalah invasi kedalam paru oleh eosinofil, sejenis
partikel sel darah putih. Pneumonia eosinofilik sering muncul sebagai
respons terhadap infeksi parasit atau setelah terekspos oleh tipe faktor
lingkungan tertentu.
Chemical pneumonia
Chemical pneumonia (biasanya disebut chemical pneumonitis) biasanya
disebabkan toxin kimia seperti pestisida, yang mungkin memasuki tubuh
melalui inhalasi atau melalui konta dengan kulit. Manakala bahan toxinnya
adalah minyak, pneumonia disebut lipoid pneumonia.
Aspiration pneumonia
Aspiration pneumonia (atau aspiration pneumnitis) disebabkan oleh
aspirasi oral atau bahan dari lambung, entah ketika makan atau setelah
muntah. Hasilnya inflamasi pada paru bukan merupakan infeksi tetapi
dapat menjadi infeksi karena bahan yang teraspirasi mungkin mengandung
bakteri anaerobic atau penyebab lain dari pneumonia. Aspirasi adalah
penyebab kematian dirumah sakit.
Pneumonia terbagi dalam berbagai jenis berdasarkan dengan penyebab, natomik, dan
berdasarkan asal penyakit ini didapat, seperti :
1. Berdasarkan penyebab
Pneumonia lipid
Pneumonia kimiawi
Pneumonia karena extrinxik allergic alveolitis
Pneumonia kerana obat
Pneumonia karena radiasi
Pneumonia dengan penyebab tak jelas
2. Berdasarkan anatomik
Pneumonia lobaris
10 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
Merupakan pneumonia yang terjadi pada seluruh atau satu bagian besar
dari lobus paru dan bila kedua lobus terkena bisa dikatakan sebagai
pneumonia lobaris.
Pneumonia interstisial
Merupakan pneumonia yang dapat terjadi didalam dinding alveolar
Bronchopneumoni
Merupakan pneumonia yang terjadi pada ujung akhir bronkhiolus yang
dapat tersumbat oleh eksudat mukopuren untuk membentuk bercak
konsolidasi dalam lobus.
3. Berdasarkan asal penyakit
Pneumonia komunitas atau community acquired pneumonia adalah
pneumonia yang didapatkan dari masyarakat.
Pneumonia nosokomial atau hospitality acquired pneumonia yang berarti
penyakit itu didapat saat pasien berada dirumah sakit atau tempat
pelayanan kesehatan.
F. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan laboratorium
1. Analisa Gas Darah (Analisa Gas Darah) nilai normal 90-100 % : tidak normal
mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlibat dan penyakit paru yang
ada.
11 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
2. Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah : diambil dengan biopsi jarum,
aspirasi transtrakeal, bronkoskopifiberotik atau biopsi pembukaan paru untuk
mengatasi organisme penyebab.
3. JDL nilai normal leukosit 4400-11300/mm3: leukositosis biasanya ada, meski sel
darah putih rendah terjadi pada infeksi virus, kondisi tekanan imun
memungkinkan berkembangnya pneumonia bakterial.
G. Penatalaksanaan
1. Pencegahan
Tindakan kewaspadaan isolasi untuk pasien dengan penurunan imun
Posisikan pasien untuk mencegah aspirasi
Untuk mencegah VAP
Hindari volume lambung yang berlebihan
Pilih intubasi oral dari pada nasal
Pemeliharaan sirkuit ventilator secara cermat
Suksion subglotis kontinu
Variasi/rotasi postural
Gunakan sukralfat daripada penyekat H2 untuk profilaksis (masih
kontroversial)
Bilas mulut dengan klorheksidin
12 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
2. Penatalaksaan infeksi akut
Oksigen dan hidrasi bila ada indikasi
Pertimbangkan isolasi respirasi
Hospitalisasi diindikasikan bila
Usia diatas 65 tahun, tunawisma, dirawat dirumah sakit karena
pneumonia ditahun yang lalu
Denyut nadi > 140/menit, frekuensi respirasi > 30/menit hipotensi.
Temperatur > 38,30C
Penurunan status mental, sianosis
Imunosupresi, kondisi penyerta
Mikroorganisme risiko tinggi (mis, infeksi pseudomonas yang terbaru)
SDP < 4000 atau > 3000/L
Tekanan parsial oksigan dalam darah arteri (PaO 2) < 60 atau PaCO2>
50
Foto ronsen dada dengan keterlibatan banyak lobus atau progresi cepat
Menarik napas dalam dan batuk, fisioterapi dada bila tersedia
Antibiotik untuk pneumonia bakteri, parasit, atau jamur (bukan virus)
Perlindungan empiris paling sering digunakan pada pasien rawat jalan;
pewarnaan gram pada sputum dapat menjadi panduan terapi pada
pasien rawat inap tetapi mungkin perlu diubah bila kultur dengan
sensitivitas telahtersedia (48 samapi 72 jam).
Pilihan antibiotik empiris bervariasi berdasar pada pasien rawat jalan
versus rawat inap, usia, faktor risiko pasien, dan pengkajian pasien;
pilihan antibiotika empiris yang umum dirangkum dalam tabel
dibawah.
13 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
aminoglikosida
Fluoroquinolon dengan
klindamisin.
b. Aktivitas / istirahat
c. Sirkulasi
d. Integritas Ego
e. Makanan / Cairan
Tanda : distensi abdomen, hiperaktif bunyi usus, kulit kering dengan turgor buruk,
penampilan malnutrusi
14 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
f. Neurosensori
g. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : sakit kepala, nyeri dada meningkat dan batuk, myalgia, atralgia
h. Pernafasan
Bunyi nafas : menurun atau tak ada di atas area yang terlibat atau nafas
Bronkial
i. Keamanan
j. Penyuluhan
2. Diagnosa keperawatan
15 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang berhubungan dengan sekret mukus
yang kental.
2. Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan gangguankapasitas
pengangkutan oksigen dalam darah.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan batuk
produktif.
4. Hipertermi yang berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
terhadap infeksi.
5. Resti terhadap penyebaran infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan utama
(penurunan kerja silia, perlekatan sekret pernafasan)
6. Nyeri akut yang berhubungan dengan inflamasi pada parenkim paru-paru
7. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplay dan kebutuhan O2.
8. Resti kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan berlebih.
16 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
Mempunyai fungsi paru 5. Berikan pasien dukungan
dalam batas normal emosi
7. Pertahankan keadekuatan
hidrasi untuk mengencerkan
sekret
Kolaborasi
17 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
yang berhubungan
dengan batuk produktif. Menjelaskan komponen yang masuk dalam
diet bergizi adekuat jadwal makan,
lingkungan makan,
Mengungkapkan tekad kesukaan dan
untuk mematuhi diet ketidaksukaan pasien,
suhu makanan
Menoleransi diet yang
dianjurkan 2. Dukung anggota
keluarga untuk
Mempertahankan masa
membawa makanan
tubuh dan berat badan
kesukaan pasien dari
dalam batas normal
rumah
Memiliki nilai
3. Bantu pasien menulis
laboratorium (misalnya,
tujuan mingguan yang
transferin, albumin, dan
realistis untuk latihan
elektrolit) dalam batas
fisik dan asupan
normal
makanan
Melaporkan tingkat
4. Anjurkan pasien untuk
energi yang adekuat
menampilkan tujuan
makan dan latihan fisik
dilokasi yang terlihat
jelas dan kaji ulang
setiap hari
5. Ciptakan lingkungan
yang menyenangkan
untuk makan
Kolaborasi
18 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
7. Diskusikan dengan ahli
gizi dalam menentukan
kebutuhan protein
pasien yang mengalami
ketidakadekuatan
asupan protein atau
kehilangan protein
19 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
5. Gunakan selimut dingin
Kolaborasi
20 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
Mengenali faktor kompres/dingin
penyebab dan
3. Bantu pasien untuk lebih
menggunakan tindakan
berfokus pada aktivitas,
untuk memodifikasikan
bukan pada nyeri dan
faktor tersebut
rasa tidak nyaman
Melaporkan nyeri kepada dengan melakukan
penyedia layanan pengalihan melalui
kesehatan televisi, radio, tape, dan
interaksidengan
Melaporkan pola tidur penunjang
yang baik
4. Manajeman nyeri
DAFTAR PUSTAKA
21 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
Smeltzer SC, Bare B.G (2000). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume I,
Jakarta : EGC
Suyono, (2000).Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II, Jakarta : Balai Penerbit FKUI
LAPORAN PENDAHULUAN
COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP)
DIRUANG FRESIA 2 RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG
22 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG
OLEH:
NAMA :LEZA MARLENA
NIM :4006130025
PEMBIMBING AKADEMIK
( )
23 FRESIA 2
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG