Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NAMA:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Nursing Strategies for Patients with Chronic
Renal FailureUndergoing Maintenance Hemodialysis Treatment by Arteriovenous
Fistula. Tujuan penulisan makalah ini selain untuk pemenuhan tugas sistem perkemihan juga
untuk menambah pengetahuan dan wawasan kepada pembaca. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Salis Miftakhul khoeriyah S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen mata kuliah sistem
perkemihan .
2. Kedua Orang Tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral dan materil serta nasihat
yang bermanfaat sehingga penulis selalu ingin berusaha dan tidak mudah menyerah.
3. Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu dan bekerjasama dalam
menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun sebagai perbaikan untuk menyusun makalah yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat.Amin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................3
BAB I
Pendahuluan ........................................................................................4
BAB II
A. Judul jurnal..............................................................................6
B. Latar belakang .........................................................................6
C. Tujuan .....................................................................................6
D. Metode penelitian....................................................................6
E. Hasil ........................................................................................7
F. Kesimpulan .............................................................................8
BAB III
BAB IV
A. Kesimpulan ...........................................................................16
B. Saran ....................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Selama ini, pengelolaan penyakit ginjal kronik lebih mengutamakan diagnosis
dan pengobatan terhadap penyakit ginjal spesifik yang merupakan penyebab penyakit
ginjal kronik serta dialisis atau transplantasi ginjal jika sudah terjadi gagal ginjal. Bukti
ilmiah menunjukkan bahwa komplikasi penyakit ginjal kronik, tidak bergantung pada
etiologi, dapat dicegah atau dihambat jika dilakukan penanganan secara dini. Oleh
karena itu, upaya yang harus dilaksanakan adalah diagnosis dini dan pencegahan yang
efektif terhadap penyakit ginjal kronik, dan hal ini dimungkinkan karena berbagai
faktor risiko untuk penyakit ginjal kronik dapat dikendalikan. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk menganalisis jurnal dengan judul Nursing Strategies for Patients with
Chronic Renal FailureUndergoing Maintenance Hemodialysis Treatment by
Arteriovenous Fistula
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Menganalisis jurnal penelitian keperawatan yaitu Nursing Strategies for Patients
with Chronic Renal FailureUndergoing Maintenance Hemodialysis Treatment by
Arteriovenous Fistula
2. Tujuan khusus
a. Melakukan analisis jurnal internasional hasil penelitian yang telah dilakukan
peneliti
b. Memberikan saran terkait dengan penerapan hasil jurnal penelitian yang dapat
diaplikasikan di indonesia.
C. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penulisan pada makalah ini terdiri dari :
1. BAB I : pendahuluan
2. BAB II : resume jurnal penelitian
3. BAB III : analisis jurnal penelitian dan pembahasan
4. BAB IV : penutup
5
BAB II
A. JUDUL JURNAL
Judul dari jurnal yang didapatkan berdasarkan kasus gagal ginjal kronik yaitu:
Nursing Strategies for Patients with Chronic Renal FailureUndergoing
Maintenance Hemodialysis Treatment by Arteriovenous Fistula.
B. LATAR BELAKANG
Peningkatan proporsi pasien dengan gagal ginjal chron-ic diberi perawatan
hemodialisis (MHD), yang secara signifikan meningkatkan fungsi ginjal dan kualitas
hidup dan memperpanjang waktu bertahan hidup. Arteriovenous fistula (AVF) adalah
akses vaskular op-timal MHD, memiliki banyak daya tarik seperti trauma ringan,
mudah tertusuk, aliran darah yang cukup dan tingkat infeksi rendah .
C. TUJUAN
Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi keperawatan
pada pasien dengan gagal ginjal kronik (CRF) yang menjalani pengobatan hemodialisis
(MHD) dengan menusuk Arteriovenous Fistula.
D. METODE PENELITIAN
Sembilan puluh dua pasien dengan gagal ginjal kronis yang menjalani perawatan
hemodialisis (MHD) antara Januari 2014 dan Jan 2015 dimasukkan dalam penelitian
ini (semua menjalani Arteriovenous Fistula, dialisis selama 2-3 sesi per minggu, 4-5
jam per sesi) dan dibagi secara acak menjadi Kelompok kontrol dan kelompok
observasi. Pasien dalam kelompok kontrol diberi asuhan keperawatan standar dan
pasien dalam kelompok observasi diberi keperawatan profesional fistula internal.
6
Tingkat komplikasi dan tingkat disfungsi selama periode perioperatif fistula internal,
waktu penggunaan fistula dan efek pada kualitas hidup pasien dari kedua kelompok ini
dibandingkan (selama follow up 18 bulan). Kelompok kontrol: Dua puluh sembilan
laki-laki, 17 perempuan; Berkisar antara 42-73 tahun. Kelompok observasi: Dua puluh
delapan laki-laki, 18 laki-laki; Berkisar antara 43-74 tahun. Pasien dalam kelompok
kontrol diberi perawatan rutin. Pasien dalam kelompok observasi diberi strategi
keperawatan profesional antar fistula, secara spesifik.
E. HASIL PENELITIAN
Tingkat komplikasi dan tingkat disfungsi selama periode perioperatif fistula
internal kelompok pengamatan secara signifikan lebih rendah daripada kelompok
kontrol, dan perbedaannya secara statistik signifikan (P <0,05). Waktu rata-rata
penggunaan fistula internal meningkat secara signifikan, dan indeks kesehatan, indeks
emosi dan indeks kualitas psikologi dalam kelompok pengamatan jauh lebih tinggi
daripada kelompok kontrol (P <0,05).
Perbandingan tingkat komplikasi dan tingkat dis-fungsi selama masa fistula
internal perioperative. Kedua kelompok ditindaklanjuti selama sekitar 18 bulan.
Tingkat komplikasi dan disfungsi selama periode fistula fistula perioperatif kelompok
pengamatan secara signifikan lebih rendah daripada kelompok kontrol, dan
perbedaannya secara statistik signifikan (P <0,05) (Tabel 1). Perbandingan waktu
penggunaan fistula dan kualitas hidup pasien. Waktu rata-rata penggunaan fistula pada
kelompok observasi lebih dari 20 bulan sedangkan kelompok kontrol berumur 20 bulan,
dan perbedaannya signifikan secara statistik (Peringkat Rank Ex-aminasi 2 = 10.623,
P <0,001) (Tabel 1) . Tiga tanda indeks kesehatan, indeks emosi dan indeks psikologi
dalam kualitas hidup kelompok observasi secara signifikan lebih tinggi daripada
kelompok kontrol, dan perbedaannya signifikan secara statistik (P <0,05) (Tabel 2).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan hasil Perbandingan tingkat
komplikasi dan tingkat disfungsi selama periode fistula perioperatif internal yaitu pada
kelompok kontrol dengan 46 kasus terdapat 6 pasien mengalami hematoma, 3 pasien
mengalami infeksi, 4 pasien mengalami halangan dalam perlakuan control, 2 pasien
mengalami hemangioma(tumor jaringan lunak), 2 pasien mengalami komplikasi
lainnya, jadi 17 pasien mengalami tingkat komplikasi dan 16 pasien mengalami tingkat
disfungsi. Sedangkan pada kelompok observasi dengan 46 kasus terdapat 3 pasien
7
mengalami hematoma, 1 pasien mengalami infeksi, 2 pasien mengalamai halangan
dalam perlakuan kontrol, 1 pasien mengalami hemangioma ( tumor jaringan lunak), 1
pasien mengalami komplikasi lainnya, jadi 8 pasien mengalami tingkat komplikasi dan
7 pasien mengalami tingkat disfungsi.
Berdasarkan perbandingan kualitas hidup pasien (skor) didapatkan hasil pada
indeks pengamatan di bagi menjadi tiga yaitu indeks kesehatan, indeks emosi, dan
indeks psikologi. Pada indeks kesehatan grup kontrol didaptkan hasil sebanyak 15,3
4,2 dan pada indeks emosi sebanyak 60,58,4 dan pada indeks psikologi didapatkan
9,42,2. Sedangkan indeks kesehatan pada kelompok observasi didapatkan hasil
sebnyak 6,63,3, dan pada indeks emosi 39,7 7,6, dan indeks psikologi di dapatkan
hasil sebnyak 4,6 1,3.
F. KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Strategi keperawatan profesional
fistula internal dapat memperpanjang waktu pelayanan, mengurangi komplikasi dan
memperbaiki kualitas hidup pasien yang menjalani perawatan hemodialisis perawatan
melalui fistula arteriovenosa.
8
BAB III
ANALISIS JURNAL DAN PEMBAHASAN
9
teori yang digunakan banyak dan dapat
dipertanggung jawabkan.
2. Dimensi metedologi
10
sampai 6 bulan dan bisa ditusuk
untuk digunakan saat kuantitas
aliran darah melebihi
600ml/menit.
Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah dewasa
hingga lansia dengan penayakit gagal
ginjal kronik dirawat dirumah sakit
organisari jnan municipal organs sebanyak
92 pasien dibagi menjadi dua kelompok :
kelompok kontrol dan kelompok observasi
11
c. Masa pematangan antara fistula
umumnya dibutuhkan waktu 1
sampai 6 bulan dan bisa ditusuk
untuk digunakan saat kuantitas
aliran darah melebihi
600mL/menit
3. Dimensi etik
12
hemodialisis berkisar antara umur 42-73
tahun.
4. Dimensi interpretasi
Informasi penting dan jelas Dalam jurnal ini terdapat informasi yang
penting dan cukup jelas mengenai hasil
penelitian. Dalam jurnal diterangkan dan
disertai dengan tabel hasil penelitian
sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
13
Penyususnan baik Secara umum penyusunan jurnal sudah
memenuhi kaidah penulisan jurnal yang
terdiri dari abstrak, pendahuluan, metode,
hasil, pembahasan dan kesimpulan.
Akurat, tulisan jelas, Jurnal penelitian ini cukup jelas, akurat dan
meyakinkan. meyakinkan serta dapat
dipertanggungjawabkan karena dalam
jurnal ini dijelaskan secara rinci prosedur
penelitian.
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis jurnal penelitan diatas dapat dibahas mengenai
kekuatan, kelemahan dan kemungkinan penerapannya di Indonesia terkait dengan
strategi keperawatan pada pasien dengan gagal ginjal kronik terhadap pemeliharaan
perawatan hemodialisis lanjut dengan fistula arteriousvena.
1. KEKUATAN
a. Waktu penelitian cukup lama jadi benar-benar bisa mengukur komplikasi dan
disfungsi pada pasien
b. Hasil penelitian cukup bagus sehingga dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan strategi keperawatan pada pasien dengan gagal ginjal kronik
terhadap pemeliharaan perawatan hemodialisis lanjut dengan fistula
arteriovenous.
2. KELEMAHAN
14
a. Tidak ada perbandingan dengan hasil sebelumnya
b. Sampel penelitian hanya 92 sehingga efek strategi keperawatan pada pasien
gagal ginjal kronik (CRF) yang menjalani perawatan hemodialisis.
15
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peningkatan proporsi pasien dengan gagal ginjal chron-ic diberi perawatan
hemodialisis (MHD), yang secara signifikan meningkatkan fungsi ginjal dan kualitas
hidup dan memperpanjang waktu bertahan hidup. Arteriovenous fistula (AVF) adalah
akses vaskular op-timal MHD, memiliki banyak daya tarik seperti trauma ringan,
mudah tertusuk, aliran darah yang cukup dan tingkat infeksi rendah. Pada dua tahun
pertama dialisis, persentasenya Penerimaan yang disebabkan oleh komplikasi akses
hemodia-lisis adalah tinggi sebagai 72,0%, menempati 20,5% dari pengakuan yang
disebabkan oleh gangguan ginjal tahap akhir. Selama proses penggunaan fistula
internal, berulang kali menusuk di tempat yang sama dapat menyebabkan cedera
pembuluh darah, fibrosis, pengerasan pembuluh darah dan penyempitan lumen dan
mempengaruhi jumlah aliran darah; Selain itu, titik tusukan tetap juga dapat
menyebabkan errhysis dan psudoaneu-rysm; Aliran darah yang lambat di dalam
aneurisma dapat menyebabkan trombus dan aneurisma besar mungkin pecah dan
pendarahan dan infeksi.
Dari hasil jurnal dapat disimpulkan bahwa pasien dengan gagl ginjal kronik
diberikan perawatan hemodialisis yang secara signifikan meninggkatkan fungsi ginjal
dan kualitas hidup serta memperpanjang waktu bertahan hidup. Dengan menjalani
perawatan fistula arterivena dengan metode penelitian eksperimen terhadap pasien
gagal ginjal kronik.
B. SARAN
1. Diharapkan strategi keperawatan baik secara rutin maupun profesional dapat
diterapkan pada perawat di indonesia
2. Hasil dari jurnal ini masih banyak kelemahan sehingga disarankan untuk
penelitian lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar
16
DAFTAR PUSTAKA
Qin yan hong. 2015. Nursing Strategies for Patients with Chronic Renal
FailureUndergoing Maintenance Hemodialysis Treatment by Arteriovenous
Fistula. http//ijph.tums.ac.ir
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC
Sousa CN, Figueiredo MH, Dias VF, Teles P, Apstolo JL (2015). Construction and
valida-tion of a scale of assessment of self-care be-haviours anticipatory to creation
of arteri-ovenous fistula. J Clin Nurs, 24: 3674-80.
17