Vous êtes sur la page 1sur 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan

seorang wanita pada umumnya. Kehamilan juga dapat di artikan saat terjadi

gangguan dan perubahan identitas serta peran baru bagi setiap anggota keluarga.

Pada awalnya ketika wanita hamil untuk pertama kalinya terdapat periode syok,

menyangkal, kebingungan, serta tidak terima apa yang terjadi. Oleh karena itu

berbagai dukungan dan bantuan sangat penting di butuhkan bagi seorang ibu

untuk mendukung selama kehamilannya (Prawiroharjo, 2009).

Sampai saat ini masalah kesehatan ibu merupakan masalah nasional yang

perlu mendapatkan perhatian yang prioritas, khususnya bagi ibu hamil. Sesuai

kebijakan pemerintah untuk kesejahteraan ibu hamil maka dalam pemeriksaan

kehamilan harus sesuai (14T) menurut taufik, 2011 yaitu Timbang berat badan

(T1), Ukur tekanan darah (T2), Ukur tinggi fundus uteri (T3), Pemberian tablet Fe

sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4), Pemberian imunisasi TT (T5),

Pemeriksaan Hb (T6), Pemeriksaan VDRL (T7), Perawatan payudara, senam

payudara dan pijat tekan payudara (T8), Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam

ibu hamil (T9), Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10), Pemeriksaan

protein urine atas indikasi (T11), Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12),

1
Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13), Pemberian

terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14).

Angka kematian ibu dan bayi sampai saat ini masih terjadi masalah utama

di dunia. Menurut data yang diperoleh WHO pada tahun 2009 AKI dan AKB

yaitu Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengupayakan berbagai kegiatan

untuk menurunkan AKI dan AKB namun hasilnya masih belum terlihat nyata.

Salah satu upaya nyata WHO yaitu safe motherhood hanya mampu menurunkan

sebagian kecil dari tingginya AKI dan AKB di dunia (Depkes, 2008).

Sedangkan untuk data di Indonesia cakupan K1 (akses pelayanan ibu

hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan untuk

mendapat pelayanan ante natal care) di Indonesia tahun 2007 sebesar 83% di

bawah target 100 %, dan cakupan K4 ( gambaran ibu hamil yang telah

mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar atau kebijakan pelayanan

antenatal) sebesar 65,90% di bawah 95% ( Depkes RI,2008).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Depkes RI secara Nasional pada

tahun 2007 cakupan KI sebesar 84% dibawah target 100%, dan cakupan K4

sebesar 77,34% dibawah target 95%, begitu di provinsi jawa barat belum

mencapai target yang diinginkan. Kabupaten purwakarta melaporkan bahwa pada

tahun 2006 angka kecukupan kumulatif KI sebesar 81%, cakupan K4 baru

mencapai 75% (Dinkes Purwakarta 2009).

2
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu

hamil dan menerapkan manajemen kebidanan dalam memberikan asuhan.

2. Tujuan Khusus

a. Diharapkan melakukan pengkajian pada ibu hamil ANC.

b. Diharapkan melakukan identifikasi masalah pada ibu hamil ANC .

c. Diharapkan merencanakan antisipasi masalah potensial pada ibu hamil

ANC .

d. Diharapkan membuat rencana tindakan sesuai dengan masalah yang

terjadi pada ibu hamil ANC.

e. Diharapkan mengidentifikasi kebutuhan segera pada ibu hamil ANC.

f. Diharapkan melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang dibuat

pada ibu hamil ANC .

g. Diharapkan melakukan evaluasi pada ibu hamil ANC.

h. Diharapkan mendokumentasikan tahap demi tahap tindakan yang telah

dilakukan pada ibu hamil ANC.

3
C. Manfaat Penulisan

1. Bagi institusi pelayanan

Dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam proses

manajemen asuhan pada ibu hamil sesuai dengan standar profesi.

2. Bagi institusi pendidikan

Laporan ini dapat dijadikan bahan masukan dalam peningkatan dan

pengembangan kurikulum pendidikan Akademi Kesehatan Pemkab Aceh

Utara, khususnya Kebidanan dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan.

3. Bagi Mahasiswa

Dapat mengembangkan kemampuan berfikir dalam menemukan masalah

dan mencari pemecahan masalah tersebut, serta memberikan pelayanan

bermutu dan sesuai dengan standar kebidanan pada ibu hamil.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORITIS ANC

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin

mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan

matur berlangsung 40 minggu dan tidak boleh lebih dari 42 minggu

(Wiknjosastro, 1996).

Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan

didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat

fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam

waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender

internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester kesatu

berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-1

hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga 40)

Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan dari minngu

pertama sampai minggu ke 12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual

muntah yang terjadi karena perubahan dalam tubuh yang terjadi selama hamil,

nyeri pada payudara biasanya disebabkan oleh membesarnya payudara ibu

5
karena berkembangnya kelenjar susu dn pasokan darah meningkat, flek yang

terlihat seperti menstruasi karena darah yang dilepas saat telur dibuahi

melekatkan diri ke dinding rahim.

2. Tanda Gejala Kehamilan

a. Tanda Kemungkinan

Tanda-tanda yang memungkinkan seseorang hamil adalah :

1. Rahim membesar : sesuai dengan tuanya kehamilan

2. Pada pemeriksaan dijumpai :

a) Tanda Hegar

Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus

uteri sedemikian lunaknya, sehingga jika kita letakkan 2 jari dalam

forniks posterior dan tangan satunya pada dinding perut atas

symphyse, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri

sama sekali terpisah dari cerviks

b) Tanda Piscaseck

Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke

jurusan pembesaran tersebut.

c) Tanda Chadwicks

Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu atau merah

muda

6
d) Kontraksi Braxton hicks

Pada saat palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak tiba-tiba

menjadi keras karena berkontraksi.

e) Teraba Ballottement

Mendekati pertengahan kehamilan, Volume janin masih kecil

dibandingkan dengan volume cairan amnionnya. Akibatnya, tekanan

mendadak yang dikenakan pada uterus dapat menyebabkan janinnya

tenggelam dalam cairan amnion dan kemudian kembali keposisi

semula.

b. Tanda Tidak Pasti

1) Amenore (tidak adanya menstruasi)

Amenorea ini disebabkan karena konsepsi dan nidasi, yang

menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraff dan ovulasi.

Oleh karena itu sangat penting juga untuk mengetahui tanggal hari

pertama haid terakhir, agar kita dapat menentukan tuanya kehamilan

dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi (Wiknjosastro, 2008)

2) Mual (Nause) dan Muntah (Emesis)

Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan

progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang

berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama pagi

hari yang sering disebut juga morning sickness. Umumya terjadi

pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dalam batas-batas tertentu

7
keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat

mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis

gravidarum (Wiknjosastro, 2008).

3) Mengidam

Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada

bulan- bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya

kehamilan (Wiknjosastro, 2008).

4) Sering BAK

Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan

tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua

umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar

keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul

karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali

kandung kencing (Wiknjosastro, 2008).

5) Mammae menjadi tegang dan membesar

Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan

pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktli dan

alveoli di mamae. Glandula montgomeri tampak lebih jelas (

Wiknjosastro, 2008 ).

6) Pigmentasi

Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi,

hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang

8
berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mamae

juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang

berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba

di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea grisea).

Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid

plasenta yang merangsang melanofor dan kulit (Wiknjosastro, 2008 ).

7) Varises

Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron

mengakibatkan terjadinya penampakan pembuluh darah vena.

Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan kadang-kadang

merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di

dapat pada daerah genitalia eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis.

Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan

(Wiknjosastro, 2008 ).

c. Tanda Pasti

1. Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6

minggu sesudah pembuahan

2. Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 20 minggu, didengar

dengan stetoskop leanec, alat kardiotokografi, alat dopler, atau dilihat

dengan USG

3. Terasa gerak janin dalam rahim. pada primigravida bisa dirasakan

ketika kehamilan berusia 18 minggu, sedangkan pada multigravida di

9
usia 16 minggu. Terlihat atau teraba gerakan janin dan bagian-bagian

janin.

4. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.

3. Gambaran Kondisi Psikologi Selama Kehamilan

Selama kehamilan banyak wanita yang mengalami perasaan

perasaan marah, tertekan, bersalah, bingung, was was, kesal, pilu dan

khawatir. Hal ini biasanya ditandai dengan gejala gejala :

1. Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak.

2. Tidak bisa tidur walaupun mempunyai kesempatan.

3. Menangis tidak tertahan dan mata terasa berlinang.

4. Menyadari bahwa perasaan amat cepat berubah.

5. Sangat judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan.

6. Senantiasa berfikiran negatif.

7. Tanpa berwujud merasa tidak mampu.

8. Tiba-tiba takut atau gugup.

9. Tidak bisa memusatkan perhatian.

10. Lebih sering lupa.

11. Rasa bingung dan bersalah.

12. Makan amat sedikit atau amat banyak.

13. Asik dengan fikiran yang menghantui dan mengerikan.

14. Kehilangan kepercayaan dan harga diri.

10
Apabila kondisi kondisi ini terjadi secara beruntun sedikitnya

selama 2 minggu maka akan menimbulkan kondisi psikologis yang

bermasalah yang sifatnya memerlukan adanya pengobatan.

4. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

1. Oksigen

Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan memengaruhi

pusat pernafaasan, CO2 menurun dan O2 meningkat akan bermanaat

bagi janin. Kehamilan menyebabkan hiperventilasi, dimana keadaan

CO2 menurun.

2. Nutrisi

Kalori 200 gr/dL, Protein 30 gr/hari untuk pertumbuhan dan

perkembangan bulan kehamilan serta kenaikan protein plasma dan HB

ibu hamil. Kenaikan berat badan antara 6-19 kg dan sebelum 20

minggu adaln 2 kg/bulan

3. Personal Hygiene

Harus selalu dijaga selama kehamilan, mandi untuk perawata kulit,

karena funsi ekskresi meningkat (Keringat). Kebersiahan payudara

harus dijaga menggunakan minyak telon kemudian dibilas denga air

bersih

4. Eliminasi

Pada trimester 1 ibu cenderung BAK karena rahim membesar dan

menekan kandung kemih sehingga sering BAK. Pengaruh

11
progesterone, gerakan peristaltik usus menurun sehingga terjadi

konstipasi.

5. Seksual

Libido menurun karena sering mual dan muntah

6. Periksa kehamilan

Pada trimester 1 dijadwalkan untuk kunjungan ulang denga interval 4

minggu.

7. Istirahat/tidur

Ibu hamil dianjurkan menentuka pola istirahat dengan baik guna

menunjang kesehatan ibu dan janin.

8. Imunisasi

Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah

penyakit yang bisa menyebabkan kematian ibu dan janin.

12
B. TEORITIS HIPEREMESIS GRAVIDARUM

1. Pengertian Hiperemisis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan selama

masa hamil karena intensitasnya melebihi muntah normal dan

berlangsung selama kehamilan trimester pertama (Varney,2006).

Hiperemesis gravidarum adalah gejala mual muntah pada ibu

hamil trimester pertama yang terjadi setiap saat (Wiknjosastro,2007).

Mual dan muntah selama kehamilan biasanya di sebabkan oleh

perubahan dalam sistem endokrin yang terjadi selama kehamilan,

terutama disebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar hCG (human

Chorionik gonadotropin), khususnya karena periode mual dan muntah

gestasional yang paling umum adalah pada 12-16 minggu pertama,

yang pada saat itu hCG mencapai kadar tingginya. hCG sama dengan

LH (luteinizing hormon) dan di sekresikan oleh sel-sel trofoblas

blastosit. hCG melewati kontrol ovarium di hipofisis dan

menyebabkan korpus luteum terus memproduksi estrogen dan

progesteron, suatu fungsi yang nantinya diambil alih oleh lapisan

korionik plasenta. Keluhan ini secara umum dikenal sebagai morning

sickness karena terasa lebih berat pada pagi hari. Namun, mual dan

muntah dapat berlangsung sepanjang hari. Rasa dan intensitasnya

13
seringkali dideskripsikan menyerupai mual muntah karena kemoterapi

untuk kanker.

2. Penyebab Hiperemesis Gravidarum

Penyebab hiperemesis gravidarum belum pasti, diduga karena

faktor hormonal, neurologis, metabolik, psikologis, keracunan, faktor

endokrin, paritas, riwayat kehamilan mola dan kembar. Tetapi

beberapa faktor predisposisi dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Faktor adaptasi dan hormonal

Pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi

hiperemesis gravidarum. Dapat dimasukkan dalam ruang lingkup

faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia, wanita

primigravida dan over distensi rahim pada hamil ganda dan hamil

mola hidatidosa. Sebagian kecil primigravida belum mampu

beradaptasi terhadap hormon estrogen dan khorionik

gonadrotropin, sedangkan pada hamil ganda dan mola hidatidosa,

jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan

terjadi hiperemesis gravidarum itu.

2. Faktor psikologis

Hubungan faktor psikologis dengan kejadian hiperemesis

gravidarum belum jelas. Besar kemungkin bahwa wanita yang

menolak hamil, takut kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan

14
dengan suami dan sebagainya, diduga dapat menjadi faktor

kejadian hiperemesis gravidarum.

3. Faktor alergi

Pada kehamilan, di mana diduga terjadi invasi jaringan villi

korialis yang masuk ke dalam peredaran darah ibu, maka faktor

alergi dianggap dapat menyebabkan kejadian hiperemesis

gravidarum. (Manuaba, 1998. hal: 209).

15
C. TEORITIS MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN MENURUT

VARNEY

1. Pengumpulan Data

Pengkajian adalah pendekatan secara sistematis untuk

mengumpulkan data, menganalisis data sehingga dapat diketahui masalah dan

keadaan pasien. Pada langkah ini bidan mengumpulkan semua informasi yang

akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien.

Data data yang dikumpulkan meliputi :

1. Data subjektif

a. Biodata dan identitas pasiendan suami

Yang perlu dikaji : Nama ibu dan suami, umur, suku/bangsa, pendidikan

pekerjaan, alamat.

Tujuan dilakukan anamnesa ini untuk mengidentifikasi (mengenal) pasien

lebih dekat.

b. Keluhan utama

Merupakan alasan utama pasien untuk datang ke BPS dan mengetahui

keluhan pasien.

c. Riwayat penyakit kehamilan (perdarahan, pre-eklamsia, eklamsia, penyakit

kelamin, anemia, dll ).

d. Kebiasaan waktu hamil (Makan, Obat-obatan/ jamu, Merokok dll)

16
e. Riwayat persalinan sekarang (Jenis persalinan, ditolong, lama persalinan,

ketuban, panjang tali pusat, plasenta, komplikasi persalinan pada ibu dab

bayi, keadaan BBL). Ini bertujuan untuk mengetahui keadaan dan riwayat

penyakit atau kelainann yang diderita ibu.

2. Data objektif

Data objektif merupakan data yang dikumpulkan dari pemeriksaan umum

dan khusus.

a. Pemeriksaan umum

Secara teori kemungkinan ditemukan gambaran keadaan umum pasien baik

yang mencakup kesadaran, tekanan darah,nadi, pernafasan, suhu, tinggi

badan, berat badan dan keadaan umum pasien.

Keadaan normal yaitu apabila kesadaran CMC, TD 110/70 mmHg, nadi

82x/I, pernafasan 22x/i, BB sebelum hamil 48 Kg, BB saat hamil 52 Kg,

TB 155 cm, LILA 23,7 cm.

b. Pemeriksaan khusus

Inspeksi secaha head to toe dalam batas normal

Leopold, I, II dan II : Ballotemen (+)

Pemeriksaan Mc. Donal, TBBJ dan DJJ belum bias di dengar dan di ukur

c. Pemeriksaan refleks pada ibu hamil yaitu reflek patella Kiri (+) kanan (+).

17
d. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Hb 9,8 gram %, protein urine (-), glukosa urine (-), USG dan

CTG belum dilakukan.

2. Interprestasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan interpretasi data yang benar terhadap

diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang

benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah

dikumpulkan di interpretasikan sehingga ditemukan masalah atau

diagnosa yang spesifik. Masalah sering berkaitan dengan pengalaman

wanita yang di identifikasikan oleh bidan. Masalah ini sering menyertai

diagnosa. Sebagai contoh yaitu wanita pada trimester ketiga merasa takut

terhadap proses persalinan dan persalinan yang sudah tidak dapat ditunda

lagi. Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori nomenklatur standar

diagnosa tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah yang

membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu perencanaan

untuk mengurangi rasa sakit.

3. Identifikasi Diagnosa Atau Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah atau diagnosa

potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah

diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan

18
dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien, bidan diharapkan dapat

bersiap-siap bila diagnosa atu masalah potensial benar-benar terjadi.

3. Identifikasi Kebutuhan Yang Memerlukan Penanganan Segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter

dan/atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim

kesehatan yang lain sesuai kondisi klien. Data baru mungkin saja perlu

dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin mengindikasikan

situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan

keselamatan jiwa ibu atau anak (misalnya, perdarahan kala III atau

perdarahan segera setelah lahir, distocia bahu, atau nilai APGAR yang

rendah).

4. Rencana Asuhan Kebidanan

Pada langkah ini direncanakan asuahan yang menyeluruh ditentukan

oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan

manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi, pada langkah ini informasi/ data dasar yang tidak lengkap

dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi

apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap

wanita.

19
5. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang

telah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman.

Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh

bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain.

Jika bidan tidak melakukanya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab

untuk mengarahkan pelaksanaanya. Manajemen yang efisien akan

menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.

6. Evaluasi

Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang

sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah

benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah

diidentifikasi didalam masalah dan diagnosa. Rencana tersebut dapat

dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksananya. Ada

kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut telah efektif sedang

sebagian belum efektif.

20
BAB III

TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN

A. Data Subjektif

1. Biodata

Nama Ibu :Ny. I Nama Suami : Tn. M

Umur :20 tahun Umur : 26 tahun

Suku/bangsa :Aceh /Indonesia Suku/bangsa : Aceh /Indonesia

Agama :Islam Agama : Islam

Pendidikan :SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Rayeuk Jawa Alamat : Rayeuk Jawa

Tanggal : 04 Juli 2017

Keluhan Utama : Mual muntah + pusing + lemas + sakit di ulu hati

Alasan Kunjungan saat ini : Ingin memeriksa kehamilan

HPHT : 23-05-2017

TTP : 02-03-2018

2. Riwayat Menstruasi

Menarche : Umur 12 tahun Lamanya :7

Siklus : 28 hari Disminorrhoe : ada

21
Banyaknya : 3x ganti pembalut

3. Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Yang Lalu

Tidak ada

4. Riwayat Kontrasepsi

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi

5. Riwayat Penyakit Ibu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, seperti TBC,

hepatitis, dan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti kencing

manis, jantung, hipertensi, asma.

6. Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu mengatakan bahwa keluarga baik dari pihak ibu maupun suami tidak ada

yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis dan tidak ada yang

menderita penyakit keturunan seperti kencing manis, jantung, hipertensi,

asthma. Dalam keluarga juga tidak ada riwayat hamil kembar.

7. Riwayat Penyakit Keturunan

Jantung : Tidak ada DM : Tidak ada


Epilepsi : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada Asma : Tidak ada

22
B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum
K/U : Lemah Pernafasan : 22x/i

TD : 100/70 mmHg BB sebelum hamil : 49 Kg

Nadi : 82x/i BB setelah hamil : 47 Kg

Suhu : 36 C TB : 145 Cm

LILA : 24 Cm

2. Pemeriksaan khusus

Kepala : Bersih

Rambut : Bersih

Mata : Konjungtiva merah muda, sclera tidak ikhterik

Muka : tidak pucat dan tidak eodema

Mulut : Bersih

Gigi : Tidak ada karies

Leher : Tidak ada kelainan atau pembengkakan

Payudara : simetris kiri dan kanan

Aerola mamae : hyperpigmentasi

Papilla mamae : menonjol

Kolostrum/cairan lain : belum keluar

Abdomen : Tidak ada Bekas luka operasi

Linea : tidak ada

23
Eksremitas :

Atas Bawah

Eodema : Tidak ada Eodema : Tidak ada

Sianosis : Tidak ada Sianosis : Tidak ada

Pergerakan : (+) Pergerakan : (+)

Leopold 1 : Belum teraba

Leopold II :-

Leopold III :-

Leopold IV :-

Mc. Donald : Belum dapat diukur

TBJ : belum dapat di hitung

DJJ : Belum dapat di dengar

Frekuensi/irama : Belum dapat dihitung

Intensitas : Belum dapat di dengar

Reflek patella kiri dan kanan : (+)

3. Pemeriksaan penunjang

Hb : 12 gram%

Protein urine :()

Glukosa urine :()

USG : Belum dilakukan

CTG : Tidak dilakukan

24
II. INTERPRESTASI DATA DASAR

Tanggal : 04 Juli 2017

Data Subjectif :

Ibu mengatakan ini kehamilan pertama

Ibu mengatakan belum pernah melahirkan

Ibu mengatakan tidak pernah keguguran

Ibu mengatakan kadang ia mual dan muntah yang berlebihan di pagi hari

Ibu mengatakan sekarang lagi pusing dan tidak enak badan

Ibu mengatakan HPHT tanggal 23-05-2017

Data Objectif :

K/U : Lemah Pernafasan : 22x/i

TD : 110/70 mmHg BB sebelum hamil : 49 Kg

Nadi : 82x/i BB setelah hamil : 47 Kg

Suhu : 36 C TB : 145 Cm

LILA : 24 Cm

Hb : 12 gram%

Protein urine :()

Glukosa urine :()

USG : Belum dilakukan

CTG : Tidak dilakukan

Leopold 1 : Tidak teraba

25
Leopold II :-

Leopold III :-

Leopold IV :-

Reflek patella kiri dan kanan : (+)

III. IDENTIFIKASI MASALAH DAN DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN TINDAKAN

SEGERA

Tidak ada

V. RENCANA ASUHAN KEBIDANAN

Anjurkan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi kerja yang berat

Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhannnya dengan makanan yang bergizi

Ingatkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene nya

Anjurkan ibu makan sedikit tapi sering.

Beritahukan ibu agar tidak terlalu banyak makan makanan yang berminyak

banyak.

Beritahukan ibu tanda tanda bahaya pada kehamilan trimester I.

Anjurkan ibu untuk mengontrol kehamilannya ke tenaga kesehatan.

26
VI. IMPLEMENTASI

Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi kerja yang berat

Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi

Mengingatkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene nya

Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering.

Memberitahu ibu agar tidak terlalu banyak makan makanan yang berminyak

banyak.

Memberitahu ibu tanda tanda bahaya pada kehamilan trimester I.

Menganjurkan ibu untuk mengontrol kehamilannya ke tenaga kesehatan

VII. EVALUASI

Ibu mengatakan mau istirahat dan mengurangi kerja yang berat

Ibu mengatakan mau memenuhi kebutuhannnya dengan makanan yang

bergizi

Ibu mengatakan mau menjaga personal hygiene nya

Ibu mengatakan mau makan sedikit tapi sering.

Ibu mengatakan tidak akan terlalu banyak makan makanan yang berminyak

banyak.

Ibu mengatakan sudah mengerti tanda tanda bahaya pada kehamilan

trimester I.

Ibu mengatakan mau untuk mengontrol kehamilannya ke tenaga kesehatan

27
BAB IV

PENDOKUMENTASIAN DALAM BENTUK SOAP

S :

Ibu mengatakan ini kehamilan pertama

Ibu mengatakan belum pernah melahirkan

Ibu mengatakan tidak pernah keguguran

Ibu mengatakan kadang ia mual dan muntah yang berlebihan di pagi hari

Ibu mengatakan sekarang lagi pusing dan tidak enak badan

Ibu mengatakan HPHT tanggal 23-05-2017

O :

K/U : Lemah Pernafasan : 22x/i

TD : 110/70 mmHg BB sebelum hamil : 49 Kg

Nadi : 82x/i BB setelah hamil : 47 Kg

Suhu : 36 C TB : 145 Cm

LILA : 24 Cm Hb : 12 gram%

Protein urine :()

Glukosa urine :()

28
USG : Belum dilakukan

CTG : Tidak dilakukan

Leopold 1 : Tidak teraba

Leopold II :-

Leopold III :-

Leopold IV :-

Reflek patella kiri dan kanan : (+)

A : GI P0 A0 usia kehamilan 8 minggu dengan hiperemisis gravidarum

P :

Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi kerja yang berat

Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhannnya dengan makanan yang

bergizi

Mengingatkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene nya

Menganjurkan ibu makan sedikit tapi sering

Memberitahu ibu agar tidak terlalu banyak makan makanan yang berminyak

banyak.

Memberitahu ibu tanda tanda bahaya pada kehamilan trimester I.

Menganjurkan ibu untuk mengontrol kehamilannya ke tenaga kesehatan

28

29
BAB V

PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada NyI dengan tahap-tahap

manajemen asuhan kebidanan terdiri dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa/

masalah potensial, tindakan segera, intervensi, implementasi, dan evaluasi, maka

pembahasannya adalah Ny.I dengan hiperemisis gravidarum yang terjadi kehamilan

usia muda pada umur kehamilan trimester satu, begitu hebat dimana segala apa yang

dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum ibu

yang sedang hamil dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi,

terdapat aseton dalam urine.

Tindakan segera yang dilakukan adalah dengan mengurangi makan yang

berminyak banyak seperti gulai gulaian, karena dapat merangsang mual pada ibu

hamil tersebut.n Pada tahap pelaksanaan semua rencana tindakan yang telah disusun

sudah terlaksana dengan baik. Dan tidak ada hambatan dalam memberikan asuhan

pada ibu hamil trimester 1 tersebut. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan,

dan ibu mau melakukan semua saran tersebut dengan sangat baik.

30
BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Telah mampu melakukan pengkajian pada Ny.I sesuai dengan standar ANC.

2. Telah mampu melakukan identifikasi masalah pada Ny.I sesuai dengan

standar ANC

3. Telah mampu merencanakan antisipasi masalah potensial pada Ny.I sesuai

dengan standar ANC

4. Telah mampu membuat rencana tindakan sesuai dengan masalah yang terjadi

pada Ny.I sesuai dengan standar ANC

5. Telah mampu mengidentifikasi kebutuhan segera pada Ny.I sesuai dengan

standar ANC

6. Telah mampu melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang dibuat pada

Ny.I sesuai dengan standar ANC

7. Telah mampu melakukan evaluasi pada Ny.I sesuai dengan standar ANC

8. Telah mampu mendokumentasikan tahap demi tahap tindakan yang telah

dilakukan pada Ny.I sesuai dengan standar ANC

31
B. SARAN

1. Bagi Mahasiswa

Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan dalam mengenali mual

muntah pada ibu hamil yang berlebihan dan dapat mengganggu kesehatan ibu

dan perkembangan janin.

2. Bagi BPM

Diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dengan disertainya

makalah mengenai hiperemesis gravidarum ini mampu memberikan referensi

yang berguna untuk meningkatkan penanganan dan pengetahuan bagi petugas

medis untuk merawat ibu hamil yang mengalami mual muntah berlebihan.

3. Bagi Institusi Pelayanan

Diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam proses

manajemen asuhan pada ibu hamil sesuai dengan standar profesi.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan makalah ini dapat dijadikan bahan masukan dalam peningkatan

dan pengembangan kurikulum pendidikan Akademi Kesehatan Pemkab Aceh

Utara, khususnya Kebidanan dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan.

32
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2003. Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi.

Jakarta : EGC

Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Rukiyah, Aiyeyeh. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Pathologis. Jakarta : Trans Info

Media.

33

Vous aimerez peut-être aussi