Vous êtes sur la page 1sur 4

PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 2 No.

03 Agustus 2013 ISSN 2302 - 2493

UJI EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK ETANOL DAUN


BENALU LANGSAT (Dendrophthoe petandra (L.) Miq.) terhadap KADAR
MALONDIALDEHID (MDA) pada HATI TIKUS PUTIH JANTAN
GALUR WISTAR yang DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

Irma Tristanti, Fatimawali, Widdhi Bodhi


Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado

ABSTRACT

Leaves of Langsat parasite (Dendrophthoe petandra (L.) Miq.) contains flavonoids. The
objective of this research was to examine hepatoprotector effect of leave extract from langsat
parasite on white male rats induced with CCl4. Treatment was conducted for 8 days to 13 rats,
which group I (P1) were administered with EDBL 35mg/KgBB,group II (P2) were
administered with EDBL 70mg/KgBB,group III (K+) were administered withCurcuma
81mg/KgBB orally. Group IV (K-) and V (KP) were administered with aquadestad libitum.
At 8th day, all groups except (KP) were induced with CCl4 1mL/KgBB intraperitoneally.
Eighteen hours after inducing time, all rats in every group were sacrafied to take its liver.
Rats liver were analyzed using TBARS (Thiobarbituric Acid Reactive Subtance) method to
calculate MDA (Malondialdehid) level that were the end product of lipid peroxidation in rats
liver.MDA content of P1 were 2,715M, P2 were 2,080M, K+ were 1,708M, and K- were
3,413M. Data analysis using SPSS ver.20 by One-Way ANOVA and Duncan Multiple Range
Test.

Keywords : leave of Langsat parasite, hepatoprotector effect,CCl4, MDA

ABSTRAK

Daun benalu Langsat (Dendrophthoe petandra (L.) Miq. ) mengandung senyawa flavonoid.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek hepatoprotektor ekstrak daun benalu Langsat pada
hati tikus jantan yang diinduksi CCl4. Perlakuan dilakukan selama 8 hari dengan jumlah 13
ekor tikus, dimana kelompok I (P1) diberi EDBL dosis 35mg/KgBB, kelompok II (P2) diberi
EDBL dosis 70mg/KgBB, kelompok III (K+) diberi Curcuma dosis 81mg/KgBB masing-
masing diberikan secara peroral, lalu kelompok IV (K-) dan V (KP) hanya diberi aquades
secara ad libitum. Pada hari ke 8, semua kelompok kecuali (KP) diinduksi dengan CCl4
1mL/KgBB secara intraperitoneal. 18 jam setelah diinduksi, semua kelompok tikus
dianestesi kemudian dibunuh untuk diambil hatinya. Hati tikus lalu dianalisis dengan metode
TBARS (Thiobarbituric Acid Reactive Subtance) untuk mengukur kadar MDA
(Malondialdehid) yang merupakan produk akhir dari proses peroksidasi lipid di hati tikus.
Diperoleh rerata kadar MDA P1 2,715M, P2 2,080M, K+ 1,708M, dan K- 3,413M.
Analisis data dengan SPSS ver.20 dengan uji One-Way ANOVA dan uji Duncan.

Kata kunci : Daun benalu langsat, efek hepatoprotektor, CCl4, MDA

75
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 2 No. 03 Agustus 2013 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN Alat yang digunakan yaitu kandang


Peradangan yang terjadi di hati dapat tikus beserta kelengkapannya, aluminium
menyebabkan sel terluka. Stimulasi foil, sarung tangan, neraca analitik,
pembentukan senyawa radikal bebas oleh sel waterbath, sentrifuge (EBA Hettich),
yang terluka dapat menyebabkan peroksidasi seperangkat alat gelas, seperangkat alat
lipid, dan menghasilkan molekul seperti soxhletasi, mortir, ayakan, rotary vacum
malondialdehida (MDA) yang kemudian evaporator, blender, minor set, vortex,
akan terjadi kerusakan selsel hati (hepatosit) spuit 1cc, NGT, spektrofotometer (Thermo
secara berantai. Pada selsel hati dengan Scientific GENESYS 20).
peradangan yang tidak terkontrol akan Sampel yang digunakan pada
menyebabkan timbulnya nekrosis dan sirosis penelitian ini adalah daun benalu Langsat
hati (Arafah, 2005). Reaksi berantai ini yang akan diperoleh dari Kecamatan
dapat dihentikan oleh reaksi dengan Ratahan, Kabupaten Minahasa Tenggara
radikal bebas lain atau oleh bahan pada bulan April 2013. Bahan kimia yang
Benalu Langsat merupakan suku digunakan adalah etanol 95%, aquadest,
tanaman dengan famili Lorantaceae yang larutan CCl4, larutan dietil eter, larutan
termasuk jenis benalu yang terdapat di asam trikloroasetat (TCA) Merck 10%,
tanaman teh, mangga, nangka, rambutan larutan asam tiobarbiturat (TBA) 0,02M
dan Langsat. Benalu (loranthus) Merck, larutan baku 60M 1,1,3,3-
merupakan jenis tumbuhan yang hidupnya tetraetoksipropan (TEP). Obat
tidak memerlukan tanah. Secara empiris pembanding yang digunakan Curcuma
masyarakat menggunakan daun benalu (Soho). Hewan uji yang akan digunakan
Langsat ini untuk mengobati penyakit adalah Tikus (Rattus novergicus L.) galur
kanker. Kemampuan daun benalu Langsat Wistar serta pakan tikus berupa beras
jika diteliti lebih jauh akan menghasilkan jagung.
manfaat besar, sehingga mampu Preparasi Sampel
menambah pengetahuan masyarakat Tanaman diperoleh dari Kecamatan
mengenai tanaman herbal yang memiliki Ratahan pada bulan April 2013. Bagian
potensi besar dalam menyembuhkan tanaman yang digunakan adalah daun.
penyakit peradangan hati. Namun masih Daun benalu Langsat dipisahkan dari
banyak masyarakat mengenal tanaman ini ranting-rantingnya kemudian dicuci di air
sebagai pengganggu dan merugikan mengalir hingga bersih dengan tujuan
inangnya. Sehubungan dengan penyebaran untuk menghilangkan dan atau mengurangi
tanaman benalu Langsat yang melimpah di kotoran berupa tanah atau debu yang
Indonesia, namun belum dimanfaatkan melekat pada daun. Selanjutnya disortasi
penggunaannya di bidang farmasi, maka untuk memisahkan dari bagian tanaman
peneliti memilih tanaman benalu Langsat yang rusak. Daun benalu Langsat yang
untuk diuji sebagai hepatoprotektor. masih segar ditimbang sebanyak 2800
gram (berat basah) lalu dirajang.
METODOLOGI PENELITIAN Perajangan dilakukan untuk membantu
Penelitian dilakukan selama 4 mempercepat proses pengeringan.
bulan, mulai April sampai Agustus 2013, Rajangan dikeringkan dengan cara
di Laboratorium Farmakologi, diangin-anginkan selama lebih kurang 7
Laboratorium Fitokimia dan Laboratorium hari. Setelah itu simplisia diserbuk
Advance Fakultas Matematika dan Ilmu menggunakan blender untuk memperkecil
Pengetahuan Alam Universitas Sam permukaan partikel agar kontak antara
Ratulangi Manado. Penelitian ini sampel dan pelarut lebih besar, kemudian
merupakan jenis penelitian eksperimental diayak dengan menggunakan ayakan mesh
laboratorium. 60.

76
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 2 No. 03 Agustus 2013 ISSN 2302 - 2493

Simplisia akan diekstraksi perlakuan dibagi secara acak menjadi 5


menggunakan metode soxhletasi. Pelarut kelompok, yaitu dua kelompok perlakuan
yang digunakan adalah etanol 95%. ekstrak etanol daun benalu Langsat
Sebanyak 100 gram serbuk simplisia (EDBL), kelompok kontrol positif (K+),
dimasukkan ke dalam kertas saring yang kelompok kontrol negatif (K-) dan
telah dibentuk silindris kemudian kelompok kontrol pembanding (KP).
diletakkan dalam thimble soxhlet. Masing-masing kelompok kecuali
Digunakan pelarut etanol 95% sebanyak kelompok pembanding terdiri dari 3 ekor
600 mL. Ekstraksi dilakukan sekitar 11-12 tikus. Kelompok kontrol pembanding
jam hingga cairan tidak berwarna. Ekstrak hanya terdiri dari 1 ekor tikus dan tidak
cair yang diperoleh kemudian diuapkan diberi perlakuan apapun karena hanya
pelarutnya menggunakan rotary vacum digunakan sebagai pembanding terhadap
evaporator pada suhu 600C. Setelah semua kelompok perlakuan.
ekstrak mulai mengental proses evaporasi Sebelum dilakukan perlakuan
dihentikan untuk memindahkan ekstrak semua kelompok dipuasakan terlebih
dari labu alas bulat ke wadah porselen, dahulu selama 8 jam. Pengujian dilakukan
kemudian penguapan dilanjutkan dari hari ke-1 sampai hari ke 9. Hari ke-1
menggunakan waterbath pada suhu 600C sampai ke-8 perlakuan, kelompok (P1)
untuk menguapkan pelarut yang tersisa diberikan EDBL dengan dosis 35
juga uap air yang masih terkandung di mg/KgBB, kelompok (P2) diberikan
dalam ekstrak kental. EDBL dengan dosis 70 mg/KgBB,
Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol kelompok (K+) merupakan kontrol positif
Daun Benalu Langsat diberikan Curcuma (Soho) 81 mg/KgBB,
Larutan suspensi dibuat dengan kelompok (K-) merupakan kontrol negatif
mencampur ekstrak etanol daun benalu diberikan aquadest dan kelompok (KP)
Langsat sesuai dosis dengan aquades yaitu kontrol pembanding juga diberikan
sebanyak 0,1 mL. Kemudian dicampur aquadest. Pada hari ke-8 setelah 4 jam
hingga homogen lalu diberi pada tikus pemberian perlakuan, semua kelompok
secara peroral. diinduksi dengan CCl4 sebesar 1
Pembuatan Suspensi Curcuma (Soho) mL/KgBB secara intraperitoneal kecuali
Untuk membuat larutan suspensi sama kelompok kontrol pembanding. Kemudian
halnya dengan ekstrak etanol daun benalu 18 jam setelah diinduksi CCl4 pada hari ke
Langsat, ditimbang serbuk Curcuma 9, semua kelompok dianestesi di dalam
sebanyak dosis yang dibutuhkan kemudian toples jenuh dietil eter, kemudian
ditambahkan dengan aquades sebanyak 0,1 dilanjutkan dengan dislokasi tulang leher
mL dicampur hingga homogen dan dan dilakukan insisi untuk melihat
diberikan pada tikus secara peroral. homogenat hati dan dilanjutkan untuk
Pengujian Efek Hepatoprotektor analisis kadar Malondialdehid (MDA)
Ekstrak Etanol Daun Benalu Langsat menggunakan metode Thiobarbituric Acid
(Dendrophthoe petandra (L.) Miq.) Reactive Substance (TBARS).
Untuk pengujian ini diperlukan 13 Analisis Thiobarbituric Acid-Reactive
ekor tikus. Tikus yang digunakan adalah Substance (TBARS)
jenis Rattus novergicus galur wistar jenis Hati yang telah diambil dicincang
kelamin jantan dengan usia antara 2-3 hingga halus kemudian ditimbang 0,5
bulan diaklimatisasi selama 7 minggu gram, setelah itu ditambahkan asam
sebelum diberi perlakuan. Setelah triklorasetat (TCA) 10% sebanyak 4 mL
diaklimatisasi bobot masing-masing tikus kemudian divortex selama 1 menit. Lalu
ditimbang beratnya untuk mengetahui disentrifugasi (EBA Hettich) pada 4000
keseragaman bobot subjek. Bobot tikus rpm selama 10 menit. Supernatannya
yang digunakan 100-130 gram. Kelompok dipisahkan, diambil larutannya dan

77
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 2 No. 03 Agustus 2013 ISSN 2302 - 2493

ditambah larutan asam tiobarbiturat (TBA) Langsat memiliki potensi yang sama
0,02 M sebanyak 2,5 mL kemudian dengan Curcuma (Soho) yaitu
divortex selama 1 menit agar homogen. memberikan efek hepatoprotektor terhadap
Larutan yang telah homogen kemudian jaringan hati tikus yang diinduksi CCl4
dipanaskan di dalam waterbath dengan dengan memperkecil proses peradangan,
suhu 1000C selama 10 menit. Larutan yang yaitu menghambat radikal bebas agar
berwarna merah muda didinginkan di air berikatan dengan antioksidan dalam hal ini
mengalir lalu diukur serapannya pada flavonoid agar tidak berikatan dengan
panjang gelombang 532nm dengan jaringan lipid pada hati tikus. Hal tersebut
menggunakan spektrofotometer (Thermo dibuktikan dengan jumlah kadar MDA
Scientific GENESYS 20). Kadar MDA yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan
dihitung menggunakan persamaan garis kelompok (K-).
regresi dari kurva baku standar MDA
1,1,3,3 tetraethoxypropane (TEP) dengan KESIMPULAN
dosis 0, 3M, 6M, 9M dn 12M Pemberian ekstrak etanol daun
(Suryanto, 2006). benalu Langsat terhadap peroksidasi lipid
tikus pada dosis 35 mg/KgBB dan 70
PEMBAHASAN mg/KgBB pada tikus putih jantan yang
Kadar MDA dari masing-masing diinduksi CCl4 terbukti memberikan efek
kelompok dengan tiap pengulangan hepatoprotektor. Dilihat dari hasil
dihitung berdasarkan persamaan garis perhitungan diperoleh rata-rata kadar
regresi y= 0,0215x + 0,0056. Persamaan MDA pada dosis 35 mg/KgBB sebesar
garis diperoleh setelah membuat kurva 2,715M dan dosis 70 mg/KgBB sebesar
baku kalibrasi TEP dengan menggunakan 2,080M.
larutan standar yaitu 1,1,3,3-
tetraetoksipropan (TEP) sebagai sumber DAFTAR PUSTAKA
MDA dan absorbansi konsentrasi larutan Abdillah, A. 2006. Aktivitas
baku standar TEP dibaca pada panjang Antiproliferasi Ekstrak Air Daun
gelombang 532nm. Benalu Langsat (Pyrrosia
Gambar1. Kurva Standar 1,1,3,3- Tetraetoksipropan pada numularifolia (Sw.) Ching)
absorbansi 532nm
Terhadap Sel Lestari Tumor
0,3 HeLa secara In Vitro. [Skripsi].
y = 0,0215x + 0,0056
0,2 R = 0,9986 Institut Pertanian Bogor, Bogor.
0,1 Arafah, E. 2005. Perlindungan dan Efek
0 Penyembuhan Sediaan Bangle
0 5 10 15 (Zingiber cassumunar Roxb)
Terhadap Peradangan Hati Tikus
serta Mekanismenya pada Sel
Diperoleh rata-rata kadar MDA Makrofag dan Limfosit.
yang terbentuk untuk masing-masing [Disertasi]. IPB, Bogor
kelompok yaitu, kelompok I (K-) memiliki Suryanto, E. 2006. Identifikasi Komponen
kadar MDA tertinggi dengan nilai rata-rata Antioksidan dari Buah Andaliman
3,413M dibandingkan dengan kelompok (Zanthoxylum acanthopodium
II (K+) sangat beda jauh dengan rata-rata DC.). [Disertasi]. Universitas
1,708M, kemudian diikuti dengan nilai Gajah Mada. Jogjakarta.
kadar rata-rata kelompok III (P2) sebesar
2,080M dan terakhir kelompok IV (P1)
sebesar 2,715M.
Data kadar MDA yang diperoleh
dapat dilihat ekstrak etanol daun benalu

78

Vous aimerez peut-être aussi