Upaya Pemenuhan Bersihan Jalan Nafas Pada Pasien TB Paru di Ruang IRNA V RSUD Dr. Sayidiman Magetan Nova Rezita : 470113028
Bersihan jalan nafas adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi pada
saluran pernapasan guna mempertahankan jalan nafas yang bersih. Ketidakefektifan besihan jalan nafas menjadi prioritas masalah utama yang harus segera ditangani terlebih dahulu karena masalah tersebut merupakan pemicu terjadinya masalah-masalah yang lain. Tujuan studi kasus ini untuk mendapatkan gambaran karakteristik, upaya pemenuhan dan evaluasi pada gangguan bersihan jalan nafas. Desain penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus yang merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yang dianalisis dengan menyusun dan menganalisis secara sistematis adanya kesenjangan antara teori dengan fakta yang diperoleh melalui wawancara, observasi maupun studi dokumentasi selama melakukan asuhan keperawatan dengan informan TB Paru dengan masalah gangguan pemenuhan bersihan jalan nafas di Ruang IRNA V RSUD dr. Sayidiman Magetan. Hasil studi kasus didapatkan informan mengalami gangguan bersihan jalan nafas yang ditandai dengan sesak, batuk berdahak yang sulit untuk dikeluarkan, TTV di atas normal, terdapat penggunaan otot bantu pernapasan, terdapat bunyi nafas abnormal ronchi. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah bersihan jalan nafas adalah hidrasi yang adekuat, mengajarkan dan mengistruksikan batuk efektif dan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian bronkodilator dan salbutamol. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 hari, maka didapatkan sesak hilang, sudah mampu mengeluarkan dahak, tidak terdapat penggunaan otot bantu pernapasan,terdapat bunyi nafas ronchi pada lobus kanan atas dan bwah. Tindakan fisioterapi lebih efektif bila hidrasi pasien sudah adekuat. Setelah melakukan asuhan keperawatan pada informan selama 6 hari kebutuhan bersihan jalan nafas pasien terpebuhi sebagian karena masih ditemukan suara nafas abnormal ronchi di lobus kanan atas bawah. Pasien dianjurkan untuk melatih kemandirian dengan menerapkan anjuran dan ajaran yang telah diberikan, dan diharapkan taat mengikuti program terapi yang dianjurkan.