Vous êtes sur la page 1sur 5

Efektifitas Pemanfaatan Sumberdaya Hayati Laut Untuk Kesehatan

Pada Masyarakat Pesisir Kota Kendari

I Putu Sudayasa*, Sri Susanty**, Amiruddin Eso***

* Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo
** Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo
*** Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo

ABSTRACT
Resources Indonesia marine store a variety of marine and coastal biological resources for
national development. Capital development of marine resources deserve to be a mainstay in the
economic recovery and the prospects for the sustainability of health. The purpose of this study, to
determine the effectiveness of the utilization of marine biological resources for the health of coastal
communities and analyze the relationship between the general and specific characteristics of coastal
communities Kendari, in the utilization of marine biological resources for health.
Design Cross-sectional studies, and taking a sample of 100 respondents, with a stratified
random sampling technique. The research was conducted from June to December 2015. Data were
analyzed by univariate and bivariate with Chi-Square analysis method.
According to the analysis of the 98 respondents who qualify statistics, obtained a 61.2%
effective while 38.8% less effective. in the utilization of marine biological resources for health.
General characteristics of age (pvalue = 0.239), gender (pvalue = 0.794), ethnicity (pvalue = 0.279),
education level (pvalue = 0.460), occupation (pvalue = 0,900), and geographic location (pvalue =
0.111), no related to the effective use of marine biological resources for health. While the special
characteristics of knowledge (pvalue = 0.003) and attitude (pvallue = 0.004), significantly related to
the effective use of marine biological resources for health in coastal communities Kendari.
Conclusion research, effective use of marine biological resources for health, not related to
the general characteristics of age, gender, ethnicity, education level, occupation, and geographic
location of coastal communities Kendari. While the specific characteristics of knowledge and
attitudes related to the effective use of marine biological resources for health in coastal communities
Kendari. Need special guidance from the relevant agencies, to pengethuan and attitudes in the
utilization of marine biological resources for health

Keywords: Marine Biological Resources, Public Health, Coastal Region


.

PENDAHULUAN Kondisi dasar laut Indonesia juga sangat


Sumberdaya laut Indonesia kompleks dan tidak ada negara lain yang
menyimpan berbagai sumberdaya alam mempunyai topografi dasar laut yang
yang dapat dijadikan modal pembangunan beragam. Segala bentuk topografi dasar laut,
nasional. Potensi sumberdaya laut berupa seperti paparan dangkal, terumbu karang,
lereng curam maupun landai, gunung api
ikan, bahan tambang seperti minyak bumi, bawah laut, palung laut dalam, basin atau pasu
nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, yang terkurung. Karakteristik ini menjadikan
timah, dan lain-lain yang berada di bawah Lautan Indonesia merupakan wilayah Marine
permukaan laut. Sumber daya tersebut Mega Biodiversity terbesar di dunia, dimana
disebut sumberdaya hayati laut dan pesisir. didalamnya memiliki 8.500 species ikan, 555
Pembangunan sumberdaya kelautan layak species rumput laut dan 950 species biota
menjadi andalan dalam pemulihan terumbu karang. Keanekaragaman sumberdaya
ekonomi prospek keberlangsungan hayati laut, memberikan peluang dan potensi
sumberdaya hayati laut (SHL) dapat berbagai kegiatan ekonomi berbasis kelautan
memberikan manfaat berkesinambungan, dapat dikembangkan, dalam membangun
untuk kesehatan. (Adam, 2012) masyarakat yang sehat. (Achmadi, 2009)
Daerah pesisir Indonesia yang kebanyakan Kajian tentang potret masyarakat pesisir
dihuni oleh para nelayan, merupakan daerah Sulawesi Tenggara, menyatakan masyarakat
yang belum sepenuhnya digali potensinya, hal pesisir memiliki karakteristik unik dan
ini berkaitan dengan para nelayan itu sendiri dinamis, yang dipengaruhi jenis kegiatannya
sekadar memanfaatkan hasil dari laut berupa dalam pemanfaatan sumberdaya laut. Kondisi
ikan, rumput laut, terumbu karang, lamun, dan demografis masyarakat pesisir dipengaruhi
sebagainya hanya untuk memenuhi kebutuhan oleh keadaan perubahan lingkungan geografis
harian mereka. Secara garis besar, potensi daerah pesisir. (Aslan, 2010)
sumberdaya pesisir yang diberdayakan Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
masyarakat pesisir hanya terbatas untuk terdapat suatu masalah penting yang perlu
memenuhi kebutuhan hidup harian. Sedangkan dikaji dan diteliti lebih lanjut, mengenai
pemanfaatan potensi daerah pesisir secara karakteristik masyarakat pesisir dalam
efektif untuk mendapatkan keuntungan pemanfaatan sumberdaya hayati laut.
ekonomis dalam rangka peningkatan Termasuk juga tentang efektifitas pemanfaatan
pertumbuhan perekonomian belum banyak sumberdaya hayati laut untuk kesehatan di
dilakukan. (Bengen, 2001) daerah pesisir, pada masyarakat pesisir Kota
Menurut data Badan Pusat Statistik tahun Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
2014, angka kemiskinan di Indonesia
mencapai 29,89 juta orang, sebesar 32% atau METODE PENELITIAN
5.254.440 jiwa merupakan masyarakat miskin Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
yang bermukim di daerah pesisir. Peranan mengetahui efektifitas pemanfaatan sumber
komoditi makanan terhadap garis kemiskinan hayati laut untuk kesehatan pada masyarakat
jauh lebih besar sekitar 73,53% dibandingkan pesisir Kota Kendari, Provinsi Sulawesi
peranan komoditi bukan makanan seperti : Tenggara. Jenis penelitian bersifat analitik,
perumahan, sandang, pendidikan, dan yaitu suatu metode yang dilakukan dengan
kesehatan. Keadaan ini sangat berdampak tujuan untuk membuat tentang suatu keadaan
pada kondisi kesehatan masyarakat yang secara objektif serta melihat korelasi antar
tinggal di wilayah pesisir. (Data BPS, 2014) variabel. Peneliti menggunakan desain studi
Berdasarkan Survei Penduduk Antar Cross Sectional (potong lintang), dimana
Sensus (Supas) BPS tahun 2012, jumlah rancangan cross-sectional merupakan salah
penduduk Sulawesi Tenggara sebesar satu bentuk studi observasional yang sering
2.307.618 jiwa, tingkat kepadatan penduduk dilakukan, mencakup semua penelitian yang
sebesar 60,50 jiwa/km, tertinggi ada di Kota pengukuran setiap variabelnya dilakukan satu
Kendari sebesar 999,5 jiwa/km. Secara kali pada satu waktu (Notoadmodjo, 2010)
geografis dan administratf wilayah Kecamatan Penelitian ini telah dilakukan pada
Kendari, Kendari Barat, Mandonga, Kambu, masyarakat di daerah pesisir Kecamatan Abeli
Poasia dan Kecamatan Abeli, merupakan dan Kecamatan Kendari, Kota Kendari
kecamatan yang sebagian besar wilayahnya Provinsi Sulawesi Tenggara. Waktu penelitian
berada pada daerah pesisir di Kota Kendari, dilaksanakan bulan Juni sampai Desember
memiliki potensi sumberdaya hayati laut yang 2015. Sampel pada penelitian ini adalah
sangat besar, dimana sebagian masyarakat sebagian dari masyarakat daerah pesisir di
pesisir memiliki mata pencaharian sebagai wilayah Kecamatan Abeli dan Kecamatan
nelayan tradisional. Berdasarkan kajian Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara
terhadap Profil Dinas Kesehatan Provinsi yang memenuhi kriteria inklusi. Data
Sulawesi Tenggara tahun 2014, belum ada penelitian dianalisis secara univariat dan
data tentang pemanfaatan sumberdaya hayati bivariat dengan metode Chi-Square analysis.
laut tersebut untuk kepentingan kesehatan
konvensional maupun tradisional pada HASIL DAN PEMBAHASAN
masyarakat pesisir wilayah Sulawesi Tabulasi data hasil penelitian terhadap
Tenggara. Kajian penelitian yang dilakukan 100 responden didapatkan 98 responden yang
masih terbatas pada karakteristik pemanfaatan mengisi lengkap kuesioner. Distribusi data
sumberdaya hayati laut sebagai sumber pangan karakteristik umum yang mencakup jenis
maupun untuk konservasi kelestarian kelamin, usia, suku bangsa, tingkat
lingkungan hidup. (Dinkes Sultra, 2014) pendidikan, pekerjaan, letak geografis
responden, seperti tercantum dalam Tabel 1.
Tabel 1. Distribusi Data Karakteristik Bila ditinjau menurut karakteristik khusus
Responden Penelitian responden penelitian, maka sebanyak 15,3%
Distribusi Karakteristik n % responden memiliki pengetahuan kurang, dan
1. Demografis 84,7% responden mempunyai pengetahuan
a. Jenis Kelamin cukup tentang pemanfaatan sumberdaya hayati
laut untuk kesehatan. Sedangkan sejumlah
Laki-laki 32 32.7
30,6% responden memiliki sikap yang kurang,
Perempuan 66 67.3 dan 69,4% responden mempunyai sikap yang
b. Usia cukup tentang pemanfaatan sumberdaya hayati
< 40 tahun 52 53.1 laut untuk kesehatan. Secara umum sebanyak
40 tahun 46 46.9 28,8% responden kurang efektif dalam
c. Suku Bangsa pemanfaatan sumberdaya hayati laut untuk
Bajo 21 21.4 kesehatan, sedangkan sejumlah proporsi
61,2% efektif dalam pemanfaatan sumberdaya
Non-Bajo 77 78.6 hayati laut untuk kesehatan pada masyarakat
d. Tingkat Pendidikan pesisir Kota Kendari..
Dasar 38 38.8 Seperti digariskan dalam haluan negara,
Menengah-tinggi 60 61.2 salah satu perwujudan mencapai keadilan
e. Pekerjaan sosial adalah dengan mengusahakan
Nelayan 20 20.4 kesempatan yang lebih luas bagi setiap
warganya untuk mendapatkan derajat
Bukan Nelayan 78 79.6
kesehatan yang sebaik-baiknya sesuai dengan
2. Letak Geografis kemampuan yang ada. Perbaikan pemeliharaan
Abeli 46 46.9 kesehatan rakyat dilaksanakan dalam rangka
Kendari 52 53.1 peningkatan kemampuan tenaga kerja bagi
3. Pengetahuan dan Sikap keperluan pembangunan, serta untuk
a. Pengetahuan meningkatkan terwujudnya kesejahteraan
Kurang 15 15.3 masyarakat. Untuk mencapai sasaran
pembangunan bidang kesehatan di Kecamatan
Cukup 83 84.7
Kendari dan Abeli, tetap digiatkan
b, Sikap pelaksanaan pembangunan sarana dan
Kurang 30 30.6 prasarana pelayanan kesehatan. Adapun
Cukup 68 69.4 keberadaan sarana kesehatan yaitu 1
4. Pemanfaatan SHL Puskesmas Plus, 2 Poliklinik, 2 Puskesmas, 10
Kurang Efektif 38 38.8 Puskesmas Pembantu, 1 Praktek Dokter, 9
Efektif 60 61.2 Praktek Bidan, 16 Posyandu balita, 5
posyandu lansia, 13 Poskeskel, 4 Apotek, serta
2 Toko Obat. Pembangunan bidang sosial
Sumber; Data Primer Penelitian, 2015 lainnya di Kecamatan Kendari diarahkan
untuk mewujudkan kehidupan dan
Berdasarkan tabulasi data dalam tabel 1, penghidupan sosial baik dari segi material dan
diperoleh hasil distribusi karakteristik umum spiritual, utamanya untuk mengatasi masalah
demografis responden penelitian, yakni: jenis sosial seperti kemiskinan, keterbelakangan,
kelamin laki-laki (32,7%), perempuan keterlantaran,kerawanan sosial dan bencana
(67,3%), usia < 40 tahun (53,1%), usia > 40 alam. (BPS Kota Kendari, 2014)
tahun (46,9%), suku Bajo (21,4%), suku Non Hasil penelitian ini juga menganalisis
Bajo (78,6%), tingkat pendidikan dasar hubungan karakteristik masyarakat pesisir
(38,8%), pendidikan menengah sampai dengan efektifitas pemanfaatan sumberdaya
perguruan tinggi (61,2%), pekerjaan nelayan hayati laut untuk kesehatan. Kajian analisis
(20,4%), bukan nelayan (79,6%). hubungan karakteristik umum yang mencakup
Sedangkan distribusi secara geografis, jenis kelamin, usia, suku bangsa, tingkat
responden dari Kecamatan Abeli (46,9%), pendidikan, pekerjaan, letak geografis dengan
responden dari Kecamatan Kendari (53,1%). pemanfaatan sumberdaya hayati laut untuk
Distribusi sampel responden penelitian, kesehatan di wilayah pesisir Kota Kendari,
menyesuaikan demgan jumlah populasinya. seperti tercantum dalam Tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Hubungan Karakteristik Umum Responden dengan Pemanfaatan
Sumber Daya Hayati Laut Untuk Kesehatan

Karakteristik Efektifitas Pemanfaatan Sumberdaya Hayati Laut p*


Umum Responden Kurang Efektif Efektif Total (n)
Jenis Kelamin
Laki-laki 13 19 32 0.794
Perempuan 25 41 66
Usia
< 40 tahun 23 29 52 0.239
40 tahun 15 31 46
Letak Geografis
Abeli 14 32 46 0.111
Kendari 24 28 52
Suku Bangsa
Bajo 6 15 21 0.279
Non-Bajo 32 45 77
Tingkat Pendidikan
Dasar 13 25 38 0.460
Menengah-tinggi 25 35 60
Pekerjaan
Nelayan 8 12 20 0.900
Bukan Nelayan 30 48 78
Sumber; Data Primer Penelitian, 2015

Berdasarkan analisis data dalam tabel 2, sumberdaya hayati laut untuk kesehatan.
didapatkan semua variabel karakteristik umum Sebanyak 8 responden bekerja sebagai nelayan
memperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti (8,2%) dan sejumlah 30 responden yang bukan
bahwa variabel karakteristik jenis kelamin, nelayan (30,6%) kurang efektif dalam
usia, suku bangsa, tingkat pendidikan, pemanfaatan sumberdaya hayati laut untuk
pekerjaan, dan letak geografis responden tidak kesehatan. Selanjutnya sebanyak 13 responden
memiliki hubungan yang signifikan dengan dengan tingkat pendidikan dasar (13,3) dan 25
efektifitas pemanfaatan sumberdaya hayati responden dengan tingkat pendidikan
laut untuk kesehatan pada masyarakat pesisir menengah sampai tinggi (25,5%) kurang
Kota Kendari. Hal ini menggambarkan bahwa efektif dalam pemanfaatan sumberdaya hayati
efektifitas dalam pemanfaatan sumberdaya laut untuk kesehatan. Secara geografis
hayati laut untuk kesehatan pada masyarakat sebanyak 14 responden dari Abeli (14,3%) dan
Kota Kendari, masih dapat dipengaruhi oleh sejumlah 24 responden dari Kendari (24,5%)
berbagai faktor lainnya, yang menentukan kurang efektif dalam pemanfaatan sumberdaya
karakteristik khusus komunitas t pesisir. hayati laut untuk kesehatan.
Bila ditinjau menurut karakteristik jenis Menurut pendapat Harahap (2015),
kelamin responden penelitian, sebanyak 25 memahmi komunitas pesisir dan nilai yang
responden perempuan (25,5%), sedangkan dimiliki bisa mempredeksi dan mangantisipasi
sebanyak 13 responden laki-laki (13,3%) perubahan yang berpotensi negatif. Perguruan
kurang efektif dalam pemanfaatan sumberdaya tinggi berperan untuk mengelaborasi kekuatan
hayati laut untuk kesehatan. Menurut masyarakat sebagai modal pengelolaan dan
karakteristik usia responden penelitian, pembangunan serta membantu pemerintah
sebanyak 23 responden berusia <40 tahun dalam merancang peran fasilitator yang
(23,5%), sedangkan sebanyak 15 responden responsif pada kebutuhan masyarakat..
berusia >40 tahun (14,7%) kurang efektif Kajian analisis hubungan karakteristik
dalam pemanfaatan sumberdaya hayati laut pengetahuan dan sikap dengan pemanfaatan
untuk kesehatan. Sejumlah 6 responden suku sumberdaya hayati laut untuk kesehatan di
Bajo (6,1%) dan 32 responden suku Non Bajo wilayah pesisir Kota Kendari, seperti
(32,7%) kurang efektif dalam pemanfaatan tercantum dalam Tabel 3
Tabel 3. Distribusi Hubungan Karakteristik Khusus Responden dengan Pemanfaatan
Sumber Daya Hayati Laut Untuk Kesehatan
Karakteristik Pemanfaatan Sumber Daya Hayati Laut p*
Khusus Responden Kurang Efektif Efektif Total (n)
Pengetahuan
Cukup 11 4 15 0.003
Kurang 27 56 83
Sikap
Baik/cukup 18 12 30 0.004
Kurang 20 48 68
Sumber; Data Primer Penelitian, 2015

Berdasarkan analisis data dalam tabel 3, SARAN


menganalisis hubungan karakteristik khusus Perlu pembinaan khusus dari instansi
pengetahuan dan sikap responden penelitian, terkait, agar pengethuan, sikap dan kebiasaan
dengan efektifitas pemanfaatan sumberdaya dalam pemanfaatan sumberdaya hayati laut
hayati laut untuk kesehatan, didapatkan semua untuk kesehatan masyarakat pesisir bisa
variabel karakteristik khusus responden ditingkatkan efektifitasnya.
rmemperoleh nilai p<0,05. Hal ini berarti
bahwa pengetahuan dan sikap responden DAFTAR PUSTAKA
mengenai pemanfaatan sumberdaya hayati laut Achmadi, U.F. 2009. Manajemen Penyakit
untuk kesehatan, memiliki hubungan yang Berbasis Wilayah. Jurnal Kesehatan
signifikan dengan efektifitas pemanfaatan Masyarakat Nasional Vol 3 No 4, 2009.
sumberdaya hayati laut untuk kesehatan pada Adam, Lukman, 2012, Hak Pengusahaan
masyarakat pesisir Kota Kendari. Perairan Pesisir : TInjauan Aspek
Pendapat Aslan dan Nadia (2010) yang Ekonomi, Lingkungan dan Sosial, Pusat
meneliti karakteristik masyarakat pesisir Pengkajian dan Pengolahan Data dan
Sulawesi Tenggara, menyatakan potensi Pelayanan Informasi Setjen DPR RI Jakarta
sumberdaya lingkungan seperti kondisi fisik Aslan,L.O.M dan Nadia,L.O.A.R, 2010, Potret
dan biologis perairan daerah pesisir Masyarakat Pesisir Sulawesi Tenggara,
menentukan efektifitas pemanfaatan Unhalu Press, Kendari
sumberdaya hayati laut. Menurut penelitian Badan Pusat Statistik Kota Kendari. 2014.
Adam (2012), di daerah Kabupaten Wakatobi, Kecamatan Abeli Dalam Angka. Badan
Sulawesi Tenggaara, menyatakan bahwa Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari.
potensi wilayah pesisir dan pilihan sikap untuk Badan Pusat Statistik Kota Kendari. 2014.
melakukan eksploitasi atau konservasi, Kecamatan Kendari Dalam Angka. Badan
mempengaruhi pemanfaatan sumberdaya laut Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari.
pesisir untuk kesehatan masyarakat. Bengen, D.G., 2001, Prosiding Pelatihan
Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu,
SIMPULAN Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan
1. Efektifitas pemanfaatan sumberdaya hayati Lautan, IPB, Bogor
laut untuk kesehatan masyarakat pesisir Dinkes Provinsi Sultra. 2014. Profil Kesehatan
Kota Kendari, tidak berhubungan dengan Provinsi Sulawesi Tenggara.
karakteristik umum responden, seperti: Harahap, H., 2015, Pengelolaan Wilyah
usia, jenis kelamin, suku bangsa, tingkat Pesisir Berbasis Masyarakat Yang
pendidikan, pekerjaan, dan latak geografis. Berkelanjutan, Makalah Workshop
2. Efektifitas pemanfaatan sumberdaya hayati Membangun Sinergitas Ekonomi,
laut untuk kesehatan masyarakat pesisir Lingkungan, Hukum, Budaya dan
Kota Kendari, berhubungan dengan Keamanan Untuk Menegakkan Negara
karakteristik khusus responden, berupa Maritim Yang Bermartabat, Forum Rektor
pengetahuan dan sikap tentang Indonesia dan USU Medan
pemanfaatan sumberdaya hayati laut untuk Notoatmodjo,S. 2010, Metodologi Penelitian
kesehatan. Kesehatan. PT Rineka Cipta Jakarta:

Vous aimerez peut-être aussi