Vous êtes sur la page 1sur 3

Analisis SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S Humphrey pada tahun 1960-an

dalam memimpin proyek riset di Stanford Research Institute yang menggunakan data
dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.

SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats. Seperti
namanya, Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang
bermanfaat untuk mengevaluasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness),
Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dalam suatu proyek, baik proyek yang
sedang berlangsung maupun dalam perencanaan proyek baru.

Setiap perusahaan pasti melakukan perencanaan strategis pada titik tertentu dan harus
menilai kekuatan serta kelemahannya. Analisis SWOT memberikan informasi yang
bermanfaat untuk mencocokkan sumber daya dan kemampuan dengan lingkungan
kompetitif di mana organisasi beroperasi. Model ini dapat digunakan sebagai alat untuk
merancang dan memilih strategi, dan dapat diaplikasikan dalam situasi pengambilan
keputusan, asalkan tujuan yang diinginkan sudah didefiniskan dengan jelas.

Gambar 1.0
Sumber : Marcel van Assen, Gerben van der Berg & Paul Pietersma, Key Management
Models, 2013

Langkah pertama dalam melakukan analisis SWOT adalah untuk mengidentifikasi


kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dialami perusahaan. Pengamatan
lingkungan internal dan eksternal merupakan bagian penting dari proses.

1. Kekuatan
Apa yang menjadi keahlian perusahaan? Misalnya, apakah perusahaan diuntungkan
oleh tenaga pemasaran yang berpengalaman atau akses mudah ke bahan baku?
Apakah orang membeli produk perusahaan karena merek atau reputasi kami?

2. Kelemahan
Ini adalah hal-hal yang tidak dimiliki, atau tidak dilakukan dengan baik oleh perusahaan.
Meskipun kelemahan sering kali dianggap kebalikan logis dari ancaman-ancaman
perusahaan, kurangnya kekuatan perusahaan dalam bidang ilmu atau pasar tertentu
belum tentu merupakan kelemahan relatif, asalkan pesaing (potensial) juga tidak
memiliki kekuatan khusus ini.

Gambar 2.0
Sumber : Marcel van Assen, Gerben van der Berg & Paul Pietersma, Key Management
Models, 2013

3. Peluang
Dapatkah perusahaan memperoleh keuntungan dari perkembangan teknologi atau
perubahan demografi yang terjadi, atau dapatkah permintaan akan produk atau jasa
Anda meningkat sebagai hasil kemitraan yang sukses? Ada banyak peluang yang
muncul; apakah peluang ini nyata atau tidak bergantung pada sejauh apa dan tingkat
detail yang dimasukkan dalam analisis pasar.

4. Ancaman
Kesempatan satu perusahaan mungkin menjadi ancaman perusahaan lain. Perubahan
peraturan, teknologi pengganti, dan kekuatan lain di bidang kompetitif dapat
menimbulkan ancaman serius; misalnya, menyebabkan penjualan yang lebih rendah,
biaya operasional yang lebih tinggi, biaya modal yang lebih besar, penyusutan margin
atau profitabilitas, dan tingkat pengembalian menurun signifikan di bawah ekspektasi
pasar.

Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi tindakan-tindakan yang harus diambil


perusahaan berdasarkan analisis SWOT-nya. Haruskah perusahaan fokus pada
penggunaan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, atau memperoleh kekuatan untuk
menangkap peluang? Selain itu, haruskah perusahaan berusaha secara aktif untuk
meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.

Menurut Arens, Elder, Beasley (2004), audit operasional terbagi menjadi tiga
jenis, yaitu: Langkah-langkah dalam proses analisis SWOT terbagi ke dalam
tiga tahap yang umum digunakan, yaitu :

1. Tahap 1 : Deteksi Isu Strategis


a. Identifikasi masalah eksternal yang relevan terhadap posisi strategis perusahaan
dalam industri dan lingkungan pada umumnya dalam pengertian bahwa peluang dan
ancaman adalah faktor yang tidak dapat dipengaruhi oleh manajemen secara langsung
b. Indentifikasi masalah internal yang relevan terhadap posisi strategis perusahaan
c. Analisis dan urutkan masalah eksternal berdasarkan probabilitas dan dampak
d. Buatlah daftar isu strategis dan faktor dari dalam atau luar organisasi yang secara
signifikan mempengaruhi posisi kompetitif jangka dalam matriks SWOT
2. Tahap 2 : Tentukan Strategi
e. Identifikasi strategi yang cocok bagi perusahaan, dengan mempertimbangkan
kemampuan internal dan lingkungan eksternal perusahaan
f. Rumuskan strategi alternatif untuk mengatasi isu-isu utama
g. Tempatkan strategi alternatif ke salah satu dari empat kuadran dalam matriks SWOT
h. Kembangkan strategi tambahan untuk setiap blind spot yang tersisa dalam matriks
SWOT.
i. Pilih Strategi yang tepat

3. Tahap 3 : Implementasi dan Pantau Strategi


j. Kembangkan rencana tindakan untuk mengimplementasi strategi SWOT
k. Tetapkan tanggung jawab dan anggaran
l. Pantau kemajuan
m. Mulai pengkajian dari awal

Analisis SWOT adalah alat penilaian diri yang berharga bagi manajemen. Unsur
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman tampak sederhana, namun pada
kenyataannya, memutuskan apa kekuatan dan kelemahan dari suatu perusahaan, serta
menilai dampak dan probabilitas dari peluang dan ancaman dalam lingkungan eksternal
jauh lebih kompleks dari daripada yang terlihat. Terlebih lagi, di luar klasifikasi unsur
SWOT, model ini tidak menawarkan bantuan bagi tugas rumit untuk menerjemahkan
penemuannya ke dalam alternative strategis. Resiko inheren dari pembuatan asumsi
yang tidak benar ketika menilai unsur SWOT sering kali membuat manajemen ragu saat
memilih antara berbagai alternative strategis, sering kali mengakibatkan penundaan
yang tidak perlu dan/atau tidak diinginkan.

Vous aimerez peut-être aussi