Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat dan
rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul SEL,
JARINGAN, ORGAN, dan SISTEM ORGAN. Kami berusaha semaksimal
mungkin menyusun karya tulis ilmiah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya
kami sangat berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca bagi
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini selanjutnya. Atas segala kesalahan yang ada
di karya tulis ilmiah ini kami mohon maaf. Atas kritik dan saran
kami mengucapkan banyak terima kasih.
Kelompok 9
BAB 2
PEMBAHASAN
A. SEL
Sel adalah unit fungsional terkecil tubuh. Sel terdiri atas membran plasma
yang didalamnya memiliki sejumlah organel sel.
1. TEORI SEL
Pada abad ke-29 penelitian sel semakin berkembang. Para ahli pun banyak
bermunculan dan melahirkan beberapa teori sel. Teori sel yang
dikemukakan pada umumnya berkaitan dengan fungsi-fungsi sel, yaitu:
a. Sel sebagai kesatuan struktural. Teori sel sebagai kesatuan struktural
dikembangkan oleh Mathias Schleiden dan Theodor Schwann.
Keduanya menyatakan bahwa makhluk hidup tersusun dari beberapa
organ dan tiap organ tersusun atas jaringan, dan tiap jaringan tersusun
oleh sel. Jadi, sel merupakan kesatuan struktural.
b. Sel sebagai kesatuan fungsional. Teori sel bagai kesatuan fungsional
dikembang kan oleh Max Schultze. Ia meyatakan bahwa semua
kegiatan hidup sepeti metabolisme, ekskresi, dan sintesis terjadi di
dalam sel. Jadi, yang paling berperan dalam tubuh adalah kegiatan sel.
c. Sel sebagai kegiatan reproduksi. Teori sel sebagai kegiatan reproduksi
dikembangkan oleh Rudolf Virhow dengan slogannya Omne cellula
ex cellula, artinya setiap sel berasal dari es. Karena sel merupakan
hasil reproduksi dari sel lagi, maka kesatuan terkecil dalam reproduksi
adalah sel.
2. FUNGSI SEL
a. Sel mempertahankan suatu membran plasma diantara sitoplasma dan
ekstraselular. Semua zat yang masuk atau keluar sel harus melalui
membran sel.
b. Sel yang berisi materi hereditas, membawa instruksi dalam bentuk
kode untuk proses sintesis sebagian besar komponen seluler. Materi
hereditas ini sebelumnya digandakan melalui reproduksi sel, sehingga
setiap sel baru membawa satu set penuh instruksi.
c. Sel melakukan aktivitas metabolik yang dikatalis reaksi kimia
sehingga terjadi proses sintesis dan penguraian molekul organik.
3. KOMPONEN SEL
a. Gambaran Singkat.
Badan sel memiliki 4 bagian dasar: Membran plasma; sitoplasma,
yang merupakan sitoplasma sel; Berbagai organel sitoplasma, yaitu
struktur tetap yang melakukan fungsi metabolik spesifik; dan Nukleus,
tempat materi genetik berada.
b. Membran Plasma
Gambar 2: Membran Sel
Sumber: ANATOMI FISIOLOGI untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3
4. KOMPONEN SITOPLASMA
a. Organel. Organel adalah komponen tetap sitoplasma. Sebagian besar
organel dibungkus semacam membran yang mirip dengan membran
plasma. Membran tersebut memisahkan organel dari lingkungan
sitoplasma disekitar dan memungkinkan pembentukan kompartemen
untuk aktivitas motaboliknya.
1) Mitokondria
Gambar 3.1 dan 3.2: MITOKONDRIA
Sumber: ANATOMI FISIOLOGI untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3
Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 8
Lauralee Sherwood (halaman 39)
2) Ribosom
Gambar 4.1 dan 4.2: Ribosom
Sumber: ANATOMI dan FISIOLOGI Edisi Revisi (Koes Irianto)
Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 8
Lauralee Sherwood (halaman 46)
a) Struktur
Ribosom adalah granula kecil berwarna hitam
(berdiameter 25nm), yang tersusun dari RNA ribosomal
dan hampir 80 jenis protein
Ribosom ditemukan sebagai granula individual atau
dalam kelompok disebut poliribosom
Ribosom bisa bebas dalam sitoplasma atau melekat pada
membran RE.
b) Fungsi
Ribosom merupakan tempat sintesis protein
Ribosom bebas terlibat dalam sintesis protein untuk
dipakai sel itu sendiri; misalnya, dalam pembaharuan
enzim dan membran. Ribosom yang berikatan merupakan
tempat berlangsungnya sintesis protein yang merupakan
produk sekretori yang akan dikeluarkan sel
3) Retikulum Endoplasma (RE)
4) Aparatus Golgi
5) Lisosom
Gambar 7.1 DAN 7.2: LISOSOM
Sumber: Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 8
Lauralee Sherwood (halaman 32)
Lisosom ditemukan pada sel, kecuali sel-sel darah merah dan sel
kulit yang telah terkeratinisasi sempurna pada permukaan tubuh. Bila
dalam tidak aktif lisosom bentuknya bulat atau lonjong dengan
diameter 0,4 mikro. Dalam setiap sel jumlahnya tidak sama. Tiap
bangunan lisosom dibungkus oleh membran yang halus yang
kadang-kadang nampak lebih gelap daripada isinya. Dalam
gelembung lisosom terdapat enzim hidrolisis sepeti protese,
nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, dan fosfatase. Adapun
fungsi lisosom setelah sel mati, akan terjadi isis karena bebasnya
enzim-enzim. Bagian-bagian sel yang sudah tidak berguna akan
dihancurkan.
a) Struktur
Lisosom adalah vesikel kecil yang terikat membran,
mengandung hampir 50 jenis enzim hidrolitik, yang mampu
menguraikan hampir semua jenis makromolekul (protein,
lipid, karbohidrat, asam nukleat, dll)
Lisosom primer hanya mengandung enzim; lisosom
sekunder mengandung enzim dan materi terdegradasi.
b) Fungsi
Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intraseluler.
Lisosom memegang peranan dalam proses normal dan
patologis.
Pada sel fagositik, agen yang berpotensi membahayakan
seperti bakteri, virus, atau toksin akan dimakan sel tersebut.
Agen tersebut akan melebur dengan lisosom primer untuk
membentuk lisosom sekunder yang kemudian dicerna.
Lisosom juga berperan dalam pertumbuhan perbaikan
seluler normal dengan cara memindahkan komponen seluler
yang sudah rusak atau berlebihan. produk yang dicerna
kemudian didaur ulang dalam sel untuk memungkinkan
terjadinya pembaharuan dan rekonstruksi isi sel.
Kerusakan sel akibat sejumlah pengaruh fisik atau kimia
dapat menyebabkan membran lisosom hancur dan enzim
terlepas ke dalam sitoplasma. Autolisis (auto = sendiri, atau
pencernaan sel yang dihasilkan, menjadi lisosom disebut
kantong bunuh diri untuk sel.
Beberapa penyakit metabolik, dikenal sebagai penyakit
penyimpanan (storage disease) (penyakit Tay-Sachs,
penyakit Gaucher, penyakit Fabry), disebabkan faktor
kongenital (bawaan lahir) yaitu tidak adanya salah satu
enzim lisosom. Akibatnya, terjadi akumulasi abnormal dari
zat-zat yang dapat mengganggu fungsi normal sel.
6) Peroksisom (mikrobodi)
a) Struktur. Peroksisom adalah organel kecil, sferikal yang terikat
pada membran serta mengandung enzim destruktif.
b) Fungsi. Peroksisom berfungsi untuk melindungi sel dari pengaruh
hidrogen peroksida yang merusak. Peroksisom juga berfungsi dalam
metabolisme lipid.
7) Nukleus
Gambar 8: NUKLEUS
Sumber: ANATOMI dan FISIOLOGI Edisi Revisi (Koes Irianto)
b) Fungsi
a) Struktur
Pada sel yang tidak membelah, dua sentriol berada didekat
nukleus dan aparatus Golgi di sebuah bidang khusus yang
disebut sentrosom.
Dua anggota pasangan sentriol, yang satu sama lain tersusun
perpendikular, disebut diplosom.
Dinding setiap sentriol mengandung sembilan susun
mikrotubulus, yang asing-masing terdiri dari tiga subunit
yang disebut triplet.
b) Fungsi
Jaringan tubuh terdiri atas banyak sel dan diklasifikasikan menurut ukuran,
bentuk, dan fungsi sel. Terdapat empat jenis jaringan, yaitu : jaringan epitelium,
jaringan ikat, jaringan otot, dan jariungan saraf.
Jenis jaringan ini ditemukan diseluruh rongga tubuh, organ, dan seluruh
yang berongga, serta kelenjar. Struktur epitelium berkaitan erat dengan
fungsinya, yaitu sebagai berikut.
Sel dari jaringan epitelium sangantlah rapat dan memiliki jumlah substansi
intraselular (matriks) yang sedikit. Sel biasanya dilapisi membran dasar yang
merupakan jaringan ikat lembam yang tersusun dari sel-sel epitel itu sendiri.
Jaringa epitelium terdiri atas dua jenis sel: epitelium sederhana (satu lapis sel
yang identik) dan epitelium berlapis (beberapa lapis sel).
1. Epitelium skuamosa.
Epitelium skuamosa tersusun dari lapisan tunggal gepeng (Gambar 1.1).
Sel saling berhubungan
dengan sangat rapat
seperti batu gepeng
yang membentuk
Gambar 1.1 Epitelium skuamosa
Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi (hal.10)
membran yang tipis dan sangat halus. Struktur seperti ini memudahkan
proses difusi. Struktur ini melapisi organ berikut: endotelium dari organ
jantung, pembuluh darah, pembuluh limpa, serta alveoli paru.
2. Epitelium kuboid.
Lapisan epiterium ini tersusun oleh sel berbentuk kubus yang saling
berpasangan dengan
sangat tepat (Gambar
1.2). jaringan ini
melapisi tubulus ginjal
dan ditemukan pada Gambar 1.2 Epitelium kuboid
beberapa kelenjar. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi (hal.10)
Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak di dalam tubuh. Sel
jaringan ikat lebih mudah dibedakan daripada sel-sel di dalam jaringan
epitelium, dan jarinyan ini memiliki substansi intraseluler (matriks) yang
sangat banyak. Serat biasanya terletak di dalam matriks, konsistensinya dapat
berubah semi-padat seperti jeli atau padat dan kaku tergantung pada posisi dan
fungsi jaringan. Sebagian besar jaringan ikat memiliki suplai darah yang baik.
Fungsi utama jaringan ini sebagai berikut.
1) Fibrobals.
Fibroblas adalah sel gepeng yang berukuran besar dengan proses ireguler.
Fibroblas menghasilkan kolagen dan serat elastik dan matriks intraseluler.
Serat kolagen yang sangat halus, kadang disebut serat retikulin, ditemukan
pada jaringan yang sangat aktif, seperti hati dan limfoid. Fibroblas
terutama aktif dalam perbaikan jaringan (penyembuhan luka), di dalam
fibroblas saling berikatan pada permukaan luka atau membentuk jaringan
granulasi setelah kerusakan jaringan.
2) Sel lemak.
Juga dikenal sebagai adiposa. Sel ini ditemukan dalam bentuk tunggal atau
berkelompok dalam banyak jaringan ikat dan khususnya banyak terdapat
di jaringan adiposa. Sel ini memiliki beragam jenis ukuran dan bentuk
berdasarkan jumlah lemak yang terkandung di dalamnya.
3) Makrofag.
Sel terbentuk tidak teratur dengan granula di dalam sitoplasma. Sebagian
sel ini terfiksasi, yakni melekat pada serat jaringan ikat, dan sel lainnya
bergerak bebas. Sel ini penting dalam mekanisme pertahanan tubuh karena
sel ini secara aktif memfagosit, menelan, mencerna sel yang mati, bakteri
dan materi asing. Aktifitas sel ini khas pada setiap sistem pertahanan tubuh
di setiap organ, misalnya monosit dan darah, fagosit di alveoli paru, sel
kupffer di sinusoid hati, fibroblast di nodus, limfe dan limpa, serta sel
mikrogial di otak.
Sel yang bergerak bebas meliputi leukosit, sel plasma, dan sel mast.
Leukosit.
Sel darah putih, normalnya ditemukan di jaringan ikat yang sehat dalam
jumlah sedikit, tetapi neutrofil bermigrasi dalam jumlah besar saat infeksi
untuk pertahanan jaringan.
Sel plasma.
Sel ini berkembang dari limfosit B, sejenis sel darah putih. Sel plasma
menyintesis dan menyekresikan antibody pertahanan spesifik ke dalam
darah dan jaringan.
Sel mast.
Sel-sel ini serupa dengan leukosit basofil. Sel mast ditemukan diantara
jaringan ikat longgar dan di bawah kapsul fibrosa dari beberapa organ,
misalnya hati dan limpa, serta dalam jumlah yang banyak di sekitar
pembuluh darah. Sel mast menghasilkan heparin, histamine, dan zat
lainnya., yang dilepaskan saat sel rusak akibat penyakit atau cedera.
Histamine terlibat dalam reaksi inflamasi lokal dan umum, yang
menstimulasi sekresi getah lembung serta menyebabkan alergi dan
hipersensitivitas. Heparin mencegah koagulasi darah, yang dapat
membantu substansi protektif melalui darah hingga ke jaringan yang
terkena.
Jaringan ikat terdiri atas lima jenis, yaitu jaringan ikat longgar, jaringan
adiposa, jaringan fibrosa, jaringan ikat padat, jaringan elastic, dan jaringan
limfoid.
Jaringan ikat longgar (Gambar 1.7). jaringan ini merupakan jenis jaringan
ikat yang paling umum. Matriks bersifat semi-padat dengan banyak fibroblast
dan sebagian sel mast serta
makrofag yang terpisah jauh
oleh serat kolagen dan elastik.
Jaringan ini ditemukan pada
hamper setiap bagian tubuh
yang elastik dan memiliki daya
rentang. Jaringan ikat ini
menghubungkan dan Gambar 1.7 Jaringan ikat longgar
menopang jaringan lain, Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi (hal.13)
Jaringan adiposa (Gambar 1.8). Jaringan adiposa terdiri atas sel lemak
(adiposit) yang mengandung globula lemak berukuran besar, di dalam
C. ORGAN
1. Mata
2. Telinga
4. Mulut
GAMBAR C.4 organ mulut
SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono
Pembuluh darah
Pembuluh limfe
Ujung saraf sensoris
Kelenjar keringat
Rambut
b) Macam-macam Reseptor Pada Kulit
Korpuskula Meissner : Terletak dekat permukaan kulit. Berfungsi
menerima rangsangan rabaan/sentuhan
KorpuskulaPacini : Terletak di bawah lapisan dermis. Berfungsi
menerima rangsangan tekanan.
Korpuskula Rufini : Terletak di lapisan demis. Berfungsi menerima
rangsangan panas.
Korpuskula Krause ; terletak di lapisan demis. Berfungsi menerima
rangsangan dingin.
Korpuskula ujung saraf terbuka : Terletak di lapisan epidermis. Peka
terhadap rasa sakit/nyeri
c) Fungsi kulit
Proteksi : Melindungi tubuh dari sinar matahari, melindungi otot
dari gesekan benda luar,
Regulasi suhu tubuh : Memastikan suhu tubuh tetap konstan
dengan mempertahankan panas yang dihasilkan tubuh dan panas
yang hilang ke lingkungan( panas yang di lepskan).
Pembentukan vitamin D : Substansi berbahan dasar lipid di kulit
adalah 7-dehidrokolesterol dan sinar ultra violet dari matahari
mengubahnya menjadi vitamin D.
Ekskresi : Pengeluaran zat sisa metabolisme berupa keringat
d) Proses Meraba : Semua sentuhan yang dilakukan pada benda
menghasilkan rangsangan yang di terima oleh reseptor kulit
kemudian di teruka oleh reseptor ke otak dengan demikian kita dapat
merasakan meraba pada satu benda.
6. Otak
7. Paru-paru
Paru-paru merupakan alat tubuh yang sebagian besar terdiri
gelembung-gelembung hawa/alveoli yang terdiri dari sel-sel epitel dan
endotel. Banyak gelembung kurang lebih 7000.000.000 buah (kanan dan
kiri). Paru-paru terletak pada rongga dada tengah sedangkan jantung
terletak pada rongga dada depan.
Paru-paru terdiri dari 2 bagian yaitu paru-paru kiri dan paru-paru
kanan. Paru-paru kanan terbagi atas tiga lobus (gelambir) yaitu belah atas,
tengah, dan bawah sedangkan paru-paru kanan terbagi atas dua lobus yaitu
atas dan bawah. Di dalam paru-paru. Di dalam paru-paru juga terdapat
alveolus yang berjumlah kurang lebih 300jt buah. Bagian luar- paru-paru
dibungkus pleura untuk melindungi paru-paru ketika bernafas berlapis dua
dan berisi cairan.
8. Lambung
GAMBAR C.8 organ lambung
SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono
9. Hati
Hati memiliki fungsi yang sangat banyak dan produksi empedu, adalah
salah satu yang paling penting.
Empedu yang diproduksi oleh hati, disimpan dalam kantong empedu dan
dilepaskan sesuai dengan kebutuhan.
Fungsi lainnya adalah untuk mengatur fungsi tiroid, dan yang membuat
tiroksin (T4) ke bentuk aktif triiodothyronine.
10. Ginjal
Usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga terjadi
proses pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim tripsin, enzim disakarase,
enzim erepsin, dan enzim lipase. Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot
usus yang disebut vili. Seluruh sari makanan kecuali asam lemak dan gliserol
diangkut melalui vena porta menuju ke hati. Sedangkan asam lemak dan gliserol
diangkut melalui pembuluh limfa.
1. Usus buntu
2. Kolon asedens (kolon naik)
3. Kolon transversum (kolon datar)
4. Kolon desendens (kolon turun)
5. Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui
anus.
GAMBAR C.12 organ usus besar
SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono
D. SISITEM ORGAN
ORGAN
NO NAMA SISTEM FUNGSI
PENYUSUNNYA
1. Sistem Rangka a. Tulang Fungsi tulang secara umum
tengkorak adalah :
kepala 1. Sebagai formasi
b. Tulang Rusuk kerangka, dengan
c. Tulang membentuk rangka
Belakang, tubuh, menentukan
d. Tulang bentuk dan ukuran tubuh
Kelamin 2. Pergerakan, yaitu untuk
berbagai aktivitas selama
pergerakan
3. Perlindungan, yaitu untuk
melindungi organ-organ
yang lunak dala tubuh
sepert otak, paru-paru,
dan jantung
4. Hematopoiesis, yaitu
pembentukan sel-sel
darah merah yang terjadi
pada sumsum tulang
merah
5. Tempat penyimpanan
mineral, antara laain
kasium dan fosfor