Vous êtes sur la page 1sur 46

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat dan
rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul SEL,
JARINGAN, ORGAN, dan SISTEM ORGAN. Kami berusaha semaksimal
mungkin menyusun karya tulis ilmiah ini dengan baik.

Kami berharap makalah ini dapat dijadikan sumber pelengkap pembelajaran


biologi untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Kami pun berterima kasih
kepada pihak yang telah mendidik dan memberi dorongan yaitu, Tuhan Yang
Maha Esa, orang tua, dan guru pembimbing, serta pihak lain yang telah membantu
dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini.

Kami menyadari bahwa makalah masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya
kami sangat berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca bagi
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini selanjutnya. Atas segala kesalahan yang ada
di karya tulis ilmiah ini kami mohon maaf. Atas kritik dan saran
kami mengucapkan banyak terima kasih.

Makassar, 10 Oktober 2016

Kelompok 9
BAB 2

PEMBAHASAN

A. SEL

Gambar 1: SEL HEWAN


Sumber: ANATOMI FISIOLOGI untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3

Sel adalah unit fungsional terkecil tubuh. Sel terdiri atas membran plasma
yang didalamnya memiliki sejumlah organel sel.

1. TEORI SEL
Pada abad ke-29 penelitian sel semakin berkembang. Para ahli pun banyak
bermunculan dan melahirkan beberapa teori sel. Teori sel yang
dikemukakan pada umumnya berkaitan dengan fungsi-fungsi sel, yaitu:
a. Sel sebagai kesatuan struktural. Teori sel sebagai kesatuan struktural
dikembangkan oleh Mathias Schleiden dan Theodor Schwann.
Keduanya menyatakan bahwa makhluk hidup tersusun dari beberapa
organ dan tiap organ tersusun atas jaringan, dan tiap jaringan tersusun
oleh sel. Jadi, sel merupakan kesatuan struktural.
b. Sel sebagai kesatuan fungsional. Teori sel bagai kesatuan fungsional
dikembang kan oleh Max Schultze. Ia meyatakan bahwa semua
kegiatan hidup sepeti metabolisme, ekskresi, dan sintesis terjadi di
dalam sel. Jadi, yang paling berperan dalam tubuh adalah kegiatan sel.
c. Sel sebagai kegiatan reproduksi. Teori sel sebagai kegiatan reproduksi
dikembangkan oleh Rudolf Virhow dengan slogannya Omne cellula
ex cellula, artinya setiap sel berasal dari es. Karena sel merupakan
hasil reproduksi dari sel lagi, maka kesatuan terkecil dalam reproduksi
adalah sel.

2. FUNGSI SEL
a. Sel mempertahankan suatu membran plasma diantara sitoplasma dan
ekstraselular. Semua zat yang masuk atau keluar sel harus melalui
membran sel.
b. Sel yang berisi materi hereditas, membawa instruksi dalam bentuk
kode untuk proses sintesis sebagian besar komponen seluler. Materi
hereditas ini sebelumnya digandakan melalui reproduksi sel, sehingga
setiap sel baru membawa satu set penuh instruksi.
c. Sel melakukan aktivitas metabolik yang dikatalis reaksi kimia
sehingga terjadi proses sintesis dan penguraian molekul organik.

3. KOMPONEN SEL
a. Gambaran Singkat.
Badan sel memiliki 4 bagian dasar: Membran plasma; sitoplasma,
yang merupakan sitoplasma sel; Berbagai organel sitoplasma, yaitu
struktur tetap yang melakukan fungsi metabolik spesifik; dan Nukleus,
tempat materi genetik berada.
b. Membran Plasma
Gambar 2: Membran Sel
Sumber: ANATOMI FISIOLOGI untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3

Membran Plasma memisahkan bagian interior sel dari lingkungan


ekstraseluler. Model cairan mozaik adalah konsep terbangun
mengenai membran.
1) Struktur. Membran plasma tersusun dari lapisan ganda molekul
lipid dengan beberapa protein globular yang tertanam
didalamnya. Tebal lapisan ini sekitar 6-10 nm.
a) Fosfolipid adalah lipid yang paling sering ditemukan
dalam membran. Lipid lainnya adalah kolesterol dan
glikolipid, yang merupakan gabungan karbohidrat dan
lipid.
b) Protein dibagi dalam 2 kategori: integral dan perifer.
Protein integral membentuk mayoritas protein
membran. Molekul ini menembus dan tertanam
dalam lapisan ganda, terikat pada bagian ekor
nonpolar.
Protein perifer teikatlonggar pada permukaan
membran dan dapat dengan mudah terlepas dari
membran. Fungsinya idak begitu diketaui seperti
fungsi protein integral. Proten ini kemungkinan
terlibat dalam struktur pendukung dan perubahan
bentuk membran saat pembelahan atau
pergerakan sel.
c) Karbohidrat juga berkaitan dengan molekul lipid atau
protein. Glikolipid dan glikoprotein yang dihasilkan
dipercaya dapat memberikan sisi pengenal permukaan
untuk interaksi antar sel, seperti mempertahankan sel-sel
dalam darah merah agar tetap terpisah atau
memungkinkan penggabungan sel-sel yang sama untuk
membentuk sebuah jaringan.
2) Fungsi Membran Plasma. Selain fungsi sisi reseptor dan
komunikasi sel, membran plasma juga berfungsi sebagai suatu
membran permiabel yang selektif untuk mengatur aliran zat
kedalam dan ke luar sel.

4. KOMPONEN SITOPLASMA
a. Organel. Organel adalah komponen tetap sitoplasma. Sebagian besar
organel dibungkus semacam membran yang mirip dengan membran
plasma. Membran tersebut memisahkan organel dari lingkungan
sitoplasma disekitar dan memungkinkan pembentukan kompartemen
untuk aktivitas motaboliknya.
1) Mitokondria
Gambar 3.1 dan 3.2: MITOKONDRIA
Sumber: ANATOMI FISIOLOGI untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3
Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 8
Lauralee Sherwood (halaman 39)

Mitokondria merupakan tempat berlangsungnya pernapasan sel dan


pembentukan tenaga atau energi. Pengamatan sel dengan
menggunakan mikroskop cahaya akan memperlihatkan kepada kita
bangunan berupa batang-batang halus atau filamen-filamen, yang
untuk setiap sel tidak sama jumlahnya. Pada pewarnaan dengan M.E,
mitokondria nampak mempunyai dinding rangkap. Dinding sebelah
dalam melipat-lipat membentuk sekat-sekat. Ukuran mitokondria
0,35-0,74 mikro. Di dalam mitokondria terdapat cairan yang kebih
padat yang disebut dengan matriks mitokondria. Di dalam matriks
terdapat butir-butir. Di dalam sel terlihat adanya pembentukan baru
mitokondria yang diduga secara pembelahan. Di dalam mitokondria
telah ditemukan adanya DNA, RNA, dan ribosom. Karena adanya
unsur-unsur tesebut, maka mitokondria mampu membentuk
proteinnya sendiri. Mitokondria menjaring energi dari zat makanan
dan juga menjaring oksigen dan seanjutnya menyediakan sebagian
besar energi yang diperlukan semua bagian sel.

2) Ribosom
Gambar 4.1 dan 4.2: Ribosom
Sumber: ANATOMI dan FISIOLOGI Edisi Revisi (Koes Irianto)
Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 8
Lauralee Sherwood (halaman 46)

a) Struktur
Ribosom adalah granula kecil berwarna hitam
(berdiameter 25nm), yang tersusun dari RNA ribosomal
dan hampir 80 jenis protein
Ribosom ditemukan sebagai granula individual atau
dalam kelompok disebut poliribosom
Ribosom bisa bebas dalam sitoplasma atau melekat pada
membran RE.
b) Fungsi
Ribosom merupakan tempat sintesis protein
Ribosom bebas terlibat dalam sintesis protein untuk
dipakai sel itu sendiri; misalnya, dalam pembaharuan
enzim dan membran. Ribosom yang berikatan merupakan
tempat berlangsungnya sintesis protein yang merupakan
produk sekretori yang akan dikeluarkan sel
3) Retikulum Endoplasma (RE)

Gambar 9.2: SENTRIOL


Sumber: Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 8
Lauralee Sherwood (halaman 28)

RE merupakan perluasan selubung nukleus yang terdiri dari jaringan


(retikulum = jaring kecil) saluran bermembran dan vesikel saling
terhubug. Terdapat dua bentuk RE, itu RE halus dan RE kasar. RE
kasar disebut demikian karena permukaannya ditempeli banyak
ribosom. Ribosom yang mulai mensintesis protein dengan tempat
tujuan tertentu, seperti organel tertentu atau membran, akan
menempel pada RE kasar. Protein yang terbentuk terdorong ke
bagian dalam RE yang disebut lumen. Di dalam lumen, protein
tersebut mengalami pelipatan dan dimodifikasi, misalnya dengan
penambahan karbohidrat untuk membentuk lipoprotein. Protein
tersebut lalu dipindahkan ke bagian lain sel di dalam vesikel kecil
yang menyembul keluar dari RE, dan bergabung dengan organel
yang berperan lebih lanjut dalam modifikasi dan distribusinya.
Kebanyakan protein menuju ke badan Golgi, yang akan mengemas
dan memilahnya untuk diantarkan ke tujuan akhirya. RE halus tidak
memiliki ribosom pada permukaannya dan berfungsi dalam sintesis
lipid komponen membran sel.

4) Aparatus Golgi

Gambar 6.1 dan 6.2: APARATUS GOLGI


Sumber: ANATOMI FISIOLOGI untuk mahasiswa keperawatan
ANATOMI dan FISIOLOGI Edisi Revisi (Koes Irianto)

Camillo Golgi menemukan organel aparatus Golgi ini di dalam


jaringan saraf (1898). Ternnyata organel ini terdapat pada sel-sel
lainnya. Letak aparatus grogi tidak sama pada setiap sel . aparat
Golgi nampak tersusun atas gelembung-gelembung yang berdinding
membran. Gelembung-gelembung pada aparatus Golgi tidak
memiliki ribosom pada pemukaannya. Biasanya dibedakan atas tiga
macam bentuk gelembung-gelembung, yaitu: bentuk sakula, bentuk
sekretaris, dan bentuk mikrovesikel. Aparatus Golgi sangat menonjol
jumlahnya pada sel-sel yang berekskresi. Fungsinya diduga
merupakan gudang sementara dan kondensasi zat-zat yang akan
diskresi. Aparatus Golgi membantu sintesis karbohidrat dan
kemudian menggabungnya dengan protein dalam sisterna Golgi
untuk membantu membran plasma dengan cara seperti pada
pelepasan butir-butir sekresi pada permukaan sel.

5) Lisosom
Gambar 7.1 DAN 7.2: LISOSOM
Sumber: Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 8
Lauralee Sherwood (halaman 32)

Lisosom ditemukan pada sel, kecuali sel-sel darah merah dan sel
kulit yang telah terkeratinisasi sempurna pada permukaan tubuh. Bila
dalam tidak aktif lisosom bentuknya bulat atau lonjong dengan
diameter 0,4 mikro. Dalam setiap sel jumlahnya tidak sama. Tiap
bangunan lisosom dibungkus oleh membran yang halus yang
kadang-kadang nampak lebih gelap daripada isinya. Dalam
gelembung lisosom terdapat enzim hidrolisis sepeti protese,
nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, dan fosfatase. Adapun
fungsi lisosom setelah sel mati, akan terjadi isis karena bebasnya
enzim-enzim. Bagian-bagian sel yang sudah tidak berguna akan
dihancurkan.
a) Struktur
Lisosom adalah vesikel kecil yang terikat membran,
mengandung hampir 50 jenis enzim hidrolitik, yang mampu
menguraikan hampir semua jenis makromolekul (protein,
lipid, karbohidrat, asam nukleat, dll)
Lisosom primer hanya mengandung enzim; lisosom
sekunder mengandung enzim dan materi terdegradasi.
b) Fungsi
Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intraseluler.
Lisosom memegang peranan dalam proses normal dan
patologis.
Pada sel fagositik, agen yang berpotensi membahayakan
seperti bakteri, virus, atau toksin akan dimakan sel tersebut.
Agen tersebut akan melebur dengan lisosom primer untuk
membentuk lisosom sekunder yang kemudian dicerna.
Lisosom juga berperan dalam pertumbuhan perbaikan
seluler normal dengan cara memindahkan komponen seluler
yang sudah rusak atau berlebihan. produk yang dicerna
kemudian didaur ulang dalam sel untuk memungkinkan
terjadinya pembaharuan dan rekonstruksi isi sel.
Kerusakan sel akibat sejumlah pengaruh fisik atau kimia
dapat menyebabkan membran lisosom hancur dan enzim
terlepas ke dalam sitoplasma. Autolisis (auto = sendiri, atau
pencernaan sel yang dihasilkan, menjadi lisosom disebut
kantong bunuh diri untuk sel.
Beberapa penyakit metabolik, dikenal sebagai penyakit
penyimpanan (storage disease) (penyakit Tay-Sachs,
penyakit Gaucher, penyakit Fabry), disebabkan faktor
kongenital (bawaan lahir) yaitu tidak adanya salah satu
enzim lisosom. Akibatnya, terjadi akumulasi abnormal dari
zat-zat yang dapat mengganggu fungsi normal sel.

6) Peroksisom (mikrobodi)
a) Struktur. Peroksisom adalah organel kecil, sferikal yang terikat
pada membran serta mengandung enzim destruktif.
b) Fungsi. Peroksisom berfungsi untuk melindungi sel dari pengaruh
hidrogen peroksida yang merusak. Peroksisom juga berfungsi dalam
metabolisme lipid.
7) Nukleus

Gambar 8: NUKLEUS
Sumber: ANATOMI dan FISIOLOGI Edisi Revisi (Koes Irianto)

Nukleus adalah mengandung sebagian besar gen yang


mengendalikan sel eukariota (sebagian lain gen terletak di dalam
mitokondria dan kloroplas). Dengan diameter rata-rata 5 mikrometer,
organel ini umumnya adalah organel yang paling mencolok dalam
sel eukariota. Kebanyakan sel memiliki satu nukleus, namun ada
juga yang memilki banyak nukleus, contohnya sel darah merah
matang yang kehilangan nukleusnya saat berkembang. Selubung
nukleus melingkupi nukleus dan memisahkan isinya (yang disebut
nukleoplasma) dari sitoplasma. Struktur yang menonjol dalam
nukleus sel yang sedang tidak membelah ialah nukleolus, yang
merupakan tempat sejumlah komponen ribosom biosintesis dan
dirakit. Komponen-komponen ini kemudian dilewatkan melalui pori
nukleus ke sitoplasma, tempat semuanya bergabung menjadi
ribosom. Nukleus mengendalikan sintesis protein di dalam
sitoplasma dengan cara mengirim molekul pembawa pesan berupa
RNA, yaitu mRNA, yang disintesis berdasarkan pesan gen pada
DNA. RNA ini lalu dikeluarkan ke sitoplasma melalui pori nukleus
dan melekat pada ribosom, tempat pesan genetik tersebut
diterjemahkan menjadi urutan asam amino protein yang biosintesis.
a) Struktur
Membran nuklear disusun dari membran ganda yang dipisah
oleh ruang perinuklear.
Kromatin terlihat seperti gumpalan yang tidak beraturan atau
granula basofilik kuat, atau benda bewarna biru yang
menyebar ke seluruh nukleus.
Nukleoplasma matris yang menyelubungi kromosom. Matris
ini tersusun dari protein, metabolik, dan ion.
Nukleolus adalah struktur sferikal yang tersusun dari RNA dan
protein. Ukuran dan jumlah nukleolus yang terdapat bervariasi
pada setiap jenis sel yang berbeda. Pada sel yang tidak
mensintesis protein, misalnya spermatozoa, tidak ditemukan
nukleolus.

b) Fungsi

Nukleus sangat penting untuk keseluruhan aktivitas seluler.


Nukleus mengandung materi genetik sel (DNA) yang
mengkode informasi untuk mengontrol sintesis protein dan
reproduksi sel. Dua fungsi sel yang sangat penting.
8) Sentriol

Gambar 9.1: SENTRIOL


Sumber: ANATOMI FISIOLOGI untuk mahasiswa keperawanan
Gambar 9.2: SENTRIOL
Sumber: Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 8
Lauralee Sherwood (halaman 47)

a) Struktur
Pada sel yang tidak membelah, dua sentriol berada didekat
nukleus dan aparatus Golgi di sebuah bidang khusus yang
disebut sentrosom.
Dua anggota pasangan sentriol, yang satu sama lain tersusun
perpendikular, disebut diplosom.
Dinding setiap sentriol mengandung sembilan susun
mikrotubulus, yang asing-masing terdiri dari tiga subunit
yang disebut triplet.

b) Fungsi

Sentriol berfungsi dalam pembelahan sel dan juga menjadi


tempat pembentukan Silvia dan flagella.
Sentriol beraplikasi dan membelah sendiri sebelum
pembelahan sel. Setelah beraplikasi, setiap sentriol asli dan
tiruannya pindah ke kutub nukleat yang berlawanan untuk
memulai pembentukan aparatus spindel saat pembelahan sel.
Badan asal adalah bentuk sentriol yang berada dalam
membran plasma pada sel yang memiliki Silvia dan flagela.
Badan BAsal mengatur pembentukan mikrotubulus yang
membuat Silvia dan flagela.

9) Rongga sel (vakuola). Kebanyakan fungsi lisosom sel hewan


dilakukan oleh vakuola pada sel tumbuhan. Membran vakuola, yang
merupakan bagian dari sistem endomembran, disebut tonoplas.
Vakuola, berasal dari kata yang berarti kosong, dinamai demikian
karena organel ini tidak memiliki struktur internal. Umumnya
vakuola lebih besar daripada vesikel, dan kadang kala terbentuk dari
gabungan vesikel. Kebanyakan protozoa memiliki vakuola makanan,
yang bergabung dengan lisosom agar makanan di dalamnya dapat
dicerna. Beberapa jenis protozoa juga memiliki vakuola kontraktil,
yang mengeluarkan kelebihan air dari sel. Fungsi vakuola adalah
menyimpan zat makanan seperti gula, protein, dan senyawa organik
lainnya; membendung dan mengeluarkan sisa metabolisme seperti
Natrium Hidroksida dan Karbon Dioksida; dan menyimpan zat
warna (pigmen) seperti melanin.
2.2 JARINGAN

Jaringan tubuh terdiri atas banyak sel dan diklasifikasikan menurut ukuran,
bentuk, dan fungsi sel. Terdapat empat jenis jaringan, yaitu : jaringan epitelium,
jaringan ikat, jaringan otot, dan jariungan saraf.

2.2.1 Jaringan Epitelium

Jenis jaringan ini ditemukan diseluruh rongga tubuh, organ, dan seluruh
yang berongga, serta kelenjar. Struktur epitelium berkaitan erat dengan
fungsinya, yaitu sebagai berikut.

1. Proteksi struktur yang mendasari dari, misalnya dehidrasi, kerusakan


kimia dan mekanis.
2. Sekresi.
3. Absorpsi.

Sel dari jaringan epitelium sangantlah rapat dan memiliki jumlah substansi
intraselular (matriks) yang sedikit. Sel biasanya dilapisi membran dasar yang
merupakan jaringan ikat lembam yang tersusun dari sel-sel epitel itu sendiri.
Jaringa epitelium terdiri atas dua jenis sel: epitelium sederhana (satu lapis sel
yang identik) dan epitelium berlapis (beberapa lapis sel).

Epitelium sederhana. Epitelium sederhana biasa ditemukan di permukaan


yang bersifat absoptif atau sekretorik, di mana lapisan tunggal menngkatkan
proses ini. Berdasarkan bentuk sel, epitelium sederhana terdiri atas lapisan
berikut.

1. Epitelium skuamosa.
Epitelium skuamosa tersusun dari lapisan tunggal gepeng (Gambar 1.1).
Sel saling berhubungan
dengan sangat rapat
seperti batu gepeng
yang membentuk
Gambar 1.1 Epitelium skuamosa
Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi (hal.10)
membran yang tipis dan sangat halus. Struktur seperti ini memudahkan
proses difusi. Struktur ini melapisi organ berikut: endotelium dari organ
jantung, pembuluh darah, pembuluh limpa, serta alveoli paru.
2. Epitelium kuboid.
Lapisan epiterium ini tersusun oleh sel berbentuk kubus yang saling
berpasangan dengan
sangat tepat (Gambar
1.2). jaringan ini
melapisi tubulus ginjal
dan ditemukan pada Gambar 1.2 Epitelium kuboid
beberapa kelenjar. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi (hal.10)

Epitelium kuboid secara aktif berkaitan dengan fungsi sekresi, absorbsi,


dan ekskresi.
3. Epitelium kolumnar.
Epitelium ini di bentuk oleh lapisan sel tunggal yang memiliki membran
dasar yang berbentuk persegi panjang (rektanular) (Gambar 1.3). epitelium
ini ditemukan melapisi
organ saluran cerna dan
terdiri atas bermacam-
macam sel, sebagian dari
lapisan epitelium ini
mengabsorpsi produk
Gambar 1.3 Epitelium kolumnar
pencernaan, sedangkan Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi (hal.10)
yang lain menyekresikan mukus. Mukus adalah substansi lengker yang
tebal dan disekresikan oleh sel kolumnar khusus yang disebut sel goblet.
4. Epitelium bersilia.
Silia adalah substansi yang menyerupai rambut dan berukuran sangat kecil
yang berada di permukaan bebas sel epitel kolumnar. Epitelium bersilia
(Gambar 1.4) biasanya melapisi saluran tubuh tertentu, misalnya tuba
fallopi dan jalan nafas. Epitelium ini melakukan gerakan seperti
gelombang untuk mendorong materi/ substansi ke satu arah.
Epitelium berlapis. Epitelium berlapis terdiri atas beberapa lapis sel yang
memiliki beragam bentuk.
Membran dasar biasanya tidak
ada. Fungsi utama epitelium
berlapis adalah untuk
melindungi struktur yang
mendasari tehadap kerusakan
proses mekaniak akibat Gambar 1.4 Epitelium bersilia
Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi (hal.10)
penggunaan substansi yang
terus-menerus (wear and tear). Epitelium berlapis terdiri atas dua jenis yaitu
epitelium skuamosa berlapis dan epitelium transisional.

1. Epitelium skuamosa berlapis


(Gambar 1.5)
Jenis epitelium ini terdiri
atas sejumlah lapis sel yang
memiliki berbagai bentuk
yang menunjukkan sel matur
dan sel yang baru terbentuk.
Jenis epitelium skuamosa
berlapis ini terdiri atas Gambar 1.5 Epitelium skuamosa berlapis
Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi (hal.11)
lapisan berikut.
a. Epitelium berlapis tidak berkeratin. Jenis epitelium berlapis ini
ditemukan di permukaan basah yang bergantung pada proses mekanik
wear and tear, tetapi tetapi terlindung dari kekeringan, misalnya
konjungtiva mata, jaringan melapisi mulut, faring, esophagus dan
vagina.
b. Epitelium berlapis berkeratin. Jenis epitelium ini ditemukan di
permukaan kering yang bergantung pada proses mekanik wear and tear,
contoh kulir, rambut, dan kuku. Jaringan ini membentuk lapisan
pelindung yang tahan air dan kuat untuk mencegah kekeringan sel
hidup yang berada di bawahnya.
2. Epitelium transisional.
Jaringan ini terdiri atas beberapa lapisan sel yang berbentuk pir (Gambar
1.6). Jaringan ini ditemukan melapisi kandung kemih dan memfasilitasi
kandung kemih meregang saat terisi cairan.

Gambar 1.6 Epitelium transional


Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi (hal.12)

2.2.2 Jaringan Ikat

Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak di dalam tubuh. Sel
jaringan ikat lebih mudah dibedakan daripada sel-sel di dalam jaringan
epitelium, dan jarinyan ini memiliki substansi intraseluler (matriks) yang
sangat banyak. Serat biasanya terletak di dalam matriks, konsistensinya dapat
berubah semi-padat seperti jeli atau padat dan kaku tergantung pada posisi dan
fungsi jaringan. Sebagian besar jaringan ikat memiliki suplai darah yang baik.
Fungsi utama jaringan ini sebagai berikut.

1. Mengikat dan menopang struktur


2. Proteksi
3. Transpor (mengangkut)
4. Insuliasi (menyekat)

Sel jaringan ikat, kecuali darah ditemukan diseluruh organ penopang


jaringan khusus. Sel jaringan ikat terdiri atas sel terfiksasi (tidak dapat
berpindah) dan sel yang bebas bergerak. Sel jaringan terfiksasi terdiri atas
fibroblast, sel lemak, makrofag, leukosit, dan sel mast.

1) Fibrobals.
Fibroblas adalah sel gepeng yang berukuran besar dengan proses ireguler.
Fibroblas menghasilkan kolagen dan serat elastik dan matriks intraseluler.
Serat kolagen yang sangat halus, kadang disebut serat retikulin, ditemukan
pada jaringan yang sangat aktif, seperti hati dan limfoid. Fibroblas
terutama aktif dalam perbaikan jaringan (penyembuhan luka), di dalam
fibroblas saling berikatan pada permukaan luka atau membentuk jaringan
granulasi setelah kerusakan jaringan.
2) Sel lemak.
Juga dikenal sebagai adiposa. Sel ini ditemukan dalam bentuk tunggal atau
berkelompok dalam banyak jaringan ikat dan khususnya banyak terdapat
di jaringan adiposa. Sel ini memiliki beragam jenis ukuran dan bentuk
berdasarkan jumlah lemak yang terkandung di dalamnya.
3) Makrofag.
Sel terbentuk tidak teratur dengan granula di dalam sitoplasma. Sebagian
sel ini terfiksasi, yakni melekat pada serat jaringan ikat, dan sel lainnya
bergerak bebas. Sel ini penting dalam mekanisme pertahanan tubuh karena
sel ini secara aktif memfagosit, menelan, mencerna sel yang mati, bakteri
dan materi asing. Aktifitas sel ini khas pada setiap sistem pertahanan tubuh
di setiap organ, misalnya monosit dan darah, fagosit di alveoli paru, sel
kupffer di sinusoid hati, fibroblast di nodus, limfe dan limpa, serta sel
mikrogial di otak.

Sel yang bergerak bebas meliputi leukosit, sel plasma, dan sel mast.

Leukosit.
Sel darah putih, normalnya ditemukan di jaringan ikat yang sehat dalam
jumlah sedikit, tetapi neutrofil bermigrasi dalam jumlah besar saat infeksi
untuk pertahanan jaringan.
Sel plasma.
Sel ini berkembang dari limfosit B, sejenis sel darah putih. Sel plasma
menyintesis dan menyekresikan antibody pertahanan spesifik ke dalam
darah dan jaringan.
Sel mast.
Sel-sel ini serupa dengan leukosit basofil. Sel mast ditemukan diantara
jaringan ikat longgar dan di bawah kapsul fibrosa dari beberapa organ,
misalnya hati dan limpa, serta dalam jumlah yang banyak di sekitar
pembuluh darah. Sel mast menghasilkan heparin, histamine, dan zat
lainnya., yang dilepaskan saat sel rusak akibat penyakit atau cedera.
Histamine terlibat dalam reaksi inflamasi lokal dan umum, yang
menstimulasi sekresi getah lembung serta menyebabkan alergi dan
hipersensitivitas. Heparin mencegah koagulasi darah, yang dapat
membantu substansi protektif melalui darah hingga ke jaringan yang
terkena.

Jaringan ikat terdiri atas lima jenis, yaitu jaringan ikat longgar, jaringan
adiposa, jaringan fibrosa, jaringan ikat padat, jaringan elastic, dan jaringan
limfoid.

Jaringan ikat longgar (Gambar 1.7). jaringan ini merupakan jenis jaringan
ikat yang paling umum. Matriks bersifat semi-padat dengan banyak fibroblast
dan sebagian sel mast serta
makrofag yang terpisah jauh
oleh serat kolagen dan elastik.
Jaringan ini ditemukan pada
hamper setiap bagian tubuh
yang elastik dan memiliki daya
rentang. Jaringan ikat ini
menghubungkan dan Gambar 1.7 Jaringan ikat longgar
menopang jaringan lain, Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi (hal.13)

Gambar 1.8 Jaringan adiposa


Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi (hal.14)
misalnya dibawah kulit, diantara otot, pembuluh darah dan saraf, di saluran
cerna , serta di sel kelenjar yang membantu sel sekretorik.

Jaringan adiposa (Gambar 1.8). Jaringan adiposa terdiri atas sel lemak
(adiposit) yang mengandung globula lemak berukuran besar, di dalam
C. ORGAN

1. Mata

GAMBAR C.1 organ mata


SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono

Mata merupakan organ penglihatan yang berfungsi sebagai


penerima rangsangan cahaya (Fotoreseptor). Bentuk bola mata bulat
seperti bola bekel atau bola pingpong. Diameternya lebih kurang 2cm.
Sebagian besar terletak di dalam rongga tengkorak.
a) Pelindung Bola Mata
Alis : Merupakan rambut yang terletak di atas mata. Berfungsi
melindungi mata dari keringat.
Bulu mata : Merupakan rambut yang terletak di kelopak mata.
Berfungsi melindungi mata dari cahaya kuat, debu, dan
kotoran.
Kelopak mata : Terdiri atas kelopak atas dan kelopak bawah.
Berfungsi melindungi mata dari benturan.
Kelenjar air mata : Menghasilkan air mata. Air mata berfungsi
membasahi kornea mata agar tidak kering, sebagai pelumas
agar mata dapat digerakkan, dan membersihkan mata dari debu
dan bakteri. Kelenjar air mata mengeluarkan air mata pada saat
kita mengedipkan mata.
b) Bagian Luar Bola Mata
Kornea ( selaput bening ) : berfungsi menangkap cahaya yang
masuk ke mata. Bersifat tidak berwarna (bening) dan tidak
memiliki pembuluh darah.
Otot mata : berfungsi menyegerakan bola mata sehingga dapat
bergerak keimanan dan ke kiri dan ke atas dan ke bawah.
c) Bagian Tengah Bola Mata
Iris : Selembar otot yang terletak di belakang kornea. Iris
berfungsi memberikan warna pada mata .
Pupil : celah bundar (lubang) yang ada di tengah-tengah iris.
Berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke
mata.
Lensa : Terletak di belakang pupil dan iris. Berfungsi
memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata agar
tepat jatuh ke retina. Lensa mata mempunyai kemampuan
mencembung dan memipih untuk memfokuskan jatuhnya
cahaya dan disebut dengan daya akomodasi.
Badan bening : Terletak di belakang lensa. Bentuk seperti agar-
agar. Berfungsi meneruskan cahaya yang melewati lensa
kemudian di teruskan ke retina.
d) Bagian Dalam Bola Mata
Retina (selaput jala) : Selaput yang terletak paling belakang.
Berfungsi sebagai tempat jatuhnya bayangan sehingga dapat
melihat.
Saraf mata : Berfungsi meneruskan rangsangan cahaya yang
diterima yang kemudian diteruskan ke susun saraf pusat di otak
sehingga kita dapat melihat benda.
e) Proses melihat
mata bekerja saat melihat objek, tanpa cahaya, mata tidak dapat
menjalankan fungsinya. Cahaya memasuki mata melalui pupil. Lensa
mata mengarahkan cahaya sehingga benda jatuh pada retina.
Kemudian, ujung-ujung syaraf penerima yang ada di retina
menyampaikan bayangan itu ke otak. Setelah diproses di otak, kita
dapat melihat benda itu.

2. Telinga

GAMBAR C.2 organ telinga


SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono
Telinga adalah organ pendengaran. Berfungsi sebagai penerima
rangsangan getaran bunyi (Fonoreseptor) dan merupakan indra
keseimbangan ( statoreseptor).
a) Telinga Luar
Daun telinga (Aurikel) : Telinga manusia memiliki bentuk
yang khas. Berfungsi menampung atau mengumpulkan
gelombang bunyi.
Saluran telinga luar (Meatus akustik eksternal) : Berfungsi
untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput gendang
telinga. Lubang telinga memiliki panjang kurang lebih 2,5cm.
Di sepanjang dinding lubang telinga terdapat rambut halus,
kelenjar minyak dan kelenjar keringat, yang berfungsi
menghalangi debu dan air yang masuk.
Membran timpani(Gendang telinga) : Penghubung antara
telinga tengah dan luar. Berfungsi menerima rangsangan bunyi
dan meneruskannya ke bagian dalam telinga.
b) Telinga Tengah
Tulang pendengaran : Yaitu berupa tiga tulang kecil yang
menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Tiga
tulang pendengaran (martil/malleus, landasan/incus, dan
sanggurdi/staples) berfungsi menguatkan getaran dan
meneruskannya ke koklea.
Saluran eustachius : Yaitu saluran sempit yang
menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang
tenggorokan. Saluran ini terbuka saat kita mengunyah,
menguap, bersin,atau membuka mulut. Berfungsi untuk
memasukkan udara ke rongga telinga tengah sehingga tekanan
udara di kedua gendang Telinga sama dengan di luar tubuh.
c) Telinga Dalam
Tingkap jorong(Jendela oval) : Membran berbentuk oval yang
menghubungkan tulang sanggurdi dan koklea. Berfungsi
menyalurkan getaran ke telinga dalam.
Tingkap bulat(Jendela bundar) : Membran bulat yang terletak
pada pangkal koklea. Berfungsi sebagai penyeimbang getaran.
Koklea (Rumah siput) : Yaitu saluran berbentuk spiral
menyerupai rumah siput. Di dalamnya terdapat arti, yang berisi
ribuan sel rambut yang peka terhadap getaran. Impuls yang
timbul di sel rambut diteruskan oleh saraf auditor ke otak.
d) Proses Mendengar
Getaran bunyi masuk ke dalam lubang telinga. Saat getaran bunyi
mencapai gendang telinga, maka gendang telinga ikut bergetar, dan
menggetarkan tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya, tingkap
jorong dan rumah siput ikut bergetar, kemudian cairan limfa di
dalam rumah siput merangsang ujung-ujung saraf menyampaikan
rangsangan bunyi ke otak, dengan demikian kita dapat mendengar.
3. Hidung

GAMBAR C.3 organ telinga


SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono
Hidung merupakan organ pencium. Berfungsi sebagai penerima
rangsang berupa gas ( kamoreseptor). Terdiri atas :
Lubang hidung : Berfungsi sebagai tempat keluar masuknya
udara.
Rambut hidung : Berfungsi untuk menyaring kotoran yang
masuk ke hidung.
Selaput lendir : Berfungsi menjaga kelembagaan udara dalam
hidung, tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra
pembau.
Pembuluh darah : Berfungsi menghangatkan udara yang masuk
ke hidung.
Serabut saraf : Berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam
udara pernapasan.
Saraf pembau (Sel olfaktori) : Berfungsi mengirimkan bau-
bauan ke otak. Ujung-ujung saraf pembau terletak pada selaput
lendir rongga hidung bagian atas.

Proses Penciuman : Bau dapat tercium jika sampai di rongga hidung,


menimbulkan rangsangan yang kemudian diterima oleh ujung-ujung saraf
pembau yang ada di hidung, dan diteruskan ke otak sehingga kita dapat
mencium bau.

4. Mulut
GAMBAR C.4 organ mulut
SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono

Mulut merupakan organ pencernaan pertama yang berfungsi


dalam proses pencernaan makanan. Fungsi utama mulut adalah
menghancurkan makanan sehingga ukurannya cukup kecil hingga dapat
ditelan ke dalam perut. Mulut dapat menghaluskan makan karena di dalam
mulut terdapat gigi dan lidah. Gigi berfungsi menghancurkan makan
adapun fungsi lidah adalah membolak-balikan makanan sehingga semua
makanan dihancurkan secara merata. Selain itu lidah berfungsi membantu
menelan makanan.
5. Kulit

GAMBAR C.4 organ kulit


SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono

Kulit merupakan indra peraba, dan merupakan organ terbesar di tubuh


yang memiliki area permukaan sekitar 1,5-2 2 pada orang dewasa serta
mengandung kelenjar, rambut, dan kuku.
a) Lapisan-lapisan Pada Kulit
Kulit terdiri atas epidermis(lapisan luar) dan emis(lapisan dalam).
Epidermis tersusun atas empat lapisan sel:
Statum Germinativum : Berfungsi membentuk lapisan di sebelah
atasnya.
Statum Granulosum : Berisi sedikit keratin yang menyebabkan
kulit menjadi keras dan kering. Dan pada umumnya menghasilkan
oigmen hitam (melamin). Kandungan melamin menentukan derajat
warna kulit, kehitaman atau kecoklatan.
Stratum Lusidum : Merupakan lapisan yang transparan.
Stratum Korneum atau lapisan tanduk

Penyusun utama demis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari


serat berwarna kuning dan putih, serat kuning bersifat elastis sehingga
kulit dapat mengembang. Di lapisan terdalam yang mendasar terdepan
jaringan ikat longgar dan beragam jaringan adiposa(lemak). Struktur
di dalam dermis meliputi :

Pembuluh darah
Pembuluh limfe
Ujung saraf sensoris
Kelenjar keringat
Rambut
b) Macam-macam Reseptor Pada Kulit
Korpuskula Meissner : Terletak dekat permukaan kulit. Berfungsi
menerima rangsangan rabaan/sentuhan
KorpuskulaPacini : Terletak di bawah lapisan dermis. Berfungsi
menerima rangsangan tekanan.
Korpuskula Rufini : Terletak di lapisan demis. Berfungsi menerima
rangsangan panas.
Korpuskula Krause ; terletak di lapisan demis. Berfungsi menerima
rangsangan dingin.
Korpuskula ujung saraf terbuka : Terletak di lapisan epidermis. Peka
terhadap rasa sakit/nyeri
c) Fungsi kulit
Proteksi : Melindungi tubuh dari sinar matahari, melindungi otot
dari gesekan benda luar,
Regulasi suhu tubuh : Memastikan suhu tubuh tetap konstan
dengan mempertahankan panas yang dihasilkan tubuh dan panas
yang hilang ke lingkungan( panas yang di lepskan).
Pembentukan vitamin D : Substansi berbahan dasar lipid di kulit
adalah 7-dehidrokolesterol dan sinar ultra violet dari matahari
mengubahnya menjadi vitamin D.
Ekskresi : Pengeluaran zat sisa metabolisme berupa keringat
d) Proses Meraba : Semua sentuhan yang dilakukan pada benda
menghasilkan rangsangan yang di terima oleh reseptor kulit
kemudian di teruka oleh reseptor ke otak dengan demikian kita dapat
merasakan meraba pada satu benda.

6. Otak

GAMBAR C.6 organ otak


SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono
Merupakan organ yang sangat penting dan sebagai pusat dari
segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak
beratnya kurang lebih 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak ialah otak
besar, otak angah, dan otak kecil.
a) Otak besar (carebrum) : Merupakan pusat pengendali kegiatan
tubuh yang disadari. Yaitu, berpikir, mengingat, dan mendengar
termasuk kegiatan tubuh yang di sadari. Otak besar dibagi menjadi
dua belahan yaitu otak kanan mengatur bagian tubuh kiri dan otak
kiri mengatur bagian tubuh kanan.
b) Otak tengah (Masensefalon) : merupakan penghubung antara otak
depan dan belakang, bagian otak tengah yang berkembang adalah
globus optikus yang berfungsi sebagai pusat refleksi pupil mata,
mengatur gerak bola mata dan refleksi akomodasi mata.
c) Otak kecil (cereberium) : Terletak di bagian belakang otak besar,
tepatnya dibawah otak besar. Terdiri dari lapisan luar berwarna
kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi juga
menjadi belahan kiri dan kanan yang dihubungkan oleh jembatan
varol. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh
dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan
melakukan kegiatan dan pusat keseimbangan tubuh.

7. Paru-paru
Paru-paru merupakan alat tubuh yang sebagian besar terdiri
gelembung-gelembung hawa/alveoli yang terdiri dari sel-sel epitel dan
endotel. Banyak gelembung kurang lebih 7000.000.000 buah (kanan dan
kiri). Paru-paru terletak pada rongga dada tengah sedangkan jantung
terletak pada rongga dada depan.
Paru-paru terdiri dari 2 bagian yaitu paru-paru kiri dan paru-paru
kanan. Paru-paru kanan terbagi atas tiga lobus (gelambir) yaitu belah atas,
tengah, dan bawah sedangkan paru-paru kanan terbagi atas dua lobus yaitu
atas dan bawah. Di dalam paru-paru. Di dalam paru-paru juga terdapat
alveolus yang berjumlah kurang lebih 300jt buah. Bagian luar- paru-paru
dibungkus pleura untuk melindungi paru-paru ketika bernafas berlapis dua
dan berisi cairan.

Fungsi paru-paru yaitu sebagai pengendali udara masuk yaitu


mengatur volume udara yang masuk ke paru-paru.

8. Lambung
GAMBAR C.8 organ lambung
SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono

9. Hati

GAMBAR C.9 organ hati


SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono
Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, dengan berat sekitar 1,25 kg.
Terletak di bawah rusuk, di bagian kanan atas perut, jika terjadi kerusakan yang
signifikan hati dapat menyebabkan masalah fatal.

Hati memiliki fungsi yang sangat banyak dan produksi empedu, adalah
salah satu yang paling penting.
Empedu yang diproduksi oleh hati, disimpan dalam kantong empedu dan
dilepaskan sesuai dengan kebutuhan.

Fungsi lainnya adalah untuk mengatur fungsi tiroid, dan yang membuat
tiroksin (T4) ke bentuk aktif triiodothyronine.

10. Ginjal

GAMBAR C.10 organ ginjal


SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono
Ginjal adalah kelenjar berbentuk seperti kacang yang terletak pada
dinding belakang rongga perut setinggi ruas tulang belakang sebelah atas,
ginjal kiri letaknya lebih tinggi daripada yang kanan . panjangnya sekitar
11cm, lebar 6cm, dan tebal, 3cm, serta beratnya 150g.
a) Struktur ginjal sebagai berikut
Kapsul fibrosa, mengelilingi ginjal
Korteks, lapisan jaringan yang berwarna cokelat kemerahan tepat
di bawah kapsul dan di luar piramid.
Medula, lapisan terdalam ginjal yang terdiri atas striasi (garis-garis)
berbentuk kerucut yang pucat (piramid renal).
b) Fungsi Ginjal
Pembentuk urine
Filtrasi (penyaringan)
11. Usus Halus

GAMBAR C.11 organ usus halus


SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono

Usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga terjadi
proses pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim tripsin, enzim disakarase,
enzim erepsin, dan enzim lipase. Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot
usus yang disebut vili. Seluruh sari makanan kecuali asam lemak dan gliserol
diangkut melalui vena porta menuju ke hati. Sedangkan asam lemak dan gliserol
diangkut melalui pembuluh limfa.

12. Usus Besar

Usus besar mempunyai panjang sekitar 1 meter yang terdiri kolon


ascendens (bagian yang naik), kolon transversum (bagian yang mendatar),
dan kolon descendens (bagian yang menurun). Di antara usus besar
dengan usus halus terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum
terdapat tonjolan kecil yang disebut apendiks (umbai cacing) yang berisi
kumpulan sel darah putih (leukosit) yang berperan dalam imunitas
(kekebalan tubuh). Sisa makanan di usus halus akan masuk ke usus besar
dan di usus besar terjadi penyerapan air dan terdapat bakteri pembusuk
(Escherichia coli) yang berfungsi membusukkan sisa makanan dan
menghasilkan vitamin K dan vitamin B-12. Bagian akhir dari usus besar
disebut rektum yang dapat berkontraksi sehingga menimbulkan terjadinya
defekasi (pengeluaran zat-zat sisa makanan melalui anus).Struktur usus
besar terdiri dari:

1. Usus buntu
2. Kolon asedens (kolon naik)
3. Kolon transversum (kolon datar)
4. Kolon desendens (kolon turun)
5. Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui
anus.
GAMBAR C.12 organ usus besar
SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono

13. Organ Reproduksi Wanita

GAMBAR C.13 organ reproduksi wanita


SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono
1. Ovarium (kandung/indung telur), berfungsi untuk menghasilkan sel telur
(ovum) dan hormon kelamin wanita (estrogen dan progesteron). Ovarium
berjumlah 2 buah.
2. Saluran telur (tuba falopi/oviduct), yaitu saluran yang menghubungkan
ovariun dengan uterus. Pada ujung oviduk terdapat semacam bulu-bulu
halus (fimbriae) yang berfungsi menangkap ovum dari ovarium. Oviduk
berfungsi sebagai tempat terjadinya fertilisasi dan menyalurkan zigot hasil
fertilisasi menuju uterus.
3. Uterus (rahim), yaitu kantung yang berfungsi sebagai tempat
menempelnya zigot dan berkembang menjadi janin (bayi).
4. Servik (leher rahim), yaitu bagian dasar rahim yang menyempit dan
menghubungkan rahim dengan vagina.
5. Vagina, yaitu saluran kelamin yang berfungsi sebagai saluran reproduksi
atau alat coitus dan sebagai tempat keluarnya bayi. Kelenjar bartolin,
yaitu sepasang kelenjar seukuran kacang yang mensekresikan cairan yang
melumasi vagina. Fungsi ini sama (homolog) dengan kelenjar bulbouretral
pada pria. Kelenjar ini terletak di tepi liang vagina (vulvovaginalis).

14. Oran Reproduksi Pria

GAMBAR C.14 organ reproduksi pria


SUMBER : Buku Anatomi Tubuh Manusia
Dr.Setia Budiyono
Testis (buah zakar/pelir) merupakan tempat dihasilkannya sel sperma dan
hormon testosteron. Sperma diproduksi di testis, tepatnya di saluran
tubulus seminiferus. Di dalam testis terdapat sel leydig yang berfungsi
menghasilkan hormon testosteron dan sel sertoli yang menyediakan nutrisi
bagi sperma. Sperma berbentuk seperti kecebong.
Epididimis, yaitu saluran panjang yang berfungsi untuk pematangan dan
penyimpanan sementara sel-sel sperma.
Vas deferen, yaitu saluran lanjutan epididimis.
Vesica seminalis (kantung mani), yaitu kantung yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sperma. Dinding kantung ini mampu menghasilkan
nutrisi untuk kehidupan sperma.
Ductus ejaculatorius (saluran ejakulasi), yaitu saluran lanjutan dari
kantung sperma yang berfungsi untuk ejakulasi (menyemprotnya cairan
mani).
Uretra, yaitu saluran pengeluaran dari saluran ejakulasi. Saluran ini juga
berhubungan dengan vesica urinaria (kantung kemih).
Skrotum, yaitu kantung pembungkus testis. Kantung ini berfungsi untuk
melindungi dan mengatur suhu testis agar sesuai untuk kehidupan sperma.
Pada saat suhu di lingkungan panas, skrotum akan mengendor sehingga
testis akan menjauhi rongga perut yang bersuhu lebih hangat. Sebaliknya,
jika suhu lingkungan dingin, maka skrotum akan mengencang sehingga
testis akan tertarik ke atas mendekati rongga agar lebih hangat.
Kelenjar prostat, yaitu kelenjar yang berfungsi menghasilkan cairan
(semen) berwarna putih dan bersifat basa (alkali). Sifat basa ini
dibutuhkan oleh sperma agar mampu menetralkan sifat asam di vagina.
Kelenjar cowper (bulbouretral), yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan
mani yang kental, bening, lengket, dan bersifat basa. Cairan ini
disekresikan sebelum terjadinya ejakulasi (cairan pre-cum) dan berfungsi
untuk membersihkan serta membuat kondisi basa saluran sperma. Kelenjar
cowper berjumlah 2 buah dan terletak di sepanjang uretra.

D. SISITEM ORGAN

ORGAN
NO NAMA SISTEM FUNGSI
PENYUSUNNYA
1. Sistem Rangka a. Tulang Fungsi tulang secara umum
tengkorak adalah :
kepala 1. Sebagai formasi
b. Tulang Rusuk kerangka, dengan
c. Tulang membentuk rangka
Belakang, tubuh, menentukan
d. Tulang bentuk dan ukuran tubuh
Kelamin 2. Pergerakan, yaitu untuk
berbagai aktivitas selama
pergerakan
3. Perlindungan, yaitu untuk
melindungi organ-organ
yang lunak dala tubuh
sepert otak, paru-paru,
dan jantung
4. Hematopoiesis, yaitu
pembentukan sel-sel
darah merah yang terjadi
pada sumsum tulang
merah
5. Tempat penyimpanan
mineral, antara laain
kasium dan fosfor

Sumber : Anatomi & Fiiologi


Sumber : anatomi Tubuh Manusia manusia
Penerbit : Laskar Aksara Penerbit : Graha Ilmu
Penulis : dr. Setiadi Budiyono Penulis : setiadi
Tahun terbit : 2011 Tahun terbit : 2007
2. Sistem Otot a. Otot polos a. Otot polos memiliki
b. Otot lurik/otot kemampua intrinsik
Rangka untuk berkontraksi dan
c. Otot jantung berelaksasi
b. Otot lurik/otot rangka
melekat pada tulang
melalui tendon dan
berfungsi untuk
menggerakkan rangka.
c. Otot Jantung.
Konstinuitas ujung ke
ujung sel otot jantung
sangat brhubungan
dengan cara kontraksi
jantung.

Sumber : Dasar-dasar Anatomi


dan fisologiadaptasi dari Ross dan
Wilson
Penerbit : Elsevier (Singapore)
Ltd
Penulis (edisi INA) : Elly
Nurachmah & Rida Angriani
Tahun terbit : 2011

Sumber : anatomi Tubuh Manusia


Penerbit : Laskar Aksara
Penulis : dr. Setiadi Budiyono
Tahun terbit : 2011
3. Sistem Pencernaan a. Mulut dan Menyediakan suplai terus
lidah menerus pada tubuh akan
b. Kerongkongan air, elektrolit dan zat gizi,
c. Lambung sehigga siap di absorpsi.
d. Usus halus Selama dalam proses
e. Pankreas pencernan, makanan
f. Kandung & dihancurkan menjadi zat-zat
Saluran sederhana yang dapat
Empedu diserap dan digunakan oleh
g. Usus Besar sel jaringan tubuh.
h. Rektum &
anus

Sumber : Anatomi & Fiiologi


Sumber : anatomi Tubuh Manusia manusia
Penerbit : Laskar Aksara Penerbit : Graha Ilmu
Penulis : dr. Setiadi Budiyono Penulis : setiadi
Tahun terbit : 2011 Tahun terbit : 2007
4. Sistem Pernafasan a. Hidung Sistem pernapasan
b. Faring & memungkinkan osigen yang
laring ada di atmosfer masuk ke
c. Trakhea dalam tubuh da
d. Paru-paru memungkinkan ekskresi
e. alveoulus karbon dioksida dari tubuh.

Sumber : Dasar-dasar Anatomi


dan fisologiadaptasi dari Ross dan
Wilson
Penerbit : Elsevier (Singapore)
Ltd
Penulis (edisi INA) : Elly
Nurachmah & Rida Angriani
Tahun terbit : 2011

Sumber : anatomi Tubuh Manusia


Penerbit : Laskar Aksara
Penulis : dr. Setiadi Budiyono
Tahun terbit : 2011
5. Sistem Perkemihan a. ginjal Sistem perkemihan berperan
b. ureter penting dalam
c. vesika urinaria mempertahankan
d. uretra homeostatis konsentrasi air
dan elektrolit di dalam
tubuh. Ginjal menghasikan
urine yang mengandung
produk sisa metabolisme,
meliputi nitrogen yang
merupakan senyawa urea
Sumber : Dasar-dasar Anatomi dan dan asam urat, kelebihan
fisologiadaptasi dari Ross dan Wilson ion, serta beberapa obat.
Penerbit : Elsevier (Singapore) Ltd
Penulis (edisi INA) : Elly Nurachmah & Sumber : Dasar-dasar Anatomi
Rida Angriani dan fisologiadaptasi dari Ross dan
Tahun terbit : 2011 Wilson
Penerbit : Elsevier (Singapore)
Ltd
Penulis (edisi INA) : Elly
Nurachmah & Rida Angriani
Tahun terbit : 2011
6. Sistem peredaran darah a. jantung Darah merupakan jaringan
b. pembuluh ikat yang berfungsi
darah membawa :
a. oksigen dari paru ke
jaringan dan karbon
dioksida dari jaringan ke
paru untuk diekskresikan
b. nutrien dari saluran cerna
ke jaringan dan produk
sisa sel ke organ
ekskresi, terutama ginjal
c. hormon yang
disekresikan kalenjar
Sumber : anatomi Tubuh Manusia
Penerbit : Laskar Aksara endokrin ke kalenjar dan
Penulis : dr. Setiadi Budiyono jaringan target
Tahun terbit : 2011 d. panas yang dihasilkan
jaringan aktif ke jaringan
yang kurang aktif
e. substansi protektif, misal
antibodi, ke area infeksi
f. faktor embekuan yang
mengoagulasi darah,
mengurangi pendarahan
dari pembuluh darah
yang pecah.
7. Sistem reproduksi a. sistem a. sistem reproduksi pria
reproduksi pria berfungsi untuk
1) skrotum menghasilkan sperma
2) testes b. sistem reproduksi wnita
3) korda berfungsi untuk
spermatik menghasilkan sel telur
4) vas atauovum.
deferens
5) vesikula
Gambar 7.1 sistem reproduksi seminalis
pria 6) duktus
ejakulatori
s
7) kalenjar
prostat
8) uretra dan
penis
9) ejakulasi
b. sistem
Gambar 7.2 sistem reproduksi reprodusi Sumber : Dasar-dasar Anatomi
wanita wanita dan fisologiadaptasi dari Ross dan
Wilson
1) ovarium Penerbit : Elsevier (Singapore)
2) tuba Ltd
vallopi Penulis (edisi INA) : Elly
3) uterus Nurachmah & Rida Angriani
Tahun terbit : 2011
4) vagina
Sumber : anatomi Tubuh Manusia
Penerbit : Laskar Aksara
Penulis : dr. Setiadi Budiyono
Tahun terbit : 2011
8. Sistem Persyarafan a. otak Sistem persyarafan
b. sum-sum mendeteksi dan merespon
tulang terhadap perubahan yang
belakang terjad di dalam dan luar
tubuh.

Sumber : Dasar-dasar Anatomi


dan fisologiadaptasi dari Ross dan
Wilson
Gambar 8.1 otak Penerbit : Elsevier (Singapore)
Ltd
Penulis (edisi INA) : Elly
Nurachmah & Rida Angriani
Tahun terbit : 2011
Halaman : 142

Gambar 8.2 sum-sum tulang


belakang

Sumber : anatomi Tubuh Manusia


Penerbit : Laskar Aksara
Penulis : dr. Setiadi Budiyono
Tahun terbit : 2011
9. Sistem endokrin (hormon) a. badan pineal Sistem endokrin terdiri atas
b. kalenjar kalenjar yang sangat
hipofisis berbeda satu sama lain.
c. kalenjar tiroid Kalenjar endokrin terdiri
& kalenjar atas kelompok sel sekretorik
paratiroid yang dikelilingi oleh
d. kalenjar timus jaringan kapiler lua yang
e. kalenjar membanrtu difusi
adrenal hormondari sel sekretorik ke
f. pulau pankreas aliran darah
g. ovarium pada
wanita
h. testis pada pria Sumber : Dasar-dasar Anatomi
dan fisologiadaptasi dari Ross dan
Sumber : Dasar-dasar Anatomi dan Wilson
fisologiadaptasi dari Ross dan Wilson Penerbit : Elsevier (Singapore)
Penerbit : Elsevier (Singapore) Ltd Ltd
Penulis (edisi INA) : Elly Nurachmah & Penulis (edisi INA) : Elly
Rida Angriani Nurachmah & Rida Angriani
Tahun terbit : 2011 Tahun terbit : 2011
DAFTAR PUSTAKA
2008 Encyclopedia Britannica, Inc
Id.Wikipedia.Org
Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 8 Lauralee
Sherwood
Youtube: BIOLOGI CELL STRUCTURE by Nucleus
Medical Media
1999 Addisan Wiskey Longman, Inc
Anatomi Tubuh Manusia Penerbit : Laskar Aksara
Penulis : dr. Setiadi Budiyono
Anatomi & Fisiologi manusia Penerbit : Graha Ilmu
Penulis : Setiadi
Dasar-dasar Anatomi dan fisologiadaptasi dari Ross dan
Wilson Penerbit : Elsevier (Singapore) Ltd Penulis (edisi
INA) : Elly Nurachmah & Rida Angriani

Vous aimerez peut-être aussi