Vous êtes sur la page 1sur 13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Bpk. M.

Y TERUTAMA

Bpk. M.Y DENGAN PASCA STROKE

A. Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
a. Kepala Keluarga (KK) : Bpk. M.Y
b. Alamat Dan Telepon : Baloy, Dusun tunong
c. Umur : 50 tahun
d. Pekerjaan : Petani
e. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
f. Komposisi Keluarga
Tabel 3.1 komposisi keluarga Bpk. M.Y
Hubungan keluarga Umur
No Nama Jenis Pendidikan
kepala keluarga (tahun)
1 Bpk. M.Y L Suami/KK 50 SD
2 Ibu M P Istri 45 SMP
3 An. Mu L Anak 23 SMA
4 An. S P Anak 20 SMP
5 An. Ma P Anak 18 SMA

g. Tipe Keluarga : Keluarga inti


h. Suku Bangsa : Aceh
i. Status Sosial Ekonomi
Bpk. M.Y mengatakan penghasilan anaknya sebagai petani belum dapat mencukupi kebutuhan

sehari-hari karena anaknya juga jarang pulang ke rumah karena dua anaknya berada di dayah,

lebih-lebih lagi Bpk. M.Y sudah tidak bekerja karena gangguan penglihatan dan menderita

hemeperesis tangan dan kaki kanan pasca stroke 4 tahun yang lalu.
j. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Keluarga Bpk. M.Y berekreasi setahun hanya beberapa kali dengan tujuan berlibur sambil

pulang kampung istrinya namun semenjak 4 tahun terakhir ini sudah jarang hal itu dilakukan

karena Bpk. M.Y mengalami sakit dan mengalami hambatan mobilitas fisik.

2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga dengan tahap anak usia dewasa, dengan tugas keluarga:
1) Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi besar.
2) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.
3) Penataan kembali peran orang tua dirumah.
4) Mempertahankan keintiman pasangan.
b. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Untuk saat ini belum ada tugas keluarga yang belum terpenuhi karena usia anak tertua baru

memasuki dewasa sehingga keluarga masih mempertimbangkan anaknya mandiri sebagai

keluarga baru di masyarakat. Namum sebagai orang tua Bpk. M.Y belum mampu memenuhi

kebutuhan pendidikan yang lebih tinggi untuk anak-anaknya.


c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Bpk. M.Y mengalami kelumpuhan sebagian badan akibat pasca stroke 4 tahun yang lalu dengan

kondisi saat ini, Bpk. M.Y sering sakit kepala (Nyeri yang dirasakan berdenyut , nyeri dirasakan

saat bangun tidur, nyeri dirasakan di daerah tengkuk, skala nyeri 7 (skala nyeri sedang) dan

terjadi di pagi dan malam hari) tidur tidak nyenyak, tidak dapat bergerak dengan bebas, dan

mudah berkeringat dan tampak gelisah namun tidak ada anggota keluarga yang mampu

memenuhi kebutuhan pemeliharaan kesehatan Bpk. M.Y.


d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Dari pengakuan keluarga tidak ada anggota keluarga sebelumnya yang mengalami stroke atau

penyakit yang berisiko menimbulkan stroke seperti hipertensi, diabetes, maupun kolesterol.
3. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah

Rumah yang ditempati keluarga Bpk. M.Y adalah milik pribadi dengan tipe rumah permanen

dengan luas 6x7 m2 dan berlantai keramik di dalam rumah ada 3 kamar dengan ventilasi yang

bagus namun jarang di buka, keadaan rumah bersih, SPAL dengan kondisi bersih, sumber air

bersih dari sumur dengan warna keruh, dan sumber air minum berasal dari air mineral isi ulang.

b. Karakteristik Tetangga Dan Komunitasnya


Keluarga Bpk. M.Y tinggal di dusun Tunong desa baloy, kecamatan Blang Mangat dengan

sebagian tetangganya merupakan saudara kandung dari Bpk. M.Y dan hampir semua

tetangganya berprofesi sebagai petani. Tetangga Bpk. M.Y sudah mengetahui kondisi kesehatan

anggota keluarga yang sudah menderita stroke dan sudah lumpuh makanya tak jarang saudara

dan tetangganya sering menjenguk Bpk. M.Y.


c. Mobilitas Geografis Keluarga
Bpk. M.Y merupakan penduduk asli di desa dan sudah tinggal di tempat tersebut semenjak

berkeluarga sekitar 25 tahun yang lalu dan keluarga Bpk. M.Y merupakan desa keluarganya

sedangkan Ibu M bertempat tinggal di daerah panggoi, Lhokseumawe.


d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Bpk. M.Y tidak aktif dalam kegiatan di masyarakat dalam 4 tahun terakhir karena

penglihatannya yang kurang jelas dan sering sakit-sakitan, dan sudah tidak mampu berjalan

karena lumpuh pasca stroke. Sedangkan anak dan istrinya rutin mengikuti setiap kegiatan di

desanya.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Lingkungan tempat tinggal keluarga Bpk. M.Y berada bersampingan dengan saudaranya jadi

jika keluarga Bpk. M.Y membutuhkan bantuan akan sangat memudahkan keluarga dalam
kondisi apapun untuk meminta bantuan, selain itu keluarga Bpk. M.Y juga mempunyai

transportasi yang memadai untuk berbagai keperluan.


4. Struktur Keluarga
a. Struktur Peran
Bpk. M.Y berperan sebagai kepala keluarga yang harus membantu memenuhi kebutuhan istri

dan anak-anaknya, namun belakangan ini tugas Bpk. M.Y tidak bisa dipenuhinya karena kondisi

Bpk. M.Y sudah tidak mungkin untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Tugas sebagai

kepala keluarga kini sebagian diambil oleh istri dan anak tertuanya. Ibu M membantu ekonomi

keluarga dengan menggelar daganganya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga

sedangkan anak-anaknya sesekali membantu ibu M berdagang atau mencari pekerjaannya

sendiri. An. S dan Ma masih belajar di pondok pesantren sebagai santri dan An. Mu tidak lagi

sekolah dan membantu Ibu M berdagang dan pekerjaan di sawah untuk membantu ekonomi

keluarga dan memenuhi kebutuhan adik-adiknya di dayah.


b. Nilai Dan Norma Budaya Keluarga
Nilai dan norma budaya keluarga tidak ada penerapan peraturan khusus dalam keluarga Bpk.

M.Y terhadap anggota keluarga hanya saja aturan yang sudah biasa di jalankan seperti saling

menghormati yang tua dan menghargai yang muda dan saling terbuka satu sama lain jika sedang

ada masalah.
c. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga biasanya berkomunikasi saat makan bersama, saat kumpul bersama atau khusus

langsung dipanggil bila memang sangat dibutuhkan dengan saling terbuka satu sama lain, Bpk.

M.Y selalu menanyakan pendapat keluarga untuk mengambil keputusan.

d. Struktur Pendukung Kekuatan Keluarga


Keluarga Bpk. M.Y tidak ada yang berlatar belakang pendidikan kesehatan atau setidaknya

mengetahui tentang kesehatan terutama yang berhubungan dengan penyakit stoke sehingga

sangat di khawatirkan keluarga tidak mampu merawat anggota keluarga yang sakit dan

mengambil tindakan yang tepat untuk berupaya meningkatkan status kesehatan anggota

keluarga.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Pendidikan/Afektif
Bpk. M.Y mengajarkan kepada anggota keluarganya terutama anak-anaknya pendidikan baik

pendidikan dunia maupun akhirat yang selain di dapatkan dari pendidikan di sekolah dan di

pasantren. Bpk. M.Y ingin memberikan pendidikan yang tinggi untuk anaknya supaya dapat

hidup mandiri di masyarakat kelak.


b. Fungsi Sosialisasi
Bpk. M.Y mengajarkan anak-anaknya saling menghargai, menghormati dan mengasihi kepada

sesama anggota keluarga dan berperilaku baik dirumah dan di masyarakat.


c. Fungsi Ekonomi
Pemenuhan kebutuhan pokok keluarga saat ini hanya bertumpu pada istrinya yaitu ibu M yang

seharinya-hari berjualan dan anaknya sesekali membantu memenuhi kebutuhan ekonomi

keluarga.
d. Fungsi Pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan)
1) Mengenal Masalah Kesehatan
Saat terjadi stroke pada Bpk. M.Y keluarga merasa panik dan tidak mengetahui apa yang terjadi

pada Bpk. M.Y tiba-tiba tidak bisa bergerak setelah bangun dari duduk bersama dan keluarga

terlambat membawa Bpk. M.Y yang akhirnya mengalami kelumpuhan sebagian badan hingga

saat ini.
2) Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan
Berdasarkan cerita keluarga membuktikan bahwa keluarga kurang mengenal masalah kesehatan

dan tidak tanggap dalam menghadapi masalah kesehatan pada saat terjadi gangguan kesehatan

secara tiba-tiba pada Bpk. M.Y


3) Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Keluarga Bpk. M.Y tidak bisa mencegah dan mengatasi masalah yang terjadi pada Bpk. M.Y

keluarga yang sampai saat ini Bpk. M.Y masih mengeluh nyeri dan menderita kelumpuhan dan

tidak mampu bangkit dari tempat tidur.


4) Kemampuan Keluarga Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Rumah Yang Sehat
Karakteristik rumah Bpk. M.Y tergolong rumah yang sehat karena semua fasilitas rumah dalam

keadaan yang baik diantaranya ventilasi yang baik dengan jumlah udara yang masuk cukup,

keadaan rumah yang bersih, dan saluran pembuangan yang tertutup..


5) Kemampuan Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Keluarga Bpk. M.Y saat ini sudah jarang membawa Bpk. M.Y berobat bila Bpk. M.y tidak

mengeluh sakit kepala dan susah tidur padahal kondisi Bpk. M.Y belum sembuh total dan harus

menjalani terapi rehab medik pasca stroke dan mengontrol tekanan darah anggota keluarganya.
e. Fungsi Religius
Bpk. M.Y sebelum sakit pernah mengikuti pengajian bersama warga di manasah dan aktif di

berbagai tempat pengajian di desanya, namun setelah sakit Bpk. M.Y dan anggota keluarga tidak

lagi aktif di tempat pengajian hanya bisa mengerjakannya dirumah bersama keluarga.
f. Fungsi Rekreasi
Keluarga Bpk. M.Y jarang berekreasi di luar rumah atau ke tempat rekreasi lainya selama dalam

keadaan sakit Bpk. M.Y.


g. Fungsi Reproduksi
Keluarga Bpk. M.Y keluarga tidak memilki keinginan untuk menambah anak lagi, Ibu M juga

pernah menggunakan kontrasepsi pil dan suntik sebelumnya dan 2 tahun terakhir sudah tidak

lagi menggunakannya.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor (Masalah) Jangka Pendek
Saat terjadi masalah kesehatan/hambatan fisik Bpk. M.Y sangat khawatir karena tidak ada lagi

peran Bpk. M.Y dalam kegiatan dan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Stress (Masalah) Jangka Panjang
Bpk. M.Y dan anggota keluarga sangat cemas tentang kondisi Bpk. M.Y yang sudah terbaring

lama, lemas yang sudah 4 tahun dan entah kapan bisa sembuh supaya biasa melakukan aktivitas

kembali.
c. Kemampuan Keluarga Berespons Terhadap Stressor (Masalah)
Bpk. M.Y selalu merasa gelisah terhadap dirinya yang tak kunjung sembuh dan sudah di bawa

berobat kemana-mana namun anggota tubuhnya tidak kunjung sembuh dan bahkan sudah pernah

berobat ke berbagai daerah di seluruh aceh baik secara medis maupun tradisional.
d. Strategi Koping yang digunakan
Ibu M selalu merasa gelisah namun terhadap Bpk. M.Y yang selalu mengeluh sakit dan tak

mampu beraktifitas secara mandiri dan harus terbantu setiap saat sehingga menghalangi dan

menghambat kerjanya untuk memenuhi kebutuhan lainya.


e. Strategi Adaptasi Disfungsional

Keluarga merasa cemas dan gelisah namun perilaku maladaptif keluarga tidak terlihat dalam

menghadapi masalah kesehatan maupun masalah keuangan.

7. Pemeriksaan kesehatan tiap anggota keluarga (head to toe)


Tabel 3.2: Pemeriksaan kesehatan Bpk. M.Y dan Ibu M

No Area Hasil
pemeriksaan Bpk. M.Y (KK) Ibu M
1 Kepala Rambut beruban sebagian, lurus, Rambut bersih, lebat,
distribusi rata dan sering gatal- lurus dan bebas ketombe
gatal, dan lembab sering sakit
2 Mata/ wajah Nervus optikus normal namun Sklera mata kiri dan
visus menurun dalam batas 3 kanan tidak anemis dan
meter. Nervus III, IV, VI tidak ada palpebra merah mudah
masalah, wajah asimetris dan
tampak merah dan lebam.
3 Hidung Penciman (nervus olfaktorius) Tidak bersekret, dan tidak
tidak dikaji ada kelainan penciuman
4 Mulut Mulut asimetris, kekuatan Mukosa lembab, tidak ada
menguyah berkurang, lidah kesulitan menelan, gigi
normal, mukosa lembab utuh
5 Leher Nyeri bagian leher hingga bahu, Tidak ada benjolan, tidak
tidak ada pembesaran kelenjar ada pembesaran kelenjar
limpa limpa
6 Dada Dada simetris, berdebar-debar, dan Simetris, bunyi jantung
sering berkeringat dan paru dalam batas
normal
7 Abdomen Nyeri abdomen, sakit perut. tidak Tidak ada distensi,
ada masalah BAB peristaltik (+), tidak
terdapat kelainan/
masalah kesehatan
8 Tangan Kelumpuhan (hemiplegia) tangan Tidak terdapat kelainan/
kiri, telapak hingga jari kiri masalah kesehatan
bengkak dan berkeringat dingin
9 Kaki Kelumpuhan (hemiplegia) di kaki Tidak terdapat kelainan/
kiri dan telapak kaki bengkak masalah kesehatan
10 Skala kekuatan 3333 5555 5555 5555
otot ekstremitas 4444 5555 5555 5555
11 Keadaan Umum Lemas, sulit berjalan dan tirah Tidak terdapat masalah
baring. kesehatan
12 Lain-lainnya:
Berat badan 70 Kg 60 Kg
Tinggi badan 170 cm 155 cm
Vital sign TD: 170/120 mmHg, Pulse: 90x/ i, TD: 120/80 mmHg,
RR: 24x/ i, T: 37oC Pulse: 80x/ i, RR: 20x/ i,
T: 36oC

Tabel 3.3 : Pemeriksaan kesehatan An. Mu, An. S dan An. Ma

No Area Hasil
pemeriksaan
An. Mu An. S An. Ma
1 Kepala Rambut bersih, Distribusi rambut Distribusi rambut
lebat, lurus, dan merata, lurus, dan merata, lurus, dan
bebas ketombe. tidak ada kelainan tidak ada kelainan
masalah kesehatan masalah kesehatan.
2 Mata Sklera tidak Tidak anemis Tidak anemis
anemis
3 Hidung Tidak bersekret, Tidak ada sekret, Tidak ada sekret,
tidak ada kelainan tidak ada masalah tidak ada masalah
penciuman. penciuman penciuman.
4 Mulut Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab,
tidak ada tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan
kesulitan menelan, gigi utuh menelan, gigi utuh
menelan, gigi
utuh.
5 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan, tidak pembesaran pembesaran kelenjar
ada pembesaran kelenjar limpa limpa.
kelenjar limpa.
6 Dada Simetris, bunyi Simetris, bunyi Simetris, bunyi
jantung dan paru jantung dan paru jantung dan paru
dalam batas dalam batas normal. dalam batas normal
normal.
7 Abdomen Tidak ada Tidak ada distensi Tidak ada distensi
distensi, abdomen abdomen
peristaltik (+).
8 Tangan Tidak ada Tidak terdapat Tidak terdapat
pembengkakan, kelainan/ masalah kelainan/ masalah
tidak ada kelainan kesehatan kesehatan
kesehatan
9 Kaki Tidak ada Tidak terdapat tidak ada kelainan
kelainan/ masalah kelainan/ masalah masalah kesehatan.
kesehatan kesehatan
11 Lain-lainnya:
Berat badan 55 Kg 60 Kg 60 Kg
Tinggi badan 160 cm 165 cm 155 cm
Vital sign: TD: 120/70 TD: 110/80 mmHg, TD: 110/70 mmHg,
mmHg P: 80x/ i, RR: 20x/ P: 80x/ i, RR: 20x/ i,
P: 84x/ i, RR: i, T: 37oC T: 36oC
22x/ i, T: 36oC

8. Harapan Keluarga

Keluarga berharap dengan adanya perawat yang datang kerumahnya dapat mengurangi rasa

cemas dan masalah kesehatan anggota keluarga terutama Bpk. M.Y yang mengalami sakit pasca

stroke.

9. Data Tambahan
Skala nyeri yang dirasakan Bpk. M.Y adalah skala 7 (nyeri sedang) dengan penilaian sebagai

berikut:

P : Nyeri dirasakan berdenyut

Q : Nyeri ketika bangun tidur

R : Nyeri pada tengkuk

S : Skala nyeri 7 (nyeri sedang)

T : waktu pagi dan malam hari

Skala kekuatan otot ekstremitas Bpk. M.Y :

3333 5555
4444 5555

B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
Tabel 3.4: Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 Tanggal: 4 Mei 2014 Gangguan Ketidakmampuan
Data Subjektif: perfusi keluarga dalam
Bpk M.Y mengatakan nyeri kepala jaringan mengenal
sejak pagi-malam dan tidak bisa tidur serebral masalah pasca
nyenyak dimalam hari. pasca stroke.
Data Objektif: serangan
- TD: 170/120 mmHg stroke
- Pulse: 90 x/menit
- Bpk M.Y tampak gelisah
- Bpk M.Y berkeringat dingin
P : Nyeri dirasakan berdenyut
Q : Nyeri ketika bangun tidur
R : Nyeri pada tengkuk
S : Skala nyeri 7 (nyeri sedang)
T : waktu pagi dan malam hari

2 Tanggal 4 Mei 2014 Hambatan Ketidakmampuan


Data Subjektif: mobilitas keluarga dalam
Bpk M.Y mengatakan semenjak fisik merawat anggota
terjadi serangan stroke bagian tubuh keluarga terutama
kirinya tidak bisa digerakkan. Bpk M.Y yang
Data Objektif: mengalami
- Bpk M.Y mengalami penurunan
hemiplegia sinistra mobilisasi.
- Bpk M.Y tidak mampu berjalan dan
hanya mampu miring kiri miring
kanan di tempat tidur.
Skala kekuatan otot
ekstremitas :
3333 5555
4444 5555

Tabel 3.4: lanjutan analisa data


No Data Masalah Etiologi
3 Tanggal: 4 Mei 2014 Defisit Ketidakmampuan
Data Subjektif: perawatan keluarga dalam
- Bpk. M.Y mengatakan susah dengan diri merawat anggota
keadaanya yang hanya berbaring di keluarga yang
kamar dan sudah 4 tahun sakit
- Ibu M mengatakan Bpk. M.Y sering
mengeluh sakit kepala, susah tidur
dimalam hari dan kesulitan dalam
beraktivitas dan harus di bantu dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Ibu M mengatakan saat terjadi sakit
kepala, Bpk. M.Y sangat gelisah dan
keluar keringat yang sangat banyak
dan keluarga tidak tahu berbuat apa, di
bawa ke berobat juga susah karena
Bpk. M.Y tidak dapat berjalan dan
sering di obati dirumah saja dengan
mengambil obat di puskesmas atau di
beli di toko obat.
Data Objektif:
- Ibu M dan keluarga tampak bingung
kerena ketidaktahuan keluarga tentang
penyakit.
- Keluarga tampak lama dalam
pengambilan tindakan perawatan Bpk.
M.Y
- Bpk. M.Y mengalami kelemahan dan
penurunan kemampuan untuk
melakukan aktivitas mandiri.
Dengan skala kekuatan otot:
3333 5555
4444 5555
- Keluarga dan Ibu M tampak bertanya-
tanya tentang penyakit yang dialami
Bpk. M.Y.

2. Rumusan Diagnosa Keperawatan


Tabel 3.5: Rumusan Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan (PES)
1 Gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga Bpk. M.y terutama
Bpk M.Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah stroke ditandai dengan Data Subjektif: Bpk M.Y
mengatakan nyeri kepala sejak pagi-malam dan tidak bisa tidur nyenyak
dimalam hari, Data Objektif: TD: 170/120 mmHg, Pulse: 90 x/menit,
Bpk M.Y tampak gelisah, skala nyeri 7 (nyeri sedang-berat) dan Bpk
M.Y berkeringat dingin.

2 Hambatan mobilias fisik pada keluarga Bpk M.Y terutama Bpk M.Y
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang mengalami penurunan mobilisasi ditandai dengan Data
subjektif: Bpk M.Y mengatakan semenjak terjadi serangan stroke bagian
tubuh kirinya tidak bisa digerakkan, Data Objektif: Bpk M.Y
mengalami hemiparesis sinistra, Bpk M.Y tidak mampu berjalan hanya
mampu miring kiri dan miring kanan di tempat tidur,
Skala kekuatan otot
ekstremitas : 3333 5555
4444 5555
3 Defisit perawatan diri pada keluarga Bpk. M.Y terutama Bpk. M.Y
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit ditandai dengan Data Subjektif: Bpk. M.Y
mengatakan susah dengan keadaanya yang hanya berbaring di kamar dan
sudah 4 tahun, Ibu M mengatakan Bpk. M.Y sering mengeluh sakit
kepala, susah tidur dimalam hari dan kesulitan dalam beraktivitas dan
harus di bantu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, Ibu M mengatakan
saat terjadi sakit kepala, Bpk. M.Y sangat gelisah dan keluar keringat
yang sangat banyak dan keluarga tidak tahu berbuat apa, di bawa ke
berobat juga susah karena Bpk. M.Y tidak dapat berjalan dan sering di
obati dirumah saja dengan mengambil obat di puskesmas atau di beli di
toko obat. Data Objektif: Ibu M dan keluarga tampak bingung kerena
ketidaktahuan keluarga tentang penyakit, Keluarga tampak lama dalam
pengambilan tindakan perawatan Bpk. M.Y, Keluarga dan Ibu M tampak
bertanya-tanya tentang penyaki yang dialami Bpk. M.Y, Bpk. M.Y
mengalami kelemahan dan penurunan kemampuan untuk melakukan
aktivitas mandiri dengan skala kekuatan otot:
3333 5555
4444 5555
3. Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan 1
Gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga Bpk. M.Y terutama Bpk. M.Y berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah pasca stroke.


Tabel 3.6: Skoring Diagnosa Keperawatan 1
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: 3x 1 = 1 Masalah sudah terjadi dengan tanda dan
tidak/ kurang 3 gejala Bpk. M.Y sakit kepala, nyeri
sehat. bahu dan TD 170/120mmHg
2 Kemungkinan 1x2 = 1 Gangguan perfusi terjadi karena
masalah dapat 2 gangguan aliran darah arteriserebral
diubah: salah satu faktornya adalah hipertensi
sebagian ditambah lagi tekanan emosional dan
gangguan pola tidur Bpk. M.Y namun
itu bisa dikendalikan dengan pemberian
terapi farmakologi dan relaksasi.
3 Potensial 2x1 = 2/3 Gangguan perfusi bisa dikendalikan
masalah untuk 3 namun itu hanya bersifat sementara
dicegah : karena permasalahan utamanya adalah
cukup bekuan darah didalam pembuluh darah
otak yang mungkin membutuhkan
penanganan intensif.
4 Menonjalnya 2x1 = 1 Bpk. M.Y mengeluh sakit kepala dan
masalah: 2 tidak bisa istirahat dan sering terbangun
masalah berat, di malam hari.
harus segera
ditangani.
Total skor 3 2/3

Diagnosa Keperawatan 2
Hambatan mobilias fisik pada keluarga Bpk. M.Y terutama Bpk. M.Y berhubungan dengan

ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami penurunan mobilisasi.


Tabel 3.7: Skoring Diagnosa Keperawatan 2
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: 3x 1 = 1 Salah satu gejala klinis pasca stroke
tidak/kurang 3 adalah hemiplegia dan merupakan
sehat. hambatan klien dalam beraktifitas dan
berisiko menimbulkan komplikasi
lebih lanjut.
2 Kemungkinan 1x2 = 1 Dari 50% penderita stroke akan
masalah dapat 2 mengalami cacat selamanya.
diubah:
sebagian
3 Potensial 1x1 = 1/3 Stroke merupakan penyakit motor-
masalah untuk 3 neuron atas dan mengakibatkan
dicegah: kehilangan kontrol volunter terhadap
rendah gerakan motorik yang harus
mendapatkan psikoterapi teratur
namun Bpk. M.Y tidak teratur berobat
karena faktor ekonomi keluarga.
4 Menonjolnya 2x1 = 1 Keluarga sangat gelisah dengan
masalah: 2 keadaan Bpk. M.Y yang tidak bisa
masalah berat berjalan dan kesulitan menger- jakan
harus segera tugas rumah.
ditangani
Total skor 3 1/3

Diagnosa Keperawatan 3
Defisit perawatan diri pada keluarga Bpk. M.Y terutama Bpk. M.Y berhubungan dengan

Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.


Tabel 3.8: Skoring Diagnosa Keperawatan 3
No kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: 2x 1 = 2/3 Bpk. M.Y mengalami kelemahan
ancaman 3 dalam beraktivitas dan hanya terbaring
kesehatan di tempat tidur. Menurut Ginsberg, L
pasien yang mengalami imobilisasi
dengan hemiplegia berat, rentan
terhadap komplikasi yang dapat
menyebabkan kematian lebih awal
yaitu pneumonia, septikemia (akibat
ulkus dekubitus atau infeksi saluran
kemih). Thrombosis vena dalam (deep
veintrombosis, DVT) dan emboli paru.
Infark miokard, aritmia jantung, dan
gagal jantung, dan ketidak
seimbangan cairan.
2 Kemungkinan 1x2 = 1 Bpk. M.Y jarang bergerak dan sering
masalah dapat 2 berkeringat namun personal hygiene
diubah: yang baik dan bantuan aktivitas
sebagian (ROM) akan mampu mengendalikan
masalah yang terjadi.
3 Potensial 2x1 = 2/3 Personal hiegine dan dan dukungan
masalah untuk 3 dari keluarga untuk membantu
dicegah: mobilisasi atau sering mengubah
cukup posisi tidur akan mencegah
komplikasi lebih lanjut.
4 Menonjolnya 1x1 = 1/2 Bpk. M.Y merasakan gatal-gatal dan
masalah: ada 2 sering di garuk namun tidak terlalu
masalah tetapi menghiraukannya. Keluarga tidak
tidak perlu dapat memberikan perawatan seperti
segera membantu Bpk. M.Y bergerak pasif
ditangani dan personal hygiene yang baik.
Total skor 2 5/6

4. Priotitas Diagnosa Keperawatan


Tabel 3.9: Prioritas Diagnosa Keperawatan
Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor
1 Gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga 3 2/3
Bpk. M.Y terutama Bpk. M.Y berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
pasca stroke.
2 Hambatan mobilias fisik pada keluarga Bpk. M.Y 3 1/3
terutama Bpk. M.Y berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang
mengalami penurunan mobilisasi.
3 Defisit perawatan diri pada keluarga Bpk. M.Y 2 5/6
terutama Bpk. M.Y berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit.

Vous aimerez peut-être aussi