Vous êtes sur la page 1sur 6

BAB II

BORANG PORTOFOLIO

Nama Peserta : dr. Arlin Chyntia Dewi


Nama Wahana : Puskesmas Kecamatan Cilandak
Topik : Limfadenitis Tuberkulosa
Tanggal (kasus) : 31 Juli 2017
Nama Pasien : Nn. G, 18 th No. RM : P317103017010633

Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Sri Hartati


Tempat Presentasi : Puskesmas Kecamatan Cilandak
Objektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Pasien datang mengeluh terdapat beberapa benjolan pada leher sejak 1 bulan
sebelum datang ke puskesmas. Benjolan awalnya timbul pada bagian rahang kanan,
berukuran kecil namun semakin lama membesar dan terasa nyeri. Benjolan pun
bertambah pada bagian leher kanan bawah dan leher kiri namun tanpa nyeri. Nyeri
menelan disangkal pasien.
Keluhan batuk juga dikeluhkan sejak 1 bulan yang lalu, dahak kental
Deskripsi : berwarna kuning terkadang hijau, tanpa darah. Demam disangkal pasien. Sesak nafas
disangkal pasien. Keringat malam terkadang dikeluhkan pasien, namun pasien tidur
menggunakan kipas. Penurunan berat badan disangkal pasien. Di lingkungan pasien,
pasien tidak tahu apakah ada yang sedang dalam pengobatan Tuberkulosis paru. BAK
dan BAB normal. Pasien tidak merokok dan tidak ada riwayat alergi.
Pasien sudah berobat ke puskesmas dua kali dan diberikan antibiotik
Amoksisilin dan Ambroxol namun keluhan batuk timbul kembali.
Menegakkan diagnosis, tatalaksana kasus Limfadenitis, menentukan prognosis dan
Tujuan :
edukasi kepada pasien.
Bahan
Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Bahasan :
Cara
Diskusi Presentasi dan Diskusi E-mail Pos
Membahas :

1
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
Subjektif
Diagnosis / Gambaran Klinis:
Pasien datang mengeluh terdapat beberapa benjolan pada leher sejak 1 bulan sebelum datang
ke puskesmas. Benjolan awalnya timbul pada bagian rahang kanan, berukuran kecil namun semakin
lama membesar dan terasa nyeri. Benjolan pun bertambah pada bagian leher kanan bawah dan leher
kiri namun tanpa nyeri.
Keluhan batuk juga dikeluhkan sejak 1 bulan yang lalu, dahak kental berwarna kuning
terkadang hijau, tanpa darah. Demam disangkal pasien. Sesak nafas disangkal pasien. Keringat malam
terkadang dikeluhkan pasien, namun pasien tidur menggunakan kipas. Penurunan berat badan
disangkal pasien. Di lingkungan pasien, pasien tidak tahu apakah ada yang sedang dalam pengobatan
Tuberkulosis paru. BAK dan BAB normal. Pasien tidak merokok dan tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Pengobatan:
Pasien sudah berobat ke puskesmas kecamatan 2 kali sebelumnya, dengan keluhan benjolan
dan batuk pilek. Pasien diberikan obat antibiotik Amoksisilin, obat batuk Ambroxol. Keluhan benjolan
tidak ada perubahan dan batuk masih dikeluhkan pasien.
Riwayat Kesehatan:
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang mengeluh terdapat beberapa benjolan pada leher sejak 1 bulan sebelum datang
ke puskesmas. Benjolan awalnya timbul pada bagian rahang kanan, berukuran kecil namun semakin
lama membesar dan terasa nyeri. Benjolan pun bertambah pada bagian leher kanan bawah dan leher
kiri namun tanpa nyeri. Nyeri menelan disangkal pasien.
Keluhan batuk juga dikeluhkan sejak 1 bulan yang lalu, dahak kental berwarna kuning
terkadang hijau, tanpa darah. Demam disangkal pasien. Sesak nafas disangkal pasien. Keringat malam
terkadang dikeluhkan pasien, namun pasien tidur menggunakan kipas. Penurunan berat badan
disangkal pasien. Di lingkungan pasien, pasien tidak tahu apakah ada yang sedang dalam pengobatan
Tuberkulosis paru. BAK dan BAB normal. Pasien tidak merokok dan tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit sebelumnya. Untuk riwayat penyakit kronis
disangkal pasien.
Riwayat Keluarga:
Tidak ada keluarga pasien yang sedang atau pernah menjalani pengobatan Tuberkulosis paru.
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki penyakit kronis.

2
Riwayat Sosial:
Pasien masih berstatus mahasiswi dan tinggal bersama keluarganya.
Objektif
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit, lemah
Suhu : 36,4 oC
Pernapasan : 18 x/menit
Mata : Konjungtiva anemis (-/-) , Sklera ikterik (-/+-)
Refleks cahaya langsung/tidak langsung (+/+)
THT : Rongga mulut dan bibir basah, faring tidak hiperemis, Tonsil T2-T1 tanpa
detritus
Leher :
a/r Submandibula dextra: Benjolan dengan ukuran 5x4cm, konsistensi kenyal, batas tegas, permukaan
rata, nyeri tekan (+), tampak hiperemis, pus (-).
a/r coli dextra: Benjolan dengan ukuran 2x2 konsistensi kenyal, batas tegas, permukaan rata, nyeri
tekan (+), warna sesuai warna kulit, pus (-).
a/r coli sinistra: Dua benjolan bersebelahan dengan ukuran 2x2 konsistensi kenyal, batas tegas,
permukaan rata, nyeri tekan (+), warna sesuai warna kulit, pus (-).
Jantung : Bunyi jantung 1 & 2 reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Paru : Nafas vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-), caput medusa (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen
Palpasi : Soepel, Nyeri tekan abdomen (-)
Ekstremitas : Akral dingin, CRT <2 detik, edema tungkai (-/-) ikterik pada tubuh (-/-)

3
Pemeriksaan Penunjang:
Hasil pemeriksaan BTA (+++)
Rontgen Thoraks: Gambaran KP Dupleks Aktif

Assessment: Limfadenitis Tuberkulosa


Diagnosis Banding
- Limfoma Malignan (Hodgkin atau non Hodgkin Disease)
-
Planning
Tatalaksana Awal
Rujuk Poli Tb
Rencana Terapi

Rencana Edukasi

Rencana Konsultasi
Konsultasi dilakukan ke spesialis bedah untuk dilakukan pemeriksaan lanjut seperti Biopsi untuk
membantu menegakkan diagnosis.
Hasil Pembelajaran
Mengetahui berbagai penyebab Limfadenitis Tuberkulosa.
Memberikan penatalaksanaan pada kasus Limfadenitis Tuberkulosa.
Mengenali manifestasi klinis yang timbul pada Limfadenitis Tuberkulosa.
Mendiagnosis kasus Limfadenitis Tuberkulosa.
Memberikan penatalaksanaan kasus Limfadenitis Tuberkulosa.

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


Subjektif

4
Keluhan Utama: nyeri perut kanan atas sejak 1 minggu
Riwayat Penyakit Sekarang: (alloanamnesis)
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan terus
menerus. Nyeri tidak menjalar hingga ke punggung. Nyeri juga dirasakan pada bagian ulu hati, pasien
merasa mual. Pasien mengeluh nafsu makan menjadi berkurang dan tubuh terasa lemas. Pasien
mengatakan mata tampak kuning bersamaan dengan timbulnya keluhan nyeri. BAK dan BAB
dikatakan normal. Demam disangkal.
Objektif
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit, lemah
Suhu : 36 oC
Pernapasan : 20 x/menit
Mata : sklera ikterik (+/+)
THT : tidak ada kelainan
Leher : tidak ada kelainan
Jantung : tidak ada kelainan
Paru : tidak ada kelainan
Abdomen : nyeri tekan abdomen kuadran kanan atas, hepar teraba sekitar 1 cm dibawah
arcus costae, permukaan rata, konsistensi kenyal, tepi tajam.
Ekstremitas : tidak ada kelainan

Pemeriksaan Penunjang
Terdapat peningkatan kadar SGOT (67,1 u/L) dan SGPT (158,1 u/L)
Assesment: Hepatitis A + Dispepsia
Diagnosis Banding
- Hepatitis B atau C
- Kolesistitis
- Sirosis Hepatis
- Abses Hepar
Plan

5
Mengetahui berbagai penyebab Hepatitis A
Mengenali manifestasi klinis, melakukan pemeriksaan dan mendiagnosis Hepatitis A
Memberikan penatalaksanaan pada kasus Hepatitis A

Vous aimerez peut-être aussi