Vous êtes sur la page 1sur 2

Bakteri Anaerob

Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok besar dari
organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel
tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus, sitoskeleton, dan organel
lain seperti mitokondria dan kloroplas.13,14
Bakteri merupakan organisme bersel satu. Semua bakteri memiliki struktur sel
yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang paling penting adalah dinding sel.13,14
Anaerob artinya hidup tanpa udara. Bakteri anaerob berkembang pada tempat-
tempat yang sedikit atau sama sekali tidak mengandung oksigen. Kuman-kuman ini
normalnya ditemukan di mulut, saluran pencernaan dan vagina serta pada kulit. Hampir
semua infeksi yang terjadi pada gigi disebabkan oleh bakteri anaerob.13,14
Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi jika barier normal (seperti kulit, gusi
dan dinding usus) mengalami kerusakkan akibat pembedahan, jejas atau penyakit. Biasanya
sistem kekebalan tubuh akan membunuh bakteri yang masuk ke dalam tubuh, tetapi kadang-
kadang bakteri tersebut mampu berkembang dan menyebabkan infeksi. Bagian tubuh yang
mengalami kerusakkan jaringan (nekrosis) atau suplai aliran darahnya sedikit merupakan
tempat-tempat yang disenangi oleh bakteri anaerob untuk tumbuh dan berkembang karena
miskin akan oksigen. Keadaan yang kurang mengandung oksigen dapat disebabkan karena
penyakit pembuluh darah, keadaan syok, trauma/cedera dan tindakkan pembedahan.13,14
Tanda dan gejala-gejala infeksi bakteri anaerob bervariasi tergantung lokasi
infeksi pada tubuh. Secara umum, infeksi bakteri anaerob menyebabkan kerusakkan jaringan,
pembentukkan abses dengan nanah yang busuk serta demam. Gejala-gejala khas infeksi
bakteri anaerob pada gigi dan gusi, yakni pembengkakan dan perdarahan gusi, napas berbau
dan rasa sakit. Infeksi berat menyebabkan luka berdarah.13,14
Dry socket merupakan inkfeksi bakteri anaerob yang ditandai dengan rasa nyeri paska
ekstraksi, dimana tidak terbentuknya blood clot dan terjadi peningkatan jumlah Treponema
denticola setelah dilakukan kultur bakteri pada daerah bekas pencabutan. Treponema
denticola dilaporkan memiliki aktivitas fibrinolisis yang tinggi.6,15
Gambar 3. Gambaran mikroskopis Treponema denticola

Vous aimerez peut-être aussi