Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DI SUSUN
OLEH KELOMPOK 9
Pengertian sistem akuntansi adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan
berkerjasama dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Sistem akuntansi
pemerintahan pusat (SAPP) adalah kumpulan elemen berupa aktifitas jasa yang saling
berkaitan terdiri dari aktifitas mencatat, mengklasifikasi, dan melaporkan kerjadian atau
transaksi keuangan, aset, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintahan pusat yang
akhirnya akan menghasilkan suatu informasi keuangan berupa laporan keuangan tepat
waktu, dapat diandalkan yang akan dibutuhkan oleh badan-badan luar pemerintahan
pusat seperti DPR, maupun oleh berbagai tingkat menajemen pada pemerintahan pusat.
Jadi hasil dari sistem akuntansi pemerintahan pusat ini adalah laporan keuangan
pemerintahan pusat. Dalam menghasilkan laporan keuangan ini dapat dilakukan secara
menual dan juga dapat menggunakan bantuan komputer dengan software yang sudah
dibuat.
Pemerintahan pusat mempunyai struktur ketatanegaraan berdasarkan UU 1945
sebagai berikut (mastugino) :
PUSAT
UUD 1945
presiden MA MK
BPK DPR MPR DPD
kementriannegar
KY
kpu a
bank
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
gub DPRD
MILITER
ernu
r LINGKUNGAN
TUN
Perwakilan daeran
kabupaten
wali DPRD
kota
DAERAH
Gambar 6
UUD 1945
Gambar 7
Lembaga legeslatif
Lembaga legeslatif adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan untuk
membentuk undang-undang. Lembaga ini terdiri atas Dewan Perwakilan Rakyat(DPR),
Mejelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Lembaga Eksekutif
Lembaga eksekitif artinya lembaga yang memegang kekuasaan pemerintahan. Lembaga
ini merupakan lembaga yang paling luas wewenang dan tugasnya dibanding lembaga
negara legislatif dan yudikatif. Lembaga inilah yang mengendalikan dan melaksanakan
pembangunan sesuai UU. Lembaga eksekutif dipimpin oleh presiden dan wakil
presiden, dibantu mentri-mentri dan lembaga negara lainnya. Lembaga eksekutif itulah
yang disebut dengan pemerintah pusat. Presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat
Indonesia dalam pemilihan presiden.
Lembaga yudikatif
Lembaga yudiatif adalah lembaga yang memegang kekuasaan di bidang kehakiman.
Lembaga ini bebas dari campur tangan siapapu. Lembaga yudikatif juga yang
menyelenggarakan peradilan guna menegakakan hukum dan keadilan. Lembaga
yudikatif terdiri atas Mahkamah Konstitusi (MK), Mahkamah Agung (MA), Komisi
Yudisial (KY).
B. DASAR HUKUM
Tabel 8
91 xxx xxx xx
92 xxx xx
2. Neraca Pemerintah
Neraca menunjukan posisi keuangan yang terdiri dari aktiva, kewajiban dan ekuitas
dana. Neraca Pemerintah Pusat merupakan konsolidasi Neraca SAI dan Neraca
SAKUN.
Contoh Format Neraca Pemerintah Pusat (Basic Akrual)
NERACA
PEMERINTAH PUSAT
PER 31 DESEMBER 20X1 DAN 20X0
(Dalam Rupiah)
No URAIAN 20x1 20x0
1 ASET
2
3 ASET LANCAR
4 Kas di Bank Indonesia xxx xxx
5 Kas di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara xxx xxx
6 Kas di Bendahara Pengeluaran xxx xxx
7 Kas di Bendahara Penerimaan xxx xxx
8 Investasi Jangka Pendek xxx xxx
9 Piutang Pajak xxx xxx
10 Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak xxx xxx
11 Penyisihan Piutang (xxx) xxx
12 Belanja Dibayar Dimuka xxx (xxx)
13 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Negara xxx xxx
14 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Daerah xxx xxx
15 Bagian Lancar Pinjaman kepada Lembaga Internasional xxx xxx
16 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran xxx xxx
17 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi xxx xxx
18 Piutang Lainnya xxx xxx
19 Persediaan xxx xxx
20 Jumlah Aset Lancar (4 s/d 19) xxx xxx
21
22 INVESTASI JANGKA PANJANG
23 Investasi Nonpermanen
24 Pinjaman Jangka Panjang xxx xxx
25 Dana Bergulir xxx xxx
26 Investasi dalam Obligasi xxx xxx
27 Invesatsi dalam Proyek Pembangunan xxx xxx
28 Investasi Nonpermanen Lainnya xxx xxx
29 Jumlah Investasi Nonpermanen (24 s/d 28) xxx xxx
30 Investasi Permanen
31 Penyertaan Modal Pemerintah xxx xxx
32 Investasi Permanen (31 s/d 32) xxx xxx
33 Jumlah Investasi Permanen (31 s/d 32) xxx xxx
34 Jumlah Investasi Jangka Panjang (29 + 33) xxx xxx
35
36 ASET TETAP
37 Tanah xxx xxx
38 Peralatan dan Mesin xxx xxx
39 Gedung dan Bangunan xxx xxx
40 Jalan, Irigasi, dan Jaringan xxx xxx
41 Aset Tetap Lainnya xxx xxx
42 Konstruksi dalam Pengerjaan xxx xxx
43 Akumulasi Penyusutan xxx xxx
44 Jumlah Aset Tetap (37 s/d 43) xxx xxx
45
46 ASET LAINNYA
47 Tagihan Penjualan Angsuran xxx xxx
48 Tuntutan Ganti Rugi xxx xxx
49 Kemitraan dengan Pihak Ketiga xxx xxx
50 Aset Tk Berwujud xxx xxx
51 Aset Lain-lain xxx xxx
52 Jumlah Aset Lainnya (47 s/d 51) xxx xxx
53
54 JUMLAH ASET (20 + 34 + 44 + 52) xxxx xxxx
55
56 KEWAJIBAN
57
58 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
59 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) xxx xxx
60 Utang Bunga xxx xxx
61 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Pendapatan Diterima xxx xxx
62 Dimuka xxx xxx
63 Utang Belanja xxx xxx
64 Utang Jangka Pendek Lainnya xxx xxx
65 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (59 s/d 64) xxx xxx
66
67 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
68 Utang Luar Negeri xxx xxx
69 Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan xxx xxx
70 Utang Dalam Negeri Obligasi xxx xxx
71 Premiun (Diskonto) Obligasi xxx xxx
72 Utang Jangka Panjang Lainnya xxx xxx
73 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang (68 s/d 72) xxx xxx
74 JUMLAH KEWAJIBAN (65 + 73) xxx xxx
75
76 EKUITAS DANA
77 EKUITAS DANA xxx xxx
78 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) xxx xxx
Contoh:
Catatan atas laporan keuangan negara, dan bagaimanapun pola penerimaan dan
pengeluaran kas negara yang dilaporkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas., satu hal adalah pasti.
Semua itu merupakan hasil dari suatu sistem akuntansi pemerintah. Jika sistem
akuntansi pemerintah adalah black box, maka ada banyak hal di dalam sistem tersebut
dan di sekitar sistem tersebut yang masih memerlukan Klarifikasi-Klarifikasi inilah
yang diupayakan untuk diungkapkan secara memadai di dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
Beberapa hal pokok yang seyogyanya dimuat dalam Catatan atas Laporan
Keuangan secara memadai adalah mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
1. Perubahan anggaran yang penting selama periode berjalan dibandingkan dengan
anggaran yang pertama kali disahkan oleh DPR/DPRD, hambatan dan kendala yang ada
dalam pencapaian target yang telah ditetapkan, serta masalah lainnya yang dianggap
perlu oleh manajemen entitas pelaporan untuk diketahui pembaca laporan keuangan.
2. Kinerja keuangan entitas pelaporan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Ikhtisar
indikator dan pencapaian kinerja kegiatan operasional yang berdimensi keuangan dalam
suatu periode pelaporan.
3. Dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan akuntansi.
4. Asumsi dasar atau konsep dasar akuntansi tertentu yang mendasari penyusunan laporan
keuangan.
5. Pertimbangan dan/atau pemilihan kebijakan akuntansi yang disesuaikan dengan kondisi
entitas pelaporan yang dimaksudkan untuk menggambarkan realisasi ekonomi entitas
pelaporan secara tepat dalam bentuk keadaan keuangan dan kegiatan.
6. Informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan lainnya serta pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk
penyajian wajar atas laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-
komitmen lain.
7. Informasi lain yang belum disajikan dalam bagian lain laporan keuangan.
8. Informasi yng bila tidak diungkapkan akan menyesatkan bagi pembaca laporan.
Pertanyaan:
1. Apa saja tugas Badan Pengawas Keuangan (BPK)?
2. Jelaskan ruang lingkup akuntansi pemerintahan pusat!
3. Jelaskan sistem akuntansi pemerintah pusat (SAPP)!
4. Sebut dan jelaskan tentang laporan keuangan akuntansi pemerintahan pusat!
5. Apa peran Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Ditjen PBN) dalam sistem akuntansi
pemerintah pusat?