Vous êtes sur la page 1sur 15

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)

A. DEFINISI
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada
waktu lahir. (Arnru sofian,2012)
Dalam hal ini dibedakan menjadi :
1. Prematuritas murni
Yaitu bayi pada kehamilan 37 minggu dengan berat badan sesuai
2. Small for date (SFD) atau kecil untuk masa kehamilan (KMK) adalah bayi yang berat
badannya kurang dari seharusnya umur kehamilan
3. Retardasi pertumbuhan janin intrauterin (IUGR)
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan usia kehamilan
4. Light for date sama dengan small for date
5. Dismaturitas
Suatu sindrom klinik dimana terjadi ketidakseimbangan antara pertumbuhan janin
dengan lanjutnya kehamilan atau bayi-bayi yang lahir dengan BB tidak sesuai dengan
tuanya kehamilan. Atau bayi dengan gejala intrauterine malnutrition or wasting.
6. Large for date
Adalah bayi yang dilahirkan lebih besar dari seharusnya tua kehamilan, misal pada
diabetes melitu

B. MANIFESTASI KLINIK
1. Sebelum bayi lahir
- Pada anamnese sering dijumpai adanya Riwayat abortus, partus prematurus dan
lahir mati
- Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih lambat
walaupun kehamilannya sudah agak lanjut
- Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang seharusnya -
Sering dijumpai kehamilan dengan oligradramnion gravidarum atau perdarahan
anterpartum
- Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan
2. Setelah bayi lahir
- Bayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterin
- Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu
- Bayi small for date sama dengan bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterine
- Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya

C. MASALAH YANG LAZIM MUNCUL


1. Ketidakefektifan pola nafas b.d imaturitas otot-otot pernafasan dan penurunan ekspansi
paru
2. Diskontinuitas pemberian ASl b.d prematuritas
3. Disfungsi motilias gastrointestinal b.d prematuritas, ketidakadekuatan/ imatur aktivitas
peristaltic di dalam system gastrointestinal
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan menerima
nutrisi, imaturitas peristaltic gastrointestinal
5. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kegagalan mempertahankan suhu tubuh,
penurunanjaringan lemak subkutan
6. Resiko infeksi b.d pertahanan imunologis tidak adekuat
7. Iketerus neonatus b.d bilirubin takterkonjugasi dalam sirkulasi

D. DISCHARGE PLANING
1. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama kurun
kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu hamil yang diduga berisiko,
terutama faktor risiko yang mengarah melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan,
dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu
2. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, tanda
tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapat
menjaga kesehatannya dan janin yang dikandung dengan baik
3. Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat (20-
34 tahun)
4. Beri asupan ASl sesering mungkin untuk meningkatkan berat bayi
5. Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan
pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses
terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi ibu selama hamil
6. Menjaga bayi tetap hangat
7. Mengetahui tanda bahaya untuk mencari pertolongan
8. Timbang umum setiap minggu hingga BB bayi mencapai 2.5 kg

E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

a. Ketidakefektifan pola nafas b.d imaturitas otot-otot pernafasan dan penurunan


ekspansi paru
Definisi
Inspirasi dan/ atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi.
Batasan Karakteristik
Perubahan kedalaman pernapasan
Perubahan ekskursi dada
Mengambil posisi tiga titik
Bradipneu
Penurunan tekanan ekspirasi
Penurunan ventilasi semenit
Penurunan kapasitas vital
Dipneu
Peningkatan diameter anterior-posterior
Pernapasan cuping hidung
Ortopneu
Fase ekspirasi memenjang
Pernapasan bibir
Takipneu
Penggunaan otot aksesorius untuk bernapas
Faktor yang berhubungan
Ansietas
Posisi tubuh
Deformitas tulang
Deformitas dinding dada
Keletihan
Hiperventilasi
Sindrom hipoventilasi
Gangguan muskuloskeletal
Kerusakan neurologis
Imaturitas neurologis
Disfungsi neuromuskular
Obesitas
Nyeri
Keletihan otot pernapasan cedera medula spinalis

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Respiratory status : Ventilation Airway Management
Respiratory status : Airway patency - Buka jalan nafas, gunakan teknik
Vital sign Status chin lift atau jaw thrust bila perlu
- Posisikan pasien untuk
Kriteria Hasil : memaksimalkan ventilasi
- Identifikasi pasien perlunya
Mendemonstrasikan batuk efektif dan
pemasangan alat jalan nafas buatan
suara nafas yang bersih, tidak ada - Pasang mayo bila perlu
sianosis dan dyspneu (mampu - Lakukan fisioterapi dada jika perlu
mengeluarkan sputum, mampu - Keluarkan sekret dengan batuk
bernafas dengan mudah, tidak ada atau suction
pursed lips) - Auskultasi suara nafas, catat
Menunjukkan jalan nafas yang paten adanya suara tarnbahan
- Lakukan suction pada mayo
(klien tidak merasa tercekik, irama
- Berikan bronkodilator bila perlu
nafas, frekuensi pernafasan dalam - Berikan pelembab udara Kassa
rentang normal, tidak ada suara nafas basah NaCI Lembab
abnormal) - Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan.
- Monitor respirasi dan status 02
Tanda Tanda vital dalam rentang
normal (tekanan darah, nadi, Oxygen Therapy
pernafasan) - Bersihkan mulut, hidung dan secret
trakea
- Pertahankan jalan nafas yang paten
- Atur peralatan oksigenasi
- Monitor aliran oksigen
- Pertahankan posisi pasien
- Onservasi adanya tanda tanda
hipoventilasi
- Monitor adanya kecemasan pasien
terhadap oksigenasi

Vital sign Monitoring


- Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
- Catat adanya fluktuasi tekanan
darah Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan
dan bandingkan
- Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah aktivitas
- Monitor kualitas dari nadi
- Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
- Monitor suara paru
- Monitor pola pernapasan abnormal
- Monitor suhu, warna dan
kelembaban kulit
- Monitor sianosis perifer
- Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
- Identifikasi penyebab dan
perubahan vital sign

b. Diskontinuitas pemberian ASl b.d prematuritas


Definisi
Penghentian kontinuitas proses pemberian ASI akibat ketidakmampuan atau
kesalahan dalam mengubah posisi bayi pada payudara untuk menyusui
Batasan Karakteristik
Kurang pengetahuan tentang cara pemberian ASI
Kurang pengetahuan tentang cara penyimpanan ASI
Bayi tidak mendapat nutrisi dari payudara untuk beberpa atau semua
pemberian makanan
Keinginan ibu untuk pada akhirnya memberikan ASI guna memenuhi kebutuhan
nutrisi anak
Keinginan ibu untuk mempertahankan pemberian ASI untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi anak
Perpisahan ibu dan anak
Faktor yang berhubungan
Kontraindikasi terhadap menyusui (mis.,agens farmaseutik tertentu)
Penyakit bayi
Prematuritas
Ibu bekerja
Penyakit ibu
Kebutuhan untuk segera menyapih bayi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Breastfeding ineffective Bottle Feeding
Breathing Pattern Ineffective - Posisikan bayi semi-fowler
Breasfeeding interupted - Letakkan pentil dot diatas lidah bayi
- Monitor atau evaluasi reflek
Kriteria Hasil : menelan sebelum memberikan
Menyusui secara mandiri susu
- Tentukan sumber air yang
Tetap mempertahankan laktasi
digunakan untuk mengencerkan
Pertumbuhan dan perkembangan bayi susu formula yang kental atau
daiam batas normal dalam bentuk bubuk
Mengetahui tanda-tanda penurunan - Tentukan kandungan fluoride air
suplai ASI yang digunakan untuk
Ibu mampu mengumpulkan dan mengencerkan formula bubuk atau
konsentrat dan rujuk penggunaan
menyimpan ASI secara aman
suplemen fluor, jika diindikasikan
Penyapihan pemberian ASI - Pantau berat badan bayi, jika
diskontinuitas progresif pemberian ASI diperlukan
Kemampuan penyedia perawatan - Ingatkan orang tua atau pengasuh
untuk mencairkan, menghangatkan, bayi tentang penggunaan oven
dan menyjmpan ASI secara aman microwave untuk menghangatkan
formula
Menunjukkan teknik dalam memompa
- Instruksikan dan demosntrasikan
ASI kepada orang tua teknik
Berat badan bayi masa tubuh membersihkan mulut bayi seteiah
Tidak ada respon alergi sistemik bayi diberikan susu
Respirasi status : jalan nafas,
pertukaran gas, dan ventilasi nafas bayi Lactation Supresion
- Fasilitasi proses bantuan interaktif
adekuat
untuk membantu mempertahankan
Tanda-tanda vital bayi dalam batas keberhasilan proses pemberian ASI
normal - Sediakan informasi tentang laktasi
dan teknik memompa ASI (secara
manual atau dengan pompa
elektrik), cara mengumpulkan dan
menyimpan ASI
- Tunjukkan dan demosntrasikan
berbagai jenis pompa payudara,
tentang biaya, keefektifan, dan
ketersediaan alat tersebut
- Ajarkan pengasuh bayi mengenai
topic-topik, seperti penyimpanan
dan pencairan ASI dan
penghindaran member susu botol
pada dua jam sebelum ibu pulang
- Ajarkan orang tua mempersiapkan,
menyimpan, menghangatkan danm
- kemungkinan pemberian tambahan
susu formula
- Apabila penyapihan diperlukan,
informasikan ibu mengenai
kembalinya proses ovulasi dan
seputar alat kontrasepsi yang
sesuai

Lactation Counseling
- Menggunakan bantuan interaktif
untuk membantu ibu
mempertahankan keberhasilan
proses pemberian ASI
- Beri dorongan untuk tetap
melanjutkan menyusui sepulang
kerja atau sekolah

c. Disfungsi motilias gastrointestinal b.d prematuritas, ketidakadekuatan/ imatur


aktivitas peristaltic di dalam system gastrointestinal
Definisi
Pasase feses yang lunak dan tidak berbentuk.
Batasan Karakteristik
Nyeri abdomen sedikitnya tiga kali defekasi per hari
Kram
Bising usus hiperaktif
Ada dorongan
Faktor yang berhubungan
Psikologis
- Ansietas
- Tingkat stres tinggi
Situasional
- Efek samping obat
- Penyalahgunaan alkohol
- Kontaminan
- Penyalahgunaan laksatif
- Radiasi, Toksin
- Melakukan perjalanan
- Slang makan
Fisiologi
- Proses jnfeksi dan parasit
- Inflamasi dan tritasi
- Malabsorbsi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Bowel elimination Diarhea Management
Fluid Balance - Evaluasi efek samping pengobatan
Hydration terhadap gastrointestinal
Electrolyte and Acid base Balance - Ajarkan pasien untuk menggunakan
obat antidiare
Kriteria Hasil : - Instruksikan pasien / keluarga
Feses berbentuk, BAB sehari sekali-tiga untuk mencatat warna, jumlah,
frekuenai dan konsistensi dari feses
hari
- Evaluasi intake makanan yang
Menjaga daerah sekitar rectal dari masuk
iritasi - Identifikasi factor penybab dari
Tidak mengalami diare diare
Menjelaskan penyebab diare dan - Monitor tanda dan gejala diare
rasional tendakan - Observasi turgor kulit secara rutin
- Ukur diare/keluaran BAB
Mempertahankan turgor kulit
- Hubungi dokter jika ada kenanikan
bising usus
- Instruksikan pasien untuk makan
rendah serat, tinggi protein dan
tinggi kalori jika memungkinkan
- Instruksikan untuk menghindari
laksative
- Ajarkan tehnik menurunkan stress
- Monitor persiapan makanan yang
aman

d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan


menerima nutrisi, imaturitas peristaltic gastrointestinal
Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Batasan karakteristik
Kram abdomen
Nyeri abdomen
Menghindari makanan
Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal
Kerapuhan kapiler
Diare
Kehilangan rambut berlebihan
Bising usus hiperaktif
Kurang makanan
Kurang informasi
Kurang minat pada makanan
Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
Kesalahan konsepsi
Kesalahan informasi
Mambran mukosa pucat
Ketidakmampuan memakan makanan
Tonus otot menurun
Mengeluh gangguan sensasi rasa
Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA (recommended daily allowance)
Cepat kenyang setelah makan
Sariawan rongga mulut
Steatorea
Kelemahan otot pengunyah
Kelemahan otot untuk menelan
Faktor-faktor yang berhubungan :
Kram abdomen
Faktor biologis
Faktor ekonomi
Ketidak mampuan untuk mengabsorbsi nutrient
Ketidak mampuan untuk mencerna makanan
Ketidak mampuan menelan makanan
Faktor psikologis

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Nutritional Status Nutrition Management
Nutritional Status : Food and Fluid - Kaji adanya alergi makanan
Intake - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Nutritional Status : netrient Intake menentukan jumlah kalori dan
Weight control nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Kriteria Hasil : - Anjurkan pasien untuk
Adanya peningkatan berat badan meningkatkan intake Fe
sesuai dengan tujuan - Anjurkan pasien untuk
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi meningkatkan protein dan vitamin
C Berikan substansi gula
badan
- Yakinkan diet yang dimakan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan mengandung tinggi serat untuk
nutrisi mencegah konstipasi
Tidak ada tanda tanda malnutrisi - Berikan makanan yang terpilih
Menunjukkan peningkatan fungsi (sudah dikonsultasikan dengan ahli
gizi)
pengecapan dari menelan
- Ajarkan pasien bagaimana
Tidak terjadi penurunan berat badan membuat catatan makanan harian.
yang berarti - Monitor jumlah nutrisi dan
kanduncen kalori
- Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
- Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring
- BB pasien dalam batas normal
- Monitor adanya penurunan berat
- Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan
- Monitor interaksi anak atau selama
makan
- Monitor lingkungan selama makan
- Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam makan
- Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
- Monitor turgor kulit
- Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
- Monitor mual dan muntah
- Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
- Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
- Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
- Monitor kalori dan intake nuntrisi
- Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas
oral
- Catat jika lidah berwarna magenta,
scarlet
e. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kegagalan mempertahankan suhu tubuh,
penurunanjaringan lemak subkutan
Definisi
Berisiko mengalami kegagalan mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal.
Faktor Risiko
Perubahan laju metabolisme
Dehidrasi
Pemajanan suhu iingkungan yang ekstrem
Usia ekstrem
Berat badan ekstrem
Penyakit yang mempengaruhi regulasi suhu
Tidak beraktivitas
Pakaian yang tidak sesuai untuk suhu lingkungan
Obat yang menyebabkan fasokontriksi
Obat yang menyebabkan vasodilatasi
Sedasi
Trauma yang mempengaruhi pengaturan suhu
Aktivitas yang berlebihan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Termoregulasi Newborn Care
Termoregulasi: Newborn - Pengaturan suhu : mencapai dan
atau mempertahankan subu tubuh
Kriteria Hasil : daiam range normal
Suhu kulit normal - Pantau suhu bayi sampai stabil
- Pantau tekanann darah, nasdi, dan
Suhu badan 36 - 37 C
pernafasan dengan tepat
TTV dalam batas normal - Pantau warna warna dan suhu kuiit
Hidrasi adekuat - Pantau dan laporkan tanda dan
Tidak hanya menggigil gejala hipotermi dan hipertemi.
Gula darah DBN - Tingkatkan keadekuatan masukan
cairan dan nurtisi
Keseimbangan asam basa DBN
- Tempatkan bayi baru lahir pada
Bilirubin DBN ruanpan isolasi atau bawah
pemanas
- Pertahankan panas tubuh bayi
- Gunakan matras panas dan selimut
hangat yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
- Berikan pengobatan dengan tepat
untuk mencegah atau control
menggigil
- Gunakan matras sejuk dan mandi
dengan air hangat untuk
menyesuaikan dengan suhu tubuh
dengan tepat

Temperature regulation (pengaturan suhu


- Monitor suhu minimal tiap 2 jam
- Rencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
- Monitor TD, nadi, dan RR
- Monitor warna dan suhu kulit
- Monitor tanda-tanda hipertermi
dan hipotermi
- Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
- Selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh
- Ajarkan pada pasien cara mencegah
keletihan akibat panas
- Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan suhu dan kemungkinan
efek negative dari kedinginan
- Beritahu tentang indikasi terjadinya
keletihan dan penanganan
emergency yang diperiukan
- Ajarkan indikasi dari hipotermi dan
pananganan yang diperlukan
- Berikan anti piretik jika perlu

Temperature regulation: intraoperative


- Mempertahankan suhu tubuh
interaoperatif yang diharapkan

f. Resiko infeksi b.d pertahanan imunologis tidak adekuat


Definisi
Definisi
Mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik.
Faktor-faktor resiko
Penyakit kronis
- Diabetes melitus
- obesitas
Pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari pemanjangan patogen
Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat
- Gangguan peritalsis
- Kerusakan integritas kulit (pemasangan kateter intervena,prosedur invasif)
- Perubahan sekresi pH
- Penurunan kerja siliaris
- Pecah ketuban dini
- Pecah ketuban lama
- Merokok
- Stasis cairan tubuh
- Trauma jaringan (trauma destruksi jaringan)
Ketidak adekuatan pertahanan sekunder
- Penurunan hemoglobin
- Imunosupresi (imunitas didapat tidak adekuat,agen farmaseutikal termasuk
imunosupresan, steroid, antibodi, monoklonal, imunomudulator)
- Supresi respon inflamasi
Vaksinasi tidak adekuat
Pemajanan terhadap patogen lingkungan meningkat
- wabah
Prosedur invasif
Malnutrisi
Factor psikologis
Kelemahan struktur panggul pendukung

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Immune Status Infection Control
Knowledge : Infection control - Bersihkan lingkungan setelah
dipakasi pasien lain
Risk Control
- Pertahankan teknik isolasi
Kriteria Hasil :
- Batasi pengunjung bila perlu
Klien bebas dari tanda dan gejala - Instruksikan pada pengunjung
infeksi untuk mencuci tangan saat
Mendeskripsikan proses penularan berkunjung dan setelah berkunjung
penyakit, factor yang mempengaruhi meninggalkan pasien.
- Gunakan sabun antimikrobia untuk
penularan serta penatalaksanaanya
cuci tangan
Menunjukan kemampuan untuk - Cuci tangan setiap sebelum dan
mencegah timbulnya infeksi sesudah tindakan keperawatan
Jumlah leukosit dalam batas normal - Gunakan baju, sarung tangan
Menunjukan perilaku hidup sehat sebagai alat pelindung
- Pertahankan lingkungan aseptik
selama pemasangan alat
- Ganti letak IV perifer dan line
central dan dressing sesuai dengan
petunjuk umum
- Gunakan kateter intermiten untuk
menurunkan infeksi kandung
kencing
- Tingkatkan intake nutrisi
- Berikan terapi antibiotik bila perlu
infection protection.
- Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
- Monitor hitung granulosit, WBC
- Monitor kerentanan terhadap
infeksi
- Batasi pengunjung
- Sering pengunjung terhadap
penyakit menular
- Pertahankan tehnik aspesis pada
pasien yang berisiko
- Pertahankan teknik isolasi k/p
- Berikan perawatan kulit pada area
epidema
- Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas drainase
- Inspeksi kondisi luka/insisi bedah
- Dorong masukan nutrisi yang cukup
- Dorong masukan cairan
- Dorong istirahat
- Instruksiskan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
- Ajarkan pasien dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
- Ajarkan cara menghindari infeksi
- Laporkan kecurigaan infeksi
- Laporkan kecurigaan infeksi
- Laporkan kultur positif

g. Iketerus neonatus b.d bilirubin takterkonjugasi dalam sirkulasi


Definisi
Kulit dan membram mukosa neonatus berwarna kuning yang terjadi setelah 24 jam
kehidupan sebagai akibat bilirubin tak-terkonjugasi ada didalam sirkulasi.
Batasan karakteristik
Profil darah abnormal (hemolisis; bilirubin serum total >2mg/dl; biiirubin serum
total pada rentang resiko tinggi menurut usia pada nomogram spesifik-waktu)
Memar kulit abnormal
Membram mukosa kuning
Kulit kuning sampai orange
Sclera kuning
Faktor-faktor yang berhubungan :
Penurunan berat badan abnormal (>7-8% pada bayi baru lahir yang menyusui
ASI; 15% pada bayi cukup bulan)
Pola makan tidak ditetapkan dengan baik
Bayi menunjukkan kesulitan dalam transisi ke kehidupan ekstrauterin
Usia neonatus 1-7 hari
Feses (mekonium) terlambat keluar

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Breasfeeding Inefektif Phothoterapy :Neonate
Breasfeeding Interupted - Meninjau sejarah ibu dan bayi
untuk faktor risiko untuk
Liver Function, Risk of Impaired
hiperbilirubinemia (misalnya,
Blood Glucose, Risk for Unstable ketidakcocokan Rh atau ABO,
polisitemia, sepsis, prematuritas,
Kriteria Hasil : mal presentasi)
Menyusui secara mandiri - Amati tanda-tanda ikterus
Tetap mempertahankan laktasi - Agar serum billirubin tingkat
sebagai protokol per yang sesuai
Pertumbuhan dan perkembangan bayi
atau permintaan praktisi primer
dalam batas normal - Melaporkan nilai laboratoriurn
Mengetahui tanda-tanda penurunan untuk praktisi primer
suplai ASI - Tempat bayi di Isolette
Ibu mampu mengumpulkan dan - Instruksikan keluarga pada
menyimpan ASI secara aman prosedur fototerapi dan perawatan
- Terapkan tambalan untuk menutup
Penyapihan pemberian ASI
kedua mata, menghindari tekanan
diskontinuitas progresif pemberian ASI yang berlebihan
Kemampuan penyedia perawatan - Hapus tambalan mata setiap 4 jam
untuk mencairkan, menghangatkan, atau ketika lampu mati untuk
dan menyimpan ASI secara aman kontak orangtua dan makan
Menunjukkan teknik dalam memompa - Memantau mata untuk edema,
drainase, dan warna
ASI
- Tempat fototerapi lampu di atas
Berat badan bayi masa tubuh bayi pada ketinggian yang sesuai
Tidak ada respon alergi sistemik - Periksa intensitas lampu sehari-hari
Respirasi status : jalan nafas, - Memonitor tanda-tanda vital per
pertukaran gas, dan ventilasi nafas bayi protokol atau sesuai kebutuhan
adekuat - Ubah posisi bayi setiap 4 jam atau
protokoi
Tanda-tanda vital bayi dalam batas - Memantau tingkat bilirubin serum
normal per protokol atau permintaan
Penerimaan: kondisi kesehatan praktisi
Dapat mengontrol kadar glukosa darah - Mengevaluasi status neurologis
Dapat memanajemen dan mencegah setiap 4 jam atau per protokol
- Amati tanda-tanda dehidrasi
penyakit semakin parah
(misalnya, depresi fontanel, turgor
Tingkat pernahaman untuk dan kulit mengerut, kehilangan berat
pencegahan komplikasi badan)
Dapat meningkatkan istirahat - Timbang setiap hari
Status nutrisi adekuat - Mendorong delapan kali menyusui
per hari
Control resiko proses infeksi
- Dorong keluarga untuk
berpartisipasi dalam terapi cahaya
- Instruksikan keluarga pada
fototerapi di rumah yang sesuai

Vous aimerez peut-être aussi