Vous êtes sur la page 1sur 3

Sekilas tentang ARV

Seperti yang sudah kita ketahui, HIV AIDS memang tidak bisa disembuhkan karena HIV
AIDS adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang
mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Lalu dari infeksi HIV, maka kekebalan
penderita yang terinfeksi akan semakin menurun, oleh karenanya perkembangan dari infeksi
virus HIV disebut AIDS.

Fakta sedih bagi penderita HIV AIDS adalah tidak adanya obat yang dapat
menyembuhkan penyakit ini, atau sekalipun memberantas habis virus-virus HIV AIDS dalam
tubuh seorang penderita. Hingga saat ini, hal-hal medis yang dapat dilakukan hanyalah
meningkatkan sistem kekebalan tubuh penderitanya, dan berusaha menekan angka reproduksi
HIV AIDS di dalam tubuh sang penderita sehingga dengan meningkatkan sistem kekebalan
tubuh penderita HIV AIDS dan menekan tingkat reproduksi perkembangan virus tersebut,
diharapkan dapat memperpanjang hidup penderita HIV AIDS.

Pengobatan pada penderita HIV AIDS bukan saja dalam hal medis, namun juga dalam
bentuk dukungan kepada para penderitanya. Seperti dukungan moral, pencegahan dan
pengobatan infeksi oportunistik dan pengobatan antiretroviral. Pengobatan ARV atau
antiretroviral mungkin terdengar sedikit asing di telinga kita. Pengobatan ARV atau antiretroviral
yaitu obat yang dapat menghentikan reproduksi HIV didalam tubuh. Kerusakan kekebalan tubuh
atau imun seorang penderita HIV AIDS dapat ditunda bertahuntahun dan dalam rentang waktu
yang cukup lama sehingga orang yang terinfeksi HIV dapat mencegah AIDS. Dengan catatan
bila obat tersebut bekerja secara efektif.

Kasus orang yang terinfeksi virus HIV beberapa tahun ini sangat tinggi, oleh karena itu
pengobatan ARV atau antiretroviral memiliki peran penting dalam menciptakan masyarakat yang
sehat melalui strategi penanggulangan AIDS yang memadukan upaya pencegahan dengan upaya
perawatan, dukungan serta pengobatan. Pengobatan ARV atau antiretroviral ini dapat
menurunkan angka kematian dan meningkatan kualitas hidup orang yang terinfeksi HIV, serta
meningkatkan harapan masyarakat untuk hidup lebih sehat, maka karenanya pengobatan ARV ini
merupakan obat yang paling penting bagi para penderita HIV.

Hingga saat ini, ARV masih merupakan cara paling efektif serta mampu menurunkan
angka kematian dan berdampak pada peningkatan kualitas hidup orang terinfeksi HIV sekaligus
meningkatkan harapan masyarakat untuk hidup lebih sehat. Sehingga pada saat ini HIV dan
AIDS telah diterima sebagai penyakit yang dapat dikendalikan seperti diabetes, asma atau darah
tinggi dan tidak lagi dianggap sebagai penyakit yang pembunuh yang menakutkan.
ARV yang disetujui di AS

Setiap tipe atau golongan ARV menyerang HIV dengan cara berbeda. Saat ini ada lima
golongan obat disetujui di AS. Golongan obat anti-HIV pertama adalah nucleoside reverse
transcriptase inhibitor atau NRTI, juga disebut analog nukleosida. Obat golongan ini
menghambat perubahan bahan genetik HIV dari bentuk RNA menjadi bentuk DNA. Obat dalam
golongan ini yang disetujui di AS dan masih dibuat adalah:

3TC (lamivudin)
Abacavir (ABC)

AZT (ZDV, zidovudin)

d4T (stavudin)

ddI (didanosin)

Emtrisitabin (FTC)

Tenofovir (TDF; analog nukleotida)

Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor atau NNRTI menghambat langkah yang sama
dalam siklus hidup HIV, tetapi dengan cara lain. Lima NNRTI disetujui di AS:

Delavirdin (DLV)
Efavirenz (EFV)

Etravirin (ETV)

Nevirapin (NVP)

Rilpivirin (RPV)

Protease inhibitor (PI) menghambat virus baru menjadi matang, dengan bahan virus baru
dipotong sesuai untuk membuat virus baru. Sembilan PI disetujui dan masih dibuat di AS:

Atazanavir (ATV)
Darunavir (DRV)

Fosamprenavir (FPV)

Indinavir (IDV)

Lopinavir (LPV)

Nelfinavir (NFV)
Ritonavir (RTV)

Saquinavir (SQV)

Tipranavir (TPV)

Entry inhibitor mencegah pengikatan dan pemasukan HIV pada sel dengan menghambat HIV
mengikatkan diri pada sel. Dua obat golongan ini sudah disetujui di AS:

Enfuvirtid (T-20)
Maraviroc (MVC)

Integrase inhibitor (INI). Obat golongan ini mencegah pemaduan kode genetik HIV dengan
kode genetik sel dengan bantuan oleh enzim integrase. Sudah tersedia tiga obat INI:

Dolutegravir (DTG)
Elvitegravir (EGV)

Raltegravir (RGV)

Namun elvitegravir hanya disetujui sebagai kandungan dalam Stribild, pil kombinasi dengan
cobicistat, emtricitabine dan tenofovir.

Obat ARV umumnya dipakai dalam gabungan dengan tiga atau lebih ARV dari lebih dari
satu golongan. Hal ini disebut sebagai terapi kombinasi, atau ART. ART bekerja jauh lebih baik
daripada hanya satu ARV sendiri. Cara penggunaan obat ini mencegah munculnya resistansi.
Produsen ARV terus-menerus berupaya untuk membuat obatnya lebih mudah dipakai, dan sudah
menggabung dua atau lebih jenis obat dalam satu pil.

Referensi:

http://aidsindonesia.or.id/contents/37/78/Info-HIV-dan- .

http://spiritia.or.id

Vous aimerez peut-être aussi