Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
ARIES SUGIANTO 14080
BAYU D. PRATAMA 1408017
DIAH FATMAWATI 14080
NANI SRI IRYANI 1408099
RINAWATI 1408121
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirrobbil alamin segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam penulis
panjatkan , karena atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Tn. S Dengan Diagnosa Old Miokard
Dalam penulisan makalah ini penulis menemukan kesulitan, Namun berkat bantuan,
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah
Penulis menyadari Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan Makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya profesi
keperawatan.
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................................. 1
Kata Pengantar............................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............... 5
B. Tujuan Penulisan............... 5
C. Metode Penulisan.................. 6
D. Sistematika Penulisan............ 6
1. Pengertian .............. 7
2. Etiologi .............. 7
3. Klasifikasi .............. 10
4. Patofisiologi .............. 11
5. Pathway.............................................................................................. 13
7. Komplikasi ............. 16
8. Pemeriksaan Penunjang ............. 16
9. Penatalaksanaan ............. 17
1. Pengkajian .............. 17
A. Pengkajian ............. 28
C. Intervensi Keperawatan.................42
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan .......................................................................................... 69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................ 72
B. Saran ............. 72
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
selanjutnya dan menyembuhkan penderita pada kondisi yang berguna bagi kehidupan. Karena
sifat pelayanan gawat daruarat yang cepat dan tepat, maka sering dimanfaatkan untuk
memperoleh pelayanan pertolongan pertama dan bahkan pelayanan rawat jalan bagi penderita
dan keluarga yang menginginkan pelayanan secara cepat. Oleh karena itu diperlukan perawat
yang mempunyai kemampuan yang bagus dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan gawat
darurat untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan baik aktual atau potensial mengancam
kehidupan tanpa atau terjadinya secara mendadak atau tidak di perkirakan tanpa atau disertai
Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan gawat
darurat yang diberikan kepada klien oleh perawat yang berkompeten di ruang gawat darurat.
Asuhan keperawatan yang diberikan meliputi biologis, psikologis, dan sosial klien baik aktual
yang timbul secara bertahap maupun mendadak, maupun resiko tinggi. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi asuhan keperawatan gawat darurat, yaitu : kondisi kegawatan seringkali tidak
terprediksi baik kondisi klien maupun jumlah klien yang datang ke ruang gawat darurat,
keterbatasan sumber daya dan waktu, adanya saling ketergantungan yang sangat tinggi diantara
profesi kesehatan yang bekerja di ruang gawat darurat, keperawatan diberikan untuk semua usia
dan sering dengan data dasar yang sangat mendasar, tindakan yang diberikan harus cepat dan
Infark miokardial merupakan nekrosis jaringan jantung akibat iskemia jantung tak
berubah. Penyakit ini sering disebut dengan serangan jantung. Kebanyakan pasien salah
mengartikan dengan mendeskripsikan serangan jantung sebagai jantung yang meledak. Dalam
hal ini, pasien harus diajari etiologi nyata mengenai infark miokard. Dalam menangani pasien
yang mengidap penyakit ini. Perawat harus secara rutin memonitir tanda vital, termasuk kadar
hemodinamis, dan suara detak jantung. Selama tahap infark akut, perawat perlu menyediakan
suasana yang tenang bagi pasien. Selain itu perawat juga harus mengkaji keberadaan nyeri dada.
Pada pasien dengan old infark miokard perlu penanganan khusus maka dari itu penulis
mengangkat kasus ini sebagai seminar kelompok dengan judul Asuhan Keperawatan Gawat
Darurat Pada Tn.S Dengan Diagnosa Medis Old Miokard Infark Di IGD RSUD Kota Semarang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan Old Miokard
Infark.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada klien dengan Old Miokard Infark
b. Mahasiswa mampu menganalisa data hasil pengkajian pada klien dengan Old Miokard Infark
c. Mahasiswa mampu melakukan rencana tindakan pada klien dengan Old Miokard Infark
d. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawata pada klien dengan Old Miokard Infark
e. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan pada klien dengan Old
Miokard Infark
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dengan
penjabaran masalah-masalah yang didapatkan dan menggunakan studi kepustakaan dari literatur
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari lima bab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I : Pendahuluan
BAB III :Laporan kasus terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Old Infark Miokard adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena sumbatan arteri
koroner (Hudak & Gallo; 2007). Sumbatan terjadi oleh karena adanya ateroksklerotik pada
dinding arteri koroner, sehingga menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung.
Aterosklerotik adalah suatu penyakit pada arteri-arteri besar dan sedang dimana lesi
lemak yang disebut Plak Ateromatosa timbul pada permukaan dalam dinding arteri. Sehingga
mempersempit bahkan menyumbat suplai aliran darah ke arteri bagiuan distal (Hudak & Gallo;
2007)
B. Etiologi
Old Infark miokard disebabkan oleh karena atherosclerosis atau penyumbatan total atau
Faktor resiko yang menjadi pencetus terjadinya Old Infark Miokard old adalah :
a. Mayor merokok, hipertensi, obesitas, hiperlipidemia, hiperkolesterolimia dan pola makan (tinggi
b. Minor stress, kepribadian tipe A (emosional, agresif, dan ambivalen) daninaktifitas fisik.
a. Hereditas/keturunan
c. Ras, insiden lebih tinggi orang berkulit hitam. Sex, pria lebih sering daripada wanita.
C. Patofisiologi
Thrombus menyumbat aliran darah arteri koroner, sehingga suplai nutrisi dan O2 ke
bagian distal terhambat., sel oto jantung bagian distal mengalami hipoksia iskhemik infark,
kemudian serat otot menggunakan sisa akhir oksigen dalam darah, hemoglobin menjadi
teroduksi secara total dan menjadi berwarna birui gelap, dinding arteri menjadi permeable,
Hipoksia yang terjadi pada jaringan otot jantung memaksa sel untuk melakukan
metabolisme CO2 (metabolisme anaerob), sehingga menghasilkan asam laktat dan juga
merangsang pengeluaran zat-zatiritatif lainnya seperti histamine, kinin, atau enzim proteolitik
sleuler merangsang ujung-ujung syaraf reseptor nyeri di otot jantung, impuls nyeri dihantarkan
melalui serat sraf aferen simpatis, kemudian dihantarkan ke thalamus, korteks serebri, serat saraf
aferen, dan dipersepsikan nyeri. Perangsangan syaraf simpatis yang berlebihan akan
menyebabkan :
3. Menekan kerja parasimpatis, sehingga gerakan peristaltik menurun, akumulai cairan di saluran
4. Vasokonstriksi pembuluh darah ferifer, sehinga alir balik darah vena ke atrium kanan
Tanda dan gejala yang timbul pada Old Infark Miokard adalah sebagai berikut :
1. Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas kiri,
ditekan, tertindik.
2. Takhikardi
4. Kadang mual bahkan muntah diakibatkan karena nyeri hebat dan reflek vasosegal yang
5. Dispnea
E. Komplikasi
Terjadi peningkatan akhir diastole ventrikel kiri dan peningkatan tekanan vena pulmonal
Karena ada kelainan otot jantung menyebabkan menurunnya kontraktilitas, sehingga jantung
tidak mampu memompa darah dengan adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan
3. Syok kardiogenik
menurunkan tekanan darah arteri ke organ-organ vital. Adapun tand-tandanya tekanan darah
rendah, nadi cepat dan lemah, hypoxia, kulit dingin dan lembab.
4. Tromboemboli
Murangnya mobilitas pasien dengan sakit jantung dan adanya gangguan sirkulasi yang
menyertai kelainan ini berleran dalam pembentukan thrombus intracardial dan intravesikular
5. Disritmia
6. Rupture miokardium
Dapat terjadi bila terdapat infark miokardium, proses infeksi dan disfungsi miokadium lain
Masuknya cairan kedalam kantung perikardium karena adanya perikarditis dan gagal
jantung.
1. Vasodilatator
Vasodilatator pilihan untuk mengurangi rasa nyeri jantung adalah nitroglycerin, baik secara
intra vena maupun sublingual, efek sampingnya yaitu dapat mengurangi preload, beban kerja
2. Antikoagulan
Heparin adalah anti koagulan pilihan utama, heparin bekerja memperpanjang waktu
penyumbatan dan meluasnya infark, teombolitik yang biasa digunakan adalah streptokinase,
3. Analgetik
Pemberian dibatasi hanya untukk pasien yang tidak efektif dengan pemberian nitrat dan
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data dasar tentang informasi status terkini pasien,
sehingga setiap perubahan bisa diketahui sesegera mungkin. Pengkajian keperawatan harus
sistematis dan ditunjukan untuk mengidentifikasi kebutuhan jantung pasien dan menentukan
prioritas tadi.
berhubungan dengan gambaran gejala : nyeri dada, sulit bernapas (dipnea), palpitasi, pingsan
(sinkop) atau keringat dingin (diaporesis). Masing-masing gejala harus di evaluasi waktu dan
B. Diagnosa keperawatan
wajah meringis
gelisah
delirium
2. Resiko penurunan curah jantung b.d perubahan faktor-faktor listrik, penurunan karakteristik
miokard.
3. Resiko kelebihan volume cairan ekstravaskuler berhubungan dengan penurunan perfusi ginjal,
peningkatan natrium / retensi air, peningkatan tekanan hidrostatik, penurunan protein plasma.
4. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan aliran darah ke alveoli atau kegagalan
utama paru, perubahan membran alveolar- kapiler ( atelektasis , kolaps jalan nafas/ alveolar
edema paru/efusi, sekresi berlebihan / perdarahan aktif ) ditandai dengan : Dispnea berat,
5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen miokard dan
kebutuhan, adanya iskemik/ nekrosis jaringan miokard ditandai dengan gangguan frekuensi
7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang fungsi jantung / implikasi
penyakit jantung dan status kesehatan yang akan datang , kebutuhan perubahan pola hidup
ditandai dengan pernyataan masalah, kesalahan konsep, pertanyaan, terjadinya kompliksi yang
dapat dicegah.
C. Intervensi Keperawatan
Misalnya Pada pasien dengan Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat sumbatan arteri
koroner.
NO INTERVENSI RASIONAL
1 Pantau / catat karakteristik nyeri Identifikasi karakteristik nyeri dada secara
dada pasien : lokasi, radius, durasi, tepat akan menjadi acuan untuk melakukan
kualitas, dan faktor-faktor yang intervensi.
mempengaruhi.
2 Ukur dan catat tanda vital tiap jam. supply O2 koroner yang adekuat dapat
vital.
miokard.
6 Lakukan pemeriksaan ECG tiap hari Pemeriksaan ECG tiap hari dan saat nyeri
dan saat nyeri dada timbul. dada timbul berguna untuk mendiagnosa
NO INTERVENSI RASIONAL
luasnya infark.
7 Berikan terapi tirah baring (bedrest) Tirah bating/istirahat total dapat mengurangi
serangan.
D. Evaluasi
1. IDENTITAS
a. Identitas pasien
Nama : Tn.S
Umur : 60 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
No.RM : 321620
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Nyeri dada
Q: Terasa tertusuk-tusuk
R: Dada kiri
S: 6
T: Menetap
keluarga pasien mengatakan klien mengeluh nyeri dada dan sesak nafas, sejak
satu minggu yang lalu, dan di bawa ke RSUD Kota Semarang di bawa tanggal 19-
04-2015 jam 14.00. lalu dari IGD dipindahkan ke nakula 3 pada jam 17.00
atau dietus militus, keluarga klien mengatakan sebelumnya klien pernah di rawat di rumah sakit
1 tahun yang lalu dengan keluhan yang sama, klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi
60
tahun
Ket:
Keluarga klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
yang sama.
e. Riwayat alergi
3. PENGKAJIAN PRIMER
4. PENGKAJIAN SEKUNDER
a. Kesadaran : Composmentis
b. Penampilan : klien nampak lemas dan sesak nafas, terpasang oksigen dengan nasal
kanul 3 liter
c. Vital sign :
Nadi : 104
RR : 28
Suhu : 37,5%
d. Kepala : bentuk kepala mesocephal, warna rambut hitam dan beruban, kulit kepala bersih
e. Mata : kemampuan melihat baik pupil isokor reflek cahaya kanan kiri positif,
f. Hidung : bersih, tidak ada secret, tidak ada polip hidung, klien terpasang kanul O2 3 liter
g. Telinga : simetris kanan dan kiri, tidak ada gangguan pendengaran, tidak menggunakan
h. Mulut dan tenggorokan : klien berbicara normal, gigi bersih dan tidak ada gangguan mengunyah
i. Dada
Jantung
- Auskultasi : Bunyi jantung I dan II terdengar, ada bunyi tambahan III (Mur-mur)
Paru-Paru
- Auskultasi : vesikuler
j. Abdoment
- Inspeksi : datar
k. Genetalia
l. Ekstemitas
- Bawah :
m. Kulit
n. Data Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Hb 15,3
Ht 45,30
Trombosit 381
Leukosit 12,3
GDS 100
Ureum/Kreatinin 30,6/0,9
SGOT 50 Hight
SGPT 35 Hight
Natrium 139,0
Kalium 4,9
Calcium 1,2
p. Therapy
- Inf RL 16 tpm
- Cefotaxime 3x1 gr
- CPG 1x1
5.ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1DS : klien merasakan nyeri Gangguan Penyempitan
dada rasa nyaman pembuluh
P: Terjadi penyempitan nyeri darah arteri
pembuluh darah coroner
Q: Terasa tertusuk-tusuk
R: Dada kiri
S: 6
T: Menetap
DO :- klien terlihat
meringis menahan rasa
nyeri
P: arteriosclerosis
Q; terasa tertusuk-tusuk
R; dada kiri
S: Menetap
Do: rr ; 28x/menit
Pola nafas cepat dan
dangkal
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan nyeri dan sesak nafas
nafas
7. INTERVENSI
Tgl/jam dx. Tujuan & Kriteria hasi Planning Ttd
Kep
1 Setelah dilakukan1. Observasi : - observasi status nyeri,
tindakan keperawatan reaksi ketidaknyamanan
selama .. . diharapkan2. Nursing:- tingkatkan istirahat
klien menunjukkan -kaji skala nyeri (P,Q, R, S, T)
kenyamanan/ nyeri3. Edukasi : - ajarkan klien teknik nafas
berkurang dengan criteria dalam.
hasil: - Anjurkan kompres hangat pada dada
Nyeri berkurang/ hilang 4. Kolaborasi: - pemberian analgesik
2 Setelah dilakukan 1. Observasi : - monitor TTV sebelum
tindakan keperawatan dansesudah aktivitas
selama . . . diharapkan 2. Nursing : - batasi aktivitas klien dan
klien menunjukkan tingkatkan istirahat.
intoleransi aktivitas
- Posisikan nyaman O2
berkurang dengan criteria 3. Edukasi : jelaskan pola peningkatan
hasil: bertahap dari aktivitas
- Tidak ada kelemahan 4. Kolaborasi : ke program rehabilitasi
- Aktivitas normal jantung
3 Setelah dilakukan1. Observasi : - obsevasi pola nafas
tindakan keperawatan - Kaji nyeri, sesak nafas
selama . . . diharapkan2. Nursing : - berikan posisi nyaman
klien menunjukkan pola3. Edukasi : - ajarkan teknik nafas
nafas yang efektifdengan dalam.
criteria hasil: - Kompres hangat pada dada
- Pola nafas efektif - Terapi O2
- Irama normal 4. Kolaborasi : - pemberian analgetik
D. IMPLEMENTASI
Tgl/ DX. Implementasi Respon TTD
jam Kep
17/4 1 - Mengobservasi status nyeri, DS: - Klien mengatakan nyeri dada
ketidaknyamanan - P : Aterosklerosis
- Q : terasa tertusuk
- R :Nyeri pada dada kiri
- S:6
- T : Nyeri menetap
- Merasa tidak nyama
DO: Klien terlihat menahan nyeri
1 - Ajarkan klien teknik nafas DS : -
dalam DO : Klien mengikuti instruksi
17/4 2 - Memonitor TTV DS: - klien mengatakan lemas
DO : Tekanan darah :
110/70n mmHg
Nadi : 104
RR : 28
Suhu : 37,5%
2 - Memberikan O2 DS: -
DO : O2 : 3 liter/ menit
17/4 3 - Mengobservasi pola nafas, DS: klien mengatakan sesak nafas
kaji nyeri dan sesak nafas dan nyeri dada kiri
- P: Arterosklerosis
- Q : Terasa tertusuk-tusuk
- R : nyeri pada dada kiri
- S: 6
- T : Menetap
DO: klien terlihat menahan nyeri dan
sesak , RR: 28x / menit
1,2,3 - Memberikan posisinyaman DS: -
dan ajarkan nafas dalam DO : - Posisiskan semifowler
- Klien mengikuti instruksi
2,3 - Memberikan terapi O2 DS: klien mengtakan sesak
DO : terpasang O2 3 liter/ menit
- Melakukan pemasangan Ds:
infuse Do: klien terpasang infuse rl pada
tangan kiri
- Melakukan perekaman
jantung (ECG)
E. EVALUASI SUMATIF
Tgl/ DX. Catatan Perkembangan TTD
jam Kep
1 S: Klien mengatakan nyeri dada
P : Arterosklerosis
Q : tertusuk-tusuk
R : nyeri pada dada kiri
S:6
T : nyeri terasa menetap
O : Klien terlihat menahan nyeri
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Arief Mansjoer, dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1, Edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius
FKUI
Potter dan Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.
Smeltzer,S.C& Bare,B.G. 2006. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Edisi 8.Jakarta : EGC
Sudoyo,W.et al. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III.Edisi 4.Jakarta : Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam.
Wilkinson, JM & Ahern,N. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Intervensi NIC, kriteria hasil
NOC.Edisi 9.Jakarta : EGC