Vous êtes sur la page 1sur 45

MAKALAH PENGANTAR TEKNIK ELEKTRO

Disusun oleh :
Nama : M. CHRISTIAN ADI N.
NIM : 21060114130124

UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS


TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
2014
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
karunia dan berkatnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Pengantar
Teknik Elektro
Makalah Pengantar Teknik Elektro saya usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
pembuatan makalah ini. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan bayak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah
ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada saya, sehingga saya dapat
memperbaiki makalah dasar komputer dan pemrograman ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari makalah makalah Pengantar
Teknik Elektro ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan pembaca .

Semarang, 5 Desember2014

Penulis
ABSTRAK

Pengantar teknik elektro adalah mata kuliah yang harus di ambil pada semester 1
perkuliahan di jurusan s1 teknik elektro.Dalam mata kuliah ini mempelajari
bagai mana dasar dasar untuk mendalami mata kuliah yang lain yang di ajarkan
di semester selanjutnya.Dalam mata kuliah ini menunjang lima konsentrasi yang
ada di jurusan teknik elektro.Untuk lebih mendalami mata kuliah pengantar
teknik elektro ini perlu sebuah bahan pustaka yang dapat untuk menunjang mata
kuliah ini .Selai itu perlu sebuah praktik sehingga mata kuliah yang di ajarkan
menjadi lebih jelas. Dalam hal ini penulis menuliskan sebuah bahan sederhana
mengenai mata kuliah pengantar teknik elektro untuk menunjang kegiatan kuliah
mengenai materi materi yang di ajarkan pada mata kuliah yangada di pengantar
teknik elektro yang lebih menjurus pada konsentrasi telekomunikasi dan
elektronika.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengantar teknik elektro merupakan salah satu bidang studi yang ada di
teknik elektro dimana didalamnya kita dapat memperdalam ilmu tenteng
kelistrikan.Dengan memahami dasa-dasar elektronika kita akan lebih mudah
mengenal komponen -komponen studi kelistrikan yang mempunyai bobot besar
.Pada intinya pengantar teknik elektro adalah sebuah dasar untuk
memulai/membuka sebuah ilmu tentang kelistrikan atau dapat juga di ibaratkan
sebagai pintu utama sebuah rumah.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa saja yang dipelajari di mata kuliah pengantar teknik elektro?
2. Apa ada hubungan antara bab- bab pada matakuliah pengantar teknik
elektro?
3. Bagaimana alur bab pada mata kuliah pengantar teknik elektro?

1.3 Tujuan
1. Memperdalam pengetahuan mengenai dunia elektro.
2. Mengetahui dasar dasar teknik elektro.
3. Meningkatkan pengetahuan tentang dunia elektronika.
4. Memantapkan tekat untuk mengambil konsentarasi di jurusan teknik
elektro.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dioda
Sebuah diode daya adalah komponen sambungan -pn dua terminal dan
sambungan -pn di bentuk dari penumbuhan pencampuran, difusi dan epiktasial.
Teknik kendali modern dalam proses difusi,dan epiktasial mengizinkan
karakteristik komponen yang diinginkan menunjukkan pandangan sebagian dari
sebuah sambungan -pn dan symbol diode.
Ketika potensial anode positif terhadap katode.diode bertindak bias maju
dan diode terkonduksi memiliki drop tegangan maju yang relative kecil.dan
besarnya tergantung pada proses manufakturnya dan temperature sambungan.
Ketika potensial katode positif terhadap anode. Diode dikatakan sebagai bias
mundur.
Dibawah kondisi tersebut, sebuah arus mundur yang kecil (disebut juga
arus bocor ) dalam rentang mikro atau mihamper mengalir dan arus bocor ini akan
bertambah secara perlahan sesuai dengan peningkatan tegangan sampai tegangan
zener atau avalance tercapai . menunjukkan karakteristik tunak v-i diode. Untuk
kebanyakan keperluan praktis. Sebuah diode dapat dianggap sebagai sebuah diode
dapat dianggap sebagai sebuah saklar ideal, yang karakteristiknya. Arus pada
diode sambungan bias maju tergantung pada efek bersih pembawa mayoritas dan
minoritas. Sekali diode pada mode konduksi maju dan kemudian arus majunya
ditunkan menjadi nol ( karena prilaku natural rangkaian diode atau dengan
menerapkan tegangan mundur), diode meneruskan konduksi karena pembawa
minoritas yang tersisa tersimpan dalam sambungan pn dan material
semikonduktornya . pembawa minoritas memerlukan waktu yang cukup untuk
menyusun ulang dengan pengisian lawannya dan untuk dinetralkan. Waktu ini
disebut reserve recorvery time ( waktu pemulihan yang balik ) diode
menunjukkan dua karakteristik pemulihan balik dari sambungan diode tipe
pemulihan lunak ( soft recorvery ) yang paling umum.
Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (diode
termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai
dua elektrode aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan diode
digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap
(Variable kapacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator
pengendali tegangan.Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis diode
seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi paling umum dari diode
adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut
kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut
kondisi panjar mundur). Karenanya, diode dapat dianggap sebagai versi elektronik
dari katup pada transmisi cairan.
Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang
sempurna (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar
mundur), tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks
yang bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi penggunaan.
Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk
penggunaan penyearahan. Awal mula dari diode adalah peranti kristal Cat's
Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini diode yang
paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.
Waktu pemulihan balik dinotasikan dengan dan diukur dari perpotongan
initial zero crossing arus diode sampai 25% arus balik puncak. . berisi dua
komponen dan . karena pengisian komponen penyimpanan dalam bagian terbesar
material semikonduktor. Rasio dikenal dengan factor kelunakan (softnes factor),
SF .
Waktu pemulihan mundur , mungkin dapat didefinisikan sebagai interval
waktu antara arus yang melewati nol selam pengalihan dari konduksi maju
kekondisi pemblokingan mundur dan momen arus mundur kehilangan 25% nilai
puncak mundur , tergantung pada temperature sambungan, tingkat jatuhnya arus
jatuh dan arus mundur sbelum komutasi.
Pengisian pemulihan mundur , adalah pembawa pengisian yang mengalir
melalui diode dengan arah berlawanan karena pengambilalihan dari konduksi
maju ke kondisi pemblockingan mundur. Nilainya ditentukan dari wilayahnya
yang dicakup oleh arah dari arus pemulihan mundur.
Secara ideal, sebuah diode harus tidak memilki waktu pemulihan mundur.
Namun,biaya pembuatan diode seperti itu akan tinggi. Dalam banyak penggunaan,
efek dari waktu pemulihan mundur tidak terlalu penting, sehingga diode dapat
digunakan. Tergantung pada karakteristik pemulihan dan teknik pembuatan, diode
daya dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori. Karakteristik dan batasan praktis
tiap tipelah yang membatasi kegunaannya.
Diode Serbaguna ;
Diode penyearah serbaguna memilki waktu pemulihan mundur yang
relative tinggi, biasanya 25 s, dan digunakan untuk aplikasi kecepatan rendah,
yang waktu pemulihannya tidak kritis. Diode ini mencakup tingkat dari kurang
dari 1 A sampai beberapa ribu ampere,dengan tingkat tegangan antara 50 V
sampai sekitar 5 kV. Diode ini secara umum dibuat dengan fusi, Namun tipe
campuran ( alloy ) dari penyearah yang digunakan untuk suplay daya pengelasan
paling efektif pembiyaannya dan kasar, dan memiliki tingakt kemampuan
sampai300 A dan 1000 V.
Dioda pemulihan cepat :
Memiliki waktu pemulihan rendah, normalnya kurang dari 5s. Digunakan
untuk rangkaian converter dc-dc dan dc-ac dengan kecepatan pemulihannya yang
sangat penting. Diode ini mencakup tingkat arus mulai kurang dari 1 A sampai
ratusan ampere dengan tingkat tegangan mulai dari 50 V sampai 3kV.
Untuk tingkat tegangan diatas 400 V, diode ini dibuat melalui fusi dan
waktu pemulihan diatur oleh platina atau emas . untuk tingkat tegangan dibawah
400 V, diode epitaksi lebih cepat disbanding diode fusi. Diode pemulihan cepat
mempunyai basis yang tipis,yang menghasilkan waktu pemulihan cepat dalam
berbagai ukuran .
Diode Schottky :
Masalah pengisian penyimpanan sambungan pn dapat dihilangkan ( atau
minimalkan ) dalan diode schottky dengan mengatur potensial barrier dengan
sebuah kotak antara metal dan semikonduktor. Sebuah lapisan metal didepositkan
pada lapisan epitaksi tipis silikon tipe n. potensial barrier mensimulasikan
perilaku sambungan pn .aksi penyearah tergantung pada pembawa mayoritas dan
sebagai hasilnya tidak ada kelebihan pembawa minoritas untuk merekombinasi.
Urutan dooping (pengotor penambahan) merupakan urutan dari 1 bagian
10 atom. Dalam semikonduktor type -n, pembawa mayoritas elektron saat ini
mayoritas saat ini elektron minoritas membawa menjadi lubang. Efek pemulihan
semata-mata karena kapasitansi dari sambungan semikonduktor.
Pengisian pemulihan diode schottky jauh lebih kecil dari pada sebuah
diode sambungan pn yang ekuivalen. Jika hanya kapasitansi sambungan,
pengisian pemulihan memiliki ketidaktergantungan yang besar dari di/dt mundur.
Sebuah diode schottky memilki tegangan yang jatuh maju relative kecil .
Arus bocor diode schottky lebih tinggi dari diode sambungan pn. Sebuah
diode schottky dengan tegangan konduksi relative kecil memiliki arus bocor, dan
sebaliknya. Sebagai hasil, tegangan maksimum yang diizinkan biasanya dibatasi
pada 100 V. Tingkat arus diode schottky bervariasi dari 1 sampai 300 A. diode
schottky ideal untuk arus tinggi tegangan rendah catu daya dc. Meskipun begitu,
diode tersebut juga digunakan pada catun daya arus kecil untuk meningkatkan
efisiensi.schootky penyearah ganda 20 dan 30 A.
( Muhammad H Rashid,1992)
Beberapa Dioda Hubungan p-n khusus :
1. Diodah Patah (Breakdown)
Kalau dioda hubungan P-n bekerja dalam daerah garis putus-putus dari
karakteristik tegangan balik. Dioda-dioda tersebut di namakan dioda patah
(breakdown).Dua mekanisme berikut merupakan penyebab patahan dioda
hubungan p-n:
(i) Patahan avalans: pada saat catu balik yang di berikan dalam hubungan
p-n naik, medan lewat hubungan akan naik pula. Pada suatu harga
catu, medan menjadi sedemikian besar sehingga pembawa yang di
bangkitkan secara panas pada saat melintas hubungan memperoleh
sejumlah energi dari medan. Kemudian pembawa ini dapat
melepaskan ikatan kovalen dan membentuk pasangan lobang baru
pada saat membentuk ion tidak bergerak. Pembawa baru ini
mengambil energi lagi yang cukup dari medan yang di berikan dan
membentur ion-ion tidak bergerak lain sambil membagkitkan
pasangan elekton lobang berikutnya. Proses ini sifat akumulatif dan
menghasilkan avalans (runtuhan) pembawa dalam waktu yang amat
singkat. Mekanisme pembangkit pembawa ini dinamakan
penggandaan avalans. Hasilnya adalah proses aliran sejumlah besar
arus pada suatu harga catu balik,seperti di tunjukkan oleh bagian garis
putus-putus dari karakteristik.
(ii) Patahan Zener : patahan zener terjadi kalau medan catu balik lewat
hubungan p-n sedemikian rupa sehingga medan dapat memberikan
gaya kuat pada elektronterikat dan melepaskan nya dari ikatan
kovalen.jadi, sejumlahbesar pasangan elektron-lobang akan di
bangkitkan lewat putus nya langsung iaktan kovalen.pasnagan
elektron-lobang demikian memperbesar arus balik. Catatan,bahwa
dalam patahan zener pembangkit pembawa tidak disebabkan oleh
tumbuhan pembawa dengan ion-ion diam seperti halnya dalam
peristiwa penggandaan avalans. Walaupun ada dua perbedaan
mekanisme, dioda-dioda patah biasanya dinamakan diode zener.
Karakteristik zener hamper sejajar dengan sumbu arus,yang
menunjukkan bahwa tegangan lewat diode hampir tetap walaupun
arusnya banyak berubah.tegangan lewat diode zener dengan demikian
dapat dimamfaatkan sebagai acuan ,dan diode tersebut dapat disebut
dengan sebgai diode acuan. Penggunaan khas dari diode zener sebagai
diode acuan.Tegangan V dan resistansi R ditentiukan sedemikian rupa
sehingga rus diode berada dalam batas tertentu dan diode bekerja
dalam daerah patah.tegangan lewat resistansi beban tetap, walaupun
catu tegangan V dan resistansi beban dapat berubah .batas atas arus
diode ditentukan oleh disipasi daya dari diode.
2. Dioda terobosan
Kalau konsentrasi atom-atom pencampur sangat besar (sekitar atau) baik
dalam daerah p atau n, lebar halangan dari diode hubungan p n menjadi sangat
kecil. Karakteristik volt amper khas dari diode semacam itu menunjukkan daerah
kemiringan negative ini tidak dapat dijelaskan dengan mekanisme yang telah
diberikan . proses mekanika kuantum yang dikenal dengan terobosan ( tunneling
), memberikan penjelasan yang memuaskan tentang karakteristik diatas dinamakn
diode terobosan ( tunnel ). Pembahasan tentang terobosan mekanika kuantum
tersebut diluar cakupan buku ini.
3. Dioda foto
Kalau cahaya dibiarkan jatuh pada diode hubungan p-n yang dicatu balik,
pasangan elekrton lobang tambahan terbentuk baik dalam daerah p maupun n. hal
ini mengakibatkan terbentuknya perubahan konsentrasi pembawa mayoritas yang
amat kecil dan perubahan konsentrasi minoritas yang amat besar. Tambahan
pembawa minoritas ini memperbesar arus balik,karena pembawa-pembawa ini
menurunkan potensial halangan telah ditemukan, bahwa arus lewat diode hamper
linear dengan fluks cahaya. Diode yang dirancang untuk bekerja dengan prinsip
ini dinamakan diode foto dioda semacam ini digunakan dalam deteksi cahaya,
dalam penyambung bekerja dengan cahaya , pembacaan kartu lobang computer,
pita-pita dan sebagainya.
4. Dioda pemancar cahaya ( LED = Light Emitting Diode )
Tidak seperti halnya pembangkitan pasang electron lobang yang
memerlukan energy , maka rekombinasi satu electron dengan satu lobang
sebaliknya mengeluarkan energy. Dalam hal semikonduktor tertentu, seperti GAas
, kalau electron dari pita hantaran turun kedalam pita valensi, energy yang
dikeluarkan .muncul dalam bentuk radiasi infra merah. Dalam hal aloi
semikonduktor gallium arsenit fosfit.radiasi yang dipancarkan berwarna merah.
Suatu diode hubungan p-n yang dibangun semikonduktor semacam itu dinamakan
diode pemancar cahaya.
( D. Chattopadhyay,1989)
Diode-diode semikonduktor banyak ditemukan dalam berbagai aplikasi
bidang rekayasa elektronika damn elektrik.diode secara luas juga dipakai
rangkaian elektronika daya ( power electronik ) untuk mengkonversikan daya
elektrik.beberapa rangkaian diode yang sering digunakan dalam rangkaian
elektronika daya untuk pemrosesan daya. Diperkenalkan pula penggunaan diode
untuk konversi ac ke dc. Konversi ac-dc secara umum akan dikenal dengan nama
penyearah (rectifiers) .dan diode penyearah menyediakan tegangan keluaran dc
yang pasti.agar mudah, diode selalu dianggap ideal.ideal ini berarti waktu reverse
recovery ) dan drop tegangan maju diabaikan.
Bahan aktif dari dioda dimana dioda daya semikonktor terbentuk silikon,
bahan semikonduktor, yaitu bahan dapat diklasifikasikan sebagai antara bahan
isolasi dan melakukan, ketahanan menurun dengan kenaikan suhu.Silikon
merupakan unsur dalam kelompok IV dari tabel periodik, dan memiliki empat
elektron di orbit luar struktur atom. Jika elemen dari kelompok V ditambahkan,
yaitu unsur yang memiliki lima elektron orbit luar, maka elektron bebas hadir
dalam bentuk struktur elektron cristal bebas memungkinkan geatly meningkatkan
konduksi, dan sebagai elektron bermuatan negatif seperti material adalah dikenal
sebagai N-jenis semikonduktor. Jika silikon ditambahkan dan pengotor kelompok
elemen dari kelompok III, yaitu, unsur memiliki elektron.maka orbit luar celah
atau lubang muncul dalam struktur kristal yang dapat menerima elektron.
Kesenjangan ini dapat dipertimbangkan untuk memberikan bermuatan positif
dikenal sebagai lubang, yang akan memungkinkan konduksi sangat meningkat,
sehingga bahan yang diolah dikenal sebagai semikonduktor tipe p.
Urutan dooping (pengotor penambahan) merupakan urutan dari 1 bagian
10 atom. Dalam semikonduktor type -n, pembawa mayoritas elektron saat ini
mayoritas saat ini elektron minoritas membawa menjadi lubang. Cadangan
berlaku untuk tipe -p semiconductor.depending pada derajat dooping,
konduktivitas n atau p semikonduktor tipe sangat meningkat dibandingkan dengan
thr murni silikon.
( Cyril W, Lander,1993 )

2.1.1 Prinsip Kerja Dioda


Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah.
Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik.
Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut
agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu.
Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja,
yaitu pada saat dioda memperoleh catu arah/bias maju (forward bias). Karena di
dalam dioda terdapat junction (pertemuan) dimana daerah semikonduktor type-p
dan semi konduktor type-n bertemu. Pada kondisi ini dioda dikatakan bahwa
dioda dalam keadaan konduksi atau menghantar dan mempunyai tahanan dalam
dioda relative kecil. Sedangkan bila dioda diberi catu arah/bias mundur (Reverse
bias) maka dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai tahanan
dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus
AC, maka yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa
arus DC. Dari kondisi tersebut maka dioda hanya digunakan pada beberapa
pemakaian saja antara lain sebagai penyearah setengah gelombang (Half Wave
Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier), rangkaian
pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan
(Voltage Multiplier).
Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda kita dapat meninjau 3
situasi sebagai berikut ini yaitu :
1) Dioda Diberi Tegangan Nol

Gbr. 4 Dioda Diberi Tegangan Nol

Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang
menarik elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda
hanya mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda
dan membentuk muatan ruang (Space Charge). Tidak mampunya elektron
melompat menuju katoda disebabkan karena energi yang diberikan pada elektron
melalui pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan elektron
menjangkau plate.
2) Dioda Diberi Tegangan Negatif (Reverse Bias)

Gbr. 5 Dioda Diberi Tegangan Negatif

Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang ada pada
plate akan menolak elektron yang sudah membentuk muatan ruang sehingga
elektron tersebut tidak akan dapat menjangkau plate sebaliknya akan terdorong
kembali ke katoda, sehingga tidak akan ada arus yang mengalir.
3) Dioda Diberi Tegangan Positif (Forward Bias)

Gbr. 6 Dioda Diberi Tegangan Positif

Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada
plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi
thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus
listrik yang akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan positif yang
dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin besar pula arus
listrik yang akan mengalir.
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan
arus listrik pada situasi tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan
sebagai penyearah arus listrik (rectifier). Pada kenyataannya memang dioda
banyak digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC.

2.1.2 Karakteristik Dioda


Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam
rangkaian elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat
luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah
gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-Wave
Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun
pengganda tegangan (Voltage Multiplier).
Dioda terbagi atas beberapa jenis antara lain :
Dioda germanium
Dioda silikon
Dioda selenium
Dioda zener
Dioda cahaya (LED)
Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga
komponen turunan lainnya yang unik. Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu
hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah
sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P
dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya
akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.
Karakteristik dasar dioda dikenal dengan karakteristik V-I. Karakterisik ini
penting untuk dipahami agar tidak terjadi kesalahan dalam aplikasi dioda. Dalam
karakteristik ini dapat diketahui keadaan-keadaan yang terjadi pada dioda ketika
mendapat tegangan bias maju dan tegangan bias mundur.
Gbr. 7 Karakteristik dioda ( karakteristik V-I )

Jika kedua terminal dioda disambungkan ke sumber tegangan dimana


tegangan anoda lebih positif dibandingkan dengan tegangan katoda, maka dioda
dikatakan dalam keadaan bias maju. Sebaliknya, bila tegangan anoda lebih negatif
dari katoda, dioda dikatakan dalam keadaan bias mundur.

2.2 Transistor Bipolar


2.2.1 Struktur Sambungan Transistor Bipolar
BJT (Bipolar Junction Transistor) tersusun atas tiga material
semikonduktor terdoping yang dipisahkan oleh dua sambungan pn. Ketiga
material semikonduktor tersebut dikenal dalam BJT sebagai emitter, base dan
kolektor (Gambar 1). Daerah base merupakan semikonduktor dengan sedikit
doping dan sangat tipis bila dibandingkan dengan emitter (doping paling banyak)
maupun kolektor (semikonduktor berdoping sedang). Karena strukturnya fisiknya
yang seperti itu, terdapat dua jenis BJT. Tipe pertama terdiri dari dua daerah n
yang dipisahkan oleh daerah p (npn), dan tipe lainnya terdiri dari dua daerah p
yang dipisahkan oleh daerah n (pnp). Sambungan pn yang menghubungkan
daerah base dan emitter dikenal sebagai sambungan base-emiter (base-emitter
junction), sedangkan sambungan pn yang menghubungkan daerah base dan
kolektor dikenal sebagai sambungan base-kolektor (base-collector junction).
Gambar 1. Dua Jenis Bipolar Junction Transistor (BJT)

Gambar 2 menunjukkan simbol skematik untuk bipolar junction transistor


tipe npn dan pnp. Istilah bipolar digunakan karena adanya elektron dan hole
sebagai muatan pembawa (carriers) didalam struktur transistor.

Gambar 2. Simbol BJT tipe npn dan pnp

Prinsip Kerja Transistor

Gambar 3 menunjukkan rangkaian kedua jenis transistor npn dan pnp


dalam mode operasi aktif transistor sebagai amplifier. Pada kedua rangkaian,
sambungan base-emiter (BE) dibias maju (forward-biased) sedangkan sambungan
base-kolektor (BC) dibias mundur (reverse-biased).
Gambar 3. Forward-Reverse Bias pada BJT

Sebagai gambaran dan ilustrasi kerja transistor BJT, misalkan pada


transistor npn (gambar 4). Ketika base dihubungkan dengan catu tegangan positif
dan emiter dicatu dengan tegangan negatif maka daerah depletion BE akan
menyempit. Pencatuan ini akan mengurangi tegangan barrier internal sehingga
muatan mayoritas (tipe n) mampu untuk melewati daerah sambungan pn yang ada.
Beberapa hole dan elektron akan mengalami rekombinasi di daerah sambungan
sehingga arus mengalir melalui device dibawa oleh hole pada base(daerah tipe-p)
dan elektron pada emiter (daerah tipe-n ). Karena derajat doping pada emiter
(daerah tipe n) lebih besar daripada base (daerah tipe p), arus maju akan dibawa
lebih banyak oleh elektron. Aliran dari muatan minoritas akan mampu melewati
sambungan pn sebagai kondisi reverse bias tetapi pada skala yang kecil sehingga
arus yang timbul pun sangat kecil dan dapat diabaikan.

Elektron banyak mengalir dari emiter ke daerah base yang tipis. Karena
daerah base berdoping sedikit, elektron pada hole tidak dapat berekombinasi
seluruhnya tetapi berdifusi ke dalam daerah depletion BC. Karena base dicatu
negatif dan kolektor dicatu positif (reverse bias), maka depletion BC akan
melebar. Pada daerah depletion BC, elektron yang mengalir dari emiter ke base
akan terpampat pada daerah depletion BC. Karena pada daerah kolektor terdapat
muatan minoritas (ion positif) maka pada daerah sambungan BC akan terbentuk
medan listrik oleh gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif sehingga
elektron tertarik kedaerah kolektor. Arus listrik kemudian akan mengalir melalui
device.

Gambar 4. Prinsip Kerja npn BJT

2.3 Amplifier : Spesifikasi dan Karakteristik


Penguat operasional atau op-amp adalah rangkaian elektronik yang
dirancang dan dikemas secara khusus sehingga dengan menambahkan komponen
luar sedikit saja dapat dipakai untuk berbagal keperluan. Hingga kini, op-amp
yang dibuat dan komponen-komponen diskrit dan dikemas dalam rangkaian
tersebut masih dirasakan begitu mahal oleh para insinyur atau teknisi yang pernah
menggunakannya. Namun, kini dengan teknologi rangkaian terpadu (IC) yang
telah ditingkatkan, op-amp dalam bentuk kemasan IC menjadi jauh lebih murah
dan amat luas pemakaiannya.
Pada mulanya op-amp digunakan untuk rangkaian perhitungan analog,
rangkaian pengaturan dan instrumentasi. Fungsi utamanya adalah untuk
melakukan operasi linier matematika (tegangan dan arus), integrasi dan
penguatan.
Kini op-amp dapat dijumpai di mana saja, dlam berbagai bidang:
reproduksi suara, sistem komunikasi, sistem pengolahan digital, elektronik
komersial, dan, aneka macam perangkat hobyist.
Dalam konfigurasinya kita akan menemukan op-amp dengan masukan dan
keluaran tunggal, masukan dan keluaran diferensial, atau masukan diferensial dan
keluaran tunggal. Konfigurasi terakhir ini banyak digunakan dalam industri
elektronika.
Konflgurasi ini juga akan dipakai sebagai kerangka landasan dalam modul
ini. Setiap orang yang terlibat dalam elektronika mau tak mau harus memahami
kegunaan op-amp, mengetahui karakteristiknya, mampu mengenali konfigurasi
dasar rangkaian op-amp dan mampu bekerjasama dengannya.
2.3.1 APAKAH OP-AMP ITU?
Op-amp IC adalah peranti solid-state yang mampu mengindera dan
memperkuat sinyal masukan baik DC maupun AC.
Op-amp IC yang khas terdiri atas tiga rangkaian dasar, yakni penguat
diferensial impedansi masukan tinggi, penguat tegangan penguatan tinggi, dan
penguat keluaran impedansi rendah (biasanya pengikut emiter push-pull).Penguat
Diferensial Sebagai Dasar Penguat Operasional.
Penguat diferensial adalah suatu penguat yang bekerja dengan
memperkuat sinyal yang merupakan selisih dari kedua masukannya. Berikut ini
adalah gambar skema dari penguat diferensial sederhana:
Penguat diferensial tersebut menggunakan komponen BJT (Bipolar
Junction Transistor) yang identik / sama persis sebagai penguat. Pada penguat
diferensial terdapat dua sinyal masukan (input) yaitu V1 dan V2. Dalam kondisi
ideal, apabila kedua masukan identik (Vid = 0), maka keluaran Vod = 0. Hal ini
disebabkan karena IB1 = IB2 sehingga IC1 = IC2 dan IE1 = IE2. Karena itu
tegangan keluaran (VC1 dan VC2) harganya sama sehingga Vod = 0.
Apabila terdapat perbedaan antara sinyal V1 dan V2, maka Vid = V1
V2. Hal ini akan menyebabkan terjadinya perbedaan antara IB1 dan IB2. Dengan
begitu harga IC1 berbeda dengan IC2, sehingga harga Vod meningkat sesuai
sesuai dengan besar penguatan Transistor.
Untuk memperbesar penguatan dapat digunakan dua tingkat penguat
diferensial (cascade). Keluaran penguat diferensial dihubungkan dengan masukan
penguat diferensial tingkatan berikutnya. Dengan begitu besar penguatan total
(Ad) adalah hasil kali antara penguatan penguat diferensial pertama (Vd1) dan
penguatan penguat diferensial kedua (Vd2).
Dalam penerapannya, penguat diferensial lebih disukai apabila hanya
memiliki satu keluaran. Jadi yang diguankan adalah tegangan antara satu keluaran
dan bumi (ground). Untuk dapat menghasilkan satu keluaran yang tegangannya
terhadap bumi (ground) sama dengan tegangan antara dua keluaran (Vod), maka
salah satu keluaran dari penguat diferensial tingkat kedua di hubungkan dengan
suatu pengikut emitor (emitter follower).
Untuk memperoleh kinerja yang lebih baik, maka keluaran dari pengikut
emiter dihubungkan dengan suatu konfigurasi yang disebut dengan totem-pole.
Dengan menggunakan konfigurasi ini, maka tegangan keluaran X dapat berayun
secara positif hingga mendekati harga VCC dan dapat berayun secara negatif
hingga mendekati harga VEE.
Apabila seluruh rangkaian telah dihubungkan, maka rengkaian tersebut
sudah dapat dikatakan sebagai penguat operasional (Operational Amplifier (Op
Amp)). Penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini akan dilakukan pada sub bab
berikut.
Perhatikan, lazimnya op-amp, memerlukan catu positif dan catu negatif.
Karena catunya demikian, tegangan keluarannya dapat berayun positif atau
negatif terhadap bumi.
Karakteristik op-amp yang terpenting adalah:
Impedansi masukan amat tinggi, sehingga arus masukan praktis dapat diabaikan.
Penguatan lup terbuka - amat tinggi. Impedansi keluaran amat rendah, sehingga
keluaran penguat tidak terpengaruh oleh pembebanan.
Berikut ini adalah karakteristik dari Op Amp ideal:
Penguatan tegangan lingkar terbuka (open-loop voltage gain) AVOL = ~
Tegangan ofset keluaran (output offset voltage) VOO = 0
Hambatan masukan (input resistance) RI = ~
Hambatan keluaran (output resistance) RO = 0
Lebar pita (band width) BW = ~
Waktu tanggapan (respon time) = 0 detik
Karakteristik tidak berubah dengan suhu
Kondisi ideal tersebut hanya merupakan kondisi teoritis tidak mungkin
dapat dicapai dalam kondisi praktis. Tetapi para pembuat Op Amp berusaha untuk
membuat Op Amp yang memiliki karakteristik mendekati kondisi-kondisi di atas.
Karena itu sebuah Op Amp yang baik harus memiliki karakteristik yang
mendekati kondisi ideal.

Simbol op-amp standar /dinyatakan dengan sebuah segitiga, seperti


tampak pada Gambar diatas. Terminal-terminal masukan ada pada bagian atas
segitiga. Masukan membalik dinyatakan dengan tanda minus (-). Tegangan DC
atau AC yang dikenakan pada masukan ini akan digeser fasanya 180 derajat pada
keluaran.
Masukan tak membalik dinyatakan dengan tanda plus (+). Tegangan DC
atau AC yang diberikan pada masukan ini akan sefasa dengan, keluaran. Terminal
keluaran diperlihatkan pada bagian puncak segitiga.
Terminal-terminal catu dan kaki-kaki lainnya untuk kompensasi frekuensi
atau pengaturan nol diperlihatkan pada sisi atas dan sisi bawah segitiga. Kaki-kaki
ini tidak selalu diperlihatkan dalam diagram skematis, tapi secara implisit sudah
dinyatakan.Hubungan daya mudah dipahami, hubungan-hubungan kaki lainnya
belum tentu. terpakai semuanya.
Tipe op-amp atau nomor produk berada di tengah-tengah segitiga.
Rangkaian umum yang bukan menunjukkan op-amp khusus memiliki simbol-
simbol A1, A2, dan seterusnya, atau OP-1, OP-2, dan seterusnya.
Meskipun kita dapat menggunakan op-amp tanpa mengetahui secara tepat apa
yang terjadi di dalamnya, tetapi akan lebih baik bila karakteristik kerjanya kita
pahami dengan mempelajari rangkaian internalnya.

Gambar diatas menunjukkan diagram skematis IC op-amp 741 yang


populer. Op-amp lainnya tak berbeda. Resistor dan kapasitor diusahakan sedikit
mungkin dalam perancangan IC ini dan kalau mungkin digunakan transistor.
Kapasitor kopling tidak dipakai di sini sehingga rangkaian dapat
memperkuat sinyal DC sebagaimana sinyal AC. Kapasitor 30 pF yang
diperlihatkan akan memberikan kompensasi frekuensi internal, kelak akan
dibicarakan pula dalam bab ini.
Op-amp pada dasarnya terdiri atas tiga tahapan: penguat diferensial
impedansi masukan tinggi, penguat tegangan berpenguatan tinggi dengan
penggeser level (sehingga keluaran dapat berayun positif atau negatio, dan
penguat keluaran impedansi rendah.
2.3.2 Fungsi Op-Amp
Mode loop terbuka
Idealnya, penguatan op-amp adalah tak berhingga, namun kenyataannya
penguatan op-amp hanya mencapai kurang lebih 200.000 dalam modus lup
terbuka. Dalam keadaan demikian tidak ada umpan balik dari keluaran menuju
masukan dan penguatan tegangan (Av) maksimum, sebagaimana diperlihatkan
dalam Gambar dibawah ini.

Dalam rangkaian praktisnya, adanya perbedaan tegangan sedikit saja pada


masukan-masukannya akan menyebabkan tegangan keluaran berayun menuju
level maksimum catu.
Tegangan maksimum keluaran kurang lebih 90 % tegangan catu, karena.
ada jatuh tegangan internal pada op-amp. (Lihat Gambar skematik dari op amp
741 diatasdan perhatikan komponen Q14, R9, R10, dan Q20).
Keluaran dikatakan berada dalani keadaan saturasi (jenuh), dan dapat
dinyatakan (salah satu) sebagai + Vsat atau -Vsat. Sebagai contoh, rangkaian op-
amp dalam modus lup terbuka dengan catu ( 15 V akan menghasilkan ayunan
keluaran antara -13,5 V sampai +13,5 V.
Dengan tipe rangkaian seperti ini op-amp amat tidak stabil, keluaran akan
0 V untuk selisih masukan 0 V juga,tapi bila ada sedikit beda tegangan pada
masukannya, maka keluaran akan berada pada salah satu dari kedua level
tegangan di atas.
Modus lup terbuka terutama dijumpai pada rangkaian pembanding
tegangan dan rangkaian detektor level.
Mode loop tertutup
Keserbagunaan op-amp dibuktikan dalam penerapannya pada berbagai tipe
rangkaian dalam modus lup tertutup, seperti diperlihatkan dalam Gambar dibawah
ini.

Komponen luar digunakan untuk memberikan umpan balik keluaran pada


masukan membalik. Umpan balik akan menstabilkan rangkaian pada umumnya
dan menurunkan derau.
Penguatan tegangan (Av) akan lebih kecil daripada (<) penguatan
maksimum.dalam modus lup terbuka.
Mode penguatan terkontrol
Penguatan lup tertutup harus dapat dikendalikan pada satu nilai tertentu
dalam rangkaian praktis. Dengan menambahkan sebuah resistor Rin pada
masukan membalik seperti pada dibawah ini, penguatan op-amp dapat diatur.
Perbandingan resistansi RF terhaadap Rin menentukan penguatan tegangan
rangkaian dan besarya dapat dihitung dengan rumus :
Rf
Av =
Rin
Tanda minus menunjukkan bahwa op-amp merupakan. Konfigurasi
membalik tanda ini diabaikan dalam perhitungan misalkan Rin = 10 k( dan RF =
100 k( tegangan masukan 0,01 V akan menghasilkan tegangan keluaran 0,1 V.
Bila R ini diubah menjadi 1 k( maka A, bertambah menjadi 100. Kini tegangan
masukan sebesar 0,01 V akan menghasilkan tegangan keluaran 1V.
Mode penguatan satu
Bila RF dan Rin sama besar, maka Av sama dengan 1, atau penguatannya
satu. Hubungan langsung dari keluaran menuju masukan juga menghasilkan
penguatan satu, seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.

Dalam konfigurasi tak membalik ini, tegangan keluaran. sama dengan


tegangan masukan dan Av, sama dengan + 1.
Berbagai tipe penguatan ini akan digunakan dalam rangkaian rangkaian
dasar selanjutnya dalam artikel ini untuk lebih memperjelas Anda akan fungsi-
fungsi op-amp.
Salah satu fungsi yang penting untuk diingat adalah hubungan polaritas
masukan terhadap keluaran. Tegasnya, dikatakan bahwa bila masukan membalik
lebih positif dibandingkan dengan masukan tak membalik, maka keluaran akan
negatif. Demikian pula, jika masukan membalik lebih negatif dibandingkan
dengan masukan tak membalik, maka keluaran akan positif. Gambar di bawah ini
menunjukkan fungsi yang penting ini, dengan .masukan tak membalik dibumikan
atau nol volt.

2.3.3 Karakteristik Dan Parameter Op-Amp


Jika Anda paham akan karakteristik dan parameter peranti elektronik,
tentunya akan lebih mudah bagi Anda untuk memahami penggunaannya dalam
rangkaian. Dengan.mengetahui apa-apa yang bisa diharapkan . dari sebuah op-
amp, Anda akan dibantu dalam merancang dan memperbaiki rangkaian yang
menggunakan op-amp.
Pasal ini akan menjelaskan informasi-inforimasi yang bertalian dengan
karakteristik dan prameter op amp yang dipakai dalam rangkaian pada umumnya.
Impedansi masukkan
Idealnya impedansi masukkan op amp adalah tak terhingga, namun dalam
kenyataannya hanya mencapai 1 M( atau lebih, berberapa op amp khusus ada
yang memiliki impedansi masukkan 100 M (semakin tinggi impendansi masukkan
semaikin baik penampilan op amp tersebut, pada frekuensi tinggi kapasitansi
masukkan op amp banyak berpengaruh lazimnya kapasitansi ini kurang dari 2 pF,
bila sebuah terminal masukkan op amp dibumikan.
Impedansi Keluaran
Idealnya, impedansi keluaran adalah nol. Kenyataannya, berbeda beda
untuk setiap op-amp. Impedansi keluaran bervariasi antara 25 sampai ribuan ohm.
Untuk kebanyakan pemakaian, impedansi keluaran dianggap nol, sehingga op-
amp akan dianggap berfungsi sebagai sumber tegangan yang mampu memberikan
arus dari berbagai macam beban. Dengan impedansi masukan yang tinggi dan
impedansi keluaran yang rendah op-amp akan berperan sebagai peranti penyesuai
impedansi.
Arus Bias Masukan
Secara teoritis impedansi masukan tak berhingga. besarnya, sehingga
seharusnya tak ada arus masukan. Namun, akan ada sedikit arus masukan, pada
khususnya dalam ordo pikoampere sampai mikroampere. Harga rata-rata kedua
arus ini dikenal sebagai arus bias masukan. Arus ini dapat menggoyahkan
kestabilan op-amp, sehingga mempengaruhi keluaran. Pada umumnya makin
rendah arus bias masukan, kian rendah pula kelabilannya. Op-amp yang
menggunakan transistor efek medan (FET) pada masukan-masukannya memiliki
arus bias masukan terendah.
Tegangan Offset Keluaran
Tegangan offset keluaran (tegangan kesalahan) disebabkan oleh arus bias
masukan. Bila tegangan kedua masukan sama besar, keluaran op-amp akan nol
volt. Namun jarang ditemukan kejadian seperti ini, sehingga pada keluarannya
akan ada sedikit tegangan. Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan teknik
penolan offset, yaitu dengan menambahkan arus atau tegangan offset masukan.
Arus Offset Masukan
Kedua arus masukan seharusnya sama besar sehingga tegangan keluarn
nol. Tapi ini tidak mungkin, karena itu harus ditambahkan arus offset masukan
untuk menjaga supaya keluaran tetap nol volt. Dengan perkataan lain, untuk.
memperoleh keluaran nol volt, sebuah masukan mungkin menarik arui lebih besar
daripada lainnya. Arus offset ini dapat mencapai 20 mA.
Tegangan Offset Masukan
Idealnya, tegangan keluaran op-amp nol manakala tegangan kedua
masukan nol. Namun, berkenaan dengan penguatan op-amp yang tinggi, adanya
sedikit ketakseimbangan dalam rangkaian akan mengakibatkan munculnya
tegangan keluaran. Dengan memberikan sedikit tegangan offset pada sebuah
masukannya, tegangan keluaran dapat dinolkan kembali.
Penolan Offset
Ada bermacam-macam cara pemberian tegangan offset masukan untuk
menolkan kembali tegangan keluaran. Pabrik-pabrik op-amp telah memasukkan
hal ini ke dalam perhitungan dan dalam. lembaran data mereka telah diberikan
rekomendasi terbaik untuk op-amp-op-amp tertentu. Gambar dibawah ini
menunjukkan cara menolkan op-amp yang khas. Terminal-lerminal offset nol
telah diperlihatkan dalam Gambar sebelumnya.

Prosedur berikut menjelaskan urutan kerja penolan tegangan keluaran.


1. Pastikan bahwa rangkaian telah dilengkapi dengan komponenkomponen
yang dihutuhkan, termasuk rangkaian penolan. (Rangkaian penolan
biasanya tidak ditunjukkan dalam diagram skematisnya).
2. Perkecil sinyal masukan sampai nol. Bila resistor masukan seri kira-kira
1% lebih tinggi daripada impedansi sumber sinyal, tak perlu diapa-apakan
lagi keadaan ini. Bila resistor seri sama atau lebih kecil daripada
impedansi sumber, gantilah setiap sumber Resistor pengatur tegangan-
offset dengan resistor yang sepadan dengan impedansinya.
3. Hubungkan beban pada terminal keluaran.
4. Masukan catu DC dan tunggulah beberapa menit agar rangkaian mantap
keadaannya.
5. Hubungkan sebuah voltmeter yang peka (mampu memberikan pembacaan
beberapa milivolt) atau Osiloskop yang dikopel DC pada beban untuk
membaca tegangan kelu'aran (Vout).
6. Putarlah resistor variabel sampai Vout terbaca nol.
7. Lepaskan setiap komponen tambahan pada masukan dan hubungkan
kembali masukan-masukan sumber, pastikan tidak menyentuh resistor
pengatur tegangan offset, karena dapat mengubah nilainya.
Pengaruh Temperatur
Perubahan temperatur mempengaruhi semua peranti solid state, tak
terkecuali op-amp. Rangkaian DC yang menggunakan op-amp cenderung lebih
rentan terhadap pengaruh ini dibandingkan rangkaian AC.
Perubahan temperatur dapat menyebabkan perubahan arus offset dan
tegangan offset, inilah yang disebut geseran. Drift yang disebabkan oleh
temperatur akan mengganggu setiap ketakseimbangan op-amp yang telah diatur
sebelumnya, akibatnya pada keluaran akan terjadi kesalahan.
Kompensasi Frekuensi
Karena penguatan op-amp yang tinggi dan adanya pergeseran fasa antar
rangkaian internal, maka pada frekuensi tinggi tertentu sebagian sinyal keluaran
akan diumpankan kembali ke dalam masukan, sehingga terjadi osilasi.
Tidak jarang orang menambahkan kapasitor kompensasi pada op-amp,
entah secara internal maupun eksternal, tujuannya adalah untuk mencegah osilasi
ini dengan jalan menurunkan penguatan op-amp ketika frekuensi dinaikkan.
Laju Lantingan
Laju lantingan atau slew rate adalah laju perubahan maksimum tegangan
keluaran op-amp. Laju ini dinyatakan sebagai:
Perubahan laju tegangan keluar
g =
Perubahan waktu

Op-amp 741 serba guna memiliki laju lantingan 0,5 V/(s, yang berarti
tegangan keluaran maksimum dapat berubah 0,5 V dalam I (s. Kapasitansi
membatasi kemampuan "pelantingan" ini dan keluaran akan mengalami
penundaan setelah diumpankan masukan, seperti yang diperlihatkan dalam
Gambar 7. Lebih kerap lagi, kapasitor kompensasi frekuensi, entah internal
maupun eksternal, menyebabkan pembatasan kemampuan laju lantingan di dalam
op amp

Pada frekuensi-frekuensi tinggi atau pada laju perubahan sinyal yang


tinggi, pembatasan-laju lantingan lebih sering terjadi. Laju lantingan adalah
parameter penampilan -sinyal besar. Biasanya laju lantingan dinyatakan pada
penguatan satu. Op-amp dengan laju lantingan lebih tinggi memiliki lebar-jalur
yang lebih besar.
Tanggapan Frekuensi Penguatan op-amp turun terhadap kenaikan
frekuensi. Penguatan yang.diberikan pabrik biasanya dinyatakan pada nol Hertz
atau DC. Gambar 8 menunjukkan kurva penguatan tegangan terhadap tanggapan
frekuensi. Dalam modus lup terbuka, penguatan turun amat cepat sejalan dengan
peningkatan frekuensi. Bila frekuensi naik 10 kali maka penguatan turun menjadi
1/10 kalinya. Titik breakover terjadi pada 70,7% penguatan maksimum. Lazimnya
lebar-jalur dinyatakan pada titik di mana penguatan turun 70,7% dari skala
maksimumnya. Karena itu, lebar-jalur lup terbuka sekitar 10 Hz untuk contoh ini.
Untungnya, op-amp biasanya memerlukan umpan balik yang sifatnya degeneratif
dalam rangkaian-rangkaian penguat. Umpan balik inilah yang memperlebar jalur
rangkaian. Untuk penguatan lup tertutup sebesar 100, lebar-jalur meningkat
sampai kira-kira 100 kHz. Bila penguatan diturunkan menjadi l0, lebar-jalur akan
melebar menjadi 100 kHz, Titik penguatan satu terjadi pada 1 MHz, titik ini
disebut frekuensi penguatan satu. Frekuensi penguatan satu merupakan titik
acuan, pada titik inilah kebanyakan op-amp dinyatakan oleh pabriknya. Perkalian
Penguatan Lebar jalur Perkalian penguatan lebar-jalur atau gain-bandwidth
product (GBP) sama saja dengan frekuensi penguatan satu. Sifat ini tidak hanya
memberitahu kita akan frekuensi atas yang bermanfaat, tetapi juga memungkinkan
kita menentukan lebar-jalur lebar-jalur frekuensi) pada suatu nilai penguatan yang
diketahui. Sebagai contoh lihat Gambar dibawah yang menunjukkan kurva
tanggapan frekuensi untuk op-amp yang dikompensasi frekuensi, seperti 741),
bila Anda mengalikan penguatan dan lebar-jalur dari suatu rangkaian tertentu,
hasil yang diperoleh akan sama dengan frekuensi penguatan satu:

penguatan dan lebar-jalur dari suatu rangkaian tertentu, hasil yang


diperoleh akan sama dengan frekuensi penguatan satu:
GBP = penguatan x lebar-jalur = frekuensi penguatan satu
= 100 x 10 kHz = 1000000 Hz (1 MHz)
atau
GBP = 10 x 100 kHz = 1000000 Hz (1 MHz)
Karena itu bila kita ingin mengetahui batas atas frekuensi atau lebar jalur
suatu rangkaian dengan penguatan sebesar 100, tinggal kita bagi saja frekuensi
penguatan satu dengan penguatannya:
Frekuensi penguatan satu
Lebar jalur =
Penguatan

1000000
BW = = 10 Khz
100
Derau
Sebagaimana rangkaian elektronika lainnya, op-amp juga peka terhadap
derau. Derau luar dijangkitkan oleh peranti listrik atau berasal dari derau bawaan
komponen-komponen elektronik (resistor, kapasitor, dan sebagainya) yang
beroperasi dalam daerah frekuensi dari 0,01 Hz sampai beberapa MHz.
Derau luar ini dapat ditindas asalkan rangkaian dirakit dengan benar.
Derau internal opamp ditimbulkan oleh komponen-komponen internal, arus bias,
dan juga drift. Derau-derau ini ikut diperkuat oleh op-amp, sebagaimana halnya
tegangan offset dan tegangan sinyal. Penguatan derau dinyatakan dalam

penguatan derau = 1 + RF/Rin

Derau internal dapat diperkecil dengan menggunakan resistor masukan


seri dan resistor umpan bahk sekecil mungkin yang masih memenuhi persyaratan
rangkaian. Pemintasan resistor umpan balik dengan sebuah kapasitor kecil (3 pF)
juga akan menurunkan penguatan derau pada frekuensi-frekuensi tinggi.
Perbandingan Penolakan Modus Sekutu (CMAR = Common Mode
Rejection Ratio). CMRR adalah suatu sifat yang bertalian dengan penguat
diferensial. Bila tegangan-tegangan yang sama fasanya diumpankan ke dalam
masukan-masukan penguat, keluaran akan nol. Hanya perbedaan tegangan pada
masukan yang akan menghasilkan keluaran. Sebagai contoh, sinyal 1020 Hz
diberikan pada masukan membalik op-amp, seperti terlibat pada Gambar dibawah
ini. Frekuensi yang sama diberikan pada masukan tak membalik tapi fasanya
berbeda 180 derajat.

Ini adalah sinyal diferensial. Tapi, sinyal 1020 Hz tadi telah tercemari oleh
derau jala-jala 60 Hz. Sinyal 60 Hz ini sefasa pada kedua masukannya dan
menyatakan sinyal modus sekutu. Penguat diferensial cenderung menolak sinyal
modus sekutu 60 Hz ini sambil menguatkan sinyal diferensial 1020 Hz.
Kemampuan suatu op-amp untuk memperkuat sinval diferensial sambil
menindas sinyal modus sekutu disebut perbandingan penolakan modus sekutu
(CMRR). Perbandingan ini dinyatakan dalam :

Ad
CMRR =
Acm

Dengan Ad adalah penguatan diferensial dan & Acm adalah penguatan


modus sekutu. CMRR biasanya dinyatakan dalam desibel, dan tinggi nilainya kian
baik tingkat penolakannya.
Perlindungan Hubung Singkat
Op-amp dapat menjangkitkan arus yang membahayakan bila keluarannya
terhubung singkat ke bumi, +Vc atau -Vc, dari catu, kecuali bila dilengkapi
perlindungan hubung singkat. Transistor Q15 yang diperlihatkan dalam Gambar
skema op amp 741 adalah peranti pembatas arus yang memberikan perlindungan
ini. Kebanyakan tipe op-amp belakangan ini dilengkapi dengan pelindung hubung
singkat semacam ini, namun tipe-tipe lama belum dilengkapi.
Pembatasan Listrik
Seperti juga peranti-peranti solid state yang lain, op-amp memiliki
kendala-kendala listrik yang tak boleh dilanggar, agar mereka bekerja dengan
benar dan tidak terjadi perusakan. Kendala ini biasanya disebut dengan tarif
maksimum absolut.
Catu daya V. Tegangan maksimum yang masih aman yang boleh
dikenakan pada peranti, termasuk catu positif dan negatif. Disipasi daya. Besarnya
panas yang masih aman yang dapat dilepaskan oleh peranti untuk suatu
pengoperasian yang kontinyu dalam selang waktu yang diberikan
Tegangan masukan diferensial. Tegangan masukan dalam batas aman
yang boleh diberikan di antara kedua masukan tanpa Tegangan masukan.
Tegangan maksimum- yang masih dapat diberikan di antara terminal-terminal
masukan dan bumi. Besarnya tegangan masukan ini tak boleh melampaui
tegangan catu (biasanya 15 V).
Lama hubung singkat keluaran. Selang waktu op-amp dapat bertahan
terhadap, hubung singkat langsung dari terminal keluaran ke bumi atau ke
terminal catu. lainnya.
Kisar temperatur pengoperasian. Daerah temperatur di mana opamp akan
bekerja sesuai dengan spesifikasi yang diberikan. Peranti komersial bekerja pda 0
70oC, peranti industri bekerja pada -25 85 o C, dan peranti militer bekerja
pada -55 125o C.
Kisar temperatur penyimpanan. Batas-batas temperatur penyimpanan yang
masih aman, lazimnya -65 150o C. Temperatur kaki. Temperatur di mana
peranti dapat bertahan dalarn selang waktu tertentu. ketika proses penyolderan
kaki-kaki terminal sedang berlangsung. Tarif ini biasanya 300o C untuk selang
waktu 10- - 60 detik.
2.4 Sistem Komunikasi
Model komunikasi data merupakan bentuk-bentuk atau tatacara
berkomunikasi antara satu lokasi ke lokasi lain dengan sedikitnya mempunyai tiga
komponen, yaitu sumber (pengirim), media transmisi, penerima. Selain ketiga
komponen tersebut data yang dikomunikasikan (message) dan protocol juga
berperan penting dalam hal ini.
Seperti ilustrasi pada gambar dibawah ini :

Type komunikasi data :


Komunikasi data Simplex
Pengertian Simplex ialah jenis komunikasi satu arah, dimana arah
informasi hanya dari pengirim ke penerima saja dan tidak bisa sebaliknya.
Contohnya paging, pada paging pesawat penerima hanya bisa menerima pesan
yang dikirim oleh stasiun pengirim dan tidak bisa menngirim balik (reply) pesan
ke penerima dengan menggunakan pesawat paging tersebut. Contoh lain dari
komunikasi simplex ini ialah siaran radio dan televisi.

Keuntungan Simplex
Dalam jalur atau media transmisi berjalan satu arah.
Kelemahan Simplex
1. Data yang dikirim hanya kesatu arah saja
2. Pengirim dan penerima tugasnya tetap
3. Metode ini paling jarang digunakan dalam komunikasi data
Komunikasi data duplex
Duplex adalah sebuah istilah dalam bidang telekomunikasi yang merujuk
kepada komunikasi dua arah.Komunikasi data duplex dibagi menjadi dua bagian
yaitu komunikasi data half duplex dan komunikasi data full duplex.
1. Komunikasi data Half Duplex
Ialah jenis komunikasi dua arah, tapi kedua pihak yang berkomunikasi
tidak dapat melakukan pengiriman informasi pada saat yang bersamaan, tapi harus
bergantian. Pada saat user A mengirimkan infomasi maka user B harus bertindak
sebagai penerima.
Contoh paling sederhana adalah walkie-talkie, di mana dua penggunanya
harus menekan sebuah tombol untuk berbicara dan melepaskan tombol tersebut
untuk mendengar. Ketika dua orang menggunakan walkie-talkie untuk
berkomunikasi pada satu waktu tertentu, hanya salah satu di antara mereka yang
dapat berbicara sementara pihak lainnya mendengar. Jika kedua-duanya mencoba
untuk berbicara secara serentak, kondisi "collision" (tabrakan) pun terjadi dan
kedua pengguna walkie-talkie tersebut tidak dapat saling mendengarkan apa yang
keduanya kirimkan.

Keuntungan Half Duplex :


Dapat mengirim dan menerima informasi.

Kelemahan Half Duplex :


a. Pada half duplex kedua station dapat mengirim dan menerima data, namun
tidak terjadi pada waktu yang sama
b. User hanya bisa mengirim atau menerima informasi saja
2. Komunikasi data Full Duplex
Ialah jenis komunikasi dua arah, dimana masing-masing user dapat
melakukan pengiriman ataupun penerimaan informasi pada saat yang bersamaan.
Jadi tergantung apakah lawan bicara sedang melakukan pengiriman informasi
ataupun tidak.
Contohnya : Handphone, Telephone.
Keuntungan Full Duplex
a. Pada full-duplex terdapat sharing pada jalurnya agar kedua sinyal dengan
arah yang berbeda dapat berjalan.
b. Tersedia dua buah jalur fisik yang memisahkan arah jalur, satu jalur untuk
mengirim dan satu jalur lagi untuk menerima.
c. Kedua station dapat mengirim dan menerima data secara simultan.
Kelemahan Full Duplex
Tidak dapat menerima informasi apabila salah satu lawan bicara tidak aktif
(offline).

2.3.1 Komponen-komponen Komunikasi.


Komponen komunikasi maksudnya yakni suatu piranti yang menjadi
syarat terbentuknya komunikasi data.
Komponen-komponen komunikasi data antara lain adalah sebagai berikut
Message Suatu message bisa dikatakan sebagai data atau informasi yang
akan dikomunikasikan (dikirim dan diterima). Message ini bisa berupa
apa saja, teks, angka, gambar, suara, video, atau kombinasi dari semuanya.
Sender adalah suatu alat yang digunakan untuk mengirimkan message.
Alat ini tidak hanya komputer, bisa juga alat lainnya seperti hand phone,
video kamera, dan lainnya yang sejenis.
Receiver sama dengan sender, bedanya receiver berfungsi sebagai alat
yang dituju untuk menerima message yang dikirim dari sender.
Medium adalah media transmisi yang bisa dikatakan sebagai "perantara"
untuk mengantarkan message dari sender ke receiver. Media transmisi ini
bisa saja berupa kabel (twisted pair, coaxial, fiber-optic), laser, atau
gelombang radio.
Protocol adalah sekumpulan aturan yang harus disepakati oleh dua atau
lebih alat untuk dapat saling berkomunikasi. Tanpa protocol, dua alat atau
lebih mungkin saja bisa saling terhubung tetapi tidak dapat saling
berkomunikasi, sehingga message yang dikirim tidak dapat diterima oleh
alat yang dituju. Untuk mudahnya protocol bisa dianggap sebagai bahasa
komunikasi, seseorang yang berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa
tidak akan bisa dimengerti oleh orang lain yang hanya bisa berbahasa
Cina.
2.3.2 Media Pengiriman Data
Media pengiriman data (transmisi data) adalah media yang
menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak
yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat
inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali
menjadi data.
Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk
menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan
pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan
radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada
pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua
buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi
yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Media yang digunakan untuk pengiriman data dan jenis data yang
dikirimnya antara lain :
a. Kabel Unitrans.
Kabel jenis ini merupakan kabel yang paling luas penggunaannya karena
dipergunakan untuk jaringan telepon. Kabel ini terbuat dari tembaga
dimana beberapa pasang kabel di untir dan dijadikan satu. Guna
mempertinggi kualitas kabel, seringkali setiap pasang kabel akan saling di
untir sehingga disebut sebagai kabel untir-an.
b. Kabel Coaxial
Pada jenis ini, kabel utama yang terbuat dari tembaga akan di kelilingi
oleh anyaman halus kabel tembaga lainnya dan diantaranya terdapat
isolasi. Dari sudut harga, kabel ini lebih mahal apabila dibanding dengan
kabel untiran, tetapi kualitas yang diberikan juga lebih baik.
c. Fiber Optic Cable (Serat Optik).
Dewasa ini terdapat usaha untuk menggunakan cahaya sebagai media
komunikasi. Data yang ada akan dibawa oleh cahaya, dan untuk
menyalurkan cahaya yang membawa data tersebut, diperlukan adanya
suatu jenis kabel yang khusus, dan kabel inilah yang disebut sebagai fiber
optic cable ataupun serat fiber. Fiber optic terdiri atas suatu gelas fiber
yang sangat tipis dan dapat dipergunakan untuk menyalurkan data dalam
jumlah dan kecepatan yang sangat tinggi.
d. Gelombang Radio-AM
Sinyal yang berbentuk analog, juga dapat ditransmisikan melalui udara,
seperti misalnya: gelombang radio. AM-Radio yang merupakan singkatan
dari Amplitude Modulation, dapat menangkap sinyal pada frekuensi yang
sama, dan dengan kekuatan dan amplitude yang dimiliki nya, dapat lah
menggerakkan informasi kearah yang dituju.
e. Pemancar Radio-FM /Station Televisi
Pemancar radio-FM dan station televisi juga dapat digunakan untuk
menyalurkan gelombang analog. Dalam hal ini, Station televisi ataupun
pemancar Radio-FM (Frekuensi Modulation) akan ng mendiami
gelombang antara 54 hingga 806 megahertz (millions of cycles per
second)
f. Radio Komunikasi Gelombang Pendek.
Dalam hal ini, radio komunikasi gelombang pendek banyak digunakan
oleh kalangan tertentu, misalnya ORARI ataupun kepolisian, juga dapat
dimanfaatkan untuk membawa sinyal analog ke tempat yang dituju. Radio
komunikasi gelombang pendek memiliki frekuensi yang lebih tinggi jika
dibanding dengan frekuensi yang dimiliki oleh pemancar radio-AM
g. Telephone Cellular
Telepon seluler ataupun telepon genggam, ataupun telepon mobil yang
bekerja pada frekuensi 825 hingga 890 megahertz, juga dapat
dimanfaatkan sebagai suatu media transmisi komunikasi data.
h. Gelombang Mikro.
Komunikasi data melalui gelombang electromagnet (udara) yang paling
banyak digunakan adalah dengan gelombang mikro atau microwave. Cara
ini bisa menjangkau jarak yang sangat jauh, sehingga banyak kalangan
industri ataupun pribadi yang menggunakannya untuk memindahkan/
menyalurkan suara, video ataupun data komunikasi
i. Satelit
Penggunaan satelit dirancang untuk mengurangi biaya pada pengiriman
jarak yang sangat jauh. Apabila digunakan gelombang mikro, maka
diperlukan banyak sekali station pemancar bumi yang harus dibangun.
Disamping itu juga harus diingat adanya lautan yang memisahkan daratan
satu dengan lainnya. Dengan menggunakan satelit, maka permasalahan
yang ada bisa diatasi. Satelit secara umum bekerja pada frekuensi antara
dua hingga 40 gigahertz (billion of hertz)

2.3.3 Sinyal Analog dan Digital


a. Sinyal Analog
Signal analog adalah signal yang berupa gelombang elektromagnetik yang
berbentuk sinusiodal dan bergerak atas dasar frekuensi. Frekuensi adalah jumlah
getaran bolak balik sinyal analog dalam satu siklus lengkap per detik. Satu siklus
lengkap terjadi saat gelombang berada pada titik bertegangan nol, menuju titik
bertegangan positif tertinggi pada gelombang, menurun ke titik tegangan negatif
dan menuju ke titik nol kembali (lihat gambar). Semakin tinggi kecepatan atau
frekuensinya semakin banyak siklus lengkap yang terjadi pada suatu periode
tertentu. Kecepatan frekuensi tersebut dinyatakan dalam hertz. Sebagai contoh
sebuah gelombang yang berayun bolak-balik sebanyak sepuluh kali tiap detik
berarti memiliki kecepatan sepuluh hertz.
Signal analog dapat digunakan dalam media tertutup seperti kabel coaxial,
TV kabel dan kabel tembaga . Signal analog dapat pula digunakan melalui
medium terbuka seperti gelombang mikro, telepon rumah tanpa kabel dan telepon
seluler.
Kerugian yang ditimbulkan pada sinyal sistem analog :
Pengiriman signal analog dapat dianalogikan mengirim air lewat pipa.
Aliran pipa kehilangan tenaganya saat disalurkan melalui sebuah pipa. Semakin
jauh pipa semakin banyak tenaga yang berkurang dan aliran semakin menjadi
lemah. Demikian pula signal analog akan menjadi lemah setelah melewati jarak
yang jauh. Selain bertambah jauh signal analog juga memungut interferensi
elektrik atau noise dari dalam jalur. Kabel listrik, petir dan mesin-mesin listrik
semua menginjeksikan noise dalam bentuk elektrik pada signal analog. Untuk
mengatasi kelemahan tersebut maka diperlukan alat penguat signal yang
disebut amplifier.
b. Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal
menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak
mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat,
tetapi transmisi dengan isyarat digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman
data yang relatif dekat. Biasanya isyarat ini juga dikenal dengan isyarat diskret.
Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan
istilah khas pada isyarat digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).
Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk
2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah
kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
System digital merupakan bentuk sampling dari sistem analog. digital pada
dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system
digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat
mempengaruhi nilai akurasi system digital.
Contoh System digital dengan lebar 1 byte (8 bit). maka nilai-nilai yang
dapat dikenali oleh system adalah bilangan bulat dari 0 - 255 (256 nilai : 2 pangkat 8).
Kita bandingkan dengan system analog -- di antara angka 0 s/d 255 --...
system analog dapat menghasilkan nilai sebanyak tidak terhingga (0..0,0002... dst).
Namun dengan semakin lebarnya bandwidth digital (bisa hampir 3 G Byte) dijaman
sekarang ini membuat semakin tipisnya perbedaan antara digital dan analog system.
Siklus gelombang Digital

Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak
dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu :
Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat
membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
Penggunaan yang berulang ulang terhadap informasi tidak
mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam
berbagai bentuk.
Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan
mengirim.nya secara interaktif.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Kata


dioda berasal dari pendekatan kata yaitu dua elektroda yang mana (di
berarti dua) mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda.
2. Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja,
yaitu pada saat dioda memperoleh catu arah/bias maju (forward bias).
3. Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi dimana berdasarkan arus input (BJT)
atau tegangan input (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya
4. Transistor merupakan komponen semikonduktor yang terdiri atas sebuah
bahan type P dan diapit oleh dua bahan type N ( transistor NPN) atau
terdiri atas sebuah bahan type N dan diampit oleh dua type P (transistor
PNP)
5. Model komunikasi data merupakan bentuk-bentuk atau tatacara
berkomunikasi antara satu lokasi ke lokasi lain dengan sedikitnya
mempunyai tiga komponen, yaitu sumber (pengirim), media transmisi,
penerima.
6. Komponen komunikasi maksudnya yakni suatu piranti yang menjadi
syarat terbentuknya komunikasi data.

3.2 Saran
Pembaca lebih meningkatkan pengetahuan dengan membaca sumber lain
yang lebih lengkap,meningkatkan kemampuan dalam bidang elektronika dan
menemukan hal hal baru yang lebih bermanfaat bagi orang lain.

Vous aimerez peut-être aussi