Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Abstrak: Studi Analisis Karakterisasi dan Mikrostruktur Mineral Sedimen Sumber Air Panas
Sulili di Kabupaten Pinrang. Telah dilakukan penelitian penelitian tentang studi analisis
karakterisasi dan mikrostruktur mineral sedimen sumber air panas Sulili di Kabupaten Pinrang.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana keadaan morfologi, struktur Kristal dan
persentase kandungan mineral sedimen di sekitar sumber air panas Sulili di Kabupaten Pinrang
dengan menggunakan karakterisasi X-Ray Diffaction (XRD) dan Scanning Electron Microscope-
Energy Dispersive Spectroscopy (SEM-EDS). Sampel sedimen di peroleh dari sumber air panas Sulili
di Kabupaten Pinrang dengan cara menggali dengan kedalaman 1-1,5 m sebanyak delapan titik,
kedelapan sampel kemudian di keringkan menggunakan oven pada suhu 70o C selama 2 jam. Metode
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode serbuk. Kedelapan sampel kemudian di gerus dan
di ayak pada ayakan 200 mesh. Karakterisasi kedelapan sampel di lakukan dengan teknik X-Ray
Diffaction (XRD) dan Scanning Electron Microscope- Energy Dispersive Spectroscopy (SEM-EDS).
Berdasarkan hasil uji SEM-EDS di peroleh bahwa keadaan morfologi dari ke delapan sampel pada
umumnya berbentuk lempengan maupun gumpalan yang cacat dan ukuran yang bervariasi. Sedangkan
hasil uji XRD menunjukkan Kandungan mineral pada sampel sedimen di dominasi oleh mineral
kaolinite dan Quartz..
Kekayaan alam di Indonesia berupa sumber daya yang terkandung didalamnya yang dapat
alam (mineral) cukup melimpah. Sumber daya ditemukan di kawasan jalur vulkanis.
mineral yang melimpah antara lain: emas, Pada dasarnya sistem panas bumi
tembaga, platina, nikel, timah, batu bara, merupakan suatu daur hidrologi air (air tanah dan
migas dan panas bumi. Saat ini yang menjadi hujan) yang dalam perjalanannya berhubungan
perhatian para peneliti mengarah pada energi dengan sumber panas (heat source)
alternatif salah satu di antaranya energi panas bertemperatur tinggi, sehingga terbentuk air
bumi. Secara istilah, geothermal dapat diartikan panas yang dapat terperangkap dalam batuan
sebagai energi panas yang tersimpan dalam yang mempunyai permeabilitas tinggi. Uap air
batuan di bawah permukaan bumi dan fluida dan air panas tersebut akan muncul ke
192
Rais Tutu, dkk., Studi Analisis Karakterisasi dan Mikrostruktur Mineral Sedimen ... 193
permukaan melalui struktur-struktur seperti kepada pengukuran transmisi dan difraksi dari
sesar, atau rekahan. sinar X yang dilewatkan pada sampel padat.
Keberadaan manifestasi panas bumi di Difraksi sinar-X suatu teknik yang digunakan
permukaan, diperkirakan terjadi karena adanya untuk menentukan sistem Kristal, kualitas
perambatan panas dari permukaan atau karena Kristal, dan identifikasi campuran dan analisis
adanya rekahan-rekahan yang memungkinkan kimia.
fluida panas bumi mengalir ke permukaan.
METODE
Permandian air panas Sulili memang
terkenal mempunyai air dengan kandungan Penelitian ini merupakan penelitian
belerang yang dapat menyembuhkan penyakit eksperimental murni dan bersifat laboratories
kulit gatal-gatal ataupun rematik. Umumnya yang berfokus pada identifikasi jenis mineral,
mineral tersebut terdapat di dalam sedimen. struktur mikro dan kandungan mineral sedimen
Sedimen secara umum merupakan tanah atau sumber air panas Sulili Kabupaten Pinrang.
bagian-bagian tanah yang terangkut oleh air dari Lokasi pengambilan sampel terletak di
suatu tempat yang mengalami erosi pada suatu lingkungan Sulili, Kelurahan Maminasae,
daerah aliran sungai (DAS) dan masuk kedalam Kecamatan Palleteang, bagian Selatan Kabupaten
suatu badan air. Proses terjadinya sedimentasi Pinrang. Kabupaten Pinrang terletak antara
yaitu pengendapan sedimen hasil erosi yang 3o0400 Lintang Selatan dan 3o5300
terbawa oleh aliran air pada suatu tempat yang Lintang Selatan dan antara 119 37 00 Bujur
kecepatan alirannya melambat. Timur 120 08 00 Bujur Timur.
Mineral adalah senyawa anorganik yang Adapun alat yang digunakan dalam
terbentuk secara alamiah, padat dan mempunyai penelitian ini yaitu wadah tempat sampel, label
struktur dalam tertentu. Mineral mempunyai sebagai penanda sampel, bamboo, mortar,
sifat fisik tertentu pula: warna, kekerasan, oven/memmert, piknometer, penyaring/ ayakan
belahan, bentuk kristal dan demikian juga dengan 200 mesh. Sedangkan bahan yang digunakan
sifat optiknya. adalah sedimen di sekitar permandian air panas
Berbagai cara dapat dilakukan untuk Sulili Kabupaten Pinrang sebagai sampel.
mengetahui potensi sumber daya energi
khususnya di permandian air panas Sulili salah
satunya dengan cara menganalisis karakteristik
sedimen dan struktur mikro dengan
menggunakan karakterisasi X-Ray Diffraction
(XRD) dan Scanning Electron Microscope-
Energy Dispersive Spectroscopy (SEM- EDS),
untuk dapat mengetahui kandungan (unsur/
elemen) penyusun sedimen di sekitar sumber air
panas. Observasi dengan SEM dilakukan untuk
menyelidiki struktur mikro permukaan material. Gambar 1. Posisi pengambilan sampel dengan
X- Ray Diffraction (XRD) Merupakan metode model mesh
karakterisasi yang dapat memberikan informasi
Proses pengambilan sampel di lakukan
tentang susunan atom, molekul atau ion dalam
dengan menentukan titik sumber air panas,
bentuk padat/ kristal. Analisis berdasarkan
setelah itu mentukan lokasi pengambilan sampel.
194 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2015, hal. 192 - 201
Jarak dari sumber air panas ke sampel 1 adalah Pada gambar 2 diperlihatkan citra SEM
100 m sedangkan sampel 2 adalah 50 m. Hal sampel 1 dan sampel 2. Terlihat keadaan
ini juga di berlakukan pada sampel lainnya. morfologi sampel sedimen 1 dan sampel sedimen
Sampel sedimen kemudian diambil dengan 2 berupa lempengan-lempengan yang tidak
menggali tanah dengan kedalaman 1-2 m. Posisi teratur dengan ukuran yang bervariasi. Warna
pengambilan sampel ditunjukkan dalam gambar cerah yang tampak lebih dominan pada setiap
1. sampel sedimen merupakan elemen penyusun
yang memiliki nomor atom tinggi, sedangkan
Proses Karakterisasi warna gelap yang tampak pada permukaan
Kedelapan sampel yang diperoleh sampel merupakan elemen penyusun yang
ditimbang sebanyak 50 g, kemudian dimasukkan memiliki nomor atom rendah.
ke dalam oven untuk proses polikondensasi
pada suhu 70 C selama 2 jam. Selanjutnya, Tabel 1. Hasil analisis spektrum EDS sampel
setiap sampel digerus sampai halus menggunakan sedimen 1 dan sampel sedimen 2
mortar lalu kemudian diayak menggunakan Sedimen 1 Sedimen 2
ayakan 200 mesh. Sampel ini kemudian oksida Atom C Comp. C oksida Atom C Comp. C
dikarakterisasi dengan menggunakan alat SEM (at%) (wt %) (at%) (wt %)
SiO2 21,05 59,33 SiO2 19,79 55,21
DS (Scanning Electron Microscopy-Electron Al2O3 8,68 20,76 Al2O3 10,77 25,62
Dispersive Spectroscopy) untuk mengetahui Na2O 1,11 1,61 Na2O 1,20 1,74
MgO 1,12 2,13 MgO 1,21 2,27
topografi/morfologi sampel dan XRD (X-Ray SO3 0,43 1,63 K2O 1,28 2,81
Diffraction) untuk mengetahui struktur K2O 0,32 2,91 CaO 0,42 1,09
CaO 0,73 1,92 TiO2 0,37 1,36
kekristalan dan persentase mineral yang TiO2 0,38 1,41 FeO 2,95 9,90
terkandung di dalam sampel. FeO 2,47 8,31
tidak lebih dari 2 wt.% yakni Na2O, MgO, senyawa FeO sebesar 8.95 wt%, dan beberapa
K2O, CaO, dan TiO2. senyawa-senyawa kimia lain dalam jumlah tidak
lebih dari 2 wt% yakni NaO2, TiO2, K2O, CaO,
MgO, dan SO3.
Sedangkan hasil yang diperoleh untuk
sampel sedimen 4, molar oksida tertingginya
adalah CaO 93,35 wt%, selain senyawa kimia
tersebut terdapat pula senyawa-senyawa lain
dalam jumlah yang tidak melebihi 2 wt% yaitu
Al2O3, Na2O, MgO, K2O, CaO, TiO2 dan klorin.
(a) (b)
Berdasarkan hasil difraktogram XRD sampel sedimen 4 berada dalam fase Kristal. Hal
tersebut, umumnya sampel sedimen 3 ini di tandai dengan puncak difraksi yang tajam.
mengandung kaolinite, quartz dan illite. Pola Umumnya sampel sedimen 4 mengandung
difragtogram yang di hasilkan menunjukkan Calcite seperti yang tampak dalam gambar 13
bahwa mineral-mineral yang terdapat pada berikut.
sampel sedimen 3 tersebut masih dalam fase
Kristal. Hal ini di tandai dengan adanya puncak
difraksi yang tajam.
Gambar 11. Persentase kandungan mineral Pada gambar 13 di atas tampak bahwa
sampel sedimen 3 komposisi dominan mineral sampel sedimen 4
adalah calcite, syn sebesar 99,6 %, dan mineral
Pada gambar 11 tampak bahwa komposisi dalam jumlah kecil yakni Aluminium Graphite
dominan mineral sampel sedimen 3 adalah sebesar 0,39%.
kaolinite-1A sebesar 41 %, quartz sebesar 34%, Untuk sampel 5, pola difraktogramnya
dan illite sebesar 16%. Beberapa mineral juga diperlihatkan dalam gambar 14 berikut.
terdapat dalam jumlah yang kecil yakni
Aluminium Oxide, sebesar 7% dan Magnetite,
syn sebesar 2,8%.
Gambar 12 berikut menunjukkan pola
difraktogram untuk sampel 4.
Gambar 15. Persentase kandungan mineral Gambar 17. Persentase kandungan mineral
sampel sedimen 5 sampel sedimen 6
Gambar 19. Persentasi kandungan mineral Gambar 21. Persentase kandungan mineral
sampel sedimen 7 sampel sedimen 8
DAFTAR RUJUKAN
Suhartono, N. (2012). Pola Sistim Panas dan
Jenis Geothermal dalam Estimasi
Cadangan Daerah Kamojang. Jurnal
Ilmiah MTG, Vol 5, No. 2, Juli, 3-4.
Arsyad.R. (2002). Kebijakan Pemerintah Daerah
Mengenai Potensi Panas Bumi dalam
Memenuhi Kebutuhan Listrik di Sumatera
Selatan. Sumatera Selatan: Dinas
Pertambangan dan Pengembangan Energi
Provinsi Sumatera Selatan.
Arsyad, S. (2000). Konservasi Air dan Tanah.
Bogor: IPB Press.
Arsyad, M. (2002). Pengetahuan Tentang Bumi.
Makassar: UNM Press.
Subaer. (2012). Pengantar Fisika Geopolimer,
Program Penulisan Buku Teks
PerguruanTinggi, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Makassar
Zakaria. (2003). Analisis Kandungan Mineral
Magnetik pada Batuan Beku daerah
istimewa yogyakarta dengan metode X-
Ray Diffraction. Kendari: Universitas
Haluoleo: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.