Vous êtes sur la page 1sur 10

STUDI ANALISIS KARAKTERISASI DAN MIKROSTRUKTUR MINERAL SEDIMEN

SUMBER AIR PANAS SULILI DI KABUPATEN PINRANG

Rais Tutu, Subaer, Usman


Jurusan Fisika Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar
Jl. Daeng Tata Raya, Makassar 90223
Email: rais_tutu@gmail.com

Abstract: Study of Characterization and Microstructural Analysis of Sedimentary Mineral Hot


springs Sulili in Pinrang. It has as conducted research studies on characterization and
microstructural analysis studies sedimentary mineral hot springs Sulili in Pinrang. The purpose of
this study to determine how the state morphology, crystal structure and the percentage of the mineral
content of sediments around the hot springs in Pinrang Sulili using X- ray characterization Difraction
(XRD) and Scanning Electron Microscope- Energy Dispersive Spectroscopy (SEM- EDS). Sediment
samples obtained from hot springs Sulili in Pinrang by digging to a depth of 1-1.5 m as many as eight
points, eight samples were then dried using an oven at a temperature of 70 C for 2 hours. The
method used in this research is the method of powder. Eighth samples were then crushed and sifted in
the sieve of 200 mesh. Characterization of the eight samples is done with the technique of X-Ray
Diffaction (XRD) and Scanning Electron Microscope- Energy Dispersive Spectroscopy (SEM-EDS).
Based on test results obtained SEM-EDS that state morphology of the eight samples is generally
shaped slab or blob defects and sizes. While test results showed XRD mineral content in the sediment
samples are dominated by kaolinite and quartz mineral.

Abstrak: Studi Analisis Karakterisasi dan Mikrostruktur Mineral Sedimen Sumber Air Panas
Sulili di Kabupaten Pinrang. Telah dilakukan penelitian penelitian tentang studi analisis
karakterisasi dan mikrostruktur mineral sedimen sumber air panas Sulili di Kabupaten Pinrang.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana keadaan morfologi, struktur Kristal dan
persentase kandungan mineral sedimen di sekitar sumber air panas Sulili di Kabupaten Pinrang
dengan menggunakan karakterisasi X-Ray Diffaction (XRD) dan Scanning Electron Microscope-
Energy Dispersive Spectroscopy (SEM-EDS). Sampel sedimen di peroleh dari sumber air panas Sulili
di Kabupaten Pinrang dengan cara menggali dengan kedalaman 1-1,5 m sebanyak delapan titik,
kedelapan sampel kemudian di keringkan menggunakan oven pada suhu 70o C selama 2 jam. Metode
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode serbuk. Kedelapan sampel kemudian di gerus dan
di ayak pada ayakan 200 mesh. Karakterisasi kedelapan sampel di lakukan dengan teknik X-Ray
Diffaction (XRD) dan Scanning Electron Microscope- Energy Dispersive Spectroscopy (SEM-EDS).
Berdasarkan hasil uji SEM-EDS di peroleh bahwa keadaan morfologi dari ke delapan sampel pada
umumnya berbentuk lempengan maupun gumpalan yang cacat dan ukuran yang bervariasi. Sedangkan
hasil uji XRD menunjukkan Kandungan mineral pada sampel sedimen di dominasi oleh mineral
kaolinite dan Quartz..

Kata Kunci: mineral sedimen, SEM, sumber air panas, XRD

Kekayaan alam di Indonesia berupa sumber daya yang terkandung didalamnya yang dapat
alam (mineral) cukup melimpah. Sumber daya ditemukan di kawasan jalur vulkanis.
mineral yang melimpah antara lain: emas, Pada dasarnya sistem panas bumi
tembaga, platina, nikel, timah, batu bara, merupakan suatu daur hidrologi air (air tanah dan
migas dan panas bumi. Saat ini yang menjadi hujan) yang dalam perjalanannya berhubungan
perhatian para peneliti mengarah pada energi dengan sumber panas (heat source)
alternatif salah satu di antaranya energi panas bertemperatur tinggi, sehingga terbentuk air
bumi. Secara istilah, geothermal dapat diartikan panas yang dapat terperangkap dalam batuan
sebagai energi panas yang tersimpan dalam yang mempunyai permeabilitas tinggi. Uap air
batuan di bawah permukaan bumi dan fluida dan air panas tersebut akan muncul ke

192
Rais Tutu, dkk., Studi Analisis Karakterisasi dan Mikrostruktur Mineral Sedimen ... 193

permukaan melalui struktur-struktur seperti kepada pengukuran transmisi dan difraksi dari
sesar, atau rekahan. sinar X yang dilewatkan pada sampel padat.
Keberadaan manifestasi panas bumi di Difraksi sinar-X suatu teknik yang digunakan
permukaan, diperkirakan terjadi karena adanya untuk menentukan sistem Kristal, kualitas
perambatan panas dari permukaan atau karena Kristal, dan identifikasi campuran dan analisis
adanya rekahan-rekahan yang memungkinkan kimia.
fluida panas bumi mengalir ke permukaan.
METODE
Permandian air panas Sulili memang
terkenal mempunyai air dengan kandungan Penelitian ini merupakan penelitian
belerang yang dapat menyembuhkan penyakit eksperimental murni dan bersifat laboratories
kulit gatal-gatal ataupun rematik. Umumnya yang berfokus pada identifikasi jenis mineral,
mineral tersebut terdapat di dalam sedimen. struktur mikro dan kandungan mineral sedimen
Sedimen secara umum merupakan tanah atau sumber air panas Sulili Kabupaten Pinrang.
bagian-bagian tanah yang terangkut oleh air dari Lokasi pengambilan sampel terletak di
suatu tempat yang mengalami erosi pada suatu lingkungan Sulili, Kelurahan Maminasae,
daerah aliran sungai (DAS) dan masuk kedalam Kecamatan Palleteang, bagian Selatan Kabupaten
suatu badan air. Proses terjadinya sedimentasi Pinrang. Kabupaten Pinrang terletak antara
yaitu pengendapan sedimen hasil erosi yang 3o0400 Lintang Selatan dan 3o5300
terbawa oleh aliran air pada suatu tempat yang Lintang Selatan dan antara 119 37 00 Bujur
kecepatan alirannya melambat. Timur 120 08 00 Bujur Timur.
Mineral adalah senyawa anorganik yang Adapun alat yang digunakan dalam
terbentuk secara alamiah, padat dan mempunyai penelitian ini yaitu wadah tempat sampel, label
struktur dalam tertentu. Mineral mempunyai sebagai penanda sampel, bamboo, mortar,
sifat fisik tertentu pula: warna, kekerasan, oven/memmert, piknometer, penyaring/ ayakan
belahan, bentuk kristal dan demikian juga dengan 200 mesh. Sedangkan bahan yang digunakan
sifat optiknya. adalah sedimen di sekitar permandian air panas
Berbagai cara dapat dilakukan untuk Sulili Kabupaten Pinrang sebagai sampel.
mengetahui potensi sumber daya energi
khususnya di permandian air panas Sulili salah
satunya dengan cara menganalisis karakteristik
sedimen dan struktur mikro dengan
menggunakan karakterisasi X-Ray Diffraction
(XRD) dan Scanning Electron Microscope-
Energy Dispersive Spectroscopy (SEM- EDS),
untuk dapat mengetahui kandungan (unsur/
elemen) penyusun sedimen di sekitar sumber air
panas. Observasi dengan SEM dilakukan untuk
menyelidiki struktur mikro permukaan material. Gambar 1. Posisi pengambilan sampel dengan
X- Ray Diffraction (XRD) Merupakan metode model mesh
karakterisasi yang dapat memberikan informasi
Proses pengambilan sampel di lakukan
tentang susunan atom, molekul atau ion dalam
dengan menentukan titik sumber air panas,
bentuk padat/ kristal. Analisis berdasarkan
setelah itu mentukan lokasi pengambilan sampel.
194 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2015, hal. 192 - 201

Jarak dari sumber air panas ke sampel 1 adalah Pada gambar 2 diperlihatkan citra SEM
100 m sedangkan sampel 2 adalah 50 m. Hal sampel 1 dan sampel 2. Terlihat keadaan
ini juga di berlakukan pada sampel lainnya. morfologi sampel sedimen 1 dan sampel sedimen
Sampel sedimen kemudian diambil dengan 2 berupa lempengan-lempengan yang tidak
menggali tanah dengan kedalaman 1-2 m. Posisi teratur dengan ukuran yang bervariasi. Warna
pengambilan sampel ditunjukkan dalam gambar cerah yang tampak lebih dominan pada setiap
1. sampel sedimen merupakan elemen penyusun
yang memiliki nomor atom tinggi, sedangkan
Proses Karakterisasi warna gelap yang tampak pada permukaan
Kedelapan sampel yang diperoleh sampel merupakan elemen penyusun yang
ditimbang sebanyak 50 g, kemudian dimasukkan memiliki nomor atom rendah.
ke dalam oven untuk proses polikondensasi
pada suhu 70 C selama 2 jam. Selanjutnya, Tabel 1. Hasil analisis spektrum EDS sampel
setiap sampel digerus sampai halus menggunakan sedimen 1 dan sampel sedimen 2
mortar lalu kemudian diayak menggunakan Sedimen 1 Sedimen 2
ayakan 200 mesh. Sampel ini kemudian oksida Atom C Comp. C oksida Atom C Comp. C
dikarakterisasi dengan menggunakan alat SEM (at%) (wt %) (at%) (wt %)
SiO2 21,05 59,33 SiO2 19,79 55,21
DS (Scanning Electron Microscopy-Electron Al2O3 8,68 20,76 Al2O3 10,77 25,62
Dispersive Spectroscopy) untuk mengetahui Na2O 1,11 1,61 Na2O 1,20 1,74
MgO 1,12 2,13 MgO 1,21 2,27
topografi/morfologi sampel dan XRD (X-Ray SO3 0,43 1,63 K2O 1,28 2,81
Diffraction) untuk mengetahui struktur K2O 0,32 2,91 CaO 0,42 1,09
CaO 0,73 1,92 TiO2 0,37 1,36
kekristalan dan persentase mineral yang TiO2 0,38 1,41 FeO 2,95 9,90
terkandung di dalam sampel. FeO 2,47 8,31

HASIL DAN DISKUSI Hasil analisis EDS memberikan informasi


Sampel yang diuji dalam penelitian ini mengenai komposisi kimia sedimen tersebut
merupakan sedimen yang diambil disekitar sebagaimana diperlihatkan dalam tabel 1. Dari
sumber air panas Sulili di Kabupaten Pinrang. hasil karakterisasi di ketahui bahwa unsur
Hasil pengujian kedelapan sampel tersebut pembentuk dari sedimen pada sampel 1 dengan
ditunjukkan dalam gambar-gambar berikut. komposisi kimia yang paling tinggi adalah SiO2
sebesar 59.33 wt% dan Al2O3 sebesar 20.76
wt%. selain senyawa kimia tersebut terdapat pula
senyawa FeO sebesar 8.31 wt%, dan beberapa
senyawa- senyawa kimia lain dalam jumlah tidak
lebih dari 2 wt% yakni NaO2, MgO, SO3, K2O,
CaO, dan TiO2.
Sedangkan hasil yang diperoleh untuk
sampel sedimen 2, molar oksida tertingginya
adalah SiO2 55.21wt.%, selain senyawa kimia
(a) (b)
tersebut terdapat pula senyawa Al2O3 sebesar
Gambar 2. Struktur morfologi dan topografi
dengan skala bar 10 m (a) sampel sedimen 1, 25.62 wt.%, FeO sebesar 9.90 wt.% dan
(b) sampel sedimen 2. senyawa-senyawa kimia yang lain dalam jumlah
Rais Tutu, dkk., Studi Analisis Karakterisasi dan Mikrostruktur Mineral Sedimen ... 195

tidak lebih dari 2 wt.% yakni Na2O, MgO, senyawa FeO sebesar 8.95 wt%, dan beberapa
K2O, CaO, dan TiO2. senyawa-senyawa kimia lain dalam jumlah tidak
lebih dari 2 wt% yakni NaO2, TiO2, K2O, CaO,
MgO, dan SO3.
Sedangkan hasil yang diperoleh untuk
sampel sedimen 4, molar oksida tertingginya
adalah CaO 93,35 wt%, selain senyawa kimia
tersebut terdapat pula senyawa-senyawa lain
dalam jumlah yang tidak melebihi 2 wt% yaitu
Al2O3, Na2O, MgO, K2O, CaO, TiO2 dan klorin.
(a) (b)

Gambar 3. Citra SEM dengan skala bar 10 m


(a) sampel sedimen 3, (b) sampel sedimen 4.

Gambar 3 memperlihatkan citra SEM dari


sampel 3 dan sampel 4. Terlihat keadaan
morfologi sampel sedimen 3 dan sampel
sedimen 4 menunjukkan lempengan-lempengan
yang tidak teratur dengan ukuran yang (a) (b)
bervariasi. Warna cerah yang tampak lebih
dominan pada setiap sampel sedimen merupakan Gambar 4. Struktur morfologi dan topografi
elemen penyusun yang memiliki nomor atom dengan skala bar 10 m (a) sampel sedimen 5,
(b) sampel sedimen 6.
tinggi, sedangkan warna gelap yang tampak pada
permukaan sampel merupakan elemen penyusun
Gambar 4. Menunjukkan citra SEM untuk
yang memiliki nomor atom rendah.
sampel 5 dan 6. Dari gambar tersebut tampak
bahwa keadaan morfologi sampel menunjukkan
Tabel 2. Hasil analisis spektrum EDS pada
gumpalan-gumpalan yang tidak teratur dengan
sampel sedimen 3 dan 4
Sedimen 3 Sedimen 4 ukuran yang bervariasi. Warna cerah yang
oksida Atom Comp. C oksida Atom Comp. C tampak lebih dominan pada setiap sampel
C (at%) (wt %) C (at%) (wt %)
SiO2 19.31 54.36 SiO2 1.29 2,82
sedimen merupakan elemen penyusun yang
Al2O3 10.50 25.08 Al2O3 0.40 0,74 memiliki nomor atom tinggi, sedangkan warna
Na2O 0.97 1.41 Na2O 0.97 1,09 gelap yang tampak pada permukaan sampel
FeO 2,66 8.95 CaO 45,81 93,35
TiO2 0. 34 1.28 K2O 0,64 1,09 merupakan elemen penyusun yang memiliki
CaO 0.43 1.12 SO3 0,14 0,42 nomor atom rendah.
K2O 1.35 2.98 MgO 0,17 0,25
MgO 1.44 2.72 - 0,18 0,23
SO3 0.56 2.10 Tabel 3. Hasil analisis spektrum EDS sampel
sedimen 5 dan 6
Tabel 2 di atas memberikan informasi unsur Sedimen 5 Sedimen 6
oksida Atom Comp. C oksida Atom Comp. C
pembentuk dari sampel sedimen 3 dengan C (at%) (wt %) C (at%) (wt %)
komposisi kimia yang paling tinggi adalah SiO2 SiO2 3.02 6.74 SiO2 22.39 63.08
Al2O3 0.59 1.12 Al2O3 6.86 16.40
sebesar 54.36 wt% dan Al2O3 sebesar 25.08 wt%. Na2O 1.22 1.40 Na2O 2.02 2.94
Selain senyawa kimia tersebut terdapat pula MgO 0.35 0.53 MgO 0.94 1.78
196 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2015, hal. 192 - 201

Sedimen 5 Sedimen 6 warna gelap yang tampak pada permukaan


oksida Atom Comp. C oksida Atom Comp. C sampel merupakan elemen penyusun yang
C (at%) (wt %) C (at%) (wt %)
K2O 0.55 0.96 K2O 2.09 4.61 memiliki nomor atom yang rendah.
CaO 41.81 87.02 CaO 1.56 4,12
P 2O 5 0.12 0.32 TiO2 0.10 0,36 Tabel 4. Hasil analisis spektrum EDS sampel
SO3 0.35 1.03 FeO 1.84 6,20 sedimen 7 dan 8
0.37 0.48 SO3 0.14 0,52
FeO 0.15 0.39
Sedimen 7 Sedimen 8
oksida Atom Comp. C oksida Atom Comp. C
Tabel 3 di atas memberi informasi tentang C (at%) (wt %) C (at%) (wt %)
unsur pembentuk sampel sedimen 5 dengan SiO2 19.85 56.15 SiO2 23.91 68.56
Al2O3 10.15 24.37 Al2O3 5.75 13.98
komposisi kimia yang paling tinggi adalah CaO
Na2O 1.26 1.84 Na2O 1.27 1.87
sebesar 87,02 wt%. Selain itu, juga terdapat FeO 2.34 7.91 MgO 0.86 1.66
senyawa SiO2 sebesar 6,74 wt% dan beberapa TiO2 0.32 1.21 K2O 0.77 1.74
CaO 0.48 1.28 CaO 1.27 3.41
senyawa-senyawa kimia lain dalam jumlah tidak K2O 1.28 2.84 FeO 1.47 5.04
lebih dari 2 wt% yaitu Al2O3, NaO2, TiO2, K2O, MgO 1.32 2.51 SO3 0.73 2.81
SO3 0.50 1.89 - 0.12 0.20
CaO, MgO, SO3, FeO dan klorin. TiO2 0.19 0.73
Untuk sampel 6, molar oksida tertinggi yang
diperoleh adalah SiO2 sebesar 63,08 wt%. Selain Tabel 4 di atas memberikan informasi unsur
itu juga terdapat senyawa-senyawa Al2O3 sebesar pembentuk dari sampel sedimen 7 dengan
16,40 wt%, FeO 6,20%, K2O 4,61%, dan CaO komposisi kimia yang paling tinggi adalah SiO2
4,12 wt%. Beberapa senyawa kimia lain dalam sebesar 56.15 wt%. Selain senyawa kimia
jumlah yang tidak lebih dari 2 wt% adalah Na2O, tersebut, terdapat pula senyawa Al2O3 sebesar
MgO, TiO2, dan SO3. 24,37 wt%, FeO sebesar 7,91 wt% dan beberapa
senyawa-senyawa kimia lain dalam jumlah tidak
lebih dari 2 wt% yakni NaO2, TiO2, K2O, CaO,
MgO, dan SO3.
Sedangkan hasil yang diperoleh untuk
sampel sedimen 8, molar oksida tertingginya
adalah SiO2 sebesar 68.56 wt.%, selain senyawa
kimia tersebut terdapat pula senyawa Al2O3 13.98
wt.%, FeO 5.04 wt.%, dan CaO 3.41 wt.%.
(a) (b)
Beberapa senyawa kimia yang lain dalam jumlah
Gambar 5. Struktur morfologi dan topografi
tidak lebih dari 2 wt.% yakni Na2O, MgO, K2O,
dengan skala bar 10 m (a) sampel sedimen 7 (b)
sampel sedimen 8 SO3, klorin dan TiO2.
Gambar 6 berikut memperlihatkan pola
Gambar 5 menunjukkan citra SEM sampel difraktogram XRD sampel sedimen 1. Pola
sedimen 7 dan sedimen 8. Tampak keadaan difragtogram yang di hasilkan menunjukkan
morfologi sampel sedimen 7 dan sampel sedimen bahwa mineral-mineral yang terdapat pada
8 menunjukkan gumpalan-gumpalan yang tidak sampel sedimen 1 tersebut masih dalam fase
teratur dengan ukuran yang bervariasi. Warna kristal. Hal ini di tandai dengan melihat puncak
cerah yang tampak lebih dominan pada sampel difraksi yang tajam.
sedimen merupakan elemen penyusun yang
memiliki nomor atom yang tinggi, sedangkan
Rais Tutu, dkk., Studi Analisis Karakterisasi dan Mikrostruktur Mineral Sedimen ... 197

Gambar 6. Pola difraktogram XRD sampel


sedimen 1 Gambar 9. Persentase kandungan mineral
sampel sedimen 2
Pada umumnya sampel sedimen 1
mengandung kaolinite dan quartz seperti yang Untuk sampel sedimen 2, pola difraktogram
terlihat pada gambar 7. yang di hasilkan menunjukkan bahwa mineral-
mineral yang terdapat pada sampel masih dalam
fase kristal. Hal ini ditandai dengan adanya
puncak difraksi yang tajam. Hasil difraktogram
menunjukkan bahwa sampel sedimen 2
umumnya mengandung kaolinite dan quartz
seperti yang terlihat dalam Gambar 8 di atas.
Persentase kandungan mineral sampel
sedimen 2 dapat dilihat dalam Gambar 9. Pada
gambar tersebut terlihat bahwa komposisi
dominan mineral sampel sedimen 2 adalah quartz
Gambar 7. Persentase kandungan mineral sebesar 41 %, kaolinit-1A sebesar 28%, anorthite
sampel sedimen 1
sebesar 19%, dan beberapa mineral dalam jumlah
kecil yakni Illite- 1M(NR), sebesar 9% dan
Pada gambar 7 tampak bahwa komposisi
magnetite, syn sebesar 2,5%.
dominan mineral sampel sedimen 1 adalah
Untuk sampel 3, pola difraktogramnya
Kaolinite-2M sebesar 38 % dan Quartz,syn
ditunjukkan dalam gambar 10 berikut.
sebesar 32%, dan Illite sebesar 21%, dan
beberapa mineral dalam jumlah kecil yakni Ruby
HP, Corundum HP sebesar 7% dan Magnetite,
syn sebesar 1,8%.

Gambar 10. Pola difraktogram sampel sedimen 3

Gambar 8. Pola difraktogram sampel sedimen 2


198 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2015, hal. 192 - 201

Berdasarkan hasil difraktogram XRD sampel sedimen 4 berada dalam fase Kristal. Hal
tersebut, umumnya sampel sedimen 3 ini di tandai dengan puncak difraksi yang tajam.
mengandung kaolinite, quartz dan illite. Pola Umumnya sampel sedimen 4 mengandung
difragtogram yang di hasilkan menunjukkan Calcite seperti yang tampak dalam gambar 13
bahwa mineral-mineral yang terdapat pada berikut.
sampel sedimen 3 tersebut masih dalam fase
Kristal. Hal ini di tandai dengan adanya puncak
difraksi yang tajam.

Gambar 13. Persentase kandungan mineral


sampel sedimen 4

Gambar 11. Persentase kandungan mineral Pada gambar 13 di atas tampak bahwa
sampel sedimen 3 komposisi dominan mineral sampel sedimen 4
adalah calcite, syn sebesar 99,6 %, dan mineral
Pada gambar 11 tampak bahwa komposisi dalam jumlah kecil yakni Aluminium Graphite
dominan mineral sampel sedimen 3 adalah sebesar 0,39%.
kaolinite-1A sebesar 41 %, quartz sebesar 34%, Untuk sampel 5, pola difraktogramnya
dan illite sebesar 16%. Beberapa mineral juga diperlihatkan dalam gambar 14 berikut.
terdapat dalam jumlah yang kecil yakni
Aluminium Oxide, sebesar 7% dan Magnetite,
syn sebesar 2,8%.
Gambar 12 berikut menunjukkan pola
difraktogram untuk sampel 4.

Gambar 14. Pola difraktogram XRD sampel


sedimen 5

Pola difragtogram yang dihasilkan untuk


sampel 5 menunjukkan bahwa mineral-mineral
yang terdapat dalam sampel sedimen 5 juga
Gambar 12. Pola difraktogram XRD sampel
sedimen 4 berfase kristal yang tampak dari adanya puncak-
puncak difraksi yang tajam. Hasil difraktogram
Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa XRD yang ditunjukkan dalam gambar 15,
pola difragtogram yang dihasilkan menunjukkan memperlihatkan bahwa umumnya sampel
bahwa mineral-mineral yang terdapat pada sedimen 5 mengandung Calcite.
Rais Tutu, dkk., Studi Analisis Karakterisasi dan Mikrostruktur Mineral Sedimen ... 199

Gambar 15. Persentase kandungan mineral Gambar 17. Persentase kandungan mineral
sampel sedimen 5 sampel sedimen 6

Berdasarkan gambar 15 di atas tampak Pada gambar 17 terlihat bahwa komposisi


bahwa komposisi dominan mineral sampel dominan mineral sampel sedimen 6 adalah
sedimen 5 adalah calcite sebesar 97,9 %. Selain Quartz sebesar 57%, Albite sebesar 39%, dan
itu terdapat pula mineral lain dalam jumlah kecil beberapa mineral dalam jumlah kecil yakni
yakni aluminium graphite-2H, syn sebesar Aluminium Magnetite sebesar 3,1% dan Anatase
2,06%. sebesar 0,8%.
Untuk sampel 6, difraktogram XRD Untuk sampel sedimen 7, difraktogram
diperlihatkan seperti dalam gambar 16 berikut. XRD yang diperoleh diperlihatkan dalam gambar
18 berikut.

Gambar 16. Pola difraktogram XRD sampel


sedimen 6 Gambar 18. Pola difraktogram XRD sampel
sedimen 7
Berdasarkan hasil difraktogram di atas, Berdasarkan hasil difraktogram XRD di
dapat diketahui bahwa sampel sedimen 6 atas, terlihat bahwa pada umumnya sampel
mengandung quartz. Pola difragtogram yang sedimen 7 mengandung quartz. Dari pola
dihasilkan menunjukkan bahwa mineral-mineral difragtogram tampak bahwa mineral-mineral
yang dalam sampel sedimen 6 tersebut berada yang terdapat pada sampel sedimen 7 berada
dalam fase Kristal. Hal ini terlihat dengan adanya dalam fase kristal yang ditunjukkan oleh adanya
puncak difraksi yang tajam. Komposisi mineral adanya puncak difraksi yang tajam.
sampel 6 diperlihatkan dalam gambar 17 berikut.
200 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2015, hal. 192 - 201

Gambar 19. Persentasi kandungan mineral Gambar 21. Persentase kandungan mineral
sampel sedimen 7 sampel sedimen 8

Gambar 19 menunjukkan bahwa komposisi Pada gambar 21 tampak bahwa komposisi


dominan mineral sampel sedimen 7 terdiri atas dominan mineral sampel sedimen 8 adalah quartz
quartz, kaolinite, dan illite dengan komposisi sebesar 42 %, pyrophyllite sebesar 36%, albite
masing-masing secara berturut-turut adalah 47%, sebesar 15,4% dan mineral dalam jumlah kecil
dan 20%. Selain itu terdapat juga mineral lain yakni illite sebesar 5% dan magnetite sebesar
dalam jumlah kecil yakni magnetite sebesar 4% 1,5%.
dan albite sebesar 2%. Berdasarkan hasil karakterisasi SEM-EDS
Hasil difraktogram untuk sampel terakhir, dan XRD yang telah digambarkan di atas,
yaitu sampel sedimen 8, diperlihatkan dalam diperoleh bahwa sedimen yang diperoleh dari
gambar 20 berikut. sumber air panas Sulili Kabupaten Pinrang secara
dominan mengandung SiO2 dam CaO. Di
samping itu, berdasarkan hasil pengujian sampel
sedimen diketahui beberapa jenis mineral yang
terkandung secara dominan pada kedelapan
sampel yang diuji. Mineral-mineral tersebut
adalah kaolinite-2M, quartz,syn, quartz, kaolinit-
1A, calcite,syn, albite, kaolinite, pyrophylite.
Besarnya persentasi kandungan mineral
kaolinite pada sampel sedimen 1, 2 dan 3 yang
Gambar 20. Pola difraktogram XRD sampel tampak dari hasil analisis ini, disebabkan oleh
sedimen 8
tingginya kandungan komposisi senyawa
Berdasarkan hasil difraktogram XRD (oksida) berupa Al2O3 yang dimiliki oleh sampel-
tersebut, diperoleh informasi bahwa umumnya sampel tersebut. Hal ini tampak lebih jelas dari
sampel sedimen 8 mengandung quartz. Pola hasil analisis EDS, di mana persentase
difragtogram yang dihasilkan juga menunjukkan kandungan Al2O3 untuk sampel 1, 2, dan 3 secara
bahwa mineral-mineral yang terdapat pada berturut-turut adalah 20,78 wt%, 25,62 wt% dan
sampel sedimen 8 tersebut berada dalam fase 25,08 wt%.
kristal. Hal ini ditandai dengan puncak difraksi
SIMPULAN
yang tajam.
Komposisi mineral sampel sedimen 8 Keadaan morfologi kedelapan sampel yang
ditunjukkan dalam gambar 21 berikut. dianalisis dalam penelitian ini umumnya
berbentuk lempengan dan gumpalan yang
menadnung cacat dan ukuran yang bervariasi.
Rais Tutu, dkk., Studi Analisis Karakterisasi dan Mikrostruktur Mineral Sedimen ... 201

Kandungan mineral pada sampel sedimen


tersebut didominasi oleh mineral kaolinite dan
quartz.

DAFTAR RUJUKAN
Suhartono, N. (2012). Pola Sistim Panas dan
Jenis Geothermal dalam Estimasi
Cadangan Daerah Kamojang. Jurnal
Ilmiah MTG, Vol 5, No. 2, Juli, 3-4.
Arsyad.R. (2002). Kebijakan Pemerintah Daerah
Mengenai Potensi Panas Bumi dalam
Memenuhi Kebutuhan Listrik di Sumatera
Selatan. Sumatera Selatan: Dinas
Pertambangan dan Pengembangan Energi
Provinsi Sumatera Selatan.
Arsyad, S. (2000). Konservasi Air dan Tanah.
Bogor: IPB Press.
Arsyad, M. (2002). Pengetahuan Tentang Bumi.
Makassar: UNM Press.
Subaer. (2012). Pengantar Fisika Geopolimer,
Program Penulisan Buku Teks
PerguruanTinggi, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Makassar
Zakaria. (2003). Analisis Kandungan Mineral
Magnetik pada Batuan Beku daerah
istimewa yogyakarta dengan metode X-
Ray Diffraction. Kendari: Universitas
Haluoleo: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.

Vous aimerez peut-être aussi