Vous êtes sur la page 1sur 4

Studi Kelayakan PT.

Buton Aspalt Nusantara

BAB IX
PEMASARAN

IX.1. Struktur Organisasi


Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang
oleh seorang manajer pemasaran yang akan bertanggung jawab pada direktur
perusahaan PT. BAN. Manajer pemasaran membawahi sejumlah individu yang
dikelompokan kedalam dua sub bagian yaitu:

1. Sub bagian perencanaan pemasaran


Berperan sebagai perencana penjualan hasil produksi hingga ke
konsumen yang meliputi penciptaan hubungan jaringan antara perusahaan
dan pasar (konsumen), identifikasi keinginan pasar atas spesifikasi produk
yang diinginkan, dan penyesuaian strategi pemasaran. Bagian perencanaan
pemasaran bertanggung jawab akan strategi pemasaran yang diterapan oleh
PT. Buton Aspalt Nusantara.

2. Sub bagian penjualan umum dan transportasi


Berperan dalam segala tugas penjualan barang hasil produksi pada
pasar (konsumen) yang didasarkan pada perencanaan pemasaran, serta
bertanggung jawab terhadap transportasi aspal alam dari pabrik pengolah
hingga pelabuhan (pengapalan), juga bertanggung jawab terhadap
peralatannya serta sarananya.

Bagan organisasi pemaran yang akan diterapkan pada PT. BAN adalah
dengan menunjuk manager pemasaran yang membawahi sejumlah individu
dengan tugas yang telah ditentukan sebelumnya, bagan organisasi PT BAN dapat
dilihat pada ( Gambar 9.1 ).
Studi Kelayakan PT.Buton Aspalt Nusantara

Direktur

Manager
Pemasaran

Sub Bagian Sub Bagian


Perencanaan Penjualan
Pemasaran Umum

Gambar 9.1
Bagan Organisasi Pemasaran PT.BAN

IX.2. Prospek Pemasaran


PT. BAN mengerahkan banyak upaya dalam usahanya memastikan
produk-produknya digunakan dengan benar karena menyadari betapa pentingnya
membawa solusi yang tepat untuk pembangunan konstruksi dan pemeliharaan
jalan bagi para konsumen.
Pemasaran produk aspal buton sendiri ini telah menembus pasar luar
negeri dan juga pasar dalam negeri, pasar luar negeri dari produk-produk aspal
alam buton adalah Negara China dan Myanmar, penggunaan produk aspal alam
yang berasal dari Indonesia telah dilakukan di negara China dan Myanmar,
contohnya dapat dilihat dari pengaspalan jalan tol Badaling di Beijing dan tol
Yangon-Mandalay (Gambar 9.2). Sementara untuk pasar dalam negeri hasil
produksi telah dipasarkan keberbagai wilayah Indonesia.

Gambar 9.2
(a) Pengaspalan di Myanmar (b) China, dengan Produk Aspal asal Indonesia
Studi Kelayakan PT.Buton Aspalt Nusantara

Berdasarkan komitmen dari Pemerintah Republik Indonesia melalui


Kementerian Pekerjaan Umum, berkomitmen menggunakan aspal buton, hal ini
dapat dilihat pada tahun 2010, dimana penggunaan aspal buton ditingkatkan
menjadi 33.477,94 ton senilai Rp 2,3 triliun, volume asbuton sebanyak 33.477,94
ton tersebut akan digunakan untuk melapisi jalan nasional sepanjang 463,20 Km
yang tersebar di 27 provinsi.
Target tersebut lebih besar dari penggunaan pada tahun 2009 di seluruh
Indonesia sebanyak 21.265,51 ton untuk pelapisan jalan. Sehingga penggunaan
produk lokal bisa lebih banyak terserap dari pada harus mengunakan aspal impor
yang merupakan aspal minyak. Pasar dalam negeri yang masih terbuka dengan
prospek yang baik tentunya harus dimanfaatkan dan segera diambil alih.
Dengan Adanya komitmen dari pemerintah itulah maka prospek
pemasaran dalam negeri dari aspal alam buton menjadi sangat baik karena di
dukung oleh peraturan menteri Pekerjaan Umum No 35 tahun 2006 Tentang
Peningkatan Pemanfaatan aspal Buton untuk pemeliharaan dan pembangunan
jalan nasional. Adanya dukungan pemerintah pusat ataupun daerah tentang
penggunaan aspal hasil produksi pulau buton maka semakin membuka peluang
penjualan dan tersedianya pasar yang dapat menyerap hasil produksi dari PT
Buton Aspalt Nusantara.
Kebutuhan Indonesia akan aspal berkisar diangka 600.000 hingga
1.000.000 ton per tahun, sementara ketersediaan aspal yang di produksi oleh
Pertamina hanya berkisar diangka 450.000 hingga 600.000 Ton pertahun, hal ini
membuka peluang bagi PT.BAN untuk memasarkan hasil produksinya.
Ditambah lagi dengan ketersediaan aspal minyak yang semakin terbatas dan
harga dari aspal minyak yang cenderung naik serta mahal ( Gambar 9.3), maka
prospek penggunaan aspal alam menjadi semakin baik.
Studi Kelayakan PT.Buton Aspalt Nusantara

Gambar 9.3
Grafik Kenaikan Harga Aspal Minyak 2005-2008

Secara umum berikut ini adalah hal-hal yang dapat mendorong konsumsi
dari produk yang dihasilkan oleh PT. Buton Aspalt Nusantara, hal hal
tersebut antara lain :
1. Kebijakan Pemerintah yang mendukung peningkatan penggunaan aspal
alam.
2. Produksi aspal minyak perusahaan dalam negeri (Pertamina) yang tidak
memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri.
3. Kebutuhan aspal Negara-negara sekitar yang semakin tinggi karena
pembangunan jalan terus dilakukan.
4. Ketersediaan aspal alam yang sejauh ini hanya tersedia dipulau Buton
menyebabkan persaingan produsen tidak terlalu besar.

Vous aimerez peut-être aussi