Vous êtes sur la page 1sur 9

LAPORAN PRAKTIKUM

ACARA 1
Pengenalan Alat Analisis Kualitas Air

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


Praktikum Kualitas Air
Yang dibina oleh Dosen Drs. Didik Taryana, M.Si

Oleh :
Ali Atur Rodiansyah [120722420605]

FAKULTAS ILMU SOSIAL


ILMU GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Januari 2014
1. TUJUAN
- Memperkenalkan alat untuk analisis kualitas air
- Mahasiswa mengetahui cara kerja dan cara penggunaan alat analisis kualitas air

2. ALAT dan BAHAN


Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan analisis kualitas air diantaranya :
a. Burret
b. Statif
c. Elemeyer
d. Gelas Ukur
e. Tabung Reaksi
f. Bekker
g. PH Meter atau EC meter
h. Water Checker
i. Timbangan Analitik
j. Botol Sampel
k. Oven
l. SPF (Spectofotometer)

3. CARA KERJA ALAT


1. Gunakan botol sampel untuk menyimpan air yang diperoleh dari daerah pengambilan sampel
untuk di analisis di laboratorium.
2. Siapkan burret dan sterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan air aquades.
3. Isi burret dengan reagen atau reaktor yang sudah diukur dengan menggunakan gelas ukur.
Gunakan corong dengan hati-hati untuk mengisi reagen pada burret agar tidak tumpah.
4. Pada saat pengisian reagen,atau reaktor kran pada burret harus dalam keadaan tertutup agar
tidak menetes.
5. Sterilkan Elemeyer terlebih dahulu dengan menggunakan aquades.
6. Gunakan Elemeyer untuk melakukan analis terhadap air. Kemudian letakkan Elemeyer
dibawah burret.
7. Buka kran yang ada pada burret agar sampel dapat keluar
8. Setelah reagen menetes pada air yang ada pada elemeyer, lalu putar elemeyer hingga air pada
eleme
yer berubah warna.
9. Jika elemeyer terbatas, kita dapat menggunakan tabung reaksi. Selain itu tabung reaksi juga
digunakan untuk mengitung suspensi, dengan mengunakan kertas untuk mengambil sedimen
lalu sedimen tersebut dapat di analisis dengan menimbang sedimen yang ada dengan
timbangan analitik, namun terlebih dahulu timbang alat yang akan digunakan untuk
menyimpan sedimen. Setelah dilakukan penimbangan kemudian oven sedimen tersebut.
10. Untuk mengetahui PH atau tingkat keasaman dapat digunkan PH meter atau EC meter dapat
juga menggunakan waterchecker. Air ditetesi dengan reagen, lalu masukan pada alat atau
wadah,lalu masukan waterchecker pada alat yang terisi air tersebut lalu cek PH dengan
memencet tombol PH. Begitu jika ingin diketahui tingkat kekeruhan dan sebagainya.
11. Adapun untuk mengetahui sifat-sifat dan kandungan bahan kimia pada air dapat peroleh
hasilnya dengan menggunaan spectrofotometer.

4. HASIL PRAKTIKUM

No Nama alat Gambar Keterangan


1 Burret Buret adalah salah satu alat
laboratorium kaca atau Glassware
yang berbentuk silinder yang
memiliki garis ukur dan sumbat
keran pada bagian bawahnya. Ia
digunakan untuk meneteskan
sejumlah reagen cair dalam
eksperimen yang memerlukan
presisi, seperti pada eksperimen
titrasi. Buret sangatlah akurat, buret
kelas A memiliki akurasi sampai
dengan 0,05 cm3. Langkah-
langkah penggunaanya adalah:
1. Burret yang akan di pakai di
sterilkan terlebih dahulu dengan
menggunakan air Aquades
2. Gunakan corong dan gelas ukur
untuk memasukan reagen pada
burret.
3. Keran yang ada pada burret harus
dalam keadaan tertutup.
4. Dalam meneteskan reagen pada air
yang akan di analisis, maka keran
pada burret dapat di buka secara
perlahan.
5. Pada saat melakukan penetesan
dengan membuka keran dianjurkan
dalam keadaan duduk dan siku
bertumpu pada meja, hal ini
bertujuan untuk keseimbangan atau
mengurangi gerakan yang tidak di
perlukan saat pengukuran.

2 Statif Terbuat dari besi atau baja yang


berfungsi untuk menegakkan buret,
corong, corong pisah dan peralatan
gelas lainnya pada saat digunakan.

3 Elemeyer Labu Erlenmeyer : berupa gelas


yang diameternya semakin ke atas
semakin kecil dengan skala
sepanjang dindingnya. Ukurannya
mulai dari 10 mL sampai 2 L.
Fungsi :
1. Untuk menyimpan dan
memanaskan larutan
2. Menampung filtrat hasil
penyaringan
3. Menampung titran (larutan yang
dititrasi) pada proses titrasi
Cara penggunaan:
1. Elemeyer di sterilkan terlebih
dahulu dengan aquades.
2. Lalu hitung air yang dimasukan
pada elemeyer.
3. Elemeyer yang sudah diisi dengan
air di simpan di bawah burret yang
sudah di jepit dengan statif.
4. Lalu cairan reagen yang ada pada
burret perlahan di teteskan pada air
yang ada pada elemeyer dengan
membuka keran yang ada pada
burret.
5. Air yang sudah tercampur dengan
reagen kemudian di putar-putar
secara perlahan sampai air yang ada
pada elemeyer berubah warna.
4 Gelas ukur Berupa gelas tinggi dengan skala di
sepanjang dindingnya. Terbuat dari
kaca atau plastik yang tidak tahan
panas. Ukurannya mulai dari 10 mL
sampai 2 L.
Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan
tidak memerlukan tingkat ketelitian
yang tinggi dalam jumlah tertentu
5 Tabung reaksi Tabung reaksi digunkanan apabila
tabug elemeyer terbatas. Tabung
reaksi dapat digunakan untuk
melakukn analisis suspensi.
Caranya dengan memasukkan
sampel sedimen yang diambil dan
ditambahkan dengan aquades,
kemudian dikocok-kocok.

6 Bekker Berupa gelas tinggi, berdiameter


besar dengan skala sepanjang
dindingnya. Terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan terhadap
panas hingga suhu 200C. Ukuran
alat ini ada yang 50 mL, 100 mL
dan 2 L.
Fungsi :
1. Untuk mengukur volume larutan
yang tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi
2. Menampung zat kimia
3. Memanaskan cairan
4. Media pemanasan cairan
7 PH meter / EC PH meter atau EC meter, Keduanya
meter digunakan untuk mengetahui
tingkat keasaman ataupun kebasaan
air dengan skala 0 sampai 14, dan
untuk mengetahui konduktifitas
larutan. Cara kerjanya :
1. Tabung/wadah beri air dan tetesi
dengan reagen dengan proporsi
yang sesuai batasan
2. Kemudian masukkan alat
kemudian ukur
3. PH meter kemudian akan
mengeluarkan hasil dari
pengukuran tersebut
8 Water Checker Memiliki fungsi utama sebagai alat
ukur kualitas air, diantaranya untuk
mengukur suhu, kekeruhan air,
oksigen terlarut, konduktivitas, PH,
potensial reduksi-oksidasi (ORP)
Cara Kerjanya :
Masukkan air pada wadah yang
ada. Untuk cek PH, masukkan air
kemudian tambahkan dengan pH
standart sesuai batasan yang
ditentukan agar hasil data yang
terbaca sesuai
Untuk cek konduktifitas, masukkan
air kemudian tambahkan cairan
elektroda, kemudian pencet tombol
EC dan baca hasil pada monitor
Untuk mengetahui turbiditas,
cukup masukkan air dalam wadah,
kemudian masukkan alat dan baca
hasil pada monitor
9 Timbangan Timbangan analtik digunakan
Analitik untuk menimbang berat/massa
benda. Ketelitian timbangan
analitik ini mencapai 0,001 gr.

10 Botol Sampel Botol ini berfungsi untuk tempat


penyimpanan sampel sebuah bahan
penelitian, Sampel air yang
diperoleh dari daerah pengamatan
diamsukan pada botol sampel.
Botol sampel ini memiliki
ketahanan terhadap panas, dan lebih
keras daripada botol biasa.
11 Oven Oven digunakan untuk
mengeringkan sampel pada
sedimen yang terkandung dalam
air, dengan mengeringnya air pada
sampel sedimen, maka akan di
peroleh berat murni sedimen

12 Spektofotomet Merupakan alat yang digunakan


er untuk mengukur absorbansi dengan
5. cara melewatkan cahaya dengan
PEM panjang gelombang tertentu pada
BAH suatu obyek kaca atau kuarsa yang
ASA disebut kuvet.Sebagian dari cahaya
N tersebut akan diserap dan sisanya
akan dilewatkan. Nilai absorbansi
dari cahaya yang dilewatkan akan
sebanding dengan konsentrasi
larutan di dalam kuvet.
Dala
m melakuka

Pengenalan alat analisis air ini bertujuan untuk memberi pengetahuan tentang alat-alat
yang di gunakan untuk proses analisa kualitas air, Analisa kualitas air menggunakan perlatan
labolatorium kimia dan beberapa alat khusus lainnya. Perlatan labolatorium kimia tersebut
diantaranya adalah statif, perlatan tabung (burret, elemeyer, gelas ukur, bekker, dan botol
sampel) ,PH meter untuk mengetahui kandungan asam air dan EC meter untuk mengetahui
tingkat konduktivitas air maupun kekeruhan air

Dalam penyimpanan sampel analisis kualitas air, sampel sebaiknya di simpan di botol
sampel, botol sampel ini mempunyai kekuatan dan fungsi yang di peruntukan untuk
penyimpanan sampel aman. Adapun alat yang digunakan untuk mengukur sampel air dan
reagen digunakan peralatan tabung diantaranya burret, elemeyer, gelas ukur, tabung reaksi
dan bekker. Kelima alat tersebut memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda karena
berkaitan juga dengan ukuran tabung dan juga skala yang tertera di tabung. Dari ke lima alat
tersebut, memiliki tingkat akurasi yang berbeda. Burret memiliki tingkat akurasi sampai
dengan 0,05 cm3. Akurasi Pengukuran burret sangatlah akurat, burret kelas A memiliki
akurasi sampai dengan 0,05 cm3 lebih akurat dibandingkan gelas ukur maupun pipet tetes.

Timbangan analitik berfungsi untuk menimbang sedimen. berbeda dengan timbangan


biasa timbangan analitik memiliki tingkat akurasi yaitu 0,001 gram. Untuk menghilangkan
kandungan air dalam sampel maka sampel atau sedimen di keringkan dengan menggunakan
oven. Sedangkan untuk mengidentiikasi suspensi material tanah maka dapat digunakan
tabung reaksi dengan menambahkan aquades kemudian dikocok-kocok.

PH meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman (PH).
Sebelum menggunakan alat PH meter, terlebih dahulu lakukan proses kalibrasi, sesuaikanan
alat dengan standar pH(buffer pH), yaitu larutan dengan nilai keasaman yang sudah di
ketahui untuk berbagai tingkat suhu. Cara kerja alat ini adalah dengan cara mencelupkan
elektroda kedalam air yang akan diukur (kira-kira kedalaman 5cm) dan secara otomatis alat
bekerja mengukur. Pada saat pertama dicelupkan angka yang ditunjukkan oleh display masih
berubah-ubah, tunggulah kira-kira 2 sampai 3 menit sampai angka digital stabil. Pemahaman
tersebut sangat penting karena juga untuk mengetahui jenis cairan reagen yang akan
digunakan sebagai campuran dalam analisis air.

Untuk mengukur PH maupun konduktifitas air dapat juga digunakan alat Water
Checker. Penggunaan PH meter untuk melakukan pengukuran PH dapat dilakukan dengan
cara mencampur air dengan cairan PH standart sesuai aturan komposisi yang ditentukan,
sedangkan untuk mengukur konduktifitas air maka sampel air ditambahkan dengan cairan
konduktor sesuai komposisi yang sudah ditentukan. Water Checker jug adapt digunakan
untuk mengukur turbiditas air dan cara identifikasinya cukup mudah yaitu
denganmemasukkan air dalam alat tanpa campuran apapun.

Spektofotometer merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan
untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang
didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. peralatan yang digunakan dalam
spektrofotometri disebut spektrofotometer. cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya
visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang
lebih berperan adalah elektron valensi.

Kelebihan spektofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari


sinar putih dapat lebih terseleksi.Suatu spektrofotometer tersusun atas sumber spektrum
tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko
dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun
pembanding. Sumber yang biasa digunakan pada spektroskopi absorbsi adalah lampu
wolfram, lampu hidrogen atau lampu deuterium digunakan sebagai sumber pada daerah Uv.

Kebaikan lampu wolfram adalah energi radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada
berbagai panjang gelombang. Untuk memperoleh tegangan yang stabil dapat digunakan
transformeter. Monokromator digunakan untuk memperoleh sumber radiasi yang
monokromatis. Alatnya dapat berupa prisma ataupun grating. Untuk mengarahkan sinar
monokromatis yang diinginkan dari hasil penguraian ini dapat digunakan celah. Jika celah
posisinya tetap maka prisma atau gratingnya yang diteruskan untuk mendapatkan yang
diinginkan. Sel absorbsi pada pengukuran di daerah tampak kuvet kaca atau kaca korex dapat
digunakan, tetapi pada pengukuran di daerah UV kita harus menggunakan sel kuarsa karena
gelas tidak tembus pada daerah ini. Sel yang terbaik adalah kuarsa atau gelas hasil leburan
serta seragam keseluruhannya. Sedangkan detektor adalah memberikan respon terhadap
berbagai panjang gelombang.

6. KESIMPULAN
Dalam perkenalan alat analisis kualitas air ini menggunakan peralatan labolatorium
kimia yang relative banyak, yang memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda satu sama lain.
Peralatan yang digunakan diantaranya adalah perlatan tabung (burret, elemeyer, gelas ukur,
bekker, dan botol sampel) PH meter untuk mengetahui kandungan asam air, EC meter untuk
mengetahui tingkat konduktivitas air, spektrofotometer yang menganalisis suatu sampel
secara kualitatif dan kuantitatif melalui interaksi antara materi dengan cahaya, serta oven
yang digunakan untuk mengeringkan sampel. Sebelum melakukan analisis sebaiknya
mahsiswa mengerti tentang fungsi dan peranan masing-masing alat, dari cara penggunaanya,
merawat maupun, manfaanya dan kekurangan kelabihan alat tersebut..

7. DAFTAR RUJUKAN
Anonim, 2013, Pengertian dan Fungsi Buret (online), (http://www.alatlabor.com/art
icle/detail/67/pengertian-dan-fungsi-burret), diakses pada tanggal 25 Januari 2014.
Anonim.2013.Spektofotometer. (online), (http://tekkimunnes.blogspot.com/2013/03/sp
ektrofotometer.html), diakses pada tanggal 25 Januari 2014.
Anonim, 2008, Materi Kimia: Alat Praktikum, (online),
(http://chemiemylove.blogspot.com/2008/08/materi-kimia-alat-praktikum.html), diakses pada
tanggal 26 Januari 2014.

Anneahira, Manfaat dan cara menggunakan PH meter, (online), (http://www.anneahira.com/ph-


meter.htm) di akses pada 27 januari 2014.

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Copyright 2012 Ilmu Geografi. Blogger Template by SoraTemplates
http://catatanatur.blogspot.co.id/2014/02/laporan-praktikum-acara-1-pengenalan.html

Vous aimerez peut-être aussi