Vous êtes sur la page 1sur 31

KATA PENGANTAR

Pertama-tama puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas rahmat dan anurgah-Nya saya diberikan kesempatan dan kesehatan untuk
melaksanakan praktek di bengkel selama 8 hari.
Penulisan laporan ini karena adanya penuasan dari dosen pembimbing
yaitu bapak Berty Slat. Dimana laopran ini berisi tentang keadaan yang telah
dilaksanakan dibengkel oleh sebagian besar Politeknik Neger Manado jurusan
Teknik Sipil. Di bengkel dilibatkan untuk aktif dalam mengerjakan Job yang telah
diberikan. Ketelitian dan kerapihan mahasiswa dibutuhan agar pekerjaan yang
dilakukakn dapat sesuai dengan keinginan. Jika pekerjaan yang kita lakukukan
salah maka kita harus menggantinya.
Laporan ini berisi tenang Job-job yang telah diberikan oleh dosen
pembimbing dan telah dikerjakan oleh mahasiswa, khususnya saya. Laporan ini
juga memaparkan teori dasar, langkah-langkah kerja bahan disertai gambar setiap
Job baik gambar dasar maupun gambar perspektif. Dimana job ini ada yang
perkelompok da nada juga yang perorangan.
Saya juga menginginkan mahasiswa Politeknik Negeri Manando dapat
menerapkan job-job yang telah kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga skill yang kita miliki menjadi berkembang serta dapat juga berguna bagi
banyak orang
Akhirnya saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini. Saran dan kritik yang
mendukung laporan ini, saya terima dengan hati terbuka.

Penyusun,

Romario W. Pandei
NIM : 14 012 027
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.1

CARPENTRY Page 1
Daftar
Isi...2

Pendahuluan :
1.1. Latar Belakang.3
1.2. Tujuan dan Manfaat.3
1.3. Cara Pembahasan.3

Bab I Uraian Dasar Teori :


2.1. Pengenalan Bahan4-6
2.2. Klasifikasi Kayu......6-7
2.3. Teori Kayu..8-11

Bab II Peralatan-peralatan Kerja Kayu


A. Kerja Kayu Menggunakan Alat-alat kerja Tangan...12-15
B. Alat-alat Bantu..15-19
C. Alat-alat Mesin Kayu....19-22

Bab III Uraian Praktikum/JOB


JOB I : Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji..23-25
JOB II : Membuat Sambungan Bibir Miring Berkait.26-28
JOB III : Membuat Palu Mallet...29-30
Bab IV Penutup :
Kesimpulan31
Saran...31

PENDAHULUAN

CARPENTRY Page 2
1.1. Latar belakang

Dalam konstruksi jembatan, gedung, bendungan dan lain-lain perlu

diperhatikan tentang hal-hal yang menyangkut bagaimana mengetahui letak

yang baik dan cocok dengan rencana yang diinginkan, serta bagaimana cara

mendapatkan hasil yang maksimal.

Untuk itu diperlukan ilmu yang mempelajari tentang struktur kayu dan

sambungan kayu serta mengerti akan konstruksi kayu tersebut. Maka dari itu

diperlukan latihan-latihan tentang konstruksi kayu.

1.2. Tujuan dan manfaat

Untuk mendapatkan kekuatan dan konstruksi yang baik dan benar. Dan

tujuan dari pekerjaan tersebut untuk memahami dan mengetahui pekerjaan-

pekerjaan pada kerja kayu.

1.3 Cara pembahasan

Metode pembahasan dilakukan dengan menggunakan suatu metode studi

literature, yaitu dengan mengumpulkan data-data dari berbagai macam buku yang

berhubungan dengan permasalahan serta dengan menggunakan metode

pengambilan data-data di lapangan pada saat melaksanakan pekerjaan kayu.

BAB I
URAIAN DASAR TEORI

CARPENTRY Page 3
2.1. PENGENALAN BAHAN

Kayu adalah bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan di alam, yang

juga tidak hanya merupakan bahan konstruksi pertama, tetapi juga mungkin yang

terakhir dalam suatu konstruksi. Kayu merupakan bahan konstruksi yang dapat

diperbaharui. Melihat dan luas dan pentingnya benda-benda yang terbuat dari

kayu maka diperlukan keahlian dan tehnik-tehnik tertentu dalam proses

pembuatan benda-benda konstruksi kayu tersebut.

Konstruksi kayu memiliki kegunaan antara lain sebagai berikut :

1. sebagai konstruksi berat

misal : jembatan dan bangunan gedung tinggi

2. sebagai konstruksi sedang

misal : bangunan rumah tinggal

3. konstruksi komponen bangunan

misal : kusen pintu dan kusen jendela, daun pintu dan jendela dan kuda-

kuda

4. konstruksi komponen bangunan

misal : meja, lemari, kursi dan lain-lain

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaan konstruksi kayu

antara lain :

a. industri bangunan

b. teknologi kayu dan bahan-bahan

c. alat-alat pengokoh

d. pengetahuan alat-alat perkakas dan peralatan mesin

CARPENTRY Page 4
e. sambungan-sambungan kayu

f. konstruksi rangka atap dan rangka dinding

g. finshing

Sebagai pengetahuan dasar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan

guna kesuksesan dalam pelaksanaan industri bangunan bagi ahli teknik seperti :

a. pemahaman bahan-bahan bangunan yang digunakan

b. pengetahuan praktis tentang konstruksi

c. pengetahuan tentang pelaksanaan

d. kemampuan dalam merencaana

e. menguasai berbagai peralatan yang diperdagangkan di pasaran

Kayu untuk keperluan konstruksi mempunyai sifat yang menguntungkan

dan merugikan yaitu :

keuntungan kayu antara lain :

a. Mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaruh listrik dan bahan

kimia

b. Kekuatan yang tinggi dan berat yang rendah

c. Mudah dalam pengerjaan

d. Mudah didapat dalam waktu yang relatif singkat

e. Murah dan dapat mudah diganti

f. Kayu dapat meredam getaran

g. Tidak menghantarkan panas dan listrik

h. Mempunyai tekstur yang bagus

CARPENTRY Page 5
kerugian-kerugian kayu antara lain :

a. Kurang homogen

b. Dapat memuai dan menyusut

c. Mudah terbakar

d. Perawatannya lebih sulit

e. Mudah lapuk karena serangga

f. Mudah dimakan rayap

g. Bersifat kurang awet dalam keadaan tertentu

h. Mempunyai cacat-cacat kayu

i. Kekuatan kayu tidak seragam walaupun dari jenis pohon yang sama

2.2. KLASIFIKASI KAYU

1. Kelas berdasarkan keawetan

Kelas awet kayu adalah kemampuan daya tahan kayu tehadap situasi

tertentu. Berikut adalah tabel kelas awet kayu :

CARPENTRY Page 6
KELAS AWET I II III IV V

a. Selalu berhubungan dengan Sangat Sangat


8 tahun 5 tahun 3 tahun
tanah lembab pendek pendek
b. Hanya terbuka terhadap angin
Beberapa Sangat
dan iklim tetapi dilindungi 20 tahun 15 tahun 10 tahun
tahun pendek
terhadap air dan kelemasan.
c. Di bawah atap tidak terkena
Tak Tak Sangat Beberapa
dengan tanah lembab dan Pendek
terbatas terbatas lama tahun
dilindungi terhadap kelemasan
d. seperti c, tetapi terpelihara Tak Tak Tak
20 tahun 20 tahun
dengan baik, dicat terbatas terbatas terbatas
Serangan oleh rayap Agak Sangat Sangat
Tidak Jarang
cepat cepat cepat
Serangan oleh bubuk kayu kering Hampir Sangat
Tidak Tidak Cepat
tidak cepat
2. Kelas berdasarkan kekuatan atau kelas kuat

kelas kuat ditentukan oleh :

a. berat jeins kering udara kayu tersebut

b. keteguhan lentur mutlak kayu tersebut

c. keteguhan tekan mutlak kayu tersebut

3. Kelas berdasarkan berat kayu atau kelas berat

Kelas berat ditentukan oleh faktor berat jenis kayu dan berat suatu benda

ditentukan oleh massa dan volume tertentu.

Kelas berat Berat jenis


a. sangat berat lebih berat dari 0,90
b. berat 0,75 0,90
c. agak berat 0,69 0,75
d. ringan lebih kecil dari 0,65

2.3. TEORI KAYU

CARPENTRY Page 7
MACAM-MACAM CACAT ALAMI DARI POHON

Pecah permukaan

Pecah ujung

Cacat getah dalam

CARPENTRY Page 8
Mata kayu sehat

Mata kayu lepas

Mata kayu busuk

CARPENTRY Page 9
Mata kayu serangga

Cacat kayu gubal

MACAM-MACAM CACAT KAYU AKIBAT


PENGGERGAJIAN DAN PENYUSUTAN

CARPENTRY Page 10
SPRING

BOW

MELENGKUNG

BAB II

CARPENTRY Page 11
PERALATAN-PERALATAN
KERJA KAYU

3.1. Kerja Kayu Menggunakan Alat-alat Tangan

1. Alat tempat menukang (meja kerja)

Digunakan sebagai tempat pengerjaan kayu, seperti penggergajian,

pengetaman, dan pemahatan. Meja ini juga digunakan untuk menyimpan

alat-alat. Ukuran tinggi meja kerja adalah im dan panjang 2.5m.

2. GERGAJI

1.1. Gergaji tangan

Macam-macam gergaji tangan yaitu :

a. Gergaji Pemotong

Gergaji tangan pemotong dipergunakan untuk memotong kayu, dan arah

menggergaji adalah tegak luruns terhadap urat kayu, sedangkan posisi gergaji

berbentuk 4 derajat terhadap permukaan kayu.

b. Gergaji Pembelah

Gergaji tangan pembelah dipergunakan untuk membelah kayu dan arah

menggergaji searah dengan arah urat kayu, sedangkan posisi gergaji berbentuk

sudut 60 derajat terhadap permukaan kayu

1.2. Gergaji Punggung

Gergaji punggung terbuat dari baja yang sangat tipis dan pada bagian

atasnya atau punggungnya diberi tulang. Tulang ini gunanya supaya daun

gergaji cukup kaku. Gergaji punggung sering digunakan pada pekerjaan kayu

CARPENTRY Page 12
yang kecil-kecil dan yang halus-halus, misalnya pada pembuatan purus,

membuat serongan 45 derajat terutama pada pembuatan mebel.

3. KETAM

2.1. Ketam pendek kasar (Jack Plane)

Alat ini berguna untuk menghilangkan permukaan kayu yang kasar bekas

gergajian atau bekas pemotongan.

2.2. Ketam pendek halus

Alat ini berguna untuk menghaluskan permukaan kayu yang sudah

diketam terlebih dahulu barulah ketam pendek halus.

3.1. Ketam panjang

Alat ini berguna untuk menetam kayu yang panjang-panjang supaya

permukaan kayu itu menjadi lebih kurus

3.2. Ketam sponing

Ketam sponing terdapat dua macam yaitu :

a. ketam sponing tetap, besarnya tidak dapat dirubah. Rumah ketam sponing

macam ini mempunyai berbagai ukuran besarnya, sesuai dengan mata

ketam. Ketam ini digunakan untuk membuat sponing untuk pada posisi

sudut yang searah dengan arah urat kayu.

b. Ketam sponing dapat diatur berfungsi sama dengan ketam sponing tetap

3.3. Ketam alur/bajak

Ketam alur/bajak tetap tidak mempunyai pengatur lebar , sedangakn ketam

alur dapa diatur mempunyai pengatur lebar dan dalamnya pengetaman.

CARPENTRY Page 13
4. PAHAT

Pahat ialah suatu alat untuk memotong serat kayu. Berdasarkan pekerjaan

pemotongan yang bermacam-macam, maka dibuatlah bentuk-bentuk pahat-pahat

yang disesuikan dengan pekerjaan tersebut antara lain :

3.1. Pahat tusuk

- gunanya untuk menusuk kayu.

- sudut penajaman dari 30 hingga 35 derajat atau dapat juga dengan ketentuan

lain yaitu dua kali tebal pahat.

- sisi penusuk dari mata pahat dibuat lengkung sedikit, menjaga supaya sudut

pahat tidak menusuk ke dalam.

- ukuran pahat tusuk pada sisi lebarnya mulai dari 1/8 hingga 5/8 dengan

kenaikan masing-masing 1/8 dan dari sampai dengan 2 dengan kenaikan

masing-masing

3.2. Pahat Lubang

- pahat lubang terdiri dari :

a. pahat lubang tipis

b. pahat lubang berpunggung

c. pahat lubang besar

- kepala tangkai pahat lubang dibuat demikian bentuknya untuk lebih mudahnya

bila dipukul dengan palu kayu.

- pahat lubang tiis gunanya untuk membuat lubang-lubang yang kecil-kecil,

seperti halnya membuat lubang daun jendela atau pintu.

CARPENTRY Page 14
- sudut mata pahat lubang sama dengan pahat tusuk yaitu 30 derajat sampai

dengan 35 derajat.

- pahat lubang berpunggung dan pahat lubang besar, dangkal seperti pekerjaan

membuat lubang ambang kesen pintu atau jendela.

4.1. Pahat kuku

- Guna dari pahat kuku cekung ialah untuk memahat tusuk sisi yang berbentuk

cekung.

- Pahat cembung digunakan untuk membersihkan sisi-sisi alur yang dibuat

bundaran buntu atau pekerjaan pemahatan lain.

4.2. Pahat engsel

- Gunanya untuk memahat lubang yang sempit-sempit, seperti memasang

engsel bersayap

- Pahat ini tidak bertangkai.

- Bentuk pahat engsel ini mempunyai tiga punggung yang menonjol, sehingga

ada ruangan diatara punggung-punggung itu untuk mengeluarkan sisi

pemahatan.

4.3. Pahat pukul

Digunakan untuk membuat sambungan. Pada pahat pukul dilengkapi cinicn

pada gagangnya, ini berguna agar waktu kepala pahat dipukul tidak pecah.

B. Alat-alat bantu

1. Siku

Ada bermacam-macam jenis siku yaitu :

CARPENTRY Page 15
1.1. Siku biasa

Gunanya untuk menarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas

permuikaan dengan garis siku (90 derajat) terhadap bidang lain yang telah diberi

tanda pating. Juga untuk memeriksa bidang permukaan kayu yang sedang diketam

apa sudah lurus, rata dan siku erhadap bidang lain.

1.2. Siku serong

Gunanya untuk menarik garis lukisan pada bidang atas kayu pekerjaan

dalam bentuk garis miring. Juga untuk alat pemeriksaan suatu pengetaman yang

dibaut miring tehadap bidang tegak.

1.3. Siku goyang/putar

Guna dari siku goyang ini untuk menarik garis lukisan pada bidang

permukaan kayu pekerjaan dalam bentuk garis sudut 0 hingga 180 derajat.

2. Meteran

Ada bermacam-macam bentuk yaitu :

2.1. Meteran lurus/plat meter

Terbuat dari baja tipis yang panjangnya 30 cm, pada kedua sisinya

terdapat satuan pengukuran dalam cm, inci. Meteran ini digunakan untuk

pekerjaan yang kecil dan ringan.

2.2. Meteran lipat

Suatu meteran yang dapat dilipat dalam 4 @ 8 lipatan, pada umumnya

terbuat dari kayu tipis dilengkapi dengan lipatan engsel dari abaj atau kuningan,

panjangnya 1 @ 2 meter. Digunakan untuk pengukuran yang agak panjang dan

besar dari dolok kayu yang akan dikerjakan.

CARPENTRY Page 16
2.3. Meteran gulung/rol meter

Seluruh bagian terbuat dari baja atau plastik, di dalam rumahnya terdapat

pegas sehingga pita meter dapat ditarik dan menggulung kembali secara otomatis.

Panjangnya 2 @ 5 meter. Digunakan untuk ukuran dari segala pekerjaan.

3. Palu

Ada bermacam-macam jenis palu yaitu :

3.1. Palu kayu

Terdiri dari dua bagian yaitu kepala dan tangkai. Bahan untuk kepala dan

tangkainya harus dibuat dari kayu yang padat dan kenyal sehingga sukar untuk

dapat belah . palu kayu digunakan untuk memukul benda kerja dari kayu.

3.2. Palu Besi

Menurut bentuknya terdapat dua jenis yaitu :Palu pantak dan palu kuku

atau disebut palu kaki kambing.

3.3. Palu karet/plastik

4. Perusut

Perusut tunggal digunakan untuk melukis satu garis sejajar terhadap sisi

bidang kayu memanjang yang telah diketam, sedangkan perusut kembar dapat

melukis dua garis sejajar sesuai dengan jarak dua garis yang telah ditentukan,

seperti menarik garis sponing dengan perusut tunggal sedang lebar lubang

sambungan dengan perusut kembar.

5. Obeng

Obeng/pemutar sekrup ada bermacam-macam jenisnya yaitu :

5.1. Obeng Min

CARPENTRY Page 17
5.2. Obeng kembang/istimewa

Keistimewaan dari obeng macam ini ialah terletak dari bentuk matanya.

Obeng ini matanya dibuat semata-mata hanya mempunyai alur silang, sehingga

waktu obeng diputar tidak akan terpeleset/tergelincir dari alur sekrupnya.

6. Jangka

Gunanya untuk melukis lingkaran-lingkaran kecil dan dpat pula digunakan

untuk memindahkan ukuran pada bidang permukaan kayu pekerjaan.

bolak-balik atau pada bidang permukaan kayu yang terdapat mata kayu.

Alat yang lebih baik dari kikir kayu ialah ketam parud.

7. Penjepit atau klem

Ada 3 macam bentuk klem yaitu :

7.1. Penjepit panjang

Berukuran dari sampai 2 m panjangnya. Blok penahan dapat

digeser-geser dengan dipaksa oleh sepotong besi bulat ke dalam lubang-lubang

yang terdapat pada batang penjepit panjang sedang blok penjepit didorong oleh

uliran yang dipasang pada kepala penjepit dengan diputar menggunakan tangkai

pemutar. Alat ini digunakan untuk merapatkan suatu sambungan kayu yang

lebarnya lebih dari 1 m samapai dengan 2 m.

7.2. Penjepit berbentuk huruf f dan c

Keduanya berfungsi sama sebagai alat penjepit dalam jaraj pendek atau

sambungan sambungan pendek terdiri dari blok penahan tetap dan blok penjepit

yang dapat diatur melalui batang ulir yang dihubungkan dengan tangkai pemutar.

CARPENTRY Page 18
8. Pensil

Berfungsi untuk pemberian tanda dores atau penggambarab yang tidak

membutuhkan ketelitian yang detail.

C. ALAT-ALAT MESIN KAYU

1. Mesin Gergaji Bundar (circular saw)

Gunanya :

Pekerjaan pokok :

a. memotong kayu (cross cutting)

b. membelah kayu (ripping)

c. mengiris kayu (resawing)

Pekerjaan lain-lain :

a. membuat champer atau bevel

b. membuat sponing (rabbet)

c. membuat alur (grove)

d. membuat alur memotong urat kayu (dado)

e. membuat tirus

f. membuat purus

g. membuat cekung

Konstruksi :

- rangka badan

- meja

- motor dan sumbunya

CARPENTRY Page 19
Perlengkapan :

- pengantar pembelah (fence)

- pengantar pemotong (mitter gauge)

- tudung pengaman (safety guard)

- pengantar pembuat purus (tenon jig)

Ukuran :

- ditentukan dengan maksimum garis tengah daun gergaji yang dapat dipasang

- kecepatan tergantung dari garis tengah daun gergaji

2. Mesin Ketam Perata (surfacer)

Gunanya :

Pekerjaan pokok :

a. mengetam rata dan lurus permukaan kayu

b. mengetam rata dan lurus, siku-siku sisi tebal kayu

Pekerjaan-pekerjaan lain :

a. mengetam miring

b. mengetam sponing/les

c. mengetam tirus

d. mengetam cowakan

e. mengetam kepala kayu

Konstruksi :

- rangka badan

- meja kayu muka dan belakang

- sumbu ketam

CARPENTRY Page 20
- motor

Perlengkapan

- pengantar

- pengatur naik turun meja

- tudung pengaman

Ukuran : Ditentukan oleh panjang sumbu ketam

3. Mesin bor tekan (Hollow chisel mortiser)

Gunanya :

1. Membuat lubang bulat.

2. Membuat lubang persegi dengan perlengkapan khusus.

3. Mengamplas.

4. Menggerinda.

5. Mengerjakan profil pada pinggiran kayu.

Konstruksi :

- tiang dari baja

- meja sebagai alas tempat duduknya

- meja ats tempat meletakkan kayu pekerjaan

- motor

Perlengkapan :

- bermacam-macam sumbu bor untuk disesuaikan dengan jenis pekerjaan

- mata bor serta kunci pemegangan

- perlengkapan lubang persegi

CARPENTRY Page 21
4. Jigsaw

Gunanya :

1. Memotong triplek/kayu tipis

2. Membuat potongan yang berbentuk

5. Mesin router

Gunanya :

Membuat sponing

Membuat profil

Membuat alur

Membuat cowakan

Membuat sambungan ekor burung

Konstruksi :

- alas sebagai meja

- rangka dipasang pada motor mur kupu-kupu

- motor dengan ujung sumbunya dipasang chuck pemegang pisau

- tutup pisau sekeliling untuk cincin

- cincin penentu dalam motor berulir

- pisau

- penghantar yang mempunyai satu ujung lurus dan satu ujung lagi lengkung

- penentu dalam untuk menentukan keluarnya pisau router dari alas

- acuan

- cincin penghantar yan dipasang pada rangka bagian bawah

CARPENTRY Page 22
BAB III
URAIAN PRAKTIKUM/JOB

JOB I LATIHAN DASAR MENGETAM DAN MENGGERGAJI

Tujuan :

1. Agar mahasiswa mengetahui cara menggunakan peralatan tangan atau manual.

2. Agar mampu mengetam lurus, rata dan siku serta sesuai dengan ukuran yang

diinginkan.

3. Mampu melukis atau memberi tanda gores pada benda kerja.

4. Mampu memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji tangan

atau manual.

Peralatan yang digunakan :

1. gergaji belah 5. Klem F

2. gergaji potong 6. siku-siku

3. ketam perata 7. perusut

4. pensil 8. Batu asah

Bahan yang digunakan :

Kayu ukuran 5 x 7 x 55 cm

Langkah kerja :

1. Mempersiapkan peralatan dan bahan.

2. Mengetam muka kayu I hingga lurus dan rata.

CARPENTRY Page 23
3. Mengecek muka kayu I dengan mistar siku-siku hingga apabila ditempelkan

dengan muka kayu tidak ada bayangan.

4. Mengetam muka kayu II hingga lurus, rata dan siku dengan muka kayu I.

5. Mengecek muka kayu II dengan berpatokan muka kayu I dengan

menggunakan mistar siku-siku.

6. Kemudian memberi tanda dengan perusut dengan ukuran 6 cm untuk muka

kayu III.

7. Mengetam muka kayu III hingga lurus, rata dan siku terhadap muka kayu II.

8. Memeriksa muka kayu III dengan siku-siku dengan berpatokan terhadap muka

kayu II.

9. Memberi tanda dengan perusut untuk muka kayu IV dengan ukuran 4 cm

10. Mengetam muka kayu IV hingga lurus, rata dan siku terhadap muka kayu I

dan muka kayu III.

11. Menggambar bagian-bagian yang akan di iris.

12. Menggergaji potong benda kerja dengan menggunakan gergaji potong sampai

batas garis, kemudian menggergaji belah benda kerja dengan menggunakan

gergaji belah serta menggegaji miring benda kerja dengan menggunakan

gergaji punggung.

CARPENTRY Page 24
1 1 1 1 1 1 4

Digergaji ukuran bersih


10

1,5

2,2 2
2,2

2,2

1,5
Digergaji punggumg
Ukuran bersih
4

2,2

2,2

2,2

2,2

1,5
1,5
1,5

1,5

1 1 1 1
T. DEPAN T. ATAS

CARPENTRY Page 25
JOB. II MEMBUAT SAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT

Tujuan :

1. Agar mampu menjelaskan jenis dan fungsi sambungan kayu.

2. Mampu menjelaskan syarat-syarat sambungan kayu.

3. Mampu menggunakan peralatan tangan.

4. Mempu membuat salah satu jenis sambungan kayu pada konstruksi kayu.

Peralatan :

1. gergaji belah 7. siku-siku

2. gergaji potong 8. perusut

3. ketam perata 9. obeng

4. mistar kayu 10. palu kayu

5. pensil 11. pahat

6. klem F

Bahan yang digunakan :

1. kayu ukuran 5 x 7 x 50 cm

2. sekrup

Langkah kerja :

1. Mempersiapkan peralatan dan bahan.

2. Mengetam muka kayu I hingga lurus, rata.

3. Mengecek muka kayu I dengan mistar siku-siku hingga apabila ditempelkan

dengan muka kayu tidak ada bayangan.

4. Mengetam muka kayu II hingga lurus, rata dan siku dengan muka kayu I.

CARPENTRY Page 26
5. Mengecek muka kayu II dengan berpatokan muka kayu I dengan

menggunakan mistar siku-siku.

6. Kemudian memberi tanda dengan perusut dengan ukuran 6 cm untuk muka

kayu III.

7. Mengetam muka kayu III hingga lurus, rata dan siku terhadap muka kayu II.

8. Memeriksa muka kayu III dengan siku-siku dengan berpatokan terhadap muka

kayu II.

9. Memberi tanda dengan perusut untuk muka kayu IV dengan ukuran 4 cm

10. Mengetam muka kayu IV hingga lurus, rata dan siku terhadap muka kayu I

dan muka kayu III.

11. Menggambar bagian yang akan digergaji dengan menggunakan pensil.

12. Menggergaji miring benda kerja mengikuti garis kerja pada benda kerja.

13. Memahat benda kerja dengan menggunakan pahat pukul kemudian dibantu

dengan menggunakan pahat tusuk.

14. Memasangkan benda kerja A dengan benda kerja B yang telah dibentuk.

15. Memeriksa kembali hasil kerja apabila kurang sempurna.

CARPENTRY Page 27
1
/5
1
/5
1
/5 6
1
/5
1
/5

T. DEPAN

T. ATAS

BUKAAN

CARPENTRY Page 28
JOB. III MEMBUAT PALU MALLET
Tujuan :
Pada akhirnya pelajaran Mahasiswa diharapkan terampil dalam :
1. Menggunakan perkakas tangan sesuai dengan fungsinya
2. Mengetam rata, lurus, datar dan siku
3. Melukis dan memberi tanda pada benda kerja sesuai dengan

gambar
4. Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji

tangan

Peralatan :

- Gergaji tangan pemotong / pembelah


- Gergaji punggung
- Ketam pendek kasar / halus
- Palu besi
- Siku dan siku verstek
Bahan yang digunakan :

1. kayu ukuran 5 x 7 x 50 cm

2. sekrup

Instruksi umum

CARPENTRY Page 29
Dalam pekerjaan ini dimagsudkan untuk latihan mengetam dan

menggergaji dengan bahan sebatang kayu ukuran 6/8 cm yang diketam menjadi

ukuran 5/7 cm. Sebelum melakukan pekerjaan periksalah ukuran kayu serta

ketajaman peralatan yang akan digunakan. Pergunakanlah peralatan sesuai dengan

fungsinya untuk mendapatkan benda kerja yang sesuai denag ketentuan.

Langkah Langkah Kerja :

1. Kayu/benda kerja di siapkan.


2. Alat di siapkan .
3. Kemudian potong kayu menjadi pendek untuk membuat palunya.
4. Lukis benda kerja sesuai gambar kerja.
5. Setelah di lukis di bentuk dengan menggunakan pahat atau gergaji.
6. Kemudian siapkan kayu lagi untuk membuat pegangan palunya.
7. Setelah membentuk pegangan palu, lalu di rakit menjadi palu.

BAB IV

PENUTUP

CARPENTRY Page 30
4.1. KESIMPULAN dan MANFAAT

a. Mengetahui dan dan dapat menggunakan peralatan kerja baik tangan

maupun mesin dengan baik dan benar.

b. Mengetahui langkah-langkah kerja dalam pembuatan benda kerja kayu.

c. Ketelitian, konsentrasi dan keselamtan harus benar-benar diperhatikan

untuk mencapai hasil yang maksimal.

d. Dalam menggunakan mesin, hasil yang didapat lebih baik dan lebih

efisien.

e. Dalam melayani mesin kerja kayu tidak boleh lepas dari ketelitian dan

kedisiplinan dalam melaksanakan pekerjaan.

4.2.SARAN

a. Hendaknya dalam bekerja harus mengutamakan keselamatan kerja.

b. Ikutilah prosedur yang telah ditentukan.

c. Kerjakan sesuai dengan instruksi dari instruktur.

d. Didalam bekerja tidak perlu cepat selesai, tetapi kita mengerjakannya

dengan baik, rapi, teliti serta sesuai dengan langkah-langkah kerja yang

ditentukan.

e. Dalam melaksanakan praktek kerja kayu jangan ragu-ragu bertanya

kepada instruktur atau dosen.

CARPENTRY Page 31

Vous aimerez peut-être aussi