Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KONTRAKTOR
KONTRAKTOR
BANGUNAN GEDUNG DAN SIPIL
GM 209 03.007
Penata Letak: Pondok Design
Perancmg sampul: Inewatie S u t h j a
A. PENDAHULUAN 1
B. KEGIATAN UTAMA USAHA BIDANG KONTRAKTOR 3
B. 1. PEMASARAN 5
B. 1.1. Konsep Dasar Pemasaran 5
B. 1.1.a. Kepuasan Pelanggan 6
B. 1.1.b. Membuat Jaringan Pemasaran 6
B. 1.1.c. Kekuatan (Strength) Perusahaan sebagai Aset Pemasaran 7
B. 1.2. Kegiatan Pemasaran 9
B. 1.2.a. Perencanaan Pemasaran 10
B. 1.2.b. Promosi 10
B.1.2.c. Menjaring Informasi Pasar 11
B. 1.2.d. Mewujudkan Informasi Menjadi Proyek 11
B. 1.2.e. Menciptakan Proyek 12
B. 1.2.f. Tender (Pelelangan) 12
B.1.2.f.l. JenisTender 12
B. 1.2.f.2. Jenis Kontrak dengan Tender Terbatas 14
B. 1.2.f.2.1. Kontrak Rancang Bangun
(Design and Build Contract) 14
B. 1.2.f.2.2. Turnkey Contract 15
B. 1.2.f.2.3. Guaranted Maximum Price Contract
(GMP) 16
B. 1.2.f.2.4. Kontrak EPC (Engineering Procurement
and Construction 16
B. 1.2.f.3. Dokumen Tender 21
B.1.2.f.4. Kegiatan Tender 22
B. 1.2.f.4.a Prakualifikasi
B. 1.2.f.4.b. Undangan Tender
B. 1.2.f.4.c. Rapat Penjelasan
B. 1-2.f.4.d. Peninjauan Lapangan (Site Visit)
B. 1.2.f.4.e. Pemasukan Penawaran
B. 1.2.f 4.e. 1. Perhitungan Volume
(Quuntip rakng
B. 1.2.f.4.e.2. Perencanaan Metode
Pelaksanaan
B. 1.2.f.4.e.3. Perhitungan Biaya
Langsung (Direct Cost)
B. 1.2.f.4.e.4. Perhitungan Biaya Tak
Langsung (Indirect Cost)
B.1.2.f.4.e.5. Manajemen Risiko
(Risk Management)
B. 1.2.f.4.e.6. Finalisasi Harga
Penawaran (Rencana
Anggaran BiaydRAB)
B. 1.2.f.4.e.7. Penyiapan Dokumen-
dokumen sebagai
Larnpiran Penawaran
B. 1.2.f.4.f. Pembukaan Dokumen Penawaran
B. 1.2.f.4.g. Evaluasi Tender dan Klarifikasi
B.1.2.f.4.h. Penetapan Calon Pemenang
(Letter of Intent)
B. 1.2.f.4.i. Masa Sanggah
B.1.2.f.4.j. Surat Penunjukan Pemenang
(Letter ofAward)
B. 1.2.f.4.k. Surat Perintah KerjdSPK
(Notice to Proceed)
B. 1.2.f.4.1. Kontrak (Perjanjian Pemborongan)
B. 1-2.f.5. Tim Tender
B. 1.2.f.6. Tinjauan Kontrak (Contract Review)
B. 1.3. Administrasi Kontrak
B.1.3.a. Pengertian Kontrak
B. 1.3.a. 1. Syarat Sahnya suatu Kontrak
B. 1.3.a.2. Dokumen Kontrak
B. 1.3.a.3. Format Standar Kontrak
A. Format Standar Kontrak FIDIC
B. Format Standar Kontrak JCTIRIBA
B. 1.3.b. Pentingnya Administmi Kontrak
B. 1-3.b.1. Membuat Daftar Periksa Ketentuan-ketentuan
dalam Syarat-syarat Kontrak
B. 1.3.b.2. Melakukan Pencatatan (Recording)
B. 1.3.c. Pasal-pasal Penting dalam Kontrak
B. 1.3.d. Istilah-istilah yang sering 'Muncul dalam Kontrak
B. 13.d. 1. Provisional Sum
B.1.3.d.2. Prime Cost
B. 1-3.d.3. Nominated Sub Contractor
B. 1.3.d.4. Defect Liability Period
B. 1-3.d.5. Force Mejeure
B. 1.3.d.G. Arbitrase
B. 1.3.d.7. Eskalasi Harga
B.1.3.d.8. Claim
B. 1.3.d.8.1. Masalah yang Dapat Menimbdkan
Claim 45
B. 1.3.d.8.2. Mengurangi Dispute dalam Chim 48
B. 1.3.d.8.3. Data yang Diperlukan untuk
Pengajuan Claim 48
B. 1.3.d.8.4. Cara Menyusun Claim 50
B. 1.3.e. Urutan Kekuatan Dokumen dalam Kontrak 50
E. LAMPIRAN-LAMPIRAN
E. 1. Analisis Harga Satuan
E.2. Analisis Produktivitas
E.2.1. Produktivitas Alat
E.2.2. Produktivitas Tenaga Kerja
E.3. Arus Kas Keluar
E.4. Contoh Format EBPP
E.5. Case I1 (Adverse Physical Condition) Existing Crane Rail Beam
E.6. Contoh Format Contract Review
F. DAFTAR PUSTAKA
G. DAFTAR SINGKATAN
MENTERI BADAN USAHA MlLlK NEGARA
SAM BUTAN
Penerbitan Bzik2a R&e~ensi untuk Kontrdktor Bangunan Gedung dun Sipil oleh P I
Pernbangunan Perumahan (Persero) yang tepat pada usianya ke-50 ini patut kita sarnbuc
dengan gernbira karena buku yang mernuat pengetahuan dan pengalaman PT Pembangunan
Perumahan (Persero) selama berkiprah di bidang jasa konstruksi dan kontraktor akan
dapat menjadi acuan bagi masyarakat pada khususnya mereka yang bergerak di bidang
j asa konstruksi dan kontraktor untuk melaksanakan dan rnengembangkan usahanya.
Ketersediaan rcferensi yang cukup untuk setiap kegiatan usaha mexupakan suatu
kebutuhan yang sangat mendalam terutama di dalam era persaingan berusaha yang
semakin ketat clan bersifat global. Kondisi iingkungan berusaha yang keras dan bersifat
global tersebut rnenuntut kita untuk terus meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
produktivitas dalam pengelolaan perseroan.
Kami percaya bahwa direksi beserta jajarannya yang telah cukup berpengalaman dalam
kegiatan jasa konstruksi dan kontraktor akan mampu menangani tantangan-tantangan
yang dihadapinya dengan baik, sehingga perusahaan akan tetap mampu mernenuhi
kontri businya kepada s t d k e h o b .
Akhirnya, kepada P T Pembangunan Perumahan (Persero) kami ucapkan Selamat Hari
Ulang Tahun yang ke-50, semoga ke depan PT Pembangunan Perumahan dapat lebih
be~kemban~ dan sukses, serta marnpu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bag
masyarakat dan bangsa.
aksamana Sukardi
MEMTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WllAYAH
REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya menyambut baik dengan diterbitkannya Baku Refewmi zkntuk Kontmktor
Bangumn Gedung h n Sipil ini yang diterbitkan PT Pembangunan Perumahan (Persero)
sebagai sumbangan bagi dunia konstruksi pada umumnya, dan mereka yang bergerak di
bidang bangunan gedung dan sipil pada khususnya.
Kita menyadari bahwa seiring dengan perkernbangan pembangunan di bidang jasa
konstruksi di tanah air, maka telah bexkembang pula teknologi dan metode-metode baru
yang merupakan rangkaan atau perpaduan antara pengalaman di lapangan s e m penemuan-
penemuan mutakhir. Tentulah semua itu upaya menuju efisiensi dalam pencapaian target
pekerjaan jasa konstruksi.
Sdama kurun waktu setengah abad (50 tahun), PT Pembangunan Perumahan (Pexsero)
telah berhasil menuangkan karya berharga berupa berbagai jenis pembangunan yang saat
ini telah dinikmati dan dimanfaatkan oleh rnasyarakat Iuas. Untuk itu, sangatlah tepat
apabila pengalaman-pengalaman tersebut dituangkan dalarn bentuk buku yang merupakan
sumbangan pikiran dan pengalaman yang diperoleh PT Pembangunan Perumahan (Persero)
selarna 50 tahun serta dipadukan dengan metode teknologi terbaru, &an rnenjadi panduan
untuk lebih memajukan jasa konstruhi pada umumnya dan bidang usaha kontraktor
khususnya.
Sernoga terbitnya buku ini, akan memberikan rnanfaat yang sebesax-besarnya untuk
kemajuan menuju kebanglutan konstruksi Indonesia dalam menghadapi kompetisi global.
Daryatno
A. PENDAHULUAN
B
uku ini disusun dalam rangka memperingati 50 tahun berdirinya PT
Pembangunan Perumahan (Persero) atau yang lebih dikenal dengan
nama PT PP, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang
bergerak di bidang jasa konstruksi. Dengan pengalaman selama setengah
abad sebagai salah satu Kontraktor terbesar di Indonesia, PT PP ingin
memberikan sedikit sumbangan pikiran dan pengalaman dengan terbitnya
buku ini untuk kemajuan dan perkembangan usaha jasa konstruksi pada
umumnya dan khususnya bidang usaha kontraktor di tanah air tercinta
ini. Buku ini terutama ditujukan untuk masyarakat konstruksi, dunia
pendidikan serta kalangan yang terlibat maupun tertarik kepada bidang
usaha jasa kontraktor.
Selama kurun waktu tersebut, PT PP memperoleh banyak pengetahuan
dan pengalaman berharga dari berbagai proyek yang ditanganinya seperti:
Bangunan Gedung dan Permukiman, Bendungan dan Irigasi, Jalan dan
Jembatan, Pelabuhan dan Dermaga, Bangunan Pembangkit Tenaga Listrik,
serta pekerjaan-pekerjaan sipil lainnya.
Buku ini menitikberatkan pembahasan pada masalah-masalah sehubungan
dengan Manajemen Proyek dan Metode-metode Pelaksanaannya ditinjau
dari segi pelaksanaan konstruksi sebagai tugas utama sebuah perusahaan
Kontraktor. Secara keseluruhan buku ini memuat tentang tahapan-tahapan
kegiatan utama yang harus dilalui, mulai dari tahap Pemasaran tahap
Pelaksanaan hingga tahap Penyerahan Pekerjaan dan Pemeliharaan. Di
samping itu juga dijelaskan kegiatan-kegiatan pendukungnya (supporting
activities), seperti Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuang-
an, Manajemen Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta pengen-
daliannya.
Kami menyadari bahwa buku ini masih belum sepenuhnya dapat
memuaskan keinginan para pembaca. Untuk itu, karni sangat mengharapkan
kritik dan saran demi penyempurnaan buku ini.
Akhirnya, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para
Pemilik Proyek atau Penggbna Jasa yang selama ini telah memberikan ke-
percayaan kepada PT PP untuk melaksanakan proyek-proyeknya. Penghargaan
yang setingi-tingginya kami sampaikan kepada Konsultan Perencana, Konsultan
Pengawas, Rekan-rekan Kontraktor baik asing maupun nasional, Subkon-
traktor, Supplier, dan seluruh mitra kerja yang telah menjalin hubungan yang
sangat baik selama ini.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
bekerja sama membantu dan berpartisipasi dalam penulisan dan penerbitan
buku ini.
6. KEGIATAN UTAMA USAHA
BIDANG KONTRAKTOR
Gambar Kegiatan utama (Primary Activities) dan Kegiatan Penunjang (Supporting Activities)
Kegiatan Utama
(Primary Activities)
Kegiatan Pendukung
(Supporting Activities)
'Pearce Robinson, Manajemen Strategik, terjemahan jilid I , Binarupa Aksara, Jakarta, 1991.
4
Proses Kegiatan Utama (Primary Activities)*
Perusahaan kontraktor memiliki kegiatan utama yang terdiri dari tiga bagian,
yaitu:
Pada bab-bab selanjutnya akan kita bahas lebih rinci tentang proses kegiatan
utama Kontraktor, mulai dari proses pemasaran untuk mendapatkan kontrak
jasa pelaksanaan konstruksi (proyek), proses pelaksanaan proyek sampai proses
serah terima proyek.
a) Kepuasan Pelanggan
b) Membuat Jaringan Pemasaran (Networking)
c) Kekuatan (S~ength)Perusahaansebagai Aset Pemasaran
Tearce Robinson, Manajemen Strategik, terjemahan jilid I , Binarupa Aksara, Jakarta, 1997.
B. 1.1 .a. Kepuasan Pelanggan, dampak positif dari keberhasilan produk
merupakan salah satu faktor penting yang menunjang pemasaran karena
kepuasan pelanggan atas hasil kerja dari kontraktor yang bermutu dan tepat
waktu akan mengangkat citra perusahaan di mata para pemilik proyek dan
menjadi rekomendasi untuk memilih pelaksana proyek.
Networking adalah membangun suatu jaringan relasi yang luas yang bersedia
memberikan informasi tentang adanya proyek yang direncanakan. Dibutuhkan
waktu lama untuk membangun suatu jaringan pemasaran karena melibatkan
Konsultan Perencana
Investor
Bankir
Subkontraktor
Supplier
Eksekutif Bisnis
Masyarakat
Dl1
Kinerja (Peformance)
Kinerja perusahaan yang baik, dalam arti berhasil menyelesaikan proyek
tepat waktu, memenuhi target biaya, dan memberikan pelayanan yang res-
ponsif kepada para pelanggan, merupakan unsur penting dalam menunjang
suksesnya pemasaran. Tidak seperti pemasaran di bidang usaha yang lain,
kinerja perusahaan kontraktor yang baik, merupakan promosi yang lebih
tepat dan efektif dibandingkan promosi iklan melalui media. Informasi
tentang kinerja perusahaan ini dapat diketahui masyarakat antara lain
melalui Buku Laporan Keuangan Tahunan (Annual Report), yang disebar
luaskan oleh perusahaan yang bersangkutan, atau bagi perusahaan terbuka
(go-public), data tersebut tersedia di bursa efek dan media masa.
1. Memilih saat di mana kita sudah siap dengan materi yang akan
dinegosiasikan
2. Menghindari acara negosi%i yang mendadak
3. Memilih saat ketika pelanggan sangat membutuhkan persetujuan atau
keputusan
4. Memberi kesempatan pelanggan untuk berbicara, dan sebaliknya kita
mendengarkan dengan baik
5. Memusatkan perhatian pada pesan yang disampaikan pelanggan
6. Mengendalikan emosi
7. Menggunakan bahasa yang dipahami pelanggan
8. Membuat catatan penting sehubungan dengan hasil perundingan
Pengembangan pasar
Kemampuan perusahaan untuk mengerjakan berbagai jenis pekerjaanlproyek
seperti proyek gedung, proyek irigasi, pelabuhan, jalan dan jembatan, dll.,
serta kekuatan manajemen untuk melaksanakan proyek berskala regional,
nasional, bahkan menembus pasar internasional, memung-kinkan perusahaan
untuk merespons perubahan kondisi pasar dengan cepat.
a. Perencanaan pemasaran
b. Promosi
c. Menjaring informasi
d. Mewujudkan informasi menjadi proyek
e. Menciptakan proyek
f. Tender (pelelangan)
B. 1.2.a. Perencanaan Pemasaran
Kegiatan perencanaan pemasaran biasanya dilakukan setiap tahun, menjelang
akhir tahun (pada bulan Oktober) untuk membuat Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun berikutnya, meliputi:
B. 1.2.b. Promosi
Promosi bertujuan untuk memperkenalkan perusahaan kepada masayarakat,
t e r u t v a masyarakat yang memerlukan jasa kontraktor, yang dapat dilakukan
dengan cara:
B. 1.2.f.Tender (Pelelangan)
Tender pelaksanaan suatu bangunan dalam bidang pemborongan jasa
konstruksi, atau sering juga disebut Pelelangan, adalah salah satu sistem
pengadaan bahan dan jasa. Dalam bidang-jasa konstruksi, tender pelaksanaan
dilakukan oleh pemberi tugaslpemilik proyek, dengan mengundang beberapa
perus&aan kontraktor untuk mendapatkan satu pemenang yang mampu
melaksanakan pekerjaan sesuai persyaratan yang ditentukan dengan harga
yang wajar dan dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi mutu maupun
waktu pelaksanaannya.
Biaya pra-desain
Biaya desain
Biaya konstruksi
Biaya bunga (Interest During ConstructionADC)
Surat Jaminan Bank ini bisa dicairkan oleh kontraktor apabila pemilik
gagal membayar pada waktu yang telah disepakati dan kewajiban kontraktor
sudah dipenuhi semuanya
Dalam kontrak Turnky ini, lingkup pekerjaan dapat meliputi peren-
Canaan dan pelaksanaan (Design and Build) ataupun pelaksanaan saja (Build
on@
Sebagai salah satu contoh kontrak Turnkey, dimana kontraktor
bertanggung jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan (Design and Build),
adalah proyek pembangunan kembali Hotel Grand Bali Beach sebagai ber-
ikut:
Organisasi yang terlibat dalam proyek:
Pemilik
Konsultan Manajemen Konstruksi
Kontraktor Utama, membawahi:
- Konsultan Perencana Struktur
- Konsultan Perencana Arsitektur
- Konsultan Perencana Mekanikal & Elektrikal
- Konsultan Perencana Interior
- Sub Kontraktor spesialis
Lingkup pekerjaan Kontraktor Utama meliputi:
Perencanaan
Pelaksanaan pekerjaan struktur, arsitektur, rnekanikakelektrikal, inte-
rior, landrcape
Pengadaan bahan-bahan perlengkapan hotel (Furniture Furnish and Equip-
ment) seperti:
- Furniture
- Fixtures di kamar hotel (lukisan, lampu, asbak, dll.)
- Peralatan kitchen
- Peralatan laundry
- Linen
- Seragarn karyawan
a. Prakualifikasi
b. Undangan tender
c. Rapat penjelasan
d. Peninjauan lapangan
e. Pemasukan penawaran
E kmbukaan penawaran
g. Evaluasi tender & klarifikasi
h. Penetapan calon pemenang
i. Masa sanggah
j. Surat penunjukan pemenang
k. SPK (Surat Perintah Kerja)
1. Kontrak
B. 1.2.f.4.a. Prakualifikasi
Kegiatan prakualifikasi ini diadakan untuk menyeleksi peserta pelelangan
yang memenuhi persyaratan bagi proyek yang akan ditenderkan.
Pengumuman tentang diadakannya prakualifikasi ini biasanya dimuat
di media c e t d yang memiliki jangkauan distribusi luas serta oplah
penjualan besar. Bagi perusahaan yang mendafiar prakualifikasi akan
mendapatkan dokumen untuk diisi.
Sebagai salah satu contoh adalah prakualifikasi proyek pemerintah
yang didanai pinjaman luar negeri (loan), dan ditenderkan dengan cara
Local Competitive Bidding (LCB) dengan persyaratan pengisian data
sebagai berikut:
Data perusahaan meliputi:
- Nama perusahaan
, - Alamat, telepon, faksimile, e-mail
- Pendirian perusahaan
- Susunan direksi
- Jumlah karyawan tetap (manajer, staf teknik, staf administrasi)
Kemampuan keuangan:
- Balance sheet (neraca) tiga tahun terakhir
- Current asset pada enam bulan terakhir
- Cert@cate of time deposit selama enam bulan terakhir
- Credit line cert$cate
- Letter of guarantee (surat jarninan bank yang memberi dukungan
khusus untuk proyek yang akan ditenderkan)
Berdasarkan data-data prakualifikasi yang masuk, panitia kemudian
melakukan penilaian kriteria-kriteria penilaian tertentu sehingga dapat
ditetapkan perusahaan yang lulus maupun yang gagal.
No Uraian Keterangan
I Mempersiapkan peralatan dokumentasi V
seperti kamera, handycam, spesifikasi,
catatan
I1 Melaksanakan pengamatan di lapangan:
1. Luas tempat kerja, apakah:
- tersebar luas
- satu tempat
- sempit
- luas V dikelilingi bangunan
2. Jenis tanah:
- tanah berbatu
- tanah liat
- rawa-rawa V Sedalam +I- 1 m
I11 Melakukan pengamatan transportasi
tenaga kerja:
- menggunakan kendaraan darat
- menggunakan perahu sungai
1. Penetapan konteks
2. Identifikasi risiko
3. Analisis risiko
4. Evaluasi risiko
5. Pengobatan risiko (risk treatment)
Kegunaan manajemen risiko dalam tahap proses tender antara lain:
Mengidentifikasi risiko yang mungkin dapat terjadi dengan mengacu
kepada pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Membuat rencana penanggulangan apabila risiko yang diidentifikasi
tersebut benar-benar terjadi
Menghitung efek biaya yang perlu dimasukkan dalam harga tender
Memberikan petunjuk (guidance) kepada tim proyek yang akan melak-
sanakan tugasnya untuk membuat perencanaan terhadap penanggulangan
risiko.
Contoh format manajemen risiko dapat dibuat sebagai berikut:
Tota1
Bagian I:
Proposal biaya (costproposal)
1. Surat Penawaran (form of tender)
2. Perincian harga (priced bill of quantity)
3. Dafiar harga satuan bahan
4. Daftar harga satuan upah
5. Analisa harga satuan (breakdown of unitprice)
6. Jaminan tender (tender bond)
Bagian 11:
Proposal teknik (technicalproposal)
a) Metode pelaksanaan (construction method)
b) Jadwal waktu pelaksanaan (time schedule)
C) Jadwal tenaga kerja (manpower schedule)
d) Jadwal alat (equipment schedule)
e) Jadwal bahan (material schedule)
f) Organisasi proyek dan personil (project organization and nominated
personnel)
g) Daftar nama sub kontraktor yang diusulkan (list ofproposed sub contrac-
tors)
diikuti
111 Menang
Kalah
Sebab-sebab kekalahan tender, berdasarkan pengalaman, antara lain disebabkan
oleh:
Kesalahan perhitungan volume
Kurang teliti dalam melakukan survei lapangan.
Tidak tepat mengalokasikan biaya risiko.
Belum memperhitungkan peluang-peluang yang dapat mendatangkan
keuntungan dalam masa pelaksanaan, misalnya eskalasi harga, klaim terhadap
perbedaan kondisi antara dokumen tender dan kenyataan lapangan.
Bersaing dengan peserta tender yang ukuran perusahaannya sangat berbeda.
Strategi pesaing dalam menawarkan dengan harga yang tidak mungkin
diikuti oleh peserta tender yang lain (misalnya memilik alat yang idle,
memiliki persediaan bahan-bahan dengan harga yang jauh lebih murah,
dsb).
B.1.3.d.2. Prime cost, ialah sejumlah biaya yang disediakan oleh pemilik
proyek dan termasuk dalam nilai kontrak, untuk mencakup pekerjaan-
pekerjaan yang sudah ditentukan jenis dan harganya, biasanya dikerjakan
oleh kontraktor tertentu.
B.1.3.d.7.E s k a h i harga
Eskalasi harga adalah perubahan harga bahan, upah, dan alat sesuai
dengan kondisi pasar, yang dapat mengakibatkan perubahan harga
kontrak. Pada kontrak-kontrak tertentu, kontraktor diperkenankan untuk
mendapatkan penyesuaian harga akibat eskalasi, yang diatur dalam pasal
Penyesuaian Harga
Contoh:
Ada tidaknya penyesuaian harga biasanya tercantum dalam pasal
Kontrak, antara lain:
o apabila terjadi penambahan atau pengurangan harga yang me-
lampaui keadaan normal, dan atau bila ada tindakan kebijakan
pemerintah Republik Indonesia dalam bidang moneter yang
diumumkan secara resmi, dan hanya diperkenankan untuk kom-
ponen harga dalam mata uang rupiah.
o Proyek-proyek pemerintah yang berdurasi lebih dari satu tahun
(multi years contract) yang mengacu kepada KEPPRES No.16
Tahun 1994.
Penyesuaian harga diberlakukan untuk setiap angsuran pembayaran
yang diterima kontraktor
Penyesuaian harga diikuti dengan pembuatan Addendum Kontrak
Contoh rumus yang digunakan untuk penyesuaian harga kontrak
antara lain sebagai berikut:
B. 1.3.d.8. Ckzim
Claim adalah suatu tuntutanltagihan yang muncul karena beberapa hal.
Dalam standar kontrak international biasa digunakan sebagai referensi
adalah buku: "Condition of Contract (International) for works of Civil
Engineering Construction" yang disusun oleh FIDIC.
Di, dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, sering kali kita dihadap-
kan pada suatu masalah Administrasi Kontrak, terutama untuk proyek-
proyek yang didapat dari tender internasional (ICB).
a. Variations
b. Keadaan lapangan yang tidak sesuai dengan kontraklpenjelasan
dalam Prebid Meeting (Adversephysical condition).
c. Pelanggaran kontrak (Breach of Contract)
d. Penghentianlpenundaan pekerjaan
e. Keterlambatan dan pengaruhnya
f. Special Risk
g. Changest Cost & Legilation
2. Sequence Change
Apabila Engineer memerintahkan untuk mengganti sequence
pelaksanaan pekerjaan dari Kontraktor sesuai dengan ke-
inginan Engineer, maka segala risikolpenarnbahan alat dan
lain-lain dapat diklaimkan.
3. Minutes of Meeting
Minutes of Meeting yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Minutes of Meeting ini biasanya ditulis setelah meeting selesai
(mingguan, bulanan, special meeting).
Semua meeting hendaknya dibuat minute-nya, dan apabila
OwnerlKonsultan tidak membuat, maka Kontraktor membuat
secara tertulis, kemudian menandatangani bersama.
4. Foto
Foto &an menjadi data yang baik, apabila disertai keterangan
tanggal foto diambil dan nama orang yang mengambil foto.
5. Daily Record
~ a i & ~ e c o ini
r d dibuat setiap hari oleh pelaksana lapangan dan
ditandatangani oleh inspector lapangan. Daily Record ini memuat:
Jenis pekerjaan, jam kerja & jumlah peralatan, jumlah orang &
jam kerja, cuaca, material yang datangldigunakan, alat-alat yang
rusak, serta kejadian-kejadian khusus. Daily Record ini sangat
penting, karena dapat menjadi bukti yang sangat kuat.
7 . Inspection Report
Untuk memulai suatu pekerjaan, biasanya ada request ,firm
kepada Engineer/staff untuk memeriksanya terlebih dahulu. Ko-
mentar-komentarlperintah-perintah dari Engineer/staff dapat
digunakan untuk data pendukung.
1. Background Claim
Memuat pendahuluan dan kesulitan-kesulitan Kontraktor karena
masalah tersebut.
3. Contractual Matters/LegalAspect
Berisi tentang dasar-dasar hukum, Pasal-pasal Kontrak, Peraturan-
peraturan yang mendukung claim tersebut.
5. Data-data pendukung
(Lihat pada item C)
Penyusun claim yang baik dengan data-data dasar yang kuat,
sering kali membantu EmployerlEngineer untuk memberikan
tambahan biaya kepada Kontraktor.
Contoh pengajuan Claim adalah seperti pada lampiran E.5.
"Dokumen yang terbit lebih akhir adalah yang lebih kuatlmengikat untuk
dilaksanakan"
'Lee J. Krajewski & Larry P. Riaman, Operational Management, Strategy andAnalysis, 5th Ed., hlm. 796-798
'Lee J. Krajewski & Larry P. Riaman, Operational Management, Strategy and Analysis, 5th Ed., hlm. 796-798
B.2.1.b. Menyusun Organisasi Proyek
Penyusunan sebuah organisasi proyek dimulai dengan mengidentifikasi dan
mengklasifikasi fungsi dan kegiatan-kegiatan yang ada dalam sebuah
proyek, mengelompokkan kegiatan yang sejenis dalam satu unit tertentu,
menyiapkan personalia yang akan menjalankan fungsi dan kegiatan-kegiatan
tersebut sesuai dengan kelompok kegiatannya serta menyusun mekanisme
koordinasi dari masing-masing fungsi dan kegiatan tersebut.
Segara garis besar fungsi-fungsi yang ada dalam sebuah organisasi Proyek
Konstruksi antara lain meliputi:
Secara skematis fungsi utama dan hubungan antar fungsi tersebut dapat
digambarkan dalam bentuk struktur organisasi sbb:
Project Manager
Project Manager
Tim Proyek dipimpin oleh Project Manager dibantu oleh Site Engineering
Manager (SEM) atau Manajer Teknik, Site Operation Manager (SOM) atau
Manager Operasi dan Site Administration Manager (SAM) atau Manager
Administrasi. Masing-masing mempunyai staf yang jumlahnya tergantung
kepada faktor yang mempengaruhi bentuk organisasi tersebut.
Perencanaan
- Perencanaan metode pelaksanaan (construction method)
- Perencanaan gambar kerja (shopdrawing)
- Perencanaan jadwal pelaksanaan (master schedule), jadwal bahan (ma-
terial schedule), jadwal peralatan (equipment schedule) dan jadwal
tenaga kerja (labor schedule)
- Perencanaan mutu (quality plan)
- Perencanaan arus kas (cash flow)
- Perencanaan kesehatan dan kesehatan kerja (safetyplan)
- Pemilihan subkontraktor
Pengendalian adalah proses membandingkan seluruh perencanaan seperti
tersebut di atas dengan realisasi yang dicapai dalam pelaksanaannya
dengan melakukan analisis terhadap deviasi yang terjadi. Apabila
deviasinya adalah negatif, hendaknya dicari cara tertentu untuk
menyelesaikannya.
1. Perencanaan Biaya
2. Perencanaan Mutu
3. Perencanaan Waktu
4. Perencanaan Metode Pelaksanaan
5. Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Safety Plan
Safety Plan dibuat dengan mengikuti ketentuan-ketentuan maupun
arahan yang dikeluarkan oleh Depnaker selaku instansi yang melakukan
kontrol terhadap hal ini. Safety Plan mencakup antara lain penyusunan
Safety Management, Identifikasi bahaya kerja dan penanggulangannya,
Rencana penempatan alat-alat pengaman seperti pagar, jaringlnet pada
tangga dan tepi bangunan, railing serta rambu-rambu K3 serta rencana
penempatan alat-alat pemadam kebakaran (tabung pemadam api),
gudang bahan peledak, dan lain-lain.
Security Plan
Secutity Plan mencakup prosedur keluar masuk bahan proyek, prosedur
penerimaaan tamu, identifikasi daerah rawan di wilayah sekitar proyek,
prosedur komunikasi di proyek.
m S T N G CONDITIONfKONDiSI SETEMPAT
11. Gambar Denah dan potongan pekerjaan tanah, urutan serta alur
pelaksanaannya hendaknya mencakup:
s Jenis alat yang digunakan
e, Pengaturan lalu lintas di dalam proyek
s Perhitungan produktivitas kerja, jumlah alat (truck, excavator, dll) dan
waktu pelaksanaan
s Peta jalur dan lokasi buangan
m Hasil penyelidikan tanah dan analisisnya.
s Volume pekerjaan
s Pembagian alur kerja dan zoning-nya.
12. Pekerjaan Retaining Wall, Ground Anchor, Deep Well termasuk Bekisting
dan peralatan lainnya.
14. Site PlanlSite Installation saat pekerjaan tanah, pekerjaan fondasi dan
struktur penunjang,dilengkapi dengan:
s Instalasi distribusi listrik sementara untuk penerangan dan power point
lengkap dengan ukuran kabel, panel diagram, dan lokasi penempatan-
nya, lokasi lampu metode penggantungan kabel
s Instalasi air kerja, ukuran pipa, pompa air, dan saluran buangan
s Jalan aementara (pedetrian) untuk orang/pekerja dan perubahannia
sesuai dengan sequence pekerjaan.
15. Gambar Denah pekerjaan struktur, Kolom, Balok, Pelat Lantai dan Core
Wall serta urutan pelaksanaannya, hendaknya memasukkan:
PI Jenis alat yang digunakan dan lokasi penempatan
SP Perhitungan produktivitas kerja dan waktu pelaksanaan
e Pembagian kelompok kerja dan blocking-nya
a Volume pekerjaan
21. Gambar alat angkut (Tower Crane, Lift bahan, Lift penumpang)
s Gambar lokasi dan pondasi alat
to Perhitungan kapasitas angkut dan jumlah alat yang dibutuhkan
SP Jadwal harian pemakaian alat (untuk lift bahan khususnya)
a Rencana operasi alat angkut, berupa gambar potongan dan lokasi
pemberhentiannya.
a Gambar jembatan dari lift ke gudang beserta pagar pengamannya.
25. Daftar rencana shop drawing (gambar kerja) dan jadwal penggambarannya
a Bulanan, idem
ui Format-format yang digunakan untuk rapat-rapat tersebut.
36. Rencana (apa dan kapan) dokumentasi proyek, foto dan foto digital
Nilai B o b o t (%)
No Item Pekerjaan (dihitung)
(Rp. juta)
7500
Setelah bobot persentase pekerjaan dihitung berdasarkan nilai rupiahnya
maka langkah selanjutnya adalah menghitung durasi waktu pelaksanaan masing-
masing item pekerjaan. Durasi waktu pelaksanaan dihitung berdasarkan
pengalaman pelaksanaan pekerjaan sejenis untuk suatu volume pekerjaan
tertentu dan disesuaikan dengan ketersediaan waktu pelaksanaan sesuai kontrak.
Durasi waktu ini biasanya dalam satuan minggu.
Catatan :
Dalam prakteknya bobot masing-masing pekerjaan per minggu ini tidak rata karena
rincian dari item pekerjaan mempunyai nilai bobot yang berbeda. Misalnya pada
pekerjaan Struktur Atas, rincian pekerjaannya adalah pekerjaan-pekerjaan pemasangan
bekisting, pemasangan besi, dan terakhir pengecoran. Masing-masing pekerjaan tersebut
mempunyai bobot yang berbeda, di mana bobot terbesar ada pada pekerjaan pengecoran
betonnya. Demikian pula misalnya pada pekerjaan Mekanikal, salah satu bagian
pekerjaannya adalah Pemasangan AC yang rincian pekerjaannya adalah
pekerjaan pemasangan ducting dan pemipaan (instalasi), pemasangan Chiller
(unit AC) dan pemasangan AHU. Bobot masing-masing pekerjaan berbeda,
di mana bobot pekerjaan instalasi lebih kecil daripada bobot pekerjaan
pemasangan unitlperalatan AC-nya. Namun untuk memudahkan memahami
pembuatan jadwal digunakan perhitungan seperti di atas.
Volume pekerjaan
Pekerjaan Pembesian : 20.000 kg
Pekerjaan Bekisting : 1,500 m2
Pekerjaan Pengecoran Beton : 2 1.000 m3
Dengan cara yang sama dihitung kebutuhan tenaga kerja untuk masing-
masing item pekerjaan kemudian dituangkandalam satu jadwal yang
mencakup seluruh pekerjaan dengan jadwal sesuai jadwal induk proyek.
Catatan:
Bar Bender-Mesin pembengkok Besi
Bar Cutter-Mesin Pemotong Besi
Concrete Pump-Pompa Beton
Concrete Vibrator-Penggetar Beton untuk pemadatan beton pada waktu
pengecoran
z 30000
25000
1 20000
15000
10000
5000
0
2000 2001 2002 2003
TAHUN
3500
3000
z
2,509
m
tj 2000
W
1500
1~000
T -
500
0 . ...
2000 2001 2002 2003
TAHUN
Untuk mempelajari kegiatan utama dari tahap pembelian maka perlu
diketahui prinsip dasar dan rumusan aktivitas pembelian, yaitu:
Hal-hal yang harus diperhatikan dan dikuasai oleh seorang pembeli sebelum
melakukan pembelian adalah:
b. 1. Tahapan Perencanaan
Kegiatan ini mencakup beberapa aktivitas penting, yaitu:
1. Menyusun Jadwal pendatangan material proyek merujuk pada Master
Schedule proyek. Jadwal ini disusun oleh Manajer Teknik dan
disetujui oleh Project Manager (PM).
2. Adanya permintaan pengadaan bahan dari unit yang memerlukan
yang dinyatakan dengan Surat Permintaan Pembelian (SPP).
1. Pembayaran diproses.
2. Pembayaran dengan LIC (Letter of Credit).
B.2.4. PERALATAN
B.2.4.1. Umum
Yang dimaksud dengan peralatan dalam hal ini adalah peralatan yang di-
pergunakan dalam rangka pelaksanaan proyek konstruksi. Berdasarkan
kapasitasnya, peralatan dibagi menjadi peralatan berat dan peralatan ringan.
Contoh peralatan berat antara lain adalah: Bulldozer, Hydraulic Excavator,
Motor Grader, Wheel Loader, Tower Crane, dll. Contoh peralatan ringan antara
lain adalah: Waterpars, Theodolite, Jack Hammer, Scafolding, dll.
Pengelolaan peralatan selain ditujukan untuk mendapatkan efisiensi juga
menunjang produktivitas kemajuan pekerjaan. Hal tersebut dapat dicapai
melalui manajemen peralatan yang baik. Unsur-unsur manajemen peralatan
adalah:
Organisasi
Sistem Pengelolaan
Analisis dan Evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh mana efektivitas dan
efisiensi dari sistem tersebut. Umumnya analisis dan evaluasi dilakukan sekali
dalam periode waktu tertentu (misal periode 1 tahun).
Hasil dari evaluasi dapat menghasilkan kebijakan penambahan/penggantian/
pengurangan peralatan maupun pengaturan kembali penempatan peralatan.
Sumber peralatan dapat diperoleh dengan caralsistem:
a. Milik sendiri
b. Sewa dari perusahaan persewaan peralatan
c. Diborongkan kepada subkontraktor spesialis
Kapasitas
Efisiensi yang dipengaruhi oleh medan kerja, operator, kondisi dat
Satuan dari produktivitas yang biasa dipakai antara lain: m3/jam, tonljam,
m2/jam, dll.
Contoh Rumus Perhitungan Produktivitas
Q = KB x FB x 3.600 x El Cm; E = Ee x En x Eo
dlmana:
'
Catatan:
B.2.4.4. Investasi
Kebijakan investasi alat didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagai
berikut:
B.2.4.5. Depresiasi
Perhitungan depresiasi atau penyusutan alat diperlukan untuk mengembalikan
nilai investasi yang telah dikeluarkan sesuai norma-norma pencatatan
pembukuan yang dianut perusahaan.
Beberapa metode penyusutan yang biasa dipakai adalah:
Straight Line Method
Perhitungan penyusutan dengan membagilmemberikan nilai susut yang
sama besarnya per periode waktu selama umur penyusutan alat.
Sum of the Ear? Digit Methode
Perhitungan penyusutan dengan rnenggunakan jurnlah angka tahun.
Double Declining Bahnce Methode
Perhitungan penyusutan dengan melipat gandakan (Double) secara persentase
dari rnetode Straight Line.
Dalarn hal perusahaan rnelakukan divestasi terhadap alat yang dirniliki. Untuk
itu diperlukan perhitungan nilai sisa alat.
Nilai sisa alat dapat dihitung dengan cara:
Sisa nilai buku
Taksiran berdasarkan harga pasar
Catatan:
Untuk perhitungan pajak perusahaan, metode penyusutan yang dipergunakan
adalah Double Declining Balance Method dengan umur a h t minimum 8
tahun untuk a h t berat dan 4 tahun untuk alat ringan. Sedangkan untuk
operasional dapat ddipilih sahh satu h r i ketiga metode tersebut, atau ditetapkan
lain berdasarkan kebijaksanaan per kasus.
Contoh Perhitungan:
Suatu Bulldozer dibeli dengan harga pokok Rp 1.150.000.000. Alat ini akan
disusutkan hingga nilai sisa rnenjadi 10% dengan urnur ekonornis 5 tahun.
4 Rp 207.000.000,- Rp 322.000.000
5 Rp 207.000.000,- Rp 115.000.000
Dengan menggunakan metode Straight Line, besarnya nilai penyusutan untuk
setiap periode waktu adalah sama. Oleh karena itu, Investor dapat langsung
menghitung besarnya nilai penyusutan dengan membagi nilai penyusutan per
periode waktu.
Nilai yang Disusutkan (Rp)
Nilai penyusutan =
Periode Penyusutan (Bulan, Jam)
Double Declining
Besarn~anilai yang disusutkan adalah: 2 x 115 = 40% dari nilai sisa buku
tahun lalu
Jadwal Rapat
Setiap akan memulai pekerjaan pokok seperti:
pekerjaan pemancangan
pekerjaan pengecoran, dll.
B.2.5.c. Rapat Harian
Rapat harian adalah rapat yang diadakan untuk merencanakan apa yang
harus dikerjakan besok hari, serta memantau apa yang telah dikerjakan
hari ini, apakah sudah sesuai dengan rencana kerja harian.
Peserta Rapat
- Rapat harian umumnya diikuti oleh General SuperintendentlKepala
Pelaksana, para SuperintendentlPelaksana Lapangan, Subkontraktor,
Mandor, dan bila perlu staf terkait.
- Rapat harian dipimpin oleh Manajer Operasi.
Agenda Rapat
Melakukan evaluasi apakah target yang ditetapkan tercapai, dan
menetapkan target untuk besok hari.
Jadwal Rapat
Umumnya rapat harian dikerjakan pada sianglsore hari, di mana para
pekerja sudah running-well mengerjakan program harian. Rapat harian
jarang dilaksanakan pada pagi hari, karena saat pagi hari adalah saatnya
untuk memutar roda pelaksanaan proyek hari tersebut, namun
programnya telah ditetapkan pada hari sebelumnya, dilaksanakan secara
singkat (+I jam)
B.2.5.d. Rapat Mingguan
Rapat mingguan adalah rapat untuk merencanakan apa yang harus
dikerjakan minggu depan, serta memantau apa yang telah dikerjakan
minggu ini, untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan rencana
kerja mingguan.
Peserta Rapat
- Manajer Teknik, Manajer Operasi, Manajer Administrasi, staf,
dan pihak ketiga bila diperlukan.
- Rapat mingguan dipimpin oleh Manajer Proyek atau Manajer
Operasi.
Agenda Rapat, antara lain meliputi:
- Mengevaluasi progress dan pencapaian pekerjaan yang ditargetkan
minggu yang lalu.
- Membahas target penyelesaian pekerjaan seminggu yang akan
datang.
B.2.5.e. Rapat Bulanan
Rapat bulanan proyek umumnya dipimpin langsung oleh Manajer
Proyek.
Peserta Rapat
Manajer Teknik, Manajer Operasi, Manajer Administrasi, staf, dan
pihak ketiga bila diperlukan.
Agenda Rapat, antara lain meliputi:
1. Meninjau notulen rapat bulan lalu
2. Pembahasan pencapaian Objecti~eslPro~ram Kerja Proyek, antara lain:
a. EBPP (Evaluasi Biaya Pelaksanaan Proyek)
b. Kinerja
c. Quality Tdrget (Mutu Produk, House Keeping, Safety)
d. Potensial Problem
e. Customer Complaint
f. Masalah SDM
g. Cash Flow (termin, dropping, pembayaran hutang, jurnal akuntansi
dan keuangan)
h. Lain-lain (inovasi, sistem dokumentasi)
B.2.6. Pengendalian
Data di atas diperoleh dari data kecelakaan dari tahun 1995 s/d 1999 dengan
jumlah kecelakaan kerja 412.652 kasus dengan nilai kerugian Rp 340 Milyar
dan pembayaran santunan dan ganti rugi sebesar kurang lebih Rp 329 Milyar
lebih.
Oleh karena itu penerapan prinsip K3 di proyek sangat memerlukan
perhatian Kontraktor.
Ada beberapa hal yang harus diketahui dan dilakukan Kontraktor dalam
rangka menerapkan prinsip-prinsip kerja sesuai dengan ketentuan K3 di
lingkungan proyek, antara lain:
Catatan:
Yang disebut kecelakaan K3 BUKAN hanya yang mengakibatkan cederal
sakitnya tenaga kerja, TAP1 juga menyangkut rusaklkurangnya produktivitas
bahanlperalatan. Jadi penanganan K3 yang tidak baik akan berakibat
pada turunnya Produktivitas.
Yang dimaksud Safety Patrol adalah suatu tim K3 yang terdiri 2 atau 3
orang yang melaksanakan patroli selama kira-kira 1 atau 2 jam (tergantung
lingkup proyek). Dalam patroli masing-masing anggota safety patrol mencatat
hal-hal yang tidak sesuai ketentuanlyang memiliki risiko kecelakaan.
a. Safety Plan
b. Panduan pelaksanaan K3
c. Hal-hal yang secara teknis mengandung risiko bahaya
Sebagai bukti pelaksanaan dari kegiatan ini adalah: adanya catatan yang
mendukung kegiatan-kegiatan tersebut dan adanya penanganan yang nyata
atas kegiatan tersebut di lapangan.
1. Promosi program K3
Promosi program K3 terdiri dari:
- Pagar Pengaman yang terdiri dari: Pagarlrailing yang kuat dan tali
warna kuning sebagai tanda pembataslperingatan. Pagar ini diperlukan
untuk lokasi antara lain: lubang di lantai, lubang di sumur galian
tanah, tepi bangunan tinggi. Lokasi kerja alat berat (bila dianggap
perlu).
C) Rambu-rambu peringatan
Fungsi rambu-rambut peringatan antara lain untuk:
Peringatan bahaya dari atas
Peringatan bahaya benturan kepala
Peringatan bahaya longsoran
Peringatan bahaya apilkebakaran
Peringatan tersengat listrik
Penunjuk ketinggian (untuk bangunan yang lebih dari dua lantai)
- --L- .:,-
SPANDUK K-3
UTAMAKAN
KESELAMATAN D A N
KESEHATAN KERJA
1W 4W 1M I
I I
153 1SO
1 I I
LCGO PERUSAHAAN
Bendera K-3
ERVSAHAAN
L
Gambar a
Garnbar b
-
CONTOH-CONTOH SLOGAN KE-3
WAJIB BACA
Gambar c
SLOGAN KE-3
Gambar d
Penunjuk jalur instalasi listrik kerja sementara
Penunjuk batas ketinggian penumpukan material
Larangan memasuki ke area tertentu
Larangan membawa bahan-bahan berbahaya
Petunjuk untuk melapor (keluar masuk proyek)
Peringatan untuk memakai alat pengaman kerja
Peringatan ada alatlmesin yang berbahaya (untuk lokasi tertentu)
Peringatanllarangan untuk mas& kelokasi gensetlpower listrik
(untuk orang-orang tertentu)
Dalam hal ini ada beberapa catatan antara lain. Ada pemahaman yang
keliru tentang K3, yaitu menganggap bahwa kalau sudah memenuhi
sarana peralatan K3 berarti sudah memenuhi persyaratan K3. Padahal
sarana peralatan K3 ini adalah baru sebagian dari sistem K3. Bekerja
dengan K3 yang benar adalah bila memenuhi 3 (tiga) hal sebagai
berikut:
2. House keeping
Kebersihan dan kerapian tempat kerja merupakan syarat K3. Sarana
kebersihan dan kerapian untuk program K3 adalah:
Berikut ini adalah contoh isi Safety Plan yang menyangkut tentang hal-hal:
Risiko kecelakaan dan pencegahannya
Tata Cara Pengoperasian Alat
RISIKO KECELAKAAN DAN PENCEGAHANNYA
Beberapa contoh antara lain:
No. Lokasi & Pencegahanl Penanggung
Risiko Kecelakaan Penanganan Jawab
1. Alat Pancang
a. Periksa semua sling a. Jalan perlahan-lahan pada besi
2. ficavator
a. Periksa semua sling hidrolik a. Hindari sewaktu slat memutar
b. Periksa oli hidrolik b. Memberikan kode (klakson) sewaktu
c. Periksa tutup kipas angin alat memutar
3. Ewer Crane
a. Periksa pen-pen boom1 a. Angkat sesuai dengan kapasitas
section b. Sewaktu swing sling angkut dalam
b. Periksa oli hidrolik posisi aman
c. Periksa sling angkat c. Aba-aba sesuai dengan alat HT.
d. Periksa panel listrik d. Pengikat bahan-bahan yang mau
e. Periksa switch otomatis diangkut dalam keadaan kuat
g. Periksa pelurnas
Bar Bender
a. Pembengkokan sesuai dengan
kapasitas
a. Periksa kabel-kabel.
b. Memakai sarung tangan
b. Periksa switch-switch
c. Memakai sepatu kerja
c. Periksa stop limit switch
d. Memakai helm.
d. Periksa van belt
e. Periksa baut-baut
f. Periksa oli.
Generating Set
K
egiatan-kegiatan penunjang (supporting activities) untuk mendukung
kegiatan utama (primary activities) yang perlu dikelola dengan baik
adalah:
C.1. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai penunjang dari segi
sumber daya manusia dan pengelolaannya
C.2. Aspek Manajemen Keuangan sebagai penunjang dari segi sumber daya
keuangan dan pengelolaannya
C.3. Aspek Manajemen Mutu ISO-9000 menunjang segi pengelolaan dan
pengendalian mutu
A- BIDANG TEKNIS
SDM kontraktor harus mempunyai penguasaan di bidang teknis operasionil, sesuai dengan sasaran tugas kegiatan utama.
B- BIDANG KEPRlBADlAN
Di samping penguasaan teknis maka SDM kontraktor harus mempunyai kepribadian yang ideal dengan skema uraian sebagai berikut:
C. 1.a. BIDANG TEKNIS
Pengelolaan bidang teknis lebih menekankan pada pengelolaan kompetensi
SDM terhadap tugas pekerjaan sesuai dengan fungsinya dalam struktur
organisasi perusahaan. Beberapa hal yang akan dijelaskan secara garis besar
dalam pengelolaan bidang teknis antara lain adalah:
Jalur fungsional
4. Cara memberhentikan
Pemberhentian pegawai berlaku pada usia purna tugas maupun karena
sebab tertentu. Perusahaan diwajibkan mengikuti ketentuan peraturan
pemerintah yang berlaku yang diatur dalam Undang-undang Tenaga Kerja
No. 13 Tahun 2003
Aktiva Lancar: kas, bank, persediaan, piutang usaha dan lainnya; serta
Aktiva Tetap: tanah, bangunan, kendaraan, dan aktiva lainnya.
Kewajiban perusahaan digambarkan dalam pasiva yang terdiri dari:
0 Pasiva lancar: hutang bank, utang usaha yg jatuh tempo kurang dari
satu tahun.
0 Kewajiban Jangka Panjang dan Modal: kewajiban yang jatuh tempo
lebih dari satu tahun, dan modal.
Rasio Keuangan, adalah perbandingan antara satu pos dan pos yang lain
dalam Neraca atau antara satu pos dan pos yang lain di rugi laba atau
antara satu pos rugi laba dan satu pos neraca. Rasio ini dapat memberikan
gambaranlindikasi tertentu tentang perusahaan dibandingkan dengan standar
umum di industri sejenis.
Laporan Cash Flow atau arus dana, adalah laporan mengenai sumber dan
penggunaan dana dalam kurun waktu tertentu di perusahaan. Laporan
cash flow disusun dengan menggunakan 2 (dua) metode, yaitu metode
langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung disusun berdasarkan
aktivitas keuangan perusahaan (penjualan sampai dengan menghasilkan
laba) dan metode tidak langsung yang disusun berdasarkan laba yang
diperoleh dan perubahan rekeninglaccount Neraca dari akhir periode yang
lalu dan akhir periode sekarang.
yang dilaporkan dengan biaya yang timbul, yakni biaya yang dapat
diakui dalam laporan keuangan adalah biaya yang timbul dalam rangka
memperoleh pendapatan dalam periode yang sama.
h. Comparable, dalam prinsip bahwa laporan keuangan harus dapat
diperbandingkan sehingga diketahui peningkatan dan penurunannya.
Untuk tujuan memberikan informasi lebih banyak kepada pembacanya,
laporan keuangan disajikan minimal untuk kurun waktu 2 (dua) periode
berturut-turut.
i. Bzlsiness Entity, adalah prinsip dasar bagi pembaca dan penyusun laporan
keuangan. Maksudnya adalah merupakan perusahaan badan hukum
mandiri yang hak dan kewajibannya terpisah dengan hak dan kewajiban
pemiliknya. Hal ini tergambar jelas dalam Neraca perusahaan yang
menyajikan hak pemilik perusahaan sebesar modal perusahaan, sedangkan
aktiva pada neraca perusahaan adalah aktiva perusahaan, bukan aktiva
pemilik perusahaan.
2000 200 1
AKTIVA:
Aktiva Lancar
Kas dan Bank 30.350 35.375
Aktiva Tetap:
- Tanah 1 1.200 1 1.200
BIAYA USAHA
- Biaya Adm. & Umum 17.610 16.708
- Penyusutan 2.500 2.800
Laba Operasi 16.020 17.800
PT XYZ
PERBANDINGAN LAPORAN R/L
YANG BERAKI-IIR PADA 31 DESEMBER 2000 & 2001
(&lam juta Rupiah)
BIAYA USAHA
- Biaya Adm & Umum 17.610 16,OO 16.708 13,40
- Penyusutan 2.500 2iW 2.800 EW
Laba Operasi 16.020 14,50 17.800 14,30
Contoh:
PT XYZ
2000 200 1
Laba Usaha - 16.020. 17.800.
Operating Margin = - = 14,50 % = 14,30 %
Pendapatan 110.380 124.360
Net Income
b.2. Return on Equity (ROE):
Total Share Holder Equity
Gross Profit
b.3. Return on Investment (ROI):
Total Assets
Contoh:
PT XYZ
NERACA PER 31 DESEMBER 2000 & 2001
(dalam juta Rupiah)
2000 200 1
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap:
57.050 68.535
TOTAL AKTIVA 87.400 103.910
PASSTVA:
3 1.060 42.570
2000 200 1
2000 200 1
2000 200 1
ROA
Dengan Rumusan Dupont dapat kita lihat pula perhitungan Return on
Equity (ROE) PT XYZ Tahun 2001:
Net Income Sales Assets
ROE - X X
Sales Assets Equity
b. LEVERAGE RATIO
Rasio ini menggambarkan Struktur Keuangan Perusahaan dan Kemarnpuan
Perusahaan untuk menutup seluruh kewajiban atau utang perusahaan bila
dilakukan likuidasi.
Leverage Ratio ini biasa disajikan dalam 3 bentuk, yaitu:
Total Utang
1. Debt to Equity
Modal Sendiri
Total Modal - Laba Tahun Berjakan
2. Equity to Total Assets :
Total Aktive - Laba Tahun Beljiakan
Total Utang
3. Debt to Total Assets :
Modal Aktiva
Keterangan:
KUADRAN I:
KUADRAN 11:
Pada periode ini (11), dalam dunia usaha umum dikenal dengan
penggunaan Modal Kerja untuk pengadaan persediaan. Modal kerja
digunakan sejak membeli bahan baku dan bahan bantu sampai
dengan diterimanya pembayaran dari pemilik proyek. Perusahaan
kontraktor yang efisien dan memiliki perencanaan yang baik, tidak
memiliki persediaan yang berlebih tetapi selalu tersedia bahan yang
diperlukan untuk dipasang. Pengalaman perusahaan selama ini rata-
rata bahan yang datang di proyek paling lama 14 (empat belas) hari
mengendap di gudang, artinya dalam jangka waktu 14 hari bahan
yang datang di proyek sudah terpasang menjadi progress fisik.
KUADRAN 111:
KUADRAN IV:
11. Agar hal-hal tersebut pada butir I di atas dapat tercapai sesuai yang
ditargetkan, maka perlu diperhatikan tahapan proses penagihan sebagai
berikut:
Fasilitas Perbankan
Seperti yang telah diuraikan terdahulu, agar Kontraktor dapat beroperasi
dengan baik, haruslah didukung dengan modal kerja yang cukup besar.
Oleh sebab itu, dalam melakukan aktivitasnya diperlukan fasilitas
pendukung finansial dari institusi Perbankan. Fasilitas-fasilitas Perbankan
yang terkait langsung, adalah fasilitas Kredit Modal Kerja (KMIC),
Non-Cash Loan (NCL), dan Bank Credit Line (BCL).
Total Piutang
1. Perputaran Piutang: x 365 hari
Penjualan
Total Utang
2. Perputaran Utang: x 365 hari
Biaya Pokok Penjualan
2. Rencana Perusahaan
Dalam rangka menjalankan amanat yang digariskan oleh anggaran dasar
perusahaan, Direksi dan Komisaris perusahaan harus menetapkan Rencana
yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
Ada 3 (tiga) Prinsip utarna untuk menerapkan sistem Manajemen mutu ISO-
9000, yaitu: "Tulislah apa yang akan dikerjakan (Write what you h.9" lalu
"Kerjakan apa yang telah ditulis (Do what you write.qX,selanjutnya "Record1
catat apa yang telah dikerjakan (Record what you did?". Nah, tiga prinsip
tersebut memakai sistem pada pagar-pagar yang telah ditetapkan dalam sistim
ISO-9000.
Dalam ISO-9000 dikenal istilah Rencana Mutu atau Quality Plan, yaitu
dokumen yang menyatakan spesifikasi suatu kualitas, mekanisme suatu
pelaksanaan, sumber daya yang dipakai, serta urutan dalarn suatu produk,
proyek atau kontrak. Rencana mutu suatu proyek pelaksanaan konstruksi
misalnya adalah pada proyek, pelaksanaan suatu bangunan, proyek
pelaksanaan suatu jembatan, proyek pelaksanaan irigasi, dll.
Dalam sistem ISO-9000 dikenal adanya Mekanisme Audit Mutu yaitu
suatu pengujian yang sistematis dan independen (bebasltidak bergantung)
dengan tujuan untuk menguji apakah kegiatan dan hasil kerja sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan, serta untuk menguji apakah
pelaksanaan efektif untuk mencapai sasaran. Faktor-faktor dalam audit
adalah: "Pengujian secara independen, tersistem (bukan mendadak, dsb),
menguji kegiatan apakah sesuai ketentuan, menguji kegiatan apakah efektif
dalam mencapai sasaran."
A
spek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi.
Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode-
metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang
tepat, praktis, cepat, dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan
pada suatu proyek konstruksi. Sehingga, target waktu, biaya dan mutu
sebagaimana ditetapkan, dapat tercapai.
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu
metode terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan. Khususnya
pada saat menghadapi kendala-kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan
yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu, penerapan metode
pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan, akan sangat membantu
dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan.
Penerapan metode pelaksanaan konstruksi, selain terkait erat dengan kondisi
lapangan di mana suatu proyek konstruksi dikerjakan, juga tergantung jenis
proyek yang dikerjakan. Metode pelaksanaan pekerjaan untuk bangunan gedung
berbeda dengan metode pekerjaan bangunan irigasi, bangunan pembangkit
listrik, konstruksi dermaga maupun konstruksi jalan dan jembatan. Namun
demikian, pelaksanaan semua jenis proyek konstruksi tersebut umumnya
dimulai dengan pelaksanaan pekerjaan persiapan.
Dalam membuat lay out untuk pekerjaan persiapan ini, perlu diperhitungkan
secara cermat penempatan masing-masing fasilitas dan sarana yang diperlukan
untuk pelaksanaan proyek. Dengan memperhatikan kondisi lapangan yang
ada dan disesuaikan dengan desain lay out proyek yang akan dikerjakan,
penempatan fasilitas dan sarana proyek nantinya akan dapat berfungsi secara
optimal sesuai perencanaan. Namun demikian, yang tetap harus dipertim-
bangkan adalah bahwa seluruh fasilitas dan sarana proyek yang dibangun
untuk pekerjaan persiapan tersebut adalah bersifat sementara dan nantinya
akan dibongkar setelah pelaksanaaan proyek selesai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan lay out fasilitas dan
sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan suatu proyek antara lain:
Menempatkan semua fasilitas proyek di luar dari bagian denah proyek
yang akan dikerjakan sedemikian rupa agar tidak mengganggu pelaksanaan
proyek.
Menempatkan material bangunan, seperti: besi beton, kayu, panel beton
dan lainnya, harus dipisahkan sesuai dengan jenis dan ukurannya, sehingga
memudahkan penyimpanan dan pengambilannya.
Menempatkan material-material yang harus terlindung dari cuaca, seperti:
semen maupun material jnishing lainnya dalam gudang tertutup.
Menempatkan alat-alat berat seperti tower crane pada posisi yang strategis,
agar dapat menjangkau seluruh areal kerja yang diperlukan.
Merencanakan jalur jalan kerja dan arus lalu lintasnya secara benar agar
tidak menimbulkan stagnasi lalu lintas, baik lalu lintas material maupun
manuver alat-alat berat.
Menempatkan 10s kerja tidak jauh dari penumpukan material.
Menempatkan pos jaga yang tepat sehingga memudahkan mengawasi se-
luruh kegiatan proyek.
Merencanakan pagar proyek yang rapi dan memperhitungkan estetika,
namun tetap efisien.
Menempatkan barak pekerja dan base camp staf proyek yang tidak jauh
dari lokasi proyek.
Sebagai gambaran, berikut adalah contoh perencanaan lay out fasilitas dan
sarana untuk pekerjaan persiapan Proyek Bangunan Gedung (Lihat Gambar 1
Site Plan Proyek Gedung)
Secara detail, perencanaan konstruksi bangunan fasilitas dan sarana untuk
pekerjaan persiapan suatu proyek adalah sebagai berikut:
Bahan-bahan yang harus terlindungi dari pengaruh cuaca, seperti semen dan
material finishing lainnya harus disimpan dalam tempat tertutup. Untuk itu,
diperlukan tempat penyimpanan yang disebut gudang. Sebagai tempat
penyimpanan material, gudang harus memenuhi berbagai persyaratan.
Kondisinya harus dijaga agar tetap kering dan tidak lembab. Karena kondisi
gudang sangat mempengaruhi kualitas bahan yang disimpan. Penyimpanan
material seperti semen, harus diatur sedemikian rupa. Sehingga material yang
datang lebih dulu, dapat diambil dan digunakan lebih awal.
Sementara itu, gudang peralatan berfungsi sebagai tempat penyimpan-
an alat-alat ringan, seperti: vibrator untuk pemadatan beton, mesin genset
portable, alat-alat pengukuran (theodolit), alat-alat untuk pekerjaan jnishing
(mesin potong keramik, mesin bor), serta berbagai komponen peralatan lain-
nya.
Konstruksi gudang penyimpanan material dan peralatan dibangun seperti
bangunan kantor proyek. Yakni, dirancang dengan sistem rakitan sehingga
dapat digunakan berulang kali. Hanya saja, untuk bangunan gudang lantainya
tidak menggunakan keramik, tetapi hanya dijinishing dengan semen. (Lihat
Gambar 4, 5, 6 )
Fasilitas ini dibangun untuk pekerjaan besi dan kayu. Los kerja besi merupakan
tempat untuk pemotongan maupun pembekokan besi beton sesuai gambar
kerja (shop drawing) yang ada. Sementara itu, 10s kerja kayu, digunakan
sebagai tempat pembuatan bekisting dan pekerjaan kayu lainnya. Bangunan
untuk fasilitas ini biasanya dibuat lepas tanpa dinding (10s) dan diberi penutup
atap, agar para pekerja dapat bekerja dengan nyaman. (Lihat Gambar 8, 9).
D. 1.1.5. Pagar Proyek
Pembuatan pagar proyek dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi merupakan
suatu keharusan. Hal tersebut, untuk menjamin keamanan kerja dalam
lingkungan proyek. Karena fungsinya sebagai pengaman, maka pagar harus
dibuat kokoh agar tidak mudah roboh.
Di samping itu, untuk keserasian dengan lingkungan sekitarnya, maka
pagar proyek harus rapi, bersih dan estetis. Untuk itu, pagar proyek harus
dicat dan diberi dekorasi secukupnya, sehingga terlihat lebih asri.
Konstruksi pagar proyek, biasanya dibuat dengan menggunakan dinding
seng dan didukung oleh tiang-tiang besi atau kayu dan diikat dengan baut
pengikat pada jarak tertentu. Sehingga, konstruksinya kuat sebagai pengaman
proyek yang sedang dikerjakan (lihat Gambar 10).
Penerangan
Air Condition (AC)
Peralatan Kerja, seperti: Tower Crane, Lift Bahan, Mesin Potong Keramik,
Bor, Bar Bender, Bar Cutter, Pompa Air, dan lainnya.
Peralatan Kantor, seperti: komputer, Plotter, Mesin fotokopi, dan lain-
lain.
Kebutuhan Air Kerja untuk ke~erluanproyek bisa diperoleh dari sumur atau
PAM (Perusahaan Air Minum). Air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan sebagai berikut:
Toilet di Kantor Proyek
Base Camp Staf
Barak Pekerja
Pencucian Kendaraan Proyek, Dump Truck, Concrete Mixer, dan lainnya.
Perawatan Beton (Concrete Curing), termasuk Testing Beton
Tabel 1.
Electricity Power Planning
;CONTQH
2.1. Lm1
2.3. UB 2 - -
2.4. LiB34
LiB - -
3.2. UP 2 - - - - - -
3.3. UP 3 - - - - - -
3.4. UP 4 - - - - - -
V. Pompa Air
5.1. PIA 1 Dup Well 2 1,2 KVA 2,4 - 2,4
5.2. PIA 2 Sum Pump 4 4 KVA 16 - 16
5.3. PIA 3
5.4. PIA 4
Keterangan:
- No. VI 6.3. *
Lampu TIL Lapangan = Diperlukan penerangan 200 lux, dengan lampu TL 36 W dibutuhkan untuk setiap 8 m2 luas
lapangan 1 bh lampu TL atau 8 mz/bh
+
- No. VII 7.1. Lampu Penerangan ruang kantor = Diperlukan penerangan 350 lux, dengan lampu TL 36 W dibutuhkan untuk setiap
5 m2 luas ruangan 1 bh lampu TL atau 5 m2lbh
Batching Plant untuk Pembuatan Mortar (Beton Molen)
Pengetesan Peralatan Mekanikal, seperti: Hydrant, Sprinkler, dan lainnya
Perawatan Plesteran Dinding
Keperluan Lokasi-lokasi Kerja Lainnya
Air dari sumber air disimpan pada tangki-tangki penampungan air sesuai
dengan kapasitasnya. Volume air yang diperlukan dihitung berdasarkan
kebutuhan volume air setiap harinya. Format untuk perhitungan kebutuhan
air kerja dapat dilihat seperti pada Tabel 2. Water Source Planning.
Shop drawing atau gambar kerja, merupakan acuan bagi pelaksanaan pekerjaan
di lapangan. Dengan adanya gambar kerja, maka pekerjaan lapangan menjadi
mudah dilaksanakan dan terkendali secara teknis, baik dari segi waktu maupun
mutu kerja.
Gambar kerja, harus sudah disiapkan dalam tahap awal proyek dan
mendapatkan pengesahan dari pihak Pengawas atau Konsultan Perencana,
sebelum dilaksanakan di lapangan. Shop drawing, disiapkan oleh Bagian
Engineering berpedoman pada desain bangunan dari Konsultan. Pembuatan
shop drawing, dewasa ini banyak dilakukan dengan komputer menggunakan
sofnvare Autocad, sehingga dapat mempercepat waktu pembuatannya.
No. Water Usage Volumelday Name of Tank Tank Capacity Location of Tank Source of Water
M3 M3 PAM M3
IV Concrete Curing 20 - - - - v
- For Concrete testing material
- For Concrete on Site
V Mortar Batching Plant - - - - - -
STANDAR FASlLlTAS
SEMENTARA PROYEK
PNlUK
TAMPAK DEPAN
Gambar 4 I
WTATAN
BPanutupAap hbesoslanbnpkl
N* Aap hbes N*
7 P W P~Ib=36rnrndratwam~sbuMuda
R W Kay" Bomo 4 6
8 Iwt Elehnbl SCp KontnWS.Xtsrpm** MK
m-pl pda P& nndq
~*100dm=~.6manpsn~np*.~svum~04is 1- prcduu S m e
P W dm R q U W u dkmrstv-mBu Mud. LsD Honantslm e m w p.ds Rng
L e W V ~ ~ ~ K 0 r n
UnWSmlUrm,
Plpr PYC E m
5 Sbllktur K d m
Sbvrtu Rug BsDX 9 m b e r Llrm nm%dLL%m
-pst
SUMuA l q 10 Sumbsr4~r W w t
STANDAR FASlLlTAS
SEMENTARA PROYEK
WE
K
GUDANG
I
DENAH GUDANG
sKAL41 1W
Gambar 6
I PTPP
II
Gambar 7b
UTATh'4
PROYW
STANDAR FASILITAS
SEMENTARA PROYEK
PBU(
TAMPAK SAMPING PT PP
SKALA I : 1M
S
UBm
mTiYUIU OLM
5- r m TmmTUwr
GumPRYUWWm mm
OPERlM Twax T m m T W
w n 014
aOUliUR Twax T m T m
lW0 DB01
RRDUWA T m T m T m
TAMPAK DEPAN
w i : i m
XIWLGtAWA S(ALA
TAMPM 1 1W
JUUHOI*BAR I N O U O R ~
1 m1 A 02
./
4
2 Garnbar 8
CATATAN
PROYEI(
STANDAR FASlLlTAS
SWENTARA PROYEK
RHUK
PT PP
WBYEK
--
mulw
OYI(RU)*UWIX)
0601
sm
m T m T w
W
Em T m T m T W
m n SQI
0
1
- T W TIIMTW
YXrO aBM
RRU(CAW T m T W T W
JUXILW gULA
POTONGAN 1 100
POTONGAN B-B
SKALA1.100 JUUHWBAR I NOLW(OILIUR
INPI A 03
.,
Garnbar 9
Mobilisasi alat-alat berat, seperti alat-alat pancang maupun alat-alat bor
untuk pekerjaan pondasi, mulai dilakukan setelah tahapan pekerjaan persiapan
selesai dan pengukuran titik-titik pondasi telah ditetapkan.
1. Pekerjaan Pondasi
2. Pekerjaan Struktur
3. Pekerjaan ArsitekturlFinishing
4. Pekerjaan MekanikalIElektrikal
5. Pekerjaan HalamanITaman
.
disesuaikan dengan desain dari konsultan perencana.
Pada bab-bab terdahulu telah dijelaskan bahwa perencanaan metode
pelaksanaan suatu item pekerjaan akan mengikuti jadwal waktu yang disediakan
untuk item pekerjaan tersebut. Dari perencanaan metode ini akan diperoleh
data kebutuhan alat yang diperlukan, jenis dan volume bahan yang akan
dibutuhkan, teknis dan urutan pelaksanaan pekerjaan serta pola pengendalian
mutu yang harus diterapkan.
Pada Bab-bab selanjutnya akan dipaparkan contoh-contoh metode
pelaksanaan untuk proyek bangunan gedung, mulai dari pekerjaan Fondasi
hingga pekerjaan finishing (arsitektur)-nya serta untuk pekerjaan sipil lainnya
dalam bentuk ilustrasi gambar-gambar yang dilengkapi dengan keterangan.
D.2.1. METODE PELAKSANAAN GALIAN BASEMENT
1. PElCERJAAN PERSIAPAN
CONTOM ARAH DAN MANUVER ALAT BERAT Sebelum proses penggalian dilaksanakan, hal-
DAN DUMP TRUCK
ha1 yang perlu diperhatikan adalah:
KedaIaman galian
-
- Cek stabilitas h e n g , apakah dapat
digaIi secara open mt dengan mem-
bentuk skope (cek tinggi kritis & ke-
mi ringan slope).
- Untulr lahan y a n g sernpit apakah
diperlukan dinding penahan railah
yang sernentasa .- Zmpurury (sheet pike,
Masuk
L o k a s ~Direksj Keet
.-
I
a
P~ntu
Keluar
rheei piie le Ancho~, all) permanent
pih, didfinpa wad dll) .
(~oldie~
* Pengaturan a r a l ~manuver alat berat dan dump truck yang Gaik yang dilakukan dcngan
memperhatilcan site kns~alkztiunyang ada.
* Pemilihan, jumlah, $an komposisi alat gali yang digunakan berdasarkan walcru pelaksanaan
dan lokasi proyek.
* JaIan kerja yang memenuhi syarat.
Pemeliharaan linglcungan sekitar proyek (debu, lumpur bekas ~naterialgalian, dll)
- . :,..
..T
a -- - Backhoe clan mareria1 langsung di-
;
-<---
/
,/- , dumping ke dump truck (posisi damp
%-' L* ,.
< $. - --!,..i
' <
- *p<--- 7 truck yang optimal di mana sudut s w z y
-> C bucket backhoe 45' - 90), tir~ggig ~ l i a n
sesuai perhirungan tinggi kritis.
* Galian tahap 2, lereng hasil penggalian
tahap I harus diprotelcsi dari gerusan air
huja~ldengan mengunakan terpal ~ l a s t i k
@ / ? t i c sbcet) dan g,alian tahap kedua dapat
dilalcsanalcan dengan rnecode yang sama
pada rahap 1.
Buat ramp masuk dan ramp keluar untwk alal beral dan DT dengan
kemlrlngan rnaximlm 1 S 0 6
-
--
,
,
-.
a\,, ,';
:\Z
,/ *.
Loading i a dump truck
. .
,T?,
k$:-,
I'
;a .
Excavation
&Kwh?,,
,j,,;.
,"! ;% ,-,. -
+ , ,.
,>- ,->L,
,
--
. - I
-- --
,-
m,,. ,,- -- - ........
., ,<.
- ' -,
- . ,.F':
.,'
, i4-
.. :
,'
. -. . .
7',
-1
\
\\
. . . - ...-.
,. \,
<:
.-, \
m ,
, \
1,
, .> erw.ihI~Hau/ing ke disposal area
-
I
I :
..:---
'.A
; - ,. I-
<" - , ;;: ; r-,\-(---x,,
\ >
,
cb -2. /,P ,> ,
, / . - ....
...
Dumping di lo kasi
-. 7
7-; c:--'
! (,
7.;
2: f;;),7!'i:,,:
,
r - .-<%--.7''-'('
disposal
9% area
, p
,c
> ,
A, :+
'; , .:- ,, . . ,;:;:-,*5
.. ,L:.\
D.2.2. METODE PELAKSANAAN DEWATERlNG DAN WELL
POINT
METODE PELAKSANAAN
DE WATERiNG SISTEM WELL POINT
PENDAHULURN
MEMBUNGKUS PlPA
LUBANG DENGAN
3. Buat bak penampung air sirkulasi pengeboran berupa galian canah yang dilapisi semen.
4. Laksanakan pengeboran ranah dengan mesin bor, jumlah Pubang dan diameter serta kedalaman
galian harus sesuai dengan rencana.
5. Masukkan pipa PVC yang telah dilubangi lcedalam luhang bor secara bertahap.
6. Isi rongga antara lubang pengeboran dan casing PVC dengan koral gundu
7. Buat saluran pembuangan air dari hasil dewdtering.
LUBANG HASlL BOR PlPA CASING PVC
SlAP DIPASANG PIPA / DIMASUKKAN
CASING PVC DALAM SUMUR
ALAT: RAHAN:
- Crawler C ~ d n f&pasitas 35145 Ton - Sheet Pike
- Vibro Hnmmer 60 KVa - Kawat Las
- Genset 250 KVa - Material Bantu, dl!.
- MesinLa5
- Manual Kazrol
- Theodolit
- Alat Bantu, dll.
METODE PELAKSANAAN
1. Lakukan perhitungan analisis untuk
mengecek kedalaman sheet pi/? yang
tertanam berdasarkan .type sheet pile yang
dipakai dan data tanah hasil soil investi-
area gallan gation. (Cek Perhitungan).
2. Pengukuran area pemancangan sheer pile
dengan menggunakan theodoiite.
3. Lakukan penumpukkan sheet pile sedekat
mungkin dengan tokasi pernancangan
II Lokasi Direksi Keet
II sehingga dapat dijangkau Iangsung oleh
Pintu P~ntu
Masuk Keluar Crawler Crane, sehingga penggunaan
Crane Service dapat diminimalkan.
-
-:-
-- - - -- -- *
untuk membersihkan lurnpur dan
kotoran dari lubang bor
BAHAN :
3 Campuran bentonite, air dan semen (bentonite adalah canah lempung (chy) denga11 kadar
montmorillonite yang tinggi).
U Resi beton
O A d u b n beton
URUTAN PELAKSANAAN BENTONITE PILE
CASING
2. Pengecoran Bentonite.
----
CASING
r
METODE PELAKSANAAN
be or equ
A. PERSLAPAN
Penentuan alat pancang yang digunakan: Peralatan pancang yang dipakai harm mempunyai
efisiensi dan energi yang memadai.
Catatan:
Tabel di atas rnemberikan relcomendasi secara umum untuk diesel hammer.
Pernilihan jenis hammer secara tepat harus memperhitungkan panjang tiang, daya
dukung tiang, dan kondisi tanah.
Rcncanakan set tiang finaI: Untuk menentukan pads kedalaman mana pemancangan tiang
dapat dihentikan, berdasarkan data tanah dan dara jumlah pukulan terakhir (final set)
Rencanakan urutan pemancangan dengan pertiinbangan kemudahan manuver alat. Lokasi
scok material ditemparkan sedekat rnungkin dengan lokasi pemancangannya.
Tentukan lerak ritik pancang dengan rheodolit dan tandai dengan patok.
B. PROSES PEMNCANGAN
1. Alar pancang ditempatkan sedcmikian rupa sehingga as hnmmer jatuh pada patok titik pancang
yang telah ditentukan.
2 . Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap tiang.
3. Tiang didirikan di samping d~ivingl e d d a n kepala tiang dipasang pada helmet yang telah dilapisi
b y u sebagai pelilldung dan pegangan kepala tiang.
4. Ujung bawah tiang didudukhn secara cermat di atas patok pancang yang telah ditentukan.
5. Penyetelan vertikaI tiang dilakukan dengan mengatur panjang backsty sambil diperiksa dengan
waterpass sehingga diperoleh posisi yang betul-becul vertikal.
6. Sebtlum pemancangan dirnulai, bagian bawah tiang diklem dengan cenrer gate pada dasar
driving had agar posisi tiang tidak hergeser selama pemancangan, terutama untuk tiang batang
pertama.
7. Pemancangan dimulai dengan mengailgkat dan menjatuhkan hnmmcr secara herkesinambungan
ke aras helmet yang terpasang di atas kepala tiang.
LJRUTAN PEMANCANGAN
8. Pemancangan dapat dihentikan sementara untuk penyambungan batang berikutnya bila level
kepala tiang telah mencapai level muka tanah sedangkan level tanah keras yang diharapkan
belum tercapai.
Proses penyambungan tiang:
a. Tiang diangkat dan kepala tiang dipasang pada helmet seperti yang dilakukan pada batang
pertama.
b. Ujung bawah tiang didudukkan di atas kepala tiang yang pertama sedemikian sehingga
sisi-sisi pelat sambung kedua tiang telah berimpit dan menempel menjadi satu.
c. Penyambungan dilakukan dengan pengelasan penuh di sekelilingpertemuan kedua pelat ujung.
d. Tempat sambungan las dilapisi dengan anti karat.
9 Selesai penyambungan, pemancangan dapat dilanjutkan seperti yang dilakukan pada batang
pertama. Penyambungan dapat diulangi sampai mencapai kedalaman tanah keras yang ditentukan.
10. Pemancangan tiang dapat dihentikan (selesai) bila ujung bawah tiang telah mencapai lapisan
tanah kerasljinal set yang ditentukan.
11. Pemotongan tiang pancang pada cut offlevel yang ditentukan sesuai shop drawing.
C. QUALITY CONTROL
2. Toleransi:
Vertikalitas tiang diperiksa secara periodik selama proses pemancangan berlangsung. Penyimpangan
arah vertikal dibatasi tidak lebih dari 1 : 75 dan penyimpangan arah horisontal dibatasi tidak
lebih dari 75 mm
3. Penetrasi:
Tiang sebelum dipancang harus diberi tanda pada setiap setengah meter di sepanjang tiang
untuk mendeteksi penetrasi per setengah meter. Dicatat jumlah pukulan untuk penetrasi setiap
setengah meter.
4. Final set:
Pemancangan baru dapat dihentikan apabila telah dicapai final set sesuai
perhitungan.
0.2.5.2.PONDASI BORED PILE
TAHAPAN PEKERJAAN
ALAT KERJA
PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi Peralatan
Set up Mesin Bor
Persiapan Keranjang
1 PEKERJAAN DEMOBlLlSASl 1
7
METODE PELAKSANAAN
I. PROSES PENGEBORAN
PROSES PENGEBORAN
1. Menggunakan mesin bor Soilmec R412
kapasitas 40.00 meter, pengeboran dirnulai
$engaa menggunakan auger d e n g a n
diameter sedikit besar. Untitk kemudian J, P?
memasang casing sementara (bila
diperlukan) sepanjang malrsimum 4.00
meter. Casifig sementara ini dibutuhkan
u n t u k meng-hindari r u n t u h n y a r a n a h
r
I'
\I
!:1 '?\,b&
!
8
:
k >'
.1
keadaan tanah yang ditemukan sementara . .,-- . %
.." ., -v. ., -.a > --.. -% I u- 2 -* .. -x .,,UY
\
%
I\
\
hingga pipa tersebuc tcrisi penuh. Pipa lalu
ditarik sehingga endpkate rerlapas dan
AX>
P?_ ,,T7/
{'A
m-
pengecoran
perrnukaan beton ciang
mencapai
dilanjutkan
ketinggian
harus d i a n ~ k adan
t di~otong.
4. Casing lalu dicabut ~erlahan-lahandan
pengukuran tcrakhir dilakulran terhadap
beton untuk memeriksa apnkah ketinggian PROSES PEMASANGAN TREMIE &
perrnukaan beton berada di atas rencana PEHGECORAN
dasar pocr setinggi k 1 m e t e r unrlik
rnenjamin m u t u hcton yang baik pads
elevasi dasarpoer.
Apabila perlu, cdring sementara di cor
beton sa~npaipenuh sehingga ketinggian
permukaan beton yang diinginkan tercapai.
Bilamana tidak ada air di dalarn lubang
bor, pengecoran beton dilakulcan dcngan
pipa tremie pendek (51 m) dan corong saja.
Pipa tremie pendek ini berfungsi agar heton
yang dituangkan jaruh ditengah-tengah
lubang.
PROSES PE'FIGANGKATAN TREMllE
PROSES PENGECORAN
PEMGECORAN
D.2.5.3. PONDASI FRANK1 PILE
METODE PELAKSANAAN
PONDASI TJANG PANCANG FRANK1
LANGWH 1 I. Pipa baja d e n s a n u j u n g bawah terbuka,
CASING 10 - PEMASUKAN BATu KORAL dileralclcan di atas tanah tepat pada titik (patok)
sEsAGA' SUMBAT
HAMMER 3.2 TON -- tiang. Ratu koral lalu diinasulrknn lie alarn pipa
Yh, yang kosong itu dengan menggunakan suacu
alar yang d inamakan skip seringgi kurang lebih
0,6 - I ,O meter di dalam pipa. Koral dipadatkan
dengan turnbukan p a l u l d ~ ~hammer
p di dnlam
pipa sehingga rnelekat menjadi suatu sumbat
SFLEE-NTWK SWMBAT
CASING 10 -15 M
pads u j u n g pipa. PaEu p e n u m b u k (drop
hfimmer) berbobot lebih kurang 3,2 ton.
',---.
RING R SO CM BESI P i 22 (POLOS)
2. Pemancangan pipa besi dilakilkan dengan cara menumbuk sumhat koral pada ujung pipa sehingga
mencapai kedajaman Tang diingin kan. Kedalaman pemancangan ditentukan rnelalui data yang
diycroleh dari penyelidi!mn tanah dan kalmdering p d a setiap titik. Pcmancangan dihentikan apabila
penurunan pipa tidak lebih dari 30 m m dalam 10 pukulan, dengan tinggi jatuh palu setinggi 1,2O
metcr per pukulan.
LANGKAH 2:
3 PENUMBUKAN SUMBAT
DENGAN M M M E R
3. Setelah mencapai kcdalamail yang diharaphn,
pipa ditahan dengan slinR dan sumhat lroral
CASING 10 - 15.M.. .
yang t e r d a p t di dalam pipa d i p k u l hingga
lepas dan keluar dari pipa. Reron kcring lalu
diisikan sedikir demi sedikic ke dalam pipa
HAMMER 3.2 TON untulr pembuaran pernbesaran (bulb) atau
MUKA TANAH
enlarged base.
4. Volume beton yang digunakan dalam
P.
SPEET SPLEET UMTUK SUMBAT
LANGKAH 3 :
PENUMBUKAN SUMBAT
SAMPAI TANAH KERAS
m LANGKAH 3B :
MLlKA TANAH
LANGKAH 4 :
MUKA TANAH
HAMMER 3,2 TON -
d
-
CASING 10 15 M
SPLEET:
n
ELEVASI TAMAH KERAS
I-
+--- BULB
LANGKAH 5 :
PEMASUKAN
KERANJANG BESl
KERANSANG BESl
BESl 6 D 22 (ULIR)
SENGKANG D8 15 -
MUKA
PENGECORAN BETON
-4
ADUKAN BETON K-225 Y
MUKA PANAH
KERANJANG BESl
BESl6 D 22 (ULIR)
SENGKANGD8 15 -
ADWKAN BETON KERAS
ELEVASI TANAH K
PEKERJAAN TlANG FRANK! SELESAI
-
CASING 10 15 M
MU
N TANAH
EMENT
ELEVASI TANAH KE
PERALATAN PEMANCANGAN
CASING 10 - 15
RING Q 50 CM
CASING 10 -15 M
7
D 50 CM BESI D 22 (POLOS)
203
0.2.6. METODE PELAKSANAAN PONDASI BATU KALl
PERSIAPAN
Rencanakan urutan penggalian, urutan
pemasangan p o n d x i b a t u kali, ternpat
penimbunan tanah hasil galian semenrara,
sebelurn diangkut keluar dari site, juga cempat
penimbunan sementara batu-batu kali tersebut
sebelum dipasang.
PEMBUATAN GALIAN
Siapkan alat-alat yang diperlulran.
MenggaIi tanah dengan ukuran lebas sama
dengan lebar pondasi bagian bawah dengan
kedalaman yang disyararkan.
. u .
PONDASI BATU KALl
MenggaIi sisi-sisi miringnya, sehinSga
diperoleh sudut kemiringan yang cepat.
Ruang tanah sisa gaIian ke ternpat yang telah
ditentukan.
Cek posisi, lebar, kddaman, dan l~eerapianya,
. .
URUGAN PASlR
Pasir urug diratakan pada dasar galian dan
disiram air untuk mendapatkan kelembaban
yang optimum untuk pernadatan.
Padatkan pasir u r u g tersebut dengan
memakai alat stdT?Tp.fr.
Jika diperlukan ulangi langkah I dan 2
sehingga didapat tebal pasir urug seperti yang
direncanakan
PASANGAN PONDASI
* Pasang patok banru untuk memasang proGI I
I I
(2 patok untuk tiap profrl). Profil dipasang 1
'---
I
Rencana Galian Pondasi
pada setiap rrjung lajur fondasi.
Pasang bilah bantu dacar pada kedua patok,
setinggi profil.
Bekas Galia
Pasang profil benar-benar regak lurus dan
bidang atas profil datar. Usahakan titik
tengah profil tepat pada cengah-tengah galian .Tianf.Bauwplank
yang direncanakan dan bidang atas profil Galian untuk Pondas~
sesuai peil fondasi.
-..Profil Pondasi ,
.... --.. - .. ...
Ikat ~ r o f i ltersebut ~ a d abilah datar yang
dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar
lebih kuat.
Pasang patok sokong, miring pada tebing
galian pondasi dan ikarkan dengan profrl,
sehingga menjadi kuac dan kokoh.
Cek ketegakanlposisi profrl dan ukuran-
ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak
tepar, demikian juga peilnya.
PASANQAM PONDASI
METODE PELAKSANAAN
PONDASI PELAT JALUR
Pemadatan tanah dasar dengan Stamper Kondisi tanah dasar pondasi setelah
dipadatkan
D.2.8. METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN BEKISTING
BATACO PUTIH UNTUK POER & SLOOF
1 1 1 1 I I I 1 I
-
I I 1 I 1
- 1 1 1 1 1 I I I I I I
11111 Poer -
Poer 1 1 1 1 1
I I I I
- 1 1 1 1
POTONGAN SLOOF
Catatan :
Jika tinggi pasangan bataco > 1 meter, malra
pasangan bataco tersebut
Harus menggunakan sloof dan kolom praktis.
D.2.9. METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN BEKISTING
KAYU UNTUK POER & SLOOF
Kaso
-3 Kaso
DENAH BEKISTING POER & SLOOF
1 . Pernbuatan tanda-tanda yang menyacakan as-as atau level dengan menggunakan cat warna yang
jelas dan tahan lama.
2. Pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan Back Hoe untuk ruangan yang memungkinkan
dan dengan tenaga manusia untuk ruang-ruang yang sempit.
3. kkerjaan galian dilakukan sesuai garnbar rencana dan dilakukan pengukuran dengan menggunakan
waterpass sampai pada elevasi yang diinginkan.
4. Setelah pekerjaan gaiian pow & skoof kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan urugan pasir dan
lantai kerja untuk dudukanpoer &sloof sesuai dengan elevasi rencana.
-Plywood
r: Kaso
Kaso - Kaso
POTONGAN A - A
\ Lantai Kerja
_I
-- Kaso
PANEL BEKISTING
5. Membuat panel bekisting yang disesuaikan dengan ukuranpaer &sloof di lokasi fabrikasi.
6. Oleskan minyak belusting pada permukaan panel hingga rata.
7. Pasang panel bekisting pada lokasi masing-masing, sambungan antar-panel harus rapar.
8. Panel bekisting harus diberi pengaku dari kaso pada sisi luar panel dan pada bagian atas panel
diberi kaso juga agar benar benar tegak.
9. Cek kelurusan bekiscing dengan tarikan benang.
D.2.10. METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS
D.2.10.1 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOCOM
BEKfSTlNG KOLOM
.PANEL
RANGKA
SABUWWALLER
CORRECT INCORRECT
A B
SABUK WALLER
P A C K E R BEAM
DFBERI HORIZONTAL
PACKERS UNTUK
MtKA IA
SABUK BESl YANG KEClL
SISTEM KLEM
DOUBLE WALERS
CLAMP F I X E D TO FORM
BEAM
PART ELEVATION
ALERS ENABLE QUICK INSTALLATION
AND STRIPPING OF BAR-TIES
JENIS KLEM
SABUK KOLOM
PlPA SUPPORT
BUKUREFERENSI BANGUNAN
UNTUK KONTRAKTOR DAN SIPIL
GEDUNG
1
COR DIBAWAH 8ALOK
I
BOPJGKARBADANKOLOM
LANGKAH 1 :
BEKlSTlNG KOLOM
DAN KEPALA KOLOM
DIPASANG BERSAMA-
PENGECORAN DILAKU-
KAN SAMPAI ELEVASI
BODEMAN TERENDAH
LANGKAH 2 :
BEKlSTllNG KOLOM
DIBONGKAR DENGAN
KEPALA KOLOM MASIH
TERPASANG UNTUK
.., LANGWH BERIKUTNYA
-
W HI
-
UYG,."nz
LANGKAH 1 LANGKAH 2
- -
BEKlSTlNG
KEPALAAN KOLOM
8AWT 114"
SlKU A 50 50 5
GIRDER FT-270
I
GIRDER GT-270
Laoo-'i600 1
FRONT VIEW
BEKISTING KOLOM 400x400
Lo-1.60. J
FRONT VIEW
............
m.
-
I
\
Tidak Rapat
BETUL
D.2.10.2. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN DINDING
PRESSURE
OEFC!CllOH W l S H
C O N C R E I E LEYFL - -...
16 AT 1
-
- 3"
PROGRESSIVELY
IHCREASING
DEFLECTION
-1'
LIME OF AYOROSIATIC
PRESSURE
TINGGI BETON
B E R A T JEWS BETON
Keterangan :
Wo = 2.4 tonlrn3
Untuk tinggi H = 2,2 m ( baris antara 2,00 & 2,25) dan kecepatan pengecoran 15 m/h
dan panjang dinding > 3 m didapat tekanan beton = 4,80 tonlm2
B. CEK PANEL (JARAK BALOK VERTIKAL)
Tekanan Beton P = 4,8 tonlm2
Dipakai Plywood tebal t = 1,5 cm
Posisi pemasangan Melintang arah serat
Jarak balok vertikal dapat dicari dengan Tabel 2. sebagai berikut ini.
Tabel 2 .
K e y u K las : 111
T e g a o g a n Lentur
M o d u l u s Elrstis E . 8.E+04 k g l c m 2
54 44 38 1 34 3I 29 27 25 24
9.0 II 52 43 37 / 33 30 - 28 26 25 23
9.5 I 51 41 36 I 32 29 27 25 24 23
10.0 0 49 40 35 1 31 29 26 25 23 22
BEKlSTlNG DINDING (WALL FORM)
BERDASARKAN SABUK BEKISTlNG DINDING
TERDIRI DARI:
mVERTIKAL WALLER rnMORIZONTAL VVALLER
WALERP W h H BETWEEM
=pola pembebanan
'HE-BOLTS:
MENGlKAT RANGKA BEKlSTlNG DEMGAN DRAT
ROTATION OFT
PtYwooa FORM FACE
TIE ROD SCREWS
PLYWOOD FPRMFACE
WASHER --IT.
FOI;MWORK
FRA~NG
POSlTlONlNG SPIKES
FORM FACES
FORMFACES
THROUGH-TIES
GAYA TARIK DISALURKAN HANYA MELALUI r-7
TIE RODIKAWAT
CARA LAMA
PLASTIC TUBE
---PLYWOOD FORMFACE
INSTALLATION OF WALL TlES
+ I
URUTAN PEMASANGAM:
2 1 2 3
I"PASANGBEKlSTlNG S A W
SFSE,FORM TIE DAN KONUS
SHE-BOLTS
- E 1
ERECT OME SIDE
OF FORMS &
CONES 8 TUBES
2
ERECT OTHER
SIDE OF FORMS
INSERT BAR-TIES
3
COMPLETE
BAR-TIES
RETRACTED
I
BAJl MENJAGA SEKlSTlNG
TIOAK MEROSOT
WALLER MENGAPIT
RANGKA PANEL BAWAH
FUNGSI KICKERS:
s
VI
n:
W
WALL FORMS a oMENJAGA KONSISTENSI KELURUSAN
:~5
:
ee DINDINE
g; 'MENJAGA KONSlSTENSl LEBAR
2 DINDING
u C)
0F
:5 *TEMPAT OVERLAPPING BEKlSTlNG KE-
ARAH VERTIKAL
.(..-. +L
FACES OF KICKER ALfCN
KlCKR CONTROLS-.
M O T H OF WALL I 1 WALL FORMS
KICKER FORM
#
,' TIE.DOWH P E G 4'
BRIDGING B E A M
- K I C K E R FORMS
-. - \
SECTION
KICKERLESS (TANPA SEPATU)
WALL FORM
*KELURUSAN DlNDlNG
I . BUSA(SEJEN1SNYA) UNTUK
MENCEGAHKEBOCORAN
WALL F O R M
TIE
O V E ~ ~ ~ ~ N I I I G
-MENAHAN ANGFN DARl SEGALA ARAH
..
FORMFACE VIBRATOR
G NOT SHOWN
WALERS
STOPEND -h
PLYWOOD DEFLECTS
.... ...-
WEDGE
ELEVATION
'--
BAR-TIE-THRU'
END S T U D
VERTICAL W A L E R -
*DIGUNAKAN WALLER ,FORMTIE
YG DIKAIT PADA FORMTIE
WALL TIE DlNDlbJG
BAR-TIE-ROD S H O R T WALEAS
H O O K E D TO ST,,a
WALL STOPEND
- C A M LAIN MENGGWNAKAN
EDGE DISTANCE EQUAL T O
N N0
'"'ED
METAL ' x p ~ ~
STOPEND u ~ u METAL UNTUK STOPEND
CLEATS FIXED
TO FORMFACE +METAL BIASANYA TIOAK
DIBONGKAR SETELAH COR
:.I, P R E V I O U S POUR
i' /
EXTRA PACKING S T U D S STOP PLYWOOD D E F L E C
I. I
S T R A I G H T LINE REQUIRED SHAPE
SCREE0,BOARD
SUPPORT BATTEN
SECTION O F WALL
LL P O U R
XED
- REINFORCEMENT
INTERNAL BLOCKING
I
-AKURASI DALAM UKURAN & POSlSl
FORM
FABRIKASI
FABRIKASI PANEL BEKlSJlNG PERLU DIPERHATIKAN:
TOP PLATE
PLYWooQ SnEE*5
I
,
,
L*P OF ADJACENT S H E E T 3
-.,-
I F R U M S PLACED FACE.TO-FACE
FOR D R I L L I N G T I E R O D H O L E S
I
I
-.I
i
*MENCEGAH KERUSAKANAKIBAT
INJAKAN
A LINGS
BOLTS TO STUD
TO A L L STUDS
BOLT TO STUD
ANGLE CLEAT
AND NUT
( COACHSCREWS
COACH SREWS TO FIX WALERS
-10 FIX WALLERS
SCREW FIX
PLYWOOD
TO STUDS
SCREW FIX - - CONTINUOUSLY
PLYWOOD THREADEDROD
TO STUDS
DETAIL-DETAIL KONSTRUKSI
'1-
PILASTERS ON ONLY OWE WALL F A C E
STUD 4 WALER
I
I
w W
d *
STUD AT S l O P F Y D
PILASTER PouaEo
IN G A P 1N WALL
WALER
IE
I * I I
WALER STUD
_L
BOLT TlES
,- --
I
1 STUDS
ALIGN WALERS
*UNTUK MENGURANGI
AIR SEMEN KEttJAR KELUARNYA AIR SEMEN
RANGKA DtBUAT SEPERTE
GAMBAR DIATAS(SPT KOLOM.)
IKATAN-2
4L
INNER FORMWORK AND
T I E S NOT snowa
\I I 1
INNER FORMWORK AND
TIE LOCATED BETWEEN WALERS TlES NOT S H O W N
EXTEND AND
LAP JOIST BOLT vERT'C'L
L
STEEL AMGLE CLEAT NOTCHED INTO WACERS
IKATAN-3
PROP
4
4
f INNER FORMWORK AND
TlES NOT S H O W N
INNER F O R M W O A K 3
TlES NOT SHOWN
I N N E R FORMWORK
JOIST
, -" HOOKEO T O -
VERTICAL W A L E R S WALL WEDGE , V E R T I C A L LEDGER
AT CORNER
IKATAN -7 IKATAN -8
-\ BAR TIE
1HMER FDRBWOR
.CANTILEVER LEBlH PANJANG
TlES H O T SnOWH
DINDING MENYUDUT
SUDUT DACAM
FORMWORK A T
UNTIED CORNER
PLYWOOU
COMPRESSED FOAM TAPE. SEAL EDGE
ANGLE FIXED
TO O N E FORM
=--
GAP FOR TIGHTENIHG
*DIBUTWHKAN KICKERSISEJENISNYA
UNTUK MENGONTROL BOTTOM
-DIBRACING
----
\--
_ -DIANGKUR
BOLTED WEDGE
l F ho
SINGLE FACED FORM OVERTURNING
B = TEKANAN BETON
C =REAKSI GAYA MELAWAN SLlNDlNG sOlelLhlF
CARA KONVESIONAL
CHANNELS A S JOISTS
DIANGKUR PADA
KONSTRUKSI YG
LAIN,MISALNYA
DASAR KOLOM
ROP TO HOLOFAST
STEEL BEAM
BEARING PAD
vd;EMF
BEKlSTlNG
- DOWNWARD
A= BEKlSTlNG
B -- B= GAYA BETON
GLE BEARING
INCL1FIED AUGERED
ES
B E A R I N G STRlP
w BETON
Lubang udara
I
*KONSOt PADA DINDING
SCREW
STIFFENING LIP TO T O P
FOLDED
METAL
WALER
EXTRA N I H G HUT TO
CLLMP P14TE TO WAS1
bTUD
EXTRA WALERS
FOR 'WIHOOWS'
BAR-TIE HOOK BOLT
7:-
1
I,
--- .- .. .
TERLETAK PADA TENGAH-TENGAH
DlNDlNG
AKSES PLATFORM
UNTUK MENGCOR DAN MEMADATKAN BETON, DIBUTUHKAN AKSES YANG
MEMADAI UNTUK PEKERJA DAN PERALATAN. DAPAT MENGGUNAKAN
SCAFFOLDING DlSlSl DINDING ATAU MENGGUNAKAN PLATFORM
DIGANDENG DENGAN PANEL DINDING.
~~
h,!
S E E L BRACKET BOLWO
70 STUDS AND TOP WALER
TOVEUTICAL WACERS
* BALOK T
* BALOK t
TEE BEAMS
UKURAN LEBAR DAN
TlNGGlNYA BERVARIASI.
* STABILITY
TlGA TAHAPAN
STRENGTH RELAKSANAAN
.SERVICEABILITY
HORIZONTAL
BEBAN KEJUT
DlPlSTRlBUSlKAN KE BRACWG
KE SISTEM FORM WORK KESELURUHAN
..
1 SUPPORTS
-l
1-
A\
14,
1
r aEan r o w suwonn --+"
+F
SOFFIT FORM SUPWRIS
l i
P O U BEBAN PADA PLAT 8 BALOK
THESE SPANS TO BE KEPT SHORT
--'r
yL5
<- < 4 ?
r1. r==T
-F"'
! /j
I !I
1.L
II I 'i
-
i
Flgurs 7 09 MINbMISE THE LOADS ON TFlE BEAM SIDES
11 1.
REDfRECTING THE LOAD PATH
DETAIL-DETAIL KONSTRUKSl
BODEMAN BALOK
DUA ASPEK YG SlGNlFIKAN PADA
RODEMAN BALOK:
N TEKANAM BETON
QAN GAYA DARl STUT DINDING
!4
w w
I
AKIEAT TEKANAN BETON
O ~PLYWOOD OF BEAMBASE
D E F L E G ~ OF
t
FMMING TO CONTRO PLVWOOD
BEKISTING DINDING BALOK
HERE
ALERNATIVE
CORNER
TIES
v
d l -
I 2 3
THE CHANGING FORCES AT THE BASE
I-
\<,
TO CONCRETE
AHCHORED TO SLAB
**CHOR CAST
INTO SLAB
D.2.10.4. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN LANTAF
BEBAM
PLYWOOD
!
PLYWOOD
RANGKA PLYWOOD
BALOK KAYU
PIPE SUPPORT
PAPAN
PLYWOOD
DIPOLA
-
Figure 6.13 LAPPING OF PLYWOOD SHEETS
BALOWRANGKA PEUDUKUNG
PLYWCKIDWEB
DlRANGKAl MENJAPI BENTUK 1
BALOK KAYU
--- -- *
LA
"-'
A
I I -
F O R W O R K SUPPORT
.U' HEeiO Is CDnCENTRICblLY LOADED
EEhRCR OH SUQWRT CENTRELINES
BEAKERS LAP LEF7 TO RlGHT B
BALOK OVERLAPPING
DOUBLE BALO'K
PONDAStlPENDUKUlNG SUPPORT
SPREADER TIM%ER
BLlNOlNG SLAB
* ' x . F , * a
SOFT GROUND \ I
I
PUNCHING SHEAR FAILURE
ROTATION NOT
LIMITED
LIMITED
ECCENTRlClIT
--
UNEVEN SLAB .\ EARTH
ROCK
PROP BENDS SLAB
.. -. .
.........
,.
-& . ...T......- - .- .. . -, -
, , ,
L,
. . . . . . .C I. . . -.-...-.-..-..,d: . '
BACKFILL
AOJUSTABLE SCREWJRCK
>A
NAILED m BEARERS
SOLEPLATE SECTION
BEARER-SIZE
TIMBERS
SOIEPWLTE - 'ITIWFWRFAYP
--
ELEVATION
HESSIAN BAG OF
TO LEDGER
LEDGER
" ". *
>
I I
BAGS OF CONCRETE ARE LOCATED UNDER PROPS
ELEVATION
LEDGER
T
rC'I
ADJUSTABLE 'U" HEAD
PROP SYSTEMS
Prop Systems
7 CApPLn=E FLAT PLATE
SCREW JACK
if <
OUTER
BASE PLATE
FOOTPLATE WITH
SPlGOT INTO TUBE
u 'PI' HEAD
FIN PLATE
BEARER
- CAP PLATE
L
F -,SCAFFOLD TUBE
SCAFFOLD TUBE
BRACING PROPS
LOKASI BRACING
BRACING PADA SUPPORT
PROSEDVR ERECTION RANGKA PlPA SUPPORT
BRACING OM BOTH
- SIDESOF ALLFRAMES
'JACK
4- GOHNECTOU
JENISJUKURAN FRAME
PROSEDUR ERECTSON BEATY
SCALFOLDING
u - -
DO NOT STACK MATERIALS HERE
-----+
STEEL FIXER
rh4 FORMWORKER
DETAIL KONSTRUKSI
BEARERCENTRAL
-A-.
BEARER
BEARER J M T
PACKER
JOISTS
. ,
PACKER PACKER
TOP PLATE
EDGE FORM
, EDGE FORM
FORMANCE
1 .* , Y .
., , ;./,/
- .' '.:',..
, . ...
EDGE FORM
k. . , R E B 4 E FORM
SAMBUNGAN COR
,CONCRETE Wlq,
E R M E GAP REIMFOUCEMEW
BATTEN KEY
B M E
SHORT BLOCKS -
SLOTlEDPLYWOCm
EDGE FORM
LUBANG PLAT
CORNERS IAWED FOR EASE OF STRIPPING CAST IRON MANHOLE F W M E DEE FORM TO
SUPPORTED OH NAILS IlYSlDE 0 7 fRRME
W W CUTS
PENEBAIAN PLAT
...
200 mm OR LESS
A 1 BEARER
b JOYST
DROPHEAD TO FLAT SLAB
--PROP
200 mm OR LESS
B
STEP IN SLAB
t-.
CONTINUOUS
PACKER
BEARER 1 TO
ALIGN BEARERS 1
PEMBONGKARAN BEKfSTlNG PLAT
PROP CPP IS PART SUPPORTS REMAIN
OF THE FORMWORK UNTIL SECOPE FORMS REMOVEI) 1. PIACE NEW
I FACK PRO?
STRIPPING STAGE
C
MARK 2. REMOVE
1 2 3 POSITION BACKPROP
& PLYWOOD
FORMWORK FRAMING
LOWERED AND 1 2 3
REMOVED
-- MUDAH
DIBONGKAR
EKONOMIS
CEPAT
TANGGA A -A i 3500
0
POTONGAN TANEGA B -B
plywood 15
DETAIL 1 (ANAK TANGGA)
D.2.10.6. METODE PENGECORAN DAN PEMADATAN BETON
Crane Cocok untuk mass concrete Harus ada persediaan sesuai kapasitas
Dapat digunakan, jika tidak bisa Terbatasltergantung ukuran
menggunakan pornpa Bucket/kapasitas crane
Tahapan Pengecoran
-- I I . .a
sz+> I
I sedekat mungkin dengan posisi
- -9.-
pengecoran
-h%k:. - Y'
- -- ..
.-.x..-
%
4
-. * *
+ ---
-
- =l
Y
PEMADATAN BETON
F- - . . %sL.. , ,-.--
MENGELUARKAN UDARA
YANG TERJEBAK Dl
y DALAM BETON
PROCESS: 1.iquefication a SCESS: The ~nplusionof * BETON SEGAR
t:onCrete which enlr;~ p p e dair
llows it to slu~ MENGANDUNG 5%-20%
n d till the forn
to 5 seconrgs IE' Ito 13 5150095 UDARA TERJEBAK
PROSES:
I.MENGKONSOLIDASIKAN PARTIKEL AGGREGAT SAIMPAI
RATA PADA LEVEL ATAS (3-5 DETIK)
2. MENGELWARKAN UDARA TERJEBAK (7-15 DETIK)
- a
J Place concrete
a little away
from t h e domer
F i g u r e 8.5. c o m p a c t i o n a t s t o p a n d s a n d in l n c l l n e d f o r m s
i 1 i
CORRECT CORRECT CORRECT CORRECT
When placing from chutes and When placing with crane and When placing with a concrets Long uncontrolleddrops cause
barrows, discharge concrete into bucket, use a flexible drop chule pump, sodend the hose to the secregation as the concrete strikes
a hopper leading to a light, connected to a collector cone bottom of the foim and withdraw\\ againts the forms and aggregates
flxible drop chule. which is permanently alached to as the form is filled. ricochet of reinforcement. Mortar
the bucket frame. is lso lelt on the form faces and
reinforcement.
1. Setelah beton agak mengering, pasang adukan pada sekeliling beton lantai yang akan
digenangi air dengan tinggi adukan +/- 5 cm.
2. Biarkan adukan sarnpai keringl keras.
3 . Aliril genangi permukaan beton lantai d e n p air kerja menggunakan pompa dan slang air.
4. Lakukan penyirarnan atau penggenangan permukaan lantai beton secara teratur
5 . Kontrol genangan air jangan sampai kering
6. Jika terjadi hujan maka tidak perlu diadakan pekerjaan penyirarnan beton lantai
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMASANGAN KUSEN PINTU I JENDELA ALUMINIUM
I . KUSEN ALUMINIUM
2. DAUN PINTU l JENDELA ( SETELAH
DIPASANG KACA )
3. FISCHER
4. SKRUP
5. MORTAR I SEMEN / SEALANT
5. VASELINE I ISOLASI KERTAS I PLASTIK
C. PELAKSANAAN :
I . PASANG KUSEN PINTU I JENDELA ALUMINIUM PADA
LOKASX YANG D I T E N T U U N ( SESUAI TYPE YANG ADA ),
SESUAIKAN LUBANG KUSEN DENGAN UKURAN KUSEN
( SELISIH LUBANG 1 CM ).
2. MASUKKAN KUSEN YANG SLAP DIPASANG E LUBANG TEMBOK D E N W BANTUAN BAJI
JSARET I KAYU.
1. PEMASANGAN JENDELA
SLIDING
, -.
3.PAKU
4.PAPAN
C. PELAKSANAAN :
1.SEBELUM KUSEN PINTU 1 JENDELA KAYU DIPASANG CEK:
A. SUDAH BETULKAH UKURAN TINGGI & LEBAR KUSEN ?
B. APAKAH TERDAPAT CACAT ATAU TIDAK ?
C. SPONENG:
C1. SUDAH SESUAIKAH
UKURAN SPONENG Balok lantai
DENGAN RENCANA
DAUN PINTUI 991 ,4i/. Ambang atas
JENDELA ? C' "'r-1
E - *-.-
CV
L, -
3mm--/l+2 mm
=L-
dL-
i
T
E
E 3 m m S f2 m m
c3
I
Sponeng jendela
kaca mati
Tali air -,
Sudut sponeng
7
D PERIKSA ANGKUR :
* APAKAH MATERIAL YANG DIGUNAKAN SUDAH BENAR ?
* APAKAH POSISI ANGKUR PADA TIANG KUSEN SUDAH BENAR ?
0
E
15 cm
Angkur
+t
0
N
dia. 10
Drat Skrup
E
0
V)
r
2. JIKA SUDAH OKEY SEMUA, UKUR POSISI KUSEN DI LOKASI YANG AKAN
DIPASANG SESUAI GAMBAR KERJA.
3. PASANG KUSEN PINTU / JENDELA KAYU PADA LOKASI SESUAI UKURAN YANG
TELAH DITENTUKAN, DENGAN BANTUAN SKUR / PENYANGGA SEMENTARA.
( SKUR / PENYANGGA JANGAN DIMATIKAN TERLEBIH DAHULU )
DAHULU )
4. PASANG KUSEN SESUAI SHOP DRAWING DENGAN DASAR ELEVASI & ABSIS I
ORDINAT PINJAMAN.
5. PASANG 2 BUAH LOT UNTUK MENGECEK POSISI I KEVERTIKALAN MASING -
MASING AMBANG SAMPING, APAKAH BETUL - BETUL TEGAK LURUS?
6. BILA POSISI & ELEVASI SUDAH BETUL, SKUR 1 PE - NYANGGA SEMENTARA
DIMATIKAN UNTUK MENG -HINDARI KUSEN BERUBAH POSISI & ELEVASI.
7. PASANG BATU BATA PENJEPIT PADA TEPI KUSEN.
8. PASANG BEKISTING PADA MASING - MASING POSISI ANGKUR, KEMUDIAN COR
PADA MASING - MASING ANGKUR KUSEN.
9. PASANG 2 BUAH LOT UNTUK MENGETAHUI POSISI KUSEN APAKAH BETUL-
BETUL TEGAK LURUS.
10. PASANG BATU BATA SEKITAR KUSEN YANG TERSISA.
11.COR BALOK LANTAI DAN NEUT I LOCIS.
Am bang atas
KUSEN TYPE 2
C. PELAKSANAAN:
1. PASANG BATU BATAIBATACO SESUAI SHOP DRAWING.
2. BASAHI PERMUKAAN PASANGAN BATA I BATA DENGAN AIR SAMPAI BASAH SECARA
MERATA (CURING).
3. PASANG TARIKAN BENANG VERTIKAL DAN HORIZONTAL UNTUK CAPLAKAN
-
KEPALAAN DAN CEK TARIKAN BENANG.
4. SETELAH KEPALAAN TERPASANG TENTUKAN HOLD POINT KE 1 :
ACCEPTANCE CRITERIA
a. INSTALASI M I E SESUAI KOORDINAT TITIK M 1 E
SHOP DRAWING HARUS TEPAT
b. KETEBALAN KEPALAAN
SESUAI SPESIFIKASI
- KETEBALAN 1,5 - 3 CM
c. CEK VERTIKALNYA
SHOP DRAWING
- VERTIKAL & HORIZONTAL
LURUS DAN RATA
( HARUS LOT )
v -
HOLD POINT 2 ,
CEK KERATAAN
PLESTERAN
PESTER PLESTER
I
!
!
I
I nii rh
I
HOLD POINT 2 -3 SETELAH MERATAKAN PLESTERAN
CEK KERATAAN
PLESTERAN
FINISH ACIAN
B. HASIL AKHIR
PLESTERAN DINDING YANG BAIK
HASIL AKHIR PLESTERAN YANG EAIK RATA DAN HALUS
D.2.11.4. METODE PENGECATAN DINDING
xVTEPI
'
KUSEN
DlBERl LAKBAN
i
- 1
DINDIMG
YANG DlCAT
A. PERALATAN YANG DIGUNAKA~Y:
1 KERTAS SEMEN I KORAN
2. LAKBAN
3. AMPLAS
4. ROL
5. W A S
6. SKRAP
7. KAIN LAP
B. BAHAN YANG DIGUNAKAN :
1. PLAMUR . f
2. CAT DINDING L:-- E
,M,
CAT
C. PELAKSANAAN :
1. BERSIHKAN PERMUKAAN DINDING DARI DEBU, KOTORAN DAN BEKAS
PERCIKAN PLESTERAN DENGAN KAIN LAP
2. LINDUNGI BAHAN - BAHAN I PEKERJAAN LAIN YANG BERBATASAN DENGAN
DINDING YANG AKAN DICAT DENGAN KERTAS SEMEN I KORAN DAN
LAKBAN.
3. GUNAKAN SKRAP UNTUK MEMPERBAIKI BAGLAN -3AGLAN DINDING YANG
RETAK 8r. KURANG RATA DENGAN PLAMUR, KEMUDIAN T U N G G U SAMPAI
KElUNG.
4. HALUSKAN PLAMUR YANG TELAH KERING DENGAN AMPLAS HINGGA RATA.
5. C E K , APAKAH PERMUKAAN DINDING SUDAH RATA !
6. JIKA PERMUKAAN SUDAH RATA, MAKA LAKUKAN PENGECATAN DASAR
DENGAN ALAT ROL PADA BIDANG YANG LUAS 8t DENGAN KWAS UNTUK
BIDANG YANG SEMPIT ( SULIT ).
7. JIKA CAT DASAR TERSEBUT SUDAH KERING, LAKUKAN 1)ENGECATAN
FINISH YANG PERTAMA.
+
8. JIKA CAT FINISH YANG P E R T M SUDAH KERING, LAKUKAN PENGECATAN
FINISH YANG KEDUA I TERAKHIR ( JUMLAH PELAPISAN CAT SESUAI
DENGAN SPESIFIKASI ).
9. C E K , APAKAH PENGECATAN FINISH YANG KEDUA l TERAKHIR ITU SUDAH
RATA ?
10. APABILA SUDAHRATA, BERSIHKAN CAT - CAT YANG MENGOTORI B A M N -
BAHAN I PEKERJAAN LAIN YANG S ~ A R U S N Y ATIDAK TERKENA CAT DENGAN
KAIN LAP.
HASIL PENGECATAN DINDING YANG BAIK
PERMUKAAN
RATA I
D. HASIL AKHIR :
HASIL AKHIR PENGECATAN DINDING YANG BAIK ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
1. PERMUKAAN RATA.
2. TIDAK MENGENAI BIDANG LAIN.
3. TIDAK MENGELUPAS.
D.2.11.5. METODE PEMASANGAN DINDING KERAMl K
A. PLANNING
I. SHOP DRAWING :
a. MENENTUKAN SISA POTONGAN KERAMIK HARUS L 113 BADAN KERAMIK.
b. MENENTUKAN NAD KERAMIK DINDING 8r. LANTAI AGARBERTEMU & NAD
KERAMIK SERAGAM.
c. MENENTUKAN SUPAYA PEREMPATAN KERAMIK BERTEMU.
d. MENENTUKAN POSTS1 DINDING BATA.
e. MENENTUKAN TATA LETAK SANITAIR & FIXTURE : HARUS DIPEREMPATAN
1 TENGAH BADAN KERAMIK.
f. MENENTUKAN TXTIK AWAL PEMASANGAN KERAh4IK.
PELAKSANAAN
PEKERJAAN DINDING KERAMIK
I
1. PASANG KEPALAAN KERAMIK ARAH
HORIZONTAL
m u
2. PASANG KEPALAAN KERAMIK ARAH
HORIZONTAL DAN VERTIKAL
C. PELAKSANAAN:
1. SIAPKAN PERAUTAN DAN
BAHAN-BAHAN YANG AKAN
DIGUNAKAN.
2. PAHAMI GAMBAR KERJA, POLA
PEMASANGAN DAN LAIN-LAIN.
3. GELAR MARMERIGRANIT SELUAS
PENANDAAN IN1 MENGGUNAKAN ISOLASI,
DINDING SESUAI DENGAN POLA
SETELAH MARMER IGRANlT TERPASANG
YANG ADA PADA GAMBAR
ISOLASI BARU DILEPAS. SHOPDM WING.
BUKU
REFERENSI
UNlUK KONTRAKTOR
BANGUNAN
GEDUNG
DAN SIPIL
BENANG
HORlZONTAL
PAKU
BENANG VERTIKAL
KAWAT ANGKUR
MELINTANG
I PAKU 1
PEMASANGAN KAWAT ANGKUR MELINTANG
A44RKTNG DENGAN BANTUAN PAKU.
BENANG VERTIKAL
KAWAT BANTU
PENAHAN
BENANG
LUBANG ANGKUR
KAWAT ANGKUR
MELINTANG
-\
LANDASANKAYU \ KAWAT ANGKUR
SEMENTARA MELINTANG
3ETAIL A
PEMASANGAN KAWAT PENAHAN SEMENTARA
r
I 0. PASANG ALAT BANTU KAWAT PENAHAN SEMENTARA.
BENANG VERTIKAL
KAWAT BANTU
PENAH AN
SEMENTARA
KAWAT ANGKUR
7 -
L
MELlNTANG
DETAIL B
PEMASANGAN KAWAT ANGKUR
1I. PASANG KAWAT ANGKUR SESUAI KEDUDUKAN.
12. PASANG MARMEWGRANIT PADA POSISINYA DENGAN BANT-UAN ANGKUR MAT1
DAN ANGKUR SEMENTARA. ARAH PEMASANGAN DIMULAI OAR1 BAWAH DAN
r BENANG VERTlKAL
HORIZONTAL
LANDASAN K A Y
SEMENTARA
ARAH PEMASANGAN MARMER / GRANIT
KEDUDUELW MARMEWGRANIT HARUS SESUAl DENGAN WAKTU PENGGELARAN.
L, ~+yr
AClAN
-SEMENTARA
LANDASAN KAYU
BENANG
HORIZONTAL
KAWAT ANGKUR
MELINTANG
PENGlSlAN SPESI
DILEPAS.
WATERPASS
KAWAT
ANGKUR BENANG
HORIZONTAL
.I
-.
KAWAT ANGKUR
LANDASAN KAYU MELINTANG
SEMENTARA
PEMGlSlAM NAD
15. IS1SELA NAD DENGAN BAHAN PENGISI YANG TELAH DISETUJUI.
16. BERSIHKAN PERMUKAAN MARMEWGRANIT YANG TERPASANG DENGAN
KAIN LAP BASAH.
- LAP BASAH
I C. PELAKSANAAN:
1. SIAPKAN PERALATAN DAN
C BAHAN-BAHAN YANG AKAN
DIGUNAKAN.
2. PAHAMI GAMBAR KERJA, POIA
PEMASANGAN DAN LAIN-LAIN.
PENANDAAN IN1 MENGGUNAKAN ISOLASI,
3. GELAR MARMEWGRANIT SELUAS
SETELAH MARMER I GRANIT TERPASANG DINDING SESUAI DENGAN POLA
ISOLASI BARU DfLEPAS. YANG ADA PADA GAMBAR
4. SELEICSI UKURAN, WARNA, ARAH SERAT, DAN CACAT-CACAT PERMANEN MARMEW
GRANIT.
5. MARKING ATAU TANDAI MARMEW GRANIT SESUAI POSISI DAN ARAH SERAT.
PENANDAAN IN1 MENGGUNAKAN ISOIASI, SETELAH MAEtMEW G W I T T E R P M G
ISOLASI BARU DILEPAS.
6. MARKING DAN TANDAI LETAK ANGKUR DENGAN PAKU PADA DINDING
YANG AKAN DIPASANG MARMERIGRANIT.
7. PASANG BENANG ARAH HONSONTAL DAN VERTIKAL PADA DINDING SESUAI
ELEVASI PADA SHOPDRAWING. KEDUDUKAN BENANG ANTARA HORISONTAL
DAN VERTIKAL W U S SIKU DAN DATm CEK KEDATARAN BENANG DENGAN
WATERPASS.
HORIZONTAL
+AKu
A. PLANNING
I. SHOPDRAWNG : 11. PERHITUNGAN RESOURCES
a. MENENTUKAN SISA POTONGAN (SUMBER DAYA):
KERAMIK HARUS 1 112 BADAN a. BAHARr YANG D I G U N A M :
KERAMIK. - KERAMIK.
b. MENENTUKAN NAD KERAMIK - SEMEN PC,
DINDING DAN LANTAI AGAR - AIR.
BERTEMU DAN NAD KERAMIK - ADDITIVE.
SERAGAM. b. ALAT YAI\IG DIGUNAiUN :
c. MENENTUKAN SUPAYA 1. JIDAR ALUMINIUM.
PEREMPATAN KERAMIK BERTEMU 2. BAK AIR ( EMBER ).
d. MENENTUKAN TATA LETAK 3. TEMPAT DUDUKAN 1
SANITAIR DAN FIXTURE : HARUS TATAKAN KE W I K .
DIPEREMPATAN 1 TENGAH 4. BENANG ATAU SENAR.
BADAN KERAMIK. 5 . PALU KARET.
e. MENENTU.KAN TITIK AWAL 6. SENDOK SPESI.
PEMASANGAN KERAMIK. 7. WATERPASS.
f. MENENTUKAN W A N T I O N JOINT 8. SEKOl?
MINIMAL SETIAP LUASAN 12 MZ- 9. BUSAlSPON
16 MZ. 10. KAINILAP BASAH.
c. TENAGA JCERIA:
MENENTUKAN TENAGA KERJA
YANG DIBUTUHKAN SESUAI
SKEJUL DAN VOLUME
PEKERJAAN.
B. PELAKSANAAN :
1. SIAPKAN PERALATAN DAN B A W - B A H A N YANG AKAN DIGUNAKAN.
2. PAHAMI GAMBAR KERJA, POLA PEMASANGAN, DAN LAIN - LAIN.
3. SORTIR KERAMIK AGAR MENGHASILKAN KESERAGAMAN:
- UKURANIDIMENSI.
- PRESISI. Jidar Aluminium
- WARNA.
4. RENDAM KERAMIK YANG AKAN
DIPASANG KEDALAM BAK' AIR
(EMBER) S E M 1. JAM.
BENANG HORIZONTAL
8. PASANG KERAMIK SEBAGAI PASANGAN KEPALAAN, SEPANJANG GARIS DASAR
YANG TELAH TERPASANG.
BENANG HORIZONTAL
BENANG HORl
PASANGAN
KERAMIK
/ 7KERAMIK 3 0 x 3 0 CM
-DELATASI STYROFOAM
(IOMMI
PLAT BETON
17.SETELAH ADUKAN RATA, IS1 SELA-SELA NAD DENGm BAHAN COR NAD
DENGAN MENGGUNAKAN SENDOK SPESI ( SEKOP ). PENGISTAN NAD
DILAKUKAN APABILA KEDUDUKAN KERAMIK TEMH KUAT ATAU SPESI
TELAH KERING.
18.KEMUDLAN RAPIKAN NAD TERSEBUT DENGAN CAPE.
PASANGAN
KERAMIK
NAD KERAMIK
19. D W K A N DAN TUNGGU SAMPAI NAD TERSEBUT BENAR -BENAR KERING.
20. SETELAH KERING, BERSIHKAN P E R M U W PASANGAN KERAMIK YANG
SUDAH DIPASANG NAD DAM SISA-SISA BAHAN COR NAD DENGAN
MENGGUNAKAN KGINIJAP BASAH SAMPAI BERSIH.
, ;/', k
-
,
,-
-
- > ' ; ' , < A
:L<:%'
'*', "= ..
.$<= -- ?.T. HUfAMA KARYA (PERSERO)
,
,
JI. Letjend. Haryono MT Kav. 8 cawang
,,
.. , Jakarta 13340, Indonesia
> . Telp. 62-21-8193708 Fax. 62-21-8196107
Website : wwwhutama-karya.com
E-mail : pthkahutama-karya.co~
PT. TOTAL BANGUN PERSADA
Office: JI. Letjen S. Parman 106 Jakarta 11440
Tel. 6221 5606429,5666999Fax. 6221 5663069
Email: totalbp@rad.net.id
Website: www.totalbp.com
Produk: General Contractor
PT. BRANTAS ABl PRAYA (persero)
Office: JI. Dl Panjaitan Kav 14 Jakarta 13340
Tel. 021 8516290 (hunting) Fax. 021 8516095
E-mail: abiOOO@idola.net.id
Produk: General Contractor
PT. NlNDYA KARYA (Persero)
Office: JI. Letjen. Haryono MT.
Kav. 22 Jakarta Timur (13630)
Tel. 62218093276 Fax.6221 8093105
E-mail: nindyakarya@pu.go.id
Produk: Konstruksi, Properly, Penambangan,
Perdagangan Umum, Aneka Usaha
I
TAl l AID
NAD KERAMIK
SERAGAM
D.2.11.9. METODE PEMASANGAN LANTAI MARMERIGRANIT
(SISTEM BASAH)
- PERMUKAAN
BEKAS
POTONGAN
13. UNTUK MENGKILAPKAN PERMUKAAN MARMER / GRANIT BEKAS POTONGAN (
DAERAH PINGGULAN ):
- GOSOK DAERAH BEKAS GERGAJI DENGAN BATU GERINDA SAMPAI HALUS.
- SETELAH DIGOSOK DENGAN BATU GERINDA HALUSKAN DENGAN AMPLAS
YANG W U S .
- UNTUK MENGKIWKAN GOSOK PERMUKAAN DENGAN BATU KUNING.
14. APABILA MARh4ER / GRANIT DIPASANG PADA LANTAI LUAR, MAKA PERLU DIBERI
LAPISAN POLYMER COATING.
C. PELAKSANAAN :
1. BUAT MARKING UNTUK ELEVASI SCREED DENGAN SELANG AIR1 WATERPASS.
2. BERSIHKAN PERMUKAAN LANTAI DARI DEBU DAN PUING DENGAN SAPUI
COMPRESSOR.
3. SIRAM PERMUKAAN LANTAI DENGAN AIR SAMPAI LEMBAB.
4. PASANG BENANG PADA JALUR KEPALAAN. (ELEVASI SESUAI DENGAN MARKING )
5. TENTUKAN TEBAL SCREED LANTAI SESUAI DENGAN JENIS FINISHING LANTAI.
TEBAL
TEBAL SCREED
FINISHING
LANTAI
6. BUAT CAPLAAN PADA JALUR KEPALAAN DENGAN JARAK 1,5 S/D 2 M , ELEVASI
SESUAI BENANG. PADA BAGIAN ATAS CAPLAAN DIBERI TRIPLEK 5 X 5 CM.
7 . IS1 A D U U N DENGAN CAMPURAN 1 : 4 DIANTARA CAPLAAN, ELEVASI SESUAI
BENANG.
8. DEMIKXANSETERUSNYA UNTUK JALUR KGPALAAN YANG LAIN DENGAN JARAK
ANTAR KEPALAAN 1,5 M S/D 2 M SEJAJAR KEPALAAN PERTAMA..
KEPALAAN JlDAR
ALUMINIUM
9. IS1 ADUKAN DENGAN CAMPURAN 1 : 4 DIANTARA 2 KEI'ALRAN. DAN RATAWN
DENGAN JlDAR ATSJMINIUM, LALU HALUSKAN DENGAN ROSKAM KAYU.
1O.ACI P E R M U W N BIDANG SCREED SETELAH UMUR SCREED 2 - 3 HARI (KHUSUS
FINISHlNG LANTAl KERAMIK, PERMUKAAN SCREED TIDAK PERLU DI ACX TETAPI
DI KASARKAN j.
D.2.11.11. METODE PELAKSANAAN EXPANSION JOINT
A. DETAIL EXPANSION
JOINT
JARAK DAR1 KOLOM KE KOLOM DIBAGI DUA.
KOLOM
2. POTONGAN MEMANJANG
FINISHING
KERAMIK
r PLAT BETON
I
EXPANSION JOINT
r SILICON SEALANT
4. DETAIL B 5. DETAIL C
STYROFOAM
ONCRETE SLAB
B. EXPANSION JOINT
1. EX~ANSIONJOINT ARAH
HORlfONTAL
-
C . MACAM - MACAM EXPANSION JOlNT
1. JOlNT ALIGMENT TO STRUCTURAL MOVEMENT JOlNT
GROUT - GROUT
ADHE
LEVELtNG
BED
LEVE
MECHANICAL
BACK UP MATERIAL
STRUKTURAL
MOVEMENT JOINT
- e
MECHANICAL
N G (as
necessary )
BACK UP MATERIAL
STRUKTURAL
MOVEMENT JOINT
2. PREFABRICATED JOINT WITH REINFORCEMENT
EDGES AND CAPPINGOVER STRUCTURAL
MOVEMENT JOINT
STRUKTURAL / \ STRUKTURAL
MOVEMENT JOINT
MOVEMENT JOINT II
SEALANT k SEALANT
1 :/- (I
fql
II
II
ADHESIVE
SEPARATING
L
1 SEPARATING
( OPTIO
( OPTIONAL-)
-e7
BACK UP MATERIAL BACK UP MATERIAL
4. FLEXIBLE JOIN WITH REINFORCEMENT EDGES
BACK UP MATERIAL
/ II
\ BACK UP MATERIAL
TO
D
NON COMPRESSIBLE
PERFORMANCE PERFORMANCE STRIP
A D H E S ~
BED
CONCRETE
BASE
- SKIRTING
( OPTIONAL )
SEALANT
- FILLER - FILLER
D.2.11.12. METODE PEMASANGAN WATERPROOFING. TYPE
BITHUTENE
eBELu
A. ALAT YANG DIGUNAKAN :
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 1. SIKAT.
WATERPROOFING MEMBRANE 2. SAPU.
TYPE BITHUTENE 3. CAPE.
FLOW CHART WATERPROOFING :
B. BAHAN YANG DIGUNAKAN :
1. WATERPROOFING MEMBRANE.
PEMBERSIHAN 2. BAHAN PRIMER COATING.
LOWS1 DARI DEBU &
KOTORAN LAIN WATERPROOFING
3. ACMN
4. ScREED.HALUS.
CEK KEBERSIHAN BOCOR 5. KAWAT AYAM.
PERENDAMAN
1 X 24 JAM
LABUR PERMUKMN
DENGANPRIMER C. PELAGANAAN :
COATING
TUTUP SEREED LAMAI 1. BERSIHKAN LOKASI YANG AKAN
& SELESAI
DIPASANG DARI KOTORAN DAN
DEBU SERTA SISA ADUKAN
MENGGUNAKAN SIKAT, SAPU
DAN W E .
2. LABUR PERMUKAAN 1 BIDANG
YANG AKAN DIPASANG DENGAN
GAMBAR KERJA WATERPROOFING :
PRIMER COATING SECARA
MERATA, JUGA BIDANG DINDING
NAIK & 20 CM DARI FINISHING
LANTAI.
3. CEK LABURAN PRIMER COATING.
4. PASANG WATERPROOFING
BITHUTENE MEMBRANE
PRIMER COATING
SECARA MERATA MULAI DARI
DINDING TERTAUH DENGAN
OVERLAP f 10 CM.
5. CEK PEMASANGAN
WATERPROOFING MEMBRANE.
C. PELAKSANAAN :-
LANGKAH I : P E M B E , R S I W
SYARAT : BERSIH DAN KOTORAN BEBAS DEBU LOKASI DALAM KEADAAN KERING
DAN HALUS
METODE KERJA :
1. Rapihn semua permukaan Lantai dm Dinding yang akan dipasang Waterproofing.
2. Permukaan harus rata, bebas dari lubang dan tonjolan, kemudian bersihkan dari debu, minyak dan
kotoran lainnya.
3. Hindarkan sudut siku dengan membuat segitiga pengisi 2 -3 un.
ADHI KARYA
I
LANGKAH 3 : PEMASANGAN WATERPROOFING
METODE KERJA :
1 . Pasang terlebih dahulu lapis Watwpmq%g pada bagim sudur: ruang untuk rnernudahkan pemasangan
bagian datar.
2. Pemasangan dimulai dari titik terendah ( drain ).
3. Lapis Watet;broo$ng diternFd dengan cara melepas lapisan Kerras Silicon.
4. Tempelkan pada bidang yang sudah diprimer.
5 . Pada penyarnbungan Waterproofing berikutnya, diharuskan memberi overhp 10 crn ( tepat garis
putih yang terdapt di kanan dan .kiri WatqrooJing Mmhram.
$ 10 CM OVERLAP
6 . Untuk mendapatkan h a i l yang merara, Kertas Siliwn dibukasedikic demi sedikit dan ditempelkan
sambil ditekan serta digosok dengan Kain Pel atau Handroller, terutama pada bagian sudur dan
lekukan - lekukan ssrta sambungan.
7. Pemasangan Bitu Msrric (Mmtic ) pada ternpat yang kritis :
Untuk pengamanan sambungan di tempat yang kritis ( titik percemuan, drain dan lain - lain ),
maka perlu dilapis dengan bahm sernacam Jkm ( Mastic ) secukupnya.
METODE KERJA :
- Sambungan yang digunakan biasanya terputus -putus agar dapat mengikuti bentuk permukaan
yang akan dilapis Watmproofing dan dapat menyatu dengan primer yang dikuaskan.
- Oleskan M& pada sambungan hingga rata dengan lebar + 3 - 4 cm. Biarkan hingga Mastic
dalam keadaan kering ( + 2 jam ).
DRAIN
ADUKAN PELINDUNG
Minimal 25 MM
LAPISAN
WATERPROOFING
.-
GB. PENGOLESAM MASTIC PADA SAMBUNGAN
8. Serelah selesai sebagian arau seluruh pekerjaan HAL - HAL YANG PERW DIPERHATIKAN
pemasangan Wampmojng,diadakan tes rendam o PEMASANGAN WATERPROOFING PADA
( Flood Test ) selama 24 jam / 1 hari dengan W A R MANDI :
Air setinggi 5 cm. 1. Pasangan Keramik pada Dinding agar
9. Karena Waterpmoj~gMewzbwne tidak tahan dipasang terlebih dahulu, dimana disisakan
terhadap Sinar Ultra Violet ( Panas Matahari), setinggi + 25 crn dari Lantai kemudian
maka setelah pemasangan jangan dibiarkan dibagian tersebut diplester tipis.
terbuka selama lebih dari 24 jam. 2. Lantai Beton Kamar Mandi dibuat 3
10. Setelah dipastikan pemasangan tidak bocor, cm lebih redah dari Lantai Luar.
maka ditutup kembali dengan Plesteran o PEMASANGAN WATERPROOFING PADA
pelindung dengan campuran l PC : 3 PS BASEMENT :
tebal 1,5 - 2,5 cm. I. Permukaan Air harus dijaga 1 dikontrol
11.Jika dikehendaki untuk Bak Air, Kolam atau dengan cara Dew~m'ng( apabila Muka A r
Atap dapat di pasang dengan Keramik. Tanah lebih tinggi dari Lantai. Basement ).
2. Pekerjaan Dewatering harus mulai dari saat
Galian, Lantai Kerja sampai selesai
pekerjaan Warerproojng pada Dinding.
3. Pekerjaan pelindungnya mernakai pasangan
Bata atau Plesteran.
D.2.11.14. METODE PELAKSANAAN COR NAD
B PELAKSANAAN :
I. TENTUKAN LAHAN KERAMIK YANG
SUDAH BERUMUR 3 SID 4 HARI &
\n TENTUKAN LAHAN YANG AKAN
DIJERJAKAN, SESUAIKAN DENGAN
KAPASITAS TUKANG PER HARI.
2. KOREK LUBANG ALUR NAD KERAMIK
DENGAN SIKAT KAWAT SAMPAI
r Kavu atau S E D W KETEBALAN K E W I K
-
ATAU 5 SID 10 MM.
3. SAPU / BERSIHKAN ALUR LUBANG
NAD & P E R M U M KERAMIK DART
KOTORAN DAN SPESI.
Plat 4. SIRAM ALUR LUBANG NAD
Seng KERAMIK DENGAN AIR DAN
BIARKAN DALAM BEBERAPA MENIT
5. TUANG ADONAN SEMEN ACIAN
PADA ALUR LUBANG NAD
KESELURUH PERMUKAAN LANTAI
KERAMIK YANG LUASANNYA TELAH
DITENTUKAN DENGAN TAHAPAN
PER 3 X 3 METER.
6 . ARAHKAN ATAU ALIRKAN ADONAN
TERSEBUT TEPAT KE MASING -
MASING ALUR NAD.
7. TEKAN ADONAN ACIAN YANG SUDAH SETENGAH KERING
PADA POSISI DI ATAS MASING - MASING ALUR NAD,
SUPAYA MERESAP KE C E M NAD DAN PADAT.
8. BERSIHKAN SISASlSA ADONAN SEMEN PADA PERMUKAAN
KERAMIK TERSEBUT DENGAN BUSA l SPON BASAH ATAU
K N N / U P BASAH.
9. RATAKAN ALUR NAD DENGAN PERMUKAAN KERAMIK, DE -
NGAN CARA MENEKAN MEMAKAI ALAT BUSA / SPON KERAS
ATAU JL4RET HITAM TEBAL 1.5 CM.
10. CEKUNGKAN ALUR NAD TERSEBUT DENGAN ALAT KAWAT
YANG SUDAH DITEKUK MEMBENTUK SETENGAH LINGKARAN
BERDLAMETER 2 X LEBAR NAD ATAU DENGAN MEMAKAI
KEPALA PAKU YANG SESUAI UKURANNYA.
11. RAPIHKAN PINGGIR KERAMIK DENGAN MEMAKAl SKRAP,
JANGAN SAMPAI TERTUTUP DENGAN ISIAN NAD.
kawat
spesi
Detail A
GAMBAR ALAT
PEMBENTUKAN NAD
D.2.11.15. METODE PEMASANGAN PLAFOND GYPSUM
A. PERAEATAN YANG DIGUNAKAN :
1. ROL METER - HANGER
2. BENANG - CWP A D f l S T R ex, BORAT. W E 223)
3. SCREW DRIVRIt 4. STEEL HOLLOW
4. CEILING NEl' 1 LAKKAN 5 . WALL ENGLF PROFTI, 1, 20 x 20 MM
5. WAlE1U)ASS J MOULDINGPROFJL W
6. AMPLAS 6. TOP CROSS RAIL ATAU RANGKA
7. HAND SANDER UTAMA( ex. BOWL TYPE 201 )
8. GRIT PAPER 1501 120 7. FURING CHANEL ATAU RANGKh
9. KUAS PEMBAGI ( ex. BOJ.iAL TYPE 204 )
1O.ROL CAT 8. LOCMNG CLIP ( cx. BORAL TYPE
210 1
B. BAHAN YRNG DIGUNAKAN : 9. SKRUP CEJLJNG
1. PANEL U P S U M 10. IflJJEl? TAPE
2. PAKU KAIT / PENGGANTUNG 1 I. COMPO UNIT
3 . ROD ( PENGGANTUNG RANGKA 12. CAT
PLAFOND ) : 13. PLAMUR
C. PELAKSANAAN :
FLOW CHART PEMASANGAN PLAFOND GYPSUM
,i_T_i,
hlARKlNG ELEVRSl & TITK PENGGANTUNG
<-. --
/*"'
- -
..,.,,
CEK ELEVASI &
JARAK R T K
. -.
"'-
'" ,-. .-,,. TlDAK
.-...
+
t
*
, = 1 RATAKAN SAMBUNGAN GYPSUM
I
I I
PASANG PEMGGANTUPIG DAN PANGKR TFPl
>,
,
.P- ...-
CEK PO5151
ELEVh51 &
JhMK
_ TIOAK
PERBAlKl
-- .-.- .
,
PERBAlKl
I
-- t
+ * < ^ - -
*-..
CFK ELEVASI &
JARAK
I
3. PASANG PENGGANTUNG M N G K A
PLAFOND (ROD) YANG TERDlRI
DARI HANGER DAN c u p ADJUSTER
( ex. BORAL TYPE 223 ), DENGAN
POSISI TEGAK - LURUS.
4. PASANG RANGKA TEPI (STEEL
HOLLOW) DAN WALL ANGLE PROFIL
L 20 x 20 MM ATAU MOULDING
'
PELAKSANMN
PEMASANGAN PLAFOND GYPSUM
-
-w---- ' -- --
-- - > 7
4- --
-
I G I TI-:L~:I
GYPSUM
9. PAKU
10. PALU RESI
11. KAlN 1,AP
KEBUTUHAN
JENIS KAYU : ICAYU KAMPER
2. PLYWOOD TEBAL 6 MM
JENIS KAW : K A W ICAMPER (DIOVEN)
DAN LURUS
UKURPIN : 5 / 7 CM DAN 5 1 10 CM
C. PELAKSANAAN :
I . BUAT MARKING ELEVASI, AS DAN JARAK PENG - GANTUNG RANGKA PLAFOND
SESUAr DENGAN SHOI'DRAWING.
( UNTUK MENENTUKAN KETINGGIAN PLAFOND ).
2 PASXNG RENANG NYLON QUA SISI DAN SEJAJAR SEBAGAl PEDOMAN KELURUSAN &
KETINGGIAN
RANGKA, SESUAI ELEVASX YANG TELAH DXBUAT. PEMASANGAN BENANG NYLON
3. PASANG INSTALASI TERLERTH DAHULU SERELUM MEMASANG RANGKA PLAFOND.
4. PASANG RANGKA PLAFOND (YANG T E U H DIHALUSKAN, DIMENT & DIPOTONG)
SESUAI MARKING YANG TELAH DIBUAT.
5. PERIKSA KELURUSAN DAN KERATAAN RANGKA
MENGGUNAKAN WATERPASS & S K U BESI.
6. POTONG PANEL PLAFOND PLYWOOD DENGAN GERGAJI SESUAl SHOP DRAWING.
7. I-IALUSKAN REKAS POTONGAN PLYWOOD DENGAN AMPLAS.
8. PASANG PANEL PLAFOND PLYWOOD TERSEBUT
DENGAN MENGATUR :
- KELLJRUSAN & KERAPATAN NAD PLAFOND
- ICERATAAN PLAFOND
PEMASANGAN PLAFOND
DIMULAI DARI TEPI
( MENGIKUTl GAMBAR KERJA ) DAN
DIPERKUAl* DENGAN PAKU YANG DIKETOK
DENGAN I'AI,U BESI
PLYWOOD -
1 GAMBAR SETING
TX 103 LC
packing
Nut f
packing segitiga
packing
Body
packing
lock nut
nut
$3
- kick boxLpakk;.*
/I
kalau terialu
Marine Civil
- Construction
ME y Terminals, Merak, Banten Contractor
FOUNDATION
SPECIALIST
Rental
Ofllce:
Majapahit Perrnai Blok B, No. 120-121 ,
JI. Majapahit No. j8-22,Jakarta 1016Q
Tel.(6221~W.OIW(hunting~
Fax (E2ZJ) 34#-2=
PT. VSL
Office:
Tel: 021 5700786 Fax: 021 573121 7
E-mail: vslin Bvslin.co.id
website: http:l/www.vsI-intl.com
Produk: Specialist Contractor; Post-Tensioning,Launching, Heavy
Lifting, Box Jacking, Retaining Earth, Slipiorming, Climbforming, tie
Back, RocklSoil Anchors, Structural repair and Strengthenina
I
Post-Tensioning,
Launching, Heavy
Lifting, Box
Jacking, Retaining
Earth,
Slipforming,
Climbforming, tie
Sack, RocklSoil
b
Anchors,
Structural repair
and Strengthening
I
P
MACCAFERRI lNDONESlA PT.
Office: Plaza Aminta #204 JI. TB Simatupang Kav. 10 12310,
Jakarta INDONESIA Tel. 6221 750655 Fax. 6221 7506553
Email: mi 6 maccaferri-asia.com
Produk: Geotechnical products:
Gabions, RenoMattress, Terramesh System (gabion reinforced
soil), Rockfall Netting, RoadMesh (aspalt pavement reinforced).
MacTex Geotextile (woven & nonwoven), MacGrid (geogrid), etc.
m
Environmental
sld~mm
W g J
A
Wher the grass regrows we
were there
J
D
1. GAMBAR SETING
Minimal 20 mm
Harm ditutup rupaya
3 PERSIAPAN MEMASANG
FLANGE
' r.2
4 CARA MEMASANG FLANGE TYPE T 64 BW
/;g 8%.
/I
I(/ /
1 :
I
Tekan sampab menempel
dl Flange
Skirt packing\
t .- I 3-j
!.- I/
,' ,
Gambar Prmasanaan ',k'
W a n e body
pasang packing &n
6. URUTAN PEMASANGAN kmungkan ~ u t .
SPUD
1. Masukkan body. 3. ~ l l prinp washer I I
7. C A M MEMASANG HANGER TYPE T 9 RA
I
Wood Screw '1' ,,
1. PasangWood Screw ke 2. Atur ketinggian. 3. Screw kanan dan kiri _
sisi center. dipasang.
,.-.k
Diberi pengganjal
untuk menyesuaikan
sudut hanger
dengan urinal.
!
.*t."=
Patal heal tape
:'*.'* 11.CARA MEMASANG FLUSH
/ :
i:?,fiy?
!\ ;, r!
c - '
I
VALVE TYPE T 60 P
Inlet ' I
..'w
/' BUKA STOP VALVE DENEAN .'k
12. PEMERIKSAAN KEBOCORAN
OEIENG MINUS (- )
Mu. l E L " M A M AIR
SESUAI KEQUTUHAN I
a,
I
J"Ed-
I-?
I '
!
1.1 , LOKASI KEBOCORAN :
BILA TERJAOl KEBOCORAN
CHECK KELEHGKAPAN PAR1
DAN PASANG KEMEALI
DENGAN LEBlH KUAT
.'
D.2.11.19. METODE PEMASANGAN CLOSET
GASKET
1
' I
.
WASHER
NUT
SPINDLE
LEVER
&" HANDLE LEVER
WASHER
\ *-
:'"
CAP
\
/
I
1
*.I, 7. CARA MEMASANG TANK1
TYPE SW 668 J
BODY
,.-'
, \
vu 100 .'
CARA MEMASANG STOP
VALW TYPE TS 251 F
,BOLT
-
*
R U B B E R PACKING
SLIP WASHER '
- RUBBER PACKING
PETUNJUK
PEMASANGANHARUS
SELhLU TERPASANG
PADA BODY
D.2.11.20. METODE PEMASANGAN GENTENG METAL
1. Dalam ha1 penggunaan kaso dan reng 1. Jika atap diakhiri listplank kayu, maka
p e m a s a.n p genteng
.
metal "rainbow" tidak perhitungan reng dimulai dari bawah dengan
berbeda dari pemasangan gentcng lainnya. overlap yang diinginkan (disarankan 7 cm)
2. Perbedaan prinsip adalah pemasangan sehingga jarak reng pertama dari listplank
genteng di mulai dari atas ke arah bawah. adalah 36,5 - 7 = 29,5 cm.
3. Perakitan antara genteng yang satu dengan 2. Jika akhir atap diakhiri dengan talang datar,
lainnya menggunahn paku anti h r a t . maka perhitungan reng dirnzllai dari atas.
4. Mengikuti bentuk atap dengan rnudah h n a
terhuat dari galvanil carnpuran aluminium
yang fleksibel.
5. Walaupun terbuat dari metaI tetapi sangat 1. Pemasangan genteng dimulai dari atas agar
ringan yaitu 116 berat genteng beton + 7 jarak genteng tetap pada posisinya.
h i m z , sehingga dapat dipasang dengan sudut 2. Pemakuan genteng pertama pada lekukan
12' sampai dengan 90'. atas. Untuk yang kedua dan selanjutnya pada
pertemuan atau sambungan 4 buah genteng.
3. Lakukan pemasangan wallfhshing.
4. Kemudian lakukan pemasangan nok atas
persegi.
1. Marking As & Elevasi untuk posisi 8. Sambung Railing Horizontal untuk Trap
Railing Tangga sesuai Gambar Kerja. berikutnya.
9. Ratakan & haluskan sambungan serta
2, Tentukan let& Tiang Railing sesuai bersihkan Railing Tangga yang telah
Gambar Kerja. terpasang.
3. Pasang Tiang Railing ~ a d aawal Trap
Tangga & pada Bordes Lantai atasnya.
4. Tarik Benang antara kedua Tiang Railing.
5. Pasang Tiang Railing sesuai jarak yang
telah ditentukan.
6. Matikan dudukan Tiang Railing. BORDES
DINDING
7. Pasang Railing Horizontal dengan
menumpu pada Tiang.
TENTUKAN AS
TlANG TANGGA
I I ,
TRAP TANGGA
1 TlANG RAILING
PLAT
DUDUKAN
-b TIANG RAILING
1
/ b TRAP TANGGA
J
-
D.2.11.22. METODE PELAKSANAAN PRECAST MEJA DAPUR
.
PLYWOOD 18 MM
BALOKYIO 600 600
K E M I K DlsAClK PELAKSANAAN PEKERJAAN
N4T KARDUS
EOI 800
P R f CAST MEJA DAPUR
=7 - : ; I - -*\a
, - -&?
=.- I 1-
FL -h
600 600 3 P E N I J A Y C A N SPL51 S E B A G I I
PELdP15 KERhl.llK
---
*
f %, >
"2~!
-
;I
* <
P\-. -- a
1
X
I
w I;
6 PENGECORAN SELESAI 7. I'AbANG PHLWST KITCHEN
SINK ( MEJA DAPUR ) SEESUAI
LOKASI YANG ADA
BUKUREFERENSI
-
---
UNTUK KONTRAKTOR
-
PENGUAT
BALOK 5/10
POTONGAN-A
1."
GEDUNG
BANGUNAN
9
DAN SIPIL
POTONGAN MEMANJANG
PLYWOOD SBG
POTONGAN MELINTANG
---
w-1s
KERAMIK
SISI KANAN ADA
KERAMIK
L*r
r*rn
S
-
-h"d*nul
-. -
-w*
-"=,-
ChTAThN
*
W DRAHRNG
-"-
-
-
z -
= :
:=-
lOCM(Fash1 3 r
I,
1 1 1
-1
1.
LY.
"YE.-
"&-*.--
C L .
9 10-150 w m
urn
' m Y
OBNAHPRKASTMHABl3ON
-:.:m - I n - 1 -
m
.,
3. I".
1
I
--- '"
50-*-m
A. KONDlSl AWAL :
KETERANGAN :
- Fabrikasi Aluminium dilakukan di Workshop.
- Opmiag disiapkan dengan bantuan Md.
- Opening bagian bawah dibuat Precart.
- Opming disiapkan sarnpai Cat Dasar.
- Pada saat pemasangan Aluminium, Opening
disiapkan sampai Finish,
C. METODE PELAKSANAAN :
n-
STEK TlAP - Fabrikasi dilakukan di workshop
J A W K 30 CM - Opening diisi.
TONJOLAN l TANGGULAN
- - - -
PEMASANGAN PRECAST
BEKlSTlNG- BALOK
.. .
PRAKTIS
VENT BLOCK
PASANGAN BATA
-
=
I.)
D.2.11.24. METODE PELAKSANAAN PRECAST TALI AIR
F
"
I'
/
/
1I. .
F /
!> I
.,
UMUM
Proyck Tnfrastruktur -*-& +
Bendungan Wonotejo -
Tulungapng sebagian
terdiri dari bangunan-
bangunan pendukung
ukuran kecil, finishing
plesteran dinding pada
bangunan rersebut diberi
1;9LT AIR
+
Pada b e h p a
an dengan pelaksanaan 1
di&m+pisau a
cutter yang kemudian
difhish kern& diperoleh 4
hasil akhir dari tali
air yang KURANG Tali Air LURUS clan RAP1 hanya tercapai 4-1- 70%
MEMUASKAN.
Team Proyek akhirnya mencoba rnembuat inovasi denp membuat tali air dari P M U S 3 :
Dasar pemikiran : rn
/@ -
Mengurangi faktor
>d\kesalahan tenaga
ya
%%
k,nrja
-Penggunaan alat
cutter secu kupnya
URUTAN KERJA :
+ Mernpersiapkan cetakan precast
Ground lmproven
Pf W E R PRATAllllA I IWNECIA
INTERNATlONAL FOUNDATION SPECIAUST
Specialization :
Bored piles
Post Grouted Bored Piles
Secant Pile Wall
--:?q!g Diaphragm Wall
I
:
. <'
Vibro Compaction
Dynamic Compaction
Pile Loading Tesi
h L
Jakarta Of :
Clandak Commercial Estate
Building 110 NGW J t Cilandak
KKO Raya, Jakarta 12560
Phone : +62 (21) 7803885
(hunting ) Fax: +62 (21) 7824153
E-mail : bauerinaaindasat,net.id
PT. STAHLINDO NUSANTARA
Office:
JI. Jelambar Jaya l l No. 76 Jakarta 11460, Indonesia
Tel. 6221 566 5738,565 2987 Fax. 6221 566 5738
Produk: Building Supplies & Contract Services
\ 7 *<-
a n w o ~ ~STBBL
u M ~ L SINDON [A
$41, P, JayaItarta 1Sl bl44-46 Jakarta 10730, hdo~,,a
B1 H O ' W , SOW118 F a 6221 4W28tP1, B M
~ o l g Jl.Muam
~ h Bgfil (Huh) No. t2 Jakatta 14440, North Jakarta, tndwresla.
I'~ b l . BBB 5152,661 2589, BBO 2824. &9 1448. F~x. 6221 Bet 2682
swa &take, Tangwnl 1. 10, Tangeramg, Indonesia,
,m PA.- mmm* -a* c.-
Cara Pemasangan.
Ciping pas batu bata
pada bidang yang akan
dipasang
Precast -
Bidang yang
Akan lebih mudah bila pasangan Akan dipasang
bata ditonjolkan ke bagian dalam, Pre Cast
Kernudian bidang yang menonjol
dikepras.
d a l yang perlu diperhatikan adalah pada sambungan precast dan plesteran baru
D.2.11.25. METODE PELAKSANAAN PRECAST CONSOLE
4. Setelah sehari Bekisting dibongkar dan dilanjutkan untuk yang lainnya, demikian seterusnya.
*
Banyaknya profil pada Becmt meng-
akibatkan sulirnya proses pembukaan
Bekistiq (harus hati - hati agar tidak
pecahlgumpil di ujung-ujung profilnya).
Waktu pengewran Konsol, pemasangan Angkur u pads Konsol harus benar - benar lot As &
segaris vertikal untuk rnempermudah penyerelan.
*
I CAST CONSOLE :
BEKESTlNG
TAU AIR
bNQKUR
DUDUKAN
UMUK
LOEAIG
ANGKAT
,
I
PRECPST
BEKrnG
COR
PRECrn
P R E C h m SIAP
DIANGKUT
LOR,
...-
PENGANGKUTAN PRECAST
BUKU U M U K KONTRAKTOR
REFERENSI BANGUMAN DAN SIPIL
GEDUNG
TRECK -
CHYN
BLOCK -
PENGANGKATAN PRECAST
TRECK
w
m u
EWCK
7mK
4NOK4T
PRECRST
SETELAH ERECTION
A. PERSIAPAN
B. PELAKSANAAN L4NThI KERJA
LANTAI KERJA &
C. ALAT BANTU I BEKlSTlNG PRECAST
PENOL FlLM 18 MM BEESTING
___1
PENOL FlLM 18 M BEKESTIW
DlNOlWG
I
WLOK 6/32 BEKESTIW DlNDlMG
-
TAHPAK ATAS
PEMBESIAN PRECAST
LISPLANK
ANGKUR TlTlK
ANGKAT
ANOKUR LAS 0 18
BESr d 8 - 150
PENOL FlLM 18 MM
r
lI I
GABUS UNTUK SPARING
T BEKESTtNG PLAT
FOTO DINDAK R W A H
DEffiAN BETUN PRECAST
D M D I m DEffiAN
BETOlV PRECAST
e
PNQKUR mlK ANOWT PRECAST d 16
PEMASANGAN TRASS
TAMBAHAN
W U L TMS
LANGKAH KERTA : TAMBAHAN
1. GENSET
2. MIXER ( PENGADUK A D U m )
3. ALAT SEMPROT DUA LUBANG
4. PERALATAN RINGAN -
POTOMGAN A A
1. FORMWORK :
- KArU
- PLYWOOD t = 12 rnm
- MIKA
- PAKU
- LILIN MAINAN ATAU SETARA
- MINYAK BEKISTING ATAU SETARA
2. GRC :
- PASIR
- SEMEN 1 BEKlSTlNG
- FIBER
- AIR
- LEM BETON ATAU
SAMBUNGAN DIISI
SETARA LlLlN MAINAN
/ MIKA t = 1 mm
C. PELAKSANAAN :
1. RANGKAIIPASANG
PANEL BEKISTING
SESUAI GAMBAR
RENCANA.
. LAPIS1 BEKISTING
TERSEBUT DENGAN
MIKA, DITEMPEL
DENGAN LEM PLY-
WOOD.
5. SEBELUM DISEMPROT
GRC, BEKISTING DIPOLES
DENGAN MlNYAK
BEKTS TING.
AYAK PASIR, KEMUDIAN
CAMPUR DENGAN SE-
MEN DENGAN UKURAN 1
: I DAN AIR KEDALAM
MIXER. LAPISAN 2 sld 4 ( MORTAR + FIBRE)
ENfEMPROTAN PADA
PEMBENTUKAN P A N L
* PERALATAN
Tang, Obeng dl1
Waterpass
Kunci pas
I Pipa konduit 1
plat lantai
t
D.2.12.2. METODE PEMASANGAN INSTALASI TELEPON
Material Peralatan
PABX Tang, Obeng dl1
Pesawat Telepon Waterpdss
O a t h Telepon Kunci pas
Kabei insralasi
Konduit
Terminal box
Material bantu
Urutan Pelaksanaan
Pemasangan Instalasi Konduit
Pernasangan KabeI Instalasi Telepon
Pemasangan Instalasi Rak KabeI
Rmasangan Zrminal Box
Pemasangan Oatfct Telepon
Pemasangan Peralacan Utama
1 TBT
'
1
a I
.;
rekan Anda dalam pembangunan
Steel Construction
Special Fabrication
General Construction
Material Handling Fabrication Equipment
* Civil Work (Concrete
PT JAGAT BAJA PRIMA UTAMA
Office: Total Building 10th fl.
JI. Letjen. S Parman 106A, Jakarta 11440
Tel. 021 5680550 {hunting) Fax. 5680551
E-mail: jagatcos @cbn.net.id
Produk: Structural Steel Fabrication and Construction
1
OffiCe: Total Buildir
JI. ~etjen,!~Parmar
Tel. (021) 5680550 (huliting) Fw.568055
E-mail: jwatcos Bcbn
PT. G ELAR GATRALARAS
Office: Gedung SENATAMA Room 201
JI. Raya Kwitang No. 8 Jakarta Pusat
Tel. 021 31 54884,3154887 Fax. 021 3154884
E-mail: ggl598centrin.net.id
Produk: Steel Specialist & Expert
METODE PEMASANGAN SOUND SYSTEM
/ plat lantai
- \ Ceiling speaker
\ Ceiling gypsum
Urutan Pelaksanaan
Pemasangn Horn Speaker
1 . Marking & tandai lokasi horn speaker
2. Buat pondasi speaker lengkap angkurnya
3. Pasang tiang speaker
4. Pasang horn speaker & sambung
il~stalasinya
5 . Lindungi speaker dari kotoran cat & debu
SOUND SYSTEM SCHEDULE DIAGRAM SRPS-2
Il01 10 S a l t
PVC CONDUIT
FLEXIBLE CONDUIT
CEILING SPEAKER 3 W A l T
D.2.12.4. METODE PEMASANGAN CCTV
Material
mMonitor
Gmm
Kabel instalasi
Konduit
Terminal Box
Material bantu
Urutan Pelaksanaan
MASTER CLOCK
Material
Master Clock
Shvt chck
Kabel insralasi
Konduit
terminal box
Material banru
Peralatan
Tang, Obeng dU
wdt'pms
Bending konduit
Urutan ~elaksanaan
Pemasangan instalasi konduit
Pemasangan instalasi kabel
mdster clock
Pemasangan instalasi rak
kabel
Pemasangan terminal box
master Pemasangan master clock dan
slave slave cbck
. ....
Material
Tower Antena
Antena
Repeater
knrmitter
HT
Peralatan
Kunci Pas
Tang, Obeng, dl1
Urutan Pelaksanaan
Marking lokasi tower antena
Dirikan tower antena
Pasang penangkal petir & lampu tanda
Pasang antena
Pasang 6ox repeater dibagian bawah antena
Pasang instalasi radio komunlkasi
Pasang tmnsmitter & Accessories-nya diruang kontrol
Lakukan pernograman
DETAIL 2
I WBlLE RADIO
COMMUNICAION
MOBILE UNIT
(AMBULANCE)
D.2.12.7. METODE PEMASANGAN FlRE FIGHTING
A. Material
Pompa - pornpa
Valve
Pipa Gip/black steel
Hydrant box & Accessories
Hydrant Piklar
Shmese Connection
H a d Sp rinkjer
, Fire Extinguisher
Material bantu
Blok Diagram Pemadam Kebakaran
0. Peralatan
m a i n las
gerinda tangan
bor duduk & bor tangan
take1
kunci pipa, kunci pas, dsb
C. Urutan Pelaksanaan
C .1. Pemasangan Pipa Indoor
3. Lapisan pipa Bhck Sred (GIP jika &an di cat seluruh pipa) dengan cat dasar (zincromate).
4. Setelah dicat dasar lapisi pipa dengan car merah.
5. Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking.
6. Pasang pipa GIPlBlack Steel sesuai ukuran pada shopdrawing,penyambung pipa diameter kurang
dari 2,5 inchi dengan drat dan diameter 2,5 inchi ke atas dengan Ias.
7. Gunakan benang & watqmss untuk mengukur kelurusan pipa.
8. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa.
9. Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.
10. Untuk pemasangan pipa dropper fire sprinkler harus dikoordinasikandahulu dengan pekerjaan plafon
(arsitek) dan pekerjaan ME lainnya.
11. Lakukan test tekan ulang jika pipa dropper telah terpasang.
1. Mdrking jalur pipa.
2. Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai
elevasinya.
3. Sambung pipa di atas galian.
4. Lapisi pipa dengan zincromat.
5. Lakukan test tekan pipa dengan tekanan
sesuai spesifikasi teknis yang berlaku.
6. Beri lapisan pasir pada dasar gdian.
INSTALASI PlPA
7. Turunkan pipa ke dalam galian. SPRINKLER
8. Lapis kembali galian dengan pasir.
9. Urug galian.
1. Marking lokasi penempatan pompa. 6. Atur pressure switch pompa sebagai berikut
2. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan & - Pompa jockT On posisi 8,5 Bar
rata pondasi. Ofposisi 9 Bar
3. Pasang instalasi pemipaan r u n g pompa terkbih - Electric Pump On posisi 7 Bar
dahulu. Of manual
4. Pasang Pompa dan vdve-udue nya. - Diesel Pump On posisi 6 Bar
5 . Sambung instalasi daya ke pornpa. Offmanual
7. Lakukan running test pompa.
C.7. Test Fire Fighting
TEST HYDRANT
TEST SPRINKLER
A. Material
1. Chiller
2. AHUIFCU
3. BJLS
4. Pipa Gipl Bhck Steel
5. Pipa PVC
6 . Bahan isolasi
7. Dn$;Eer dan griII
8. Material bantu
) POMPA
CHILLER
1 . Mesin las
2. Gerinda tangan
3. Bor duduk & bor tangan
4. Gunting seng
1NSTALASI
5. Take1 DUCTING AC
6. Kunci pas, obeng, tang dsb CENTRAL
C. 1. Pemasangan Ducting
Buat cutting List ukuran ducting & jsn'ng-nya yang akan dipasang
Cetak ducring sesuai cutting list yang diminta (di workshop)
Buat fitting ( dhow 1 percabangan } duccing
Pasang isolasi ducting dengan g h s woll dan alskminiaw foil
5. Marking j d u r dacting
6. Pasang gantungan Lcting dengan ketinggian sesuai elevasinya
7. Pasang ductlng
8. Test kebocoran ducting dengan sinar lampu saat malam hari
3. Pasang isolasi pada sambungan ducking
C.2. Pemasangan Pipa Chihr
PIPA INDOOR
1 , marking j d u r pipa
2. gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai
elevasinya
3. sambung pipa di atas galian
4. Iakukan test tekan pipa
5. pasang isoIasi pipa
6. beri lapisan pasir pada dasar galian
7. rurunkan pipa ke dalam galian
8. lapis kembdi galian dengan pasir
A. Material
Indoor Unit
Outdor Unit
BJLS
pipa copper
pips PVC
bahan isolasi
d z f i e r dan p'kk
material bantu
mesin Ias
gerinda tangan
bor duduk & bor tangan
gunting seng
take1
kunci pas, obeng, tang dsb
mdmr unn
II
C.1. remasangan Ducting I 1 unn I
1 . Buat cutting list ukuran ducting &
jthng-nya yang akan dipasang
2. Cetak dum'ng sesuai cutting list yang
diminta (di workhop) ducting
3. Buarfitting ( elbow / percabangan )
ducring
4. Pasang isolasi ducring dengan ghs
wall & duminium foil
5 . Mmking j alur ducting
6. Pasang gantungan ducting dengan ketinggian sesuai eIevasinya
7. Pasang h c t i ~ g
8. Test kebocoran dakcting dengan sinar lampu saat malam hari
3. Pasang isolasi pada sarnbungan ducti~g
C.2. Pemasangan Pipa Rejhgerant
A. Material
Mesin Las
Gerinda Tangan
Bor Duduk & Bor Tangan
Take1
Kunci Pipa, Kunci Pas
Mesin Senai
8lok Diagram Air Bersih Shafi
Vekanikal
a. Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan jalur pekerjaan lain seperti jalur pipa
AC, Air Kotor, Fire Fighting,Zay CabL dll.
b. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan.
c. Lapisi pipa Gip (jika akan di cat seluruh I daerah Expose) dengan cat dasar (zincrumate).
d. Setelah dicat dasar lapisi pipa dengan cat {warna sesuai spesifikasi teknis).
e. Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking.
f. Pasang pipa GIP sesuai ukuran pada shop draaua'ng, penyambungan pipa diameter kurang dari 2,5 ichi
dengan drat dm diameter 2,5 inchi ke atas dengari Ias.
g. Gunakan benang dan warerpas untuk mengukur kelurusan pipa.
h. Lakukan pekerjaan pengecacan untuk daerah sambungan pipa.
i. Lakukan rets tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.
j. Unruk pernasangan pipa di dinding, harus dikoordinasikan dahulu dengan pekerjaan kerarnik(arsitek)
dan sunitmy
k. Lakukan test tekan ulang jika pipa di dinding telah terpasang.
PT BHIRAWA STEEL
Office: JI. Margomulyo 6, Surabaya 60186
Phone: 6231 7491719 (hunting): 749 1721;
749 1722: 749 1625 Fax: 6231 7491720
Email: bhir-sby@indo.net.id
Produk: Round Bars, Deformed Bars, Angle Bars,
Flat Bars, Forging Flat Bars, Black Shafting Bars
PT. SPANBETONDEK ADMARA
Office: JI. K.H. Wahid Hasyirn 133 K,
Jakarta Pusat 10240
Tel. 021 337160,3101 394,31906542,31906855
Fax. 021 31 42863 E-mail: spanbeton6 centrin.net.id
Produk: Lantai Beton Pracetak Pratekan Berongga
(Precast Prestressed Hollow Core Slab)
office:
JI. K.H. Wahid
Hasyim
733 K,
Jakatta Pusat 1021
Tel: 021 337168,
31 01394,3190654:
31908855
PT BETON PERKASA WIJAKSANA
Office: Jt. Penjernihan No 40 Jakarta 10210
Phone: 6221 5712644 Fax: 6221 5712633
Email: beton@cbn.net.id
Produk : VARlO GT 24, GRV Articulated Wale, KG
Climbing System, Automatic Climbing System,
PD 8 Shoring System, Scaffolding
I-- - _-
scaffolding
1983.. .
: beton_pdn@telkorn.net *:
ng
Mangkang (Walisonga) Km 35 Semaran
: : +02-24 866 3648
*62-21866 3648
$etonsmg@telkom.net
..
...j"st send :.
your project "
C
requirement, '
,next is our
PT. PUTRACIPTA JAYASENTOSA
Office: J1. K.S. Tubun No. 81 Jakarta 11 410
Tef "62215485718 - 5485719 Fax. (6221) 5303537
Pabrik: Zona lndustri Cikupa JI. Telaga Mas I No. 3
(JI. Raya Serang Km 17) Cikupa Tangerang 15710
Tel. 6221 5962355 Fax. 6221 5962159
Produk: Bekisting
. , , ,
, ,
, .
. , ,
. . : ViPFax(6
-; ;-
, ,
,. - i Pabrik: Z* M&&i
, . . . , J b T ~ ~ t ~ ~ ' 3 { J I , & p % a n g ~ r n
. -
,
-
- >
, le aq3Xf-g rsH?i
, . I . T43f. { m > w ! % F ~@@?I)
. 5962159
- ; t , ,
BEKISTING -
.
,
.
-
.
,
,
.
1
,- ,
.. "
,
.
,. .," ,
.
, - , "
,
,,
,
- ,
,
,
. .:.
,.
- ,
I
(2.2. Pemasangan &pa &&or:
a. Check lokasi penempatan value (apakah spaceljarak antar pipa yang telah disiapkan telah sesuai dengan
lebar value?)
b. Siapkan value dengan j5hng.t-nya
c. Pasang valve.
d. Lakukan test tekan vilve pada instalasi cersebut.
--
STP).
Material
Material sani~tary:
Closet
Wmhtafil
Urinoir
dll. '
Material bantu
Material Sanitary
I1 B. Peralatan
kunci pipa,
kunci pas, dsb
C. Urutan Pelaksanaan
Saarlnn a l m buangan
X dan Y dlsesualkan
dengan eype closet
k h s l flsher
Material
Konduit PVC I Steel
Tee Dos, Sock dan klem konduit
Fisha
Bending Konduit
Bor Tangan
Tang, Obeng dl1
Benang
Cat, Kapur & Spidol
Material
Palu
Tang, Obeng dIl
Bmdlvlg kondui t
Benang
Cat, kapur dan Spidol
* I
la er ke dua
3
wire mesh layer 1
MATERIAL
Kabel Tray
Kabel M r
Gantungan
&be1 NYA
Fitting clan Jointing
URUTAN P W A N A A N
KABEL TRAY
Marking jdur tray sesuai shopdrdwing, tandai lokasi pengeboran untuk gantungan
Bor lokasi gantungan
Pasang gantungan tray sesuai dengan ketinggian yang diminta
Tray dengan Iebar 100 cm ke atas harm dipasang support pad? tiap balok struktur atasnya
Rsang kabel tray
Pada setiap sambungan pasang penghubung grounding dengan kabel NYA 2,5 mm.
URUTAN PELAKSANAAN
ISABEL LADDER
MATERIAL
PIERALATAN
* Kawat Pancingan
Tang, Obeng ----
Jarak a n ~ ;
---
..,...... -
........ .. ---....
. .
Lakban Kertas 8r. Spidol konduit 10 cm
..:.. -r5:. ......... .
..-. ........
........ . .
. .
URUTAN PELAKSANAAN
INSTALASI INDOOR
Masukkan kawat pancingan kc dalarn pipa konduit sesuai
groupnya
Tarik kabcl dengall bantuan kawat pancinpn tersebur
Tandai kabel sesuai group dengar1 lakban Ik spidol
Sambungan kabel hany;~boleh pads tee alos dan dengan lac dop
Merger kabel yang telah terpasang
URUTAN PEUKSANAAN
I N S T U S 1 OUTDOOR
CABLE NVA
FLEXIBLE CONDUIT
SHOP DRAWING
/- PVC r SLAB
/-. TEE DOOS
-
D.2.12.17. METODE PEMASANGAM KABEL
MATERIAL
Pemasangan Kabel padaTray
Kabel Powcr
1. Tray telah terpasang rapi
Kabel s b n 2. Potong kabel sesuai ukuran dengan panjang
KaLel ties dilebihkanl meter
URUTAN PELAKSANAAN
Pasrikan lebar tray cukup untuk jurnlah kabel yang akan dipasang
Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
Kabel siap disambung dengan panel
Material
Panel
Dynabolt
Bahan pondasi
Perdatan
Bor Tangan
Kunci Pas, Obeng dl1
Watupasi
MATERIAL
Transformator
Bzsi siku 5 cm
Bahan pondasi
PERALATAN
Tang, Obeng
Kunci pas
Bor tangan
URUTAN PELAKSANAAN
Material
Genset
Spring Mountiflg
Sikencer
Tangki Solar
Pompa Solar
Exb~tiwtR.rdafor
Fitting I/aIve dan Gantungan
Pernasangan Genset
Jakarta
Fax. (0267)432645
3litas dan
ADHIMIX PRECAST INDONESIA
Head office: JI. lskandarsyah Raya No. 3,
Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160 Indonesia
Tel. (6221) 9210066 (hunting) Fax. (6221) 7268669
E-mail: beton@adhimix.famili.com
Website: www.adhimixprecast.com
Produk: Beton Precast: Girder, Pre Slab, Tiang
Pancang dan Sistem untuk Ruko dan Rusun
,,HIH~X PRECAST
/ 'NDONESIA
Beton Prg
I ast: - ,
, ,
<- <;.;,
- . * '.. A
,..
. ,,,
, - . ..;$
Girder
- .- . .
Pre Slab . .
Tiang Pancanq
dan Sistem unl
Rusun
Head ofice:
Cipinang Muara Raya No. 59 Jakarta Timur
Te!epn: fQ21)819 3948
. e-mail: arthaO?@chn.net.id
Plant I:
s 57,Jakarta Vlara
Jt. Yos S u d ~ Kav
Telegan: (021) 6583 4763,6583 4764,
6583 47&3
Plant It:
JI. Raya Rawa Buntu,
BSD Serpong Tsrngsrang 15318
Telepon: (021) 7% DBB3;*25 7368
=aksimili: (024 ) 756 '0668
Pemasangan Accessories Genset
Material
Waterpass
Tang, Obeng dl1
Benang l kawat baja
Urutan Pelahanam
-
SHOP DRAWING
Material
Kabel BC
Plat rernbaga
Isolator
Copper Rod
Mur baut
Bor Tangan
Tang, Obeng dl1
Gergaji besi
~
L BC I Plat tembaga
ke pantekan
grounding
Ututan Pelaksanaan
1. Marking j jaur grounding, jas& mtar isolator 50 crn & tinggi 30 cm dari lmtai
2. Pasang isohrot-, pnakan Dynabok 8 m m
3. Rsang plat tembaga memutar ruang panel hingga bak kontrol p u n d i n g -
4. Sarnbungkan antar plat tembaga dengan joinking dari dahan ternbaga
D.2.t 2.23. METODE PEMASAMGAN ARMATURE
Urutan Pelaksanaan
TL resseced mounted PPI konUun
Peralatan
P Tang, Obeng dl1 1 Urutan Pelaksanaan
TL recessed mounted
TL celllng mounted
Mmki~gplafon dengan kapur i spidol
Lubangi plafon sesuai marking, untuk akustik
koordinasikan dg rangka plafon
Pasang kawat gantungan
Pasang lampu dengan melepas kap lampu
Kencangkan kawat gantungan
Sarnbung ke instalasi
Pemasangan TL setelah kondisi ~ r o ~ eaman
k dari
pencurian
Urutan Pelahanaan
Urutan Pelaksanaan
Saklac
Stop kontak
Grid switch
'Bor Tangan
Tang, Obeng dl1
Waqass
MATERIAL PERALATAN
i
Iokasi pantekan 2. Pantek groaknding dengan capper
tA\V/h\VIA\VIA\VIA\VIA\VIA\VIA\VIR\VI~\VIA\VIA\VIA\V~I rod
3. Buat bak kontrol
4. Rangkai p a n g k a l perir dan
Iampu pada tiang penangkal
petir
5 . Pasang Rnangkal Rcir pada
lokasi sesuai gambar
6. Tarik kabel & sambung dengan
pantelcan
7. Finkh arsitektur
0.3. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pelabuhan Laut
PENDAHULUAN
Pracetak sebagai metode konstruksi mulai banyak digunakan. Hal ini karena beberapa keuntungan
yang ada seperti kecepatan dan kemudahan dalam pelaksanaan serta kontrol kualitas yang lebih
terjamin. Untuk konstruksi yang akan dibangun dalam waktu yang relatif singkat, maka pracetak
merupakan salah satu alternatif solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikannya.
Sebagai material konstruksi, pembuatan pracetak bisa dibuat di lapangan dengan kontrol kualitas
yang lebih terjamin.Sebagai metode konstruksi, pracetak bukan lagi sebagai sesuatu hal yang sulit
dilaksanakan.
Beton pracetak merupakan suatu alternatif metode pelaksanaan pembangunan Dermaga yang dapat
mempercepat waktu pelaksanaan serta mendapatkan kualitas hasil yang lebih baik dibandingkan
dengan sistem konvensional yang selama ini dilakukan. Pelaksanaan bangunan dengan sistem
pracetak tidak boleh mengurangi kekuatan, kekakuan, dan daktilitas serta stabilitas bangunan itu
sendiri dalam menerima beban gravitasi dan beban gempa.
SITE PLAN
Dalarn pernasangan elernen pracetak sangat penting untuk rnengetahui site plan dari proyek yang
akan dikerjakan. Dengan siteplan yang ada rnaka akan dapat diperoleh hal-hal sebagai berikut:
Dapat direncanakan penernpatan posisi crane di lokasi proyek sehingga dapat difungsikan
semaksirnal rnungkin dalarn pengoperasiannya untuk pernasangan elemen-elemen pracetak ke
posisi terakhirnya.
Dapat direncanakan tempat penurnpukan elemen pracetak yang mernudahkan pengaturannya.
PERALATAN
Dalarn penggunaan elernen pracetak, yang perlu menjadi pertirnbangan adalah:
Berapa Crane yang diperlukan dalarn suatu proyek agar dapat digunakan sernaksimal mungkin.
Berapa Radius perputaran crane.
Berapa kapasitas angkat rnaksimal dari crane.
Peralatan pembantu serta jumlah kebutuhan guna rnendukung siklus pernasangan elemen
pracetak seperti truk, tongkang, dan lain sebagainya.
SIKLUS PEMASANGAN
Secara garis besar siklus pernasangan dari elemen-elemen pracetak dapat dijabarkan sebagai berikut:
Pengecoran elemen poer
Pernasangan elernen balok
Pemasangan elernen pelat
Pengecoran over topping
TENAGA -
Dengan menggunakan sistem pracetak, tenaga kerja yang dip& menjadi Iebih sedikit d i b a n d i n g h
dengan penggunaan sistem konvensional (cor di tempat). Justru yang patut menjadi perhatian
dalam hal ini adalah koordinasi dari tenaga yang ada guna menjamin kelmcaran pergerakan ekemen
pracetak di lapangan sarnpai pada pemasangan ke posisi terakhirnya dalam struktur.
POER PRACETAK
Pada bagian dalam poer digunakan hwac
ayam sebagai bekisting sehingga permukaan
I u
yang terbentuk setelah dicor menjadi kasar. POER PRACETAK
Hal ini dilakukan agar pada saat cor In situ
untuk pengisian poer, kemonolitan beton
terjaga
Daiam kenyataannya konstruksi ini
harnpir sebagian selalu berada di daerah
pasang surut sehingga terendam air laut.
Uncuk menyiasati ha1 tersebut, maka
didesainlah pocr precast guna
mendapatkan produk beton yang masif
yang dicetak di darat sehingga terhindar
dari air pasang pada saat pengecoran.
Konstrubinya terap seperti desain awal,
hanya dalarn pengecorannya dibuat ddam
2 rahap, yairu tahapan perrama addah
pemuatan poer precast itu sendiri, dan
tahap kedua adalah pengecoran joint
antara tiang pancang porr yang akan dicor
secara in situ
POER PRACETAK Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi
dalam ha1 ini adalah :
Dimensi tetap (sesuai desain awai).
Pembesian tetap (sesuai desain awal)
Dinding precast dibuat dengan rebal
"lebih kecil" dari daerah runtuh selimut
beton dalam ceori keruntuhan kolom.
Tingkat pengasan dinding bagian dalam
precat yang akan diwr in siw minimal
5 mm.
Tidak keropos.
Kebersihan dalam joint
Dilakukan penambahan lekaran beton
lama dengan beton baru dengan boding
:..,I-::;
agent.
POTMSGANA-A
Beton decking
Alat bantu
Pengeman beton pad; an silinder betox a
Cetakan elerne h * k - z &
7 7> :,tZ
..
:
5, :
,
e
ELEMEN PRACETAK
MANFAAT DAN MASALAH YANG TlMBUL SAAT PELAKSANAAN
Manfaac Penggunaan Pocr Precast untuk proyek Dermaga adalah sebagai berikut:
Elemen Poer dicetali di darat sehingga terhindar dari pasang surut air .
Lubang pada dasar poer dibuat sehingga mqmudahkan pemasangan ke atas tiang pancang di laut
MASALAH yang sering timbul saar pelaksanaan:
Pada bagian dalampompracerak jika pemasangan kawat ayam kurang kuat akan sering menimbulkan
beton yang menggelembung setelah pengecoran
Terjadinya.Hony Comb pada dinding luarprecdst karena kurang sernpurnanya penggetaran sewakru
pengecoran.
Lokasi stokprecmt yang kurang luas sehingga menyulitkan pengaturan.
BUKUREFERENS! BANGUNAN
UNTUK KONTHAKTOR DAN SIPIL
GEDUNG
B a O K PRACETAK
Untuk Balok Praceiak (PrecastBeam) umumnya ada 2 macam yang dapat dipakai, yaitu:
Dalam perencanaan pembuatan balok pracetak, hal-ha1 yang harus diperhatikan adalah:
Perhitungan kekuatan dm kekakuan balokprfcast pada saat pengangkatan dan hadiingserta pada
saat balok precast menerima beban dari pelatprecast yang menumpu di atasnya.
Analisisjoint pada pertemuan balok danpoer sehingga syarac daktilitasjoint tetap terpenuhi biasanya
dengan menambah sengkang pada ujung balok.
Panjang penyduran tulangan tekan di daerah joint.
Balok precast ini nantinya akan berfungsi seperti balok komposit di mana balok merupakan gabung-
an dari balok pracecak dengan ovabopping yang dicor di atas plat pracetak.
Pada saat sebelum komposit, balnk berbentuk persegi dan memikul beban gravitasi seIama
pelaksanaan pemasangan pelat pracecak dan pengecoran o~~ertopping.
Kontrol terhadap guling perlu ditinjau selama peIaksanaan pemasangan plat pracetak.
Setelah komposit, balok berbentukT, karena pelat menjadi monolit dengan bdok.
SASARAN KUALITAS BALOK BETON PREaST:
I SIMPANGAN
DlMENSl +1- 5 mm
- LEAKAN
VELlNG SETELAH BALOK TERPASANG
TERJAMIN
SLUMP BETON
- CEMENT CONTAIN
- F.A.S +I-10
- HOMOGEN
VIBRATING
- UKURAN VIBRATOR :
- 2,5 INCH>1 M3 ITUANG
- 1,25 INCH DAERAH TlPlS
- FREKWENSI GETAR I MENlT
BETON PADAT
*TIDAK ADA HONEY COMB I
GELEMBUNG UDARA
*HOMOGEN
TlDAK GERlPlS
-- AIR
SUDUT BALOK TAJAM
SEMEN TlDAK KELUAR
PT. WIJAYA KARYA BETON
Office: JI. Dl. Panjaitan Kav. 3 -4 Jakarta 13340
Tet. 6221 8508640;8508650; 8192808
Fax. 6221 85903872
E-mail: marketing8wikabeton.co.id
Produk: Sheet Piles, Girders, Sleepers, etc.
@BET:ilN
, .
-, .
PT WIJAYA KIRYA BETON
Electrical Con-
crete Poles
Telecommunica-
tion Concrete
Poles
CatenatyConcrete
Poles
Prestressed
Triangular Con- I
crete Piles
Concrete Box
Girders
I -
PC GIRDER8 ConcreteVoided
Slabs
I -
PC SLEEPERS
PT. SIHAR INDAH PERKASA
Office: JI. Raya Dupak 25A Surabaya
Tel. 031 5452268 (hunting) Fax. 031 5312651
E-mail: sip Bsinar-indah.com
Website: www.sinar-indah.com
Produk: Distributor Semen Gresik Curah dan Zak
General Trade & Supplier
PT. JAYA READYMIX
Office: Graha Mobisel 5th floor, JI.Mampang
Prapatan No. 139 Jakarta 12720 Indonesia
Td. 6221 7971153,7971190, Fax. 6221 7971090
E-mail: jayamixO idola.m. id
Produk: Readymix, Beton Instan,etc.
A
P PT Jaya Readymix
Group of Company
PT. Jaya Readpix adalah Penrsahean R m i x Concrete yang pertama dan terbesar di Indon&a. Karni berdtri
sejak tahun 1972 h q telah mempunyal20 batching phnt ymg tersebar di kota-kota dl Pulau Jawa serta ratw
armada truck mk' mg slap melaymi proyek mda.
Dengan pengalaman yang telah kaml rnlliki, .Am
%mislap membanhr dan berpartisipasi &lam
r m k anda.
rrns tan-
'1,(,,<;!.
>
-
-
selain dari produk madymix
concrete yang tehh dikend, h i juga
pmduk b m n d n plaster
seita acian dalam kernasan W n g yang
dikend dengan Instan.
Rbcla
PT. Rocla Persada Indonesia, klni telah bergabung dalam group
.t
perusahaan Boral International Pty. LW yang mrupakan lnduk dari PT. Jaya
Readymii
Pmduk produk b m u t u yang dihasilkan W3perl-i Reinforeed concrete
pipe, U dkhe% Box whm, Plecast concrete access &mbms, Fittiq~
Precast concrete head waH dan Pleasure pipes.
Dalam pelaksanaan konstruksi beton pracetak, sebuah sambungan yang baik selalu ditinjau dari
segi praktis dan ekonomis. Selain itu, juga perlu ditinjau serviceability,kekuatan, dan produksi. Faktor
kekuatan khususnya harus dipenuhi oleh suatu sambungan karena sambungan harus menahan gaya-
gaya yang dihasilkan oleh beberapa macam beban.
Selain itu, detail sarnbungan antar- komponen pracetak memegang peranan penting dalam menjamin
suatu bangunan berespons menjadi satu kesatuan di saat terjadi gempa kuat. Sambungan antar elemen
beton pracetak tersebut harus mempunyai cukup kekuatan, kekakuan, dan dapat memberikan
kebutuhan daktilitas yang disyaratkan selama terjadi gempa besar dengan waktu ulang 200 tahun.
Baik sambungan cor setempat maupun sambungan grouting sudah banyak dipergunakan sebagai salah
satu pemecahan masalah dalam mendesain konstruksi pracetak yang setara dengan konstruksi cor
setempat
PENGASARAN
SAMBUNGAN BETON
MIN 5 rnm
- Gunakan "plastic stop map" dengan
bergerigi 7 sampai dengan 10 rnm
- Hindarkan air semen yang bedebihan
di permukaan
i PANJANG, LEBAR DAN KETEBALAN
MAMPU MENAHAN LENDUTAN
OLEH BERAT SENDlRl
- KETEBALAN MINIMUM 12 CM
UNTUK BENTANG +I- 4 X 5 M2
- ... . . . ... .. . . .
HOMOGEN BETON
......-.-. ...---. .-. .......-
s -
'Tt""" - C L
.r.G
sP. t
KEMIRlNGAN GRADIEN
YANG DISYARATKAN
- CANAL
-
PEMASANGAN RELAT
C.40.40.4
Ed - C. 40.40.3
LAS LEVEL l l
-
PEW?
- WECAST
t . " ~ 2- >,,; <.,....,
: --*&:& ..
- PASANG TENDA COR
- BERSIHKAN AREAL DAN BASAHI
DAERAH COR
METODE PENGECORAN
PAPAN CATUR
- Pasang relaks kiri-kanan zone
I keliling
- Pengecoran Hari "1" Zone 1
POTONGAN
- KASUTAN SAMPAI RATA,
HlNDARl NAIKNYA AIR SEMEN
a YANG BERLEBIHAN
- ANGKAT P1PASETENGAH
SAAT BETON
PARALON PADA
KERING
- LAKUKAN
MODIFIKASI
PENGGARISAN DENGAN
SAMPUL STOP MAP
PLASTlK
- -.. . .
PRECASTCANSTEEN
*'
BALOK
I
TlANG PANCANG
a SYARAT BERSIH :
- BEBAS DARl KOTORAN
%*:!
*
:--
.-
.. - -
_-I
2
-.. -
--....-..-
Paver Grover
Spreader Acuan Besi
Concrete Vibrator Cutter Beton
Jidar Aluminium Sprayer ul Curing Compound
Trowel Genset
Theodolite & Water Pass Lampu-lampu Penerangan
"9 0 TAHAPAN PEKERJAAN
INSTALL BEHSTING
Bekisring untuk ~ekerjaanini sebaiknya
terbuat dari b a i dan harus dalam kondisi
baik (tidak kotor, lurus & kokoh). Pada alat
pcsver lama, bekisting ini terpisah dari re1
dudukan alat.
L Ld
gunakan theodolit (time surveyor). ~asrikan
bahahwa kedudukan bekisting benar-benar
INSTALL BEKlSTlNG kokoh, lurus, dan rata pada permukaannya
serta rnempunyai elwasi yang benar sesuai
rencana (shop drawing), pastikan lagi elevasi apabila pada daerah tikungan.
Mutu hasil &ir permukaan jalan beton sangatlah tergantung dari pekerjaan bekisting ini.Tidak
menutup kemungkinan pada beberapa lokasi perlu diadakan penambahan dan pernbobokan
permukaan lean concrete ahbat ketidakrataan lean concrete. Pada kejadian ini pastikan bahwa elevasi
atas bekisting tepat sesuai elevasi rencana.
1
atau macet (tidak bisa berjalan). Bila ha1
tersebut terjadi saat pelaksanaan akan
membuat pelaksanaan kacau, karena ...-
-
Beton kemudian dihamparkan dan di-
sebarkan. Saat penuangan beton diperhatikan
pula cuaca, suhu lingkungan, karena yang
1 digunakan $lump-nya sangat rendah (& 5 cm).
Cuaca disarankan cerah, tidak hujan. Daii
HAULING & POURING pengalaman untuk rnenghindari retak rambut
permukaan, penuangan sebaiknya dilakukan
saat malam hari (rerutama untuk daerah seperti
Jakarta).
Perhatikan ~ u l alat-alat
a penunjang kerja malam seperti lampu yang cukup, genset, dll. Di saat
musim penghujan perhatikan pula jaian kerja untuk menghindari CoIdJoint,karena kesinambungan
suplai beton sangat diperlukan sampai batas akhir pengecoran.
O SPREADING - 1
SPREADING
* VIBRATING
I Ada 2 (dua) tahapan fibrating pada pekerjaan ini:
VIBRATING
* SPREADING - 2
Peralaran kedua ini dimaksudkan uncuk ,
I
mendaptkan cebal rnaupun perrnukaan I
yang lebih teliti. Hal ini dimaksudkan agar
nanci saat jnishing permukaan beton yang I
I
dihasilkan benar-benar rata.
Perataan kedua ini dilakukan dengan alat
paver. ALat ini terdapar di bawahpatw yang
bergerak maju dan mundur.Sering di-
temukan beton kurang tebal dengan range
1-5 cm, Apabila ha1 tersebut terjadi,
tambahkan beton cair dengan sekop dan
setelah itu diratakan lagi. KeterampiIan
operator paver dalam ha1 ini sangat di-
I I----
perlukan. SPREADING 2
* TROWELLING- (dengan dat paver)
Selain dapar merarakan dan menggetarkan, paver
dapat juga melakukan perataan layaknya alar
trowek. Alat ini terdapat di belakang paver. Se-
waktu melakukan hngsinya, dat ini bergeser ke
kiri clan kanan dengan bertumpu pada acuanl
bekisting.
Hasil yang didapatkan adalah ~ e r m u k a a n
beton yang telah menjadi rata dengan cebal sesuai
dengan rencana, namun kehalusan permukaan
1 beton beIum didapatkan.
TROWELING 1 (DENGAN ALAT PAVER)
Apabila masih terdapat rongga (biasanya hanya
0,5 - 1 cm saja), rongga tersebut ditambal dengan
a d u h n beton kernudian alatpaver meratakan lagi dengan bergeser ke kiri dan ke kanan.
* PEKERJAAN JIDAR
Pekerjaan ini merupakan penyempurnaan
~ekerjaant ~ o w e l k i ndengan
~ paver, hanya saja
dengan jidar ini woweIking dapat dilakukan dengm
I
lebih teliti lagi.
Akurasi perbedaan tebal permukaan dapat
dilakukan hingga < 0,5 mm. Hal ini juga dapat
dilakukan dengan tes larnpu. Bila masih ada
bapngan rongga, maka rongga tersebut dapar
d i h i l q k a n dengan lebih sempurna.
Hasil permukaan beton sudah dapat terlihat
,- - -
jauh Iebih halus.
*
1 PEKERJAANJIDAR 40 CM DAN
PENYEMPURNAAN KERATAAN
PERMUKAAN
Pekerjaan ini dilakukan sekali lagi untuk menguji
kerataan permukaan beton. Teknik ini sebenarnya
yang bahkan pada
~ e n ~ e r n b a n g adila~angan,
n
dat yang modernpun tidak dilakukan.
Pekerjaan ini dilakukan dengan "mengetok"
jidar aluminium diatas permukaan beton dengan
acuan bekisting dipinggir kiri dan kanan. Itulah
sebabnya kelurusan, kekokoban dan kebosihzn
PEKERJAAN JIDAR 40 CM ~ermukaanbekisring sangac di~erhatikan.
BUKURE PER ENS^ UFITUK KONTRAKTOR GEDUNG
BANGUNAN DAN SIPIL
* CURING COMPOUND
Pekerjaan ini dilakukan untuk rnelindungi
beton dari retak-retak rambut akibat terlalu
cepatnya susut beton.
Hal ini harus lebih diperhatikan bila pelak-
sanaannya dilakukan di siang hari acau udara
yang sangat cerah.
Bahan yang digunakan dapat berupa produk-
produk perawatan beron yang banyak
dipasaran. Adapun penyemprotannya setelah
C CURING COMPOUND
p o u i ~ saat
g beton masih belum mengeras.
PEKERJAAN TENDA PEL1NDUNG
Tenda ini diperlukan untuk perawatan beton dan I
berguna untuk;
Mengurangi terldu cepatnya penguapan pada
permukaan beton
Melindungi dari pekerja yang Mu-lalang
Melindungi dari benda-benda jacuh atau
binatang
Melindungi bila riba-tiba hujan datang
F
dibasahkan atau bisa juga dengan geotmtikc non
wovcn yang dibasahkan secara periodik.
Hal ini juga untuk mencegah retak rampur
beton akibat susut yang terlalu cepat.
PEKERJAANJOINT SEALANT
Setelah beton dipotong, Iubang hasil potongam perlu diisi dengan joint sealant, yang merupakan
campuran karet dan aspal.
Pengisian scrskant sedemihan rupa hingga mernenuhi seluruh lubang yang telah dipocong.
Maximum Size of
Coarse Aggregate (mm) 25
Slump (cm) 5 +1
Water Cement Ratio WIC (%) 40,O
Dalam periode saat ini konstruksi jembatan terus mengalami rekayasa meroda dalam rangka
menyesuaikan target bentang dan cipe konstruksi yang bervariant, berikut adalah cipe-ripe jembatan
yang umum digunakan untuk variant bentangan tertentu sbb:
Bagian metoda konstruksi terpenting dalam konstruksi jembatan adalah proses erection lantai jembatan,
dimana banyak metoda dimungkinkan untuk melakukan erection cersebut.
Adapun metoda erection dari pada lantai jembatan juga sangat bervariasi dail sangat ditentukan oleh
banyak p e r t i m b q a n , antara lain:
Kondisi rnedan, apakah struktur jernbatan terletak diatas permukaan air (sungaillaut) atau di atas
daratan.
Tipe alat yang telah dimilih, dimana setiap pelaksana proyek harus mempertimbangkan jenis-jenis
alat angkat yang telah dirniliki yang tentunya akan berakibat kepada biaya konstruksi yang cfisien
Kondisi access menuju ke lokasi proyek , tipe alar berat apa saja yang dimungkinkan untuk
melewatinya.
Perrimbangan lalu lintas lama, dimana selama masa konstruksi lalulintas yang telah ada ridak dapat
terhenti, sehingga ada tuntutan penggunaan tipe alat tertentu untuk mengatasinya.
Tipe material dan struktur jernbatan yang digunakan, apakah baja atau beton.
Pertimbangan waktu pelaksanaan, dirnana pada umumnya bila masa waktu konstruksi pendek
rnaka sistem precast atau prefab harus digunakan.
Dl1
Bentang optimum
No. Tipe Jembatan yang ekonomis
( meter)
1 Beton Bertulang
2. 30 - 50 -30 - 50 m+l
ni==im
Gelegar utama berupa balok
diatas beberapa tumpuan
atau dengan cantilever.
-30 - 50 m+I
p = =
Gelegar beton bertulang tidak dapat
dilaksanakan secara segmental
Bentang utama
I I
Sistem Perancah
Sisrem ini digunakan bila struktur lantai jembatan berada diatas daratan, dan dcidak adanya hngsi
yang diharnbat (pada lokasi daratan tsb, mis l d u Iintas,dll} karena pemasangan perancah.
Sistern perancah ini juga dimanfaatkan untuk sistem beton cor dirempat (cast in place). Berikuc hal-
ha1 yang menjadi pertimbangan bila sistem ini digunakan:
Keuntungan:
+ Minirnnya alat angkat berat (service crane atau gantry) yang diperlukan, mengingat pengecoran
yang diiakukan adalah ditempat.
Lebih rninimnya biaya erection ahbat tidak terlibatnya alar angakat berat, khuususnya bila tipe ini
telah dimiliki (heavy duty shoring).
Kerugian:
Produktivitas yang realtif rendah, karena poekerjaan cor ditempat menuntur waktu yang lebih
lama untuk proses persiapan {formwork dan perancah) dan proses setting beron.
Menuntut tipe tanah yang harus baik, dan bila tanah yang ada untuk dudukan perancah kurang
baik maka akan berakibat pada perlunya struktur pondasi khusus (luasan telapak yang lebar atau
penggunaan pondasi dalarn) .
Perancah
Kerugian:
Umumnya penggunaan alat berat sepcrri ini menuntut biaya tinggi mengingat biaya sewa crane
dengan kapasitas angkat tinggi adalah relative mahal.
PerIunya access road yang memadai untuk memobilisasi service crane
Diperlukannya alar-alat rambahan seperti hainya boogie dan extra service crane di lahan srock girder
Kerugian:
Umumnya penggunaan alat berat seperti ini juga menunrut biaya tinggi
Diperlukan sistem boohng alat yang memadai mengingat tipe alat ini belum dimiliki banyak oleh
sub kontraktor erection.
Produktivitas relatif lebih rendah dibandingkan sistem service crane, dimana perlu waktu extra
untuk erection truss dan sistem angkat dan menempatkan girder.
Launching truss
.. a
Untuk konstruksi jembatan rangka baja, maka sistem pengguna'an alat angkat (baik service crane yang
mungkin diletakkan diatas ponron atau konvensional gantry adalah cara paling umum digunakan
untuk mengangkar dan memasang batang per batang baja di posisinya.
Sisrem counrer weight akan diperlukan yang biasanya diambil dari konstruksi rangka baja yang
belum dipasang ditambah dengan extra beban, agar erection dengan sistern cantilever dapat dilakukan.
Penggunaan "link set" juga dapat dilakukan untuk menghubungkan satu span rangka yang sudah
jadi sebagai konstruksi counrer weight bagi konstruksi rangka di span selanjutnya. Untuk jelasnya
lihat garnbar-garnbar di bawah ini
Counter Gantry
Sistem Launching
Gantry
Sistem Traveler umumnya digunakan untuk tipe jembatan Balance Box Cantilever, kh.ususnya unruk
lantai jembatan dengan beton cor ditempat. Bila pada tipe jernbatan tipe ini menggunakan beton
precast box segmental, maka sistem slat angkat gantry haws digunakan
Sistem kedua alat angkat ini juga digunakan unruk konstruksi jembatan Kabel, khususnya untuk tipe
stay cable, maka erection deck juga memanfaatkan struktur kabel sebagai tumpuan baru sebelum
nanrinya sistem traveler (bila beton addah cast in place) arau heavy gantry (bila beton adalah precast)
akan maju ke segrnen berikutnya.
Sistem "feeding" dari precast girder umumnya dilakukan dari sisi bawah dengan menggunakan
konstruksi ponton. Hal terpenring daiarn sistem erection lantai jernbaran pada tipe konstruksi jembatan
ini adalah "Konsep Balancing" yaitu keseimbangan posisi kabel (sisi arah Iaut dan arah darac) sehingga
menjamin piiar I pylon dalam kondisi mengalami pembebanan yang seirnbang.
Bila sisi darar lantai jembatan benar-bcnar diatas dararan dengan struktur tanah yang baik, maka
sistem perancah juga dapat dipergunakan untuk erection lantai jembatan
JGta bisa perhatikan pada prnbar berikut ini.
D. 6. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BENDUNGAN
IRlGASl DAN SALURAN IRlGASl
D. 6.1. METODE PELAKSANAAM PEKERJAAN BENDUNGAN
IRIGASl
Bendung Batang Hari terletak pada posisi sungai berada. Untuk itu pembuatan bendungan dimulai
dengan pembuatan Di~ellrzonChannel (saluran pengalihan) yang dibangun di sebelah kanan sungai.
Secara skematis posisi pekerjaan bendung adaiah seperti tampak pada sket hyout berikut:
Pekerjaan dimulai dengan mengerjakan Diversion Work dengan meng& tanah dan pembuatan
tanggui untuk mengalihkan aliran sungai. Setelah aliran sungai dialihkan, lokasi bendung dapat
dikeringkan melalui proses dewatering.
1. DIVERSION WORKS
1. DIVERSION WORK
2. FIXED WEIR
3. MOVABLE WEIR, APRON
AND FISH WAY
4. RETAININGWALL
5. BOAT AND BUS TERMINAL
6. SEDIMEN TRAP AND INTAKE
dangunan bendung terdiri dari bendung gerak (movabkeweir) dan bendung tetap (f;cdweir),kemudian
ada bangunan pengambilan air (intake)dan sduran pengendapan lumpur (sediment map). Sedangkan
agar tidak merusak ekosistem dbuat jembatanltangga ikan {&b way) sehingga ikan dari hilir
(downs~~eum) dapat bermutasi ke hulu ( u p s ~ e m z. )
LAYOUT PLAN
1. DIVERSION WORK
2. FIXED WEIR
3. MOVABLE WEIR, APRON :
AND FISH WAY
4. RETAINING WALL I
5. BOAT AND BUS TERMINAL i
6. SEDIMEN TRAP AND INTAKE
7. CLOSING DIKE AND APPUR-
TENANCES
Setelah semua kelompok bangunan diselwaikan, baru aliran air dikembalikan ke jalur semula,
yaitu melalui bendung gerak dan bendung tetap.
FRONT VIEW WEIR FROM
DOWN STREAM BATANGHARI RIVER
Dalarn gambar di atas dapat diuraikan bahwa bagian utama bendung terdiri dari:
Bendung Tetap ; terdiri dari fondasi, tubuh bendung, stifling basin, dan pilar untuk jembatan.
Bendung Gerak; terdiri dari fondasi, tubuh bendung, apron, stillingb&n, clan pintu Cgate),s e d a n g h
di atasnya terdapat ruang hoist (hoist mom).
R~~sakningWalk atau dinding penahan tanah untuk membentuk aliran sungai terdapat di sebelah
kiri dm kanan bendung.
Pekerjaan bendung dimulai dengan pekerjaan galian tanah dengan menggunakan excavabor dan
hasil galian diangkut oleh dump truck untuk dibuang ke disposal area atau di simpan sebagai stock
untuk material timbunan sesuai dengan jenis dm spesifikasi tanah.
SeteIah galian tanah menemui lapisan ranah keras, perlu dilakukan pekerjaan galian batu (rock acdva-
tdon).
Dalam ha! ini dipilih metode drilLing and bhtizg, yaitu pada permukaan bacuan dibuat poia
blastiag. Kemudian dibuat Iubang dengan rock drill (cradhr rock drikhr) atau canal driIIing untuk diisi
sejumlah bahan peledak (dynumibe) dan detonator sebagai pemicunya.
Setelah dilakukan peledakan, hasil galian dikumpulkan dengan excauator dan diangkut oleh dump
m c k ke disposal area.
Galian batuan dengan blasting (peledakan) biasanya sulit untuk membentuk dasar galian yang rapi
sesuai rock line excavation yang ada di shopdrawiig
Selanjutnya digunakan giant breaker yang dipasangkan pada excdvator untuk membentuk dan
merapikan galian batuan
Sebelum pekerjaan beton fondasi bendung dimulai, pekrjaan yang hams dilakukan add&finhhing
permukaan batuan dengan membersihkan semua loose waartrialdan menutup permukaan dengan sphh
grouting.
Splarhgro~tin~adalah
campuran semen pasir dan air yang disiramkan ke permukaan batuan.
SEQUENCE OF THE WORKS AT WEIR
, , -. . .
. ' ..
.- 1
. .
.
., . ,
.-
.> ... . > '
. . . I , ";
' - 7
- .;.
. - . . . -.-.
, , -. .
. .- - .
,
-..
--
.
. ..-.\
'1- "
' . <
- . I
,
.!- ...-
.
- - . I
' . -.
,
,., . :. . , - ., ., .:-,,,*.;;.;-;,;:.,,
. .:
-. .
>. .' r
+.;-
-
:-
Tahap selanjutnya adalah pekerjaan beton (concrete) untuk fondasi, tubuh hendung, kolam olakan
(stilling bfiin) dan piers serta column.
Di permukaan bendung yang terjadi pergesekan dengan air sungai di mana diasumsikan terdapat
batuan lepas, ranting daa pohon, oleh karena itu perlu dilapisi dengan bcton dengan steelfiber concrete
(beton campuran serat besi).
Pada bendung gerak dibuat bangunan hoist room yaitu tempat rnesin penggerak pintu, dipasang
berupa katrol (hoist) elektrik unruk menaikkan clan menurunkan pintu.
2. Concrete Works
- Normal Concrete
- Steel Fiber Concrete
- Pier Concrete covered by
Steel Fiber Concrete
- Column Hoist Room
SEQUENCE OF THE WORKS AT WEIR
1. Excavation Works for Foundation 3. Bridge
- Soil Excavation -Access Bridge
- Rock Excavation by Blasting - Operation Bridge
- Rock Excavation by Giant Breaker 4. Back filling and Apron Excavation
- Finishing by Manpower 5. Apron concreting
- Cleaning and Splash Grouting 6. Mechanical, Electrical and Appurtanances
2. Concrete Works
- Normal Concrete
- Normal Concrete
- Steel Fiber Concrete
- Pier Concrete covered by Steel Fiber .
Concrete
- Column Hoist Room
Setelah bagian utarna terlaksana, diikuti bangunan lantai apron dan lanrai stilling basia yang diikuti
~ekerjaanback@iiL dengan material t-erseleksi {selected mbankmentl.
Jembacan pelayanan dibuat terpisah di fabrikasi karena menggunakan precat presmssed concrete
dengan standar Bina Marga, Tang kemudian di hunchzng dengan metode hunching twt,
Pekerjaan terakhir adalah Hydro Mechw ical berupa pemasangan gude fiuwae pinru dan stop Log,
daun pintu dan hoist penggerak dan sistem elecbrkcalFengendali jarak jauh.
Pekerjam Sipil Utama yang paling berat addah pembuatanpierdan hoist deck, karena perlu ketelitian
dan akurasi yang tinggi agar intefucing dengan pekerjaan pintu (hydro mechanicat) tidak banyak
menemui kesulitan.
Dalam penentuan penggunaan perancah bekisting di lantai Hoist Room perlu penanganan khusm
karena pada ketinggian 28 m kita harus rnelaksanakan pekerjaan beron dengan beban ratusan ton dan
lendutan yang cukup besar.
Ddarn ha1 ini dipilih perancah King Shore milik PP dengan kemampum 18 con per column dalarn
group dan proses pemasangan dan pembongkaran yang cepat dan aman
Pelaksanaan bendung gerak dan bendung tetap merupakan lintasan kritis. Sedangkan pekerjaan ap~o.on,
stilling harifi, d a n j s h way merupakan pekerjaan cidak kritis retapi dapat dilaksanakan paralel dengan
pekerjaan bendung sesuai dengan kapasitas penyediaan beton per hari
Tampak dari
Upstream
..
KEY PLA
Curve Formwork,
V~nyIPlywood l2mm
Wooden Frame 5 x
4 x 250 cm
P o m r k Wooden C u m Type
Ilehii of Wmden Curve Formwork
Dalam pernbuatanpier dan kolom beton digunakan ciimbingfimworb dengan 2 (dua) ripe, yaitu:
Untuk lengkung dipakai bekisting baja dan untuk yang lurus digunakan bekisting kayu danpiywood.
Pada tahapan pelaksanaan pengemran beton untukpier terdapar 2 (dua) jenis beron yang harus
dilaksanakan bersama untuk menghindari sarnbungan dingin (coldjoint)yaitu antara beton biasa dan
beton campuran SEQUENCE OF CONCRETE ATTHE PIER:
(Normal and Steel Nber mncrete)
fiber 1. Preparation Works 3. Installation01 Formaork
2. Installation Reinlorcsment Bar - Straight Forrnworlt
and Chicken Wire - Ellipse F o m o r k
Agar kedua jenis beton 4 inmallation ot Working Space
5. Final lnsps3ion
tidak tercampur, maka 6. Placing Concrew :
-Normal Concreie (Concrete Pumpl
gunakan kawat ayam -st-I Fiber Concrete [Crane)
yang ditahan dengan
besi becon atau wire
mesh.
S e d a n g k a n
pengecorannya
dilakukan setelah ber-
gantian ddam waktu
yang reIatif bersamaan
antara stedj?ber con-
were dan beton biasa.
Kemudian dilanjutkan dengan tahapan pengecoran bagian-bagian pada dan elevasi diacasnya sesuai
dengan ketinggian c/imbingfomwork.
I Preparation Works
2, Installation Reinforcement Bar and Chicken Wire
3, Installation of Forrnwork
- Straight Formwork
- Ellipse Formwork
4, Installation of Working Space
5 Flnal Inspection
6. Placing Concrete:
- Normal Concrete (Concrete Pump)
- Steel Fiber Concrete (Crane)
Gambar-garnbar berikur merupakan proses perencanaan dan pemasangan King Shore untuk tahapan
pclaksanaan pengecoran Hoist Deck.
Selain pola pemasangan kolom king shore juga direncanakan pula H-beam sebagai pembenruk
belusting lanrai dan balok.
REFERENSI
~UKU UNTUK KONTRAKTOR GEDUNG
BANGUNAN DAN SIPIL
Sedangkan untuk dinding bangunan Hoist Room yang awalnya adalah beton biasa, maka dilakukan
inovasi menjadi kolom dan balok rangka baja dengan dindingprecastpr~s~essedpancl.
- Dalam ha1 ini dipilih Hollow Core Walk Panel produk dari Precon dengan ketebalan 15 cm baik
untuk dinding maupun pelat atap.
KEY PLAN
I'EJERJAAN IRIGASI
A. l'ekerjaan Irigasi:
Pekerjaan pokok adalah pembuatan salurail irigasi, yang terdiri dari Saluran Induk,
Saluran Sekunder, Saluran Sub Sekunder, dan Bangunan Pengatur Air.
Lokasi Pekerjaan sangat luas, karena panjang total saluran irigasi yang dibuat bisa
mencapai puluhan kilometer.
Pekerjaan dorninan adalah pekerjaan tanah, berupa pekerjaan Galian Tanah, pekerjaan
Timbunan Tanah, dan atau kombinasi keduanya yaitu pekcrjaan Cut and Fill.
Pekerjaan akan padat Peralatan Berat dan sangat tergantung pada cuaca (musiin hujanl
musim kemarau) .
Karena lokasi yang sangat luas, kemungkinan terjadi masalah sosial sangat besar.
GARIS BESAR TAHAPAN PEKERJAAN
CONTOH PROYEK IRlGASl KOMERING ICB - 9 Lot No. 4
4
PMll Insp. Pekerjaan Tanah
S - 3 Kupasan Humus
S - 4 Galian Tanah
S W2. 5 Urugan Tanah
W3. 6 Test Kepadatan Tanah
I
4 4
PMll Insp. Pekerjaan Saluran PMll Insp. Pek. Bangunan Air
Dewatering W7 7.8.9 Pek. Beton Bangunan
W4. 7.0,s Beton Linning W8 Pasangan Batu belah
- Urugan pasir & koral u/filter - Pasangan Plesteran
Drainage PVC berlobang-lobang - Pek. Siaran
- Pek. Bronjong
I
I
Keterangan:
S = Pekerjaan Sub kontraktor
kepada Owner = Proses Khusus
** = Pek. Yang perlu Statistikal Teknik
d. Pekerjaan Tanah :
Pekerjaan ini melipuri :
1. Pekerjaan Strkpping mernbuang top soil jelek, agar timbunan tidak mengalami penurunan.
2. Pekerjaan Timbunan: menimbun lokasi-lokasi sepanjang saluran yang rendah dengan tanah
hasil galian arau tanah dari Borrow area.
3. Pekerjaan Galian: Menggali lokasi-lokasi sepanjang saluran yang terlalu ringgi, dan ranah hasil
galian dibuang ke lokasi tirnbunan atau disposalarea.
4. Pekerjaan Galian Saluran: MenggaIi dan membencuk saluran irigasi, seteIah pekerjaan gaIi dan
timbun mencapai rata datar meja.
5. Pekerjaan fiimming Slope: Menggali atau rnenambah tepian tanggul timbunan agar mencapai
desain elevasi.
Hauling Plan
Lokasi Tirnbunan
Longitudinal section
-Penampang datar rneja
untuk saluran telah terbentuk
Contoh tipikal dari Saluran:
3.00 5 .OO
O
F?
-
01
Bed level
- -
3.50 - 4.50
L ( Length ): 10.06 krn
Excavation: 435,120.00 m3
Embankment: 519,810.00 m3
Concrete Lining &
Structure: 15,414.00 m3
Reinforcenient Bar: 624.00 ton
Stone Masonry: 7,875.00 m3
Inspection Road: 7,860.00 m3
Number of Structure: 44.00 nos
4.00
Water Level
v -I.00
-..
-
inal ground Surface
0.50
L (Length): 12.90 km
Excavation: 161,500.00 m3
Embankment: 37,700.00 m3
Concrete Lining &
Structure: 2,706.00 m3
Reinforcement Bar: 46.00ton
Stone Masonry: 1,680.00 rn3
Inspection Road: 7,500.00 m3
Number of Structure: 28.00 nos
Construction Method : Cross section excavation works
of Canal CL
h = 4.00 mtr
--
* b = 6.00 mtr
Metode peiaksanaan pekerjaan Iifiing concretc
Buat maI dari kayu balok dengan tebal sama dengan ketebalan concrete lining (8 cm).
Perataan permukaan dengan menggunakan pipa galvanis persegi, baru kemudian dengan
sendok semen.
Dibuat grup pekerja tersendiri, khusus untuk persiapan lahan cor, rerutama untuk trimming
tanah.
Pengecoran dengan sistem papan catur.
Pada dasarnya pembuatan tunnel dapat dilaksanakan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi
setempat terutama keadaan batuan dan lain2. Salah satu cara pembuatan tunnel yang terbaru telah
ditemukan di Austria dan dikenal dengan nama N.A.T.M (New Austrian Tunneling Methode).
New Austrian Tunneling Methode adalah adalah suatu sistem pembuatan tunnel dengan menggunakan
shotcrete (beton yang disemprotkan dengan tekanan tinggi) dan rock bolt sebagai penyangga sementara
tunnel sebelum di beri lapisan conrete (lining concrete). Sebelum ditemukannya metode NATM ini,
digunakan kayu dan rangka baja sebagai konstruksi penyangga sementara. Kelemahan dari konstruksi
kayu ini menurut Prof. LV Rabcewicz dalam bukunya NATM adalah kayu khususnya dalam keadaan
lembab akan sangat mudah mengalami keruntuhan, meskipun baja mempunyai sifat fisik yang lebih
baik, efisiensi kerja busur baja sangat tergantung dari kualitas pengganjalan (kontak baja dan batuan),
sementara diketahui bahwa akibat merenggangnya batuan pada waktu penggalian sering kali
menyebabkan terjadinya penurunan bagian atas terowongan.
Menurut Prof. LV. Rabcewicz, apabila sebuah rongga digali maka pola distribusi tegangan akan berubah.
Pada suatu saat, suatu tatanan tegangan yang baru akan terjadi di sekitar rongga dan keseimbangan
akan tercapai dengan atau tanpa bantuan suatu lapisan (tergantung dari kekuatan geser batuan,
terlampaui atau tidak). Stress Rearrangement ini umumnya terjadi dalam 3 (tiga) tahap:
b. Konvergensi
Pada pemakaian cara penerowongan konvensional efek tekanan akibat stress rearrangement tidak diketahui
dengan baik, sehingga sering kali terjadi terowongan runtuh sebelum diberi lining concrete.
3. Shotcrete sebagai penyangga sementara
Suatu konstruksi penyangga sementara yang direncanakan untuk mencegah lepasan (loosening)haruslah
dapat memikul beban yang relatif besar dalam tempo yang relatif singkat, cukup kaku dan tidak
runtuh.
Selama beberapa dekade yang lampau, telah diperkenalkan rock bolting dan shotcreting dalam
~embuatanterowongan. Melihat hasil-hasil yang ada; ~ e n ~ e n a l metode
an penyangga dan perlindungan
permukaan (support and surfaceprotection) tersebut di atas dapat dianggap sebagai peristiwa penting,
khususnya pada batuan lunak dan tanah. Kelebihan metode ini dapat ditunjukkan dengan
membandingkan mekanika batuan yang dilapis dengan shotcrete.
Penyangga sementara yang lain (kayu,baja), cenderung mengakibatkan loosening dan voids yang
timbul karena kerusakan bagian-bagian tertentu. Akan tetapi suatu lapisan tipis shotcrete yang bekerja
sama dengan sistem rock bolt yang dipasang segera setelah penggalian, sepenuhnya mencegah "loosen-
ing" dan mengubah batuan sekeliling menjadi seperti selfsupporting arch.
Menurut pengamaian, suatu lapisan shotcrete setebal 15 cm yang dipakai pada terowongan
berdiameter 10 meter dapat dengan aman menahan beban sampai 45 ton/m2, sedang apabila dipakai
baja tipe MF-200 yang dipasang jarak 1 m, hanya mampu menahan +_ 65 % dari kekuatan shotcrete
tersebut.
Kelebihan lain dari shotcrete adalah interaksinya dengan batuan sekeliling. Suatu lapisan shotcrete
yang "ditembakkan" pada permukaan batuan yang baru saja digali akan membentuk permukaan
keras dan dengan demikian batuan yang kurang keras ditransformasikan menjadi suatu permukaan
yang stabil dan keras.
Shotcrete menyerap tegangan-tegangan tangensial yang terjadi dan berharga maksimum di permukaan
terowongan setelah proses penggalian. Dalam hal ini, tegangan tarik akibat lentur mengecil dan tegangan
tekan diserap oleh batuan sekeliling. Kemampuan shotcrete memperoleh kekuatannya dalam tempo
yang singkat sangat menguntungkan, terutama karena kekuatan tarik lenturnya akan mencapai kira-
kira 30% s/d 50 % dari compressive strength setelah 1 s/d 2 hari.
4. Pelaksanaan Pekerjaan
Secara garis besar pelaksanaan pekerjaan pembuatan terowongan (tunnel) meliputi pekerjaan:
Persiapan
Penggalian (Excavation)
Pembetonan (Concrete Lining)
4.I . Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan di sini meliputi perencanaan dan pembuatan fasilitas-fasilitas sementara (tempo-
rary facilities) yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan terowongan. Fasilitas-fasilitas yang
diperlukan antara lain adalah:
PT TAGAT INTERINDO
Office: Il. Arteri ~ e d o i aNo7C Kdoya Urara, Jakarta Barat 1!520<,
eL (021) 5817787 Fax. (021) 5817735 e., , C . ' < .
' T .
c: Partition, Ceiling Acoustic,
Gypsum &
hrtain T )fron~Aluminium Composite Panel, Wood Working.
Workshop:Jl. Indusai W I No. 3 Kaman Industri Tangerang Tel. (021) 5924459
PT. WIRATAMA ESTOKURNlA
Office: JI Gunung Sahari XI No. 291 Jakarta
Mobile Phone: 0816 1988837
Produk: Suplier Asesoris Kunci & Hadle
A
Gwu
r
-T. PESONA SlNAR KEMILAU
aold Distributor SKK Paint, Japan A
4
A. Lu~curious
e
Decorative -
A
Products
A Compo Silicon W
Super Biofine
super Acristar
lntermatt
Clean Mild Urethane
PT. GILANG EKANUSA PRATAMA
Office: JI.Kol.Soegiono No. 19 E Jakarta
Tel. 021 8616451,8627274Fax. 021 86603837
E-mail: gilang Qcentrin.net.id
Workshop: JI. Amal II No. 32 Pondok Bambu,Jakarta
Tel. 021 86603837
Produk: Furniture and Interior Design
m
e
7
x - b ~ ~ ~ ~d
> -
l.ratm
< > 7
., -1 .- ""1
, - A
.'
+ .
1
E
1: . >v
- and Interior &sign
ondok Bambu
b. Penyediaan Udara (Air Supply).
Penyediaan udara diperlukan didalam terowongan untuk peralatan dan pekerja. Dari hasil
perhitungan perencanaan akan diperoleh jenis, kapasitas dan spesifikasi Compressor dan pemipaan
yang diperlukan.
Setelah galian terowongan selesai digali dan telah diberi lapisan shotcrete maka tahap berikutnya adalah
pekerjaan pembetonan yang meliputi tahapan:
Pembesian
Pemasangan Bekis'ting
Pengecoran Beton
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini tunnel dibagi kedalam dua bagian yaitu bagian bawah dan bagian
atas atau disebut juga dengan halfface tunnel. Pembetonan dimulai pada bagian bawah dan selanjutnya
bagian atas. Menggunakan alat-alat tackle untuk mengangkat, menyetel, dan membongkar bekisting
setelah dicor untuk bagian bawah, sedangkan untuk pembetonan bagian atas menggunakan alat traveh.
Uraian selengkapnya dan lebih rinci disajikan dalam bentuk rangkaian ilustrasi seperti pada bagian
berikut.
CROSS SECT'ONPENAMPANG GALIAN TUNnrEL DENGAN METODE GALJAN 112 FACE
METODE PEEAKSANAAN
EXCAVATION HEADRACETUNNEL
1. FORE POLING
Steel rib
/ steel rib
2. GAI.IAN
SETENGAH ATj4S
3. SHOTCRETE
DASAR
-steel rib /o
HUTTLE TRAIN
--
BEKISTING TUNNEL
BAGIAN ATAS
l.
sudah dicor
PEMASANGAN BEKISTING TUNNEL ATAS
TRAVELER
Keterangan:
a. KayuGJ12
b. Papan 3/10
c. Bcsi bcton
d. Kawat ram 5-10 mm
METODE PELAKSANAAN CONCRETING HEADR4CETUhNEL
TAHAPAN CONCRETING:
Pembesian sepanjang 145 m
Concrcte bag. Bawah sepanjang 2 I .50 rn ke-1
Cuncwte bag. Bawah sepanjang 2 1.50 m kc-2
4. Concrete bag. Aras sepanjang 13.10 m ke-1
5. Concrrfc bag. Atas sepanjang 13.10 m ke-2
1 1 Cycle
BEKlSTlNG ATAS
TRAVELER
Head O W :
Pusat Perdagangan W a n Bangunan & Interlor Mangga Dust Wok Ft
JL Raya Mangga h a , Jakarla 10730, Inelamsi~
Tef. 02f 600 1809 (huntmg) Fax. 021 624 5576
h.1 -
FT.IMPEKO CSKANITO UTAMA /
PT. MAHA KEMMINBO PERKASA
High Tech Fashion Q m m h
1I rsl I
Representatives:
Jaws Tengah & YoQyabrta: JI. Puri Anjasmoro, Blk N I t No. 2
Semarang 50144 Tel. 024 761 3615;761 3620 Fax. 024 761 3614
Lampung-Bmgkulu: d.Perum Kedamaian lndah B M D10,Tanjung
Karang, Bandar hrnpung 35122 Tel. 0721 264 906 Fax. 0721 258 632 , . .
Sumatera Bagian Selatan & Jatmbi: JI. Mangkunegara No. A6 Ruko $
Musl, Palembang 30114 Tel. 0711 822 173 Fax.0711 813 821 Ji. Putera Ill bwasa-i I n W
-
Jawa Barat JI.Pasir Koia No. 476. Banduna 40242 Pasar Kemls, Tangerang I%%@,
Tet. 022 532 1225 Fax. 022 523 1225
. ..
- ...
.. ..-,.- ,. ,*..+ Fax. M Im siii
,.
'! ,',.
7.
.:
E-mail: imperoOimperotlles.m
Websito: www.irnperotiles.com
PT. TAPAK PERKASA INDOTEK
Office: JI. Anggrek Rosliana Raya No. 90A,
Slipi, Jakarta 11480 INDONESIA
Tel. 6221 5308316 Fax. 6221 5322932
Produk: Specialist Water Proofing 8 Grouting
SPECIALIST
WATER
PROOFING & - -OF -pyv.d
i i . C
7 - :+
:
,I'I
a,,,: GROUTING
' -
-$' .J
-
.
;
-
6 ,y,,
.:;A- L <-k&:;.<
-
,
* a fl*
r-
.,;i >&T- .
..
..
-iLs .
. .
-
mlzEa
Waterproofing
Floor Hardener . *w,yk i
I,.a.:'
FloOrjn$cc
I Saecialist Aaalicator v
ri,e coating
-
Concrete Repair
Grouting
Injection
1. ALAT
2. TENAGA KERJA
* ' ~ a r satuan
~ a disesuaikan dengan lokasi proyeudaerah dan waktu.
No. Uraian Unit Qtj Harga Satuan Total Harga
117,810.00
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.0030 20,000.00 60.00
2. Tukang Kayu Hari 0.0350 15,000.00 525.00
3. Pekerja Hari 0.0550 10,000.00 550.00
1,135.00
C. Peralatan:
1. Alat Bantu rn' 1 750.00 750.00
750.00
D. Sub Total (A+B+C): 119,695.00
E. Overhead & Profit (10% x D): 0.00
F. Total: 119,695.00
G. Dibulatkan: 119,700.00
B.4 PembesianIKg
A. Material:
1. Besi Beton Kg 1.0200 2,650.00 2,703.00
2. Kawat Beton Kg 0.0150 7,500.00 112.50
2,815.50
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.0003 20,000.00 6.00
2. Kepala Tukang Hari 0.0007 17,500.00 12.25
3. Tukang Batu Hari 0.0070 15,000.00 105.00
4. Pekerja Hari 0.0070 10,000.00 70.00
193.25
C. Peralatan:
1. Bar Bender Jam 0.0040 7,500 30.00
2. Bar Cutter Jam 0.0040 8,750 35.00
65.00
D. Sub Total (A+B+C) : 3,073.75
E. OverheadQ P r o j t (10% x D): 0.00
F. Total: 3,073.75
G. Dibulatkan: 3,070.00
No. Uraian Unit Qtjl Harga Satuan Total Harga
B. 5 Pemasangan Wirp meshlm2
A. Material:
1. Wire mesh m2 1.0200 30,000.00 30,600.00
2. Kawat Beton Kg 0.0050 7,500.00 37.50
30,637.50
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.001 5 20,000.00 30.00
2. Kepala Tukang Hari 0.0025 17,500.00 43.75
3. Tukang Batu Hari 0.0250 15,000.00 375.00
4. Pekeja Hari 0.0250 10,000.00 250.00
698.75
C. Peralatan:
1. Alat Bantu m2 1 500.00 500.00
500.00
D. Sub Total (A+B+C): 31,836.25
E. Overhead 8.Prof;t (10% x D): 0.00
F. Total: . 31,836.25
G. Dibulatkan: 3 1,840.00
B.6 Bekisting untuk Pile Caplm2
A. Material:
1. Kayu Bekisting (Papan) m3 0.0400 300,000.00 12,000.00
-
2. Paku Biasa 2" 5" Kg 0.3000 5,000.00 1,500.00
3. Minyak Bekisting Ltr 0.1000 6,500.00 650.00
14,150.00
B. Pekerja :
1. Mandor Hari 0.0050 20,000.00 100.00
2. KepalaTukang Hari 0.0260 17,500.00 455.00
3. Tukang Kayu Hari 0.2600 15,000.00 3,900.00
4. Pekerja Hari 0.3000 10,000.00 3,000.00
7,455.00
C. Peralatan:
1. Alat Bantu m2 1 0.00
0.00
D. Sub Total (A+B+C): 21,605.00
E. Overhead & Profit (10% x D): 0.00
F. Total: 21,605.00
G. Dibulatkan: 21,610.00
No. Uraian Unit Qtj Harga Satuan Total Harga
B.7 Bekisting untuk Sloof/m2
A. Material :
1. Kayu Bekisting (Papan) m3 0.0450 300,000.00 13,500.00
-
2. Paku Biasa 2" 5" Kg 0.3000 5,000.00 1,500.00
3. Minyak Bekisting Ltr 0.1000 6,500.00 650.00
15,650.00
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.0050 20,000.00 100.00
2. Kepala Tukang Hari 0.0260 17,500.00 455.00
3. Tukang Kayu Hari 0.2600 15,000.00 3,900.00
4. Pekerja Hari 0.3000 10,000.00 3,000.00
7,455.00
C. Peralatan:
1. Alat Bantu m2 1 0.00
0.00
D. Sub Total (A+B+C): 23,105.00
E. Overhead & Profit(lO% x D) : 0.00
F. Total: 23,105.00
G. Dibulatkan: 23,110.00
B.8 Bekisting Pile Cap dari Batu bata putih/m2
A. Material:
1. Bata Putih 5x1 lx22cm Bh 70.0000 100.00 7,000.00
2. Portland Cement Tipe I Kg 11.5000 550.00 6,325.00
3. Pasir Pasang m3 0.0430 77,500.00 3,332.50
16,657.50
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.0 150 20,000.00 300.00
2. KepalaTukang Hari 0.0100 17,500.00 175.00
3. Tukang Batu Hari 0.1000 15,000.00 1,500.00
4. Pekerja Hari 0.3200 10,000.00 3,200.00
5,175.00
C. Peralatan:
1. Alat Bantu 1 1,000.00 1,000.00
1,000.00
D. Sub Total (A+B+C): 22,832.50
E. Overhead & Projt (10% x D): 0.00
F. Total: 22,832.50
G. Dibulatkan: 22,830.00
ANALISIS HARGA SATUAN
B. Pekerja:
1. Mandor Hari
2. Kepala Tukang Hari
3. Tukang Batu Hari
4. Pekerja Hari
C. Peralatan:
1. Alat Bantu
B. Pekerja:
1. Mandor Hari
~ 2. Kepala Tukang
3. Tukang Batu
4. Pekeria
Hari
Hari
Hari
C. Peralatan:
1. Alat Bantu
30,567.50
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.0150 20,000.00 300.00
2. Kepala Tukang Hari 0.0120 17,500.00 210.00
3. Tukang Batu Hari 0.1200 15,000.00 1,800.00
4. Pekerja Hari 0.3200 10,000.00 3,200.00
5,510.00
C. Peralatan:
1. Alat Bantu m2 1 0.00
0.00
D. Sub Total (A+B+C): 36,077.50
E. Overhead& Profit (10% x D): 0.00
F. Total: 36,077.50
G. Dibulatkan: 36,080.00
C.8 Dinding Bata Karawang 12x11x24cmlm2
A. Material:
1. Bata Karawang 12x1lx24cm Bh 36.0000 700.00 25,200.00
2. Portland Cement Tipe I Kg 12.8000 550.00 7,040.00
3. Pasir Pasang m3 0.0350 77,500.00 2,712.50
34,952.50
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.01 50 20,000.00 300.00
2. Kepala Tukang Hari 0.0100 17,500.00 175.00
3. Tukang Batu Hari 0.1000 15,000.00 1,500.00
4. Pekerja Hari 0.3000 10,000.00 3,000.00
4,975.00
C. Peralatan:
1. Alat Bantu m2 1 0.00
0.00
D. Sub Total (A+B+C): 39,927.50
E. Overhead & Profit (10% x D) : 0.00
F. Total: 39,927.50
G. Dibulatkan: 39,930.00
PT. TANJUNG PACIFIC
Off ice: Kompleks Taman Modern Cakung Blok R 5
No. 9 Cakung, Jakarta Timur
Tel. 46831302 - 46825708Fax. 46825707
Produk: Peralatan Berat
TANJUNG PACIFIC
Koml r Taman Modem ( R 5 No. ! kung,
Jakarta Timur Tel. 46831302- 4g825708 Fax. 46825707
PT. POTAINDO MACHINERY
Head Office: JI. Pungut Raya No.62,
-
Narogong Bekasi 17116 Indonesia
Tel. 62-21-8212020 Fax: 62-21-8204079
Emaif:potaindo8 dnet.net.id
Produk: Tower Crane
---
PT POTAINDO MACHINE
PT JAYASAKTI WIDYATAMA
Office: JI. Duri Pulo No.97,Jakarta 10140
-
Tel. 021 5688454 5688492 Fax. 021 56961221
Produk: Specialof Rental Concrete Pump
Stockist of Spare parts: IHI, SCHWING, MlTSUBlSHl
SCHWING
PT. BERKAT USAHA MANDlRl
Office: Ruko Pecah Kulit Centre Blok B 7-8
J1. Pecah Kulit Pasar No. 53 B, Jakarta Barat 11110
Telepon: (021) 6269356-6269358
Faksimili: (021) 6269362
Produk: Technical Supply, Rental Equipment
No. Uraian Unit Qtj Harga Satuan Total Harga
C.9 Plesteran 1Pc:2Ps Tebal=l5rnrn/rn2
A. Material:
1. Portland Cement Tipe I Kg 9.3000 550.00 5,115.00
2. Pasir Pasang rn3 0.0180 77,500.00 1,395.00
6,510.00
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.0100 20,000.00 200.00
2. Kepala Tukang Hari 0.0150 17,500.00 262.50
3. Tukang Batu Hari . 0.1500 15,000.00 2,250.00
4. Pekerja Hari 0.2000 10,000.00 2,000.00
4,712.50
C. Peralatan:
1. Alat Bantu rn2 1 500.00 500.00
500.00
D. Sub Total (A+B+C): 11,722.50
E. Overhead Q Profit (10% x D): 0.00
F. Total: 11,722.50
G. Dibulatkan: 11,720.00
C. 10 Plesteran 1Pc:3Ps Tebal = 15rnm/mz
A. Material:
1. Portland Cement Tipe I Kg 7.0700 550.00 3,888.50
2. Pasir Pasang rn3 0.0210 77,500.00 1,627.50
5,516.00
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.0100 20,000.00 200.00
2. Kepala Tukang Hari 0.0150 17,500.00 262.50
3. Tukang Batu Hari 0.1500 15,000.00 2,250.00
4. Pekerja Hari 0.2000 10,000.00 2,000.00
4,712.50
C. Peralatan:
1. Alat Bantu rnz 1 500.00 500.00
500.00 -
D. Sub Total (A+B+C): 10,728.50
E. Overhead Q Profit (10% x D) : 0.00
F. Total: 10,728.50
G. Dibulatkan: 10,730.00
No. Uraian Unit Qtj Harga Satuan Total Harga
C. 11 Plesteran 1Pc:4Ps Tebal = 15rnm/rn2
A. Material:
1. Portland Cement Tipe I Kg 5.6900 550.00 3,129.50
2. Pasir Pasang m3 0.0230 77,500.00 1,782.50
4,912.00
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.0100 20,000.00 200.00
2. Kepala Tukang Hari 0.0150 17,500.00 262.50
3. Tukang Batu Hari 0.1 500 15,000.00 2,250.00
4. Pekerja Hari 0.2000 10,000.00 2,000.00
4,712.50
C. Peralatan:
1. Alat Bantu rn2 I 0.00
0.00
D. Sub Total (A+B+C): 9,624.50
E. Overhead &Profit (10% x D): 0.00
F. Total: 9,624.50
G. Dibulatkan: 9,620.00
C. 12 Plesteran 1Pc:5Ps Tebal = 15rnm/m2
A. Material :
1. Portland Cement Tipe I Kg 4.7600 550.00 2,618.00
2. Pasir Pasang rn3 0.0240 77,500.00 1,860.00
4,478.00
B. Pekerja:
1. Mantlor Hari 0.0100 20,000.00 200.00
2. Kepala Tukang Hari 0.0150 17,500.00 262.50
3. Tukang Batu Hari 0.1500 15,000.00 2,250.00
4. Pekerja Hari 0.2000 10,000.00 2,000.00
4,712.50
C. Peralatan:
1. Alat Bantu m2 1 0.00
0.00
D. Sub Total (A+B+C): 9,190.50
E. Overhead &Profit (10% x D): 0.00
F. Total: 9,190.50
G. Dibulatkan: 9,190.00
No. Uraian Unit Qtj Harga Satuan Total Harga
C. 13 Plesteran 1Pc:2PsTebal =20rnm/rn2
A. Material:
1. Portland Cement Tipe I Kg 12.4400 550.00 6,842.00
2. Pasir Pasang m3 0.0250 77,500.00 1,937.50
8,779.50
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.0125 20,000.00 250.00
2. Kepala Tukang Hari 0.0200 17,500.00 350.00
3. Tukang Batu Hari 0.2000 15,000.00 3,000.00
4. Pekerja Hari 0.2500 10,000.00 2,500.00
6,100.00
C. Peralatan:
1. Alat Bantu rn2 1 0.00
0.00
D. Sub Total (A+B+C): 14,879.50
E. Overhead & Proft (10% x D) : 0.00
F. Total: . 14,879.50
G. Dibulatkan: 14,880.00
C. 14 Plesteran 1Pc:3Ps Tebal =20rnm/rn2
A. Material:
1. Portland Cement Tipe I Kg 9.4200 550.00 5,181.00
2. Pasir Pasang rn3 0.0280 77,500.00 2,170.00
7,351.00
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.0125 20,000.00 250.00
2. Kepala Tukang Hari 0.0200 17,500.00 350.00
3. Tukang Batu Hari 0.2000 15,000.00 3,000.00
4. Pekerja Hari 0.2500 10,000.00 2,500.00
6,100.00
C. Peralatan:
1. Alat Bantu m2 1 0.00
0.00
D. Sub Total (A+B+C): 13,451.00
E. Overhead & Proft (10% x D): 0.00
F. Total: 13,451.00
G. Dibulatkan: 13,450.00
No. Uraian Unit Qtj Harga Satuan Total Harga
C. 15 Plesteran 1Pc:4Ps Tebal =20mm/m2
A. Material:
1. Portland Cement Tipe I Kg 7.5900 550.00 4,174.50
2. Pasir Pasang m3 0.0300 77,500.00 2,325.00
6,499.50
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.0125 20,000.00 250.00
2. Kepala Tukang Hari 0.0200 17,500.00 350.00
3. Tukang Batu Hari 0.2000 15,000.00 3,000.00
4. Pekerja Hari 0.2500 10,000.00 2,500.00
6,100.00
C. Peralatan:
1. Alat Bantu m2 1 0.00
0.00
D. Sub Total (A+B+C): 12,599.50
E. Overhead &Projt (10% x D): 0.00
F. Total: 12,599.50
G. Dibulatkan: 12,600.00
C.16 Plesteran 1Pc:SPs Tebal =20mm/mz
A. Material:
1. Portland Cement Tipe I Kg 6.3500 550.00 3,492.50
2. Pasir Pasang m3 0.0310 77,500.00 2,402.50
5,895.00
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.0125 20,000.00 250.00
2. Kepala Tukang Hari 0.0200 17,500.00 350.00
3. Tukang Batu Hari 0.2000 15,000.00 3,000.00
4. Pekerja Hari 0.2500 10,000.00 2,500.00
6,100.00
C. Peralatan:
1. Alat Bantu m2 1 0.00
0.00
D. Sub Total (A+B+C): 11,995.00
E. Overhead & Projt (10% x D): 0.00
F. Total: 11,995.00
G. Dibulatkan: 12,000.00
ANALISIS HARGA SATUAN
523
No. Uraian Unit Q tj Harga Satuan Total Harga
G. PEKERJAAN LANDSCAPE
G. 1 Pekerjaan Paving Block/m2
A. Material :
1. Paving Block m2 1.0200 54,000.00 55,080.00
2. Pasir Pasang m3 0.0550 77,500.00 4,262.50
59,342.50
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.0250 20,000.00 500.00
2. Kepala Tukang Hari 0.0500 17,500.00 875.00
3. Tukang Batu Hari 0.1000 15,000.00 1,500.00
4. Pekerja Hari 0.2500 10,000.00 2,500.00
5,375.00
C. Peralatan:
1. Alat Bantu m3 1 1,500.00 1,500.00
1,500.00
D. Sub Total (A+B+C): 66,217.50
E. Overhead &Profit (10% x D): 0.00
F. Total: 66,217.50
G. Dibulatkan: 66,220.00
G.2 Pekerjaan Kansteen/m2'
A. Material :
1. Kansteen 15x25~40 Bh 2.5000 16,500.00 41,250.00
2. Portland Cement Tipe I Kg 8.7000 550.00 4,785.00
3. Pasir Pasang m3 0.0234 77,500.00 1,813.50
47,848.50
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.0250 20,000.00 500.00
2. Kepala Tukang Hari 0.0500 17,500.00 875.00
3. Tukang Batu Hari 0.1000 15,000.00 1,500.00
4. Pekerja Hari 0.2500 10,000.00 2,500.00
5,375.00
C. Peralatan:
1. Alat Bantu m3 1 1,500.00 1,500.00
1,500.00
D. Sub Total (A+B+C): 54,723.50
E. Overhead & Profit (10% X D): 0.00
F. Total: 54,723.50
G. Dibulatkan: 54,720.00
No. Uraian Unit Qtj Harga Satuan Total Harga
G.3 Pagar BRC/m2
A. Material:
1. Pagar BRC eks Lion Mesh h= 1.75 m m3 1.0000 68,125.00 68,125.00
2. Tiang BRC Tipe 175-1 Bh 0.8333 43,000.00 35,833.33
3. Ready Mix Concrete-BO m3 0.0450 165,000.00 7,425.00
111,383.33
B. Pekerja:
1. Mandor Hari 0.0167 20,000.00 333.33
2. Kepala Tukang Hari 0.0333 17,500.00 583.33
3. Tukang Besi Hari 0.0667 15,000.00 1,000.00
4. Rkerja Hari 0.1667 10,000.00 1,666.67
3,583.33
C. Peralatan:
iI. Alat Bantu m3 1 1,000.00 1,000.00
1,000.00
D. Sub Total (A+B+C): 115,966.66
E. Overhead& Projt (10% x D) : 0.00
F. Total: 115,966.66
G. Dibulatkan: 115,970.00
PT ITU AIRCON CO.
Marketing Office: Komplehs Perkantoran
Kebon Jeruk Baru Blok N9. Jakarta 11530
Tel, 622 1 5308486,5321094-95,5330228-28
Fax. 6221 5308487E-mail: salesQaircon.co.id
Website: www.aircon.co.id
uality.
Reliabilitv
Speed.
4ir Conditioning -,
8 Ventilatior
-
JI. Ngagel Jaya Utara 151, Surabaya, .. -
Tel. (031) 5024049,5026455,601 6500,
5028141 Fax. (031) 5025354 : :.?%; -
. -. . Cr' ,
.o
PT. RUHAAK PHALA INDUSTRI. LTD
Office: lntercon Plaza Blok C No. 12 A
Kompleks Taman Kebon Jeruk,
JI. Meruya Utara, Jakarta Barat 11630
Tel. 5848503,5848505 Fax. 5304733,5845567
Produk: Hydromechanical & Electrical Works
~RUWKPHA~I~DUSTRI,LTD
Tehnologi dan Kualitas
Hydromechanical
& Electrical
Works
Pompa Pengendali
Banjir
Pintu Air
2
Pompa Angguk, Caltex, C
PT. LELCO TRlNlNDO
Office: JI.KH. Mas Mansyur No. 11
Kompleks Jembatan Lima Permai Blok D 8-9
Jakarta 10140. Indonesia
Telp. 6306430 - 6347650. Fax. 6316279.
E-mail: hiro 8 rad.net.id/marketing8lelco.co.id
Produk: Lighting
D- ecorative LIUIIIJIIU
DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN
1. Portland Cement
2. a. Batu Split (Dia. 1 s/d 2 cm)
b. Batu Split (Dia. 2 s/d 3 cm)
c. Batu split (Dia. 3 sld 5 cm)
3. Koral Beton
4. a. Pasir Beton
b. Pasir Pasang
c. Pasir Urug
5. Batu Belah
6. Besi Beton BJPT 24 dia. 6 mm
BJPT 24 dia. 8 mm
BJPT 24 dia. 10 mm
7. Kawat Beton
8. Paku
9. Beton Ready Mix. K-255 slump 12 +I- 2 cm
(termasuk retarder =/- 4 jam
10. Homogenous tile ex. Niro Garnito Go1 A
Uk. 30 x 30 cm unpolish
Homogenous tile ex. Niro Garnito Go1 a
Uk. 30 x 30 cm unpolish
11. Homogenous tile ex. Niro Garnito Go1 A
Uk. 40 x 40 cm
12. Hebel tebal = 10 cm
13. Drymix thuned
14. Perekat keramik
15. Keramik Roman uk. 30 x 30 cm Gol. A
HARGA SATUAN UPAH7
528
-
--
19 Driver 0 0
20 Maid at Mess 0 0
1 TOTAL bd
BUKUREFERENSI
UNTUK KONTRAKTOR GEDUNG
BANGUNAN DAN SIPIL LAMPIRAN
E.l
Jumlah 0
- -
Jumlah U
CONTOH BIAYA PEMELIHARAAN PERALATAN UMUM & KENDARAAN
CONTOH PERHITUNGAN BIAYA ASURANSI
Untuk karyawan
Untuk buruh -
RP 0
-
2. PROVISI UANG MUKA -
- = Rp
-
3. PROVISI JAMINAN PELAKSANAAN = = Rp
4. BIAYABANK = Rp
JUMLAH = Rp -
533
E.2. ANALISIS PRODUKTIVITAS
E.2.1. PRODUKTMTAS ALAT
DUMP TRUCK
INPUT:
1. DUMP TRUCK CAPACITY : T I
2. LOADER EQUIPMENT : I 1
3. EXCAVATION TYPE I-:
4. CYCLETIME
- Hauling Distance (m') : T I
- Average speed of loaded truck (KmIHr) I(:
I(:
- Average speed of empty truck (KmlHr)
5. JOB EFFICIENCY (Operating Condition) 1 -
OUTPUT:
KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR : I T m3/Hr (Loose Cubic Meter)
HYDRAULIC EXCAVATOR
EXCAVATION
Dimana :
Where :
* Excavating time : 6.00 second Om - 2m (ringan)
kedalaman gali dan kondisi galian.
Waktu gali (detik)
* Waktu putar tergantung dari sudut dan kecepatan putar 5.00 second
Waktu putar (detik)
Sudut putar
535
Ke dalarn Dump truck 5 -8 diarnbil 6
Ke ternpat Pembuangan 3 -6 diambil 5
3. Effisiensi Kerja.
Lihat tabel 1.
Waktu perapian = -
2. Effisiensi kerja
Effisiensi kerja berkisar 0.2 0.4 -
DUMP TRUCK 11 T O N (Common)
Where:
D
Cmt = n. Cms + -+ t l + -+ t 2
v1 v2
Loading Hauling Dumping Returning Spot and
Time Time Time Time Delay Time
(1) (2) (3) (4) (5)
Where, n Number of cycle required for backhoe to fill dump truck
n - Cllql x K - 8
C1 : Rated capacity of Dump Truck - 6.88 m3
ql : Bucket capacity (m3) of Loader - 0.80 m3
K : Bucket factor of Loader. - 1.10 m3
Cms : Cycle time of backhoe (min.) - 22.00 Sec
D : Hauling distance of dump truck (m) - 2000 m
v1 : Average speed of loaded truck (mlmin) - 20 Kmlhr
v2 : Average speed of empty truck (mlmin) - 40 Kmlhr
tl : Time required for dumping + time required - 0.5 min.
for stand by until dumping is started (min.)
Time required for truck to be positioned and - 1 min.
for backhoe to start loading (min.)
BULLDOZER
INPUT :
1. TYPE BULLDOZER : T I
2. BLADEFACTOR -:
WHEEL LOADER
INPUT:
1. TYPE WHEEL LOADER :pi%iq
2. BUCKET FACTOR -:
qx6OxexE
= 122.00 m3/hr (loose)
Where:
Q = Hourly ~roduction(m3/hr) - = 122.00 m3/hr
9 = Production per cycle (m3) - - 2.86 m3
e = Grade factor - - 1.oo
E = Job effeciency - - 0.53
Cm = Cycle time (in minute) - - 0.74 min
Where :
q' = Blade capacity
a = Blade factor
Where:
D = Haul distance (m) = 20.00 m'
F = Forward Speed (mlmin) - - 50 mt/min
R = Reverse speed (mlmin) - - 83 m'lmin
Z = Time required for gear shifting (min.) - 0.10 min
El = Equipment efficiency - -
- 0.90
E2 = Operator efficiency = Sedang - 0.65
E3 = Natural efficiency = Terang, segar Tabel 1. Efisiensi Kerja
Pemeliharaan Mesin
Kondisi Baik Baik Sedang Buruk Buruk
operasi Alat sekali sekali
Baik sekali 0.83 0.81 0.76 0.70 0.63
Baik 0.78 0.75 0.7 1 0.65 0.60
Sedang 0.72 0.69 0.65 0.60 0.54
Buruk 0.63 0.61 0.57 0.52 0.45
Buruk sekali 0.52 0.50 0.47 0.42 0.32
3. Faktor Cuaca
Keadaan cuaca.yaitu kelengasan dan temperatur udara sangat mempengaruhi prestasi kerja
operator.
FAKTOR
KONDISI CUACA KET.
menidjam %
Terang, segar 55160 0.90
Terang, panas, berdebu 50160 0.83
Mendung 45160 0.75
Gelap 40160 0.66
Tabel 2. Faktor sudut dalam penggusuran
Faktor
Backhoe
3 Pernbesian
3b Pernasangan 125
4 Pernasangan Bekisting 1 3 6
5 Pernbuatan Bekisting 1 2 6
6 Pengecoran Beton 1 1 12
7 Pasangan Bata 1 2 8
8 Plesteran 1 2 10
18 Pengecatan 1 1 10
19 Pasangan Genteng 1 3 4
E.3. ARUS KAS KELUAR
PROYEK : PEMBANGUNAN Hotel ABCD
KODE PROYEK : 3203 02
MASA PELAKSANAAN : 01-05-2003 SID 28-09-2003 (150 Hari kalender )
MASA PEMELIHARAAN : 29-09-2003 SID 27-12-2003 (90 Hari kalender )
NILAI KONTRAK : Rp. 15,000,000,000.00
RAPK : Rp. 14,250,000,000.00
PPH FINAL : Rp.
R A P K + PPH FINAL : Rp. 14,250,000,000.00 95.00%
ra Karar
Utara
PT. TETRASETIA JAYA
Office: Kompleks PerkantoranGrogol Permai Blok B-
30. JI. Prof. Dr. Latumenten, Jakarta Barat 11460
Tel. 021 566 8440,5668521 Fax. 021 5677802
E-mail: tsj @cbn.net.id
Produk: Electronic security products and systems
CONTACT US:
lTTETRASETIA JAYA
(SOLE AGENT FOR PHILIPS PA. SYSTEM) BRANCEIOFFICE:
Kompleks Perkantoran Gmgol Permai Blok B-30 PT. TJTRASETIA JAYA
J1. Prof. Dr. Latumenten,Jakarta Barat 11440 Deltasari Indah M- 16
Te1.0215668440,5668521Fax.0215677802 Waru Sidoxjo - Jawa Timur
E-mail: tsj@cbn net-id Te1.0318552531 Fax.031 85552532
ARUS KAS PEKANAN
CATATAN: Jakarta.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KAS MASUK SID 1.500 4,500 4,500 7,500 10,500 13,500 14,250 14,250 15,000
KAS KELUAR SID
-cl 1,600 3,300 4,700 7,300 9.800 12,400 13,300 13,700 14,000
BULAN
E.5. CASE II (ADVERSE PHYSICAL CONDITION)
EXISTING CRANE RAIL BEAM
BACKGROUND
The existing crane Rail Beam were laid along side of Berth 2 and 3, while its extend size could
not be detected prior to pre-tender stage unless with special exploratory has been pe$ormed
during construction period.
Since the extend size of the beam were interfere with the new structure of pipe piles location,
then of course a demolition of entirely beam is essentially required, other wise pipe pile could
not be driven at designated point.
The Contractor has notified this finding and requested the engineer's instruction to overcome
such matter, ref letter No. 154lPM dated 23 I 101 87 and 227lKUT dated 2011 1/87.
The Engineer, with his letter No. 481/5/16II? TBS.8788, dated 20.10.87, instructed the con-
tractor to immediately perform removal of crane rail beam completely, meanwhile the contractor's
claim for the additional cost and extension of time could be assessed later, as instructed to
contractor to demolish locally of the beam cut pile penetration point previously. The work has
been carried out at day work basis. I
Notwithstanding to the above events, the contractor has performed his best effort to demolish
an unpredictable beam size and compensated with day work, but actually the consuming time
and demolition work have created an extra additional cost, particularly and accelerate the project
construction key date schedule.
Pursuant to clause 22 general condition of contract the contractor has his right to be entitled to
recover his extra cost and to recover his time lost. Since the time required for such work has
been under critical path to the project completion.
extension of time shall
Original contract no
Information provided Prior to pile driving,
at pretender stage
on Existing Crane Existing crane rail
Rail Beam not beam & notify with
covered in BQ Berth-2
remove Exist
Crane Beam day
work Basis
Guide line of
Equipment
Concrete
Notify Continued to
Construction Excavation & +Remove
Completion as Instructed Back fill should Exist Beam Berth-3
I Time Recorded I
I
F1-420
I
I
F1-461
- Instruct to ram over
Existing concrete
footing to Allow
Pile cap & long Beam
-Allow ret , wall.
Since it is acknowledges by all parties that present of existing crane rail beam could not have
been reasonably foreseen by experienced contractor, clause 12 general condition of contract
refers. The Engineer has notified and issued relevant variation Order to cover such Extra work.
The Contractor has noted that such variation covered only for rate while for the Extension of
time shall be claim in separated issued latter 227lKUTl dated 20.1 1.1987 refers.
The Contractor has with his best gesture to complete the work, Berth-2 in scheduled. While in
this respect he has incurred an additional extra cost to accelerate the work. Therefore he would
have been fairly entitled an extra time, consumed for executing extra work with the relevant
cost of acceleration. This has been proven even with voluminous additional extra work, they
could be completed in time - on schedule.
The compensation would be fairly calculated from the time required as mutually measured,
multiply with proper relevan days.
The work has always at critical to the berth completion schedule, therefore such duration should
be fairly entitled to the contractor compensation, either for extension of time for completion
or an acceleration of time. The compensation shall be =
VI. MOORING & FENDER JISG 5101. Mwring Bolhrd. Btrr m d Fender h r u s ruuai 11 k. M2-BOI OK
3101.1181. rpcrifilrut L n p b a r p n g relrh dirmtukm. 21-1 P2-801
1256.3101
Vll. NAVIGATION AIDS EQUIPMENT JIS G 3101. Jcnms, scrukrur hn l o h i L r i Imp* m v s p 11 Scc. M2-WI
3303.4303.huw r ~ u r rpnifilwi
l h n p b a r p n g r Ch ZK-l P2-WI
5101.5102 d~rcnrvlund m hvvr pcrwrujuan drri brckn.
Vlll ROADS AND PAVEMENTS MSTHO TI9 Marcr~aldm rrrukrur hacvr rnuai spnifilrur 11 Scc. M4-A01
and T90 p n g rudh dvyrrarlun. 38 P4-A01
1 Undangan Tender
- Technical Specifcation
- Bill of Quantity
6
Undangan Site Ksit + Peta Lokasi
Petugas
Aanwijzing
Catatan:
*)- Dokumen Tender adaluh semua dokumen tertulis yang didapat muhi dari undangan
Tender sampai Surat Keputman Hail Tender.
"7
- Diisi dengan keterangan apakah dokumen tersebutsudah kngkap dan sudah sesuai dengan
yang dikeluarkan Owner, yang h a m dicheckpadz waktu Prebid Meeting (Aanwijzing).
CHECKLIST PASAL-PASAL CONTRACT CONDITION DAN SPEC
DALAM DOKUMEN TENDER YANG MEMBERATKAN
1 CLAIM
2 DENDA KERLAMBATAN
OLEH ENGINEERINGIMKIPERENCANA
5 MEASUREMENT O F PAYMENT
6 UNFORSEEN CONDITION
DESIGN, PERIJINAN).
8 KETENTUAN PEKERJAAN-PEKERJAAN
11 ESKALASI HARGA
SUB KONTRAKTOR
14 LAIN-LAIN
F. DAFTAR PUSTAKA
6. Departemen Tenaga Kerja dan Transmmigrasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tdhun
2002, Annual Report, Jakarta, 2002.
7. Warren Friedman, Construction Marketing and Strategic Planning, Mc.Graw Hill Book
Company.
8. Undang-undang RI No.18 Ehun 1999 tentang Jasa Konstruksi, BP. Panca Usaha, Ja-
karta, 1999.
10. Ir. Iman Soeharto, Manajemen Proyek, dari Konseptual Sampai Operasional, Penerbit
Erlangga, Jakarta, 1995.
11. FIDIC, Condition of Contractfor Works of Civil Engineering Construction, 41hEdition, 1987.
13. Peter S. Mc. Adam Ph.D, MIE Aust, CPEng, Formwork, A PracticalApproach, Stuart Pub-
lication, Brisbane, Australia, 1" Edition, 1993.
14. Guide to Concrete Construction, A Joint publication of cement and concrete association of
Australia and Standards, Australia 1" Published, 1994.
15. Corbella, Enrico, The Architect? Handbook of Marble, Granite, and Stone. Vo. I , Van Nostrand
Reinhold, New York, 1990.
16. Caterpillar @ Performance Handbook aCat @ Publication by Caterpillar Inc, Peoria, Illinois,
USA October 1992.
17. Specification and Application Handbook. Edition 17, Komatsu Published in January 1996.
G. DAFTAR SINGKATAN
.'.- .,
..
%
<
.:
&
t.:
&!:.:.. .
-. 2-. --. -. ,
I.';
*..
...
,
, , --
b.
..--'
-!.?
-. ,.,..
., , .
, Office:
JI. K.H. Mansyur No. 11
Kompleks Jembatan Lima Permai Blok D 8-9
Jakarta 10140 Indonesia
Tel. 021 361104 - 365383, 3458081 - 6306430 (hunting)
Fax. 021 3805348