Vous êtes sur la page 1sur 3

Institute of Tehnical Education (ITE) telah menetapkan di tahun 1992 dibawah kementrian

pendidikan untuk mengembangkan diploma keterampilan bekerja dan standar. Tujuan untuk
meningkatkan kekuatan daya saing pekerja Singapura dan memperbaiki gambaran megenai
sekolah kejuruan pada waktu itu menjadi tempat terakhir untuk yang memiliki prestasi
rendah. Tiga kampus ITE dengan bagian dari peralatan seni telah dikembangkan dan
didaftarkan pada pendidikan kejuruan mengalami kejuan yang signifikan, sekarang hampir
menggandakan nilai yang didapatkan pada tahun 1995.

Persentase dari setiap pengikut yang diakui kedalam tiga jalur utama di post-secondary
yaitu :(di Indonesia kita kenal dengan jenjang pendidikan yang ditempuh setelah lulus SMA)

Jalur 2008 2009 2010 2011 2012 2013


Junior College or 28.0 27.6 27.5 27.0 27.7 28.2
Centralised
Institute
Institute of Technical 20.9 211 20.9 21.3 21.2 22.8
Education
Polytechnics 43.0 44.7 45.8 46.5 47.1 46.4
Tabel 4 : Bagian dari pengikut didalam tiga bagian utama dari post-secondary

Kesuluruhan siswa (dari berbagai usia) terdaftar kedalam tige tipe utama dalam organisasi
pendidikan pada tahun 2013 didominasi oleh politeknik pada pendidikan post-secondary.

Pendaftar Junior Colleges and Polytechnics Institute of Technical


Centralised Institute Education
2013 32165 79970 26288
Tabel 5 : Pendaftar pada tiga jalur utama post-secondary pada tahun 2013.

Akhir-akhir ini disana telah memperbaharui upaya untuk menguatkan pendidikan kejuruan
diikiti dengan tinjauan terhadap ITE dan politeknik oleh komite ASPIRE. Seri dari
rekomendasi tersebut dipublikasikan pada Agustus 2014 yang akan dilaksanakan termasuk :
memperbaiki karir sistem bimbingan, mengembangkan rangka kemapuan dan jalur dari
kemajuan, menguatkan tempat kerja kemitraan dan mengembangakan kesempatan magang.

Apa konten dan tingkatan dari Matematika di teknik pendidikan STEM untuk 16-19
tahun dan bagaimana itu berbeda antara sektor dan jalur STEM?

Masuk ke kursus kejuruan di ITE atau politeknik tergantung pada peforma di pendidikan
menengah tetapi persyaratan masuk bisa bervariasi antara satu kursus ke kursus lainnya.
Murid mungkin masuk ke pendidikan kejuruan dengan perbedaan level penguasaan
matematika.

Kurikulum matematika dalam pendidikan menengah mengarah kepada Singapore Cambridge


GCE O pada usia 16/17 tahun. Siswa mungkin mengikuti 4 tahun kursus cepat langsung ke
ke tingkat O, atau mengambil program Normal Academic [N(A)] untuk 4 tahun dan belajar
berbagai hal sebelum mengambil waktu tambahan untuk mempersiapkan untuk ujian level
Singapore Cambridge GCE O. Selain itu, siswa bisa mengikuti program Normal Technical
[N(T)] untuk 4 tahun termasuk ilmu matematika, bahasa Inggris, bahasa Ibu, aplikasi
komputer dan beberapa opsi teknik. Kurikulum matematika ditinjau secara ekstensif pada
tahun 2017 dan di dalam pendidikan menengah yang baru kurikulum matematika
diperkenakan secara bertahap dari tahun 2013 sampai 2016 ke semua tingkatan.

Tujuan dan isi dari kurikulum tersebut tidak sama tapi terbagi dalam fitur-fitur yang umum.
Silabus O dan N(A) bagaimanapun fokus pada kebutuhan siswa yang memiliki bakat dan
minat di Matematika, sedangkan silabus N(T) ditujukan untuk mempersiapkan siswa
melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya dan masa depan mereka dengan
mengembangkan kemampuan dan kenyamanan mereka untuk menggunakan matematika
dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu siswa dapat masuk
ke jalur kejuruan pada pendidikan post-secondary dengan perbedaan latar belakang
kemampuan matematika untuk mengikuti perbedaan kurikulum pada fase pendidikan
menengah.

Kursus kejuruan ITE termasuk modul inti, modul spesialisi, modul keterampilan hidup dan
modul pilihan. Matematika bukan subjek yang wajib dan itu adalah variasi dari isi
matematika yang diajarkan pada kursus pendidikan kejuruan yang berbeda. Kurikulum
nasional matematika bagaimanapun dirancang agar siswa memperoleh keterampilan
matematika dan kemampuan memecahkan masalah termasuk dalam pendidikan post-
secondary. Dasar yang kuat dari sekolah menengah didalam subjek akademik termasuk
didalamnya matematika dibuktikan dengan performa pada pertandingan internasional
termasuk TIMSS dan PISA, konstribusi untuk persepsi bahwa tamatan ITE memili
kemampuan yang tinggi. Kursus diploma politeknik mungkin menggunakan matematika
dengan isi dan tingkatan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, untuk diploma pad arsitektur
disana tidak terdapat modul khusus matematika tetapi pada diploma teknik kimia termasuk
didalamnya modul matematika dan diploma teknik sipil dengan spesifikasi bisnis
mewajibkan modul matematika dasar dan teknik matematika dengan pilihan dan tingakatn
yang tinggi.

Dalam kursus kejuruan ITE siswa diharapkan untuk mencapai tingakat yang memuaskan
pada level matematika dasar dan memperoleh beberapa kemampuan khusus matematika yang
diperlukan untuk kompetensi kejuruan, termasuk variasi antara area kejuruan. Isi matematika
didalam kursus diploma kejuruan selalu bervariasi, sejak disana tidak modul matematika
generik atau modul matematika bersama. Itu adalah indikasi dari isi outline kursus, diploma
teknik misalnya memerlukan matematika yang khusus dibandingkan dengan program STEM.
Kuantitas yang tepat dari matematika pada modul dan level dari peserta dengan secara
keseluruhan tetap belum jelas tanpa ujian yang lebih detail dari setiap kursus dan silabus.
Bagaimanapun, jumlah siswa yang mengikuti kursus STEM serta ITE dan politeknik,
membentuk substansi sekitar 64% da 63% dari total masing-masing dan saran dari partisipan
didalam matematika keseluruhan selama pendidikan post-secondary mungkin lebih tinggi,
walaupun hal ini akan bervariasi antara kursus kejuruan yang berbeda.
Bagaimana syaarat matematika yang disampaikan?
Modul dalam kursus kejuruan ditaksir secara terpisah, penggunaan tugas didalam modul dan
penilaian ringkasan modul dengan tanda lulus keseluruhan untuk modul 50%. Banyak khusus
modul matematika dalam kursus kejuruan adalah subjek untuk proses tugas yang sama.
Bagaimanapun,kursus khusus matematika mungkin selalu berbentuk bagian modul yang tidak
sepenuhnya dikhususkan untuk matematika. Guru dari tim kejuruan akan melaksanakan
pengajaran dari semua modul didalam sebuah kursus, termasuk konten matematika
menggunakan pendekatan terpadu sehingga siswa mengerti pengaplikasian dari matematika
didalam subjek lain didalam kursus mereka.

Vous aimerez peut-être aussi