Vous êtes sur la page 1sur 4

Analisis Pendekatan Etnografi dalam Jurnal yang berjudul Etnogfafi Komunikasi Dakwah

Melalui Musik Mental oleh Band Purgatory

1. Jurnal ini berorientasi untuk melihat setidaknya dua sisi dari fenomena yang diteliti. Pertama,
sifat-sifat khas yang melekat pada fenomena/proses komunikastif dari Band Purgatoy serta
aktifitas dakwah yang dilakukan. Sifat khas yang dimiliki oleh Band Purgatory adalah tidak
neko-neko dalam bermusik dan berani membuat gebrakan-gebrakan yang bisa dikatakan
bersebrangan dengan band metal pada umumnya. Band Purgatory hadir dengan konsep yang
berbeda yakni dengan tema dan lirik yang lebih membicarakan tentang islam, selain itu
mengajarkan keEsa-an Allah dan Rasulnya. Dalam aktivitas dakwah yang dilakukan Band
Purgatory memiliki latar atau setting sosial yang jelas, kompeksitas karakteristik masyarakat
Jakarta, terlebih khususnya kalangan remaja yang sangat dekat dengan budaya pop. Kedua
melihat pada konteks sosial kultural, apa proses komunikasi dakwah tersebut. Band Purgatory
melakukan aktivitas sosial dengan menggunakan dialek khas Jakarta berupa Bahasa gaul atau
Bahasa slank dengan memadu-padankan kedalam lirik lagu yang bertemakan islami. Jurnal
ini sudah sesuai dengan ciri utama pendekatan etnografi yang mendiskripsikan tentang
kelompok berkebudayaan yang sama dengan membahas keseluruhan kelompok atau bagian
dari kelompok.
2. Dalam jurnal ini mendiskripsikan bagaimana pola Komunikasi dari aktivitas mental dari suatu
kelompok. Dalam hal ini penulis menjelaskan bagaimana aktivitas komunikasi Band
Purgatory menggunakan cara live perform disebuah gigs amal.
3. Dalam jurnal ini Band Purgatory melakukan komunikasi dakwah yang memunculkan
kebudayaan yang sama dengan hubungan kerjasama yang jelas, dengan dibentuknya suatu
wadah jejaring sosial tempat mereka melakukan proses komunikasi dakwah, yakni group
facebook Mogerz (Purgatory Officials Group of Mogerz). Groupweb ini menampung
banyak diskusi seputar keagamaan, politik dll, sehingga memunculkan budaya yang sama
yaitu terbentuknya kelompok masyarakat yang memiliki kesukaan dalam bermusik dan
terbentuklah fans Band Purgatory yaitu Mogerz.
4. Dalam jurnal ini teori etnografi komunikasi merupakan teori utama yang dipakai pada proses
penelitian terhadap Band Purgatory dalam berkomunikasi dengan Mogerz.
5. Ciri utama pendekatan etnografi salah satunya adalah peneliti harus terlibat dalam kerja-
lapangan. Cara mengumpulkan data melalui wawancara, pengamatan, dan beragam sumber
data yang lain. Dalam jurnal ini peneliti dengan mengumpulkan data melalui observasi secara
langsung dan spontan serta melakukan wawancara singkat dengan beberapa personil sebelum
Band Purgatory live perform.
6. Didalam jurnal ini tidak dijelaskan secara mendalam terkait kelompok yang mengikuti Band
Purgatory atau fans Band Purgatory yaitu Mogerz berfungsi dan bagaimana cara hidup dari
kelompok tersebut.

Jadi Jurnal yang berjudul Etnografi Komunikasi Dakwah Melalui Musik Mental oleh Band
Purgatory termasuk contoh Pendekatan Etnografi, karena dirasa sesuai dengan ciri utama dari
Pendekatan Etnografi yang telah dianalisis diatas (Creswell 2015:127).

Analisis Pendekatan Etnografi dalam Jurnal yang berjudul Akuntansi Karapan Sapi Pada
Masyarakat Madura Dengan Pendekatan Etnografi

1. Dalam jurnal ini mendiskripsikan tentang fenomena kebudayaan-sama yang ada di Madura.
Karapan Sapi adalah budaya asli dari tanah Madura yang merupakan perlombaan pacuan sapi
dimana sepasang sapi yang menarik kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan
pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain).
Sehingga dalam penelitian ini memiliki fokus bagaiman suatu paguyuban tentunya paguyuban
tersebut menjadi payung bagi paguyuban Karapan Sapi ini membutuhkan pengetahuan dan
laporan akuntansi untuk agenda-agenda selanjutnya. Jurnal ini sudah sesuai dengan ciri utama
pendekatan etnografi yang mendiskripsikan tentang kelompok berkebudayaan yang sama
dengan membahas keseluruhan kelompok atau bagian dari kelompok.
2. Dalam hal ini peneliti melakukan salah satu ciri utama dengan menggunakan berbagai pola
untuk mengetahui bagaiman aktivitas kelompok mamaknai akuntasi dalam penyelenggaran
paguyuban karapan sapi yang berjalan setiap tahunnya.
3. Dalam hal ini paguyuban karapan sapi sudah dikenal sejak abad ke-14 M. Pada zaman dahulu
sapi merupakan satu-satunya alat Transportasi tercepat yang ada di Madura dan banyak
digunakan oleh masyarakat, khususnya masyarakat elite atau kerajaan. Karapan Sapi ini
merupakan salah satu contoh budaya dan hiburan bagi masyarakat Madura yang telah turun
temurun dilaksanakan. Sehingga dalam jurnal ini di gambarkan paguyuban karapan sapi sudah
berinteraksi dalam waktu yang cukup lama hingga dapat membangun pola kerjasama dalam
penyelenggaran setiap tahunnya.
4. Dalam jurnal ini digunakan teori akuntasi dalam menganalisis bagaimana kebudayaan karapan
sapi berjalan setiap tahun. Bahwa paguyuban karapan sapi menunjukkan kompensasi ekonomi
yang diperoleh setiap kali memenangkan pertandingan karapan sapi dimaknai sebagai sarana
untuk melestarikan budaya yang ada di Madura dan sebagai sarana untuk mengangkat status
sosial pemilik sapi tersebut. Konsep akuntansi pada masyarakat Madura khususnya yang
mengikuti karapan sapi menunjukkan hasil bahwa akuntansi dipandang sebagai kegiatan
pencatatan pengeluaran yang berhubungan dengan angka serta kalkulasi dalam kegiatan
ekonomi yang sarat dengan nilai kejujuran serta tanggung jawab.
5. Ciri utama pendekatan etnografi salah satunya adalah peneliti harus terlibat dalam kerja-
lapangan. Cara mengumpulkan data melalui wawancara, pengamatan, dan beragam sumber
data yang lain. Dalam jurnal ini peneliti dengan mengumpulkan data melalui wawancara
secara langsung kepada peserta lomba karapan sapi. Terbukti dari hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti bahwa peserta yang bernama Khrisna harus mempersiapkan kurang
lebih 100 butir telur dan jamu untuk membentuk tubuh sapi. Peneliti juga melakukan
wawancara kepada beberapa orang yang mengikuti lomba karapan sapi, bahwa beliau hampir
tidak pernah mencatat pengeluaran sehari-harinya. Beliau mengatakan bahwa, uang yang akan
dikeluarkan tidak akan sebanding jika kami menang. Uang yang dikeluarkan juga tidak dapat
digantikan oleh hadiah yang akan diperoleh jika sapi kami menang. Pengeluaran itu akan
tergantikan jika sapi kami menang maka status sosial pemilik sapi akan terangkat. Dan bahkan
jika sapi tersebut kami jual kembali maka harga sapi tersebut bisa seharga rumah. Peneliti juga
melakukan pengamatan Selama proses berjalannya perlombaan karapan sapi.
6. Didalam jurnal ini tidak terlalu dijelaskan secara mendalam terkait kehidupan masyarakat
Madura khususnya orang yang mengikuti karapan sapi tersebut berfungsi dan bagaimana cara
hidup dari kelompok tersebut. Hanya menjelaskan bahwa kegiatan karapan sapi tersebut
sebagai wujud kebanggaan masyarakat Madura bisa mengikuti perlombaan karapan sapi.
Serta pengikut lomba jika menang maka status sosialnya akan terangkat dan ini tidak
dijelaskan secara mendalam.

Jadi Jurnal yang berjudul Akuntansi Karapan Sapi Pada Masyarakat Madura Dengan Pendekatan
Etnografi termasuk contoh Pendekatan Etnografi, karena dirasa sesuai dengan ciri utama dari
Pendekatan Etnografi yang telah dianalisis diatas (Creswell 2015:127).

Vous aimerez peut-être aussi