Vous êtes sur la page 1sur 6

NAMA : I GEDE ARIS KERTA PRASETYO

NIM : 1519251040

KELAS : C

Seagram Building
Seagram Building adalah sebuah pencakar langit yang terletak di 375 Park Avenue,
antara 52nd Street dan 53rd Street di Midtown Manhattan, New York City. Bangunan ini
dirancang oleh Ludwig Mies van der Rohe bekerja sama dengan Philip Johnson. Severud
Associates adalah konsultan teknik strukturnya.

Bangunan ini berdiri dengan tinggi 516 kaki dengan 38 tingkat dan selesai dibangun tahun
1958. Gedung ini berdiri sebagai salah satu contoh terbaik estetika fungsionalis dan
mahakarya modernisme korporat.
Gedung ini dirancang sebagai kantor pusat perusahaan distilasi Kanada, Joseph E.
Seagram's & Sons di bawah kepemilikan Phyllis Lambert, putri Samuel Bronfman, CEO
Seagram.
Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar

Stadion kapten I Wayan Dipta adalah sebuah stadion multifungsi, yang utamanya
dipakai untuk pertandingan sepak bola, terletak di Gianyar, Bali, Indonesia. Kapasitasnya
berjumlah 25.000 kursi. Dahulu Stadion ini merupakan markas kesebelasan asal Gianyar,
yakni Persegi Gianyar, namun menyusul klub tersebut sudah tidak aktif atau sudah tidak ada,
maka Stadion ini hampir tidak difungsikan lagi untuk waktu yang lama. Kemudian, sejak
bergulirnya Liga Primer Indonesia, Stadion Dipta kembali difungsikan dan untuk sementara
menjadi homebase satu-satunya kesebelasan asal Pulau Dewata yakni Bali Devata FC. sejak
tahun 2015, stadion ini di pakai oleh Bali United F.C.
Pada tahun 2014 Stadion Dipta merupakan markas Bali United Pusam yg bermain di
kompetisi Indonesia Super League yg sebelumnya tim ini bernama Persisam Putra Samarinda
yg bermarkas di Stadion Segiri kota Samarinda Kalimantan timur
Markas Bali United FC Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, merupakan salah satu
stadion megah yang dipakai dalam perhelatan Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.
Stadion milik Pemerintah Gianyar yang pernah direnovasi pada 2015 lalu, memiliki
kapasistas hingga 45 ribu penonton. Dimana stadion tersebut dipakai oleh tiga tim sekaligus,
yakni Persegi Giayar, Bali Devata FC dan Bali United Pusam FC.
Pada awalnya, stadion tersebut merupakan markas besar tim asal Gianyar, Persegi. Namun
menyusul klub tersebut tidak lagi aktif, keberadaan stadion pun hampir tidak difungsikan
dalam waktu yang cukup lama. Sekalipun sempat dipergunakan untuk berbagai event.
Stadion yang biasa disebut dengan Stadion Dipta itu, kembali difungsikan dan menjadi
markas satu-satunya tim asal Pulau Seribu Pure, Bali Devata FC. Akhirnya dipakai Bali
United Pusam FC pada 2015 lalu yang sebelumnya bermarkas di Stadion Segiri Samarinda.
Namun dibalik kemegahan Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, terdapat sejumlah
pembangunan di area stadion yang belum sepenuhnya rampung khususnya di bagian luar
stadion yang selama ini jarang terlihat.
Hanya saja di bagian tribun kelas utama, dimana dijadikan sebagai akses bagi sejumlah tim
yang akan berlaga maupun para penonton VIP yang akan menyaksikan pertandingan
dipermak dengan sangat bagus. Sehingga belum selesainya pembangunan di sekeliling
stadion 'tertutupi' dengan bagunan berkelas di tribun utama.
Tidak hanya itu, sejumlah fasilitas dalam stadion juga tidak kalah menarik. Bahkan berbagai
fasilitas seperti ruang ganti pemain, konfrensi pers, hingga tribun khusus para reporter
mencerminkan sebagai stadion berlevel internasional.
Bahkan dalam shoot kamera reporter, kemegahan Stadion Dipta benar-benar terlihat megah
dengan nuansa pertandingan mempuni maupun aksi heroik para suporter yang tanpa henti
menyayikan lagu maupun yel-yel untuk mendukung tim kesayangan.
Hal seperti itu tentunya juga diharapkan masyarakat bola Madura, dimana mereka juga
memiliki klub kesayangan yang saat ini juga berlaga di ISC, Madura United FC dan
Persepam Madura Utama.
Kedua tim yang sama-sama bermarkas di Pamekasan, harus melakoni laga kandang mereka
di luar daerah berslogan Bumi Gerbang Salam. Madura United FC memilih markas di
Stadion Gelora Bangkalan (SGB), sedangkan Persepam-MU memilih Stadion Gelora A Yani
Sumenep sebagai kandang mereka bersama Perssu Sumenep.
Sebenarnya Pamekasan sendiri juga bakal memiliki stadion sendiri yang tidak kalah megah,
rencananya akan dijadikan sebagai homebase tim berjuluk Laskar Sape Kerrab dan Laskar
Sape Ngamok.

Stadion yang berada di Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan. Saat ini sedang dalam proses
penyelesaian dan beberapa bulan lagi segera ditempati, namun sejumlah fasilitas penunjang
stadion tentunya harus segera digenjot agar masyarakat Madura bisa menikmati pertandingan.
Sebelumnya pihak PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator ISC sempat melakukan
survie terhadap stadion yang saat ini sudah terpasang tiang penyanggah lampu stadion.
Bahkan hasil survie tersebut menjelaskan jika Stadion Pamekasan layak dikategorikan
sebagai stadion berskala nasional.
Namun demikian, kekurangan sejumlah fasilitas stadion yang diperkirakan akan menjadi
'kendala' tersendiri harus segera diperbaiki. Sehingga bisa digunakan untuk laga resmi dalam
waktu dekat, baik oleh Madura United FC maupun Persepam-MU. Kekurangan tersebut tidak
harus dilengkapi secara keseluruhan, tentunya jika mengaca pada Stadion Kapten I Wayan
Dipta Gianyar Bali. Stadion Pamekasan juga akan bisa segera digunakan dengan sejumlah
fasilitas yang dibutuhkan berdasar regulasi yang ada.

Vous aimerez peut-être aussi