Vous êtes sur la page 1sur 57

Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

BAB II
PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
Suatu kegiatan pendidikan dan latihan (Diklat) menjadi jelas dan terlihat titik
bidiknya hingga dapat membuahkan hasil kompetensi dan sub kompetensi yang
baik bagi para peserta Diklat, maka peserta Diklat terlebih dahulu harus
menentukan sasaran dengan menjabarkan sebuah rencana kegiatan belajar.
Untuk itu isilah format berikut ini sesuai maksud dari masing-masing kolom pada
table di bawah ini. lakukanlah konsultasi secara kontinyu kepada
guru/pembimbing.

Kompetensi : Pemeliharaan/servis system bahan bakar bensin


Kode Modul : 020.KK04
Tempat Alasan Paraf
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu
Belajar Perubahan guru
1. Konstruksi dan Cara
Kerja Sistem Injeksi
Bahan Bakar
2. Prosedur
Pemeriksaan/servis
system injeksi bahan
bakar
3. Lembar Pekerjaan

Peserta Diklat harus selalu mengkonsultasikan setiap pengisian uraian pada


Guru/pembimbing tentang Jenis Kegiatan, Tanggal, Waktu, Tempat, dan
alasan perubahaan untuk mendapatkan kompetensi atau sub kompetensi yang
sesuai dengan standard kompetensi prosedur pelaksanaan / SOP.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 8


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

B. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1:

Konstruksi dan cara kerja system Injeksi Bahan Bakar Bensin


a. Tujuan Kegiatan Belajar
1). Peserta diklat dapat menjelaskan macam-macam system EFI.
2). Peserta diklat dapat menjelaskan sistem bahan bakar pada EFI.
3). Peserta diklat dapat menjelaskan sistem induksi udara pada EFI.
4). Peserta diklat dapat menjelaskan sistem kontrol elektronik pada EFI.

b. Uraian Materi
Kendaraan dilengkapi dengan salah satu peralatan alau system untuk mengalirkan
campuran dan udara dalam perbandingan yang tepatdan masuk kedalam silinder
(ruang bakar) sesuai dengan tingkat kecepatan (rpm). Alat tersebut adalah
Kaburator dan system EFI. Kedua alat ini mengatur volume udara yang masuk
sesuai dengan membukanya sudut thtotle valve dan putaran mesin.
Masuknya bahan bakar ke ruang bakar pada sistem injeksi bahan bakar dapat
diatur secara mekanik (model lama) dan secara elektronik atau biasa disebut
dengan EFI yaitu kependekan dari Electronic Fuel Injection yakni Sebuah sistem
untuk mengatur jumlah bahan bakar,berdasarkan data dari sensor-sensor yang
diolah oleh ECU, Selanjutnya ECU mengontrol penginjeksian ke dalam ruang
bakar, Dengan tujuan untuk efisiensi bahan bakar dan emisi.
Dalam sistem EFI terdapat istilah Sensor merupakan sebuah alat pendeteksi dan
Actuator merupakan sebuah alat gerak. Beberapa bagian yang termasuk sensor
atau alat pendeteksi adalah :
Suhu udara masuk, (IAT) intake air temperature
Suhu mesin engine, (ECT) coolant temperature
Posisi throttle, (TPS) throttle position sensor
Pengapian, (Ignition Timing)
Putaran mesin, (CKP) Cranking Position Sensor
Yang termasuk Actuator atau alat gerak adalah :
pengatur idle, (IAC)/(ISC) idle air control
Injector, penyemprot bahan bakar
Airbag

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 9


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Brake (ABS)
1) Macam-macam Sistem EFI

a) Sistem D EFI (Manifold Pressure Control Type)


Sistem D EFI mengukur tekanan udara dalam intake manifold, kemudian
melakukan penghitungan jumlah udara yang masuk. Sistem ini sering pula
disebut D Jetronic yaitu merk dagang dari Bosch. Huruf D singkatan dari
Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan, sedang Jetronic berarti
penginjeksian (injection). Pada sistem D EFI, dalam mendeteksi tekanan
udara dan jumlah udara dalam intake manifold kurang akurat apabila
dibanding sistem L EFI.

Gambar 1.1 Sistem EFI tipe D

b) Sistem L EFI (Air flow Control Type)

Pada sistem L EFI, air flow meter langsung mengukur jumlah udara yang
mengalir melalui intake manifold. Air flow meter mengukur jumlah udara
dengan sangat akurat, sehingga sistem ini dapat mengontrol penginjeksian
bahan bakar lebih tepat dibanding system D EFI. Istilah L diambil dari bahasa
Jerman yaitu Luft yang berarti udara.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 10
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

BAGAN KERJA L-JETRONIK

Electronic
Info Control Unit
Udara
Temperature
Rpm
Engine (Mesin)

Pressure
Fuel
Regulator
Tank

Fuel
Injector Filter Pump

Keterangan Bagan
Electronic Control Unit (ECU) menerima beberapa informasi dari :
1. Air Flow sensor tentang Kapasitas Udara
2. Engine Temperature sensor tentang Temperature mesin
3. RPM sensor tentang Putaran mesin
4. Throttle Switch tentang Sudut pembukaan Throttle
Valve
5. Air Temperature sensor tentang Temperature udara
Pompa menghisap dan menekan bahan bakar dari tangki sampai Distribution
Pipe. Untuk memberikan tekanan yang sama kesetiap injector , tekanan pada
Distribution Pipe diatur oleh Pressure Regulator dan selanjutnya sebagian
bahan bakar akan kembali ke tangki. Beberapa sensor memberi isyarat
bekerjanya mesin, isyarat dari sensor-sensor ini diproses didalam ECU yang
selanjutnya ECU akan memberikan pulsa kesetiap injector .
Dengan bekerja secara electromagnet, injector menginjeksikan bahan bakar
ke dalam intake manifold dekat dengan katup masuk dalam bentuk kabut.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 11


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Untuk memastikan penyemprotan bahan bakar yang baik, injector bekerja satu
kali penyemprotan dalam satu kali langkah usaha. Jumlah bahan bakar yang
disemprotkan dari setiap injector, tergantung dari lamanya pembukaan
injector.
Komponen-komponen L EFI

1. Fuel Tank 11. Throttle Valve


2. Fuel Pump 12. Air Flow sensor
3. Fuel Filter 13. Tachymetric Relay
4. Distribution regulator 14. Engine Temperature
5. Pressure Regulator Sensor
6. Electronic Control Unit 15. Thermal Switch
7. Injector 16. Coil
8. Cold Start Injector 17. Supplementary air device
9. Idle Screw 18. Mixture /Co sensor
10. Throttle switch 19. Kunci Kontak
Gambar 1.2 Sistem EFI tipe L

c. Sistem Injeksi Bensin K JETRONIK

Prinsip Kerja Dasar K-Jetronik

K-Jetronik adalah sistem injeksi bahan bakar secara mekanis dimana


penyemprotan bahan bakarnya berjalan terus menerus /kontinue. Huruf K
dari kata continoun yang berarti terus menerus.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 12


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Diagram campuran bahan bakar dan udara


Bahan bakar

Udara
Pompa bahan bakar

Accumulator
Pompa bahan bakar

Filter bahan bakar

Air Mixture ==> Fuel


Flow sensor Control Unit Distributor

Throttle Valve Mixture Injektor

Intake Tube

Ruang Bakar

Komponen-komponen K- JETRONIK

Gambar 1.3 Sistem EFI tipe K

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 13


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

1. Tangki bensin 8. Auxilary air valve


2. Pompa bensin 9. Injektor start dingin
3. Akumulator 10. Switch start dingin
4. Filter bensin 11. Baterai
5. Air flow & Fuel ditributor 12. Kunci kontak
5.1. Pengukur udara (Air flow) 13. Distributor
5.2. Pembagi bahan bakar (Fuel distributor) 14. Relai pompa bensin
6. Injektor 15. Katup gas (Throttle)
7. Regulator panas mesin

Cara Kerja :

Jika udara bertambah jumlah bahan bakar yang di kabutkan bertambah, karena
sensor plate ini di hubungkan dengan tuas sehingga langsung menggerakan /
merubah posisi plunger.

2) Kelengkapan Sistem yang ada pada EFI


Secara garis besar terdapat tiga sistem yang ada pada EFI yaitu : sistem bahan
bakar, sistem induksi udara, dan sistem kontrol elektronik.

a) Sistem bahan bakar (Fuel System)

Sistem bahan bakar digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki
bahan bakar sampai ke ruang bakar. Sistem ini terdiri atas : tangki bahan bakar,
pompa bahan bakar, saringan bahan bakar, pipa penyalur, pressure regulator,
pulsation damper, injektor, dan cold start injector.
b) Sistem induksi udara (Air Induction System)
Sistem induksi udara menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk
pembakaran. Sistem ini terdiri atas : air cleaner, air flow meter, throttle body,
dan air valve.
c) Sistem kontrol elektronik (Electronic Control System)
Sistem kontrol elektronik terdiri atas beberapa sensor seperti : air flow meter,
water temperatur sensor,nthrottle position sensor, air temperatur sensor, dan
oxygen sensor. Pada sistem ini terdapat ECU (ElectronicControl Unit) yang
mengatur lamanya kerja injektor. Pada sistem ini juga terdapat komponen lain
seperti :
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 14
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

main relay yang mensuplai tegangan ke ECU, start


injector time switch yang mengatur kerja cold start
injector selama mesin dingin, circuit opening relay yang
mengatur kerja pompa bahan bakar dan resistor yang
menstabilkan kerja injektor.

3) Sistem Bahan Bakar


Bahan bakar dihisap dari tangki oleh pompa bahan bakar yang dikirim dengan
tekanan ke saringan. Bahan bakar yang telah tersaring tersebut selanjutnya
dikirim ke injektor dan cold start injector. Tekanan dalam saluran bahan bakar
(fuel line) dikontrol oleh pressure regulator. Kelebihan bahan bakar dialirkan
kembali ke tangki melalui return line.

Gambar 1.3 Sistem bahan bakar EFI

Getaran pada bahan bakar yang disebabkan adanya penginjeksian diredam oleh
pulsation damper. Bahan bakar diinjeksikan oleh injektor ke dalam intake
manifold sesuai dengan injection signal dari EFI computer. Cold start injector
menginjeksikan bahan bakar langsung ke air intake chamber saat mesin dingin
sehingga mesin dapat dihidupkan dengan mudah.

a) Pompa bahan bakar


Terdapat dua tipe pompa bahan bakar, yaitu pompa bahan bakar yang
dipasang di dalam tangki dan pompa yang terpasang di luar tangki (in ine
type). Kedua pompa tersebut sering disebut wet type karena motor bersatu
dengan pompa dan bagian dalam pompa terisi dengan bahan bakar.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 15
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

(1) In tank type


Pompa diletakkan atau dipasang di dalam tangki bahan bakar,
menggunakan turbine pump yang mempunyai keistimewaan getaran
yang terjadi di dalam pompa kecil. Pompa ini terdiri atas : motor, check
valve, relief valve dan filter.

Gambar 1.5 Pompa bahan bakar in tank type

Pompa turbin terdiri atas satu atau dua impeller yang diputar oleh motor.
Casing dan pump cover tersusun menjadi satu unit, sehingga apabila
motor berputar maka impeller akan ikut berputar. Blade pada bagian luar
lingkaran impeller mengisap bahan bakar dari inlet port dan keluar
melalui outlet port. Bahan bakar yang keluar melalui sekitar motor dan
dialirkan melalui valve.

Gambar 1.6 Cara kerja pompa bahan bakar in tank type

Relief valve terbuka apabila tekanan bahan bakar mencapai 3,5 6


kg/cm2. Tekanan bahan bakar yang tinggi langsung dikembalikan ke
tangki bahan bakar. Jadi relief valve mencegah naiknya tekanan bahan
bakar dari batas yang ditentukan. Check valve tertutup pada saat pompa
bahan bakar berhenti sehingga di dalam saluran bahan bakar terdapat

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 16


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

sisa tekanan apabila mesin mati, sehingga mempermudah pada saat


menghidupkan mesin.

(2) Tipe Segaris (In line type)


Pompa bahan bakar tipe segaris dipasang di bagian luar tangki bahan
bakar. Pompa ini terdiri atas motor dan unit pompa, check valve, relief
valve, filter, dan silencer. Pompa terdiri atas : rotor yang diputar oleh
motor, pump spacer yang berfungsi sebagai flange luar dan roller-roller
sebagai seal antara rotor dan pump spacer.

Gambar 1.7 Pompa bahan bakar tipe in line

Apabila motor berputar, maka rotor juga ikutberputar, sehingga roller-


roller akan terlempar ke luar karena adanya gaya centrifugal. Bahan
bakar akan mengalir melalui unit motor, menekan check valve dan
mengalir melalui silencer, setelah bahan bakar keluar dari pompa.
Silencer menyerap tekanan bahan bakar yang yang dihasilkan oleh
pompa dan mengurangi suara bising.

Gambar 1.8 Cara kerja pompa bahan bakar tipe in line


b) Saringan bahan bakar (FUEL FILTER)

saringan bahan bakar menyaring kotoran dan partikel-partikel asing lainnya


dari bahan bakar. Saringan bahan bakar dipasang pada bagian saluran
tekanan tinggi dari pompa bahan bakar
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 17
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

komponen ini terletak disebelah bahan-bahan bakar

kapasitas penyaringan 8 micron


area penyaringan 30 cm
pemasangan searah tanda panah

Gambar 1.9 Saringan bahan bakar


c ) Pulsation damper
Tekanan bahan bakar dipertahankan pada 2,55 atau 2,9 kg/cm2 sesuai
kevakuman intake manifold dan pressure regulator. Oleh karena itu terdapat
sedikit variasi tekanan pada saluran bahan bakar. Pulsation damper
menyerap variasi tekanan tersebut, karena didalamnya terdapat diafragma
yang dapat menetralisir variasi tekanan.
Tekanan bahan bakar bervariasi pada L-Jetronik diredam oleh dan pipa
distribution. Pulsa damper dapat menghilangkan tekanan yang bervariasi
akibat dari bukaan pressure regulator dan penyemprotan injector.

Pegas

Diaphragma

Gambar 1.10 Pulsation damper


d) Pressure Regulator

Perubahan tekanan bahan bakar akibat injeksi bahan bakar dan variasi
perubahan vakum manifold mengakibatkan jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan sedikit berubah. Pressure regulator mengatur tekanan bahan
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 18
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

bakar yang mengalir ke injector. Jumlah injeksi bahan bakar dikontrol sesuai
lamanya signal yang diberikan ke injector, sehingga tekanan konstan pada
injector harus dipertahankan.
Tekanan bahan bakar dari delivery pipe menekan diafragma, membuka
katup, sebagian bahan bakar kembali ke tangki melalui pipa pembalik.
Jumlah bahan bakar yang kembali ditentukan oleh tingkat ketegangan pegas
diafragma, variasi tekanan bahan bakar sesuai dengan volume bahan bakar
yang kembali.

Gambar 1.11 Pressure regulator

Vakum intake manifold yang dihubungkan pada bagian sisi diafragma spring
melemahkan tegangan pegas diafragma, sehingga menambah volume
kembalinya bahan bakar dan menurunkan tekanan bahan bakar. Dengan
demikian apabila vakum intake manifold naik (tekanan mengecil), tekanan
bahan bakar turun hanya pada tingkat bahan bakar A dan vakum
intakemanifold B dipertahankan tetap.

Gambar 1.12 Cara kerja pressure regulator

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 19


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Apabila pompa berhenti, pegas akan menekan katup sehingga katup


menutup. Akibatnya check valve dalam pompa bahan bakar dan katup
di dalam pressure regulator mempertahankan sisa tekanan dalam saluran
bahan bakar.
Pressure regulator tidak berfungsi dikarenakan ada benda asing yang
menempel di valve akan mengakibatkan menurunnya tekanan. Akibatnya
mesin susah hidup, idling kasar dan tenaga mesin turun. Pressure regulator
tidak dapat distel apabila rusak dan harus diganti satu unit.

e) Injektor

Injektor terbuka secara otomatis saat tekanan mencapai 3,6 bar, dan ber-
fungsi untuk mengkabutkan bahan ba-kar dan dipasang pada intake manifold
tepat dihadapan katup hisap.
Injektor pada EFI adalah nosel electromagnet yang akan menginjeksi bahan
bakar sesuai dengan signal dari ECU. Injektor-injektor dipasang melalui
insulator ke intake manifold atau cylinder head dekat lubang pemasukan
(intake manifold) dan dijamin oleh delivery pipe.

Gambar1.13 Injektor

Apabila signal dari ECU diterima oleh coil solenoid, plunger tertarik melawan
tegangan pegas. Needle valve dan plunger merupakan satu unit, maka valve
juga tertarik dari dudukan dan bahan bakar akan diinjeksikan melalui ujung
injector. Pengaturan volume bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan
lamanya signal, sedangkan langkah needle valve tetap.

f) Cold start injektor

Cold start injector dipasang di bagian tengah air intake chamber, berfungsi
untuk memperbaiki kemampuan mesin pada waktu masih dingin.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 20
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Cold start injector bekerja selama mesin distart dan temperatur air pendingin
masih rendah. Lamanya injeksi maksimum dibatasi oleh start injection time
switch untuk mencegah penggenangan bahan bakar. Apabila kunci kontak
diputar ke posisi ST, arus mengalir ke solenoid coil dan plunger akan tertarik
melawan tekanan pegas,
sehingga katup akan terbuka dan bahan bakar mengalir melalui ujung
injector.

Gambar 1.14 Cold start injector

Apabila ada benda asing yang menempel pada cold start injector akan
mengakibatkan kebocoran bahan bakar, akibatnya idling kasar. Setelah
mesin dimatikan, sisa tekanan bahan bakar akan mengalir ke intake manifold
chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara terlalu gemuk.

g) Cold start injector time switch


Fungsi cold start injector time switch adalah untuk mengatur lamanya injeksi
maksimum dari cold start injector.

Gambar1.15 Cold start injector time switch

Pada saat temperatur air pendingin masih rendah, kontak akan tertutup.
Apabila kunci kontak diputar ke posisi ST, arus akan mengalir seperti pada
gambar 66 dan bahan bakar akan diinjeksikan.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 21
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Gambar1.16 Cara kerja cold start injector saat mesin dingin

Setelah mesin distarter dan kunci kontak pada posisi ON, injeksi dari cold
start injector akan berakhir. Apabila starter motor berputar pada periode
yang lama, memungkinkan penggenangan bahan bakar. Oleh karena itu
pada saat arus mengalir melalui heat coil (1) dan (2) elemen bimetal menjadi
panas dan kontak akan terbuka. Dengan demikian tidak ada arus yang
mengalir ke cold start injector, sehingga lnjeksi bahan bakar terhenti.

Gambar 1.17 Cara kerja cold start injector saat mesin panas

4) Sistem Induksi Udara


Udara dari air cleaner masuk melalui air flow meter dan membuka measuring
plate sebelum mengalir ke air intake chamber. Volume udara yang mengalir ke
air intake chamber ditentukan oleh pembukaan katup throttle. Selanjutnya
udara dari intake chamber didistribusikan ke setiap manifold dan mengalir ke
dalam rauang bakar. Apabila mesin masih dingin, air valve akan terbuka dan
udara mengalir melalui air intake chamber. Sekalipun throttle valve dalam
keadaan menutup, udara akan mengalir ke air intake chamber untuk menambah
putaran idle (disebut fast idle).
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 22
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Gambar1.18 Sistem induksi udara tipe D EFI

Gambar1.19 Sistem induksi udara tipe L EFI

a) Throttle body
Throttle body terdiri atas : throttle valve, yang mengatur volume udara
masuk selama mesin bekerja normal dan saluran bypass yang mengalirkan
udara selama mesin berputar idel. Throttle position sensor juga dipasang
pada poros throttle valve untuk mendeteksi sudut pembukaan katup throttle.
Beberapa throttle dilengkapi dengan air valve tipe wax atau dash pot yang
memungkinkan throttle valve kembali secara bertahap bila throttle valve
tertutup. Air pendingin mengalir melalui throttle body untuk mencegah
lapisan es pada musim dingin.

Gambar 1.20 Throttle body

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 23


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Selama putaran idel, throttle valve tertutup penuh. Udara yang masuk ke air
intake chamber melalui saluran bypass. Putaran idel mesin dapat diatur
dengan mengatur volume udara yang masuk melalui saluran bypass. Dengan
memutar idel adjusting screw searah putaran jarum jam akan mengurangi
volume udara yang masuk melalui saluran bypass dan putaran mesin
akanturun. Sebaliknya apabila idle adjusting screw diputar ke kiri, putaran
mesin akan naik.
Mesin yang dilengkapi dengan idel speed control (ISC), volume udara
mengalir melalui saluran bypass terpisah diatur oleh ISC. Oleh karena itu idel
speed adjusting screw diset pada posisi tertutup penuh oleh pabrik.

b) Katup udara
Katup udara berfungsi untuk mengatur putaran idel pada saat mesin masih
dingin. Pada umumnya katup udara yang digunakan pada sistem EFI
terdapat dua tipe yaitu : tipe bi-metal dan tipe wax.

(1) Tipe bi-metal


Katup udara yang digunakan untuk putaran fast idel berfungsi untuk
menambah putaran mesin sewaktu mesin masih dingin. Apabila mesin
dihidupkan dalam keadaan dingin, gate valve terbuka, akibatnya udara
dari intake air connector pipe mengalir ke saluran bypass throttle valve,
kemudian mengalir ke intake air chamber.

Gambar1.21 katup udara tipe bimetal

Dengan demikian meskipun throttle valve tertutup, volume udara masuk


bertambah dan putaran idel lebih tinggi dari pada putaran normal.
Setelah mesin hidup beberapa saat, arus mulai mengalir ke heat coil,
akibatnya bi-metal menjadi panas, gate valve secara perlahan akan
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 24
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

tertutup dan putaran mesin akan turun. Seperti terlihat pada grafik,
volume udara yang mengalir melalui air valve akan bertambah sesuai
dengan turunnya temperatur udara atmosfer. Air valve dipasang pada
permukaan cylinder head. Apabila mesin dihidupkan kembali pada waktu
mesin panas, bi-metal dipanasi oleh panas mesin dan gate valve tertutup.
Oleh karena itu udara tidak dapat mengalir melalui air valve dan
mekanisme fast idel tidak berfungsi.

(2) Tipe wax


Katup udara tipe wax terpasang pada throttle body, terdiri atas thermo
valve, gate valve, pegas A dan pegas B. Thermo valve diisi dengan
thermo wax yang akan mengembang dan mengkerut sesuai dengan
perubahan temperatur air pendingin.

Gambar 1.22 Katup udara tipe wax

Apabila temperatur rendah, thermo valve akan mengkerut dan gate valve
akan terbuka oleh pegas A. Pada keadaan ini udara mengalir melalui air
valve
tanpa melewati throttle valve masuk ke air intakechamber. Apabila
temperature air pendingin naik, thermo valve akan mengembang
mengakibatkan pegas B menutup gate valve. Pegas B lebih kuat daripada
pegas A, gate valve tertutup sehingga putaranmesin turun.

Gambar 1.23 Cara kerja katup udara saat mesin dingin


Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 25
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Apabila temperatur air pendingin sekitar 80 C, gate valve tertutup dan


mesin pada putaran idel yang normal. Apabila temperatur air naik lebih
tinggi, valve akan mengembang lebih jauh. Pada kondisi ini gaya pegas B
bertambah dan mempertahankan gate valve tertutup.

Gambar 1.24 cara kerja katup udara saat mesin panas

c) Air intake chamber dan intake manifold

Udara yang mengalir ke dalam intake manifold terputus-putus sehingga


terjadi getaran pada udara yang masuk. Getaran tersebut akan
mengakibatkan measuring plate yang ada di dalam air flow meter menjadi
vibrasi, memungkinkan pengukuran volume udara kurang akurat. Oleh
karena itu diperlukan air intake chamber yang mempunyai kapasitas yang
besar untuk meredam getaran udara.

Gambar 1.25 Air intake chamber

5) Sistem Kontrol Elektronik


Sistem kontrol elektronik terdiri atas beberapa sensor yang mendeteksi berbagai
kondisi mesin. Sensor-sensor tersebut mendeteksi volume udara masuk, beban
mesin, temperatur udara dan air pendingin, akselerasi, dan deselerasi.
Selanjutnya sensor-sensor mengirimkan signal-signal ke ECU, kemudian ECU
menentukan lamanya injeksi yang tepat dan mengirimkan signal-signal ke
injector untuk menginjeksikan bahan bakar. Volume injeksi tergantung lamanya
signal dari ECU
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 26
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Gambar 1.26 Sistem control elektronik

a) Air flow meter


Air flow meter terdir atas : measuring plate, return spring dan
potensiometer. Udara yang masuk melalui air flow meter membuka
measuring plate yang ditahan oleh return spring.

Gambar 1.27 Air flow meter

Akibatnya measuring plate dan potensiometer bergerak pada sumbu yang


sama sehingga sudut membukanya measuring plate dirubah menjadi
perbandingan tegangan oleh potensiometer. Selanjutnya perbandingan
tegangan tersebut diterima oleh ECU dalam bentuk singnal tegangan.

b) Manifold Pressure Sensor


Manifold pressure sensor (vacuum sensor) bekerja berdasarkan tekanan
dalam intake manifold. Tekanan yang sebenarnya tersebut sebanding
dengan udara yang dialirkan ke dalam intake manifold dalam satu siklus.
Volume udara yang masuk dapat ditentukan dengan mengukur tekanan
intake manifold. Selanjutnya tekanan intake manifold disensor oleh silicon
chip. Fungsi silicon chip adalah merubah tekanan ke dalam bentuk nilai
tahanan, kemudian dideteksi secara electrical oleh IC yang ada di dalam

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 27


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

sensor.

Gambar 1.28 Manifold pressure sensor

c) Sensor posisi throttle


Sensor posisi throttle dipasang jadi satu dengan throttle body. Sensor ini
merubah sudut membukanya throttle menjadi tegangan dan mengirimkan ke
ECU. Signal yang dikeluarkan oleh throttle position sensor ada dua, yaitu
signal IDL dan signal PSW. Signal IDL digunakan untuk menghentikan aliran
bahan bakar dan signal PSW untuk menambah injeksi bahan bakar.

Gambar 1.29 Sensor posisi throttle

d) Sensor temperatur air


Pada sensor temperatur air terdapat thermister yang berfungsi untuk
mendeteksi suhu air pendingin. Apabila temperatur mesin masih rendah
penguapan bensin juga rendah sehingga diperlukan campuran yang
gemuk.

Gambar 1.30 Sensor temperatur air

Tahanan thermister besar pada saat suhu air pendingin masih rendah
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 28
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

sehingga signal tegangan yangdihasilkan THW akan tinggi.

Gambar 1.31 Grafik hubungan temperatur dengan tahanan

Selanjutnya signal tersebut dikirim ke ECU untuk menambah volume bahan


bakar yang diinjeksikan. Sebaliknya apabila suhu air pendingin tinggi, signal
tegangan yang dihasilkan THW akan rendah, selanjutnyasignal ini dikirim ke
ECU untuk mengurangi jumlah bahanbakar yang diinjeksikan.

e) Sensor temperatur udara masuk

Gambar 1.32 Sensor temperatur udara masuk

Sensor temperatur udara masuk mendeteksi suhu udara yang masuk. Sensor
tersebut dilengkapi dengan thermister dan diletakkan di dalam air flow
meter. Pada sistem EFI tipe D, sensor temperatur udara diletakkan pada
kotak saringan udara (air cleaner case) atau pada intake air chamber.

Gambar 1.33 Sensor temperatur udara masuk pada D EFI

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 29


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Volume dan kepadatan udara berubah sesuaidengan berubahnya temperatur


udara. Oleh karena itu meskipun volume udara yang diukur air flow meter
kemungkinan sama, tetapi jumlah injeksi bahan bakar akan berubah-ub
sesuai denga berubahnya temperatur. Pada temperatur di bawah 20 C
bahan bakar yang diinjeksikan bertambah, dan di atas 20 C berkurang.
Dengan demikian perbandingan udara dan bahan bakar dijamin
ketepatannya meskipun temperaturnya berubah.

f) Signal pengapian mesin


Dalam nenentukan saat pengapian dan putaran mesin, ECU memerlukan
masukan dari signal pengapian mesin. Signal tersebut untuk mengkalkulasi
penentuan awal volume bahan bakar yang diinjeksikan dan penghentian
bahan bakar. Apabila tegangan pada terminal negatif ignition coil mencapai
atau melebihi 150 volt, ECU akan mendeteksi signal tersebut.

Gambar 1.34 Signal pengapian mesin

g) Signal starter
Signal starter digunakan apabila poros engkol mesin diputar oleh motor
starter. Selama poros engkol berputar, aliran udara lambat dan suhu udara
rendah sehingga penguapan bahan bakar tidak baik (campuran kurus).
Untuk meningkatkan kemampuan start mesin diperlukan campuran yang
kaya. Signal starter berfungsiuntuk menambah volume injeksi selama
mesin distarter.Tegangan signal starter sama dengan tegangan yang
digunakan pada motor starter.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 30


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Gambar 1.35 Signal starter

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 31


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

h) Relay utama EFI

Relay utama digunakan sebagai sumber tegangan untuk ECU dan circuit
opening relay. Relay tersebut berfungsi untuk mencegah penurunan
tegangan dalam sirkuit ECU. Apabila kunci kontak ON, arus akan mengalir
ke relay, titik kontak akan berhubungan dan arus akan mengalir dari
baterai melalui kedua fusible link ke ECU dan circuit opening relay
selanjutnya ke pompa bahan bakar.

Gambar 1.36 Relay utama EF

i) Sensor oxygen

Sensor oxygen mensensor apakah campuran udara dan bahan bakar


gemuk atau kurus terhadap campuran udara dan bahan bakar teoritis.
Sensor tersebut ditempatkan di dalam exhaust manifold yang terdiri atas
elemen yang terbuat dari zirconium dioxide (ZrO2, semacam material
keramik). Elemen tersebut dilapisi dengan lapisan tipis platina pada
bagian dalam dan luarnya. Udara sekitar yang dimasukkan ke bagian
dalam sensor dan luar sensor terkena gas buang.

Gambar 1.37 Sensor oksigen

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 32


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

b. Rangkuman 1
1) Apabila dilihat dari cara pengukuran udara yang masuk, terdapat dua
macam system EFI yaitu :
a) Sistem D EFI (Manifold Pressure Control Type) : mengukur
tekanan udara dalam intake manifold, kemudian melakukan
penghitungan jumlah udara yang masuk. Sistem ini sering pula
disebut D Jetronic yaitu merk dagang dari Bosch. Huruf D
singkatan dari Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan,
sedang Jetronic berarti penginjeksian (injection).
b) Sistem L EFI (Air flow Control Type) : air flow meter langsung
mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manifold. Air
flow meter mengukur jumlah udara dengan sangat akurat,
sehingga sistem ini dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar
lebih tepat dibanding sistem D EFI. Istilah L diambil dari bahasa
Jerman yaitu Luft yang berarti udara.
c) Sistem K EFI Pemasukan bahan bakar dilakukan secara continue
oleh sebuah injektor yang diatur kapasitasnya secara mekanis oleh
katup katup yang berada pada fuel distributor.
Pengaturan campuran bahan bakar dan udara hanya
memperhatikan kevakuman dari intake manifold

2) Sistem-sistem yang ada pada EFI


a) Sistem bahan bakar : digunakan untuk menyalurkan bahan bakar
dari tangki bahan bakar sampai ke ruang bakar, terdiri atas :
tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, saringan bahan bakar,
pipa penyalur, pressure regulator, pulsation damper, injektor, dan
cold start injector.
b) Sistem induksi udara : digunakan untuk menyalurkan sejumlah
udara yang diperlukan untuk pembakaran, terdiri atas : air cleaner,
air flow meter, throttle body, dan air valve.
c) Sistem kontrol elektronik, terdiri atas beberapa sensor seperti : air
flow meter, water temperatur sensor, throttle position sensor, air
temperatur sensor, dan oxygen sensor. Pada sistem ini terdapat
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 33
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

ECU (Electronic Control Unit) yang mengatur lamanya kerja


injektor. Pada sistem ini juga terdapat komponen lain seperti :
main relay, start injector time switch, circuit opening relay dan
resistor yang menstabilkan kerja injektor.

c. Tugas 1

1) Amatilah sistem bahan bakar yang dipergunakan pada engine stand


atau pada mobil yang ada di bengkel praktik, pelajari dan catat nama-
nama komponennya serta .
2) Pelajari dan diskusikan proses kerjanya.

d. Tes Formatif 1

1. Terangkan dengan singkat perbedaan karburator dengan EFI ?


2. Jelaskan kelemahan karburator dibandingkan dengan EFI ?
3. Sebutkan 3 macam jenis system EFI
4. Jelaskan dengan singkat perbedaan antara D EFI dengan L EFI.
5. Sebutkan 3 sistem utama pada EFI ?
6. Jelaskan fungsi ECU ?
7. Bagaimana kerja sistem EFI pada saat start mesin dingin ?
8. Sebutkan minimum 3 model air flow meter pada EFI ?
9. Apa fungsi pressure regulator pada system EFI dan bagaimana cara
kerjanya.
10. Bagaimana cara kerja katup udara tipe wax ? Jelaskan dengan disertai
gambar.

e. Kunci Jawaban Tes Formatif 3

1) Sistem karburator pengaturan udara dan bahan bakar diatur


berdasarkan kevakuman pada karburatot pada ruang venture,
sedangkan system EFI pengaturan udara dan bahan bakar diukur oleh
2 alat yang berbeda, volume udara yang masuk diukur oleh sebuah
sensor (Air flow meter) dan signal yang diperoleh dikirim ke ECU.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 34


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Selanjutnya ECU mengirim signal ke injector-injektor agar injector bisa


menginjeksikan bahan bakar dengan cepat.
2) Kelemahan system karburator :
Perbandingan bahan bakar dan udara yang variabel
Sensitif terhadap air filter yang kotor, tinggi rendahnya bahan
bakar di ruang pelampung, penyumbatan jet udara pada
spuyer
3) D-Jetronik, L-Jetronik, K-Jetronik
4) Sistem D EFI mengukur tekanan udara dalam intake manifold, kemudian
melakukan penghitungan jumlah udara yang masuk, sedang pada
sistem L EFI, air flow meter langsung mengukur jumlah udara yang
mengalir melalui intake manifold.
5) Sistem-sistem yang ada pada system bahan bakar EFI.
a) Sistem bahan bakar : digunakan untuk menyalurkan bahan bakar
dari tangki bahan bakar sampai ke ruang bakar, terdiri atas :
tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, saringan bahan bakar,
pipa penyalur, pressure regulator, pulsation damper, injektor, dan
cold start injector.
b) Sistem induksi udara : digunakan untuk menyalurkan sejumlah
udara yang diperlukan untuk pembakaran, terdiri atas : air cleaner,
air flow meter, throttle body, dan air valve.
c) Sistem kontrol elektronik, terdiri atas beberapa sensor seperti : air
flow meter, water temperatur sensor, throttle position sensor, air
temperatur sensor, dan oxygen sensor. Pada sistem ini terdapat
ECU (Electronic Control Unit) yang mengatur lamanya kerja
injektor. Pada sistem ini juga terdapat komponen lain seperti :
main relay yang mensuplai tegangan ke ECU, start injector time
switch yang mengatur kerja cold start injector selama mesin
dingin, circuit opening relay yang mengatur kerja pompa bahan
bakar dan resistor yang menstabilkan kerja injektor.

6) ECU berfungsi untuk mengirim signal dari sensor ke injektor


Pada saat temperatur air pendingin masih rendah, kontak akan tertutup.
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 35
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Apabila kunci kontak diputar ke posisi ST, arus akan mengalir seperti
pada gambar 66 dan bahan bakar akan diinjeksikan.
7) setelah mesin distarter dan kunci kontak pada posisi ON, injeksi dari
cold start injector akan berakhir. Apabila starter motor berputar pada
periode yang lama, memungkinkan penggenangan bahan bakar. Oleh
karena itu pada saat arus mengalir melalui heat coil (1) dan (2) elemen
bimetal menjadi panas dan kontak akan terbuka. Dengan demikian tidak
ada arus yang mengalir ke cold start injector, sehingga lnjeksi bahan
bakar terhenti
8) Pressure regulator berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar yang
mengalir ke injector. Jumlah injeksi bahan bakar dikontrol sesuai
lamanya signal yang diberikan ke injector, sehingga tekanan konstan
pada injector harus dipertahankan.
Adapun cara kerjanya dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tekanan bahan bakar dari delivery pipe menekan diafragma, membuka


katup, sebagian bahan bakar kembali ke tangki melalui pipa pembalik.
Jumlah bahan bakar yang kembali ditentukan oleh tingkat ketegangan
pegas diafragma, variasi tekanan bahan bakar sesuai dengan volume
bahan bakar yang kembali. Vakum intake manifold yang dihubungkan
pada bagian sisi diafragma spring melemahkan tegangan pegas
diafragma, sehingga menambah volume kembalinya bahan bakar dan
menurunkan tekanan bahan bakar. Dengan demikian apabila vakum
intake manifold naik (tekanan mengecil), tekanan bahan bakar turun

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 36


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

hanya pada tingkat bahan bakar A dan vakum intake manifold B


dipertahankan tetap.

Apabila pompa berhenti, pegas akan menekan katup sehingga katup


menutup. Akibatnya check valve dalam pompa bahan bakar dan katup
di dalam pressure regulator mempertahankan sisa tekanan dalam
saluran bahan bakar.

9) flow meter terdir atas : measuring plate, return spring dan


potensiometer.

10) Cara kerja katup udara tipe wax adalah sebagai berikut :

Apabila temperatur rendah, thermo valve akan mengkerut dan gate


valve akan terbuka oleh pegas A. Pada keadaan ini udara mengalir
melalui air valve tanpa melewati throttle valve masuk ke air intake
chamber. Apabila temperature air pendingin naik, thermo valve akan
mengembang mengakibatkan pegas B menutup gate valve. Pegas B
lebih kuat dari pada pegas A, gate valve tertutup sehingga putaran
mesin turun.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 37


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Apabila temperatur air pendingin sekitar 80 C, gate valve tertutup dan


mesin pada putaran idel yang normal. Apabila temperatur air naik lebih
tinggi, valve akan mengembang lebih jauh. Pada kondisi ini gaya pegas
B bertambah dan mempertahankan gate valve tertutup.

g. Lembar Penilaian Tes Formatif 1

NO ASPEK YANG DINILAI LULUS TIDAK LULUS KET.


1 Sikap
Tes Formatif 1 (soal no 1 s/d
2
10
NILAI AKHIR

Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 7 s.d. 9 (lulus)
Kategori kelulusan :
7 : Mengisi dengan benar minimal 80 %
8 : Mengisi dengan benar minimal 90 %
9 : Mengisi dengan benar minimal 100 %

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 38


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Kegiatan Belajar 2

Prosedur Pemeliharaan/servis Sistem Injeksi Bahan


Bakar Bensin
a. Tujuan Kegiatan Belajar

5). Peserta diklat dapat menjelaskan prosedur pemeliharaan/servis system injeksi


bahan bakar
6). Peserta diklat dapat melaksanakan prosedur pemeliharaan/servis system injeksi
bahan bakar

b. Uraian Materi

1) Hal-hal penting pada waktu bekerja pada system EFI

(a) Lepaskan kabel terminal negative dari baterai sebelum melakukan pekerjaan
kelistrikan.
Petunjuk :
Diagnostic trouble code yang terdapat di dalam ECU akan terhapus apabila
terminal kabel negative baterai dilepas dari baterai.
Lakukan dahulu pembacaan diagnostic trouble code sebelum melepas
terminal kabel negative baterai.
(b) Jangan merokok atau bekerja dekat dengan api pada saat bekerja pada system
bahan bakar
(c) Jauhkan bensin dari komponen karet atau kulit
(d) Prosedur Pemeliharaan
(1) Yang harus diperhatikan pada saat pemasangan alat ukur adalah :
Hubungkan ujung tester untuk Tachometer ke terminal IG (-) pada
check connector.
(2) Bila terjadi kegagalan pengapian pada mesin lakukan hal-hal berikut ini
:
Periksa pemasangan terminal baterai
Perhatikan kabel tegangan tinggi dengan seksama

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 39


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Setelah selesai melakukan pekerjaan, periksalah bahwa terminal


ignition coil dan semua kabel pengapian yang lain telah terpasang
dengan baik.
Bila membersihkan ruang mesin, perhatikan agar system kelistrikan
tidak terkena air.
(3) Yang harus diperhatikan pada saat menangani oxygen sensor adalah :
Jangan menjatuhkan oxygen sensor atau membenturkannya ke
benda lain
Perhatikan agar sensor tidak terkena air.
(e) Bila kendaraan dilengkapi dengan system radio mobil (HAM, CB, DSB) : Bila
kendaraan dilengkapi dengan system komunikasi bergerak, lihatlah tentang hal-
hal yang perlu diperhatikan pada bagian IN.
(f) Sistem Induksi Udara
(1) Terlepasnya dipstick oli mesin, tutup lubang pengisian oli, selang PCP,
dst., dapat menyebabkan mesin berputar di luar standar.
(2) Bila komponen system induksi udara antara throttle body dan kepala
silinder terlepas, kendor atau retak akan menyebabkan masuknya udara
sehingga mesin akan berputar diluar standar.
(3) Sebelum melepas konektor kabel EFI, terminal, dsb, lepaskan sumber
arus terlebih dahulu dengan memutar ignition switch ke posisi OFF atau
melepaskan terminal kabel negative (-) dari baterai.
(Periksalah selalu diagnostic trouble code sebelum melepaskan terminal
kabel baterai)
(4) Pada saat memasang baterai, terminal kabel negative dan positif jangan
sampai tertukar.
(5) Jagalah agar part (komponen) jangan sampai terbentur saat melepas
atau memasangnya. Perhatikan semua komponen EFI dengan teliti,
khususnya ECU.
(6) Hati-hatilah selama melakukan trouble shooting karena terdapat
beberapa sirkuit transistor, yang meskipun terjadi kontak kecil pada
terminal dapat menyebabkan terjadinya masalah yang lebih besar.
(7) Jangan membuka tutup ECU

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 40


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

(8) Bila melakukan pemeriksaan pada cuaca hujan, hati-hatilah agar air
jangan sampai masuk. Pada saat mencuci ruang mesin jagalah agar air
tidak mengenai komponen EFI dan konektor kabel.
(9) Komponenharus diganti dalam satuan unit (assy)
(10) Hati-hatilah pada saat melepas atau memasang konector kabel.
Lepaskan pengunci dan lepaskan konector dengan memegang pada
bagian konektornya.
Masukan konector hingga terpasang dengan baik dan periksalah
apakah telah terkunci dengan baik.
(11) Pada saat melakukan pemeriksaan konektor dengan menggunakan
volt/ohmmeter :
Hati-hatilah untuk melepas kabel penahan air pada konector tipe
anti air.
Masukan ujung tester pada konector dan sisi kabel pada saat
memeriksa hubungan, arus atau tegangan.
Jangan menekan terlalu keras pada terminal.
Setelah pemeriksaan, pasangkan karet penahan air pada konektor
dengan baik.
(g) Gunakan SST untuk melakukan pemeriksaan atau test terhadap injector atau
konektor kabel

Gambar 2.1 SST Konekting kabel

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 41


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

2) Prosedur Pemeriksaan/servie system injeksi bahan bakar bensin


(a) Pemeriksaan awal
(1) Prosedur melepas pipa bahan bakar tekanan tinggi, banyak bahan bakar

Gambar 2.2 Melepas pipa bahan bakar tekanan tinggi

Tempatkan penampung dibawah konector


Kendorkan sambungan secara perlahan
Lepaskan sambungan
Tutuplah sambungan dengan penutup karet

(2) Prosedur Pemasangan baut union pada ujung pipa tekanan tinggi :

Gambar 2.3 Pemasangan Baut Union

Pergunakan selalu 2 gasket baru


Kencangkan baut union dengan tangan
Kencangkan baut union sampai mencapai spesifikasi momen
Momen : 30 N-m (300 kgf-cm, 22 ft-lbf)

(3) Prosedur pemasangan flare nut pada union pipa tekanan tinggi.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 42


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Gambar 2.4 Pemasangan Flare Nut


Oleskan sedikit oli mesin, pada flare nut, dan kencangkan flare nut
dengan tangan
Dengan menggunakan SST, kencangkan flare nut sampai mencapai
spesifikasi momen
Catatan :
Jangan sampai memutar pipa bahan bakar, pada saat mengencangkan
flare nut.
Momen : 31,5 N-m (320 kgf-cm, 23 ft-lbf)
Gunakan kunci momen dengan panjang lengan 30 cm (11,81 in).
(4) Prosedur melepas dan memasang injector :
Jangan menggunakan ring O bekas
Pada saat memasang ring O baru pada injector, hati-hatilah agar jangan
sampai rusak.

Gambar 2.5 Melepas dan Memasang Injector

Oleskan spindle oli atau paralin pada ring O baru sebelum memasang.
Jangan menggunakan oli mesi, oli roda gigi atau minyak rem.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 43


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Pasangkan injector ke delivery pipe dan intake manifold seperti terlihat


pada gambar.

Gambar 2.6 Pemasangan injector


Pastikan tidak ada kebocoran bahan bakar setelah melakukan
perawatan pada seluruh bagian dari system bahan bakar.
Dengan menggunakan SST, hubungkan terminal + B dan FP
pada check connector
Putar Ignition switch ke posisi ON (Jangan menstarter mesin)

Gambar 2.7 Pemeriksaan Kebocoran

Pijitlah slang pembalik bahan bakar. Tekanan pada saluran


tekanan tinggi akan naik mencapai sekitar 400 kPa (4 kgf/cm,
57 psi). Pada saat itu lakukan pemeriksaan untuk melihat
adanya kebocoran dari setiap komponen system bahan bakar.

Gambar 2.8 Chek Kebocoran Pada Slang


Catatan :
Lepaskan tekanan pada slang. Hindari jangan sampai menekuk
slang yang dapat menyebabkan retaknya slang.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 44


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Putar ignition switcah ke posisi OFF


Lepaskan SST dari check connector
(b) Pemeriksaan Pada Kendaraan
(1) Memeriksa bekerjanya Fuel Pump
Dengan menggunakan SST hubungkan terminal + B dan FP pada check
connector
Putar Ignition switch pada posisi ON. (Jangan men-start mesin).

Gambar 2.9 Memasang Connector

Periksa bahwa ada tekanan dari fuel filter.

Gambar 2.10 Tekanan Fuel Filter

Petunjuk : Bila terdapat tekanan bahan bakar, akan terdengan suara


aliran bahan bakar, bila tidak terdapat tekanan, lakukan pemeriksaan
pada komponen dibawah ini :
H fuse
Fuse (sekering)
EFI main Relay
Circuit opening relay
Fuel pump
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 45
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Hubungan kabel fuel pump


ECU
Putar ignition switch ke posisi OFF
Lepas SST dari check connector

(2) Periksa Tekanan Bahan Bakar dengan prosedur :


Pastikan bahwa tegangan positif baterai diatas 12 Volt.
Lepaskan terminal kabel negative (-) dari baterai.
Lepaskan baut union dan 2 buah gasket dan lepaskan pipa saluran
masuk bahan bakar dari delivery pipe.
Perhatikan :
Tempatkan kain lap dibawah delivery pipe.
Kendorkan baut union secara perlahan.

Gambar 2.11 Baut Union

Pasangkan pipa saluran masuk bahan bakar dan SST (pressure gauge)
pada delivery pipe dengan 3 buah gasket dan SST (baut union).
Momen 30 N-m (300 kgf-cm, 22 ft-lbf)

Gambar 2.12 Pemeriksaan Tekanan Bahan Bakar

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 46


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Keringkan bensin yang tercecer


Pasangkan kembali terminal kabel negative (-) pada baterai.
Dengan menggunakan SST, hubungkan terminal +B dan FP pada check
connector.
Ukur tekanan bahan bakar (Tekanan bahan bakar : 265 304 kPa , 2,7
3,1 kg/cm , 38 44 psi)
Bila tekanan tinggi, gantilah fuel pressure regulator.
Bila tekanan rendah, periksalah komponen dibawah ini :
Pipa bahan bakar dan sambungannya.
Fuel pump
Fuel filter
Fuel pressure regulator
Lepaskan SST dari check connector
Hidupkan mesin
Ukur tekanan bahan bakar pada putaran idle (Tekanan bahan bakar :
265 304 kPa , 2,7 3,1 kg/cm , 38 44 psi)
Matikan mesin
Periksa bahwa tekanan bahan bakar akan tetap pada harga spesifikasi
setelah mesin dimatikan selama 5 menit. (Tekanan bahan bakar : 147
kPa, 1,5 kg/cm , 21 psi). Bila tekanan tidak sesuai dengan spesifikasi,
periksalah fuel pump, pressure regulator dan / atau injector.
Setelah melakukan pemeriksaan tekanan bahan bakar, lepaskan
terminal kabel negative (-) dari baterai dan lepaskan SST dengan hati-
hati agar bensin tidak tumpah.
Pasangkan kembali terminal kabel negative (-) pada baterai.
Periksa kebocoran bahan bakar.

(3) Prosedur Pemeriksaan Fuel Pump :


Lepaskan konektor fuel pump.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 47


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Dengan menggunakan Ohmmeter, ukurlah tahanan antara terminal 1


dan 2 (Tahanan : 0,2 0,3 pada 20 C (68 F) ). Bila harga tahanan
tidak sesuai dengan spesifikasi gantilah fuel pump dan/atau kabelnya.

Gambar 2.13 Mengukur tahanan Connector Fuel Pump

Periksa bekerjanya fuel pump. Hubungkan kabel positip (+) dari baterai
ke terminal 1 pada konector dan kabel (-) ke terminal 2, periksa bahwa
fuel pump bekerja.

Gambar 2.14 Pemeriksaan Kerja Fuel Pump


Catatan :
Test ini harus dilaksanakan dengan cepat (antara 10 detik) untuk
mencegah agar coil tidak terbakar.
Tempatkan fuel pump sejauh mungkin dengan baterai
Lakukan penyambungan/pemutusan arus pada sisi baterai.
Bila fuel pump tidak bekerja sesuai dengan spesifikasi, gantilah fuel
pump dengan yang baru/atau kabelnya.
Sambungkan kembali konektor fuel pump.

(4) Prosedur Pemeriksaan Injektor pada kendaraan


Pemeriksaan kerja Injektor

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 48


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Pada saat mesin hidup atau start, gunakan soundscope untuk


memeriksa adanya suara kerja normal sesuai dengan putaran mesin.
Bila tidak tersedian soundscoope, pemeriksaan bekerjanya injector
dapat dilakukan dengan jari tangan.
Bila tidak terdengar suara atau terdengar suara yang tidak biasa,
periksalah sambungan kabel, injector atau sinyal injeksi dari ECU.

Gambar 2.15 Pemeriksaan kerja Ijektor Dengan Sound Scope


Pemeriksaan Tahanan Injektor
Lepaskan konektor injector
Dengan menggunakan ohmmeter, ukurlah tahanan antara tiap
terminal injector. (Tahanan : 13,4 14,2 pada 20C (68 F)).

Gambar 2.16 Pemeriksaan Tahan Injetor


Bila harga tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi gantilah injector.
Pasangkan kembali konektor injector.

(5) Prosedur Pemeriksaan Throttle Body pada kendaraan


Pemeriksaan Throttle Body

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 49


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Gambar 2.17 Pemeriksaan Throttle Body

Periksa bahwa Throttle Link dapat bergerak dengan lembut


Periksa Vakum pada setiap titik
Start mesin
Periksa vakum dengan menggunakan jari
Nama
Posisi Idle Selain Idle
Port
P Tdk ada Vakum Ada Vakum
Pemeriksaan Throttle Position Sensor

Gambar 2.18 Pemeriksaan Throttle Position Sensor


Lepaskan konektor untuk Throttle position sensor.
Dengan menggunakan ohmmeter, periksa tahanan antara setiap
terminal.
Celah antara lever dan Antara
Tahanan
stopper screw terminal
0 mm (0 in) VTA E2 0,2 5,7 k
Throttle valve terbuka penuh VTA E2 0,2 10,2 k
VC E2 2,5 5,9 k
Pasangkan kembali konektor untuk Throttle Position Sensor

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 50


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

(6) Pemeriksaan kerja Idle Speed Control (ISC) Valve Pada Kendaraan
Pemeriksaan kerja Idle Speed Control (ISC) Valve Pada Kendaraan

Gamabar 2.19 Pemeriksaan Idle Speed Control

Kondisi awal
Dengan menggunakan SST, hubungkan terminal TE 1 dan E 1 pada
check konektor.
Setelah putaran mesin dipertahankan pada 1000 1500 rpm selama
5 detik, periksa bahwa mesin dapat kembali ke putaran idle.
Bila putaran mesin tidak sesuai dengan spesifikasi, periksa ISC
valve, kabel-kabel dan ECU.
Lepas SST dari check conector.

(7) Pemeriksaan Efi Main Relay


Lepaskan EFI Main Relay

Gamabr 2.20 Pemeriksaan EFI Main Relay


Periksa hubungan EFI Main Relay
Dengan menggunakan Ohmmeter, periksa adanya hubungan antara
terminal 1 dan 2. (Bila tidak ada hubungan gantilah relay)
Periksa bahwa tidak ada hubungan antara terminal 3 dan 5. ( Bila
tidak ada hubungan, gantilah relay).

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 51


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Gamabr 2.21 Memeriksa Hubungan EFI Main Relay

Periksa bekerjanya EFI Main Relay


Berikan tegangan baterai antara terminal 1 dan 2
Dengan menggunakan Ohmmeter, periksa bahwa ada hubungan
antara terminal 3 dan 5. (Bila tidak ada hubungan, gantilah relay)
Pasangkan kembali EFI Main Relay

Gamabr 2.22 Pemeriksaan kerja EFI Main Relay


(8) Pemeriksaan Circuit Opening Relay
Lepaskan Circuit Opening Relay

Gamabr 2.23 Melepas Circuit Opening Relay


Periksa hubungan Circuit Opening Relay:

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 52


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Gambar 2.24 Memeriksa Circuit Opening Relay

Dengan menggunakan ohmmeter, periksa bahwa terdapat


hubungan antara terminal 1 dan 2. (Bila tidak ada hubungan,
gantilah relay)
Periksa bahwa tidak ada hubungan antara terminal 3 dan 5. (Bila
terdapat hubungan, gantilah relay)
Periksa bekerjanya Circuit Opening Relay

Gambar 2.25 Memeriksa Kerja Circuit Opening Relay

Berikan tegangan baterai antara terminal 1 dan 2.


Dengan menggunakan ohmmeter, periksa bahwa terdapat
hubungan antara terminal 3 dan 5. (Bila tidak ada hubungan,
gantilah relay).
Pasangkan kembali Circuit Opening Relay

(9) Pemeriksaan Water Temperature Sensor


Kuras air pendingin mesin
Lepaskan water temterature sensor

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 53


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Gambar 2.26 Melepas Water Temperature Sensor

Lepaskan konektor untuk water temperature sensor


Dengan menggunakan kunci socket 10 mm, lepaskan water
temperature sensor dan gasketnya.
Periksa water temterature sensor
Dengan menggunakan ohmmeter, ukurlah tahanan antara terminalnya.
(Spesifikasi tahanan lihat grafik). Bila harga tahanan tidak sesuai
dengan spesifikasi, gantilah water temperature sensor.

Gambar 2.27 Memeriksa water temterature sensor

Pasangkan kembali water temterature sensor


Dengan menggunakan kunci socket 10 mm, pasangkan kembali
water temperature sensor dengan gasket baru. (Momen
kekencangan : 35 N-m (350 kgf-cm, 28 ft-ldf)
Hubungkan kembali konektor untuk water temperature sensor.
Isilah kembali air pendingin mesin

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 54


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

(10) Pemeriksaan Intake Air Temperature Sensor


Lepaskan Intake Air Temperature Sensor

Gambar 2.28 Melepas Intake Air Temperature Sensor

Periksa tahanan Intake Air Temperature Sensor, dengan menggunakan


ohmmeter, ukurlah tahanan antara terminalnya. (Spesifikasi Tahanan :
Lihat grafik). Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, gantilah
sensor.
Pasangkan kembali Intake Air Temperature Sensor.

Gambar 2.29 Memeriksa Intake Air Temperature Sensor.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 55


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

(c) Memeriksa dan menghilangkan kode diagnosa


(1) Pemeriksaan Lampu Check Engine

Gamabar 2.30 Pemeriksaan Lampu Check Engine

Lampu check engine harus ON bila kunci kontak diputar ke posisi ON


(mesin dalam keadaan mati).
Setelah mesin hidup, lampu check engine harus mati. Bila masih
menyala, menunjukkan system diagnosa mengindera kerusakan atau
ketidak normalan dalam system diagnosa
(2) Menampilkan kode Diagnosa
Normal Mode (Untuk mengeluarkan kode diagnosa, lakukan sebagai
berikut :
Kondisi awal :
Tegangan baterai 11 V atau lebih tinggi.
Katup Throttle menutup penuh (titik kontak adle menutup)
Transmisi pada posisi N
Semua perlengkapan kelistrikan dimatikan.

Gambar 2.31 Check connector

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 56


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Putar Kunci kontak ke ON. Jangan menghidupkan mesin.


Menggunakan SST, hubungkan terminal T atau TE 1 dengan E 1
pada check konektor atau TDCL

Gambar 2.32 Check connector

Bacalah kode diagnosa yang ditunjukkan oleh jumlah kedipan lampu


check engine.

Gambar 2.33 Pemeriksaan Lampu Check Engine

Kode Diagnosa
Indikasi kode normal
Lampu akan mengedip on dan of dua kali perdetik

Gambar 2.34 Kode Diagnosa Normal

Indikasi kode malfunction


Sebagai contoh, pola kedipan untuk kode 12 dan 13 ditujukan pada
gambar sebelah kiri. Lampu akan off untuk saat yang lebih lama
sebagai berikut :
Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 57
Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

Gamabar 2.35 Kode Diagnosa Tidak Normal

Sekali diantara digit pertama dan kedua untuk kode yang sama,
1,5 detik.
Sekali diantara satu kode ke kode berikutnya, 2,5 detik.
Sekali diantara seluruh kode kerusakan, 4,5 detik.

Setelah memeriksa kode diagnosa, lepas SST dan check conector atau
TDCL.

Gamabar 2.36 melepas SST dan check conector atau TDCL

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 58


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

DIAGNISIS CODE TABLE ( EJ DE , HC E )

Gambar 2.37 Tabel Kode Diagnosa

c) Rangkuman
(1) Yang perlu diperhatikan pada waktu bekerja pada system Injeksi
Bahan Bakar (EFI)

(a) Lakukan dahulu pembacaan diagnostic trouble code sebelum melepas


terminal kabel negative baterai.
(b) Jauhkan bensin dari komponen karet atau kulit
(c) Bila kendaraan dilengkapi dengan system radio mobil (HAM, CB, DSB) : Bila
kendaraan dilengkapi dengan system komunikasi bergerak, lihatlah tentang
hal-hal yang perlu diperhatikan pada bagian IN.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 59


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

(d) Sebelum melepas konektor kabel EFI, terminal, dsb, lepaskan sumber arus
terlebih dahulu dengan memutar ignition switch ke posisi OFF atau
melepaskan terminal kabel negative (-) dari baterai.
(Periksalah selalu diagnostic trouble code sebelum melepaskan terminal
kabel baterai)
(e) Jangan membuka tutup ECU
(f) Hati-hatilah pada saat melepas atau memasang konector kabel.
(l) Gunakan SST untuk melakukan pemeriksaan atau test terhadap injector atau
konektor kabel

(2) Prosedur Pemeliharaan/servis EFI


(a) Pemeriksaan awal meliputi :
Prosedur melepas pipa bahan bakar tekanan tinggi, banyak bahan bakar
Prosedur Pemasangan baut union pada ujung pipa tekanan tinggi
Prosedur pemasangan flare nut pada union pipa tekanan tinggi.
Prosedur melepas dan memasang injector

(b) Pemeriksaan pada kendaraan meliputi


Memeriksa bekerjanya Fuel Pump
Periksa Tekanan Bahan Bakar
Prosedur Pemeriksaan Fuel Pump
Prosedur Pemeriksaan Injektor pada kendaraan
Prosedur Pemeriksaan Throttle Body pada kendaraan
Pemeriksaan kerja Idle Speed Control (ISC) Valve Pada Kendaraan
Pemeriksaan Efi Main Relay
Pemeriksaan Circuit Opening Relay
Pemeriksaan Water Temperature Sensor
Pemeriksaan Intake Air Temperature Sensor

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 60


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

(c) Memeriksa dan menghilangkan kode diagnosa


Pemeriksaan Lampu Check Engine
Menampilkan kode Diagnosa

d) Tugas
1. Amatilah sistem bahan bakar, sistem pemasukan udara, dan sistem kontrol
elektronik pada engine stand atau pada mobil yang menggunakan sistem bahan
bakar EFI.
2. Identifikasi komponen system EFI pada engine stand atau pada mobil tersebut
dan bandingkan dengan yang ada pada modul, catat apabila terdapat
komponen yang tidak terdapat pada modul.

e) Tes Formatif 2
1. Pada waktru melepas terminal baterai, terminal mana yang dilepas terlebih
dahulu?
2. Apa yang harus dilakukan pada waktu mengalami kegagalan pengapian pada
engine ?
3. Hal apa saja yang harus diperhatikan pada saat menangani oxygen sensor ?
4. Jelaskan prosedur pemeriksa bekerjanya Fuel Pump
5. Jelaskan prosedur Pemeriksaan Injektor pada kendaraan
6. Jelaskan prosedur Pemeriksaan Throttle Body pada kendaraan
7. Jelaskan prosedur pemeriksaan Throttle Position Sensor
8. Jelaskan prosedur pemeriksaan kerja Idle Speed Control (ISC) Valve Pada
Kendaraan
9. Sebutkan alat yang digunakan untuk memeriksa hubungan EFI Main Relay
dan hubungan Circuit Opening Relay
10. Jelaskan penunjukan lampu check engine pada mesin yang baik.

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 61


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

f) Lembar Jawaban
1. Terminal negative terlebih dahulu dilepas.
2. Yang harus dilakukan pada waktu mengalami kegagalan pengapian pada
engine adalah :
a. Periksa pemasangan terminal baterai
b. Perhatikan kabel tegangan tinggi dengan seksama
c. Setelah selesai melakukan pekerjaan, periksalah bahwa terminal ignition
coil dan semua kabel pengapian yang lain telah terpasang dengan baik.
d. Bila membersihkan ruang mesin, perhatikan agar system kelistrikan tidak
terkena air.
3. Hal apa saja yang harus diperhatikan pada saat menangani oxygen sensor ?
1) Jangan menjatuhkan oxygen sensor atau membenturkannya ke benda lain
2) Perhatikan agar sensor tidak terkena air.
4. Jelaskan prosedur pemeriksa bekerjanya Fuel Pump
1) Lepaskan konektor fuel pump.
2) Dengan menggunakan Ohmmeter, ukurlah tahanan antara terminal 1 dan
2 (Tahanan : 0,2 0,3 pada 20 C (68 F) ). Bila harga tahanan tidak
sesuai dengan spesifikasi gantilah fuel pump dan/atau kabelnya.
3) Periksa bekerjanya fuel pump. Hubungkan kabel positip (+) dari baterai
ke terminal 1 pada konector dan kabel (-) ke terminal 2, periksa bahwa
fuel pump bekerja
5. Jelaskan prosedur Pemeriksaan Injektor pada kendaraan
a. Pemeriksaan kerja Injektor
1) Pada saat mesin hidup atau start, gunakan soundscope untuk
memeriksa adanya suara kerja normal sesuai dengan putaran mesin.
2) Bila tidak tersedian soundscoope, pemeriksaan bekerjanya injector
dapat dilakukan dengan jari tangan.
3) Bila tidak terdengar suara atau terdengar suara yang tidak biasa,
periksalah sambungan kabel, injector atau sinyal injeksi dari ECU.
b. Pemeriksaan Tahanan Injektor
1) Lepaskan konektor injector
2) Dengan menggunakan ohmmeter, ukurlah tahanan antara tiap
terminal injector. (Tahanan : 13,4 14,2 pada 20C (68 F)).

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 62


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

3) Bila harga tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi gantilah injector.


Pasangkan kembali konektor injector.
6. Jelaskan prosedur Pemeriksaan Throttle Body pada kendaraan
a. Periksa bahwa Throttle Link dapat bergerak dengan lembut
b. Periksa Vakum pada setiap titik
Start mesin
Periksa vakum dengan menggunakan jari
Nama
Posisi Idle Selain Idle
Port
P Tdk ada Vakum Ada Vakum

7. Jelaskan prosedur pemeriksaan Throttle Position Sensor


a. Lepaskan konektor untuk Throttle position sensor.
b. Dengan menggunakan ohmmeter, periksa tahanan antara setiap terminal.
Celah antara lever dan Antara
Tahanan
stopper screw terminal
0 mm (0 in) VTA E2 0,2 5,7 k
Throttle valve terbuka penuh VTA E2 0,2 10,2 k
VC E2 2,5 5,9 k

8. Jelaskan prosedur pemeriksaan kerja Idle Speed Control (ISC) Valve Pada
Kendaraan
a. Dengan menggunakan SST, hubungkan terminal TE 1 dan E 1 pada check
konektor.
b. Setelah putaran mesin dipertahankan pada 1000 1500 rpm selama 5
detik, periksa bahwa mesin dapat kembali ke putaran idle.
c. Bila putaran mesin tidak sesuai dengan spesifikasi, periksa ISC valve,
kabel-kabel dan ECU.
d. Lepas SST dari check conector.
9. Alat yang digunakan untuk memeriksa hubungan EFI Main Relay dan
hubungan Circuit Opening Relay adalah Ohmmeter

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 63


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009
Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar (EFI)

10. Jelaskan penunjukan lampu check engine pada mesin yang baik.
a. Lampu check engine harus ON bila kunci kontak diputar ke posisi ON
(mesin dalam keadaan mati).
b. Setelah mesin hidup, lampu check engine harus mati

g) Lembar Penilaian Tes Formatif 2

NO ASPEK YANG DINILAI LULUS TIDAK LULUS KET.


1 Sikap
Tes Formatif 1 (soal no 1 s/d
2
10
NILAI AKHIR

Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 7 s.d. 9 (lulus)
Kategori kelulusan :
7 : Mengisi dengan benar minimal 80 %
8 : Mengisi dengan benar minimal 90 %
9 : Mengisi dengan benar minimal 100%

Kegiatan Pelatihan Keahlian dan Sertifikasi 64


Bagi Siswa dan Guru Pendidikan Kejuruan
APBD Tahun Anggaran 2009

Vous aimerez peut-être aussi