Vous êtes sur la page 1sur 15

LAPORAN PENDAHULUAN

KELUARGA BERENCANA

I. Definisi
Keluarga Berencana adalah
Segala upaya yang dilakukan oleh individu / pasangan suami istri untuk
memperoleh obyektif-obyektif tertentu;
- Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
- Mendapatkan kelahiran yang diinginkan
- Mengatur interval diantara kehamilan
- Menentukan jumlah anak dalam keluarga
- Mengontrol waktu kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
istri.

II. Metode KB
1. Metode Amenore Laktasi
- Mengandalkan pemberian asi
- Efektif selama kurang dari 6 bulan
- Belum haid
- Menyusui secara penuh
Cara Kerja :
Menekan ovulasi
Keuntungan :
- Murah, aman, mudah
- Segera efektif
- Tidak ada efek samping sistemik
Kerugian :
- Efektifitas hanya sampai 6 bulan / kembali haid
- Tidak melindungi dari IMS
2. Coitus Interuptus
Metode KB dimana pria mengeluarkan Penis dari vagina sebelum ejakulasi.
Cara Kerja :
Alat kelamin (Penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga tidak masuk
kedalam vagina.
Keuntungan :
Murah, Mudah, tak ada efek samping sistematik.
Kerugian :
- Memutus kenikmatan Sex.
- Efektifitas akan jauh menurun bila sperma dalam 24 jam setelah ejakulasi
masih melekat pada penis.

III. Metode Barier


a. Kondom
Selubung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan lateks, yang dipasang
pada penis saat sex.
Cara Kerja :
Menghalangi sperma masuk kedalam vagina.
Keuntungan :
- Mencegah PMS
- Tidak mempengaruhi produksi asi
- Murah, dapat dibeli secara umum
Kerugian :
- Mengganggu hubungan sex
- Harus tersedia tiap kali coitus
- Efektifitas tergantung kepatuhan cara penggunaan
b. Diafragma
Cap bulat cembung, terbuat dari lateks, yang diinsersikan dalam vagina
sebelum coitus hingga menutup serviks.
Cara Kerja :
Menahan sperma agar tidak mencapai uterus dan tuba.
Keuntungan :
- Tidak mengganggu asi
- Efektif bila digunakan dengan benar
Kerugian :
- Keberhasilan tergantung pada cara penggunaaan
- 6 jam pasca coitus, alat masih harus terpasang dalam posisinya.
c. Spermisida
Bahan kimia yang digunakan untuk membunuh sperma
Cara Kerja :
- Membuat sel sperma pecah
- Memperlambat gerak sperma
- Menurunkan kemampuan pembuatan sel telur
Keuntungan :
- Tidak mengganggu kesehatan
- Efektif seketika ( Busa, Krim )
Kerugian :
- Efektifitas kurang
- Harus menunggu 10 -15 menit sebelum berhubungan
( Tablet busa vagina, suppositoria, film )

IV. Kontrasepsi Kombinasi


a. PIL
Jenis Pil kombinasi :
- Monofasik
- Bifasik
- Trifasik
Cara Kerja :
- Menekan ovulasi
- Mengentalkan lendir serviks
- Menurunkan peristaltik tuba
- Mencegah implantasi
Keuntungan :
- Resiko rendah
- Dapat digunakan sebagai kondom
- Mencegah kehamilan ektopik, kista ovarium, PID, dismenorea, Dll.
- Kesuburan segera kembali setelah pemakaian dihentikan
Kerugian :
- Harus minum dengan teratur
- BB bertambah
- Tidak mencegah PMS, HIV/AIDS
- Tidak boleh diberikan pada orang menyusui
b. Suntikan Kombinasi
Cyclofem : Mengandung 25 mg depomedroksi progesterone Asetat dan 5
mg Estradiol sipionat.
Cara Kerja :
- Menekan ovulasi
- Menurunkan peristaltik
- Mencegah implantasi
Keuntungan :
- Jangka panjang
- Efek samping kecil
- Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
Kerugian :
Mahal, BB naik, perubahan pola menstruasi

V. Kontrasepsi Implant
Jenis :
1. Norplant
6 batang silastik berongga dengan panjang 3,4 cm mengandung levonogestrel,
36 mg, 5 tahun.
2. Implanon
1 batang putih lentur mengandung 68 mg keto desogestrel, lama kerja 3 tahun.
3. Indoplant
2 batang yang diisi 75 mg Levonogestrel dengan lama 3 tahun
Cara kerja :
- Mengentalkan lendir serviks
- Mencegah implantasi
- Menekan ovulasi
Keuntungan :
- Jangka panjang
- Tidak mengganggu asi
- Tidak mengganggu senggama
- Kesuburan cepat kembali
Kerugian :
- Perubahan pola haid
- Tidak mencegah PMS
- Nyeri kepala, mual, pusing
- Perubahan perasaan

VI. A K D R
Suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim wanita untuk mencegah
kehamilan.
Cara kerja :
Menghambat sperma agar tidak mencapai tuba
Mencegah implantasi
Mencegah bertemunya ovum dan sperma
Keuntungan :
Efektifitas sangat tinggi
Mencegah kehamilan ektopik
Metode jangka panjang (CuT 380A selama 10 tahun)
Kerugian :
Perubahan siklus haid
Tidak mencegah IMS termasuk HIV / AIDS
Perforasi dinding uterus

VII. Metode Kontap


1. Tubektomi
Prosedur bedah sederhana untuk menghentikan kesuburan seorang wanita
secara menetap.
2. Vasektomi
Prosedur bedah sederhana untuk menghentikan kesuburan seorang pria
secara permanen dengan memotong vasdeferent.
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
( AKDR )

I. Definisi
Alat kontrasepsi dalam rahim
Suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rongga rahim wanita.

II. Jenis AKDR


- AKDR CUT-380 A
Kecil kerangka dari plastik yang fleksibel berbentuk huruf T diselubungi oleh
kawat halus yang terbuat dari tembaga ( Cu )
- AKDR NOVA T ( Schering )

III. Cara Kerja


- Menghambat kemampuan sperma untuk masuk kedalam tuba falopi.
- Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
- Mencegah bertemunya ovum dan sperma.

IV. Keuntungan
- Efektifitas sangat tinggi
- AKDR efektif segera setelah pemasangan
- Metode jangka panjang ( Cut 380 A selama 10 tahun )
- Tidak mempengaruhi hubungan sex
- Tidak mempengaruhi kualitas dan volume asi
- Mencegah kehamilan ektopik
- Dapat digunakan sampai menopause
- Tidak ada efek samping hormonal Cu AKDR
- Tidak ada interaksi dengan obat

V. Kerugian
Perubahan siklus haid
- Dismenorea
- Spotting
- Tidak mencegah IMS termasuk HIV / AIDS
- Perforasi dinding uterus
- Klien bergantung dengan tenaga kesehatan
- Mungkin AKDR keluar dengan sendirinya
- Perempuan harus memeriksa benang AKDR dari waktu-kewaktu

VI. Persyaratan pemakaian


Yang boleh menggunakan AKDR
- Usia reproduksi
- Nulipara
- Menyusui dan ingin memakai AKDR
- Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
- Post Abortus
- Tidak menyukai KB Hormonal
- Menginginkan kontrasepsi jangka panjang
AKDR juga dapat digunakan :
- Perokok
- Gemuk / kurus
- Sedang memakai antibiotic / anti kejang
- Penderita kanker payudara
- Penderita Hipertensi
- Penderita Diabetes
- Penderita Liver
- Malaria, Epilepsi, Skistosomiasis
- Penderita penyakit jantung, dll
Yang tidak boleh menggunakan AKDR
- Sedang hamil
- Penderita pervaginam yang tidak tahu penyebabnya
- Kanker alat genital
- Ukuran rongga rahim kurang dari 5
- Penyakit Trofoblas ganas
- Penderita PID
- Penderita TBC Pelvik
VII. Waktu Penggunaan
- Setiap waktu dalam siklus haid
- Hari ke 1 s/d 7 siklus haid
- Segera setelah melahirkan selama 48 jam PP atau setelah 4 minggu PP
- Selama 1 5 hari setelah coitus yang tidak terlindungi
- Setelah menderita abortus bila tidak infeksi

VIII. Petunjuk Bagi Klien


- Kembali periksa setelah 4-6 minggu pemasangan AKDR
- Selama 2 bulan pertama periksalah benang AKDR secara rutin.
- Copper T-380 A perlu dilepas setelah 10 tahun pemasangan
- Kembali ke klnik bila;
# Tidak dapat meraba benang
# AKDR terlepas
# Siklus terganggu
# Ada infeksi
# Merasakan bagian keras dari AKDR
ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny. L P20002 Akseptor KB AKDR
Di BPS Eka Erfana Amd, Keb
Pungging - Mojosari

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 18 Juni 2007 Jam :19.00 wib.
Data Subyektif
1. Identitas
Nama : Ny L Nama Suami : Tn P
Umur : 30 th Umur : 35 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan :- Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kanigoro Pungging Alamat : Kanigoro Pungging
2. Status Perkawinan
Perkawinan ke :1
Umur kawin : 20 tahun
Lama kawin : 10 tahun
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin Kontrol AKDR
4. Riwayat Kebidanan
a. Haid
Menarche : 12 tahun
Lama haid : 1 3 hari
Siklus : 28 hari
Banyak : 1 3 hari : 2 softek / hari
Warna : 1 2 hari, merah tua
Hari ke 3 kecoklatan
Bau : Anyir
Dismenorea : Kadang
Flour Albus :-
Haid terakhir : 29 Pebruari 2005
b. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas lalu
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
Kawin
Peno Peny Peny
ke Ke Umur Jenis Tmpt BBL BB H/M L/P Asi KB
long ulit ulit
1 9 bln Spt Bidan BPS - 3200 49 H P 7 th - -S
1
2 9 bln Spt Bidan BPS - 3400 50 H L 1 th - -S

c. Riwayat kesehatan lalu


- Ibu mengatakan bahwa dirinya tidak pernah dirawat di rumah sakit.
- Ibu mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menderita penyakit DM,
Hipertensi, jantung, asma.
- ibu mengatakan mempunyai penyakit maag.
d. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bahwa penyakit maagnya sering kambuh.
e. Riwayat kesehatan keluarga
- Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit HT, DM, jantung, asma.
- Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada riwayat hamil
kembar.
f. Data Psikososial
- Ibu mengatakan hubungannya dengan suami dan keluarganya harmonis.
- Ibu mengatakan ingin mengatur jumlah anak dan mengatur jarak
kehamilannya.
g. Data Sosial Budaya
Ibu mengatakan bahwa tidak ada tarak makanan.
h. Pola Kebiasaan Sehari-hari
- Nutrisi
Sebelum KB : makan 3x / hari, dengan porsi sedang, nasi, lauk,
sayur, air putih .
minum 5-8 gelas / hari, air putih.
Selama KB : makan 3x / hari, porsi sedang, nasi, lauk sayur.
minum 5-8 gelas / hari, air putih.
- Eleminasi
Sebelum KB : BAB 1x / hari, Konsistensi lembek, kuning, tidak
nyeri.
BAK 3-4x / hari, kuning jernih.
Selama KB : BAB 1x/hari konsistensi lembek, kuning tidak nyeri.
BAK 3-4x/hari kuning jernih.
- Aktivitas
Sebelum KB : Ibu melakukan aktivitas ibu rumah tangga seperti,
menyapu memasak mencuci dan lain-lain.

Selama KB : Ibu melakukan aktivitas ibu rumah tangga seperti,


menyapu memasak, mencuci dan lain-lain.
- Istirahat
Sebelum KB : Malam + 8 jam ( 21.00-05.00 wib )
Siang + 1 jam ( 14.00-15.00 wib )
Selama KB : Malam + 8 jam ( 21.00-05.00 wib )
Siang + 1 jam ( 14.00-15.00 wib )
- Higiene
Sebelum KB : Mandi 2x / hari, gosok gigi 2x / hari, ganti baju 2x /
hari, keramas 3x / minggu.
Selama KB : Mandi 2x / hari, gosok gigi 2x / hari, ganti baju 2x /
hari, keramas 3x / minggu.
- Sexualitas
Sebelum KB : 2-3x / minggu
Selama KB : 2-3x / minggu
i. Riwayat KB
- Ibu mengatakan pernah KB suntik 3 bulanan
- Ibu mengatakan sudah 2 tahun menggunakan KB AKDR tanpa keluhan
apapun.
- Ibu mengatakan ingin mengatur jarak kehamilannya.
II. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum : Baik
Postur : Tegak
Cara jalan : Tidak pincang
TTV : TD : 110/70 mmhg
N : 80x / menit
S : 37 C
RR : 16x / menit
BB : 51 kg
b. Pemeriksaan Fisik Khusus
- Inspeksi
Kepala : Kulit kepala bersih, ada ketombe , rambut hitam, ikal, tidak
rontok .
Muka : Simetris, tidak jerawat, tidak odeme.
Mata : Konjungtiva palpebra merah muda, sklera putih porselen.
Hidung : Simetris, tidak Polip, ada PCH, tidak Sekret .
Telinga : Simetris, tidak serumen, tidak ada gangguan pendengaran.
Mulut : Simetris, tidak Stomatitis, gigi tidak kones, bibir merah muda,
lembab, tidak ada gigi palsu.
Leher : Tidak ada Pembengkakan veno jugular, tidak ada
pembengkakan kelenjar Limfe, tidak ada pembengkakan
kelenjar tiroid.
Dada : Simetris, tidak ada retraksi diding interkostal membesar,
payudara kendor, tidak ada kelenjar motgomery, tidak ada
hiperpigmentasi ureola.
Abdomen : Tidak ada Luka bekas sc, tidak ada bekas strie albican.
Genetalia : Bersih, tidak ada condilomalata, tidak ada odeme, tidak ada
erosion, tidak ada leokore, benang masih terlihat dilipatan
porsio.
Anus : Tidak ada hemoroid
Ekstremitas atas
Atas : Jumlah jari lengkap, gerak sendi bebas, tidak ada odeme.
Bawah : Jumlah jari lengkap, gerak sendi bebas, tidak ada odeme,
tidak ada varises.
a. Palpasi
Leher : Tidak ada Pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada
pembengkakan kelenjar Limfe, tidak ada pembengkakan vena
jugular.
Payudara : Pembengkakan Abnormal, ada colostrom
b. Auskultasi
- Tidak ada Ronchi, tidak ada wheezing, bising usus normal.
c. Perkusi
Reflek patella (+) / (+)
d. Inspekulo
- Valua vagina : Bersih, tidak ada abses, kelenjar bartolini, tidak ada
condiloma lata.
- Porsio : Tidak ada erosion, bersih.
d. Kesimpulan
P20002 Akseptor KB AKDR, keadaan umum baik.
II. Identifikasi Diagnosa Masalah dan Kebutuhan
DX : P20002 Akseptor KB AKDR
DS : - Ibu mengatakan dirinya telah menggunakan AKDR.
- Ibu mengatakan sekarang adalah waktu control AKDR.
DO : TTV : TD :110/70 mmhg
N : 80x / menit
S : 37 C
RR : 16x / menit
BB : 51 kg
Inspekulo :
- Vulva vagina : Bersih, tidak ada condiloma lata.
- Porsio : Benang terlihat jelas, masih pada tempatnya, tidak
ada erosio, tidak ada keputihan.
III. Identifikasi Masalah Potensial
Tidak ada
IV. Identifakasi Kebutuhan Segera
Tidak ada
V. INTERVENSI
Tanggal : 18 Juni 2007 Jam :19.05 wib
DX : P20002 Akseptor KB AKDR
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x 20 menit, diharapkan
telah menjalani pemeriksaan AKDR.
Kriteria hasil:
- AKDR telah diperiksa
- Benang tetap pada posisinya
- Tidak terjadi efek samping
Rencana Asuhan
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada pasien dan keluarga
Rasional agar terjalin hubungan kerja sama yang baik dan saling
percaya antara petugas dan pasien.
2. Lakukan pemeriksaan TTV
Rasional untuk mengetahui kondisi ibu yang akurat saat ini.
3. Lakukan pemeriksaan Inspekulo
Rasional untuk mengetahui kondisi vulva vagina dan porsio.
4. Beritahukan hasil pemeriksaan pada ibu
Rasional agar ibu merasa puas dan mengetahui kondisinya saat ini.
5. Anjurkan ibu untuk dating 1 tahun lagi
Rasional untuk melakukan control AKDR ulang.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 18 Juni 2007 jam :19.10 WIB
DX : P20002 Akseptor KB AKDR
1. Melakukan pendekatan terapeutik pada pasien dan keluarga.

2. Mengobservasi TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 80x / menit
S : 37 o C
RR : 16x / menit
3. Melakukan pemeriksaan inspekulo
- Vuva vagina
Bersih, tidak ada abses kelenjar bartoloni, tidak ada condiloma lata.
- Porsio
Tidak ada erosion, benang terlihat rapi pada tempatnya.
4. Memberitahukan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
5. Menganjurkan ibu untuk dating 3 bulan lagi yaitu tanggal 18 September
2007.
VII. EVALUASI
Tanggal : 18 Juni 2007 jam : 19.35 wib
DX : P20002 Akseptor KB AKDR
S : - Ibu mengatakan ingin menggunakan KB AKDR
- Ibu mengatakan puas dengan hasil pemeriksaan
O :
TTV : TD : 110/70 mmhg
N : 80x / menit
S : 37 C
RR : 16x / menit
Inspekulo :
- Vulva vagina : Bersih, tidak ada condiloma lata.
- Porsio : Benang terlihat jelas, masih pada tempatnya, tidak
ada erosio, tidak ada keputihan.
A : P20002 Akseptor KB AKDR
P : - Lanjutkan intervensi
- Lakukan kontrol ulang 3 bulan lagi yaitu tanggal 18
September 2007.

Vous aimerez peut-être aussi