Vous êtes sur la page 1sur 13

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HEG

1. Pengkajian Keperawatan
A. Identitas klien
Nama : Ny K
Umur : 23 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Darungan

B. Keluhan utama
Pasien mengatakan mual dan selalu muntah pada pagi hari. Mual dan muntah semakin berat bila
membau makanan yang merangsang.

C. Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang ke poli kandungan dengan keluhan terlambat haid 3 minggu,terakir mendapat haid
tanggal 12 januari 2013, mual dan selalu muntah pada pagi hari. Pasien juga mengeluh badannya
terasa lemas dan mau pingsan karena sudah beberapa hari sulit makan.

D. Riwayat penyakit dahulu


Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit gastritis.

E. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola nutrisi
Sebelum hamil : Makan 3 x (nasi,sayur,lauk)
: Minum 7 gelas/hari
Selama hamil : makan berkurang, minum berkurang
b. Pola eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1 x tiap pagi, BAK 5 x/hari
Sesudah hamil : BAB 1 x tiap pagi, BAK 3 x/hari
c. Pola istirahat tidur
Sebelum hamil : Siang 2 jam/hari, malam 8 jam /hari
Sesudah hamil : Siang 3 jam/hari, malam 5 jam/hari
d. Pola aktivitas
Sebelum hamil : Membantu pekerjaan rumah
Sesudah hamil : Membantu pekerjaan rumah
e. Perilaku kesehatan sehari-hari
Penggunaan obat/jamu/rokok
Sebelum hamil : Tidak pernah
Sesudah hamil : Obat dan vitamin dari bidan
f. Lain lain (personal hygiene)
Mandi : 2 x/hari
Ganti baju : 2 x/hari
Keramas : 3 x/minggu
Gosok gigi : 2 x/hari

F. Riwayat Haid
Menarche : -
Siklus haid : 28 hari (teratur)
Lama haid : 6-7 hari
Banyaknya : 3-4 softek/hari
Dismenorea : -
HPHT : 6 januari 2013
UK : -
TP : -

G. Riwayat Perkawinan
Nikah : 1x
Lama menikah : 1 tahun
Umur pertama kali nikah : 22 tahun

H. Riwayat KB
Ibu mengatakan setelah menikah ibu tidak menggunakan KB apapun.

2. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
K/U : lemah, wajah pucat
Kesadaran : composmentis
BB sebelum hamil : 60 kg
BB saat ini : 55 kg
TB : 157 cm
LILA : 25 cm
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 100 x/menit (teratur)
RR : 20 x / menit (teratur)
Suhu : 36,50 C (axilla)
a. Inspeksi
Hiperemis tingkat satu pada inspeksi ditemukan keadaan umum lemah, turgor kulit sedikit
menurun, lidah kering, dan mata cekung. Hiperemis tingklat dua ditemukan ibu tampak lebih lemah
dan aptis, turgor kulit lebih menurun, lidah kering dan tampak kotor, aceton dapat tercium dalam
hawa pernafasan, badan kurus dan berat badan munurun, kulit kering dan kadang kadang ada
icterus.
b. Palpasi
Dengan palpasi dapat mengetahui umur kehamilan dengan melihat tinggi fundus uteri. Karena pada
ibu hiperemis gravidarum biasanya terjadi pada umur kehamilan satu sampai empat bulan, dimana
tinggi fundus uteri sekitar setengah simphisis pusat
c. Auskultasi
Untuk memantau sudah terdengar detak jantung janin atau belum dan gerakan anak.
d. Pemeriksaan tanda tanda vital
Pada sekitar hiperemis tingkat satu akan ditemukan nadi meningkat sekitar 100 x/menit, tekanan
darah sistolik menurun, suhu normal.
e. Pengukuran berat badan
Pada ibu hamil dengan masalah hiperemis gravidarum pada umumnya terjadi penurunan BB

3. Analisa Data
Kelompok Data Masalah Kemungkinan Penyebab
1. Ds : Px mengatakan mual Gangguan cairan dan Mual muntah
dan selalu muntah pada pagi hari, elektrolit
Do : - k/u lemah
- wajah pucat
-turgor kulit menurun
-TTV,
TD = 90/60 mm/Hg
N=100x/menit
S= 36,5 C
R= 20

2. Ds : Px mengatakan tidak
nafsu makan Gangguan nutrisi Mual muntah
Do : -k/u lemah
- makanan tidak habis
-muntah
-TTV,
TD=90/60 mm/Hg
N = 100x/menit
S = 36,5 C
R= 20
4. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan cairan
yang tidak adekuat yang ditandai dengan:
Ds : Px mengatakan mual dan selalu muntah pada pagi hari
Do : - k/u lemah
- wajah pucat
-turgor kulit menurun
-TTV : TD = 90/60 mm/Hg
N=100x/menit
S= 36,5 C
R= 20 x/menit
2. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan nausea dan volume yang
menetap yang di tandai dengan :
Ds : Px mengatakan tidak nafsu makan
Do : -k/u lemah
- makanan tidak habis
-muntah
-TTV : TD=90/60 mm/Hg
N = 100x/menit
S = 36,5 C
R= 20 x/mnit

5. Intervensi keperawatan
1. Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan
cairan yang tidak adekuat yang ditandai dengan:
Ds : Px mengatakan mual dan muntah pada pagi hari
Do : - k/u lemah
- wajah pucat
-turgor kulit menurun
-TTV : TD = 90/60 mm/Hg
N =100x/menit
S = 36,5 C
R = 20
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan pada ibu selama 1x 24 jam, mual dan muntah px berkurang
:
Kriteria hasil :
Px mengatakan mual dan muntah berkurang
k/u lemah
wajah pucat
turgor kulit meningkat
TTV : TD = 100/70 mm/Hg
N=100x/menit
S= 36,5C
R= 20x/mnit
2. Pantau dan catat TTV setiap 2 jam atau sesering mungkin sesuai keperluan sampai stabil.Kemudian
pantau dan catat TTV setiap 4 jam
R/ Takikardia, dispnea, atau hipotensi dapat mengindikasikan kekurangan volume cairan atau
ketidakseimbangan elektrolit
3. Ukur asupan dan haluaran setiap 1 sampai 4 jam. Catat dan laporkan perubahan yang signifikan
termasuk urine, feses, muntahan, drainase luka, drainase nasogastrik, drainase slang dada, dan
haluaran yang lain.
R/ Haluaran urine yang rendah dan berat jenis urine yang tinggi mengindikasikan hipovolemia
4. Mengkaji dan mendokumentasi turgor kulit ,kondisi membran mukosa ,tanda-tanda vital dan berat
jenis urine
R/ Pengkajian status cairan dan elektrolit yang akurat menjadi dasar penyusunan rencana dan
evaluasi intervensi
5. Menimbang berat badan setiap hari
R/Upaya memperbaiki keseimbangan elektrolit dan cairan dan dilakukan melalui pemberian terapi
parenteral sampai dalam menoleransi asupan normal
6. Memantau nilai laboratorium dan melaporkan nilai-nilai yang tidak normal
R/ Keseimbangan cairan dan elektrolit harus di koreksi untuk mencegah komplikasi yang berat,
seperti asidosis metabolik dan kematian janin dan ibu
7. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan nausea dan volume
yang menetap yang di tandai dengan :
Ds : Px mengatakan tidak nafsu makan
Do : - k/u lemah
- makanan tidak habis
- muntah
- TTV : TD=90/60 mm/Hg
N = 100x/menit
S = 36,5 C
R= 20 x/mnit
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam,kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi dengan
kriteria hasil :
Px mengatakan nafsu makan meningkat
Do : -k/u lemah
- makanan habis 1 porsi
-muntah berkurang
-TTV : TD=100/70 mm/Hg
N = 100x/menit
S = 36,5 C
R= 20 x/mnit

Intervensi
1. Kaji TTV klien
R/ untuk mengetahui keadaan umum pasien
2. Timbang dan catat berat badan pasien pada jam yang sama setiap hari
R/ Untuk mendapatkan pembacaan yang paling akurat
3. Pantau asupan dan haluaran pasien
R/ Karena berat badan dapat meningkat sebagai akibat dari retensi cair
4. Kaji dan catat bising usus pasien satu kali setiap ergantian tugas jaga
R/ Untuk memantau peningkatan dan penurunann
5. Auskultasi dan catat suara napas pasien setiap 4 jam
R/ Untuk memantau aspirasi
6. Untuk berkonsultasi dalam menyusun rencana pengaturan menu yang memenuhi kebutuhan nutrisi
selama hamil
R/ Nutrisi maternal yang adekuat sangat penting untuk kesehatan ibu Memulai pemberian asupan
oral
7. Mendiskusikan pentungnya nutrisi yang adekuat
R/ Mengatur janji dengan ahli diet dan pertumbuhan serta perkembangan janinnya
8. Memantau berat badan klien
R/ Mengetahui perkembangan janin dan ibu

6. Implementasi

NO Waktu Implementasi TTD


Dx Pelaksanaan
1. 14 03 - 2013 1. memantau dan mencatat TTV setiap 2 jam atau sesering
08.00 mungkin sesuai keperluan sampai stabil. Kemudian pantau
dan catat TTV setiap 4 jam
TTV
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 100 x/ mnit
Suhu : 36,7 C
RR : 21 x/mnit
Mengukur asupan dan haluaran setiap 1 sampai 4 jam.
Catat dan laporkan perubahan yang signifikan termasuk
urine, feses, muntahan, drainase luka, drainase
nasogastrik, drainase slang dada, dan haluaran yang lain.

Mengkaji dan mendokumentasi turgor kulit ,kondisi


membran mukosa ,tanda-tanda vital dan berat jenis urine
Menimbang berat badan setiap hari
Memantau nilai laboratorium dan melaporkan nilai-nilai
yang tidak normal

Mengkaji TTV klien:


TTV
2. TD : 110/80 mmHg
Nadi : 100 x/ mnit
Suhu : 36,7 C
RR : 21 x/mnit

Menimbang dan catat berat badan pasien pada jam yang


sama setiap hari
Memantau asupan dan haluaran pasien
Mengkaji dan catat bising usus pasien satu kali setiap
pergantian tugas jaga
Mengauskultasi dan catat suara napas pasien setiap 4 jam

7. Evaluasi
NO Tanggal Evaluasi
Dx
1. 14 03 2013 S : Px mengatakan mual dan muntah berkurang
09.00 O: k/u lemah
- wajah pucat
- turgor kulit meningkat
- TTV : TD = 100/70 mm/Hg
N=100x/menit
S= 36,5C
R = 20x/mnit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4

S : Px mengatakan nafsu makan meningkat


2. O : - makanan habis 1 porsi
- muntah berkurang
- TTV : TD=100/70 mm/Hg
N = 100x/menit
S = 36,5 C
R= 20 x/mnit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjut kan no 1,2,3,4

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

1. Data Subjektif

Nausea dan vomitus merupakan gejala-gejala utama. Pasien tidak dapat menahan makanan
dan kehilangan berat badan. Beberapa pasien mengeluh air liurnya berlebihan/hipersalivasi.

Riwayat haid: Sebagian besar pasien sadar akan haid yang tidak datang dan mengetahui bahwa
mereka hamil. Tetapi kadang-kadang pasien tidak dapat memberikan informasi yang penting ini,
sehingga mengaburkan diagnosis (Ben-Zion Taber,M.D, 1994).

2. Data Objektif

a. Pemeriksaan fisik

1) Pemeriksaan umum

Kulit dan membrane mukosa sering tampak kering dan turgor menurun. Pasien dapat menjadi
kurus. Vomitus yang iritatif dapat membuat erosi pada bibir dan wajah bagian bawah; lidah tampak
merah, kering dan pecah-pecah. Faring kering dan merah, dan pernapaan berbau busuk dengan bau
seperti buah-buahan yang khas untuk ketoasidosis.

Takikardia dan hipotensi dapat menunjukkan dehidrasi hipovolemia. Pada penyakit yang berat
dan berkepanjangan, aberasi mental, delirium, sakit kepala, stupor dan koma dapat terjadi.

2) Pemeriksaan abdomen

Pemeriksaan ini biasanya normal, meskipun rasa sakit dihepar dapat ditemukan.
3) Pemeriksaan pelvis

Uterus lunak dan membesarkan sesuai dengan umur gestasi.

(Ben-Zion Taber,M.D, 1994)

b. Kebutuhan Dasar Khusus

1) Aktifitas istirahat

Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).

2) Integritas ego

Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya,


kehamilan tak direncanakan.

3) Eliminasi

Perubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih Urinalisis : peningkatan


konsentrasi urine.

4) Makanan/cairan
Mual dan muntah yang berlebihan (4 8 minggu) , nyeri epigastrium, pengurangan berat badan (5
10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor
kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.

5) Pernafasan

Frekuensi pernapasan meningkat.

6) Keamanan

Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma.

7) Seksualitas
Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.

8) Interaksi sosial

Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota keluarga yang
dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.

c. Tes Laboratorium

1) Pemeriksaan darah lengkap dengan apusan darah

Nilai hemoglobin dan hematokrit yang meningkat menunjukkan hemokosentrasi berkaitan


dengan dehidrasi. Anemia mungkin merupakan konsekuensi dari malnutrisi.

2) Urinalisis
Urin biasanya hanya sedikit dan mempunyai kosentrasi tinggi sebagai akibat dehidrasi. Aseton
menunjukkan asidosis starvasi (Ben-Zion Taber,M.D, 1994).

3.2 Diagnosa Keperawatan


Berdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien hiperemesis
gravidarum adalah meliputi :
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual-
muntah.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan secara aktif.
3. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.

3.3 Intervensi Keperawatan


Dx(1) : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,
mual-muntah.
Tujuan : Menyeimbangkan pemenuhan nutrisi klien sesuai dengan kebutuhan. Intervensi
1. Batasi intake oral hingga muntah berhenti.
Rasional : Memelihara keseimbangan cairan elektrolit dan mencegah muntah selanjutnya.
2. Berikan obat antiemetik yang diprogramkan dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 10-20mg/i.v.
Rasional : Mencegah muntah serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.
3. Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan.
Rasional : Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan elektrolit.
4. Catat intake dan output.
Rasional : Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melalui muntah.
5. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering.
Rasional : Dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh
6. Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemak.
Rasional : dapat menstimulus mual dan muntah
7. Anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan teh (panas) hangat sebelum bagun
tidur pada siang hari dan sebelum tidur.
Rasional : Makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsang mual muntah yang
berlebih.
8. Catat intake terapi parenteral, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode tertentu.
Rasional : Untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi.
9. Inspeksi adanya iritasi atau lesi pada mulut.
Rasional : Untuk mengetahui integritas mukosa mulut.
10. Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih mulut sesering
mungkin.
Rasional : Untuk mempertahankan integritas mukosa mulut.
11. Pantau kadar Hemoglobin dan Hemotokrit.
Rasional : Mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial penurunan kapasitas pembawa oksigen
ibu. Klien dengan kadar Hb < 12 mg/dl atau kadar Ht rendah dipertimbangkan anemi pada trimester
I.
12. Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa.
Rasional : Menetapkan data dasar ; dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial
resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat dan Hipertensi karena kehamilan.
13. Ukur pembesaran uterus.
Rasional : Malnutrisi ibu berdampak terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan
komplemen sel otak pada janin, yang mengakibatkan kemunduran perkembangan janin dan
kemungkinan-kemungkinan lebih lanjut.
Dx(2) : Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.
Tujuan : Mengembalikan volume cairan agar normal kembali.
Intervensi
1. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
Rasional : Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar Hormon Chorionik
Gonadotropin (HCG), perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik memperberat
mual/muntah pada trimester I.
2. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis).
Rasional :Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam
mengidentifikasi intervensi.
3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis urine. Timbang BB
klien dan bandingkan dengan standar.
Rasional : Sebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.
4. Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit.
Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.
Rasional : Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.
Dx(3) : Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif, perubahan psikologi kehamilan.
Tujuan : Menurunkan tingkat kecemasan klien.
Intervensi
1. Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjung.
Rasional : Untuk mencegah dan mengurangi kecemasan
2. Kaji tingkat fungsi psikologis klien.
Rasional : Untuk menjaga intergritas psikologis
3. Berikan support psikologis.
Rasional : Untuk menurunkan kecemasan dan membina rasa saling percaya.
4. Berikan penguatan positif.
Rasional : Untuk meringankan pengaruh psikologis akibat kehamilan.
5. Berikan pelayanan kesehatan yang maksimal.
Rasional : Penting untuk meningkatkan kesehatan mental klien
Dx(4) : Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan.
Tujuan : Meningkatkan toleransi aktivitas.
Intervensi
1. Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup.
Rasional : Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus-menerus untuk
meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus.
2. Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.
Rasional : Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk wanita
beresiko.
3. Bantu klien beraktifitas secara bertahap
Rasional : Aktifitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma serta meringankan dalam memenuhi
kebutuhannya.
4. Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasi
Rasional : Tingkat aktifitas mungkin perlu dimodifikasi sesuai indikasi.

3.4 Implementasi
Implementasi yang dilakukan yaitu sesuai dengan intervensi yang direncanakan.

3.5 Evaluasi

a. Pasien tidak lagi menunjukkan bukti penurunan berat badan

b. Pasien terhindar dari kerusakan kulit atau infeksi disekitar pemasangan slang

c. TTV tetap stabil

d. Volume cairan tetap adekuat

e. Pasien mempunyai turgor kulit normal dan membrane mukosa lembap

f. Berat jenis urin tetap di antara 1,005 dan 1,010

g. Pasien mempertahankan keseimbangan cairan ( asupan seimbang dengan haluaran)

h. Pasien menyatakan peningkatan rasa nyaman

i. Membrane mukosa mulut merah muda dan lembap

j. Pasien mempertahankan kekuatan otot dan ROM sendi

k. Pasien melakukan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang dapat ditoleransi

B. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit volume cairan dan elektrolit b/d kehilangan cairan akibat muntah dan intake cairan yang tidak adekuat
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual dan muntah yang menetap
3. Nyeri pada epigastrium b/d muntah berulang
4. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan akibat tidak adekuatnya nutrisi
5. Ketakutan b/d efek hyperemesis pada kesejahteraan janin

C. Intervensi Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan I
Kriteria Hasil:
Keseimbangan cairan kembali ke kondisi normal
Klien tidak muntah lagi
Klien mengkonsumsi makanan dan minuman dalam jumlah adekuat
Intervensi:
a. Kaji status intake dan output cairan
R/ Pengkajian tersebut menjadi dasar rencana askep dan evaluasi intervensi
b. Timbang BB setiap hari
R/ Penurunan BB dapat terjadi karena muntah berlebihan
c. Beri cairan intravena yg terdiri dari glukosa, elektrolit dan vitamin
R/ mencegah kekurangan cairan dan memperbaiki keseimbangan asam basa
d. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi cairan peroral dengan perlahan
R/ Pemberian cairan dan makanan sesuai dengan toleransi klien
2. Diagnosa Keperawatan II
Kriteria Hasil:
Klien mengkonsumsi diet oral yg mengandung gizi adekuat
Klien tidak mengalami mual muntah
Klien mengalami peningkatan BB yang sesuai selama kehamilan
Intervensi:
a. Batasi intake oral selama 24 48 jam
R/ Pembatasan dianjurkan untuk klien agar lambung istirahat
b. Anjurkan klien menghindari makanan berlemak
R/ Dapat menstimulasi mual dan muntah
c. Tingkatkan jumlah makanan secara perlahan sesuai kemampuan pasien
R/ Nutrisi dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan nutrisi dan pertumbuhan janin
d. Anjurkan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan atau setelah muntah
R/ Meningkatkan kenyamanan, mengurangi asam yg mengenai gigi.
e. Pantau TFU dan DJJ
R/ Malnutrisi klien berdampak terhadap pertumbuhan janin dan mengakibatkan kemunduran perkembangan janin
3. Diagnosa Keperawatan III
Kriteria Hasil:
Rasa nyaman terpenuhi
Intervensi:
a. Kaji tingkat nyeri
R/ Mengetahui tingkat nyeri dan menentukan rencana tindakan selanjutnya
b. Atur posisi dengan kepala lebih tinggi selama 30 menit setelah makan
R/ Dapat mengurangi tekanan pada gastrointestinal
c. Alihkan perhatian klien pada hal yang menyenangkan
R/ Dapat melupakan rasa nyeri
d. Anjurkan klien untuk mengonsumsi jahe (dalam bentuk teh jahe) dan permen rasa mint
R/ Untuk mengurangi rasa mual dan muntah pada ibu hamil
e. Kolaborasi dalam pemberian antiemetic dan sedative
R/ Mengurangi muntah dan membuat tenang sehingga mengurangi nyeri
4. Diagnosa Keperawatan IV
Kriteria Hasil:
Klien menunjukan peningkatan kemampuan dalam beraktivitas sesuai kemampuan

Intervensi:
a. Anjurkan klien dalam membatasi dengan istirahat yang cukup
R/ Menghemat energy dan meminimalkan kelelahan uterus
b. Bantu klien beraktivitas secara bertahap jika muntah berkurang
R/ Aktivitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma dan meringankan klien dalam memenuhi kebutuhannya
c. Bantu Klien dalam memenuhi kebersihan diri
R/ Kebersihan diri dapat meningkatkan kenyamanan dan menumbuhkan kondisi sehat serta sejahtera
5. Diagnosa Keperawatan V
Kriteria Hasil:
Klien akan mengungkapkan perasaan dan kekhawatirannya tentang kesejahteraan janin
Intervensi:
a. Perlihatkan sikap menerima rasa takut klien
R/ Sikap menerima rasa takut klien memungkinkan komunikasi terbuka
b. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaaan dan kekhawatirannya
R/ Ditakutkan akan berdampak buruk terhadap kondisi janin
c. Bantu klien dalam mengidentifikasi kekuatan dirinya dan mekanisme koping
R/ Dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan klien mengatasi penyakit dan efek-efeknya
d. Beri klien informasi tentang risiko potensial yang dapat terjadi pada janinnya
R/ Pengetahuan tentang risiko potensial pada janin dapat membantunya menghilangkan rasa takut.
D. Evaluasi Keperawatan
1. Keseimbangan cairan dan elektrolit
2. Frekuensi dan beratnya muntah
3. Intake oral
4. Pengetahuan dan kesanggupan klien untuk mengikuti diet yang telah diprogramkan
5. Tingkat nyeri epigastrium
6. Kemampuan dalam beraktivitas
7. Kebersihan membrane mukosa oral
8. Mekanisme koping dalam penerimaan kehamilan
9. Perasaan dan kekhawatiran terhadap kesejahteraan janin meliputi TFU dan DJJ

Vous aimerez peut-être aussi