Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Invertebrata adalah hewan yang jenisnya tidak memiliki tulang punggung antar ruas-
ruas tulang belakang yang berlainan dengan hewan vertebrata yang memiliki tulang
belakang. Dalam pemmbagiannya, hewan invertebrata dibagi menjadi beberapa
golongan atau phylum Protozoa, Porifera, Coelenterata, Platyhelmintes, Nemathelmintes,
Annelida, Molusca, Arthropoda, dan Echinordemata (Anonim 2008: 1).
Penggolongan hewan hewan terutama didasarkan pada kesamaan-kesamaan
struktur dan fisiologinya. Dalam hubungan ini, ada 4 kriteria yaitu pola simetri tubuh dan
bentuk tubuh, perbedaan perkembangan embrio , dan aspek tertentu yang diianggap
penting sebagai tannda pembeda. Kingdom animallia dibagi menjadi dua sub kingdom,
yaitu (1) Parazoa, yaitu hewan yang belum mempunyai jaringan dan (2) Eumetazoa, yaitu
hewan hewan yang sudah mempunyai jaringan (Anonim 2009: 1).
Dalam menulusuri sejarah evolusi hewan, kita tergoda untuk melihat dalam kisah
ini satu tangan menimbang dan mengarahkan nasib akhirnya menghabiskan manusia
dari cacing pertama. Menurut pandangan terseebut, paru-paru, anggota dan telur
bercangkang berevolusi agar hewan tidak menghunni daratan dan tangan yang dapat
memegang terbentuk agar manusia dapat menggunakan alat (Kimball 1998: 108).
Hewan adalah organisme yang tidak mempunyai klorofil, mampu bergerak atau
setidak-tidaknya mengerakkan tubuh dengan cara mengerutkan serabut-serabut dan
multiseluler. Beberapa organisme tidak memenuhi kriteria, tetapi memperlihatkan
persamaan dengan sifat tersebut , sehingga kita dapat mengenalnya sebagai hewan. Dunia
hewan pada umumnya dibagi menjadi lebih 25 30 phylum yang berbeda. Hewan yang
mempunyai sifat ditas, tetapi tidak mempunnyai tulang belakang yang secara umum
disebutkan diatas tadi yaitu hewan invertebrate. Penggolongan hewan hewan terutama
diidasarkan pada kesamaan kesamaan struktur dan fisiologinya (Masribut 1998: 43).
Semua hewan yang tidak memiliki tulang belakang dikelompokkan dalam
Invertebrata (avertebrata). Hewan invertebrata ada yang tersusun oleh satu sel (uniseluler)
dimana seluruh aktivitas kehidupannnya dilakukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan hewan
invertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiseluler/metazoa) sel-selnya mengalami
deferensiasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya
semakin komplek (Pechenik 2000: 150).
Filum hewan yang tingkat embrio gennya mempunyai 2 (dua) lapis sel yakni lapisan
endoderma dan lapisan ekstoderma adalah jenis phylum Coelenterata atau disebut juga
dengan hewan kantong, hewan dengan 2 lapis kulit atau lapisan tembaga it disebut hewan
diploblastik. Filum hewan yang tingkat embrio gennya tiga lapis yaitu lapisan ekstoderma,,
mesoderma, dan endoderma meliputi hewan hewan yang termasuk kedalam filum
Platyhelmintes atau cacing pipih. Hewan demikian dapat kita sebut dengan nama hewan
triploblastik. Oleh karena cacing pipih ini tidak memiliki rongga tubuh, maka disebut
dengan hewan aselomata (Kimball 1999: 105).
Perkembangan embrio hewan metazoa melalui tahap tahap tertentu. Secara
embriologi, hewan ada yang memiliki dua lapisan kulit, hewan demikian dinamakan
diploblastik. Untuk hewan yang memilki tiga lapisan kulit dalam tubuhnya dinamakan
triploblastik. Struktur tubuh, dan sistem-sistem yang ada pada hewan invertebrata
berbeda-beda, makin tinggi tingkatannya semakin komplek struktur dan system tubuhnya
(Pechenik 2000: 152).
1.2. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui beberapa contoh jenis hewan yang
termasuk kedalam hewan invertebrata dan ciri-ciri bagian dari tubuh hewan invertebrata.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Invertebrata atau avertebrata adalah sebuah istilah yang diungkapkan oleh
Chevalier de Lamark untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Invertebrata mencakup semua hewan kecuali vertebrata (pisces, reptil, amfibi, aves, dan
mammalia). Contoh hewan invertebrata adalah serangga, ubur ubur, hydra, cumi cumi
dann cacing. Invertebrata mencakup 97 persen dari seluruh anggota kingdom animalia
(Kimball 2004: 169).
Lamark membagi invertebrata ke dalam dua kelompok yaitu insecta (serangga) dan
vermes (cacing). Tapi sekarang, invertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih dari 30 sub-
fila mulai dari organism yang simple seperti porifera dan cacing pipih hingga organisme
yang lebih kompleks seperti molusca dan anthropoda. Penelitian lebih lanjut dalam
bidang taksonomi menunjukkan bahwa bannyak hewan invertebrata yang berkerabat
lebih dekat dengan vertebrata dari pada dengan sesame invertebrata (Anonim 2008: 1).
Menurut pengamatan , hewan invertebrata digolongkan menjadi beberapa filum,
yaitu porifera, coelenterate, platyhelmintes, nemathelminthes, annelid, Anthropoda,
molusca dan Echinodermata. Dimana porifera adalah hewan yang berlubang (berpori),
hidup di air tawar, dirawa, dilaut, diair jernih dan tenang. Platyhelmintes merupakan
hewan yang tubuhnya lunak, tidak bercangkang , tubuh simetri bilateral. Nemathelmintes
yang tubuhnya tersusun 3 lapisan (triploblastik), tidak beruas, gilig, pada bagian
depan terdapat mulut, ukuran lebih kecil. Molusca adalah anngota cacing yang
memiliki sedikit seta, sering disebut dengan cacing berambut sedikit (Istamar 2004: 15).
Platyhelmintes (cacing pipih) merupakan filum untuk jenis cacing yang tidak
memiliki punggung dan perut serta tidak berbuku-buku. Tempat hidup cacing ini adalah
dilaut, disungai dan danau atau parasit pada tubuh organisme lain. Nemathelmintes
berasal dari kata nematos yang berarti benang dan nelminthes yang berarti cacing. Jadi
arti sebenarnya dari Nemathelmintes adalah cacing benang kerena bentuknya yang bulat
dan memanjang. Tubuh Nemathelmintes tidak beruas-ruas. Pada bagian depan terdapat
mulut, alat pencernaanny adalah usus dan diakhiri dengan anus. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa alat pencernaannya sempurna (Anonim 2009: 2).
Molusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewamn triploblastik,
bilateral simetri, umummnya memiliki mantel yang dapat mengahsilkan bahan cangkok
berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang
terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput dan bekicot. Namun ada pula molusca
yang tidak memiliki cangkok seperti cumi-cumi sotong, gurita,. Molusca memilki
struktur berottot yang disebut kaki yang bentuk dan fungsinya berbeda untuk setiap
kelasya. Molllusca merupakan filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis,
serta 35 ribu jenis kedalam bentuk fosil. Mollusca hidup dilaut, air tawar, payau dan darat
(Gembong 2004: 89).
Arthropoda merupakan filum yang sangat besar dari seluruh spesies hewan, kira
kira berupa artnropoda. Tubuh bersegmen, alat gerak bersegmen, rangka luar berupa
kutikula. Hidup didarat, air tawar, air laut, pohon-pohon, menempel, pada hewan piaraan.
Arthropoda terdiri dari 4 kelas, yaitu Crustacea, Arachnoidea, Myriapoda, dan Insecta
atau Hexapoda. Pada jenis Insecta terbagi lagi menjadi dua yaitu Apterygota serangga
yang tidak bersayap, tidak bermetamorfosis, kepala, dada, perut tidak jelas perbedaanya,
mulut meenggigit lalu yang kedua yaitu Pterygota serangga bersayap, gterdiri dari
beberapa ordo (Anonim 2007: 1).
Echinodermata merupakan hewan yang memiliki kulit berduri, kulit keras terbuat
dari zat kapur maupun kitin, tubuh simetri radial, memiliki lima lengan, mulut dibawah
dan anus diatas, hidup dilaut dengan air yang jernih dan tidak bergelombang.
Echinodermata terdiri atas 5 kelas yaitu Asteroidea memiliki bentuk seperti bintang,,
organ-organ bercabang kelima lengan, warna hitam, biru kecoklatan. Yang kedua
Ophiuroidea lengan panjang menyerupai ular, sering disebut dengan bintang air laut.
Crinoidea mirip dengan tumbuihan, memiliki 5 lengan yang bercabang, melekat pada
batu. Echinodea tubuh dipenuhi duri yang terbuat dari zat kapur, ada yang pendek dan
ada yang panjang. Holothuroidea tubuh tidak berduri, kulit halus dan lunak, bentuk
tubuh seperti ketimun banyak dijumpai di pantai (Campbell 1999: 156).
Coelenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk hewan
diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ectoderm dan endoderm.
Antara ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat
mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel
penyengat/nematosis). Hidup di air tawar maupun air laut. Tubuhhnya dapat melekat
pada dasar perairan. Coelenterata memiliki dua bentuk , yaitu polip dan medusa. Polip,
hidup soliter (menyendiri) tetapi ada yang berkoloni, tidak dapat bergerak bebas mellekat
pada dasar perairan. Sedangkan Medusa dapat menghasilkan dua macam gamet yaitu
gamet jantan dan gamet betina. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang
bebas didalam air (Prawirahartono 2000: 149).
Trematoda termasuk 3 kelas dari Platyhelminthes yang hidup parasit pada hhewan
dan manusia. Memiliki alat penghisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri
pada tubuh inang. Contoh Fasciola sering disebut dengan cacing hati, Fasciola hepatica
hidup dihati domba, dan Fasciola gigantica hidup dihati sapi. Chlonorchis yaitu cacing
hati yang hidup pada manusia. Banyak terdapat didaerah Cina, Jepang, Vietnam. Cacing
dewasa yang hidup disaluran empedu dan keluar bersama feses (Anonim 2009: 3).
Gastropoda merupakan hewan jenis mollusca yang menggunakan perut, tubuh
memiliki cangkang yang melintir, kepala dibagian depan, pada bagian kepala terdapat
tentakel panjang yang terdapat bintik mata dan tentakel pendek berfungsi untuk indera
pembau dan peraba. Hidup didarat, air tawar, air laut. Bersifat hermafrodit, perkawinan
silanng. Pembuahan terjadi ditubuh betina. Contoh Achatina fulica atau bekicot, Lymnea
atau siput sawah, Melania atau sumpil (Pechenik 2000: 156).
Anthozoa merupakan jenis hewan Coelenterata yang sering dinamakan binatanng
bunga atau anemon laut, tubuh berbentuk polip, hidup diair laut yang jernih. Dapat
menghasilkan kerangka yang keras dari kapur. Kerangka inilah yang merupakan batu/
terumbu karang. Ada juga yang kerangka luarnya dari zat tanduk. Contoh Anemon,
Euplexaura antipathies (akar bahar). Manfaat Coelenterata diantaranya Ubur-ubur dapat
dimakan, anemon laut, mawar laut dapat digunakan sebagai hiasan dalam aquarium.
Dilaut hewan ini membentuk terumbu karang, sebagai tempat berlindungnya ikan dan
tempat wisata (Pratiwi 2006: 145).