Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dalam sebuah industri, struktur organisasi merupakan suatu hal yang penting
dalam menunjang kemajuan industri. Hal ini dikarenakan akan mempengaruhi
kelancaran dalam komunikasi dan mempengaruhi kinerja pabrik.
1
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
1. Direktur Utama
Tugas dari direktur utama :
a. Menjalankan pimpinan tertinggi perusahaan
b. Merencanakan dan menetapkan suatu kebijakan
c. Memberikan bimbingan operasional
d. Mengawasi serta mengkoordinasi tugas-tugas yang dijalankan direktur
teknik dan produksi serta direktur umum dan keuangan
e. Menjalin hubungan yang baik dengan pihak luar
f. Pemegang keputusan terbesar dan tepat demi kepentingan dan
kelangsungan jalannya perusahaan
2. Direktur Teknik dan Produksi
Tugas direktur teknik dan produksi adalah memimpin dan mengkoordinir
jalannya proses produksi berupa bagian operasi, teknik dan pemeliharaan serta
penelitian dan pengembangan.
Direktur teknik dibantu oleh 3 orang kepala bagian yaitu :
a. Kepala bagian operasi
Kepala bagian operasi bertugas untuk mengawasi dan menjalankan tugas
operasi yang berlangsung di pabrik. Kepala bagian operasi membawahi 2
kepala seksi yaitu :
- Kasi transportasi
Tugas kasi transportasi yaitu mengatur transportasi dan pengangkutan
barang dan alat-alat pabrik.
- Kasi proses
Tugas kasi proses yaitu mengatur dan mengawasi langsung proses
produksi.
b. Kepala bagian teknik dan maintenance
Kepala bagian teknik dan pengembangan bertugas untuk menjalankan
tugas keteknikan pabrik baik pemeliharaan maupun perbaikan alat yang
digunakan. Kepala bagian teknik dan maintenance terdiri dari 2 kepala
seksi yaitu :
2
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
- Kasi teknik
Tugas kasi teknik yaitu bertanggung jawab atas kegiatan teknik dan
penyediaan alat instrumentasi.
- Kasi maintenance & bengkel
Tugas kasi maintenance & bengkel yaitu bertanggung jawab atas
kegiatan peralatan dan penggantian alat-alat di bengkel serta fasilitas
pendukungnya.
c. Kepala bagian penelitian dan pengembangan
Kepala bagian penelitian dan pengembangan bertugas untuk menjalankan
kegiatan yang berhubungan dengan utilitas yaitu berupa pengendalian
mutu, perencanaan dan pengembangan produk sehingga terciptanya
efisiensi proses yang baik. Kepala bagian penelitian dan pengembangan
terdiri dari 2 kepala seksi yaitu :
- Kasi utilitas
Tugas kasi utilitas yaitu bertanggung jawab terhadap penyediaan air,
steam, dan bahan bakar.
- Kasi perencanaan produk dan laboratorium
Tugas kasi perencanaan produk dan laboratorium yaitu berhubungan
dengan proses produksi dan seluruh yang berhubungan dengan
laboratorium untuk proses secara keseluruhan.
3. Direktur Umum dan Keuangan
Direktur umum dan keuangan bertugas untuk memikirkan dan
merumuskan kebijakan perusahaan dalam bidang umum, keuangan, dan
pemasaran.
Direktur umum dan keuangan dibantu oleh 3 orang kepala bagian yaitu :
a. Kepala bidang pemasaran
Kepala bidang pemasaran bertugas mengelola penjualan dan pemasaran
dari produk yang dihasilkan serta mengawasi kegiatan digudang dan
beserta perlengkapannya. Kepala bidang pemasaran terdiri dari 2 kepala
seksi yaitu :
3
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
4
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
- Kasi keuangan
Tugas kasi keuangan yaitu bertanggung jawab atas keuangan perusahaan
dan bertugas membembuat laporan kepada kepala bagian keuangan.
- Kasi administrasi
Tugas kasi administrasi yaitu bertanggung jawab atas administrasi
keuangan pabrik.
4. Staff
Staff bertugas memberikan bantuan, ide-ide, data dan nformasi dan
pelayanan kepada pimpinan sehingga menjadi bahan pertimbangan dalam
memutuskan keputusan dan kebijakan. Garis wewenang berada ditangan pimpinan
dan staff hanya memiliki wewenang sebagai staff saja. Digunakan ataupun tidak
ide-ide dari staff merupakan wewenang dan keputusan dari pimpinan.
5. Sekretaris
Sekretaris bertugas untuk mengurusi urusan surat menyurat dan kearsipan
serta membantu direktur menangani administrasi perusahaan.
5
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
kantor dilakukan 2 shift dalam sehari dengan masing-masing 12 jam untuk 1 shift.
Jadwal kegiatan kerja karyawan shift baik operating labor maupun pengamanan
pabrik dan kebersihan kantor diperlihatkan pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2.
Tabel 1.1 Jadwal Kerja Karyawan Shift dalam Kegiatan Produksi
6
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
Keterangan : P : Pagi(Shift I)
M : Malam (Shift II)
L : Libur (Shift III)
7
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
8
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
Kedokteran/Teknik
Kimia/Mesin/Elektro (D3)
8. Dokter 5 Kedokeran Umum (S1)
9. Perawat 10 Sarjana/Keperawatan (D3)
10. Karyawan Pemasaran 6 D3 Manajemen/Ekonomi
11. Karyawan Administrasi/Kas 5 D3 Manajemen/Ekonomi
12. Karyawan Personalia 5 Sarjana/D3 Komunikasi
13. Karyawan Humas 5 Sarjana/D3 Komunikasi/HI
14. Karyawan Labor 4 Sarjana dan Diploma Kimia
15. Kepala Keamanan 2 D3/SMA/sederajat
16. Supir 10 SMU/sederajat
17. Petugas Kebersihan 20 SMU/Sederajat
Jumlah Karyawan 98
9
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
2. Fasilitas Asuransi
Asuransi yang diberikan berupa program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial) diberikan untuk memberikan jaminan sosial pada karyawan terhadap hal-
hal yang tidak diinginkan.
3. Fasilitas Transportasi
Perusahaan memberikan kendaraan ataupun supir untuk kegiatan operasional
bagi beberapa karyawan.
4. Peralatan Safety
Untuk menjaga keselamatan kerja karyawan di pabrik, diberikan peralatan
safety shoes, safety helmet, masker dan alat safety lainnya.
5. Fasilitas Cuti
Perusahaan memberikan kesempatan karyawan berisitirahat sesuai waktu yang
ditetapkan jika tidak memungkinkan untuk bekerja sesuai surat keterangan dokter.
Selain itu cuti berupa cuti tahunan yang diberikan kepada seluruh karyawan
selama 14 hari kerja dalam 1 tahun.
10
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
11
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
jalan yang ada di areal pabrik dibuat cukup lebar dengan penataan jalan yang
rapi dan arah yang teratur bagi kemudahan transportasi.
3. Pertimbangan Keamanan
Tata letak alat yang teratur menciptakan suasana kerja aman dan nyaman.
Jika terjadi kecelakaan kerja atau kebakaran akan memungkinkan
penanganan yang cepat.
2.2.3 Elevasi Alat
Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan
keuntungan ekonomis yang besar serta menunjang kelancaran dan keamanan
produksi. Guna mendukung hal tersebut perlu diperhatikan elevasi pipa, dimana
untuk pipa yang ditempatkan diatas tanah perlu dipasang pada ketinggian tiga
meter atau lebih, sedangkan untuk pemipaan pada permukaan tanah diatur
sedemikian rupa agar tidak mengganggu lalu lintas pekerja. Jika tidak ada alasan
khusus bagi suatu alat untuk diletakkan pada elevasi tertentu sebaiknya diletakkan
didasar saja. Alasannya adalah:
1. Biaya konstruksi untuk menaikkan elevasi suatu alat atau membuat pabrik
yang bertingkat jauh lebih besar dibandingkan jika semua peralatan
ditempatkan didasar.
2. Diperlukan perhatian lebih mengenai bahaya adanya kebakaran, ledakan
atau gempa bumi.
2.2.4 Maintenance Alat
Pemasangan dan distribusi yang baik dari bahan-bahan proses dan fasilitas
pendukungnya seperti listrik akan membantu kemudahan kerja dan perawatannya.
Penempatan pesawat proses sedemikian rupa diupayakan agar petugas mudah
untuk mencapainya.
Dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan dalam pengaturan
mengenai tata letak pabrik dan peralatan, maka tata letak pabrik BTX ini meliputi
antara lain :
12
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
1. Storage tank
Fasilitas penyimpanan bahan baku dan produk diletakkan di area tebuka
dan jauh dari lokasi yang mudah terbakar namun dekat dengan area proses
sehingga meningkatkan efisiensi kerja.
2. Area proses
Daerah ini merupakan daerah berlangsungnya proses produksi. Tata letak
peralatan proses diatur sedemikian rupa sehingga tercapai efisiensi proses,
keselamatan dan kenyamanan kerja. Hal ini meliputi penempatan alat yang
sesuai dengan urutan proses, pengelompokan alat untuk memudahkan
pengawasan, pengaturan alat sehingga dapat memudahkan pemeriksaan,
perawatan dan lalu lintas.
3. Utilitas
Daerah ini merupakan lokasi dari alat-alat penunjang seperti generator
listrik dan sarana penunjang pengolahan air. Daerah utilitas diletakkan di
bagian belakang pabrik agar dekat dengan aliran sungai.
4. Perkantoran
Perkantoran merupakan daerah pusat kegiatan administrasi pabrik baik
urusan dengan pihak luar maupun urusan dengan pihak dalam.
5. Area perluasan
Penyediaan area untuk perluasan pabrik baik berupa penambahan unit atau
peningkatan kapasitas produksi dimasa yang akan datang direncanakan
dengan baik.
6. Fasilitas Umum
Fasilitas umum yang disediakan terdiri dari area parkir, mushalla, kantin,
klinik, sarana olahraga dan mess karyawan. Penempatan fasilitas umum ini
di letakkan sedemikian rupa agar seluruh karyawan dapat
memanfaatkannya. Fasilitas pabrik tidak hanya yang berkaitan dengan
alat-alat proses tapi juga daerah-daerah pelayanan seperti poliklinik,
tempat penerimaan dan pengiriman barang, gudang dan sebagainya.
13
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
Susunan tata letak (layout) pabrik BTX dapat dilihat pada Lampiran L1.
Sedangkan susunan tata letak (layout) peralatan pabrik BTX dapat dilihat
pada Lampiran L2.
14
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
15
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
pada kapasitas yang sama pada tahun yang berbeda, dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut:
IP
CP = CO (Peters et al, 2003)
IO
Perkiraan harga untuk alat dengan kapasitas berbeda pada tahun yang
berbeda pula, dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
n
I Vp
CP CO P (Peters et al, 2003)
IO Vo
dengan:
Cp = Harga alat pada kapasitas yang ditentukan;
Co = Harga alat pada kapasitas tertentu, pada tahun sebelumnya;
IP = Indeks harga pada tahun yang ditentukan;
Io = Indeks harga pada tahun sebelumnya;
Vp = Kapasitas alat yang akan ditentukan;
Vo = Kapasitas alat yang ada pada tahun sebelumnya;
n = Faktor kapasitas alat (atau dapat menggunakan faktor n = 0,6).
Purchased Equipment Instalation
Merupakan biaya pemasangan alat yang telah dibeli termasuk
pengecatan alat tersebut. Penentuan harga instalasi dan pengecatan alat
ini dapat ditentukan berdasarkan total harga pembelian alat, yaitu 6-
14% dari total biaya fixed capital investment (Peters et al, 2003)
Instrumentation and Control (Installed)
Instrumentasi dan kontrol menjadi faktor penting untuk mengendalikan
proses produksi agar berjalan lancar. Harga yang dibutuhkan untuk
pembelian alat instrumentasi dan kontrol serta pemasangannya yaitu
sebesar 2-12% dari total biaya fixed capital investment (Peters et al,
2003)
Piping (Installed)
Sistem perpipaan merupakan jalur transportasi bahan dan produk dari
unit satu ke unit lainnya. Secara estimasi, harga pipa dan
16
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
17
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
18
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
19
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
antara selisih pendapatan dan biaya produksi setelah dikenai pajak dengan total
modal investasi. Sedangkan waktu pengembalian modal adalah perbandingan
antara modal tetap dengan jumlah modal tetap pertahun dan laba bersih.
3.3.2. Metode Time Value Of Money
Motode time value of money (nilai waktu uang) adalah perkiraan nilai uang
yang telah diinvestasikan, akan bertambah seiring dengan umur pabrik. Perkiraan
ditampilkan dalam bentuk cash flow. Metode ini terdiri dari netpresent worth dan
discounted cash flow rate of return. Net present worth merupakan selisih total
kekayaan dari total cash flow dan total modal investasi. Discounted cash flow rate
of return merupakan laju pengembalian modal pada keadaan total investasi dan
net present worth (net present value)
3.3.3. Break Event Point
Titik impas pendapatan dan biaya produksi yang diperoleh dari kapasitas
produksi. Nilai ini menunjukkan keuntungan pabrik akan dicapai setelah kapasitas
produksi diatas persentase ini.
3.4.4 Analisa Sensitifitas
Analisa sensitifitas dilakukan untuk mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi. Faktor-faktor tersebut adalah
perubahan harga bahan baku, dan perubahan harga jual produk. Aspek ekonomi
yang akan ditinjau adalah perubahan IRR dan NPV terhadap perubahan kedua
faktor tersebut. Dalam Prarancangan pabrik ini, faktor yang dianalisa antara lain
perubahan harga bahan baku, perubahan harga produk, perubahan total investasi,
dan perubahan kapasitas.
20
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta
Daftar Pustaka
21