Vous êtes sur la page 1sur 21

Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

Bab 1. Struktur Organisasi Pabrik

Dalam sebuah industri, struktur organisasi merupakan suatu hal yang penting
dalam menunjang kemajuan industri. Hal ini dikarenakan akan mempengaruhi
kelancaran dalam komunikasi dan mempengaruhi kinerja pabrik.

1.1 Struktur Organisasi


Sistem yang digunakan pada struktur organisasi pabrik BTX ini adalah
sistem lini dan staff. Pada sistem ini, garis kekuasaan lebih sederhana dan praktis.
Struktur organisasi lini adalah orang-orang yang melaksanakan tugas pokok
organisasi untuk mencapai tujuan, dan wewenang serta kebijakan atasan
dilimpahkan pada satuan organisasi dibawahnya menurut garis vertikal. Orang-
orang yang bekerja menjalankan tugas sesuai keahlian yang dimiliki dalam hal ini
berfungsi memberikan saran kepada unit operasional disebut dengan staff. Sistem
lini dan staff ini biasanya digunakan untuk pabrik yang memiliki kapasitas
produksi yang besar.
Struktur organisasi bermanfaat untuk :
1. Tanggung jawab dan wewenang atas tugas lebih jelas dan tepat
2. Penyusunan langkah kerja dan prosedur kerja lebih terarah
Direktur utama dipegang oleh pemilik saham terbesar. Pelaksana tugas harian
dalam menjalankan seluruh kegiatan operasional pabrik dilakukan oleh dewan
direksi yang terdiri dari seorang direktur utama sebagai pemegang kendali
terbesar dibantu dengan direktur teknik dan produksi serta direktur umum dan
keuangan. Direktur-direktur ini akan membawahi beberapa kepala bagian, seperti
direktur teknik dan produksi akan membawahi kepala bagian operasi, teknik &
maintenance, dan litbang. Sedangkan direktur umum dan keuangan akan
membawahi kabag (kepala bagian) pemasaran, umum, dan keuangan. Masing-
masing kepala bagian akan membawahi kepala seksi dan masing-masing kepala
seksi akan membawahi serta mengawasi para karyawan pabrik. Untuk struktur
oranisasi pabrik ini dapat dilihat pada lampiran A.

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

1
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

1. Direktur Utama
Tugas dari direktur utama :
a. Menjalankan pimpinan tertinggi perusahaan
b. Merencanakan dan menetapkan suatu kebijakan
c. Memberikan bimbingan operasional
d. Mengawasi serta mengkoordinasi tugas-tugas yang dijalankan direktur
teknik dan produksi serta direktur umum dan keuangan
e. Menjalin hubungan yang baik dengan pihak luar
f. Pemegang keputusan terbesar dan tepat demi kepentingan dan
kelangsungan jalannya perusahaan
2. Direktur Teknik dan Produksi
Tugas direktur teknik dan produksi adalah memimpin dan mengkoordinir
jalannya proses produksi berupa bagian operasi, teknik dan pemeliharaan serta
penelitian dan pengembangan.
Direktur teknik dibantu oleh 3 orang kepala bagian yaitu :
a. Kepala bagian operasi
Kepala bagian operasi bertugas untuk mengawasi dan menjalankan tugas
operasi yang berlangsung di pabrik. Kepala bagian operasi membawahi 2
kepala seksi yaitu :
- Kasi transportasi
Tugas kasi transportasi yaitu mengatur transportasi dan pengangkutan
barang dan alat-alat pabrik.
- Kasi proses
Tugas kasi proses yaitu mengatur dan mengawasi langsung proses
produksi.
b. Kepala bagian teknik dan maintenance
Kepala bagian teknik dan pengembangan bertugas untuk menjalankan
tugas keteknikan pabrik baik pemeliharaan maupun perbaikan alat yang
digunakan. Kepala bagian teknik dan maintenance terdiri dari 2 kepala
seksi yaitu :

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

2
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

- Kasi teknik
Tugas kasi teknik yaitu bertanggung jawab atas kegiatan teknik dan
penyediaan alat instrumentasi.
- Kasi maintenance & bengkel
Tugas kasi maintenance & bengkel yaitu bertanggung jawab atas
kegiatan peralatan dan penggantian alat-alat di bengkel serta fasilitas
pendukungnya.
c. Kepala bagian penelitian dan pengembangan
Kepala bagian penelitian dan pengembangan bertugas untuk menjalankan
kegiatan yang berhubungan dengan utilitas yaitu berupa pengendalian
mutu, perencanaan dan pengembangan produk sehingga terciptanya
efisiensi proses yang baik. Kepala bagian penelitian dan pengembangan
terdiri dari 2 kepala seksi yaitu :
- Kasi utilitas
Tugas kasi utilitas yaitu bertanggung jawab terhadap penyediaan air,
steam, dan bahan bakar.
- Kasi perencanaan produk dan laboratorium
Tugas kasi perencanaan produk dan laboratorium yaitu berhubungan
dengan proses produksi dan seluruh yang berhubungan dengan
laboratorium untuk proses secara keseluruhan.
3. Direktur Umum dan Keuangan
Direktur umum dan keuangan bertugas untuk memikirkan dan
merumuskan kebijakan perusahaan dalam bidang umum, keuangan, dan
pemasaran.
Direktur umum dan keuangan dibantu oleh 3 orang kepala bagian yaitu :
a. Kepala bidang pemasaran
Kepala bidang pemasaran bertugas mengelola penjualan dan pemasaran
dari produk yang dihasilkan serta mengawasi kegiatan digudang dan
beserta perlengkapannya. Kepala bidang pemasaran terdiri dari 2 kepala
seksi yaitu :

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

3
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

- Kasi penjualan dan pemasaran


Tugas kasi penjualan dan pemasaran yaitu bertanggung jawab atas
pemasaran produk dan pengadaan bahan baku pabrik.
- Kasi gudang dan perlengkapan
Tugas kasi gudang dan perlengkapan yaitu mengawasi pengadaan barang
di gudang dan perlengkapan pabrik.
b. Kepala bidang umum
Kepala bidang umum bertugas untuk mengawasi kegiatan yang
berhubungan dengan kepegawaian dan kesehatan serta mengolala
perusahaan dalam bidang logistik dan perlengkapan dari perusahaan.
Kepala bidang umum terdiri dari 4 kepala seksi yaitu :
- Kasi humas dan keamanan
Tugas kasi humas dan keamanan yaitu menyelenggarakan kegiatan yang
berhubungan dengan relasi perusahaan.
- Kasi kepegawaian dan training
Tugas kasi kepegawaian dan training yaitu mengkoordinir kegiatan yang
berhubungan dengan kepegawaian dan pelaksanaan training.
- Kasi administrasi umum
Tugas kasi administrasi umum yaitu mengkoordinir administrasi pabrik,
dan tata usaha serta personalia.
- Kasi kesehatan
Tugas kasi kesehatan yaitu bertanggung jawab atas masalah yang
berhubungan dengan kesehatan baik kesehatan karyawan maupun
keluarga karyawan.
c. Kepala bidang keuangan
Kepala bidang keuangan bertugas dalam mengatur dan memiliki kebijakan
mengenai anggaran dan keuangan dari perusahaan serta bertanggung
jawab atas laporan keuangan perusahaan. Kepala bidang keuangan terdiri
dari 2 kasi yaitu :

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

4
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

- Kasi keuangan
Tugas kasi keuangan yaitu bertanggung jawab atas keuangan perusahaan
dan bertugas membembuat laporan kepada kepala bagian keuangan.
- Kasi administrasi
Tugas kasi administrasi yaitu bertanggung jawab atas administrasi
keuangan pabrik.
4. Staff
Staff bertugas memberikan bantuan, ide-ide, data dan nformasi dan
pelayanan kepada pimpinan sehingga menjadi bahan pertimbangan dalam
memutuskan keputusan dan kebijakan. Garis wewenang berada ditangan pimpinan
dan staff hanya memiliki wewenang sebagai staff saja. Digunakan ataupun tidak
ide-ide dari staff merupakan wewenang dan keputusan dari pimpinan.
5. Sekretaris
Sekretaris bertugas untuk mengurusi urusan surat menyurat dan kearsipan
serta membantu direktur menangani administrasi perusahaan.

1.2 Sistem Kerja Karyawan


Pabrik ini direncanakan beroperasi selama 335 hari per tahun dan bekerja
secara kontinyu selama 24 jam per hari sedangkan sisa waktu yang ada selama 1
tahun proses operasi digunakan untuk shut down dan maintenance pabrik,
pemeliharaan serta perbaikan peralatan. Sistem kerja karyawan yang digunakan
pabrik ini adalah sistem shift dan sistem non shift.
1.2.1 Sistem Shift
Sistem shift digunakan oleh karyawan yang menangani proses produksi
serta bagian-bagian tertentu dari pabrik yang mempunyai hubungan dengan
keamanan dan kelancaran proses produksi. Karyawan yang bekerja dalam sistem
shift adalah operator produksi, bagian teknik, bagian gudang dan kemanan pabrik.
Untuk pekerjaan yang membutuhkan waktu 24 jam pengawasan, para
karyawan melakukan shift yaitu bagi operating labor yang berhubungan dengan
kegiatan produksi dilakukan 3 shift dalam sehari dengan masing-masing 8 jam
untuk 1 shift. Sedangkan untuk karyawan pengamanan pabrik dan kebersihan

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

5
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

kantor dilakukan 2 shift dalam sehari dengan masing-masing 12 jam untuk 1 shift.
Jadwal kegiatan kerja karyawan shift baik operating labor maupun pengamanan
pabrik dan kebersihan kantor diperlihatkan pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2.
Tabel 1.1 Jadwal Kerja Karyawan Shift dalam Kegiatan Produksi

Shift Jam Kerja (WIB)


I 07.00 15.00
II 15.00 23.00
III 23.00 07.00

Tabel 1.2 Jadwal Kerja Karyawan Shift Pengamanan


Shift Jam Kerja (WIB)
I 07.00 19.00
II 19.00 07.00

Untuk kegiatan produksi karyawan shift dibagi menjadi 4 regu dimana 3


regu bekerja dan 1 regu istirahat begitu seterusnya sedangkan untuk pengamanan
pabrik dan kebersihan kantor karyawan shift dibagi menjadi 3 regu yang terdiri
dari 2 regu kerja dan 1 regu istirahat. Untuk jadwal kerja dapat dilihat pada Tabel
1.3 dan 1.4.
Tabel 1.3 Jadwal Pergantian Shift Karyawan yang Terlibat dalam Produksi
Hari Ke-
Regu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 P P P L M M M L S S
2 S S L P P P L M M M
3 M L S S S L P P P L
4 L M M M L S S S L P

Keterangan : P : Pagi (Shift I)


S : Siang (Shift II)
M : Malam (Shift III)
L : Libur (Shift IV)

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

6
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

Tabel 1.4 Jadwal Pergantian Shift Karyawan Pengamanan Pabrik dan


Kebersihan
Hari Ke-
Regu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 P P L L M M P P L L
2 M L P M P L M L P M
3 L M M P L P L M M P

Keterangan : P : Pagi(Shift I)
M : Malam (Shift II)
L : Libur (Shift III)

1.2.2 Sistem Non Shift


Karyawan yang bekerja dengan sistem non shift adalah karyawan yang
tidak menangani secara langsung proses produksi yang termasuk karyawan non
shift adalah direktur, sekretaris, staff ahli, kepala bagian, kepala seksi dan
karyawan yang bekerja dikantor. Jumlah hari kerja dengan menggunakan sistem
ini yaitu 6 hari kerja, dengan hari libur pada hari minggu dan hari besar nasional.
Berikut dilampirkan jadwal karyawan non shift.

Tabel 1.5 Jadwal karyawan non-shift


Hari Kegiatan Jam Kerja (WIB)
Senin s/d Kamis Kerja 07.00 12.00
Istirahat 12.00 14.00
Kerja 14.00 17.00
Jumat Kerja 07.00 11.30
Istirahat 11.30 13.30
Kerja 13.30 16.00
Sabtu Kerja 07.00 12.00

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

7
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

1.3 Jumlah Karyawan


Dalam suatu perusahaan dibutuhkan staff dan karyawan. Jumlah karyawan
proses sebanyak 684 orang, berdasarkan perhitungan menggunakan grafik
hubungan kapasitas produksi dan operating labor (Gambar 6-9 Peter et al., 2003)
dan data perhitungan terlampir pada Lampiran B. Berikut data jumlah karyawan
yang dibutuhkan perusahaan :
Tabel 1.6 Perincian Jumlah Karyawan
Karyawan shift
No. Jabatan Jumlah Pendidikan
1 Karyawan Proses 684 S1 dan D3 Teknik/Politeknik
Karyawan
2 6 S1 dan D3 Teknik/Politeknik
Pemeliharaan/bengkel
3 Karyawan Utilitas 5 S1 dan D3 Teknik/Politeknik
4 Karyawan Limbah 6 S1 dan D3 Teknik/Politeknik
5 Karyawan Gudang 6 D3 Teknik/Politeknik
6 Satpam 10 SMA/Sederajat
7 Office Boy 6 SMA/Sederajat
8 Petugas Kebersihan 7 SLTP/Sederajat
Jumlah Karyawan 730

Karyawan non shift


No. Jabatan Jumlah Pendidikan
1. Direktur Utama 1 Teknik Kimia (S1)
2. Direktur Teknik dan Produksi 1 Teknik Kimia/Industri (S1)
3. Direktur Umum dan Keuangan 1 Teknik Kimia/Ekonomi (S1)
4. Sekretaris 3 Ekonomi (S1)
Teknik Kimia/Mesin (S1)
5. Staf Ahli 1
dengan pengalamn 5 tahun
6. Kepala Bagian 6 Teknik / Ekonomi
7. Kepala Seksi 14 Ekonomi/Komunikasi/

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

8
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

Kedokteran/Teknik
Kimia/Mesin/Elektro (D3)
8. Dokter 5 Kedokeran Umum (S1)
9. Perawat 10 Sarjana/Keperawatan (D3)
10. Karyawan Pemasaran 6 D3 Manajemen/Ekonomi
11. Karyawan Administrasi/Kas 5 D3 Manajemen/Ekonomi
12. Karyawan Personalia 5 Sarjana/D3 Komunikasi
13. Karyawan Humas 5 Sarjana/D3 Komunikasi/HI
14. Karyawan Labor 4 Sarjana dan Diploma Kimia
15. Kepala Keamanan 2 D3/SMA/sederajat
16. Supir 10 SMU/sederajat
17. Petugas Kebersihan 20 SMU/Sederajat
Jumlah Karyawan 98

1.4 Sistem Penggajian Karyawan


Sistem penggajian karyawan disesuaikan dengan struktur organisasi
sepertiyang terlampir pada Lampiran F yaitu Tabel F.1 dan Tabel F.2. Gaji berupa
gaji pokok ditambahkan dengan tunjangan jabatan.

1.5 Kesejahteraan Karyawan


Kesejahteraan karyawan dan keluarganya dibutuhkan untuk mencapai
hasil kerja yang maksimal. Beberapa fasilitas penunjang kesejahteraan karyawan
yaitu :
1. Fasilitas kesehatan
Kesehatan merupakan hal yang penting, sehingga suatu perusahaan diperlukan
membangun klinik yang berada di area pabrik. Klinik ini berfungsi sebagai temat
pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan pabrik terhadap karyawan selama jam
kerja. Sedangkan untuk kecelakaan berat ketika sedang bekerja ataupun keluarga
korban yang mengalami sakit, perusahan menunjuk dokter umum untuk
menanganinya dan bekerja sama dengan beberapa rumah sakit.

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

9
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

2. Fasilitas Asuransi
Asuransi yang diberikan berupa program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial) diberikan untuk memberikan jaminan sosial pada karyawan terhadap hal-
hal yang tidak diinginkan.
3. Fasilitas Transportasi
Perusahaan memberikan kendaraan ataupun supir untuk kegiatan operasional
bagi beberapa karyawan.
4. Peralatan Safety
Untuk menjaga keselamatan kerja karyawan di pabrik, diberikan peralatan
safety shoes, safety helmet, masker dan alat safety lainnya.
5. Fasilitas Cuti
Perusahaan memberikan kesempatan karyawan berisitirahat sesuai waktu yang
ditetapkan jika tidak memungkinkan untuk bekerja sesuai surat keterangan dokter.
Selain itu cuti berupa cuti tahunan yang diberikan kepada seluruh karyawan
selama 14 hari kerja dalam 1 tahun.

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

10
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

Bab 2. Tata Letak Pabrik dan Peralatan

2.1. Tata Letak Pabrik


Tata letak pabrik merupakan suatu perencanaan dan pengintegrasian aliran
dari komponen-komponen produksi suatu pabrik, sehingga diperoleh suatu
hubungan yang efisien dan efektif antara operator, peralatan dan gerakan material
dari bahan baku menjadi produk.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk merencanakan tata letak pabrik
dan tata letak alat adalah:
2.2.1 Jarak Antar Alat
Dalam perancangan, jarak antar alat merupakan hal yang perlu
diperhatikan. Tata letak pabrik yang tepat dapat dicirikan oleh jarak optimum
antar mesin atau alat-alat proses, yang dapat memberikan keleluasaan yang
diperlukan bagi pekerja. Dengan penentuan jarak antar alat yang tepat maka
penggunaan area pabrik dapat lebih efisien sehingga dari segi ekonomi akan
menguntungkan. Selain itu alasan keamanan juga perlu dipertimbangkan, sebab
apabila terjadi kerusakan yang menimbulkan ledakan atau kebakaran tidak akan
membahayakan proses lainnya pada jarak tersebut.
2.2.2 Penempatan Alat
Faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja pabrik salah satunya adalah
penempatan alat. Adanya pengaturan yang efektif terhadapat alat alat produksi
tentunya akan mempengaruhi kinerja proses produksi.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tata letak peralatan :
1. Pertimbangan ekonomis
Penyusunan alat dilakukan secara berurutan menurut prosesnya, sehingga
sistem perpipaan dan penyusunan letak pompa dapat lebih sederhana dan
teratur. Sehingga biaya konstruksi dan operasi dapat diminimalkan.
2. Kemudahan operasi
Penempatan antara alat yang satu dengan alat yang lain harus memberikan
ruang gerak yang memadai untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan alat.
Fasilitas jalan juga memberikan ruang gerak yang sangat penting.Untuk itu

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

11
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

jalan yang ada di areal pabrik dibuat cukup lebar dengan penataan jalan yang
rapi dan arah yang teratur bagi kemudahan transportasi.
3. Pertimbangan Keamanan
Tata letak alat yang teratur menciptakan suasana kerja aman dan nyaman.
Jika terjadi kecelakaan kerja atau kebakaran akan memungkinkan
penanganan yang cepat.
2.2.3 Elevasi Alat
Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan
keuntungan ekonomis yang besar serta menunjang kelancaran dan keamanan
produksi. Guna mendukung hal tersebut perlu diperhatikan elevasi pipa, dimana
untuk pipa yang ditempatkan diatas tanah perlu dipasang pada ketinggian tiga
meter atau lebih, sedangkan untuk pemipaan pada permukaan tanah diatur
sedemikian rupa agar tidak mengganggu lalu lintas pekerja. Jika tidak ada alasan
khusus bagi suatu alat untuk diletakkan pada elevasi tertentu sebaiknya diletakkan
didasar saja. Alasannya adalah:
1. Biaya konstruksi untuk menaikkan elevasi suatu alat atau membuat pabrik
yang bertingkat jauh lebih besar dibandingkan jika semua peralatan
ditempatkan didasar.
2. Diperlukan perhatian lebih mengenai bahaya adanya kebakaran, ledakan
atau gempa bumi.
2.2.4 Maintenance Alat
Pemasangan dan distribusi yang baik dari bahan-bahan proses dan fasilitas
pendukungnya seperti listrik akan membantu kemudahan kerja dan perawatannya.
Penempatan pesawat proses sedemikian rupa diupayakan agar petugas mudah
untuk mencapainya.
Dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan dalam pengaturan
mengenai tata letak pabrik dan peralatan, maka tata letak pabrik BTX ini meliputi
antara lain :

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

12
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

1. Storage tank
Fasilitas penyimpanan bahan baku dan produk diletakkan di area tebuka
dan jauh dari lokasi yang mudah terbakar namun dekat dengan area proses
sehingga meningkatkan efisiensi kerja.
2. Area proses
Daerah ini merupakan daerah berlangsungnya proses produksi. Tata letak
peralatan proses diatur sedemikian rupa sehingga tercapai efisiensi proses,
keselamatan dan kenyamanan kerja. Hal ini meliputi penempatan alat yang
sesuai dengan urutan proses, pengelompokan alat untuk memudahkan
pengawasan, pengaturan alat sehingga dapat memudahkan pemeriksaan,
perawatan dan lalu lintas.
3. Utilitas
Daerah ini merupakan lokasi dari alat-alat penunjang seperti generator
listrik dan sarana penunjang pengolahan air. Daerah utilitas diletakkan di
bagian belakang pabrik agar dekat dengan aliran sungai.
4. Perkantoran
Perkantoran merupakan daerah pusat kegiatan administrasi pabrik baik
urusan dengan pihak luar maupun urusan dengan pihak dalam.
5. Area perluasan
Penyediaan area untuk perluasan pabrik baik berupa penambahan unit atau
peningkatan kapasitas produksi dimasa yang akan datang direncanakan
dengan baik.
6. Fasilitas Umum
Fasilitas umum yang disediakan terdiri dari area parkir, mushalla, kantin,
klinik, sarana olahraga dan mess karyawan. Penempatan fasilitas umum ini
di letakkan sedemikian rupa agar seluruh karyawan dapat
memanfaatkannya. Fasilitas pabrik tidak hanya yang berkaitan dengan
alat-alat proses tapi juga daerah-daerah pelayanan seperti poliklinik,
tempat penerimaan dan pengiriman barang, gudang dan sebagainya.

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

13
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

Susunan tata letak (layout) pabrik BTX dapat dilihat pada Lampiran L1.
Sedangkan susunan tata letak (layout) peralatan pabrik BTX dapat dilihat
pada Lampiran L2.

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

14
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

BAB 3. Analisis Kelayakan Ekonomi

Tujuan analisa ekonomi terhadap perancangan suatu pabrik adalah untuk


mengetahui kelayakan pendirian pabrik tersebut. Parameter yang memperlihatkan
kelayakan prarancangan pabrik adalah laju pengembalian modal, waktu
pengembalian modal dan titik impas.

3.1. Modal Investasi


Modal investasi terdiri dari biaya pendirian pabrik (fixed capital
investment) dan biaya pengoperasian pabrik pada jangka waktu tertentu (working
capital investment).
3.1.1. Fixed Capital Investment
Fixed Capital Investment merupakan perkiraan ekonomi pendirian suatu
pabrik hingga pabrik tersebut beroperasi. Biasanya disebut dengan istilah modal
investasi (capital investment). Modal investasi yang dibutuhkan untuk membiayai
pendirian pabrik dapat diperoleh dari beberapa investor, dengan perkiraan 60%
dari modal keseluruhan berasal dari investor, sedangkan 40% merupakan modal
pinjaman dari Bank. Modal investasi secara garis besar terdiri dari :
1. Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment, FCI)
FCI merupakan modal yang digunakan untuk penyediaan fasilitas pabrik. FCI
ini dibagi menjadi dua, yaitu biaya langsung dan biaya tak langsung. Untuk
memperkirakan modal investasi tetap digunakan dan faktor rasio berdasarkan
biaya pengiriman peralatan pada typical percentages of fixed-capital
investment values for direct and indirect cost segments (Tabel. 6.3) (Peters et
al., 2003)
a. Biaya Langsung (Direct Costs), adalah biaya yang terlibat secara langsung
dengan material maupun tenaga kerja. Biaya langsung terdiri dari:
Purchased Equipment (Biaya Pembelian Alat)
Harga peralatan pada tahun pendirian pabrik ditentukan dengan
menggunakan indeks harga, Marshall and Swift installed-equipment
indexes (Tabel 6.2) (Peters et al, 2003). Penentuan harga peralatan

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

15
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

pada kapasitas yang sama pada tahun yang berbeda, dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut:
IP
CP = CO (Peters et al, 2003)
IO
Perkiraan harga untuk alat dengan kapasitas berbeda pada tahun yang
berbeda pula, dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
n
I Vp
CP CO P (Peters et al, 2003)
IO Vo
dengan:
Cp = Harga alat pada kapasitas yang ditentukan;
Co = Harga alat pada kapasitas tertentu, pada tahun sebelumnya;
IP = Indeks harga pada tahun yang ditentukan;
Io = Indeks harga pada tahun sebelumnya;
Vp = Kapasitas alat yang akan ditentukan;
Vo = Kapasitas alat yang ada pada tahun sebelumnya;
n = Faktor kapasitas alat (atau dapat menggunakan faktor n = 0,6).
Purchased Equipment Instalation
Merupakan biaya pemasangan alat yang telah dibeli termasuk
pengecatan alat tersebut. Penentuan harga instalasi dan pengecatan alat
ini dapat ditentukan berdasarkan total harga pembelian alat, yaitu 6-
14% dari total biaya fixed capital investment (Peters et al, 2003)
Instrumentation and Control (Installed)
Instrumentasi dan kontrol menjadi faktor penting untuk mengendalikan
proses produksi agar berjalan lancar. Harga yang dibutuhkan untuk
pembelian alat instrumentasi dan kontrol serta pemasangannya yaitu
sebesar 2-12% dari total biaya fixed capital investment (Peters et al,
2003)
Piping (Installed)
Sistem perpipaan merupakan jalur transportasi bahan dan produk dari
unit satu ke unit lainnya. Secara estimasi, harga pipa dan

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

16
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

pemasangannya dapat diperkirakan sekitar 4-17% dari biaya dari total


biaya fixed capital investment (Peters et al, 2003)
Electrical System (Installed)
Listrik merupakan salah satu utilitas untuk berlangsungnya suatu
proses produksi. Harga yang dibutuhkan dapat diprediksi dari biaya
total pembelian alat, yaitu berkisar 2-10% dari dari total biaya fixed
capital investment (Peters et al, 2003).
Building (Including Service).
Biaya bangunan termasuk service terdiri dari biaya material dan tenaga
kerja yang tercakup dalam seluruh biaya pendirian bangunan. Pada
prarancangan pabrik ini, biaya bangunan diperkirakan dari biaya total
pembelian alat, yaitu sekitar 2-18% dari total biaya fixed capital
investment (Peters et al, 2003).
Yard improvement
Adapun yang termasuk ke dalam biaya perluasan lahan adalah
pemagaran, grading, jalan, trotoar, rel kereta api, taman, dan lain-lain.
Biaya untuk yard improvement untuk suatu pabrik kimia berkisar atau
ekuivalen dengan 2-5% dari Fixed Capital Investment (Peters et al,
2003).
Service Fasilities (Installed)
Utilitas untuk mensuplai steam, air, listrik, udara, dan bahan bakar
termasuk ke dalam biaya service facilities. Biaya total untuk service
facilities diperkirakan 8-30% dari total biaya fixed capital investment
(Peters et al, 2003).
Land
Harga untuk pertanahan diperkirakan 1-2% dari total biaya fixed
capital investment (Peters et al, 2003).
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Costs), merupakan kebalikan dari biaya
langsung, yaitu biaya yang tidak terlibat secara langsung dengan material
maupun tenaga kerja, yang termasuk kedalam biaya tak langsung ini
adalah:
Kelompok IV Semester Genap 2017
Made By Checked By Approved
5. MARINA

17
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

Engineering and Supervision


Biaya untuk desain konstruksidan engineering, termasukpendesainan
berbasis computer, purchasing, pelaporan, construction and cost
engineering, travel, komunikasi dan lain-lain termasuk ke dalam biaya
engineering and supervision. Harga yang dibutuhkan untuk bagian ini
diperkirakan 4-20% dari direct cost, range yang diambil dari Tabel 6-3
(Peters et al, 2003).
Legal Expenses (Biaya Perizinan)
Yang termasuk ke dalam bagian ini adalah biaya untuk segala
pelegalan yang dibutuhkan oleh industri, seperti perizinan pembelian
lahan, alat dan bangunan. Biaya yang dibutuhkan untuk legalitas ini
diperkirakan sekitar 1-3% dari fixed capital investment, range yang
diambil dari Tabel 6-3 (Peters et al, 2003).
Contruction Expenses
Biaya tak lagsung lainnya adalah biaya konstruksi/lahan, termasuk
operasi dan konstruksi yang bersifat temporer, alat-alat konstruksi dan
rental, pajak, asuransi dan lain-lain. Biaya kontruksi ini sekitar 4-17%
dari fixed capital investment, range yang diambil dari Tabel 6-3 (Peters
et al, 2003).
Contingencies
Merupakan biaya tak terduga yang tidak terdapat pada poin-poin biaya
yang telah dipaparkan sebelumnya. Hal ini perlu diperhitungkan
karena setiap perencanaan tidak ada yang sempurna. Apabila terdapat
suatu kekurangan, maka biaya ini dapat digunakan sebagai alternatif
biaya. Adapun besar dari biaya ini adalah sekitar 5-15% (biasa
digunakan 8%) dari Fixed Capital Investment, range yang diambil dari
Tabel 6-3 (Peters et al, 2003).
Contractor Fee
Contractor Fee berbeda-beda tergantung pada situasi. Tapi besarnya
dapat diperkirakan sekitar 2-6% dari Fixed Capital Investment dari
Tabel 6-3 (Peters et al, 2003).
Kelompok IV Semester Genap 2017
Made By Checked By Approved
5. MARINA

18
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

2. Modal Kerja (Working Capital Investment, WCI)


WCI adalah jumlah biaya yang harus dikeluarkan setelah pabrik berdiri dan
mulai beroperasi, seperti listrik, gaji karyawan, dana sosial dan sebagainya. Pada
industri kimia perhitungan WCI yaitu 10-20 % dari total capital investment.
Besarnya WCI pada pabrik ini adalah 20% dari Total Capital Investment (TCI)
dari Tabel 6-17 (Peters et al, 2003). Untuk memperoleh Total Capital Investment
dengan menjumlahkan Fixed Capital Investment dan Working Capital Investment.

3.1.2. Manufacturing Cost Estimation


Biaya produksi yang diperkirakan dan biaya-biaya umum lainnya (General
expenses). Manufacturing cost terdiri dari biaya produksi langsung (biaya
variabel), biaya pengeluaran tetap dan plantoverhead cost.Sedangkan general
expenses terdiri dari biaya keperluan administrasi, distribusi dan penjualan, serta
penelitian dan pengembangan. Persentase biaya dari masing-masing faktor
mengikuti pendekatan dari Peter & Timmerhaus (2003).

3.2. Pendapatan dan Keuntungan ( Laba )


Pendapatan diperoleh dari hasil penjualan produk. Sedangkan laba
diperoleh dari selisih hasil penjualan produk, biaya produksi, depresiasi dan
pengembalian pinjaman. Pajak pengahasilan 40% setelah laba tersebut dikenai
pajak penghasilan maka akan diperoleh laba bersih.

3.3. Evaluasi Keuntungan Pabrik


Analisa keuntungan dihitung dengan dua metode, yaitu metode yang tidak
mempertimbangkan nlai uang dan metode yang memprtimbangkan nilai uang.
Metode yang tidak mempertimbangkan nilau uang yang meliputi return on
investment uang meliputi discounted cash flow (IRR). Perhitungan penting lainnya
dalam analisa keuntungan yaitu break event point(BEP) dan shut down point.

3.3.1 Metode No Time Value of Money


` Metode ini merupakan metode yang tidak mempertimbangkan lamanya
umur pabrik untuk modal yang diinvestasikan. Motode berupa perkiraan laju
pengembaian modal (return on investment, ROI) dan waktu pengembalian modal
(payback period, PBP). Laju pengembalian modal merupakan perbandingan
Kelompok IV Semester Genap 2017
Made By Checked By Approved
5. MARINA

19
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

antara selisih pendapatan dan biaya produksi setelah dikenai pajak dengan total
modal investasi. Sedangkan waktu pengembalian modal adalah perbandingan
antara modal tetap dengan jumlah modal tetap pertahun dan laba bersih.
3.3.2. Metode Time Value Of Money
Motode time value of money (nilai waktu uang) adalah perkiraan nilai uang
yang telah diinvestasikan, akan bertambah seiring dengan umur pabrik. Perkiraan
ditampilkan dalam bentuk cash flow. Metode ini terdiri dari netpresent worth dan
discounted cash flow rate of return. Net present worth merupakan selisih total
kekayaan dari total cash flow dan total modal investasi. Discounted cash flow rate
of return merupakan laju pengembalian modal pada keadaan total investasi dan
net present worth (net present value)
3.3.3. Break Event Point
Titik impas pendapatan dan biaya produksi yang diperoleh dari kapasitas
produksi. Nilai ini menunjukkan keuntungan pabrik akan dicapai setelah kapasitas
produksi diatas persentase ini.
3.4.4 Analisa Sensitifitas
Analisa sensitifitas dilakukan untuk mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi. Faktor-faktor tersebut adalah
perubahan harga bahan baku, dan perubahan harga jual produk. Aspek ekonomi
yang akan ditinjau adalah perubahan IRR dan NPV terhadap perubahan kedua
faktor tersebut. Dalam Prarancangan pabrik ini, faktor yang dianalisa antara lain
perubahan harga bahan baku, perubahan harga produk, perubahan total investasi,
dan perubahan kapasitas.

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

20
Rancangan Pabrik BTX (Benzene, Toluene, dan Xylene) dari Nafta

Daftar Pustaka

http://www.che.com/business_and_economics/economic_indicators (diakses pada


16/05/2017)
Peter, MS., Timmerhause, KD., and West, RE. 2003. Plant Design and
Economics for Chemical Engineers. New York :McGraw Hill Book Co.

Kelompok IV Semester Genap 2017


Made By Checked By Approved
5. MARINA

21

Vous aimerez peut-être aussi