Vous êtes sur la page 1sur 38

LAPORAN KASUS MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN NY.B DENGAN POST SC

DI RUANG KEBIDANAN RSUD HM. RYACUDU KOTABUMI

DISUSUN OLEH

NODI RAHMA DINI

1514471034

TINGKAT 2 REGULER 2

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

PRODI KEPERAWATAN KOTABUMI

TAHUN AKADEMIK 2016/2017

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Konsep Penyakit
I. Pengertian

Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan


melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat
rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009).
Sectio Caesaria ialah tindakan untuk melahirkan janin dengan berat badan
diatas 500 gram melalui sayatan pada dinding uterus yang utuh
(Gulardi & Wiknjosastro, 2006).
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abdormal, yaitu pada segmen
bawaan uterus bawaan uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh
permukaan jalan lahir ( Sarwono Prawiroharjo, 2002: 365 )

II. Etiologi
Penyebab sectio caesarea sebagai berikut:
1. CPD ( Chepalo Pelvik Disproportion )
Chepalo Pelvik Disproportion (CPD) adalah ukuran lingkar panggul ibu
tidak sesuai dengan ukuran lingkar kepala janin yang dapat menyebabkan
ibu tidak dapat melahirkan secara alami. Bentuk panggul yang menunjukkan
kelainan atau panggul patologis juga dapat menyebabkan kesulitan dalam
proses persalinan alami sehingga harus dilakukan tindakan operasi. Keadaan
patologis tersebut menyebabkan bentuk rongga panggul menjadi asimetris
dan ukuran-ukuran bidang panggul menjadi abnormal.

2. PEB (Pre-Eklamsi Berat)


Pre-eklamsi dan eklamsi merupakan kesatuan penyakit yang langsung
disebabkan oleh kehamilan, sebab terjadinya masih belum jelas. Setelah
perdarahan dan infeksi, pre-eklamsi dan eklamsi merupakan penyebab
kematian maternal dan perinatal paling penting dalam ilmu kebidanan.

2
3. KPD (Ketuban Pecah Dini)
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda
persalinan dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu. Sebagian besar
ketuban pecah dini adalah hamil aterm di atas 37 minggu, sedangkan di
bawah 36 minggu.

4. Bayi Kembar
Tidak selamanya bayi kembar dilahirkan secara caesar. Hal ini karena
kelahiran kembar memiliki resiko terjadi komplikasi yang lebih tinggi daripada
kelahiran satu bayi. Selain itu, bayi kembar pun dapat mengalami sungsang
atau salah letak lintang sehingga sulit untuk dilahirkan secara normal.

5. Faktor Hambatan Jalan Lahir


Adanya gangguan pada jalan lahir, misalnya jalan lahir yang tidak
memungkinkan adanya pembukaan, adanya tumor dan kelainan bawaan
pada jalan lahir, tali pusat pendek dan ibu sulit bernafas.

6. Plasenta Previa
Penyebab plasenta previa secara pasti belum diketahui dengan jelas.
Menurut beberapa pendapat para ahli, penyebab plasenta previa yaitu :
1. Menurut Manuaba (1998), plasenta previa merupakan implantasi di
segmen bawah rahim dapat disebabkan oleh endometrium di fundus uteri
belum siap menerima implantasi, endometrium yang tipis sehingga
diperlukan perluasaan plasenta untuk mampu memberikan nutrisi pada
janin, dan vili korealis pada chorion leave yang persisten.
2. Menurut Mansjoer (2001), etiologi plasenta previa belum diketahui pasti
tetapi meningkat pada grademultipara, primigravida tua, bekas section
sesarea, bekas operasi, kelainan janin dan leiomioma uteri

3
III. Patofisiologi

Post SC dengan perdarahan antepartum akibat placenta previa terjadi sejak


kehamilan 20 minggu saat segmen bawah uterus telah terbentuk dan mulai melebar
serta menipis. Umumnya terjadi pada trimester ketiga karena segmen bawah uterus
lebih banyak mengalami perubahan, pelebaran segmen bawah uterus dan
pembukaan serviks menyebabkan sinus uterus robek karena lepasnya placenta dari
dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari placenta. Perdarahan tak
dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk
berkontraksi seperti pada placenta letak normal

Pathway

Tindakan SC

adaptasi post partum anestesi insisi

psikologis fisiologis bedrest penurunan saraf perdarahan luka


simpatis

Payudara kecil risiko infeksi


Hambatan nyeri
mobilitas tempat
tidur kondisi diri
ASI tidak keluar menurun gangguan rasa
nyaman
resiko tinggi ketidakmampuan
Ketidakefektifan cidera miksi
pemberian ASI Gangguan pola tidur

perubahan eliminasi urin

4
IV. Manifestasi klinis

Tanda dan gejala SC:

1. Nyeri pada perut akibat luka operasi.


2. Sulit untuk tidur.
3. Sulit untuk bergerak / beraktivitas.
4. Badannya panas (demam)
5. Terjadi takikardi.
6. Terdapat lingkaran hitam di mata.
7. Terdapat tanda-tanda infeksi.
8. Gelisah

Tanda dan gejala klinis plasenta previa :


Menururt FKUI (2000), tanda dan gejala plasenta previa diantaranya adalah :
1. Pendarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari biasanya dan berulang
2. Darah biasanya berwarna merah segar
3. Terjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktivitas
4. Bagian terdepan janin tinggi (floating), sering dijumpai kelainan letak janin
5. Pendarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak banyak dan tidak
fatal, kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya. Tetapi perdarahan
berikutnya (reccurent bleeding) biasanya lebih banyak.

V. Pemeriksaan Diagnostik
- Pemeriksaan radiologi : menentukan kesempatan dan kelainan
panggul serta kelainan dalam kehamilan
- Pemeriksaan USG : menentukan letak janin
- Pemeriksaan DL : Hb, HCT

VI. Penatalaksanaan Medis

1. Pemberian cairan
Karena 24 jam pertama penderita puasa pasca operasi, maka pemberian
cairan perintavena harus cukup banyak dan mengandung elektrolit agar tidak
terjadi hipotermi, dehidrasi, atau komplikasi pada organ tubuh lainnya. Cairan
yang biasa diberikan biasanya DS 10%, garam fisiologi dan RL secara

5
bergantian dan jumlah tetesan tergantung kebutuhan. Bila kadar Hb rendah
diberikan transfusi darah sesuai kebutuhan.

2. Diet
Pemberian cairan perinfus biasanya dihentikan setelah penderita flatus lalu dimulailah
pemberian minuman dan makanan peroral. Pemberian minuman dengan jumlah yang
sedikit sudah boleh dilakukan pada 6 - 10 jam pasca operasi, berupa air putih
dan air teh.

3. Mobilisasi
Mobilisasi dilakukan secara bertahap meliputi :
Miring kanan dan kiri dapat dimulai sejak 6 - 10 jam setelah operasi
Latihan pernafasan dapat dilakukan penderita sambil tidur telentang
sedini mungkin setelah sadar
Hari kedua post operasi, penderita dapat didudukkan selama 5 menit
dan diminta untuk bernafas dalam lalu menghembuskannya.
Kemudian posisi tidur telentang dapat diubah menjadi posisi setengah
duduk (semifowler)
Selanjutnya selama berturut-turut, hari demi hari, pasien dianjurkan
belajar duduk selama sehari, belajar berjalan, dan kemudian berjalan
sendiri pada hari ke-3 sampai hari ke5 pasca operasi.

4. Kateterisasi
Kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak enak pada
penderita, menghalangi involusi uterus dan menyebabkan perdarahan.
Kateter biasanya terpasang 24 - 48 jam / lebih lama lagi tergantung jenis
operasi dan keadaan penderita.

5. Pemberian obat-obatan
Antibiotik
Cara pemilihan dan pemberian antibiotic sangat berbeda-beda setiap
institusi
Analgetik dan obat untuk memperlancar kerja saluran pencernaan
a. Supositoria = ketopropen sup 2x/24 jam
b. Oral = tramadol tiap 6 jam atau paracetamol

6
c. Injeksi = penitidine 90-75 mg diberikan setiap 6 jam bila perlu

6. Obat-obatan lain
Untuk meningkatkan vitalitas dan keadaan umum penderita dapat
diberikan caboransia seperti neurobian I vit. C

7. Perawatan luka
Kondisi balutan luka dilihat pada 1 hari post operasi, bila basah dan
berdarah harus dibuka dan diganti

8. Perawatan rutin
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan adalah suhu,
tekanan darah, nadi,dan pernafasan.

VII. Komplikasi

Komplikasi yang sering terjadi pada ibu SC adalah :

1. Infeksi puerperial : kenaikan suhu selama beberapa hari dalam masa nifas
dibagi menjadi:
a. Ringan, dengan suhu meningkat dalam beberapa hari
b. Sedang, suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan
perut sedikit kembung
c. Berat, peritonealis, sepsis dan usus paralitik
2. Perdarahan : perdarahan banyak bisa terjadi jika pada saat pembedahan
cabang-cabang arteri uterine ikut terbuka atau karena atonia uteri.
3. Kurang kuatnya parut pada dinding uterus, sehingga pada kehamilan
berikutnya bisa terjadi ruptur uteri.
4. Yang sering terjadi pada ibu bayi : Kematian perinatal

Plasenta previa dapat menyebabkan resiko pada ibu dan janin. Menurut
Manuaba (2001), adapun komplikasi komplikasi yang terjadi yaitu:
a. Komplikasi pada ibu, antara lain: perdarahan tambahan saat operasi
menembus plasenta dengan inersio di depan, infeksi karena anemia,
robekan implantasi plasenta di bagian belakang segmen bawah rahim,
terjadinya ruptura uteri karena susunan jaringan rapuh dan sulit diketahui.

7
b. Komplikasi pada janin, antara lain: prematuritas dengan morbiditas dan
mortalitas tinggi, mudah infeksi karena anemia disertai daya tahan
rendah, asfiksia intrauterine sampai dengan kematian.

1. Adaptasi Fisiologi Post Seksio Caesaria(SC)

a. Adaptasi Fisiologi

Kelahiran sesaria adalah kelahiran janin melalui insisi transabdomen


pada uterus. Yang berasal dari kata Latin Caedo yang berarti memotong baik
direncanakan (dijadwalkan) atau tidak (darurat). Tujuan dasar pelahiran sesaria
ialah memelihara kehidupan atau kesehatan ibu dan janinnya.

1. Sistem reproduksi.

a) Uterus

1. Involusi merupakan proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil


setelah melahirkan, akibatnya otot-otot polos uterus berkontraksi pada waktu 12
jam, tinggi fundus uteri mencapai 1 cm diatas umbilicus. Dalam beberapa hari
mencapai 1 cm diatas umbilicus.Dalam beberapa hari kemudian,
perubahan fundus uteri turun kira-kira 1-2 cm setiap 24 jam.

2. Kontraksi uterus meningkat setelah bayi lahir, terjadi karena hormon oksitosin
yang dilepas oleh kelenjar hipofisis posterior.

3. After Pains rasa nyeri setelah melahirkan lebih nyata ditempat uterus yang
teregang, menyusui dan oksitosin tambahan biasanya meningkatkan nyeri ini
karena keluarnya merangsang kontraksi uterus.

4. Tempat plasenta terjadi pertumbuhan endometrium, regenerasi pada tempat


ini biasanya tidak selesai sampai enam minggu setelah melahirkan.

5. Lokia. Menurut Huliana (2003) lokhea dibagi menjadi tiga jenis sesuai dengan
warnanya sebagai berikut :

(a) Lokia rubra terdiri dari darah, sisa penebalan dinding rahim, dan sisa-sisa
pemahaman plasenta. Lochea rubra berwarna kemerah-merahan dan keluar
sampai hari ke-3 atau ke-4.

8
(b) Lokia serosa mengandung cairan darah, berupa serum dan lekosit. Lochea
serosa berwarna kekuningan dan keluar antara hari ke-5 sampai ke-9.

(c) Lokia alba terdiri dari leukosit, lendir leher rahim (serviks), dan jaringan-
jaringan mati yang lepas dalam proses penyembuhan. Loshea alba berwarna
putih dan keluar selama 2-3 minggu.

b) Serviks

Serviks menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan, 18 jam pasca partum,
serviks memendek dan konsentrasinya menjadi lebih padat dan kembali ke
bentuk semula.

c) Vagina dan Perineum

Estrogen pasca partum yang menurun berperan dalam penipisan mukosa vagina
dan hilangnya rugae vagina yang semula sangat teregang akan kembali secara
bertahap ke ukuran sebelum hamil, 6-8 minggu setelah bayi lahir. Rugae akan
kembali terlihat pada sekitar minggu ke-4, walaupun tidak akan semenonjol pada
wanita nulipara.

d) Payudara

Setelah bayi lahir terjadi penurunan konsentrasi hormone yang menstimulasi


perkembangan payudara estrogen, progesterone, human chorionik,
gonadotropin, prolaktin, dan insulin), oksitosin merangasang refleksi let-dowm
(mengalirkan) menyebabkan ejeksi ASI.

e) Abdomen

Setelah melahirkan dinding perut longgar karena direngang begitu lama,


sehingga otot-otot dinding abdomen memisah, suatu keadaan yang dinamai
diastasis rektus abdominalis. Apabila menetap, efek ini dapat dirasa
mengganggu pada wanita, tetapi seiring perjalanan waktu, efek tersebut menjadi
kurang terlihat dan dalam enam minggu akan pulih kembali.

2) Sistem Endokrin

a) Hormon plasenta kadar estrogen dan progesterone menurun secara signifikan


dan saat terendah adalah 1 minggu post partum.

9
b) Hormon Hipofisis dan Fungsi Ovarium

Hipofisis dibagi menjadi dua, yaitu hipofisis anterior dan posterior.


Hipofisis anterior mengsekresi hormon prolaktin untuk meningkatkan kelenjar
mamae pembentukan air susu. Sedangkan hipofisis posterior Sangat penting
untuk diuretik.Oksotosin mengkontraksi alveolus mamae sehingga membntu
mengalirkan ASI dari kelenjar mamae ke puting susu.

3) Sistem Urinarius

a) Komponen Urine

BUN (Blood Urea Nitrogen), yang meningkat selama masa pascapartum,


merupakan akibat otolisis uterus yang berinvolusi selama 1-2 hari setelah wanita
melahirkan .

b) Diuresis Pascapartum

Dalam 12 jam setelah melahirkan, mulai membuang kelebihan cairan yang


tertimbun dijaringan selama hamil. Salah satu mekanisme untuk mengurangi
cairan yang teretensi selama masa hamil ialah diaforesis luas, terutama pada
malam hari, selama 2-3 hari pertama setelah melahirkan.

c) Uretra dan Kandung Kemih

Dinding kandung kemih dapat mengalami hiperemesis dan edema, sering kali
disertai daerah-daerah kecil hemorargi.Pada pasa pacapartum tahap lanjut,
distensi yang berlebihan dapat menyebabkan kandung kemih lebih peka
terhadap infeksi sehingga mengganggu prosesberkemih normal.

4) Sistem Pencernaan

Anestesi bisa memperlambat pengambilan tonus otot dan motilitas otot saluran
cerna ke keadaan normal sehingga defekasi bisa tertunda 2-3 hari, keadaan ini
bisa juga karena pemberian analgesia sebelum operasi. Biasanya bising usus
belum terdengar pada hari pertama setelah pembedahan, pada hari kedua bising
usus makin masih lemah, dan usus baru aktif kembali pada hari ke-3 post
operasi.

10
5) Sistem Kardiovaskuler

Denyut nadi dan jantung meningkat setelah melahirkan karena darah yang
biasanya melintasi uretroplasma tiba-tiba kembali ke sirkulasi umum. Namun,
klien dengan anestesi spinal cenderung akan mengalami hipotensi yang
disebabkan melebarnya pembuluh nadi sehingga darah berkurang.volume darah
menurun ke kadar sebelum hamil pada 4 mingu setelah melahirkan. Hematokrit
meningkat pada hari ke 3-7 pasca partum.Leukositosis normal pada kehamilan
rata-rata sekitar 12.000 /mm. Selama 10 sampai 12 hari pertama setelah bayi
lahir, nilai leukosit antara 20.000 dan 25.000 /mm.

6) Sistem Neurologi

Pengaruh neurologi post operasi biasanya nyeri kepala, pusing, keram


disebabkan pengaruh anestesi.. Lama nyeri kepala bervariasi dari 1-3 hari
sampai beberapa minggu, tergantung pada penyebab dan efektifitas
pengobatan.

7) Sistem Muskuloskeletal

Adaptasi sistem muskuloskeletal ibu terjadi selama masa hamil berlangsung


secara lebih baik pada masa pascapartum.Sebagian besar wanita melakukan
ambulasi 4-8 jam setelah melahirkan Adaptasi ini mencakup hal-hal yang
membantu relaksasi dan hipermobilitas sendi dan perubahan pusat berat ibu
akibat pembesaran rahim.Stabilisasi sendi lengkap pada minggu ke-6 ke-8
setelah melahirkan.

8) Sistem Integumen

Hiperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya setelah


bayi lahir.Kulit meregang pada payudara, abdomen, paha, dan panggul mungkin
memudar, serta adanya diaforesis.Ciri yang paling khas adanya bekas luka
sayatan operasi sesar di sekitar abdomen.

2.Adaptasi Psikologi

1) Fase Taking In (1-2 hari)


Fase ini merupakan periode ketergantungan yang biasanya ditunjukkan
dengan prilaku sebagai berikut : fokus perhatian ibu pada dirinya sendiri,

11
belum mampu menyusui mudah tersinggung, ibu menjadi pasif terhadap
lingkungannya dan nafsu makan ibu meningkat.
2) Fase Taking Hold (3-10 hari)
Pada fase taking hold, ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa
tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Selain itu perasaanya sangat
sensitive sehingga mudah tersinggung jika komunikasinya kurang hati-
hati.Oleh karena itu, ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan
kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dan merawat diri
dan bayinya sehingga tumbuh rasa percaya diri.
3) Fase Letting Go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang
berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri
dari ketergantungan bayinya.Keinginan untuk merawat diri dan bayinya.

12
TABEL DATA SUBJEKTIF/DATA OBJEKTIF

KLIEN POST SC (SEKSIO CAESARIA)

NO SISTEM TUBUH DATA DS/DO


1 Sistem reproduksi Involusi uterus :
1. Perubahan tinggi fundus Do
2. Pengeluaran lokhea Do
Serviks : Memendek dan padat Do
Vagina dan perineum : Rugae kembali Do
semula
Payudara : Terjadi penurunan hormon Do
yang menstimulasi perkembangan
payudara
Abdomen : Do
1. dinding perut longgar, otot dinding
abdomen memisah
2. nyeri dibagian sayatan Ds
2 Sistem endokrin Peningkatan hormone prolaktin untuk Do
produksi ASI
Dieuritik oksotosin untuk membantu Do
mengalirkan ASI dari kelenjar mamae ke
puting susu

3 Sistem urinarius 12 jam setelah melahirkan, mulai Do


membuang kelebihan cairan

Dinding kandung kemih dapat mengalami Do


hiperemesis dan edema

4 Sistem pencernaan Tidak BAB 2-3 hari Ds


Bising usus belum terdengar pada hari Do
pertama setelah pembedahan
5 Sistem kardiovaskuler Mengalami hipotensi akibat anestesi Do

Selama 10 sampai 12 hari pertama Do


setelah bayi lahir, nilai leukosit antara
20.000 dan 25.000 /mm.

13
6 Sistem neurologi Pusing, nyeri kepala karena anestesi Ds
Keram karena anestesi Ds
7 Sistem muskeskeletal Stabilisasi sendi lengkap pada minggu ke Ds
6 ke-8 setelah melahirkan (post sc)
8 Sistem integument Hiperpigmentasi di areola Do
Linea nigra di kulit perut Do
Bekas luka sayatan post sc Do
9 Psikologis Khawatir karena kurang pengetahuan Ds
dalam kemampuan dan rasa tanggung
jawabnya merawat bayi
Ibu mengatakan tidak mampu menjadi Ds
orangtua

14
B. Proses Keperawatan

I. Pengkajian
Pada pengkajian klien dengan sectio caesaria, data yang dapat ditemukan
meliputi distress janin, kegagalan untuk melanjutkan persalinan, malposisi janin,
prolaps tali pust, abrupsio plasenta dan plasenta previa.
- Identitas atau biodata klien
Meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa, status
perkawinan, pekerjaan, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit nomor register ,
dan diagnosa keperawatan.
Data Medik
I. Dikirim oleh :
UGD
Dokter Praktik
II. Diagnosa medis
Saat masuk :
Saat pengkajian :

- Keluhan utama
- Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan dahulu:
Penyakit kronis atau menular dan menurun seperti jantung, hipertensi,
DM, TBC, hepatitis, penyakit kelamin atau abortus.
2. Riwayat kesehatan sekarang :
Riwayat pada saat sebelum inpartu di dapatkan cairan ketuban yang
keluar pervaginan secara sepontan kemudian tidak di ikuti tanda-tanda
persalinan.
3. Riwayat kesehatan keluarga:
Adakah penyakit keturunan dalam keluarga seperti jantung, DM, HT,
TBC, penyakit kelamin, abortus, yang mungkin penyakit tersebut
diturunkan kepada klien.

- Pengkajian Tanda Vital


Kaji tekanan darah, suhu, pernafasan, nadi

15
- Pola-pola fungsi kesehatan

Kaji apakah klien kurang pengetahuan tentang ketuban pecah dini, cara
pencegahan, penanganan, dan perawatan serta kurangnya mrnjaga
kebersihan tubuhnya akan menimbulkan masalah dalam perawatan dirinya

- Pola Nutrisi dan Metabolisme


Kaji apakah klien terjadi peningkatan nafsu makan

- Pola aktifitas
Kaji apakah klien pterbatas aktivitasnya karena mengalami kelemahan dan
nyeri.

- Pola eliminasi
Kaji apakah klien sering terjadi perasaan sering /susah kencing selama masa
nifas yang ditimbulkan karena terjadinya odema dari trigono
Kaji apakah klien konstipasi

- Istirahat dan tidur


Kaji apakah klien terjadi perubahan pola istirahat dan tidur

- Pola hubungan dan peran


Kaji adakah peran klien dalam keluarga meliputi hubungan klien dengan
keluarga dan orang lain.

- Pola penagulangan sters


Kaji apakah klien sering melamun dan merasa cemas

- Pola sensori dan kognitif


Kaji apakah klien merasakan nyeri pada prineum akibat luka jahitan dan nyeri
perut akibat involusi uteri
Kaji apakah klien kurangnya pengetahuan merawat bayinya
- Pola persepsi dan konsep diri
Kaji apakah klien cemas karena terjadi perubahan konsep diri antara lain dan
body image dan ideal diri

16
II. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d prosedur bedah d.d ekpresi wajah nyeri dan sikap
melindungi area nyeri
2. Risiko infeksi b.d prosedur invasif
3. Hambatan mobilitas di tempat tidur b.d nyeri d.d hambatan
kemampuan untuk miring kanan dan kiri
4. Ketidakefektifan pemberian ASI b.d suplai ASI tidak cukup d.d ASI
tidak keluar

17
III. Rencana Keperawatan

Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
prosedur bedah d.d keperawatan 2x24 jam Lakukan pengkajian nyeri meliputi
ekpresi wajah nyeri nyeri berkurang lokasi, karakteristik, dan faktor
dan sikap pencetus nyeri
melindungi area Tingkat nyeri Pastikan perawatan analgesic bagi
nyeri Kriteria Hasil: pasien dilakukan dengan
Tidak ada ekspresi pemantauan yang ketat
nyeri wajah Dukung istirahat/tidur yang
Bisa istirahat adekuat untuk membantu
Tidak ada nyeri yang penurunan nyeri
dilaporkan Berikan informasi mengenai nyeri,
Tidak ada keringat seperti penyebab nyeri, berapa
berlebihan nyeri akan dirasakan, dan
antisipasi dari ketidaknyamanan
akibat prosedur
Kendalikan faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon
pasien terhadap ketidaknyamanan

Risiko infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan Perlindungan Infeksi


prosedur invasif keperawatan 2x24 jam luka Periksa kondisi setiap sayatan bedah
kering dan normal atau luka
Berikan perawatan kulit pada area
Keparahan infeksi luka operas
Kriteria Hasil: Instruksikan pasien untuk minum
Tidak ada kemerahan antibiotik yang diresepkan
Tidak ada nyeri
Cairan (luka) yang
berbau busuk tidak ada
Tidak demam

18
Hambatan Setelah dilakukan tindakan Perawatan Tirah Baring
mobilitas di tempat keperawatan 2x24 jam Jelaskan alasan diperlukannya tirah
tidur b.d nyeri d.d pasien dapat bergerak baring
hambatan seperti biasa Anjurkan klien untuk peningkatan
kemampuan untuk mobilisasi dan latihan
miring kanan dan Posisi tubuh: Berinisiatif Berikan latihan posisi miring kanan
kiri Sendiri dan kiri serta posisi semi fowler
Kriteria Hasil: Jaga kain linen kasur tetap
Bergerak dari posisi bersih,kering dan bebas kerutan
berbaring ke posisi Gunakan alat di tempat tidur yang
berdiri melindungi pasien
Berpindah dari satu sisi
ke sisi lain sambil
berbaring
Bergerak dari depan ke
belakng sambil
berbaring
Bergerak dari belakang
ke depan sambil
berbaring

Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Konseling Laktasi


pemberian ASI b.d keperawatan 2x24 jam ASI Berikan informasi mengenai
suplai ASI tidak klien keluar dan payudara manfaat menyusui
cukup d.d ASI tidak bersih Jelaskan tanda bayi membutuhkan
keluar makanan
Keberhasilan Menyusui: Instrusikan posisi menyusui yang
Maternal bervariasi
Kriteria Hasil : Berikan teknik relaksasi serta
Payudara penuh pijatan pada payudara
sebelum menyusui Berikan kompres pada payudara
Pengeluaran ASI Diskusikan kebutuhan istirahat
adekuat yang cukup dan nutrisi seimbang
Intake cairan ibu
adekuat
Memompa payudara

19
BAB II
LAPORAN KASUS PADA NY.B

A. PENGKAJIAN

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MATERNITAS


Pengkajian data demografi :
A. Identitas Klien

Kamar/ruang : k.1 ruang kebidanan Tanggal Pengkajian : 01 Juni 2017


TGL Masuk RS : 30 Mei 2017 Waktu Pengkajian : 16.00 WIB
No Rekam Medis : 17-13-95
Nama inisial klien : Ny. B Umur : 37 tahun
Alamat : Tanjung Mas, Kembang Tanjung Abung Selatan
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

B. Data Medik
I. Dikirim oleh :
o UGD
o Dokter praktik

II. Diagnosa Medis :


Saat masuk : G3P2A0 Gr 39mgg dengan plasenta previa
Saat pengkajian : post SC dengan plasenta previa

Riwayat Kesehatan Sekarang :


Klien datang ke RSUD HM Ryacudu tanggal 30 mei 2017 dengan keluhan keluar darah dari
kemaluan sejak 3 hari yang lalu. Kemudian masuk ke ruang kebidanan. Setelah dilakukan USG,
klien akan dilakukan operasi SC karena plasenta menutupi mulut rahim (plasenta previa). Jam
09.45 klien melakukan operasi SC

Keluhan Utama saat pengkajian


Saat dilakukan pengkajian klien mengeluhkan nyeri pada abdomen, sulit menggerakkan anggota
tubuh dengan sendiri, sulit tidur, dan ASI tidak keluar

20
A. Pengkajian tanda Tekanan darah : 110/80 mmHg Denyut Data lanjutan dan
vital Nadi/kualitas : 80 x/mnt dignosa keperawatan
Pernafasan/kualitas : 22 x/mnt yang ditegakkan :
o
ISDA Halaman 3-6 Suhu tubuh : 36,5 C

B.Pengkajian Tingkat kesadaran : compos mentis Data lanjutan dan


Keamanan dignosa keperawatan
Adakah cedera ? Ya Tidak TT yang ditegakkan :
ISDA Halaman 7-8 Lokasi cedera : abdomen

Adakah luka? Ya Tidak TT


Lokasi luka : abdomen

Adakah patah tulang? Ya Tidak TT


Lokasi Patah Tulang :

Adakah luka bakar? Ya Tidak TT


Lokasi :

Adakah perdarahan? Ya Tidak TT


Jenis perdarahan : post sc dengan plasenta
previa
Allergi jika ada (obat, lateks,dll) :
Ya Tidak TT
Sebutkan : setelah dilakukan skintest klien
alergi cefotaxime

Adakah penurunan kemampuan


motorik/koordinasi otot? Ya Tidak TT

Apakah klien memakai alat bantu (berjalan,


melihat, gigi palsu, dll)? Ya Tidak TT
Sebutkan :

Adakah masalah dalam hal keseimbangan?:


Ya Tidak TT

21
Apakah terdapat tanda-tanda awal dehidrasi
Pusing kepala Ya Tidak TT
Merasa lelah Ya Tidak TT
Mulut/bibir/mata kering Ya Tidak TT
Warna Urine gelap Ya Tidak TT
Adakah klien mengalami masalah sensori
Ya Tidak TT

Masalah pendengaran Ya Tidak TT

Disfungsi sensasi Ya Tidak TT

Penurunan sensasi penciuman


Ya Tidak TT

Penurunan sensasi Ya Tidak TT

Adakah klien merasa lemah


Ya Tidak TT

Adakah klien pingsan saat menolehkan kepala?


Ya Tidak TT

Apakah klien kurang tidur?


Ya Tidak TT

Adakah klien mengalami masalah psikologi di


bawah ini?
- Riwayat bunuh diri? Ya Tidak TT -
Riwayat kekerasan pada diri sendiri
Ya Tidak TT
- Riwayat kekerasan pada orang lain
Ya Tidak TT
- Distorsi kognitif/kesulitan dalam hal emosi
Ya Tidak TT

22
C. Pengkajian situasi Adakah akan dilakukan pembedahan? Data lanjutan dan
khusus Ya Tidak TT dignose keperawatan
Sebutkan : operasi sc yang ditegakkan :
Jenis anasthesi : spinal / regional
ISDA Halaman 9
Adakah klien menggunakan ventilator mekanik?
Ya Tidak TT

Pengkajian Ibu Hamil

Apakah Ibu saat ini Hamil ?


Ya Tidak TT
Jika Ya :
G P A
HPHT :
Taksiran persalinan :
Pemeriksaan :
Leopold I :
Leopold II :
Leopold III :
Leopold IV :
DJJ :

Pengkajian Kesiapan proses kehamilan :


Pemeriksaan kehamilan berapa kali :
Melakukan kunjungan prenatal secara teratur :
Ya Tidak TT
Menunjukkan respek terhadap bayi yang
dikandung
Ya Tidak TT
Menyiapkan perlengakqpan bayi
Ya Tidak TT
Melaporkan gaya hidup yang sehat (diiet,
eliminasi, tidur, gerakan tubuh, latihan fisik,
higiene personal)

23
Ya Tidak TT
Mencari pengetahuan yang penting (tentang
persalinan dan asuhan bayi baru lahir)
Ya Tidak TT
Keluhan selama kehamilan :
........................................
Riwayat Kehamilan terdahulu :

Pengkajian Kondisi in Partu


Apakah ibu sudah inpartu ? (ditandai dengan :
blood slym, adanya pembukaan, nyeri)

Nyeri

Bloodslym

Pembukaan : cm

Pengkajian kesiapan melahirkan :


Proaktif dalam persalinan : Ya Tidak
TT
Berespon secara tepat terhadap awitan
persalinan
Ya Tidak TT
Memakai teknik relaksasi yang sesuai untuk
kala persalinan : Ya Tidak TT

Kondisi Post Partum :


Produksi ASI sedikit (dikaji di hari ke 4) :
Ya Tidak TT
Perdarahan : Ya Tidak TT
Keluhan lainnya :

Kesiapan meningkatkan proses Chidbearing :


Mendemonstrasikan teknik menyusui yang
tepat kepada bayi

Mendemonstrasikan perawatan payudara


yang tepat

24
Mendemosntrasikan teknik dasar perawatan
bayi

Menyediakan lingkungan yang aman bagi


bayi

Melaporkan gaya hidup pasca partum yang


tepat (diet, eliminasi, tidur, latihan fisik, higiene
personal)

D. Pengkajian Fungsi Pengkajian sistem gastrointestinal Data lanjutan dan


Tubuh dignosa keperawatan
Apakah ada masalah dalam menelan? : yang ditegakkan :
(ISDA Halaman 14) Ya Tidak TT

Apakah ada masalah dalam rongga mulut?


Ya Tidak TT
Sebutkan :

Adakah ada masalah dengan gigi?


Ya Tidak TT

Adakah masalah dengan buang air


besar/defekasi : Ya Tidak TT
Sebutkan : belum BAB sejak di rawat

Apakah klien merasa mual? :


Ya Tidak TT

Apakah klien muntah? :


Ya Tidak TT

(ISDA Halaman 15-16) Pengkajian sistem perkemihan


Apakah ada masalah buang air kecil di bawah
ini? Ya Tidak TT

25
Jika ya lanjutkan pengkajian di bawah ini
Dysuria : Ya Tidak TT
Frequency : Ya Tidak TT
Hesitancy : Ya Tidak TT
Nocturia : Ya Tidak TT
Urgency : Ya Tidak TT
Retensi urin : Ya Tidak TT
Urgency : Ya Tidak TT
Inkontinensi : Ya Tidak TT
Kapan terjadinya :
Segera setelah ada sensasi kuat untuk
berkemih ?
Kebocoran urine secara tiba-tiba terkait
dengan peningkatan tekanan intra abdominal ?
Pada saat terdapat distensi berlebihan
kandung kemih ?
Pada suatu interval yang dapat
diprediksikan pada saat volume urine ? tertentu
telah tercapai
Ketidakmampuan menahan kemih ?

Enuresis : Ya Tidak TT

E. Pengkajian Pengkajian aktifitas, istirahat dan mobilitas Data lanjutan dan


Aktifitas, dignosa keperawatan
Isitrahat dan Adakah klien mengalami masalah dalam yang ditegakkan:
pergerakan pergerakan di bawah ini?
Berpindah tempat : Ya Tidak TT
ISDA Halaman 17 Kelelahan : Ya Tidak TT
Keterbatasan dalam pergerakan fisik :
Ya Tidak TT
Keterbatasan perpindahan diantara dua
permukaan yg berdekatan :
Ya Tidak TT
Keterbatasan dalam berjalan :
Ya Tidak TT

26
Keterbatasan berpindah posisi di tempat tidur
Ya Tidak TT
Apakah klien mengalami Immobilitas (penyebab
apapun) : Ya Tidak TT

Jika ya, lanjutkan pengkajian di bawah ini :


Imobilitas lebih dari 72 jam :
Ya Tidak TT
Keterbatasan imobilitas :
Ya Tidak TT
Imobilitas dalam jangka waktu panjang :
Ya Tidak TT

Pengkajian istirahat Adakah masalah istirahat di


bawah ini?
- Kondisi peningkatan ketidakmampuan
beristirahat :
Ya Tidak TT

- Tidak mampu untuk rileks :


Ya Tidak TT

- Memiliki masalah tidur :


Ya Tidak TT

Pengkajian rasa Pengkajian rasa nyaman Data lanjutan dan


nyaman, kulit dan dignosa keperawatan
integritas kulit Adakah rasa nyeri dengan durasi kurang dari 6 yang ditegakkan:
bulan :
ISDA halaman 18 Ya Tidak TT

Adakah rasa nyeri dengan durasi lebih dari 6


bulan : Ya Tidak TT

Apakah klien mengeluh nyeri di ekstremitas


Ya Tidak TT

27
Apakah klien mengeluh gatal :
Ya Tidak TT

Apakah klien mengekspresikan untuk


peningkatan rasa nyaman?
Ya Tidak TT

Pengkajian kulit dan integritas jaringan

Perubahan karakteristik kulit/warna :


Ya Tidak TT

Sebutkan perubahannya :.
Elastisitas : Ya Tidak TT
Gangguan sensasi : Ya Tidak TT
Perubahan turgor kulit : Ya Tidak TT
Perubahan pigmentasi : Ya Tidak TT
sebutkan
Edema : Ya Tidak TT

Adakah destruksi jaringan Kerusakan pada


membrane mukosa/Lokasi :
Ya Tidak TT

Kerusakan pada jaringan integument/Lokasi


Ya Tidak TT

Kerusakan pada jaringan subkutaneous/Lokasi


Ya Tidak TT

Kelemahan berat : Ya Tidak TT

F. Pengkajian Nutrisi Apakah klien melaporkan merasa lapar : Data lanjutan dan
Ya Tidak TT dignosa keperawatan
yang ditegakkan:

28
Apakah ada alasan untuk makan selain karena
ISDA hal 19 lapar?
Ya Tidak TT
Sebutkan
Apakah klien memiliki pola makan teratur?
Ya Tidak TT
Apakah makan adalah alat untuk merasa
nyaman/ hadiah?Ya Tidak TT
Apakah konsentrasi makan pada malam
menjelang tidur : Ya Tidak TT
Adakah orang tua klien yang mengalami
obesitas?
Ya Tidak TT
Apakah mengkonsumsi cukup cairan dan
makan?
Ya Tidak TT
Sebutkan :
Apakah perilaku makan sesuai dengan tujuan
kesehatan? Ya Tidak TT
Sebutkan
Apakah klien mengekspresikan pengetahuan
tentang pilihan makanan yang sehat? Ya
Tidak TT
Apakah klien mengekspresikan kesediaan
untuk meningkatkan nutrisi? Ya Tidak
TT
Apakah klien mempunyai intoleransi terhadap
makanan tertentu? Ya Tidak TT
Sebutkan
Jika ada jawaban ya bisa dilanjutkan
pengkajian nutrisi lanjutan (ISDA halaman 18)

G. Pengkajian Perilaku perawatan diri Data lanjutan dan


Tingkah Gangguan meakukan aktiftas perawatan diri: dignosa keperawatan
Laku mandi : yang ditegakkan:
Ya Tidak TT
ISDA Hal 26

29
Gangguan melakukan aktiftas perawatan diri:
berpakaian/berdandan Ya Tidak TT

Gangguan meakukan aktiftas perawatan diri:


makan :
Ya Tidak TT

Gangguan melakukan aktiftas perawatan diri:


toileting :
Ya Tidak TT

Gangguan meLakukan aktiftas perawatan diri


sesuai usianya : Ya Tidak TT

Tidak adekuatnya kebersihan mulut :


Ya Tidak TT

H. Pengkajian Diagnosis Medis : Data lanjutan dan


Penyakit Post Sc dengan plasenta previa dignosa keperawatan
yang ditegakkan:
ISDA Hal 36 42

I. Pengkajian Prosedur Perawatan / medis yang dilakukan Data lanjutan dan


Prosedur terhadap Klien : dignosa keperawatan
1. Pantau ttv yang ditegakkan:
ISDA Hal 43 45 2. Anjurkan klien istirahat cukup
3. Anjurkan klien makanan bergizi
4. Lakukan breast care (perawatan
payudara)
5. Lanjutkan therapy

J. Pengobatan Pengobatan yang diberikan pada klien : Data lanjutan dan


1. Cefotaxime / 12 jam dignosa keperawatan
ISDA Hal 46 48 2. Diazole / 12 jam yang ditegakkan:
3. Ranitidine / 12 jam
4. Ketorolac, kalnex / 8 jam
5. Drip oxytosin 2 amp 20 tpm

30
K. Hasil Hasil Pemeriksaan Laboratorium Data lanjutan dan
Laboratorium 1. Protein urin(-) dignose keperawatan
2. HbsAg (-) yang ditegakkan:
ISDA Hal 49 59 3. SGOT : 15 u/L
4. SGPT : 14 u/L
5. GDS : 78 mg/dl

Yang Melakukan Pengkajian

(Nodi Rahma Dini)

31
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d prosedur bedah d.d ekpresi wajah nyeri dan sikap melindungi area
nyeri
2. Ketidakefektifan pemberian ASI b.d suplai ASI tidak cukup d.d ASI tidak keluar
3. Hambatan mobilitas di tempat tidur b.d nyeri d.d hambatan kemampuan untuk
miring kanan dan kiri
4. Risiko infeksi b.d prosedur invasif

C. Perencanaan (NOC dan NIC)

Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
prosedur bedah d.d keperawatan 2x24 jam Lakukan pengkajian nyeri meliputi
ekpresi wajah nyeri nyeri berkurang lokasi, karakteristik, dan faktor
dan sikap pencetus nyeri
melindungi area Tingkat nyeri Pastikan perawatan analgesic bagi
nyeri Kriteria Hasil: pasien dilakukan dengan
Tidak ada ekspresi pemantauan yang ketat
nyeri wajah Dukung istirahat/tidur yang
Bisa istirahat adekuat untuk membantu
Tidak ada nyeri yang penurunan nyeri
dilaporkan Berikan informasi mengenai nyeri,
Tidak ada keringat seperti penyebab nyeri, berapa
berlebihan nyeri akan dirasakan, dan
antisipasi dari ketidaknyamanan
akibat prosedur
Kendalikan faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon
pasien terhadap ketidaknyamanan

32
Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Konseling Laktasi
pemberian ASI b.d keperawatan 2x24 jam ASI Berikan informasi mengenai
suplai ASI tidak klien keluar dan payudara manfaat menyusui
cukup d.d ASI tidak bersih Jelaskan tanda bayi membutuhkan
keluar makanan
Keberhasilan Menyusui: Instrusikan posisi menyusui yang
Maternal bervariasi
Kriteria Hasil : Berikan teknik relaksasi serta
Payudara penuh pijatan pada payudara
sebelum menyusui Berikan kompres pada payudara
Pengeluaran ASI Diskusikan kebutuhan istirahat
adekuat yang cukup dan nutrisi seimbang
Intake cairan ibu
adekuat
Memompa payudara

Hambatan Setelah dilakukan tindakan Perawatan Tirah Baring


mobilitas di tempat keperawatan 2x24 jam Jelaskan alasan diperlukannya tirah
tidur b.d nyeri d.d pasien dapat bergerak baring
hambatan seperti biasa Anjurkan klien untuk peningkatan
kemampuan untuk mobilisasi dan latihan
miring kanan dan Posisi tubuh: Berinisiatif Berikan latihan posisi miring kanan
kiri Sendiri dan kiri serta posisi semi fowler
Kriteria Hasil: Jaga kain linen kasur tetap
Bergerak dari posisi bersih,kering dan bebas kerutan
berbaring ke posisi Gunakan alat di tempat tidur yang
berdiri melindungi pasien
Berpindah dari satu sisi
ke sisi lain sambil
berbaring
Bergerak dari depan ke
belakng sambil
berbaring
Bergerak dari belakang
ke depan sambil
berbaring

33
Risiko infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan Perlindungan Infeksi
prosedur invasif keperawatan 2x24 jam luka Periksa kondisi setiap sayatan bedah
kering dan normal atau luka
Berikan perawatan kulit pada area
Keparahan infeksi luka operasi
Kriteria Hasil: Instruksikan pasien untuk minum
Tidak ada kemerahan antibiotik yang diresepkan
Tidak ada nyeri
Cairan (luka) yang
berbau busuk tidak ada
Tidak demam

D. Implementasi Dan Evaluasi

Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
Nyeri akut b.d Melakukan pengkajian S : Klien mengatakan nyeri di bekas
prosedur bedah d.d nyeri (lokasi nyeri) luka operasi dan sekitarnya
ekpresi wajah nyeri Memastikan pemberian O:
dan sikap obat bagi pasien dengan Klien tampak meringis menahan
melindungi area memberikan : Ketorolac / nyeri di perut di bagian bekas luka
nyeri 8 jam, operasinya
Mendukung istirahat/tidur Klien tampak sulit beristirahat
yang adekuat untuk A : Masalah belum teratasi
membantu penurunan P : Lanjutkan intervensi
nyeri I :
- Lakukan pengkajian nyeri (skala
nyeri)
- Pastikan pemberian therapy obat
- Dukung istirahat/ tidur yang
adekuat
- Lakukan manajemen nyeri (teknik
relaksasi)
E : klien tampak menahan nyeri

34
Ketidakefektifan Memberikan informasi S : Klien mengatakan putting dan
pemberian ASI b.d mengenai manfaat payudara bersih dan ASI masih
suplai ASI tidak menyusui belum keluar
cukup d.d ASI tidak Memberikan teknik O : Payudara tampak bersih
keluar relaksasi serta pijatan A : Masalah teratasi sebagian
pada payudara P : Lanjutkan intervensi
Memberikan kompres I:
pada payudara - Berikan teknik relaksasi serta
Mendiskusikan pijatan pada payudara
kebutuhan istirahat yang - Berikan kompres pada payudara
cukup dan nutrisi - Diskusikan kebutuhan istirahat
seimbang yang cukup dan nutrisi seimbang
E : payudara tampak bersih

Hambatan Menganjurkan klien untuk S :


mobilitas di tempat peningkatan mobilisasi Klien mengatakan masih sakit
tidur b.d nyeri d.d dan latihan saat berubah posisi
hambatan Memberikan latihan posisi Klien mengatakan ingin dibantu
kemampuan untuk miring kanan dan kiri serta untuk miring kanan dan kiri
miring kanan dan posisi semi fowler
kiri Menjaga kain linen kasur O :
tetap bersih, kering dan Klien tampak posisi semi fowler
bebas kerutan Kasur klien tampak bersih dan
kering
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
I :
- Anjurkan klien untuk peningkatan
mobilisasi dan latihan
- Monitor klien latihan posisi miring
kanan dan kiri serta posisi semi
fowler
- Jaga kain linen kasur tetap
bersih,kering dan bebas kerutan
- Gunakan alat di tempat tidur yang
melindungi pasien

35
E : klien tampak terbatas bergerak
di tempat tidur

Risiko infeksi b.d Memeriksa kondisi setiap S : Klien mengatakan luka


prosedur invasif sayatan bedah atau luka operasinya belum dibersihkan
Menginstruksikan pasien
untuk minum antibiotic O :
yang diresepkan : Luka operasi klien tampak
Cefotaxime / 12jam tertutup
Diazole / 12 jam Klien tampak meminum antibiotic
yang diberikan

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
I :
- Periksa kondisi setiap sayatan
bedah atau luka
- Berikan perawatan kulit pada area
luka operasi
- Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik yang diresepkan
E : luka klien belum di bersihkan

36
BAB III
KESIMPULAN

Kelahiran sesaria adalah kelahiran janin melalui insisi transabdomen pada uterus.
Yang berasal dari kata Latin Caedo yang berarti memotong baik direncanakan
(dijadwalkan) atau tidak (darurat). Tujuan dasar pelahiran sesaria ialah memelihara
kehidupan atau kesehatan ibu dan janinnya.
Diagnosa keperawatan:
1. Nyeri akut
2. Risiko infeksi
3. Hambatan mobilitas di tempat tidur
4. Ketidakefektifan pemberian ASI

37
Daftar Rujukan

Maorhead, Sue.dkk. Nursing Outcome Clasification (NOC). Edisi Kelima. Indonesia:


ELSEVIER.2013

Bulechek, M Gloria.dkk. Nursing Interventions Clasification (NIC). Edisi keenam. Indonesia:


ELSEVIER.2013

Bobak. Dkk. 2004. Buku ajar Keperawatan maternitas. Jakarta : EGC

38

Vous aimerez peut-être aussi

  • Bismillah PPT Nodi
    Bismillah PPT Nodi
    Document11 pages
    Bismillah PPT Nodi
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Lembar Balik Putkom
    Lembar Balik Putkom
    Document6 pages
    Lembar Balik Putkom
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Format Supervis1
    Format Supervis1
    Document2 pages
    Format Supervis1
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Tabel 2
    Tabel 2
    Document9 pages
    Tabel 2
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Rensi
    Askep Rensi
    Document20 pages
    Askep Rensi
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • TRIASE
    TRIASE
    Document32 pages
    TRIASE
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • DX Diare
    DX Diare
    Document15 pages
    DX Diare
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Diet Hiperemesis I
    Diet Hiperemesis I
    Document10 pages
    Diet Hiperemesis I
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Zat Zat Gizi
    Zat Zat Gizi
    Document63 pages
    Zat Zat Gizi
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Format Supervis1
    Format Supervis1
    Document2 pages
    Format Supervis1
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Patway Anak
    Patway Anak
    Document1 page
    Patway Anak
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Pathway
    Pathway
    Document2 pages
    Pathway
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Analisis & Faktor Kewirausahaan
    Analisis & Faktor Kewirausahaan
    Document35 pages
    Analisis & Faktor Kewirausahaan
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Sejarah Perkembangan Home Care Amerika
    Sejarah Perkembangan Home Care Amerika
    Document5 pages
    Sejarah Perkembangan Home Care Amerika
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • METODA PRIMER
    METODA PRIMER
    Document76 pages
    METODA PRIMER
    siswanti dewi
    Pas encore d'évaluation
  • Home Care Copi
    Home Care Copi
    Document44 pages
    Home Care Copi
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Document2 pages
    Daftar Isi
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Bantuan Hidup Dasar
    Bantuan Hidup Dasar
    Document31 pages
    Bantuan Hidup Dasar
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Pathway
    Pathway
    Document2 pages
    Pathway
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Krisis Adrenal Pak Ihsan
    Krisis Adrenal Pak Ihsan
    Document4 pages
    Krisis Adrenal Pak Ihsan
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Sejarah Perkembangan Home Care Amerika
    Sejarah Perkembangan Home Care Amerika
    Document5 pages
    Sejarah Perkembangan Home Care Amerika
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Penuaan
    Penuaan
    Document15 pages
    Penuaan
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Kesimpulan Sistem Tubuh
    Kesimpulan Sistem Tubuh
    Document4 pages
    Kesimpulan Sistem Tubuh
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • LSM GALAKSI
    LSM GALAKSI
    Document6 pages
    LSM GALAKSI
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • TEBAK GAMBAR
    TEBAK GAMBAR
    Document9 pages
    TEBAK GAMBAR
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Osteoporosis
    Osteoporosis
    Document15 pages
    Osteoporosis
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Data Fokus
    Data Fokus
    Document2 pages
    Data Fokus
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Materi Scabies
    Materi Scabies
    Document12 pages
    Materi Scabies
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Konsep Gizi Seimbang
    Konsep Gizi Seimbang
    Document22 pages
    Konsep Gizi Seimbang
    Nodi Rahma Dini
    Pas encore d'évaluation
  • Proposal Klinik Fisioterapi Kecantikan
    Proposal Klinik Fisioterapi Kecantikan
    Document11 pages
    Proposal Klinik Fisioterapi Kecantikan
    Tere Tajuddin Alyas
    67% (3)