Vous êtes sur la page 1sur 9

Tugas Makalah

ALAT POTONG (CUTTING)

Disusun oleh:
Bayu Aji 216313004
Gan Gan Ramadhan 216313011
Lanvido Yosafat 216313015
M Ilham Yusrie 216313018
Novilia Umar 216313022

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG


Jl. Kanayakan 21, Dago-Bandung.telp (022) 2500341, Fax(022) 2502649
Homepage : http://www.polman-bandung.ac.id e-mail: secretariat@polman-
bandung.ac.id
I. PENDAHULUAN

Proses pemotongan adalah tahap pekerjaan pemotongan bahan baku profil dan
pelat baja sesuai dengan tanda potong yang telah ditetapkan pada proses penandaan.
Semakin meningkatnya perkembangan hidup manusia maka jaman pun ikut
berkembang dengan pesat. Karena perkembangan manusia sangat maju maka bidang
teknologi pun ikut mengalami perkembangan yang maju pula.
Jika diperhatikan, kebutuhan manusia tidak lepas dari unsur logam. Karena
hampir semua alat yang digunakan terbuat unsur logam. Sehingga logam mempunyai
peranan aktif dalam kehidupan manusia dan menunjang teknologi jaman sekarang.
Oleh karena itu timbul usaha-usaha dari manusia untuk dapat memperbaiki sifat-sifat
logam tersebut. Salah satunya adalah dengan merubah bentuknya,yaitu dengan
beerbagai macam mesin seperti mesin potong plat,gerinda, mesin potong CNC, dan
mesin lain yang dapat membantu porses pengerjaan manusia di bidang industri,
khususnya pada bidang manufaktur..
Proses pemotongan adalah tahap pekerjaan pemotongan bahan baku profil
dan pelat baja sesuai dengan tanda potong yang telah ditetapkan pada proses
penandaan.
II. ISI

Material Alat Potong Logam

Sebelum kita menggunakan alat potong maka kita harus mengetahui dahulu
bahan-bahan atau material untuk membuat alat potong tersebut.
Faktor-faktor yang menentukan dalam pemilihan material alat potong :
1.Material atau bahan dari benda kerja/product.
2. Kualitas/kehalusan permukaan.
3. Kecepatan potong/Cutting Speed (Cs) yang dikehendaki.
4. Frekuensi penggunaan.
5. Harga.

Sifat Material Alat Potong

1. Keras / Hardness
Mampu mempertahankan kekerasannya dalam suhu pemotongan, sehingga
tidak deformasi.
2. Ulet / Toughness
Mampu menahan beban kejut akibat pemotongan maupun vibrasi.
3. Tahan aus / Wear resistance
Mampu digunakan pada umur pakainya sebelum terjadi kerusakan.
4. Tahan terhadap bahan kimia
Kemampuan untuk tidak bereaksi terhadap bahan-bahan kimia pada saat
proses pemotongan.

Jenis-jenis Material Potong

Carbon and Medium-Alloy Steels


High Speed Steel / HSS
Cast Cobalt Alloys
Carbide
Alumina based ceramic
Cubic Boron Nitride (cBN)

Macam-macam alat potong pada fabrikasi:

a.Pemotongan dengan Mesin Potong Hidrolik


Mesin gunting hidrolik menggunakan tenaga power supply tenaga hidrolik.
Tenaga hidrolik yang dihasilkan untuk memotong adalah pompa hidraulik yang
digerakkan oleh motor listrik. Mesin gunting hidraulik ini dilengkapi dengan program
pada panel box control hidraulik. Dengan program hidraulik ini pelayanan untuk
operasional mesin potong menjadi lebih sederhana. Kemampuan menggunting atau
memotong pelat dengan mesin hidrolik ini sampai mencapai ketebalan pelat 20 mm.
Prinsip kerja mesin hidrolik ini sama dengan mesin gulotine umumnya. Hanya
penekan yang digunakan pada mesin ini menggunakan actuator kerja ganda (double
acting) dengan silinder sebanyak dua buah.
Actuator ini diletakkan di kiri dan kanan mesin yang berhubungan langsung
dengan pisau atas. Stopper yang digunakan juga stopper yang digerakkan secara
hidraulik. Jumlah stoppernya lebih banyak dari actuator potong. Jumlah actuator ini
disusun diantara celah pemotongan. Untuk pemotongan yang mempunyai lebar yang
kecil juga dapat ditekan oleh stopper.

Gambar 2. Mesin gunting pelat hidrolik

b.Pemotongan dengan menggunakan oxy flame cutting

Pemotongan dengan menggunakan oxy flame cutting adalah dimana


pemotongan terjadi karena adanya reaksi antara oksigen dan baja. Pada permulaan
pemotongan, baja dipanaskan lebih dahulu dengan api oxy flame cutting sampai
mencapai suhu antara 800o-900o C. Kemudian gas oksigen tekanan tinggi atau gas
pemotong lainnya disemburkan ke bagian yang dipanaskan tersebut dan terjadilah
proses pembakaran yang membentuk oksida baja. Karena titik cair oksida baja lebih
rendah dari baja, maka oksida tersebut mencair dan terhembus oleh gas pemotong
dengan ini terjadilah pemotongan.
Hasil pemotongan ini dinyatakan baik bila memenuhi syarat sebagai berikut:
1.Alur potong harus cukup kecil
2.Permukaan potong harus halus
3.Terak harus mudah terkelupas
4.Sisa atas pemotongan membulat
Mengenai kualitas potong ini Asosiasi Las Jepang dalam standar no. WES-
2801 telah menentukan kriteria untuk kualitas permukaan hasil pemotongan dengan
gas. Untuk memenuhi kriteria tersebut kualitas dari gas oksigen dan api pemanas,
karakteristik alat yang digunakan dan kondisi pemotongan harus diatur dengan teliti.
Gambar 3 . Penampang garis potong pada pemotongan oksigen.

Gambar 4. Proses Pemotongan manual menggunakan oxy flame cutting

Teknik dan Prosedur Pemotongan mengikuti langkah-langkah berikut:


a. Buat tanda pada benda kerja yang akan dipotong
b.Pilih Tip Brander potong sesuai dengan tebal pelat
c.Atur tekanan gas asitelin dan oksigen sesuai dengan tebal pelat dan No.Tip Brander
potong
d.Buka saluran pada gas oksigen dan asitilen.
e.Nyalakan busur api dengan membuka terlebih dahulu katup asitelin. Dan diikuti
dengan membuka katup oksigen secara perlahan sampai membentuk nyala api
netral.
f.Panaskan benda dengan mendekatkan nyala api ke benda kerja, Jarak busur nyala
api ke permukaan benda kerja berkisar 2 4 mm.
g.Setelah terlihat benda kerja mengalami pemanasan mendekati titik lebur atau dapat
dilihat dari warna merah kekuningan, maka bukalah katup oksigen, sambil
h.menggerakannya ke arah jalur yang sudah ditandai sebelumnya.
i.Usahakan jarak nyala api dan kecepatan pemotongan konstan.
Alat potong ini biasanya dikelompokkan dalam jenis-jenis tekanan rendah dan
tekanan sedang. pelaksanaan dibagi dalam pelaksanaan dengan tangan dan
pelaksanaan otomatik di mana alat potong diletakkan pada kereta yang digerakkan
dengan motor.

Gambar 5. Pemotongan otomatis menggunakan mesin potong quicky

c. Pemotongan dengan menggunakan CNC cutting


Pemotongan dengan menggunakan CNC cutting adalah proses pemotongan
otomatis, CNC cutting merupakan mesin perkakas yang dilengkapi dengan sistem
mekanik dan kontrol berbasis komputer yang mampu membaca instruksi kode
29,53,48, 54 38, 7, 8, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan menginstruksikan
ke mesin CNC cutting agar bekerja sesuai dengan program benda kerja yang akan
dipotong.
Pemotongan dengan menggunakan CNC cutting dapat dilakukan dengan 2
jenis pemotongan yaitu, pemotongan dengan menggunakan oxy flame cutting dan las
busur plasma.
Gambar 6. Pemotongan dengan menggunakan CNC cutting

Pemotongan dengan menggunakan las busur plasma ini mempunyai kelebihan


dari proses pemotongan lainnya. Keuntungan pemotongan dengan las busur plasma
ini dapat memotong bahan-bahan logam khusus seperti stainless steel, alumanium
alloy dan sebagainya.

d. Mesin Gerinda

Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda


kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang
keras seperti besi dan stainless steel. Selain itu fungsi mesin gerinda tangan juga bisa:

1)untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat.


2)untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan
3)merapikan hasil dari proses pengelasan
4)membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut
5)menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Mesin Gerinda
didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11.000-15.000 rpm. Dengan
kecepatan tersebut batu gerinda yang merupakan komposisi aluminium oksida
dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggesek permukaan logam
sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga,
mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan
menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong.
Jenis-Jenis Mata Gerinda
1.Mata potong/pembelah (logam)
2. Mata potong/pembelah (kayu)
3.Mata potong ( keramik)

Langkah Kerja
a.Posisi benda kerja bebas, tergantung tingkat kesulitan pengerjaan
b.Pasang kabel penghubung ke stop kontak dan pastikan kabel kondisi normal, aman,
tidak terlilit dan tidak tertarik.
c.Hidupkan mesin dengan memindahkan/menekan saklar ke posisi ON
d.Arahkan mesin secara perlahan-lahan dari berbagai posisi (pertimbangkan tingkat
kesulitan) secara teratur dan aman, sampai benda kerja terlihat rata dan
halus.(Biasanya pengerjaan ini setelah proses pengelasan selesai)
e.Untuk mematikan mesin, pindahkan saklar ke posisi OFF
f.Setelah selasai proses pengerjaan bersihkanlah tempat kerja.
III. PENUTUP

1. Kesimpulan
Mesin potong diantaranya yaitu, mesin potong hidrolik adalah mesin potong untuk
plat yang menggunakan tenaga hidrolik, oxy flame cutting adalah dimana
pemotongan terjadi karena adanya reaksi antara oksigen dan baja, CNC cutting adalah
pemotongan otomatis yang menggunakan control computer, gerinda potong adalah
mesin gerinda yang diperuntukan untuk memotong. Jadi pada dasarnya kita dalam
menggunakan mesin harus disesuaikan dulu dengan cara sistem pengerjaan suatu
benda agar hasilnya mampu sempurna dan presisi sesuai dengan yang diharapkan.

2. Saran
Sebagai anak teknik kita dituntut untuk mengoprasikan mesin, namun dengan
catatan kita harus tahu dan paham kegunaannya mesin tersebut. Selain tahu cara
mengoprasikannya kita juga harus mampu membedakan mesin-mesin berdasarkan
fungsi dan kegunaannya.

Vous aimerez peut-être aussi