Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kelapa, diduga berasal dari dua tempat yaitu: Amerika Selatan untuk spesies Elaeis
melanococca atau Elaeis oleivera dan Afrika (Guinea) untuk spesies Elaeis guineensis Pohon
kelapa memang dapat dimanfaatkan dari ujung sampai dengan pangkalnya. Air kelapa juga
mengandung vitamin dan Air Kelapa muda selain enak diminum dalam kondisi segar dapat
juga menjadi ramuan tradisional untuk pengobatan berbagai jenis penyakit serta kecantikan.
Asam sitrat merupakan senyawa intermediet dari asam organik yang berbentuk kristal
atau serbuk. Pemecahan karbohidrat dengan cara fermentasi dapat menghasilkan berbagai
macam senyawa organik diantaranya adalah asam sitrat. Dengan enzim amylase, glukoamilase,
atau amiloglukosidase, senyawa karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa, dan melalui jalur
EMP glukosa akan diubah menjadi asam piruvat.
BAB I
PENDAHULUAN
2. Reaksi Pemurnian
Ca. Sitrat
(Ca3(C6H5O7)(2))(s) + 3(H2SO4)(l) 3(CaSO4)(s) + 2 (C6H8O7)(s)
Suhu yang baik adalah 26 28oC. Jika lebih dari 30oC, keasaman naik dan
Media Cair
Media cair adalah media yang tidak menggunakan agar-agar. Umumnya digunakan
untuk pertumbuhan mikroalga. Penggunaan media ini dibantu dengan menggunakan alat
agitasi yang dinamakan shaker. Media ini digunakan untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan pada media padat. Agitasi bertujuan untuk menciptakan pertukaran gas dan
supaya eksplan tidak tenggelam. Agitasi memungkinkan seluruh permukaan eksplan
menerima suplai zat hara dari media semaksimal mungkin.
Keuntungan media cair ialah pembuatan media cair jauh lebih cepat daripada media
padat karena tidak dilakukan proses pemasakan sehinggan keadaannya tetap berupa
larutan nutrien.
Kelemahan media cair adalah penggunaan metode ini kurang praktis dibandingkan
dengan metode padat, karena untuk menumbuhkan kalus langsung dari eksplan sangat
sulit sehingga keberhasilannya sangat kecil dan hanya tanaman-tanaman tertentu yang
dapat berhasil penggunaan media cair lebih ditekankan untuk suspensi sel, yaitu untuk
menumbuhkan PLB (protocorm like bodies) (Riadi, 2013).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Gambar 3.5 Petridish Gambar 3.6 Inkubator untuk Gambar 3.7 Beaker glass
fase cair
Analisa Hasil
Panaskan filtrat yang diperoleh dari percobaan di atas sampai 70oC. Tambahkan
larutan Ca(OH)2 sebanyak 10 mL. Buat larutan Ca(OH)2 dengan melarutkan 5gr
Ca(OH)2 dengan aquadest sampai 50 mL (jaga temperatur konstan).
Endapan yang timbul cepat-cepat disaring (dalam keadaan panas 70oC), kemudian
dicuci dengan air panas 70oC. Endapan tersebut adalah kalsium sitrat.
Keringkan endapan di oven kemudian timbang beratnya. Catat beratnya.
Endapan tersebut dilarutkan dengan H2SO4 encer, sesuai perhitungan, saring dengan
kertas saring. Filtratnya merupakan asam sitrat dan endapannya adalah kalsium
sulfat.
Untuk mengetahui berat asam sitrat yang diperoleh pada percobaan, encerkan 1 mL
filtrat menjadi 10 mL dengan aquadest, lalu titrasi dengan NaOH 0,1 N. Catat
kebutuhan titran.