Vous êtes sur la page 1sur 5

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN KELOMPOK 7 1

Koagulasi Darah Serta Perhitungan Sel Darah


Merah dan Sel Darah Putih
Miftahur Rohmah (1511100061)
Jurusan Biologi, Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: miftahur11@mhs.bio.its.ac.id
AbstrakHematologi adalah ilmu tentang darah dan penyimpanan atau ekskresi [1].
jaringan pembentuk darah yang merupakan salah satu Oleh karena itu, praktikum ini dilaksanakan dengan tujuan
sistem organ terbesar dalam tubuh. Tujuan dilakukannya untuk menentukan lama waktu darah yang dibutuhkan untuk
praktikum ini adalah dibutuhkan untuk koagulasi, koagulasi, mengetahui faktor-faktor terjadinya koagulasi, dan
mengetahui faktor-faktor terjadinya koagulasi, dan menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih
menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih dengan menggunakan bilik hitung.
dengan menggunakan bilik hitung. Probandus yang
digunakan adalah probandus pria dan perempuan dengan
II.METODOLOGI
berat badan yang berbeda. Untuk sel darah dihitung
dengan hemasitometer dan pengambilannya menggunkan Waktu dan Tempat
pipet thoma. Waktu koagulsi darah peling cepat adalah Praktikum Hematologi dan koagulasi darah ini dilakukan
perempuan dan semain ringan berat badan maka semakin pada hari Rabu 19 Maret 2014 pada pukul 07.30 WIB
lama waktu koagulasi darah. Jumlah eritrosit pria lebih selesai dan dilaksanakan di Laboratorium Zoologi, Jurusan
banyak daripada perempuan dan jumlah eritrosit lebih Biologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
banyak daripada jumlah leukosit.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu
Kata KunciEritrosit, hemasitometer, hematologi, koagulasi, timbangan, jarum Franke, tusuk gigi, hemasitometer, kaca
leukosit objek, kaca penutup, mikroskop, stopwatch, hand tally
counter, kapas dan tissue.
Sedangkan bahan-bahan yang diperlukan antara lain darah
I. PENDAHULUAN probandus, larutan Hayem, larutan Turk, NaCl dan alkohol

H EMATOLOGI adalah ilmu tentang darah dan jaringan 70%.


pembentuk darah yang merupakan salah satu sistem
organ terbesar dalam tubuh [1]. [2] mendefinisikan Cara Kerja
hematologi sebagai studi tentang darah dan organ pembentuk Pada praktikum ini melipuri tiga percobaan yaitu koagulasi
darah, perhitungan eritrosit dan perhitungan leukosit. Cara
darah. Darah membentuk 6 sampai 8% dari berat tubuh total
kerja dari masing-masing percobaan tersebut adalah sebagai
dan terdiri dari sel-sel darah yang tersuspensi di dalam suatu
berikut :
cairan yang darah disebut plasma [1]. Darah terdiri dari
sekitar 45% komponen sel dan 55% plasma. Komponen sel a. Koagulasi Darah
tersebut adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih Berat masing-masing praktikan ditimbang
(leukosit), dan keeping darah (trombosit). Eritrosit berjumlah menggunakan timbangan badan untuk menentukan
99% dari total komponen sel, sisanya 1% sel darah putih dan probandus yang akan diambil darahnya. Setelah itu
platelet. Plasma terdiri dari 90% air dan 10% sisanya dari dipilih 3 probandus dengan kriteria 1 laki-laki, dan 2
protein plasma, elektrolit, gas terlarut, berbagai produk perempuan yang mempunyai berat badan terendah dan
sampah metabolism, nutrient, vitamin dan kolesterol. Protein tertinggi. Darah dari ketiga probandus diambil secara
plasma terdiri dari albumin, globulin dan fibrinogen [3]. bergiliran. Sebelumnya, permukaan ujung jari ke-3 dan
Fungsi utama darah adalah untuk transportasi; sel darah ke-4 dari setiap probandus dibersihkan dengan alkohol
merah tetap berada dalam sistem sirkulasi dan mengandung 70%. Jari yang akan diambil darahnya tersebut kemudian
pigmen pengangkut oksigen hemoglobin. Sel darah putih dipijat-pijat. Ujung jari kemudian ditusuk menggunakan
bertanggung jawab terhadap pertahanan tubuh dan diangkut jarum Franke lalu dipijat-pijat hingga darahnya keluar.
oleh darah ke berbagai jaringan tempat sel-sel tersebut Darah yang keluar pada tetesan pertama dan kedua
melakukan fungsi fisiologiknya. Trombosit berperan dihapus menggunakan tissue. Tetesan darah ketiga
mencegah tubuh kehilangan darah akibat pendarahan dan diteteskan pada ujung kaca objek dan perhitungan waktu
melakukan fungsi utamanya di dinding pembuluh darah. stopwatch dimulai ketika darah mulai keluar dari ujung
Protein plasma merupakan pengangkut utama zat gizi dan jari. Tetesan darah tersebut kemudian ditarik-tarik
menggunakan tusuk gigi hingga terbentuk benang-
produk sampingan metabolic organ-organ tujuan untuk
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN KELOMPOK 7 2

benang fibrin. Setelah itu dicatat waktunya saat mulai Kemudian, sel darah merah dihitung dalam tiap mm 3
terlihat benang-benang fibrin. menggunakan rumus :
b. Perhitungan Eritrosit
Disiapkan alat yang akan digunakan yaitu ikroskop
stereo dan hemasitometer. Dipilih 2 probandus dengan
kriteria 1 laki-laki dan 1 perempuan dengan berat badan
tertinggi. Sebelumnya, counting chamber dibersihkan
dahulu dengan menggunakan tissue dan aquades. Pipet
thoma dibersihkan dengan cara dibilas dengan larutan
NaCl 0.9%. Pipet thoma yang digunakan untuk sel
perhitungan eritrosit ini adalah pipet thoma dengan
skala 101 dan mempunyai initi gelas berwarna merah.
Ujung jari ke-3 atau ke-4 probandus diolesi dengan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
alkohol 70% sambil dipijat-pijat. Kemudian ujung jari
ditusuk dengan jarum Franke. Kemudian jari tersebut A. Koagulasi Darah
dipijat hingga darahnya keluar. Tetesan darah pertama Praktikum ini bertujuan untuk menentukan lama waktu
dihapus menggunakan tissue dan darah yang keluar darah yang dibutuhkan untuk koagulasi dan untuk
selanjutnya dihisap dengan pipet thoma hingga mengetahui faktor-faktor terjadinya koagulasi. Berat
mencapai skala 1. Lalu larutan Hayem dihisap hingga masing-masing praktikan ditimbang menggunakan
mencapai skala 101. Ujung pipet kemudian ditutup dan timbangan badan untuk menentukan probandus yang akan
dikocok selama 2 menit. 2 tetes pertama larutan dalam diambil darahnya. Setelah itu dipilih 3 probandus dengan
pipet thoma dibuang kemudian diteteskan pada tepi kriteria 1 laki-laki, dan 2 perempuan yang mempunyai
chounting chamber yang sudah diberi kaca penutup dan berat badan terendah dan tertinggi. Hal ini bertujuan untuk
dibiarkan merata. Kemudian diamati di bawah mengetahui pengaruh berat badan dan jenis kelamin
mikroskop dan dihitung jumlah sel darah erah di ruang terhadap lama koagulasi darah. Darah dari ketiga
R counting chamber. Kemudian, sel darah merah probandus diambil secara bergiliran. Sebelumnya,
dihitung dalam tiap mm 3 menggunakan rumus : permukaan ujung jari ke-3 dan ke-4 pada lengan kiri dari
setiap probandus dibersihkan dengan alkohol 70% untuk
mensterilkan jari sehingga sampel darah yang diperoleh
tidak terkontaminasi karena alkohol dengan konsentrasi
70% efektif memecah protein yang ada dalam
mikroorganisme [4] sehingga umum dipakai untuk
sterilisasi. Digunakan jari pada lengan kiri karena lapisan
epidermisnya lebih tipis dan aliran darah pada lengan
sebelah kiri lebih tinggi karena letak jantung yang agak di
c. Perhitungan Leukosit sebelah kiri. Jari yang akan diambil darahnya tersebut
Disiapkan alat yang akan digunakan yaitu ikroskop kemudian dipijat-pijat. Ujung jari kemudian ditusuk
stereo dan hemasitometer. Dipilih 2 probandus dengan menggunakan jarum Franke lalu dipijat-pijat hingga
kriteria 1 laki-laki dan 1 perempuan dengan berat darahnya keluar. Darah yang keluar pada tetesan pertama
badan tertinggi. Sebelumnya, counting chamber dan kedua dihapus menggunakan tissue karena darah yang
dibersihkan dahulu dengan menggunakan tissue dan keluar ini merupakan plasma darah yang terdiri dari 90%
aquades. Pipet thoma dibersihkan dengan cara dibilas air sehingga dikhawatirkan darah yang didapat sukar
dengan larutan NaCl 0.9%. Pipet pengencer yang membeku. Tetesan darah ketiga diteteskan pada ujung kaca
digunakan untuk sel perhitungan eritrosit ini adalah objek dan perhitungan waktu stopwatch dimulai ketika
pipet pengencer yang memiliki skala 11 dan darah mulai keluar dari ujung jari. Tetesan darah tersebut
mempunyai initi gelas berwarna putih. Ujung jari ke-3 kemudian ditarik-tarik menggunakan tusuk gigi hingga
atau ke-4 probandus diolesi dengan alkohol 70% terbentuk benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin ini
sambil dipijat-pijat. Kemudian ujung jari ditusuk menunjukkan bahwa darah mulai mengalami koagulasi.
dengan jarum Franke. Kemudian jari tersebut dipijat Setelah itu dicatat waktunya saat mulai terlihat benang-
hingga darahnya keluar. Tetesan darah pertama benang fibrin.
dihapus menggunakan tissue dan darah yang keluar Koagulasi adalah penurunan daya larut molekul-molekul
selanjutnya dihisap dengan pipet thoma hingga protein atau perubahan bentuk dan cairan (sol) menjadi
mencapai skala 1. Lalu larutan Hayem dihisap hingga bentuk padat atau semi padat (gel) [5]. Koagulasi darh
mencapai skala 11. Ujung pipet kemudian ditutup dan yaitu proses dimana komponen cairan darah
dikocok selama 2 menit. 2 tetes pertama larutan dalam ditransformasikan menjadi material semisolid yang
pipet thoma dibuang kemudian diteteskan pada tepi dinamakan bekuan darah. Bekuan darah tersusun terutama
chounting chamber yang sudah diberi kaca penutup oleh sel-sel darah yang terperangkap dalam jarring-jaring
dan dibiarkan merata. Kemudian diamati di bawah fibrin. Fibrin adalah suatu protein yang tidak larut dan
mikroskop dengan perbesaran 1000 kali dan dihitung berupa benang berbentuk semacam jarring-jaring [6].
jumlah sel darah erah di ruang W counting chamber. Mekanisme pembekuan darah dimulai dari faktor
eksternal pembuluh darah. Tromboplastin (membrane
lipoprotein) yang dilepas oleh sel-sel jaringan yang rusak
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN KELOMPOK 7 3

mengaktivasi protrombin (protein plasma0 dengan bantuan yang digunakan untuk mengencerkan leukosit memiliki skla
ion kalsium untuk membentuk trombin. Trombin kemudian 11 dan mempunyai inti gelas berwarna putih [9]. Ujung jari
mengubah fibrinogen yang dapat larut menjadi fibrin yang ke-3 atau ke-4 probandus diolesi dengan alkohol 70% sambil
tidak dapat larut.benang-benang fibrin membentuk bekuan dipijat-pijat untuk mensterilkan jari sehingga sampel darah
atau jarring-jaring fibrin yang menangkap sel darah merah yang diperoleh tidak terkontaminasi karena alkohol dengan
dan trombosit serta menutup aliran darah yang melalui konsentrasi 70% efektif memecah protein yang ada dalam
pembuluh darah yang rusak [7]. mikroorganisme [4] sehingga umum dipakai untuk sterilisasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembekuan darah Kemudian ujung jari ditusuk dengan jarum Franke.
yaitu fibrinogen, protrombin, tromboplastin, ion kalsium, Kemudian jari tersebut dipijat hingga darahnya keluar.
proakselerin (faktor labil), prokoventrin (akselerator Tetesan darah pertama dihapus menggunakan tissue dan
konversi serum protrombin, faktor antihemofilik, plasma darah yang keluar selanjutnya dihisap dengan pipet thoma
tromboplastin (faktor Christmas), faktor Stuart-Prower, hingga mencapai skala 1. Lalu larutan Hayem dihisap hingga
anteseden tromboplastin plasma, faktor Hageman dan mencapai skala 101. Untuk leukosit, darah diseot hingga
faktor penstabilan fibrin yang merupakan faktor intrinsik. skala 1 lalu larutan Turk dihisap hingga skala 11. Larutan
Sedagkan faktor ekstrinsik meliputi nutrisi, berat badan, Hayem merupakan larutan isotonis yang digunakan sebagai
jenis kelamin, aktifitas, tingkat kesehatan, jumlah pengencer darah dalam perhitungan sel darah merah. Larutan
trombosit, suhu tubuh dan suhu lingkungan [7]. Hayem terdiri dari sodium chloride yang berfungsi untuk
Hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum ini menjaga osmolaritas, sodium sulphate yang berfungsi untuk
seperti pada tabel 1. mencegahagregasi sel darah merah, mercuric chloride
Tabel 1. Lama koagulasi darah berfungsi sebgai pengawet/pelindung dan air destilsasi
sebagai pelarut. Sedangkan larutan Turk terdiri dari asam
asetat yang menyebabkan penghancuran/perusakan sel darah
merah (hemolisis), pewarna Gentian violet sebagai pewarna
nucleus sel darah putih dan air destilasi sebagai pelarut [10].
Ujung pipet kemudian ditutup dan dikocok selama 2 menit. 2
tetes pertama larutan dalam pipet thoma dibuang kemudian
diteteskan pada tepi chounting chamber yang sudah diberi
kaca penutup dan dibiarkan merata. Kemudian diamati di
bawah mikroskop dan dihitung jumlah sel darah merah di
ruang R counting chamber sedangkan sel darah putih di
ruang W counting chamber. Karena ukuran sel darah merah
yang lebih kecil dari sel darah putih yaitu berukuran 6-9 mm.
Tabel 2. Perhitungan eritrosit dan leukosit

Berdasarkan tabel diatas, waktu koagulasi darah pada laki-


laki lebih lambat daripada perempuan. Perempuan dengan
berat badan terendah memiliki waktu koagulasi yang lebih
lama. Berat badan mempunyai hubungan berbalikan dengan
overanticoagulant dengan kata lain semakin rendah berat
badan maka semakin lambat terjadinya koagulasi. Lama
waktu koagulasi dari ketiga probandus berkisar antara 3-4
menit menunjukkan angka yang wajar karena jika waktu Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah eritrosit pada
koagulasi melebihi 6 menit kemungkinan probandus laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sedangkan
menderita penyakit tertentu. jumlah leukosit pada perempuan lebih banyak dari laki-laki.
B. Perhitungan Eritrosit dan Leukosit Menurut [7] jumlah eritrosit pada laki-laki sehat rata-rata
adalah 4,2 sampai 5,5 juta sel per kubik. Sedangka pada
Disiapkan alat yang akan digunakan yaitu mikroskop stereo
perempuan sehat rata-rata jumlah sel darah merah adalah 3,2
dan hemasitometer. Dipilih 2 probandus dengan kriteria 1
sampai 5,2 juta sel per milimeter kubik. Untuk jumlah normal
laki-laki dan 1 perempuan dengan berat badan tertinggi
sel darah putih adalah 7000 sampai 9000 per mm 3 [7].
untuk mengetahui perbedaan jumlah eritrosit pada laki-laki
Hemasitometer terdiri dari kaca gelas dengan ukira yang
dan perempuan. Sebelumnya, counting chamber dibersihkan
tepat dan akurat. Hemasitometer juga bisa digunakan untuk
dahulu dengan menggunakan tissue dan aquades. Pipet thoma
menghitung mikroorganisme pada medium cair [12]. Prinsip
dibersihkan dengan cara dibilas dengan larutan NaCl 0.9%
kerjanya adalah menghitung langsung jumlah sel di bawah
untuk membersihkan sisa darah yang masih tersisa dalam
perbesaran mikroskop. Bentuknya terdiri dari 2 counting
pipet thoma. Larutan NaCl 0,9% merupakan larutan
chamber yang masing-masing memiliki garis-garis
fisiologis yang tidak mempengaruhi sel darah merah [8].
mikroskopis pada permukaan kaca. Metode ini reltif cepat
Pipet thoma yang digunakan untuk sel perhitungan eritrosit
digunakan untuk menghitung suspensi sel dengan konsentrasi
ini adalah pipet thoma dengan skala 101 dan mempunyai initi
rendah. Namun, kekurangannya adalah tidak dapat
gelas berwarna merah [9]. Sedangkan untuk pipet thoma
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN KELOMPOK 7 4

digunakan untuk mengamati sel yang berukuran sangat kecil, R4 = 98


tingkat validitas rendah, dan sulit untuk membedakan antara R5 = 82
sel hidup dengan sel yang mati [11]. n e = 62 + 55 + 30 + 98 + 82 = 327/5 = 65,4
P = 100 X
Jumlah SDM = n e x P x 50
IV. KESIMPULAN = 65,4 x 100 x 50
Lama waktu koagulasi darah dapat dipengaruhi oleh jenis = 327000
kelamin, dan berat badan. Proses koagulasi darah lebih cepat 2. Eritrosit probandus 2 (Mifta)
terjadi pada perempuan. Semakin rendah berat badan maka
semakin lambat terjadinya koagulasi. Jumlah sel eritrosit R1 = 45
lebih banyak daripada leukosit. Jumlah sel darah merah laki- R2 = 46
laki lebih banayak daripada perempuan. R3 = 59
R4 = 72
R5 = 87
DAFTAR PUSTAKA n e = 45 + 46 + 59 + 72 + 87 = 309/5 = 61,8
[1] R.A. Sacher,dan Richard A. McPherson. Tinjauan Klinis Hasil P = 100 X
Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta: Buku Kedokteran EGC (2004)
[2] R.I. Handin, Samuel E. Lux, and Thomas P. Stossel. Blood: Principles
Jumlah SDM = n e x P x 50
and Practice of Hematology Volume 1. USA: Lippincott Williams & = 61,8 x 100 x 50
Wilkins (2003) = 309000
[3] E.J. Corfin. Handbook of Pathophysiologi Third Edition.USA: William &
Wilkins (2008)
[4] Uliyanti, dan Henry Larashanty. Perbandingan Efektivitas Sterilisasi B. Penentuan jumlah sel darah merah (SDM) dalam setiap
Alkohol 70%, Inframerah, Autoklaf dan Ozon terhadap Pertumbuhan
Bakteri Bacillus subtilis. Jurnal Sain Vet. Vol. 25 No. 1 Th. 2007. mm3adalah :
Yogyakarta (2007) Volume kotak W = x x 1/10 mm 3 = 1/160 mm
[5] E. Purwaningsih. Cara Pembuatan Tahu dan Manfaat Kedelai. Jawa
Barat: Ganeca Exact (2003)
Jumlah sel darah putih = n L x P x 50
[6] W. Handayani dan Andi Sulistyo Hariwibowo. Asuhan Keperawatan
pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Keterangan :
Medika (2008) n L = jumlah SDP dalam kotak W
[7] Ethel Sloane. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC (2004) P = besarnya pengenceran
[8] Williams E.S, Thorne E.T, Kwiatkowski D.R. Lutz K, and Anderson S.L. 2,5 = 1/volume kotak W (160) dibagi jumlah bujur
Comaparative vaginal cytology of the estrous cycle of blac-footed ferrets sangkar (4 kotak = 64)
(Mustela nigripes), Siberian polecats (M. eversmani), and domestic ferrets
(M. putorius furo). Journal Vet Diagn Invest 4: 38-44 (1992)
[9] H. S. W. Nugroho. Laboratorium Klinik 1: Pemeriksaan Hematologi. 1. Leukosit probandus 1 (Mas Andi)
Ponorog R1 = 20
[10] Pal, G. K, Pal P. Textbook of Practical Physiologi Second Edition. R2 = 27
Chennai: Orient Longman Private Ltd (2005)
[11] Madigan, Michael T et al. Biology of Microorganism Tenth Edition. New R3 = 8
York: Southern Illnois University Carbondale (2003) R4 = 11
[12] J. Adds, Erica Larkcom, Ruth Miller, and Robin Sutton. Tools, n L = 20 + 27 + 8 + 11 = 66/4 = 16,5
Techniques, and Assessment in Biology: A Course Guide for Student and P = 10 X
Teachers. London: Nelson Thornes Ltd (1999)
Jumlah SDM = n L x P x 2,5
= 16,5 x 10 x 2,5
= 412,5
LAMPIRAN 2. Eritrosit probandus 2 (Mifta)
Lampiran I
Perhitungan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih R1 = 54
R2 = 52
A. Penentuan jumlah sel darah merah (SDM) dalam setiap R3 = 43
mm3adalah : R4 = 29
Volume kotak R = 1/20 x 1/20 x 1/10 mm 3 = 1/14000 mm n L = 54 + 52 + 43 + 29 = 178/4 = 44,5
P = 10 X
Jumlah SDM = n e x P x 50 Jumlah SDM = n L x P x 2,5
= 44,5 x 10 x 2,5
Keterangan : = 1112,5
n e = jumlah SDM dalam 5 kotak R
P = besarnya pengenceran
50 = 1/volume kotak R (4000) dibagi jumlah bujur sangkar (5 Lampiran II
kotak R = 80). Diskusi
1. Eritrosit probandus 1 (Mas Andi) 1. Apakah yang dimaksud dengan heparin ? Apa
R1 = 62 fungsinya ?
R2 = 55
R3 = 30
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN KELOMPOK 7 5

Heparin adalah substansi yang membuat darah tidak


bergumpal yang diproduksi oleh tubuh kita sendiri.
Organ yang banyak memproduksi heparin adalah
paru-paru, hati, dan endotel. Sebagai obat
antikoagulan, heparin hanya diberikan per injeksi.
2. Buatlah skema terjadinya pembekuan darah ?

Lampiran III
Foto Perlakuan
A. Koagulasi darah

A B C
Keterangan :
A. Ujung jari ke-3 atau ke-4 ditusuk dengan jarum
Franke
B. Darah diteteskan pada kaca objek
C. Darah ditarik2 dengan tusuk gigi dan dicatat
waktunya

B. Perhitungan Eritrosit dan Leukosit

A B C

C D E

Keterangan:
A. Ujung jari ke-3 atau ke-4 ditusuk dengan jarum
Franke
B dan C. Disedot dengan pipet thoma hingga skala 1
D. Larutan Hayem disedot hinga skla 101
E. Larutan Turk disedot hingga skala 11
F. Larutan diteteskan pada hemasitometer

Vous aimerez peut-être aussi