Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
benang fibrin. Setelah itu dicatat waktunya saat mulai Kemudian, sel darah merah dihitung dalam tiap mm 3
terlihat benang-benang fibrin. menggunakan rumus :
b. Perhitungan Eritrosit
Disiapkan alat yang akan digunakan yaitu ikroskop
stereo dan hemasitometer. Dipilih 2 probandus dengan
kriteria 1 laki-laki dan 1 perempuan dengan berat badan
tertinggi. Sebelumnya, counting chamber dibersihkan
dahulu dengan menggunakan tissue dan aquades. Pipet
thoma dibersihkan dengan cara dibilas dengan larutan
NaCl 0.9%. Pipet thoma yang digunakan untuk sel
perhitungan eritrosit ini adalah pipet thoma dengan
skala 101 dan mempunyai initi gelas berwarna merah.
Ujung jari ke-3 atau ke-4 probandus diolesi dengan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
alkohol 70% sambil dipijat-pijat. Kemudian ujung jari
ditusuk dengan jarum Franke. Kemudian jari tersebut A. Koagulasi Darah
dipijat hingga darahnya keluar. Tetesan darah pertama Praktikum ini bertujuan untuk menentukan lama waktu
dihapus menggunakan tissue dan darah yang keluar darah yang dibutuhkan untuk koagulasi dan untuk
selanjutnya dihisap dengan pipet thoma hingga mengetahui faktor-faktor terjadinya koagulasi. Berat
mencapai skala 1. Lalu larutan Hayem dihisap hingga masing-masing praktikan ditimbang menggunakan
mencapai skala 101. Ujung pipet kemudian ditutup dan timbangan badan untuk menentukan probandus yang akan
dikocok selama 2 menit. 2 tetes pertama larutan dalam diambil darahnya. Setelah itu dipilih 3 probandus dengan
pipet thoma dibuang kemudian diteteskan pada tepi kriteria 1 laki-laki, dan 2 perempuan yang mempunyai
chounting chamber yang sudah diberi kaca penutup dan berat badan terendah dan tertinggi. Hal ini bertujuan untuk
dibiarkan merata. Kemudian diamati di bawah mengetahui pengaruh berat badan dan jenis kelamin
mikroskop dan dihitung jumlah sel darah erah di ruang terhadap lama koagulasi darah. Darah dari ketiga
R counting chamber. Kemudian, sel darah merah probandus diambil secara bergiliran. Sebelumnya,
dihitung dalam tiap mm 3 menggunakan rumus : permukaan ujung jari ke-3 dan ke-4 pada lengan kiri dari
setiap probandus dibersihkan dengan alkohol 70% untuk
mensterilkan jari sehingga sampel darah yang diperoleh
tidak terkontaminasi karena alkohol dengan konsentrasi
70% efektif memecah protein yang ada dalam
mikroorganisme [4] sehingga umum dipakai untuk
sterilisasi. Digunakan jari pada lengan kiri karena lapisan
epidermisnya lebih tipis dan aliran darah pada lengan
sebelah kiri lebih tinggi karena letak jantung yang agak di
c. Perhitungan Leukosit sebelah kiri. Jari yang akan diambil darahnya tersebut
Disiapkan alat yang akan digunakan yaitu ikroskop kemudian dipijat-pijat. Ujung jari kemudian ditusuk
stereo dan hemasitometer. Dipilih 2 probandus dengan menggunakan jarum Franke lalu dipijat-pijat hingga
kriteria 1 laki-laki dan 1 perempuan dengan berat darahnya keluar. Darah yang keluar pada tetesan pertama
badan tertinggi. Sebelumnya, counting chamber dan kedua dihapus menggunakan tissue karena darah yang
dibersihkan dahulu dengan menggunakan tissue dan keluar ini merupakan plasma darah yang terdiri dari 90%
aquades. Pipet thoma dibersihkan dengan cara dibilas air sehingga dikhawatirkan darah yang didapat sukar
dengan larutan NaCl 0.9%. Pipet pengencer yang membeku. Tetesan darah ketiga diteteskan pada ujung kaca
digunakan untuk sel perhitungan eritrosit ini adalah objek dan perhitungan waktu stopwatch dimulai ketika
pipet pengencer yang memiliki skala 11 dan darah mulai keluar dari ujung jari. Tetesan darah tersebut
mempunyai initi gelas berwarna putih. Ujung jari ke-3 kemudian ditarik-tarik menggunakan tusuk gigi hingga
atau ke-4 probandus diolesi dengan alkohol 70% terbentuk benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin ini
sambil dipijat-pijat. Kemudian ujung jari ditusuk menunjukkan bahwa darah mulai mengalami koagulasi.
dengan jarum Franke. Kemudian jari tersebut dipijat Setelah itu dicatat waktunya saat mulai terlihat benang-
hingga darahnya keluar. Tetesan darah pertama benang fibrin.
dihapus menggunakan tissue dan darah yang keluar Koagulasi adalah penurunan daya larut molekul-molekul
selanjutnya dihisap dengan pipet thoma hingga protein atau perubahan bentuk dan cairan (sol) menjadi
mencapai skala 1. Lalu larutan Hayem dihisap hingga bentuk padat atau semi padat (gel) [5]. Koagulasi darh
mencapai skala 11. Ujung pipet kemudian ditutup dan yaitu proses dimana komponen cairan darah
dikocok selama 2 menit. 2 tetes pertama larutan dalam ditransformasikan menjadi material semisolid yang
pipet thoma dibuang kemudian diteteskan pada tepi dinamakan bekuan darah. Bekuan darah tersusun terutama
chounting chamber yang sudah diberi kaca penutup oleh sel-sel darah yang terperangkap dalam jarring-jaring
dan dibiarkan merata. Kemudian diamati di bawah fibrin. Fibrin adalah suatu protein yang tidak larut dan
mikroskop dengan perbesaran 1000 kali dan dihitung berupa benang berbentuk semacam jarring-jaring [6].
jumlah sel darah erah di ruang W counting chamber. Mekanisme pembekuan darah dimulai dari faktor
eksternal pembuluh darah. Tromboplastin (membrane
lipoprotein) yang dilepas oleh sel-sel jaringan yang rusak
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN KELOMPOK 7 3
mengaktivasi protrombin (protein plasma0 dengan bantuan yang digunakan untuk mengencerkan leukosit memiliki skla
ion kalsium untuk membentuk trombin. Trombin kemudian 11 dan mempunyai inti gelas berwarna putih [9]. Ujung jari
mengubah fibrinogen yang dapat larut menjadi fibrin yang ke-3 atau ke-4 probandus diolesi dengan alkohol 70% sambil
tidak dapat larut.benang-benang fibrin membentuk bekuan dipijat-pijat untuk mensterilkan jari sehingga sampel darah
atau jarring-jaring fibrin yang menangkap sel darah merah yang diperoleh tidak terkontaminasi karena alkohol dengan
dan trombosit serta menutup aliran darah yang melalui konsentrasi 70% efektif memecah protein yang ada dalam
pembuluh darah yang rusak [7]. mikroorganisme [4] sehingga umum dipakai untuk sterilisasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembekuan darah Kemudian ujung jari ditusuk dengan jarum Franke.
yaitu fibrinogen, protrombin, tromboplastin, ion kalsium, Kemudian jari tersebut dipijat hingga darahnya keluar.
proakselerin (faktor labil), prokoventrin (akselerator Tetesan darah pertama dihapus menggunakan tissue dan
konversi serum protrombin, faktor antihemofilik, plasma darah yang keluar selanjutnya dihisap dengan pipet thoma
tromboplastin (faktor Christmas), faktor Stuart-Prower, hingga mencapai skala 1. Lalu larutan Hayem dihisap hingga
anteseden tromboplastin plasma, faktor Hageman dan mencapai skala 101. Untuk leukosit, darah diseot hingga
faktor penstabilan fibrin yang merupakan faktor intrinsik. skala 1 lalu larutan Turk dihisap hingga skala 11. Larutan
Sedagkan faktor ekstrinsik meliputi nutrisi, berat badan, Hayem merupakan larutan isotonis yang digunakan sebagai
jenis kelamin, aktifitas, tingkat kesehatan, jumlah pengencer darah dalam perhitungan sel darah merah. Larutan
trombosit, suhu tubuh dan suhu lingkungan [7]. Hayem terdiri dari sodium chloride yang berfungsi untuk
Hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum ini menjaga osmolaritas, sodium sulphate yang berfungsi untuk
seperti pada tabel 1. mencegahagregasi sel darah merah, mercuric chloride
Tabel 1. Lama koagulasi darah berfungsi sebgai pengawet/pelindung dan air destilsasi
sebagai pelarut. Sedangkan larutan Turk terdiri dari asam
asetat yang menyebabkan penghancuran/perusakan sel darah
merah (hemolisis), pewarna Gentian violet sebagai pewarna
nucleus sel darah putih dan air destilasi sebagai pelarut [10].
Ujung pipet kemudian ditutup dan dikocok selama 2 menit. 2
tetes pertama larutan dalam pipet thoma dibuang kemudian
diteteskan pada tepi chounting chamber yang sudah diberi
kaca penutup dan dibiarkan merata. Kemudian diamati di
bawah mikroskop dan dihitung jumlah sel darah merah di
ruang R counting chamber sedangkan sel darah putih di
ruang W counting chamber. Karena ukuran sel darah merah
yang lebih kecil dari sel darah putih yaitu berukuran 6-9 mm.
Tabel 2. Perhitungan eritrosit dan leukosit
Lampiran III
Foto Perlakuan
A. Koagulasi darah
A B C
Keterangan :
A. Ujung jari ke-3 atau ke-4 ditusuk dengan jarum
Franke
B. Darah diteteskan pada kaca objek
C. Darah ditarik2 dengan tusuk gigi dan dicatat
waktunya
A B C
C D E
Keterangan:
A. Ujung jari ke-3 atau ke-4 ditusuk dengan jarum
Franke
B dan C. Disedot dengan pipet thoma hingga skala 1
D. Larutan Hayem disedot hinga skla 101
E. Larutan Turk disedot hingga skala 11
F. Larutan diteteskan pada hemasitometer