Vous êtes sur la page 1sur 7

BAB III

METODOLOGI

3.1 Sejarah Perusahaan

PLN didirikan oleh pemerintah sejak tahun 27 Oktober 1945 yang

kemudian menjadi BUMN yang ditunjuk dan ditugaskan oleh pemerintah

sebagai PKUK sesuai dengan UU No. 15 Tahun 1985, kemudian PLN

tugasnya diubah menjadi salah satu PIUKU, berdasarkan UU N0. 30 tahun

2009. PT. PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah yang selanjutnya

disebut Trans-JBT, adalah salah satu Unit Induk PLN ditetapkan oleh BOD

melalui Peraturan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 019.P/DIR/2015 tanggal

31 Agustus 2015 dengan formasi jabatan Nomor 069.P/DIR/2015 tanggal 23

September 2015. Bidang usaha Trans-JBT adalah usaha penyediaan tenaga

listrik untuk kepentingan umum dengan fokus proses penyaluran dari

pembangkit ke End Customer melalui PLN Distribusi. Wilayah kerja Trans-JBT

meliputi wilayah propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah & DIY. Untuk

mendukung usaha tersebut dan memenuhi ketersedian tenaga listrik, Trans-

JBT telah memiliki aset GITET/GISTET/GI/GIS 216 unit, SUTT/SUTET/SKTT

11.508 kms, dan IBT/Trafo 31.272 MVA, dan dikelola oleh unit Area

Pelaksana Pemeliharaan (APP): 7 unit.

3.1.1 VISI

Diakui sebagai perusahaan transmisi kelas dunia yang bertumbuh


kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani
tahun 2025.
3.1.2 MISI

1. Melakukan pengembangan dan pengelolaan aset transmisi.


2. Pengendalian investasi dan logistik transmisi.
3. Melaksanakan pemeliharaan aset transmisi secara efektif, efisien,
andal dan ramah lingkungan.

3.2 Struktur Organisasi Bakmi GM

GENERAL MANAGER

PEJABAT PERENCANA
PENGADAAN
PEJABAT PERENCANA
PENGADAAN

MANAJER KONTRUKSI MANAJER KEUANGAN,


MANAJER PERENCANAAN
DAN PEMELIHARAAN SDM DAN ADMINISTRASI

DM PERENCANAAN DM ANGGARAN DAN


DM PEMELIHARAAN GI
PENGUSAHAAN & TI KEUANGAN

DM PEMELIHARAAN
DM ENJINEERING DM AKUNTANSI
JARINGAN

DM PDKB & FASILITAS


DM MANAJEMEN ASET DM SDM
PEMELIHARAAN

DM PEMELIHARAAN
DM LK2 DM HUKUM
PROTEKSI & METER

DM PENGENDALIAN
DM FASILITAS & UMUM
KONTRUKSI

DM ADMINISTRASI
DM LOGISTIK
KONTRAK

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah
3

3.3 Jenis dan Metode Penelitian

Pendekatan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan

kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin dalam Santosa (2006) penelitian

kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak

diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Melakukan wawancara dengan IT Manager , Business

Development Manager, Kepala Bagian Analisis Budget & Data,

dan bagian-bagian lainnya untuk mengidentifikasi masalah-masalah

dan manfaat-manfaat yang dirasakan dari penerapan sistem serta

rencana pengembangan-pengembangan yang akan dilakukan.

Observasi

Langsung melihat

3.3.2 Studi pustaka

Melakukan pencarian terhadap literaturliteratur dan buku-buku yang

berhubungan dengan metode


4

3.3.3 Survey

Melakukan kunjungan penelitian dan kerja paruh waktu di PT PLN

(Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah untuk melihat dan

mempelajari secara langsung bagaimana sistem Gudang tersebut

dijalankan.

3.3.4 Cost Benefit Analysis Method

Dalam melakukan analisis terhadap Cost Benefit, tahap

awal yang dilakukan adalah dengan mendefinisikan terlebih dahulu

biaya- biaya yang berhubungan langsung dengan proses pengiriman

barang dari gudang. Adapun yang menjadi komponen biaya dalam

proses tata gudang ini adalah biaya personel/staff, utilities (electricity,

telephone, faks machine, etc), dan biaya lain-lain. Kemudian dilakukan

pemetaan terhadap benefit meliputi direct benefit dan indirect benefit.

3.4 Kerangka pikir

Pada proyek ini, kami menggunakan metode untuk menganalisis masalah

yang terjadi pada proses tata gudang di PT PLN (Persero) Transmisi Jawa

Bagian Tengah.
5

Tahapan dalam pengerjaan proyek adalah sebagai berikut:


1. Project Requirement

Proses pada tahap ini adalah mendiskusikan tentang proses data


sistem tata gudang di PT. PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian
Tengah. Tahapan ini bertujuan agar proses pembuatan aplikasi tidak
memerlukan waktu yang panjang dalam implementasinya atau
proses pembangunannya serta aplikasi mudah digunakan (User
Friendly).

2. Requirement Analysis

Proses pada tahapan ini adalah menganalisa terhadap hasil diskusi,


pembuatan rancangan algoritma aplikasi inventory yang akan dibuat.

3. Design Sistem

Rancangan design sistem aplikasi inventory online PT PT. PLN


(Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah sebagai berikut :

Gambar 3.2 Design Aplikasi Inventory


6
3.4

Start

Pelaporan Barang
Masuk

Pembuatan Kode
Barcode

Lebeling Barang

Klasifikasi barang

End

Gambar 3.3. Alur Data Pendataan Barang Masuk

Pegawai melaporkan barang masuk ke petugas. Petugas membuat kode barcode,


kemudian mencetak kode tersebut. Setelah itu di lebeling ke barang dan dilakukan
klasifikasi barang
7
Start

Pencarian Barang di
Komputer

Pencarian Lokasi
Barang dan Rak Barang

Pengambilan Barang
Menggunakan Kode
barcode Sesuai FIFO

Scanning Barang Keluar

End

Gambar 3.4. Alur Data Pendataan Barang Keluar

Pegawai menyerahkan data barang keluar kepetugas. Petugas melakukan pencarian data
barang dikomputer dan melakukan pencarian lokasi barang dan rak barang. Setelah itu
pengambilan barang menggunakan kode barcode. Barang tersebut kemudian di scanning
untuk dilakukan pendataan barang keluar.

Vous aimerez peut-être aussi