Vous êtes sur la page 1sur 20

KARYA TULIS ILMIAH

PENYAKIT DEMAM BERDARAH YANG MEMBAHAYAKAN

Di ajukan untuk melengkapi tugas akhir pelajaran Biologi

Di susun oleh:

Nama : Nurhisbah Amar

NIS :

Kelas/Program : XII IPA 1I

DEPARTEMEN AGAMA

MADRASAH ALIYAH NEGERI TARAKAN

2009

i
HALAMAN PENGESAHAN

PENYAKIT DEMAM BERDARAH YANG MEMBAHAYAKAN

Di ajukan untuk melengkapi tugas akhir pelajaran Biologi

Disahkan Oleh :

Tarakan, ......2009

Kepala MAN Tarakan Pembimbing

Drs.Abd. Hamid Budi Prasetyo Widodo S.Pd

NIP. 150 267 989 NIP. 150 323 077

ii
PERSETUJUAN

PENYAKIT DEMAM BERDARAH YANG MEMBAHAYAKAN

Di susun oleh :

Nama : Nurhisbah Amar

NIS :

KELAS : XII IPA II

Tarakan, 23 mei 2009

Pembimbing

Budi Prasetyo Widodo S.Pd

NIP. 150 323 077

iii
KATA PENGHANTAR

Penulis mengucapkan Puji dan Syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas

Rahmat dan Karunianya Penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ini, yang berjudul

PENYAKIT DEMAM BERDARAH YANG MEMBAHAYAKAN Adapun tujuan

penulisan Karya Tulis ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh

suatu penyelesain sebagai siswaMadrasah Aliyah Negeri Tarakan tahun pembelajaran

2008/2009.Penulis juga mengucapkan Terima Kasih atas bimbingan yang telah diberikan

kepada penulis sehingga tersusunnya Karya Tulis ini, Terutama kepada :

1. Bapak Drs.Abd. Hamid. selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Tarakan


2. Drs. Mardi Saleh. selaku WaliKelas XII IPA II
3. Bapak Budi Prasetyo Widodo S.Pd. selaku pembimbing
4. Bapak dan Ibu Guru serta rekan-rekan yang telah banyak membantu dan
memberikan masukkan-masukkan kepada penulis
Penulis menyadari bahwa didalam Karya Tulis ini masih terdapat kekurangan-
kekurangan, oleh sebab itu keritikan seta saran yang membangun dari para pembaca
sangat diharapakan oleh penulis demi sempurnanya penulisan Karya Tulis ini
selanjutnya.
Akhir kata semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat dan berguna bagi siswa/siswi
di MAN Tarakan
Tarakan,23 mei 2009

Penyusun

Nurhisbah Amar
NIS.
iv
DAFTAR ISI

Halaman judul..............................................................................................................i

Halaman pengsahan.....................................................................................................ii

Halaman Persetujuan ...................................................................................................iii

Kata penghantar ..........................................................................................................iv

Daftar Isi........................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)..............................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................3

C. Tujuan Penulisan........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Gejala Demam berdarah...........................................................................................4

B. Penularan DBD dan tempat penularannya................................................................9

C. Pencegahan demam berdarah...................................................................................11

D. Pengobatan dan Diagnosis.......................................................................................12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................................13

B. Kritik dan Saran...........................................................................................................13

Daftar pustaka...........................................................................................................14

v
BAB I

PENDAHULIAN

A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue

Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang

ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana

menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah,

sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.Penyakit ini banyak ditemukan didaerah

tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok

Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan

air laut. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya seperti Bidan dan Pak Mantri ;-) seringkali

salah dalam penegakkan diagnosa, karena kecenderungan gejala awal yang menyerupai

penyakit lain seperti Flu dan Tipes (Typhoid).

Demam dengue umumnya menyerang orang yang kekebalan tubuhnya sedang

menurun. Sebenarnya saat kita terkena infeksi dengue, tubuh akan memproduksi

kekebalan terhadap tipe virus dengue tersebut, kekebalan ini akan berlangsung seumur

hidup. Sayangnya, demam dengue disebabkan oleh banyak strain atau tipe virus sehingga

walaupun kita kebal terhadap salah satu tipe namun kita masih dapat menderita demam

dengue dari tipe virus yang lain.

1
Demam berdarah dengue atau DBD merupakan demam dengue dengan derajat

yang lebih berat. Perbedaan yang paling utama adalah pada demam dengue tidak

ditemukan manifestasi perdarahan pada pasien. Pada kulit pasien dengan demam dengue

hanya tampak ruam kemerahan saja sementara pada pasien demam berdarah dengue akan

tampak bintik bintik perdarahan. Selain perdarahan pada kulit, penderita demam berdarah

dengue juga dapat mengalami perdarahan dari gusi, hidung, usus dan lain lain. Bila tidak

ditangani segera, demam berdarah dengue dapat menyebabkan kematian.

Demam dengue banyak terjangkit di daerah tropis dan subtropis. Asia menempati

urutan pertama dalam jumlah penderita demam dengue tiap tahun. Hal ini mungkin

disebabkan oleh karena curah hujan di Asia yang sangat tinggi terutama di Asia timur dan

selatan ditambah dengan sanitasi lingkungan yang tidak bagus.WHO memperkirakan

lebih dari 500.000 dari 50 juta kasus demam dengue memerlukan perawatan di rumah

sakit. Lebih dari 40% penduduk dunia hidup di daerah endemis demam dengue.

Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya

sudah menggigit orang yang terinfeksi dengue. Populasi nyamuk ini akan meningkat

pesat saat musim hujan namun nyamuk Aedes aegypti juga dapat hidup dan berkembang

biak pada bak bak penampungan air sepanjang tahun. Satu gigitan nyamuk yang telah

terinfeksi sudah mampu untuk menimbulkan penyakit dengue pada orang yang sehat.

2
Penularan demam dengue tidak bisa langsung dari manusia ke manusia tetapi

harus melalui perantara nyamuk sehingga kita tidak perlu khawatir kontak langsung

dengan penderita demam dengue.

B.Rumusan Masalah

1. Apakah demam berdarah itu ?

2. Apakah penyebab timbulnya penyakit demam berdarah ?

3. Apa saja gejala dari demam berdarah ?

4. Bagaimana cara mencegah demam berdarah ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mendeskripsikan tentang demam berdarah

2. Mengidentifikasi penyebab timbulnya penyakit demam berdarah

3. Mencari tahu gejala dari demam berdarah

4. Mencari tahu cara mencegah demam berdarah

3
BAB II

PEMBAHASAN

A.Gejala dan Tanda DBD

Pada umumnya penderita DBD dikenal dengan gejala bintik-bintik atau ruam merah

pada kulit yang apabila diregangkan malah terlihat jelas bintik-bintiknya. Hal itu memang

menjadi salah satu tanda bahwa telah tergigit nyamuk Aedes agypti. Untuk lebih waspada

dan menindaklanjuti kasus DBD, berikut beberapa gejala DBD :

1. Demam

Penyakit ini didahului oleh demam tinggi yang mendadak, terus menerus berlangsung

2-7 hari. Panas dapat turun pada hari ke-3 yang kemudian naik lagi, dan pada hari ke-6

atau ke-7 mendadak turun. Jika digambarkan, maka grafiknya menyerupai pelana

kuda.Jangan tunggu hingga 7 hari, lepas hari ketiga panas tetap tinggi, dianjurkan untuk

memeriksakan diri dengan tes darah. Karena apabila dalam waktu kurang dari 7 hari

penderita tidak ditangani dengan cepat dan tepat, penderita dapat meninggal dunia.

4
2. Tanda-tanda pendarahan

Perdarahan ini terjadi di semua organ. Bentuk perdarahan dapat hanya berupa uji

Torniquet (Rumple Leede) positif atau dalam bentuk satu atau lebih manifestasi

perdarahan sebagai berikut : Petekie, Purpura, Ekimosis, Perdarahan konjungtiva,

Epistaksis, Perdarahan gusi, Hematemesis, Melena, dan Hematuri.

Petekie sering sulit dibedakan dengan bekas gigitan nyamuk. Untuk membedakannya,

regangkan kulit, jika bintik merah pada kulit tersebut hilang maka bukan Petekie. Petekie

merupakan tanda pendarahan yang tersering ditemukan. Tanda ini dapat muncul pada

hari-hari pertama demam.

Uji Torniquet dinyatakan positif, jika terdapat 10 atau lebih Petekie pada kulit seluas 1

inci persegi (2,5 x 2,5 cm) di lengan bawah bagian depan (volar) dekat lipat siku (fossa

cubiti).

3. Pembesaran Hati (Hepatomegali)

Sifat pembesaran hati :

1. Pembesaran hati pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan

penyakit

2. Pembesaran hati tidak sejajar dengan beratnya penyakit

3. Nyeri tekan sering ditemukan tanpa disertai ikterus


4. Renjatan (Syok)

Tanda-tanda renjatan:

1. Kulit teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari tangan

dan kaki

2. Penderita menjadi gelisah

3. Sianosis di sekitar mulut

4. Nadi cepat, lemah, kecil sampai tak teraba

5. Tekanan nadi menurun, sistolik menurun sampai 80 mmHg atau kurang

Penyebab renjatan: karena perdarahan, atau karena kebocoran plasma ke daerah ekstra

vaskuler melalui kapiler yang terganggu.

5. Trombositopeni

1. Jumlah trombosit < 100.000/l biasanya ditemukan diantara hari ke 3-7

sakit

2. Pemeriksaan trombosit perlu diulang sampai terbukti bahwa jumlah

trombosit dalam batas normal atau menurun.

3. Pemeriksaan dilakukan pada saat pasien diduga menderita DBD, bila

normal maka diulang tiap hari sampai suhu turun.

6
6. Hemokonsentrasi (Peningkatan Hematokrit)

Meningkatnya nilai hematokrit (Ht) menggambarkan hemokonsentrasi selalu dijumpai

pada DBD, merupakan indikator yang peka terjadinya perembesan plasma, sehingga

dilakukan pemeriksaan hematokrit secara berkala. Pada umumnya penurunan trombosit

mendahului peningkatan hematokrit.

7. Gejala Klinik lain

1. Gejala klinik lain yang dapat menyertai penderita DBD ialah nyeri otot,

anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare atau konstipasi, dan

kejang

2. Pada beberapa kasus terjadi hiperpireksia disertai kejang dan penurunan

kesadaran sehingga sering di diagnosis sebagai ensefalitis

3. Keluhan sakit perut yang hebat sering kali timbul mendahului perdarahan

gastrointestinal dan renjatan

6. Trombositopeni

4. Jumlah trombosit < 100.000/l biasanya ditemukan diantara hari ke 3-7

sakit

5. Pemeriksaan trombosit perlu diulang sampai terbukti bahwa jumlah

trombosit dalam batas normal atau menurun.

6. Pemeriksaan dilakukan pada saat pasien diduga menderita DBD, bila

normal maka diulang tiap hari sampai suhu turun.

7
7. Hemokonsentrasi (Peningkatan Hematokrit)

Meningkatnya nilai hematokrit (Ht) menggambarkan hemokonsentrasi selalu dijumpai

pada DBD, merupakan indikator yang peka terjadinya perembesan plasma, sehingga

dilakukan pemeriksaan hematokrit secara berkala. Pada umumnya penurunan trombosit

mendahului peningkatan hematokrit.

8. Gejala Klinik lain

4. Gejala klinik lain yang dapat menyertai penderita DBD ialah nyeri otot,
anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare atau konstipasi, dan
kejang
5. Pada beberapa kasus terjadi hiperpireksia disertai kejang dan penurunan
kesadaran sehingga sering di diagnosis sebagai ensefalitis
6. Keluhan sakit perut yang hebat sering kali timbul mendahului perdarahan
gastrointestinal dan renjatan

8
B. Penularan DBD dan tempat penularannya

DBD dapat dengan mudah menular melalui vektor penularnya, yakni nyamuk Aedes

aegypti melalui gigitannya.

Meskipun nyamuk Aedes albopictus dapat menularkan DBD tetapi peranannya dalam

penyebaran penyakit sangat kecil, karena biasanya hidup di kebun-kebun. Seminggu

setelah digigit oleh nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus dengue, maka orang

tersebut akan jatuh sakit demam berdarah, atau dapat juga tetap sehat tetapi menjadi

carrier (sumber penular dengan menyimpan virus dengue).Karena nyamuk yang

menggigit orang yang darahnya mengandung virus dengue, sepanjang nyamuk tersebut

hidup akan tetap mengandung virus dengue dan setiap saat dapat ditularkan kepada orang

lain melalui gigitannya pula (menggigit pada siang hari).Apabila terdapat tetangga Anda

yang menderita DBD dan lokasi rumahnya berada tidak jauh dari rumah Anda, maka

perlu diwaspadai akan keberadaan nyamuk Aedes aegypti, hal ini karena kemampuan

terbang nyamuk tersebut +40 m, dan jangkauan terbang maksimal sejauh 100 m.

Sehingga secepatnya melakukan pembersihan terhadap tempat-tempat penampungan air

di sekitar Anda atau menghubungi Puskesmas terdekat.Sehingga setiap orang dapat

terserang demam berdarah setelah digigit oleh nyamuk Aedes aegypti yang mengandung

virus dengue. Hanya saja ketahanan tubuh setiap orang yang memungkinkan tingkat

kasus DBD berbeda satu sama lain.

9
Sehingga selain memberantas vektor penular dan menghindarinya, ada baiknya setiap

orang menjaga imunitasnya sehingga dapat terhindar dari kasus DBD.

Penularan DBD dapat terjadi di semua tempat yang terdapat nyamuk penularnya. Tempat

potensial untuk terjadi penularan DBD adalah :

1. Wilayah yang banyak kasus DBD (endemis)

2. Tempat-tempat umum yang menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang

datang dari berbagai wilayah. Tempat-tempat tersebut antara lain :

1. Sekolah, karena anak/murid sekolah berasal dari berbagai wilayah selain

itu merupakan kelompok umur yang paling susceptible terserang DBD

2. Rumah sakit/Puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya. Karena

dalam hal ini orang yang datang dari berbagai wilayan dan kemungkinan

diantaranya adalah penderita DBD atau carier virus dengue

3. Tempat umum lainnya seperti : hotel, pertokoan, pasar, restoran, dan

tempat ibadah

3. Pemukiman baru di pinggir kota

Karena di lokasi ini penduduknya berasal dari berbagai wilayah, maka kemungkinan

diantaranya terdapat penderita atau carier yang membawa virus dengue yang berlainan

dari masing-masing lokasi asal.

10
C. Pencegahan Demam berdarah

Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah.

Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor

nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna

(misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang

disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal -

hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.

Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit

demam berdarah, sebagai berikut:

1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan

istirahat yang cukup;

2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan

melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat

menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang

perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-

barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik

bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang;

3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan

bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk

memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;

11
4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami

demam atau panas tinggi;

5. Jika terlihat tanda-tanda syok, segera bawa penderita ke rumah sakit.

D.Pengobatan dan Diagnosis

Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien

disarankan untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal

itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin diperlukan

untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet

dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis.

Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji

bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu

biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena. Meskipun demikian kombinasi

antara manajemen yang dilakukan secara medik dan alternatif harus tetap

dipertimbangkan.

Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi

adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan

leukopenia relatif.

Serologi dan reaksi berantai polimerase tersedia untuk memastikan diagnosa demam

berdarah jika terindikasi secara klinis.Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat

mengurangi risiko kematian daripada menunggu akut.

12
BAB III

PENUTUP

A. kesimpulan

1. Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang

ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang

mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem

pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan

2. Gejala demam berdarah adalah demam, pendarahan, pembesaran hati, renjatan

( syok ), dan trombositopeni

3. Penyebab dari penyakit demam brdarah adalah dari nyamuk yang bernama

Aedes Agypty

4. Sebaiknya sealau membersihkan rumah anda, karena nyamuk ini dapat hidup

ditempat yang kotor

B. Kritik dan Saran

1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga,

dan istirahat yang cukup;

2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal

dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat

menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi

sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur

barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah

13
DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah

2. http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=53

3. http://www.blogdokter.net/2008/06/27/demam-berdarah-dengue/

4. http://www.surabaya-ehealth.org/dkksurabaya/berita/demam-berdarah-dengue-cara-

mencegah-dan-menanggulanginya
14

Vous aimerez peut-être aussi