Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
B. Tahap-Tahap
1. Pengkajian
1) Teknik verbal
a) Menyatakan perilaku dalam istilah saya bukan Anda karena kesan
anda adalah perlawanan yang meyakini dan menghasut
b) Teknik orang ketiga : libatkan ungkapkan perasaan dalam istilah orang
ketiga
c) Bercerita
d) Saling bercerita dengan meminta anak menceritakan sebuah cerita tentang
sesuatu, ikuti dengan cerita lain yang diceritakan perawat yang hamper
sama dengan cerita anak, tetapi dengan perbedaan yang membantu anak
dalam area masalah.
e) Biblioterapi : Menggunakan buku-buku dalam proses terapeutik dan
suportiv
f) Mimpi : minta anak untuk menceritakan tentang mimpi
g) Tiga harapan : Libatkan pertanyaan bila kamu memiliki tiga hal di dunia
ini, apa sajakah itu?
h) Permainan peringkat : gunakan beberapa skala peringkat untuk rentang
kejadian atau perasaan
i) Permainan asosiasi kata dan melengkapi kalimat
2) Teknik Nonverbal
a) Menulis
b) Menggambar
c) Magis
d) Bermain
b. Observasi
Tahap kedua dalam pengumpulan data adalah melalui observasi, yaitu tahap
mengamati keadaan dan perilaku klien. Kegiatan observasi meliputi sight (kelainan
fisik, meringis terbakar dsb), smell (darah, obat, urin, feses) dan hearing (bunyi
jantung, suara nafas, bising usus dll)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam observasi diantaranya :
a) Sebaiknya tidak diketahui oleh klien, sehingga data yang murni dapat diperoleh
b) Kegiatan observasi menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual.
c. Pemeriksaan Fisik
Berbeda dengan pendekatan orang dewasa, agar pemerikisa dapa
berkomunikasi dengan baik pada anak, maka perlu diketahui cara pendekatan
tertentu. Hal ini dimaksudkan agar anak tida merasa takut., tidak menangis, tidak
menolakuntuk diperiksa.
Cara-cara pendekatan ini tentu bergantung pada umur dan keadaan anak.
Kehadiran orangtua sangat membantu untuk menghilangkan rasa takut pada anak.
Pada bayi yang lebih besar yang sudah mulai takut pada orang yang belum
dikenalnya, pendekatannya menjadi lebih sulit. Dalam hal ini sebaiknya pemeriksa
bersifat informal, pemeriksaan sudah dapat dilakukan pada sewaktu bayi masih dalam
pangkuan ibu, lambat laun anak dipindahkan ke meje periksa. Pada anak yang lebih
besar lag, pendekatan dapat dimulai dengan memberi salam kepada anak,
menanyakan umur, nama, sekolah, dan sebagainya dengan memuji penampilannya.
Pada waktu pemeriksaan, deapat diceritakan sesuatu agar anak tidak merasa tegang.
Pada anak yang sakit berat, hal-hal tersebut tidak perlu dilakukan, anak dapat
langsumg diperiksa.
2. Diagnosa Keperawatan
Adalah penilaian tentang respon individu, keluarga atau komunitas terhadap
masalah kesehatan yang actual atau potensial. Diagnosa keperawatan memberikan dasar
untuk memilih intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang merupakan tanggung
jawab perawat.
1. Masalah (Problem,P)
Problem atau masalah keperawata dapat ditentukan dari data yang terkumpul
dan identifikasi. Masalah adalah pernyataan tentang status kesehatan atau masalah
kesehatan klien yang tertulis secara jelas dan singkat.
2. Etiologi (Penyebab,E)
Adalah factor penyebabmasalah klien yang dapat merubah status kesehatan
atau mempengaruhi perkembangan masalah. Penyebab tersebut dapat berhubungan
dengan tingkah laku klien, patofisiologi, psikososial, perubahan situasional pada gaya
hidup, usia perkembangan, factor budaya dan lingkungan.
3. Perencanaan