Vous êtes sur la page 1sur 20

PROGRAM STUDI S.

1 KEPERAWATAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

ASUHAN KEPERAWATAN
I. Biodata
A. Identitas Pasien
1. Nama/Nama panggilan : An. M. A
2. Tempat tgl lahir/usia : Asam- asam, 12-08-2016 (8 Bulan)
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. A g a m a : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Simpang 4 Asam-asam
7. Tgl masuk : 25-April-2017 (11.00 wita)
8. Tgl pengkajian : 25-April-2017
9. Diagnosa medik : Pneumonia + Konjungtivitis
10. Rencana terapi : - Pemberian oksigen 1-2 liter
- Pemberian nebulizer dengan obat ventolin
- Pemasangan infus dengan cairan D5 NS
B. Identitas Orang tua
a. N a m a : Ny. I
b. U s i a : 31 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Pedagang
e. A g a m a : Islam
f. Alamat : Simpang 4 Asam-asam

C. Identitas Saudara Kandung


STATUS
No NAMA USIA HUBUNGAN
KESEHATAN

1 Nn. M 21 tahun kakak Sehat

2 An. M 14 tahun kakak Sehat


3 An. M. R 9 tahun kakak Sehat

II. Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluhan Utama : ibu pasien mengatakan anaknya Batuk berdahak

23
Riwayat Keluhan Utama : Ibu pasien mengatakan sebelumnya berobat ke bidan
hari minggu, demam tidak mau turun di sertai batuk ,
pilek dan sakit mata, lalu di bawa ke poli anak dan
dianjurkan untuk rawat inap di ruang anak ( safir)
RSUD Hadji Boejasin pelaihari pada tanggal 25 April
2017.
Keluhan Saat Pengkajian : Ibu pasien mengatakan anaknya batuk berdahak ,demam
dan sakit mata

B. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0 5 tahun)


1. Prenatal care
a. Ibu sering memeriksakan kehamilannya di Puskesmas
b. Riwayat berat badan selama hamil : BB 55 naik menjadi 60 kg
c. Riwayat Imunisasi TT : Melakukan imunisasi TT
d. Golongan darah ibu (O) Golongan darah ayah (O)
2. intranatal care
a, Tempat melahirkan : di rumah bidan
b. Jenis persalinan : normal
c. Penolong persalinan : bidan
3. Post natal
Kondisi pasien saat dilahirkan segera menangis. Pasien berat badan lahir 2900
gram.
Pasien pernah mengalami penyakit :
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak menderita penyakit apapun hanya demam
biasa.
Riwayat kecelakaan : tidak ada riwayat kecelakaan
Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya : normal

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


Genogram

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: meninggal
: serumah
: pasien

24
III. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)
Ibu mengatakan imunisasi anaknya lengkap sesuai yang dianjurkan oleh bidan
puskesmas.
N Jenis Waktu Reaksi setelah
Frekuensi Keterangan
O immunisasi pemberian pemberian
1. BCG Usia 1 bln 1x Tidak ada Usia 1 bln

2. DPT (I,II,III) Usia 2,3,4 bln 3x panas Usia 2,3,4


bln
Polio Usia 1,2,3,4 4x panas Usia 1,2,3,4
3. bln bln
(I,II,III,IV)

4. Hepatitis Usia 0,2,3,4 4x Panas Usia


bln 0,2,3,4 bln

IV. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 6,8 kg
2. Tinggi badan : 72 cm
B. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat
1. Tengkurap : 4 bulan
2. Duduk : 6 bulan
3. Merangkak : 7 bulan
4. Belajar berdiri : 8 bulan
5. Berpakaian : pasien masih dibantu orang tua saat berpakaian

V. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
ASI ekslusif sampai umur 6 bulan
B. Pemberian susu formula
Setelah 6 bulan pasien diberikan susu formula dan ASI. Jumlah yang diberikan
dalam sehari tidak menentu sesuai keinginan dari pasien. Pasien diberikan susu
formula dengan menggunakan botol dot.
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1-6 bulan ASI eksklusif 6 bulan
6-8 bulan Susu formula 3 bulan
Bubur

25
C. BBI :
BBI BAYI (USIA 0-12 bulan) : RUMUS BBI = (umur (bln) / 2 ) + 4
BBI = (8 / 2 ) + 4 = 8 kg
Kesimpulan : BBI adalah 8 kg
Dalam table BB/U berat masuk dalam kategori gizi baik
Dalam table PB/U tinggi badan dalam kategori normal

VI. Riwayat Psikososial


Anak tinggal bersama : Ayah, Ibu di: rumah sendiri
Lingkungan berada di : pinggir jalan
Tempat bermain pasien di dalam rumah dan kadang-kadang bermain bersama anak
tetangga di luar rumah
kamar pasien : satu kamar dengan ayah dan ibu
Rumah ada tangga : tidak ada tangga dirumah pasien
Hubungan antar anggota keluarga : baik
Pengasuh anak : pasien dirawat sendiri oleh orang tuanya

VII. Riwayat Spiritual


Pasien belum mengikuti kegiatan keagamaan

VIII. Reaksi Hospitalisasi


Ibu pasien mengatakan sedih saat melihat anaknya sakit apalagi harus dirawat di
rumah sakit. Ibu, ayah, dan kakak pasien menemani anaknya di rumah sakit bersama.
Pasien nampak rewel dan menangis ketika berada di rumah sakit.

X. Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Selera makan Sebelum sakit nafsu makan Nafsu makan anaknya
anaknya baik, makan 3 kali menurun, tetapi masih mau
dalam sehari dengan bubur. menghabiskan 2-3 sendok
dari makanan yang diberikan
rumah sakit.

B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman asi, susu formula air putih, asi, susu fofrmula

2. Frekuensi minum 4 kali sehari 400 ml 240 ml

26
3. Kebutuhan cairan Normal, melalui oral Normal, melalui oral dan
4. Cara pemenuhan infus

C. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat pembuangan Pampers Pampers
2. Frekuensi (waktu) 1-2x/hari BAB, 6-7x/hari 3x/ hari BAB, 6-7x/ hari
BAK BAK
3. Konsistensi Lunak Lunak
4. Keitan Tidak Tidak
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada

D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang 3-4 jam 1-2 jam
- Malam 10-11 jam 8-9 jam
2. Pola tidur Tidak ada gangguan Terganggu
3. Kebiasaan sebelum minum susu atau ditimang minum susu atau ditimang
tidur ibunya ibunya
4. Kesulitan tidur Tidak ada kesulitan tidur Kesulitan tidur karena batuk

E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olah raga Pasien tidak pernah Pasien tidak pernah
2. Jenis dan frekuensi berolah raga sebelum sakit berolahraga saat sakit
3. Kondisi setelah olah raga

F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi (cara, frekuensi alat Pasien mandi 2x sehari Selama di rumah sakit
mandi) dengan bantuan ibunya. pasien tidak mandi dan
2. cuci rambut (frekuensi cara) Pasien mencuci rambut tidak mencuci rambut,
3. Guntung kuku (frekuensi 3-4x dalam seminggu pasien hanya di seka
cara) dengan bantuan ibunya . oleh ibunya. Kuku
4. Gosok gigi (frekuensi cara) memotong kuku 1x pasien terlihat panjang
perminggu dengan bantuan dan belum di potong
ibunya ibunya

27
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Pasien sehari-harinya Selama dirumah sakit pasien
2. Pengaturan jadwal harian bermain di rumah bersama lebih banyak menghabiskan
3. Penggunaan alat bantu kakak , keluarga dan waktunya ditempat tidur,
aktifitas. tetangga. Pasien tidak pasien juga tampak susah
4. Kesulitan pergerakan menggunakan alat bantu dan bergerak karena tangannya
tubuh juga tidak mengalami terpasang infus.
kesulitan pergerakan tubuh.

H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah Ibu pasien mengatakan Selama di rumah sakit
2. Waktu luang pasien senang dan sering pasien tidak ada
3. Perasaan setelah rekreasi bermain saat di rumah. rekreasi.
4. Waktu senggang keluarga pasien Sehari-hari
5. Kegiatan hari libur menghabiskan waktu
bersama keluarganya di
rumah

XI. Pemeriksaan Fisik


Keadaan umum :
Keadaan umum pasien tampak lemah dan berbaring ditempat tidurnya.
Tanda-tanda vital: T= 38,2oC, RR= 46 x/menit, N= 144 x/menit.
Kepala
Warna rambut pasien hitam, penyebaran merata, tidak tampak rontok. Tidak ada
benjolan, tekstur rambut pasien haus. Dahi pasien teraba hangat
Mata
Mata pasien tampak simetris, terdapat radang pada mata, mata pasien terlihat merah
dan berair terjadi perlengketan pada mata pasien ,scelera tidak ikterus, konjungtiva
nampak tidak anemis.
Hidung & Sinus
Tidak ada secret/cairan, tidak ada gangguan pada penciuman pasien, tidak ada
pernapasan cuping hidung , tidak terpasang O2.
Telinga
Posisi telinga simetris, tidak ada cairan, tidak ada serumen, tidak menggunakan alat
bantu, tidak ada gangguan pada pendengaran pasien.
Mulut
Tidak ada peradangan pada gusi pasien, lidah pasien tidak kotor, bibir pasien
nampak lembab.
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, pasien tidak mengalami kaku kuduk.

28
Thorax dan Pernapasan
Bentuk dada simetris, irama pernafasan ireguler, menggunakan otot bantu nafas,
terdapat retraksi dinding dada, terdapat bunyi napas tambahan (ronchi) pada bagian
Paru kanan atas dan paru kiri atas
+ +
- -
- -

Abdomen
Perut pasien tidak tampak buncit, tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen
Genetalia
Ibu pasien mengatakan tidak ada gangguan atau masalah pada alat genetalia
anaknya.
Ekstremitas
Pergerakan pada ekstremitas atas kanan dan kiri tidak mengalami gangguan, tidak
ada nyeri pada ektremitas atas. Terpasang infus di tangan kiri pasien.
Tidak ada masalah pada ekstremitas bawah kanan dan kiri pasien, tidak ada nyeri
pada ekstremitas bawah.
Status Neurologi
Pergerakan bola mata maupun kelopak mata tidak mengalami gangguan. Refleks
menelan pasien baik. Pasien dapat menggerakan kepala ke kanan dan kekiri serta
mengangkat bahu.

XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0 6 Tahun )


Tingkat perkembangan pasien sesuai dengan tingkat tumbuh kembang dan tidak ada
permasalahan tumbuh kembang pada pasien tidak ada keterlambatan dalam test tabel
Denver II.

29
30
XII. Rencana tindakan Operasi
Tidak ada rencana tindakan Operasi

XIII. Test Diagnostik


Tanggal pemeriksaan: 25-April-2017
Laboratorium

Parameter Result Ref. range


WBC 16.3 x 10^9/L 4.0-10.0
Lymph# 2.9 x 10^9/L 0.8-4.0
Mid# 1.4 x 10^9/L 01.1.5
Gran# 12.0 x 10^9/L 2.0-7.0
Lymph% 17.5 % 20.0-7.0.0
Mid% 8.9 % 3.0-15.0
Gran% 73.6 %g/dl 50.0-70.0
HGB 9.5 g/dl 11.0-16.0
RBC 3.80 x 10^12/L 3.50-5.50
HCT 29.8 % 37.0-54.0
MCV 78.5 Fl 80.0-100.0
MCH 25.0 pg 27.0-34.0
MCHC 31.8 g/dl 32.0-36.0
RDW-CV 15.7 % 11.0-16.0
RDW-SD 48.1fl 35.0-56.0
PLT 660 x 10^9/L 150-350
MPV 6.9 fL 6.5-12.0
PDW 15.0 9.0-17.0
PCT 0.455 % 0.108-0.282

31
XIV. Therapy saat ini.

Nama Obat Komposisi Gol.Obat Indikasi/kontra Dosis Cara pemberian


Paracetamol ( Paracetamol Obat bebas Indikasi: 7 cc (jika panas) Iv
injeksi) Obat analgesik, penghilang rasa sakit.

Kontraindikasi:
Alergi paracetamol, gangguan fungsi hati, gangguan
fungsi ginjal,

Infus D5 NS Per 1000 mL: glucose 55 gr, Indikasi: 1000 ml/ 24 jam IV
NaCl 4,5 gr, air untuk larutan Untuk mengatasi deidrasi, menambah kalori, dan
injeksi ad 1000 mL mengembalikan keseimbangan elektrolit

Ventolin Setiap 1 ampul Ventolin Bronkodilator Indikasi: 1 respul Inhalasi


Nebules mengandung Bronkospasme, hiperkalemia akut, kejang bronkus
salbutamol sulfat 2,5 mg.
Kontraindikasi:
Jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat
hipersensitif pada ventolin

Cefotaxcime Setiap 1 ml cefotaxime Antibiotik Indikasi : 300 mg/8 jam IV


memerlukan aquabidest Infeksi berat yang disbabkan oleh patogen patogen

Kontraindikasi :
Pnderita dengan riwayat hipersensitif antibiotik
cefotaxime dan penderita ginjal

Ottopan paracetamol Obat bebas Indikasi: 0,7 ml Oral


Obat analgesik, penghilang rasa sakit.

Kontraindikasi:
32
Alergi paracetamol, gangguan fungsi hati, gangguan
fungsi ginjal,

Gentamicin Setiap ml mengandung Antibiotik Indikasi : 4x1 tetes ( kanan- Tetes mata
gentamicin sulfat setara dengan kiri)
gentamicin 3mg. Untuk pengobatan terhadap berbagai infeksi
bakteri terutama bakteri gram negatif seperti
Pseudomonas, Proteus, Serratia, dan
Staphylococcus .
Juga digunakan untuk septikemia (keracunan
darah oleh bakteri patogenik dan atau zat-zat
yang dihasilkan oleh bakteri tersebut),
meningitis (radang selaput otak), infeksi saluran
kemih, saluran pernafasan, saluran pencernaan,
kulit, tulang, dan jaringan lunak.
Berguna melawan Yersinia pestis dan
Francisella tularensis.

Kontraindikasi :

Jangan digunakan untuk penderita yang


mengalami reaksi hipersensitivitas
terhadap gentamicin atau antibiotika golongan
aminoglikosida lainnya.
Hindarkan juga pemakaian antibiotik ini untuk
bayi prematur ataupun bayi baru lahir.
Tidak boleh digunakan untuk infeksi yang
disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae,
Neisseria meningitidis atau infeksi bakteri
Legionella pneumophila (karena berisiko pasien

33
akan mengalami shock dari lipid A endotoksin
yang ditemukan dalam organisme bakteri gram
negatif tertentu).

XV. ANALISIS DATA

Tanggal/ Jam Data Fokus Etiologi Problem


25-04-2017 DS: Eksudat dalam alveoli Ketidakefektifan bersihan jalan
15.00 Ibu pasien mengatakan anaknya batuk berdahak nafas

DO:
TTV : T : 38,2
N : 144
RR : 46 x/menit
Spo2 : 99 %
1. Terdapat retraksi dinding dada
2. Irama nafas ireguler
3. Pasien tampak gelisah
4. Pasien terlihat batuk hingga tidurnya terbangun
5. Terdapat bunyi nafas tambahan (Ronchi) pada paru kanan atas dan paru kiri atas

+ +
- -
- -

25-04-2017 Ds: Kelelahan otot-otot pernapasan Ketidakefektifan pola napas


15.00 Ibu pasien mengatakan napas anaknya terlihat cepat
Ibu pasien mengatakan anaknya sulit untuk bernapas
Do:

1. Terdapat retraksi dinding dada

34
2. Menggunakan otot bantu napas
3. RR = 46x/menit

25-04-2017 DS: Penyakit (pneumonia) Hipertermia


15.00 Ibu Pasien mengatakan anaknya demam

DO:
1. T = 38,2oC
2. HR = 144 x/menit
3. RR = 46 x/menit
4. Kulit teraba hangat
5. Pasien tampak gelisah

25-04-2017 DS: konjungtivitis Gangguan rasa nyaman


15.00
1. Ibu pasien mengatakan mata anaknya merah
2. Ibu pasien mengatakan anaknya sering mengusap matanya
3. Ibu pasien mengatakan anaknya rewel dan sering menangis

DO :

1. Mata pasien terlihat merah


2. Pasien terlihat menggaruk garuk mata
Terlihat adanya kotoran pada mata pasien

35
XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d Eksudat dalam alveoli (00031)
2. Ketidakefektifan pola napas b.d kelelahan otot-otot pernapasan
3. Hipertermi b.d penyakit (pneumonia)
4. Gangguan rasa nyaman b.d konjungtivitis

XVII. PERENCANAAN KEPERAWATAN


No
No Diagnosa Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervenstion Rasional
NANDA
00031 Ketidakefektifan Setelah dilakukan intervensi 1. Atur posisi pasien untuk pengembangan 1. Memaksimalkan ekspansi paru
bersihan jalan keperawatan selama 1x24 jam jalan maksimal rongga dada 2. Menunjukkan keefektifan terapi yang
nafas nafas pasien menjadi efektif dengan 2. Kaji keefektifan pemberian oksigen dan terapi diberikan
lain 3. Mengetahui kebutuhan oksigen
berhubungan kriteria hasil:
pasien
dengan eksudat 1. Pasien dapat bernafas dengan 3. Kaji frekuensi kedalaman dan upaya 4. Mengetahui adanya suara nafas
dalam alveoli mudah pernapasan tambahan
2. Frekuensi nafas dan irama normal 4. Kaji suara nafas tambahan 5. Mengencerkan sekret
Rentang normal respirasi 24- 5. Kolaborasi pemberian terapi nebulizer, dan
30x/menit fototerapi
3. Dapat mengeluarkan sputum

36
100032 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan pasien senyaman mungkin 1. Mengencerkan sekret
pola napas b.d keperawatan diharapkan masalah 2. Pertahankan jalan napas 2. Memberikan posisi yang nyaman
kelelahan otot- akan berkurang, dengan kriteria: 3. Perhatikan pergerakan dada, amati kepada pasien
1. pergerakan dada normal 3. Menghindari terjadinya sesak napas
otot napas penggunaan otot bantu napas
2. penggunaan otot-otot bantu
4. Pantau jumlah respirasi pada pasien
berkurang
3. irama napas normal 5. Kolaborasi pemberian nebulizer sesuai advice 4. Mengetahui pergerakan dada dan
4. tidak terdapat bunyi napas dokter penggunaan otot bantu napas pasien
tambahan 5. Mengetahui respirasi pasien
5. respirasi normal 24-30x/menit 6. ventolin
200007 Hipertermia Setelah dilakukan intervensi 1. Monitor hidrasi 1. n dehidrasi yang akan
berhubungan keperawatan selama 1x24 jam suhu 2. Monitor TTV menyebabkan kenaikan suhu tubuh
dengan penyakit tubuh pasien dalam batas normal 3. Pantau warna kulit dan suhu kulit pasien
dengan kriteria hasil: 4. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi 2. Mengetahui tanda-tanda
(pneumonia)
1. Suhu tubuh pasien dalam rentang 5. Kompres pasien pada lipatan paha dan aksila hipertermia
normal 36,5-37,5 6. Kolaborasi pemberian cairan intravena 3. Tanda dari peningkatan suhu tubuh
2. RR dan HR dalam rentang norma 7. Kolaborasi pemberian antipiretik adalah kulit tampak kemerahan
RR : 24-30x/menit 4. Kekurangan intake caira akan
Hr : 80-160 x/menit menyebabkan dehidrasi dan
3. Tidak ada perubahan warna kulit peningkatan suhu tubuh
kemerahan, kulit tidak teraba 5. Menurunkan suhu tubuh
hangat 6. Mencegah dehidrasi
7. Menurunkan suhu tubuh
00214 Gangguan rasa Setelah dilakukan intervensi 1. Atur suhu ruangan yang nyaman untuk pasien 1. Memberikan suhu yang nyaman agar
nyaman b.d keperawatan selama 1x24 jam dalam 2. Kurangi hal-hal yang dapat mengganggu pasien rileks
konjungtivitis batas normal dengan kriteria hasil: kenyamanan pasien 2. Menghindari rasa aman pasien
1. Pasien tidak merasa gatal 3. Tentukan penyebab dari rasa gatal yang terganggu
2. Pasien tidak menangis lagi ditimbulkan 3. Untuk mengetahui dari mana
3. Sakit mata pasien berkurang 4. Bersihkan mata pasien menggunakan kassa timbulnya rasa gatal
Seperti mata pasien tidak merah 5. Kolaborasi pemberian obat antibiotik 4. Gentamicin tetes mata
lagi

37
XVII.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nomor
Jam
No Diagnosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan
Nanda
1. 25-04-2017/ 00031 S : Ibu pasien mengatakan anaknya mengerti dan mau
16.35 1. Mengatur posisi pasien untuk pengembangan maksimal rongga dada mengikuti anjuran dari perawat
2. Mengkaji keefektifan pemberian oksigen dan terapi lain O : TTV : T : 38,2
3. Mengkaji frekuensi kedalaman dan upaya pernafasan N : 144
4. Berkolaborasi pemberian terapi nebulizer, RR : 46 x/menit
Spo2 : 99 %
1. Terdapat retraksi dinding dada
2. Irama nafas Ireguler
3. Pasien tampak gelisah
4. Pasien terlihat batuk hingga tidurnya terbangun
5. Terdapat bunyi nafas tambahan (Ronhci)
A : Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d Eksudat dalam
alveoli
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4

2 25-04-2017/ 00032 1. Posisikan pasien senyaman mungkin S : Ibu pasien mengatakan napas anaknya terlihat cepat
16.30 2. Pertahankan jalan napas Ibu pasien mengatakan anaknya sulit untuk bernapas
3. Perhatikan pergerakan dada, amati penggunaan otot bantu napas O : Terdapat retraksi dinding dada
Menggunakan otot bantu napas
4. Pantau jumlah respirasi
Napas pasien terlihat cepat
5. Kolaborasi pemberian nebulizer sesuai advice dokter RR = 46x/menit
A : ketidakefektifan pola napas b.d kelelahan otot-otot bantu
napas
P : 1,2,3,4,5

38
3. 25-04-2017/ 00007 1. Monitor hidrasi S : Ibu pasien mengatakan pasien tidak ada mengalami kejang
16.40 2. Monitor TTV O : T = 38,2oC HR = 144 x/menit RR = 46x/menit
3. Pantau warna kulit dan suhu kulit Kulit pasien teraba hangat
4. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi Pasien tampak gelisah
5. Kompres pasien pada lipatan paha dan aksila A : Hipertermia b.d penyakit (pneumonia)
6. Kolaborasi pemberian cairan intravena P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5,6
7. Kolaborasi pemberian antipiretik

4. 25-04-2017/ 00214 1. Mengatur suhu ruangan yang nyaman untuk pasien S : Ibu pasien mengatakan mata anaknya sakit
16.40 2. Mengurangi hal-hal yang dapat mengganggu kenyamanan pasien Ibu pasien mengatakan anaknya sering mengusap matanya
3. Menentukan penyebab dari rasa gatal yang ditimbulkan Ibu pasien mengatakan anaknya rewel dan sering
menangis
4. Bersihkan mata pasien menggunakan kassa
O : Mata pasien terlihat merah
5. Berkolaborasi pemberian obat antibiotik Pasien terlihat menggaruk garuk mata
Terlihat adanya kotoran pada mata pasien
A : gangguan rasa nyaman b.d konjungtivitis
P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5

39
XVIII EVALUASI

Nomor Analisa Perencanaan


Jam Respon Subjektif Respon Objektif
No Diagnosa Masalah Selanjutnya Paraf
Evaluasi (S) (O)
Nanda (A) (P)
1. 25-04-2017/ 00031 Ibu pasien mengatakan TTV : T : 38,2 Masalah belum Interveni
18.00 anaknya batuk berdahak N : 144 teratasi dilanjutkan
RR : 46 x/menit 1,2,3,4
Spo2 : 99 %
1. Terdapat retraksi dinding dada
2. Irama nafas Ireguler
3. Pasien tampak gelisah
4. Pasien terlihat batuk hingga tidurnya terbangun
5. Terdapat bunyi nafas tambahan (Ronhci) pada paru kanan atas
dan kiri atas
+ +
- -
- -

2. 25-04-2017/ 00032 Ibu pasien mengatakan Terdapat retraksi dinding dada Masalah belum Intervensi
18.00 napas anaknya terlihat cepat Menggunakan otot bantu napas teratasi dilanjutkan
Ibu pasien mengatakan Napas pasien terlihat cepat 3,4,5
anaknya sulit untuk bernapas RR = 46x/menit

3. 25-04-2017/ 00007 Ibu pasien mengatakan TTV : T : 38,2 Masalah belum Intervensi
18.00 anaknya masih demam N : 144 teratasi dilanjutkan
RR : 46 x/menit 2.3.4,5.6,7
Spo2 : 99 %

Kulit pasien masih teraba hangat,


pasien tampak gelisah dan menangis
dilakukan pemberian obat injeksi pct

40
4 25-04-2027/ 00214 - Ibu pasien mengatakan Mata pasien terlihat merah Masalah belum Intervensi
18.00 mata anaknya sakit Pasien terlihat menggaruk garuk mata teratasi dilanjutkan
- Ibu pasien mengatakan Terlihat adanya kotoran pada mata pasien 2,3,4,5
anaknya sering mengusap
matanya
- Ibu pasien mengatakan
anaknya rewel dan sering
menangis.

1. 26-04/2017/ 00031 Ibu pasien mengatakan T : 37,40C RR = 35x/menit, HR = 111 x/M Masalah belum Interveni
06.00 batuk anaknya mulai pasien masih terlihat batuk teratasi dilanjutkan
berkurang 1. Terdapat retraksi dinding dada 3,4
2. Irama nafas Ireguler
3. Pasien tampak gelisah
4. Pasien terlihat batuk hingga tidurnya terbangun
5. Terdapat bunyi nafas tambahan (Ronhci) pada paru kanan atas
dan paru kiri atas

+ +
- -
- -

2. 26-04-2017/ 00032 Ibu pasien mengatakan Retraksi dinding dada berkurang Masalah teratasi Intervensi
06.00 napas anaknya terlihat cepat Menggunakan otot bantu napas (-) sebagian dilanjutkan
Ibu pasien mengatakan Napas pasien terlihat tidak cepat
anaknya masih sulit untuk Rr = 35x/menit
bernapas

41
3 26-04-2017/ 00007 Ibu pasien mengatakan T = 37,4oC, RR = 35x/m, HR = 111X/M Masalah teratasi Intervensi
06.00 demam anaknya mulai kulit teraba hangat, sebagian dilanjutkan
berkurang pasien tidak gelisah 2,3

4. 26-04-2017/ 00214 Ibu pasien mengatakan sakit Mata pasien terlihat tidak merah Masalah teratasi Intervensi
06.00 mata anaknya berkurang Pasien sudah tidak menggaruk garuk mata sebagian di lanjutkan
Ibu pasien mengatakan 4,5
Anaknya sudah tidak rewel

1. 26-04-2017/ 00031 Ibu pasien mengatakan T : 37,20C RR = 35x/menit, HR = 110 x/M Masalah teratasi Intervensi
12.00 Batuk anaknya mulai pasien masih terlihat batuk di hentikan
berkurang 1. Tidak terdapat retraksi dinding dada
2. Irama nafas reguler
3. Pasien terlihat masih batuk
2. 26-04-2017/ 00032 Ibu pasien mengatakan Tidak terdapat retraksi dinding dada Masalah teratasi Intervensi
12.00 napas anaknya sudah tidak Tidak menggunakan otot bantu napas sebagian Di hentikan
cepat lagi Napas pasien terlihat normal
Ibu pasien mengatakan Rr = 35x/menit
napas anaknya mulai normal
3 26-04-2017/ 00007 Ibu pasien mengatakan T = 37,2oC, RR = 35x/m, HR = 110X/M Masalah teratasi Intervensi
12.00 demam anaknya mulai kulit teraba hangat, dihentikan
berkurang pasien tidak gelisah
4 26-04-2017/ 00214 Ibu pasien mengatakan sakit Mata pasien terlihat tidak merah Masalah teratasi Intervensi
12.00 mata anaknya sudah Pasien sudah tidak menggaruk garuk mata dihentikan
berkurang

42

Vous aimerez peut-être aussi