Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
I. Biodata
A. Identitas Pasien
1. Nama/Nama panggilan : An. M. A
2. Tempat tgl lahir/usia : Asam- asam, 12-08-2016 (8 Bulan)
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. A g a m a : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Simpang 4 Asam-asam
7. Tgl masuk : 25-April-2017 (11.00 wita)
8. Tgl pengkajian : 25-April-2017
9. Diagnosa medik : Pneumonia + Konjungtivitis
10. Rencana terapi : - Pemberian oksigen 1-2 liter
- Pemberian nebulizer dengan obat ventolin
- Pemasangan infus dengan cairan D5 NS
B. Identitas Orang tua
a. N a m a : Ny. I
b. U s i a : 31 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Pedagang
e. A g a m a : Islam
f. Alamat : Simpang 4 Asam-asam
23
Riwayat Keluhan Utama : Ibu pasien mengatakan sebelumnya berobat ke bidan
hari minggu, demam tidak mau turun di sertai batuk ,
pilek dan sakit mata, lalu di bawa ke poli anak dan
dianjurkan untuk rawat inap di ruang anak ( safir)
RSUD Hadji Boejasin pelaihari pada tanggal 25 April
2017.
Keluhan Saat Pengkajian : Ibu pasien mengatakan anaknya batuk berdahak ,demam
dan sakit mata
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: meninggal
: serumah
: pasien
24
III. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)
Ibu mengatakan imunisasi anaknya lengkap sesuai yang dianjurkan oleh bidan
puskesmas.
N Jenis Waktu Reaksi setelah
Frekuensi Keterangan
O immunisasi pemberian pemberian
1. BCG Usia 1 bln 1x Tidak ada Usia 1 bln
V. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
ASI ekslusif sampai umur 6 bulan
B. Pemberian susu formula
Setelah 6 bulan pasien diberikan susu formula dan ASI. Jumlah yang diberikan
dalam sehari tidak menentu sesuai keinginan dari pasien. Pasien diberikan susu
formula dengan menggunakan botol dot.
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1-6 bulan ASI eksklusif 6 bulan
6-8 bulan Susu formula 3 bulan
Bubur
25
C. BBI :
BBI BAYI (USIA 0-12 bulan) : RUMUS BBI = (umur (bln) / 2 ) + 4
BBI = (8 / 2 ) + 4 = 8 kg
Kesimpulan : BBI adalah 8 kg
Dalam table BB/U berat masuk dalam kategori gizi baik
Dalam table PB/U tinggi badan dalam kategori normal
X. Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Selera makan Sebelum sakit nafsu makan Nafsu makan anaknya
anaknya baik, makan 3 kali menurun, tetapi masih mau
dalam sehari dengan bubur. menghabiskan 2-3 sendok
dari makanan yang diberikan
rumah sakit.
B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman asi, susu formula air putih, asi, susu fofrmula
26
3. Kebutuhan cairan Normal, melalui oral Normal, melalui oral dan
4. Cara pemenuhan infus
C. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat pembuangan Pampers Pampers
2. Frekuensi (waktu) 1-2x/hari BAB, 6-7x/hari 3x/ hari BAB, 6-7x/ hari
BAK BAK
3. Konsistensi Lunak Lunak
4. Keitan Tidak Tidak
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang 3-4 jam 1-2 jam
- Malam 10-11 jam 8-9 jam
2. Pola tidur Tidak ada gangguan Terganggu
3. Kebiasaan sebelum minum susu atau ditimang minum susu atau ditimang
tidur ibunya ibunya
4. Kesulitan tidur Tidak ada kesulitan tidur Kesulitan tidur karena batuk
E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olah raga Pasien tidak pernah Pasien tidak pernah
2. Jenis dan frekuensi berolah raga sebelum sakit berolahraga saat sakit
3. Kondisi setelah olah raga
F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi (cara, frekuensi alat Pasien mandi 2x sehari Selama di rumah sakit
mandi) dengan bantuan ibunya. pasien tidak mandi dan
2. cuci rambut (frekuensi cara) Pasien mencuci rambut tidak mencuci rambut,
3. Guntung kuku (frekuensi 3-4x dalam seminggu pasien hanya di seka
cara) dengan bantuan ibunya . oleh ibunya. Kuku
4. Gosok gigi (frekuensi cara) memotong kuku 1x pasien terlihat panjang
perminggu dengan bantuan dan belum di potong
ibunya ibunya
27
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Pasien sehari-harinya Selama dirumah sakit pasien
2. Pengaturan jadwal harian bermain di rumah bersama lebih banyak menghabiskan
3. Penggunaan alat bantu kakak , keluarga dan waktunya ditempat tidur,
aktifitas. tetangga. Pasien tidak pasien juga tampak susah
4. Kesulitan pergerakan menggunakan alat bantu dan bergerak karena tangannya
tubuh juga tidak mengalami terpasang infus.
kesulitan pergerakan tubuh.
H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah Ibu pasien mengatakan Selama di rumah sakit
2. Waktu luang pasien senang dan sering pasien tidak ada
3. Perasaan setelah rekreasi bermain saat di rumah. rekreasi.
4. Waktu senggang keluarga pasien Sehari-hari
5. Kegiatan hari libur menghabiskan waktu
bersama keluarganya di
rumah
28
Thorax dan Pernapasan
Bentuk dada simetris, irama pernafasan ireguler, menggunakan otot bantu nafas,
terdapat retraksi dinding dada, terdapat bunyi napas tambahan (ronchi) pada bagian
Paru kanan atas dan paru kiri atas
+ +
- -
- -
Abdomen
Perut pasien tidak tampak buncit, tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen
Genetalia
Ibu pasien mengatakan tidak ada gangguan atau masalah pada alat genetalia
anaknya.
Ekstremitas
Pergerakan pada ekstremitas atas kanan dan kiri tidak mengalami gangguan, tidak
ada nyeri pada ektremitas atas. Terpasang infus di tangan kiri pasien.
Tidak ada masalah pada ekstremitas bawah kanan dan kiri pasien, tidak ada nyeri
pada ekstremitas bawah.
Status Neurologi
Pergerakan bola mata maupun kelopak mata tidak mengalami gangguan. Refleks
menelan pasien baik. Pasien dapat menggerakan kepala ke kanan dan kekiri serta
mengangkat bahu.
29
30
XII. Rencana tindakan Operasi
Tidak ada rencana tindakan Operasi
31
XIV. Therapy saat ini.
Kontraindikasi:
Alergi paracetamol, gangguan fungsi hati, gangguan
fungsi ginjal,
Infus D5 NS Per 1000 mL: glucose 55 gr, Indikasi: 1000 ml/ 24 jam IV
NaCl 4,5 gr, air untuk larutan Untuk mengatasi deidrasi, menambah kalori, dan
injeksi ad 1000 mL mengembalikan keseimbangan elektrolit
Kontraindikasi :
Pnderita dengan riwayat hipersensitif antibiotik
cefotaxime dan penderita ginjal
Kontraindikasi:
32
Alergi paracetamol, gangguan fungsi hati, gangguan
fungsi ginjal,
Gentamicin Setiap ml mengandung Antibiotik Indikasi : 4x1 tetes ( kanan- Tetes mata
gentamicin sulfat setara dengan kiri)
gentamicin 3mg. Untuk pengobatan terhadap berbagai infeksi
bakteri terutama bakteri gram negatif seperti
Pseudomonas, Proteus, Serratia, dan
Staphylococcus .
Juga digunakan untuk septikemia (keracunan
darah oleh bakteri patogenik dan atau zat-zat
yang dihasilkan oleh bakteri tersebut),
meningitis (radang selaput otak), infeksi saluran
kemih, saluran pernafasan, saluran pencernaan,
kulit, tulang, dan jaringan lunak.
Berguna melawan Yersinia pestis dan
Francisella tularensis.
Kontraindikasi :
33
akan mengalami shock dari lipid A endotoksin
yang ditemukan dalam organisme bakteri gram
negatif tertentu).
DO:
TTV : T : 38,2
N : 144
RR : 46 x/menit
Spo2 : 99 %
1. Terdapat retraksi dinding dada
2. Irama nafas ireguler
3. Pasien tampak gelisah
4. Pasien terlihat batuk hingga tidurnya terbangun
5. Terdapat bunyi nafas tambahan (Ronchi) pada paru kanan atas dan paru kiri atas
+ +
- -
- -
34
2. Menggunakan otot bantu napas
3. RR = 46x/menit
DO:
1. T = 38,2oC
2. HR = 144 x/menit
3. RR = 46 x/menit
4. Kulit teraba hangat
5. Pasien tampak gelisah
DO :
35
XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d Eksudat dalam alveoli (00031)
2. Ketidakefektifan pola napas b.d kelelahan otot-otot pernapasan
3. Hipertermi b.d penyakit (pneumonia)
4. Gangguan rasa nyaman b.d konjungtivitis
36
100032 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan pasien senyaman mungkin 1. Mengencerkan sekret
pola napas b.d keperawatan diharapkan masalah 2. Pertahankan jalan napas 2. Memberikan posisi yang nyaman
kelelahan otot- akan berkurang, dengan kriteria: 3. Perhatikan pergerakan dada, amati kepada pasien
1. pergerakan dada normal 3. Menghindari terjadinya sesak napas
otot napas penggunaan otot bantu napas
2. penggunaan otot-otot bantu
4. Pantau jumlah respirasi pada pasien
berkurang
3. irama napas normal 5. Kolaborasi pemberian nebulizer sesuai advice 4. Mengetahui pergerakan dada dan
4. tidak terdapat bunyi napas dokter penggunaan otot bantu napas pasien
tambahan 5. Mengetahui respirasi pasien
5. respirasi normal 24-30x/menit 6. ventolin
200007 Hipertermia Setelah dilakukan intervensi 1. Monitor hidrasi 1. n dehidrasi yang akan
berhubungan keperawatan selama 1x24 jam suhu 2. Monitor TTV menyebabkan kenaikan suhu tubuh
dengan penyakit tubuh pasien dalam batas normal 3. Pantau warna kulit dan suhu kulit pasien
dengan kriteria hasil: 4. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi 2. Mengetahui tanda-tanda
(pneumonia)
1. Suhu tubuh pasien dalam rentang 5. Kompres pasien pada lipatan paha dan aksila hipertermia
normal 36,5-37,5 6. Kolaborasi pemberian cairan intravena 3. Tanda dari peningkatan suhu tubuh
2. RR dan HR dalam rentang norma 7. Kolaborasi pemberian antipiretik adalah kulit tampak kemerahan
RR : 24-30x/menit 4. Kekurangan intake caira akan
Hr : 80-160 x/menit menyebabkan dehidrasi dan
3. Tidak ada perubahan warna kulit peningkatan suhu tubuh
kemerahan, kulit tidak teraba 5. Menurunkan suhu tubuh
hangat 6. Mencegah dehidrasi
7. Menurunkan suhu tubuh
00214 Gangguan rasa Setelah dilakukan intervensi 1. Atur suhu ruangan yang nyaman untuk pasien 1. Memberikan suhu yang nyaman agar
nyaman b.d keperawatan selama 1x24 jam dalam 2. Kurangi hal-hal yang dapat mengganggu pasien rileks
konjungtivitis batas normal dengan kriteria hasil: kenyamanan pasien 2. Menghindari rasa aman pasien
1. Pasien tidak merasa gatal 3. Tentukan penyebab dari rasa gatal yang terganggu
2. Pasien tidak menangis lagi ditimbulkan 3. Untuk mengetahui dari mana
3. Sakit mata pasien berkurang 4. Bersihkan mata pasien menggunakan kassa timbulnya rasa gatal
Seperti mata pasien tidak merah 5. Kolaborasi pemberian obat antibiotik 4. Gentamicin tetes mata
lagi
37
XVII.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nomor
Jam
No Diagnosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan
Nanda
1. 25-04-2017/ 00031 S : Ibu pasien mengatakan anaknya mengerti dan mau
16.35 1. Mengatur posisi pasien untuk pengembangan maksimal rongga dada mengikuti anjuran dari perawat
2. Mengkaji keefektifan pemberian oksigen dan terapi lain O : TTV : T : 38,2
3. Mengkaji frekuensi kedalaman dan upaya pernafasan N : 144
4. Berkolaborasi pemberian terapi nebulizer, RR : 46 x/menit
Spo2 : 99 %
1. Terdapat retraksi dinding dada
2. Irama nafas Ireguler
3. Pasien tampak gelisah
4. Pasien terlihat batuk hingga tidurnya terbangun
5. Terdapat bunyi nafas tambahan (Ronhci)
A : Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d Eksudat dalam
alveoli
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
2 25-04-2017/ 00032 1. Posisikan pasien senyaman mungkin S : Ibu pasien mengatakan napas anaknya terlihat cepat
16.30 2. Pertahankan jalan napas Ibu pasien mengatakan anaknya sulit untuk bernapas
3. Perhatikan pergerakan dada, amati penggunaan otot bantu napas O : Terdapat retraksi dinding dada
Menggunakan otot bantu napas
4. Pantau jumlah respirasi
Napas pasien terlihat cepat
5. Kolaborasi pemberian nebulizer sesuai advice dokter RR = 46x/menit
A : ketidakefektifan pola napas b.d kelelahan otot-otot bantu
napas
P : 1,2,3,4,5
38
3. 25-04-2017/ 00007 1. Monitor hidrasi S : Ibu pasien mengatakan pasien tidak ada mengalami kejang
16.40 2. Monitor TTV O : T = 38,2oC HR = 144 x/menit RR = 46x/menit
3. Pantau warna kulit dan suhu kulit Kulit pasien teraba hangat
4. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi Pasien tampak gelisah
5. Kompres pasien pada lipatan paha dan aksila A : Hipertermia b.d penyakit (pneumonia)
6. Kolaborasi pemberian cairan intravena P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5,6
7. Kolaborasi pemberian antipiretik
4. 25-04-2017/ 00214 1. Mengatur suhu ruangan yang nyaman untuk pasien S : Ibu pasien mengatakan mata anaknya sakit
16.40 2. Mengurangi hal-hal yang dapat mengganggu kenyamanan pasien Ibu pasien mengatakan anaknya sering mengusap matanya
3. Menentukan penyebab dari rasa gatal yang ditimbulkan Ibu pasien mengatakan anaknya rewel dan sering
menangis
4. Bersihkan mata pasien menggunakan kassa
O : Mata pasien terlihat merah
5. Berkolaborasi pemberian obat antibiotik Pasien terlihat menggaruk garuk mata
Terlihat adanya kotoran pada mata pasien
A : gangguan rasa nyaman b.d konjungtivitis
P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5
39
XVIII EVALUASI
2. 25-04-2017/ 00032 Ibu pasien mengatakan Terdapat retraksi dinding dada Masalah belum Intervensi
18.00 napas anaknya terlihat cepat Menggunakan otot bantu napas teratasi dilanjutkan
Ibu pasien mengatakan Napas pasien terlihat cepat 3,4,5
anaknya sulit untuk bernapas RR = 46x/menit
3. 25-04-2017/ 00007 Ibu pasien mengatakan TTV : T : 38,2 Masalah belum Intervensi
18.00 anaknya masih demam N : 144 teratasi dilanjutkan
RR : 46 x/menit 2.3.4,5.6,7
Spo2 : 99 %
40
4 25-04-2027/ 00214 - Ibu pasien mengatakan Mata pasien terlihat merah Masalah belum Intervensi
18.00 mata anaknya sakit Pasien terlihat menggaruk garuk mata teratasi dilanjutkan
- Ibu pasien mengatakan Terlihat adanya kotoran pada mata pasien 2,3,4,5
anaknya sering mengusap
matanya
- Ibu pasien mengatakan
anaknya rewel dan sering
menangis.
1. 26-04/2017/ 00031 Ibu pasien mengatakan T : 37,40C RR = 35x/menit, HR = 111 x/M Masalah belum Interveni
06.00 batuk anaknya mulai pasien masih terlihat batuk teratasi dilanjutkan
berkurang 1. Terdapat retraksi dinding dada 3,4
2. Irama nafas Ireguler
3. Pasien tampak gelisah
4. Pasien terlihat batuk hingga tidurnya terbangun
5. Terdapat bunyi nafas tambahan (Ronhci) pada paru kanan atas
dan paru kiri atas
+ +
- -
- -
2. 26-04-2017/ 00032 Ibu pasien mengatakan Retraksi dinding dada berkurang Masalah teratasi Intervensi
06.00 napas anaknya terlihat cepat Menggunakan otot bantu napas (-) sebagian dilanjutkan
Ibu pasien mengatakan Napas pasien terlihat tidak cepat
anaknya masih sulit untuk Rr = 35x/menit
bernapas
41
3 26-04-2017/ 00007 Ibu pasien mengatakan T = 37,4oC, RR = 35x/m, HR = 111X/M Masalah teratasi Intervensi
06.00 demam anaknya mulai kulit teraba hangat, sebagian dilanjutkan
berkurang pasien tidak gelisah 2,3
4. 26-04-2017/ 00214 Ibu pasien mengatakan sakit Mata pasien terlihat tidak merah Masalah teratasi Intervensi
06.00 mata anaknya berkurang Pasien sudah tidak menggaruk garuk mata sebagian di lanjutkan
Ibu pasien mengatakan 4,5
Anaknya sudah tidak rewel
1. 26-04-2017/ 00031 Ibu pasien mengatakan T : 37,20C RR = 35x/menit, HR = 110 x/M Masalah teratasi Intervensi
12.00 Batuk anaknya mulai pasien masih terlihat batuk di hentikan
berkurang 1. Tidak terdapat retraksi dinding dada
2. Irama nafas reguler
3. Pasien terlihat masih batuk
2. 26-04-2017/ 00032 Ibu pasien mengatakan Tidak terdapat retraksi dinding dada Masalah teratasi Intervensi
12.00 napas anaknya sudah tidak Tidak menggunakan otot bantu napas sebagian Di hentikan
cepat lagi Napas pasien terlihat normal
Ibu pasien mengatakan Rr = 35x/menit
napas anaknya mulai normal
3 26-04-2017/ 00007 Ibu pasien mengatakan T = 37,2oC, RR = 35x/m, HR = 110X/M Masalah teratasi Intervensi
12.00 demam anaknya mulai kulit teraba hangat, dihentikan
berkurang pasien tidak gelisah
4 26-04-2017/ 00214 Ibu pasien mengatakan sakit Mata pasien terlihat tidak merah Masalah teratasi Intervensi
12.00 mata anaknya sudah Pasien sudah tidak menggaruk garuk mata dihentikan
berkurang
42