Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. PENGKAJIAN
a. Identitas
b. Keluhan utama
Biasanya pasien datang dengan keluhan utama berat badan pasien semakin
hari semakin menurun.
B. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kaji tanda-tanda vital.
b. Kaji perubahan status mental anak, apakah anak nampak cengeng atau apatis.
c. Pengamatan timbulnya gangguan gastrointestinal, untuk menentukan kerusakan
fungsi hati, pankreas dan usus.
d. Menilai secara berkelanjutan adanya perubahan warna rambut dan keelastisan kulit
dan membran mukosa.
e. Pengamatan pada output urine.
f. Penilaian keperawatan secara berkelanjutan pada proses perkembangan anak.
g. Kaji perubahan pola eliminasi. Gejala : diare, perubahan frekuensi BAB. Tanda :
lemas, konsistensi BAB cair.
h. Kaji secara berkelanjutan asupan makanan tiap hari. Gejala : mual, muntahdan tanda
: penurunan berat badan.
i. Pengkajian pergerakan anggota gerak/aktivitas anak dengan mengamati tingkah laku
anak melalui rangsangan.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak adekuatnya
intake makanan, anoreksia.
b) Resiko ketidakseimbangan cairan b.d intake cairan tidak seimbang dengan
pemakaian tubuh, adanya diare.
c) Intoleransi aktifitas b.d penurunan kekuatan, cepat letih, dan perubahan kesadaran.
d) Konstipasi b.d pola makan yang kurang, imobilitas, efek pengobatan.
e) Resiko gangguan inegritas jaringan kulit b.d gangguan elatisitas kulit, gangguan
sirkulasiintegritas kulit sekunder dari penurunan status nutrisi tubuh.
f) Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d intake kalori dan protein yang
tidak adekuat.
g) Resiko ketidakadekuatan program pengobatan b.d salah persepsi, sumber
informasi, penurunan motivasi.
h) Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan kegagalan atau kemunduran
adapitasi rodopsin.
i) Konstipasi berhubungan dengan penurunan intake makanana tinggi serat.
D. RENCANA KEPERAWATAN
Intervensi Rasional
Kaji status nutrisi pasien, tugor kulit, berat Memvalidasi dan menetapkan
badan, derajat penuruna berat badan, derajat masalah untuk menetapkan
integritas mukosa oral, kempuan menelan, pilihan intervensi yang tepat.
riwayat mual/muntah, dan diare.
Kriteria Evaluasi:
Kolaborasi
Kriteria Evaluasi:
Berikan permainan dan aktivitas sesuai Adanya jenis permainan yang sesuai
dengan usia. dengan kemampuan aktivitas dan
tingkat usa akan menstimulasi
pergerakan fisik.
Kriteria evaluasi:
Kriteria evaluasi:
Tidak terdapat lesi akibat gangguan integritas kulit.
Terjadi peningkatan turgor kulit, kulit tidak kering, tidak besisik, elastisitas
normal.
Intervensi Rasional
Dorong mandi sehari dua kali sehari dan Meningkatkan higienis kulit untuk
gunakan lotion setelah mandi. mencegah peningkatanspora pada
kulit. Lotion yang diberikan pada
kulit dievaluasidari adanya kondisi
alergi, dan lotion ini diberikan
dengan tujuan untuk meningkatkan
elastisitas kulit.
Intervensi Rasional
Dorong konsumsi makanan tinggi serat dan Motivasi perawat pada keluarga
intake cairan adekuat. dapat menurunkan kesalahan
informasi tentang pemenuhan nutrisi
tubuh. Perawat dapat melakukan
motivasi agar persepsi keluarga akan
peningkatan kesehatn pada anak
merupakan hal yang penting bagi
tumbuh kembang anak.
Berikan informasi tertulis untuk orang tua Format tertulis yang digunakan
pasien. bertujuan agar keluarga pasien
mengetahui sumber yang diperlukan
untuk perawatan lanjutan selama di
rumah.
Observasi tanda-tanda dan gejala- gejala Terbangun dalam lingkungan yang tak
diorientasi: pertahankan pagar tempat dikenal dan mengalami ketebatasan
tidur sampai benar-benar sembuh dari penglihatan dapat mengakibatkan
anestesia. bingung pada orang tua. Menurunkan
resiko jatuh bila pasiern bingung/ tak
kenal ukuran tempat tidur.
Pendekatan dari sisi yang tak dioperasi, Memberikan rangsang sensori tepat
bicara dan menyentuh sering; dorong terhadap isolasi dan menurunkan
orang terdekat tinggal dengan pasien. bingung.
Perhatikan tentang suram/ penglihatan Gangguan penglihatan/ iritasi dapt
kabur dan iritasi mata, dimana dapat berakhir 1-2 jam setelah tetesan mata.
terjadi menggunakan tetes mata. Tetapi secara bertahap menurun
denganpenggunaan. Catatan: Iritasi
local harus dilaporkan ke dokter, tetap
jangan hentikan penggunaan obat
sementara.
Ingatkan pasien menggunakan kacamata Perubahan ketajaman dan kedalaman
katarak yang tujuanya memperbesar persepsi dapat menyebabkan bingung
kuranglebih 25%, penglihatan perifer penglihatan/ meningkatkan resiko
hilang, dan buta titik mungkin ada. cedera sampai pasien belajar untuk
mengkompensasi.
Intervensi Rasional
Pantau frekuensi dan karakteristik feses Sebagai acuan rencana penanganan
pasien yang efektif
Pantau dan catat asupan dan keluaran Asuhan cairan tidak adekuat
cairan pasien menyebabkan feses keras dan
kontipasi. Pemantauan keseimbangan
cairan dapat menjamin asupan cairan
yang adekuat dan meningkatkan
eliminasi.
Bila tekanan abdomen tidak adekuat Untuk membantu eliminasi
untuk menuntaskan defeksi, dorong
pasien untuk menggerakan tubuh bagian
atas.