Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
4 Algoritma Euclid
Dalam mengembangkan suatu metode yang sistematis, atau algoritma, untuk mencari
greatest common divisor atau faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan bulat.
Metode ini disebut algoritma euclid. Dinamakan algoritma euclid setelah matematikawan
Yunani kuno Euclid menjelaskan algoritma ini pada bukunya Book VII dari tiga belas
bukunya. Algoritma sendiri merupakan suatu urutan atau langkah-langkah untuk
menyelesaikan masalah (perhitungan) yang ditulis secara berurutan.
Berikut adalah contoh mencari FPB dari 30 dan 72 menggunakan Algoritma Euclid :
Misal 0 = dan 1 = adalah bilangan bulat, sedemikian hingga > 0. Jika pembagian
algoritma diterapkan secara berturut-turut akan diperoleh = +1 +1 + +2 , serta
0 < +2 < +1 untuk j = 0,1,2, . . . , n-2 dan +1 = 0 , maka (, ) = , sisa taknol terakhir.
Dari teorema diatas dapat terlihat bahwa FPB dari a dan b adalah sisa taknol terakhir
dalam baris dan persamaan yang dihasilkan dengan menerapkan pembagian algoritma secara
berturut-turut dan melanjutkan sampai sisa, pada tiap-tiap langkah, yang dibagi dan pembagi
digantikan dengan bilangan terkecil, yang diberi nama pembagi dan sisa. Untuk
membuktikan bahwa Algoritma Euclid menghasilkan FPB, lemma berikut akan sangat
membantu.
Lemma 3.3.
Jika dan bilangan bulat dan = + , dimana dan adalah bilangan bulat,
maka (, ) = (, ).
0 = 1 1 + 2 , 0 < 2 < 1
1 = 2 2 + 3 , 0 < 3 < 2
2 = 1 1 + , 0 < < 1
4 = 3 3 + 2 , 0 < 2 < 3
3 = 2 2 + 1 , 0 < 1 < 2
2 = 1 1 + , 0 < < 1
1 =
Dapat disimpulan bahwa sisa yang diperoleh adalah 0, karena baris dari sisa = 0 1 >
2 > 0 tidak dapat menmuat lebih dari suku-suku (karena setiap sisa adalah suatu
bilangan bulat). Dengan lemma 3.3. kami melihat bahwa (, ) = (0 , 1 ) = (1 , 2 ) = =
(2 , 1 ) = ( , 0) = . Oleh karena itu (, ) = , sisa taknol terakhir.
Soal 3.4 no 1b
Gunakan Algoritma Euclid untuk mencari FPB dari 102 dan 222
222 = 102 2 + 18
+1 +1 +2
102 = 18 5 + 12
0 222 102 2 18
18 = 12 1 + 6
1 102 18 5 12
12 = 6 2
2 18 12 1 6
(222,102) = 6
3 12 6 2 0
Alasan Algoritma Euclid beroperasi terlalu lamban ketika dalam pencarian FPB untuk
semua pembagi secara berturut-turut adalah bilangan fibonacci tetapi pada langkah terakhir
pembaginya adalah 1.
Teorema 3.12
Jika +1 dan +2 secara berturut-turut suku dari baris fibonacci, untuk > 1. Maka
algoritma euclid secara pasti mengambil pembagian untuk memperlihatkan bahwa
(+1 , +2 ) = 2 = 1
Bukti Menerapkan Algoritma Euclid, dan menggunakan hubungan definisi untuk bilangan
Fibonacci = 1 + 2 dalam tiap-tiap langkah, dapat dilihat bahwa
+2 = +1 1+
+1 = 1 + 1
4 = 3 1+ 2
3 = 2 2 + 0
Oleh karena itu, Algoritma Euclid secara pasti mengambil pembagian, untuk
memperlihatkan bahwa (+1 , +2 ) = 2 = 1
Contoh Gunakan Algoritma Euclid untuk mencari (34,55). Catatan bahwa 9 = 34 dan
10 = 55.
55 = 34 1 + 21
34 = 21 1 + 13
21 = 13 1 + 8
13 = 8 1 + 5
8= 51+3
5= 31+2
3= 21+1
2= 12
(55,34) = 1 dan dibutuhkan sebanyak 8 tahap pembagian
Banyaknya pembagian yang dibutuhkan untuk mencari FPB dari dua bilangan bulat
positif menggunakan Algoritma Euclid tidak melebihi lima kali banyaknya digit desimal
yang lebih kecil dari dua bilangan bulat tersebut.
Bukti Sama dengan bukti dari Definisi 2, kemudian disubstitusikan dengan bukti dari
Teorema 3.12, sehingga diperoleh masing-masing hasil bagi 1 , 2 , , 1 1 dan
2, karena < 1 . Sehingga
1 = 2 ,
1 2 22 = 3 ,
2 1 + 3 + 2 = 4 ,
3 2 + 1 4 + 3 = 5 ,
2 3 + 4 1 + 2 = ,
= 1 2 + 3 + 1 = +1 ,
Hingga kini ada pembagian yang digunakan dalam Algoritma euclid, kita harus memiliki
+1 .
Contoh: Seperti pada contoh sebelumnya (39,55) , maka dapat diketahui bahwa banyaknya
tahap pembagian yang dibutuhkan adalah
8 10
Contoh: (18,13)
18 = 13 1 + 5
13 = 5 2 + 3
5= 31+2
3= 21+1
2= 12
Algoritma Euclid dapat digunakan untuk menyatakan FPB dari dua bilangan bulat sebagai
kombinasi linear dari bilangan bilangan bulat terseut. Hal ini diilustrasikan dengan
menyaatakan (252,198) = 18 sebagai kombinasi linear dari 252 dan 198. Mengacu pada
langkah-langkah dari algoritma Euclid digunakan untuk mencari (252,198), dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
18 = 54 1 36
36 = 198 3 54
Sehingga dapat disubstitusikan menjadi
54 = 252 1 198
Jadi,
= (, ) = 2 1 1
Ini menyatakan (, ) sebagai kombinasi linear dari 2 dan 1.Persamaan kedua sampai
terakhir dapat digunakan utuk menyatakan 1 sebagai 3 2 2 . Menggunakan
persamaan terahkir untuk mengeliminasi 1 dalam pernyataan sebelumnya untuk (a,b)
1 = 3 2 2
Sehingga
(, ) = 2 (3 2 2 )1
= (1 + 2 1 )2 1 3
(, ) = + 1
maka untuk
= 2 1 1
Kita memiliki
(, ) = (2 1 1 ) + 1
= ( 1 )1 + 2
Hal ini menunjukkan bahwa FPB dari dan dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari
dan .
Teorema 3.14
(, ) = +
Dimana dan adalah suku ke-n dari baris yang didefiniskan secara berulang melalui,
= 1, 0 = 0
1 = 0, 1 = 1
Dan
= 2 1 1 , = 2 1 1
(3.2) = +
Untuk j = 0,1,2, . . , n. Karena (, ) = , pertama telah disusun (3.2), akan diketahui bahwa
(, ) = +
= +
Untuk j =1,2, . . , k-1. Maka, dari tahap ke-n dari algoritma euclid, kita mempunyai
= 2 1 1
= (2 + 2 ) (1 + 1 )1
= (2 1 1 ) + (2 1 1 )
= +
Contoh: (12378,3054)
= 2 1 1 , = 2 1 1
= 1, 0 = 0
1 = 0, 1 = 1
2 = 1 4 0 = 1, 2 = 0 4 1 = 4
3 = 0 18 1 = 18, 3 = 1 18 (4) = 73
4 = 1 1 (18) = 19, 4 = 4 1 73 = 77
Karena 6 = 6 = (1278,3054)
6 = 6 + 6 , sehingga6 = (1278,3054) = 132 1378 535 3054
J +1 +1 +2
0 1278 3054 4 162 1 0
1 3054 162 18 138 0 1
2 162 138 1 24 1 -4
3 138 24 5 18 -18 73
4 24 18 1 6 19 -77
5 18 6 3 0 -113 458
6 6 0 132 -535
Catatan, FPB dari 2 bilangan bulat dapat dijelaskan sebagai kombinasi linear dari bilangan
bulat tersebut dalam berbagai macam cara, untuk memeriksa tersebut, misalkan
= + sebagai satu cara dalam menuliskan kombinasi linear dari a dan b, dijamin
dengan adanya pembahasan sebelumnya. Maka untuk setiap bilangan bulat k,
= ( + ( )) + ( ( ))
Jawab:
1. Bukti:
adalah bilangan bulat, karena d pembagi dari a dan b
(, ) = , , = + (dinyatakan sebagai kombinasi linear)
= + dibagi d 1 = +
Sehingga kombinasi linear dapat dinyatakan sebagai ( , ) = 1 (terbukti)
2. Misalkan (, ) = 1
a. Bukti:
Kita misalkan ( + , ) =
Nyatakan dalam kombinasi linear dengan ,
( + ) + ( ) =
+ + =
( + ) + ( ) =
2
2( + ) + 2( ) = 2
Sehingga kombinasi linear tersebut dapat dinyatakan sebagai
(2, 2) = 2
2(, ) = 2
2.1 = 2
1=
Oleh karena itu, terbukti jika (2, 2) = 2(, ) = 2 1 = 2
Jadi, dapat dibuktikan bahwa ( + , ) = 1 2
b. Bukti:
Kita misalkan (2 + , + 2) =
Nyatakan dalam kombinasi linear dengan ,
(2 + ) + ( + 2) =
2 + + + 2 =
(2 + ) + ( + 2) =
3
3(2 + ) + 3( + 2) = 3
Sehingga kombinasi linear tersebut dapat dinyatakan sebagai
(3, 3) = 3
3(, ) = 3
3.1 = 3
1=
Oleh karena itu, terbukti jika (3, 3) = 3(, ) = 3 1 = 3
Jadi, dapat dibuktikan bahwa (2 + , + 2) = 1 3
DAFTAR RUJUKAN