Vous êtes sur la page 1sur 25

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Analisis Opsi
2.1.1 Pengertian opsi
Opsi adalah suatu perjanjian/kontrak antara penjual opsi (seller/writer) dengan pembeli
opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan kewajiban) dari pembeli opsi,
untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.
Opsi diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor lainnya, sehingga perusahaan
yang merupakan emitem dari saham yang dijadikan patokan tersebut tidak mempunyai
kepentingan dalam transaksi opsi tersebut. Emitem saham bersangkutan tidak bertanggung
jawab terhadap pembuatan, penghentian, atau pelaksanaan kontrak opsi.
Berdasarkan bentuk hak yang terjadi, opsi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu opsi
beli (call option) dan opsi jual (put option). Call option adalah opsi yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli saham dalam jumlah tertentu pada waktu dan harga
yang telah ditentukan. Dengan membeli opsi, investor dapat melakukan spekulasi terhadap
kenaikan harga saham tanpa harus mempunyai saham tersebut, dan berharap bisa
memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham tersebut dimasa datang. Put option
adalah opsi yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual saham tertentu pada
jumlah, waktu, harga yang telah ditentukan. Investor yang membeli put option mempunyai
harapan yang berkebalikan dengan pemilik call option. Pemegang call option akan berharap
agar harga pasar saham pada saat jatuh tempo berada di bawah harga yang disepakati dalam
kontrak kontrak, sehingga pemilik call option bisa menjual saham tersebut kepada penjual
call option dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar saham bersangkutan.
1. Terminologi Opsi
Untuk lebih memahami sekuritas opsi, terlebih dahulu perlu mengetahui beberapa
terminologi penting yang berhubungan dengan sekuritas opsi. Istilah penting yang terkait
dengan sekuritas opsi, antara lain sebagai berikut:
1) Exercise (strike) price, yaitu harga per lembar saham yang dijadikan patokan pada
saat jatuh tempo. Untuk call option, exercise price berarti harga yang harus dibayar
(dibeli) pemilik opsi beli pada saat jatuh tempo. Sedangkan bagi pemegang put
option, exercise price berarti harga yang akan diterima oleh pemilik put option dari
penjual put option.
2) Expiration date, yaitu batas waktu di mana opsi tersebut dapat dilaksanakn. Ada
dua model expiration date yang bisa diterapkan, yaitu model Amerika dan model
1
Eropa. Opsi dengan gaya Amerika dapat dilaksanakan kapan saja sampai dengan
batas waktu yang telah ditentukan (expiration date). Sedangkan opsi gaya eropa
dilaksanakn hanya pada saat expiration date.
3) Premi opsi, adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual opsi.
2. Mekanisme Perdagangan Opsi
Sekuritas opsi bisa diperdagangkan pada bursa efek ataupun pada bursa pararel (over-
the-counter market). Pada perdagangan opsi ada sejenis lembaga kliring opsi (option
clearing corporation/OCC), yang berfungsi sebagai perantara antara broker yang
mewakili pembeli dengan pihak yang menjual opsi dan bertugas untuk memastikan
bahwa masing masing pihak memenuhi kewajibannya.
Dalam mekanisme perdagangan opsi, pihak penjual call option melalui broker yang
ditunjuk menyerahkan sejumlah saham yang dijadikan patokan kepada OCC, dan
pembeli opsi yang akan melaksanakan call option membeli saham tersebut dari OCC,
sehingga transaksi pelaksanaan opsi dilakukan dengan menggunakan perantara OCC.
Selanjutnya investor yang akan melaksanakan opsi akan menghubungi broker mereka,
dan broker tersebut akan menghubungi OCC untuk melaksanakan opsi tersebut.
Kemudian OCC secara random akan memilih broker yang menjual opsi tersebut dan
menunjuk mereka untuk melaksanakan kewajibannya.

2.1.2 Opsi Saham di Bursa Efek Indonesia


Bursa Efek Indonesia (BEI) memulai perdagangan kontrak opsi saham (KOS) pada
tanggal 6 Oktober 2004. KOS merupakan sekuritas yang juga dapat diperjualbelikan antar
investor. BEI mendefinisikan opsi saham sebagai hak yang dimiliki oleh pihak untuk
membeli (call option) dan atau menjual (put option) kepada pihak lain atas sejumlah saham
(underlying stock) pada harga (strike price) dan dalam waktu tertentu. Saham induk yang
dipilih adalah saham yang memiliki tingkat frekuensi perdagangan dan fluktuasi harga yang
tinggi, serta mempunyai nilai kapitalisasi pasar yang besar.
Pada waktu itu, ada lima saham perusahaan tercatat yang menjadi saham induk untuk
perdagangan KOS di BEI:PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk
(BBCA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
(TLKM), dan PT. HM. Sampoerna, Tbk (HMSP).
Fungsi BEI adalah memfasilitasi perdagangan KOS yang teratur dan efisien. Untuk
bertransaksi KOS, investor seharusnya memahami minimal bebrapa istilah dasar opsi.
Exercise (strike) price adalah harga yang pemegang opsi akan membayar untuk membeli
2
(kasus call option) atau akan menerima dan menjual (kasus put option) per lembar saham
induk jika opsi dilaksanakan atau saham induk ditebus. Agar mekanisme perdagangan KOS
dapat terlaksana secara teratur dan efisien, BEI menerapkan tujuh strike price untuk masing
masing call option dan put option pada setiap saham induk. Harga penutupan saham induk
pada hari sebelumnya digunakan sebagai dasar penentuan strike price dalam perdagangan
KOS.
Expiration date adalah tanggal terakhir opsi dapat dilaksanakan. Jatuh tempo atau hari
berakhirnya setiap seri KOS pada setiap bulan adalah hari terakhir pada bulan bersangkutan.
Option premium adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual opsi baik
call option maupun put option. Premium opsi ditetapkan atas dasar per saham. Sedangkan
besarnya kontrak opsi saham di BEI adalah 10.000 lembar saham per kontrak opsi.
Baik pembeli opsi (taker) maupun penjual opsi (writer) adalah para investor. Pembeli
(taker) dan penjual (writer) opsi saham mempunyai harapan yang berlawanan mengenai
kinerja saham induk dan karenanya juga kinerja opsi. Untuk put option, pembeli
memperkirakan harga saham akan turun, sebaliknya penjual memperkirakan harga saham
akan naik. Sedangkan untuk call option, pembeli memperkirakan harga saham akan naik,
sebaliknya penjual memperkirakan harga saham akan turun.

2.1.3 Karakteristik Keuntungan dan Kerugian Opsi


Pembeli call option.Karakteristik keuntungan dan kerugian call option sedikit berbeda
dengan karakteristik keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh investor jika membeli
saham.Kerugian investor yag membeli call option bersifat terbatas sebesar harga premi opsi,
sedangkan jika membeli saham, kerugian yang diderita investor bersifat tidak terbatas,
sebesar selisih harga saham bersangkutan dibanding harga saham pada awal pembelian.
Gambar 1.1 dan tabel 1.1 memperlihatkan perbedaan karakteristik tersebut.

Gambar 1.1 Profil kerugian/keuntungan pembeli call option dan saham

3
Harga saham XYZ Keuntungan(kerugian) untuk:
1) 2)
Pembeli call option Pembeli saham XYZ
1.200 150 200
1.150 100 150
1.100 50 100
1.050 0 50
1.000 (50) 0
950 (50) (50)
900 (50) (100)
500 (50) (500)

Keuntungan (kerugian) investor pembeli call option = harga pasar saham XYZ - 1000 - Rp 50
Catatan: Kerugian maksimum pemegang call option adalah sebesar premi opsi = Rp 50

Keuntungan (kerugian) yang diperoleh pembeli saham = Harga pasar saham XYZ - 1000
Tabel 1.1 Profil kerugian/keuntungan pembeli call option Vs pembeli saham
Pada gambar 1.1 dan tabel 1.1 di atas tampak perbandingan keuntungan (kerugian)
investor yang membeli call option atas saham XYZ (underlying assets) dan investor yang
membeli saham XYZ. Besarnya keuntungan (kerugian) yang bisa diperoleh kedua investor
tersebut tergantung pada harga saham XYZ pada saat expiration date.
Penjual Call Option.Profil keuntungan (kerugian) penjual call option adalah kebalikan
dari profil keuntungan (kerugian) pembeli call option.Oleh karena itu profil keuntungan
penjual call option pada saat expiration date besarnya akan sama dengan kerugian yang
diderita oleh pembeli call option.Profil keuntungan (kerugian) dari penjual call option dapat
dilihat pada gambar 1.2 berikut ini.
Gambar 1.2Profil keuntungan (kerugian) dari penjual dan pembeli call option

Pada gambar 1.2 tampak keuntungan maksimum yang bisa diperoleh penjual call option
adalah sebesar premi opsi. Sedangkan kerugian maksimum yang bisa dialami penjual call
option tidak terbatas karena ditentukan oleh harga tertinggi yang bisa dicapai saham XYZ
sampai dengan expiration date. Apabila keuntungan (kerugian) yang diperoleh pembeli dan
4
penjual call option dijumlahkan maka hasilnya akan nol, karena kerugian yang dialami
penjual call option merupakan keuntungan bagi pembeli. Perdagangan ini sering disebut zero-
sum game.
Pembeli put option. Keuntungan (kerugian) untuk pembeli put option pada saat
expiration date akan dipengaruhi oleh harga saham XYZ di pasar. Pembeli put option akan
mendapatkan keuntungan jika harga saham XYZ di pasar mengalami penurunan.Untuk dapat
melihat profil risiko dan return pembeli put option maka dilakukan perbandingan keuntungan
(kerugian) antara pembeli put option dengan investor yang melakukan short selling terhadap
saham XYZ. Untuk investor yang melakukan short sellingakan mengalami keuntungan
(kerugian) yang sama besarnya dengan penurunan (kenaikan) harga saham yang terjadi.
Penjual put option.Keuntungan maksimum yang bisa diperoleh penjual put option
adalah harga premi opsi, sedangkan kerugian maksimumnya terjadi pada saat harga saham
turun mencapai angka nol.Kerugian maksimum penjual put option adalah sebesar strike price
dikurangi dengan harga premi opsi.Gambar 1.3 berikut ini menunjukkan keuntungan
(kerugian) dari penjual dan pembeli put option.

2.1.4 Strategi Perdagangan Opsi


Investor dapat menggunakan opsi untuk melindungi portofolio terhadap risiko penurunan
harga pasar (hedging), dan untuk melakukan spekulasi terhadap pergerakan harga saham
(speculation).Investor yang mempunyai ekpektasi bahwa harga saham akan mengalami
kenaikan, akan membeli call option dan atau menjual put option.Sebaliknya, jika investor
berharap bahwa harga saham akan turun maka investor akan membeli put option dan atau
menjual call option. Investor bisa melakukan berbagai strategi perdagangan opsi dengan
menerapkan kombinasi beberapa transaksi pembelian atau menjual opsi pada saat bersamaan
agar bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar, dan untuk meminimalkan kerugian yang
harus dihadapinya. Strategi perdagangan opsi dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu
:naked, hedge, straddle, kombinasi, dan spread.
1. Naked strategy

5
Naked strategymerupakan strategi perdagangan opsi yang memilih satu dari empat
posisi di atas, yaitu sebagai pembeli call, penjual call, pembeli put, atau penjual put
option.Disebut dengan naked strategy karena strategi tersebut tidak melakukan tindakan
yang berlawanan atau mengambil posisi lain yang dapat mengurangi kerugian dengan cara
memiliki saham yang dijadikan patokan.
2. Hedge strategy
Hedge strategy berbeda dengan naked strategy karena pada hedge strategy, investor
selain mengambil satu posisi dalam perdagangan opsi, ia juga mengambil posisi yang lain
dalam perdagangan saham yang dijadikan patokan dalam opsi tersebut.Tujuan strategi ini
adalah untuk mengurangi kerugian jika terjadi pergerakan harga tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Dua jenis hedge strategy yang umum dikenal: Covered call writing strategy
dan Protective put buyingstrategy.
Covered call writing strategy.Strategi ini dimaksudkan untuk melindungi portofolio
yang dimiliki terhadap penurunan harga saham dengan cara menjual call option terhadap
saham yang telah dimiliki dalam portofolio (investor menjual call option dan memiliki
saham yang dijadikan patokan secara fisik).Jika harga saham mengalami penurunan, maka
investor akan mengalami kerugian (pada posisi pemilikan saham), tetapi ia masih
mempunyai kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi kembali
pendapatan yang diperoleh dari penjualan call option. Ilustrasi keuntungan (kerugian)
yang bisa dialami oleh strategi ini dapat dilihat pada gambar 1.4 berikut ini.

Gambar 1.4 Keuntungan (kerugian) covered call writing strategy

Berdasarkan gambar diatas tampak dua hal penting. Pertama Covered call writing
strategy bisa mengurangi risiko terhadap penurunan nilai portofolio yang dimiliki. Hal
kedua adalah profil keuntungan (kerugian) pada strategi ini sama dengan profil
keuntungan (kerugian) pada strategi menjual put option.
Protective Put Buying Strategy. Strategi ini dilakukan oleh investor yang ingin
melindungi portofolio yang dimiliki terhadap risiko penurunan nilai pasar dengan cara

6
membeli put option terhadap saham yang ada dalam portofolio tersebut (investor membeli
put option dan memiliki saham yang dijadikan patokan). Hal penting yang perlu
diperhatikan dalam strategi protective put buying adalah strike price yang ditentukan
dalam put option. Semakin tinggi strike price, maka semakin tinggi harga minimum yang
bisa didapatkan investor untuk setiap lembar saham yang dimiliki. Tetapi semakin tinggi
strike priceakan semakin tinggi pula harga opsi.
3. Straddle Strategy
Straddle strategy dilakukan dengan cara membeli atau menjual, baik berupa call
option maupun put option yang mempunyai saham patokan, expiration date dan strike
price yang sama. Strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: (1) Strategi long
straddle, dimana Investor akan membeli put dan call option dan (2) Strategi short
straddle, dimana Investor menjual kedua opsi tersebut (put dan call option).
Strategi long straddle akan memberikan keuntungan jika terjadi pergerakan harga
saham yang memadai, baik untuk kenaikan harga maupun penurunan harga. Profil
keuntungan (kerugian) yang bisa diperoleh investor dengan menggunakan long straddle
dapat dilihat pada gambar 1.5 berikut ini.
Gambar 1.5 Profil keuntungan (kerugian) long straddle

Strategi Short Straddle.Strategi ini dilakukan oleh investor yang mempunyai estimasi
bahwa pergerakan harga saham (bukan arah pergerakannya) tidak terlalu besar atau harga
saham relatif tidak berubah.
4. Strategi Kombinasi
Strategi kombinasi sama seperti strategi straddle, yaitu mengkombinasikan call dan
put option dengan patokan saham yang sama, tetapi strike price dan/atau expiration date
masing-masing opsi tersebut berbeda.Strategi kombinasi juga bisa dilakukan dengan cara
membeli (long position) atau menjual (short position) kedua jenis opsi (call dan put)
secara bersama-sama.
5. Spread Strategy

7
Pada strategi spread, investor membeli satu seri dalam suatu jenis option dan secara
simultan menjual seri lain dalam kelas option yang sama. Opsi dikatakan dalam satu kelas
jika sekelompok opsi (put atau call) mempunyai patokan saham yang sama. Strategi
spread dapat digunakan oleh investor dengan berbagai variasi, antara lain spread
horisontal (spread waktu), spread vertikal (spread harga), bull spread dan bearish
spread.Spread horizontal adalah spread dengan menggunakan opsi opsi yang
mempunyai strike price yang sama tetapi mempunyai expiration date yang berbeda.
Sedangkan bull spread adalah strategi spread yang didasarkan pada harapan bahwa pasar
akan mengalami kenaikan dan untuk bearish adalah kebalikannya, yaitu pada saat pasar
mengalami penurunan.
2.1.5 Penilaian Opsi
Penilaian terhadap sebuah opsi perlu dilakukan untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu
opsi, dan selanjutnya juga akan berguna untuk menentukan harga sebuah opsi.Dalam
penilaian opsi, terkadang kita menemui situasi di mana harga premi opsi melebihi nilai
intrinsiknya opsi. Kelebihan ini disebut dengan nilai waktu atau premi waktu.
1. Nilai Intrinsik dan Premi Waktu
Nilai intrinsik sebuah opsi adalah nilai ekonomis jika opsi tersebut dilaksanakan.Jika
tidak ada nilai ekonomis yang positif dari suatu opsi maka nilai intrinsik opsi tersebut
adalah nol. Jadi, call option akan mempunyai nilai intrinsik yang positif jika harga saham
lebih besar dari strike price.Besarnya nilai intrinsik tergantung dari selisih antara harga
saham yang sebenarnya dan harga strike price.Tetapi, jika ternyata harga strike price
lebih besar dari harga saham, maka nilai intrinsik dari call option adalah nol.Ketika
sebuah opsi mempunyai nilai intrinsik yang positif maka opsi itu dikatakan in the
money.Jika strike price suatu call option lebih besar dari harga saham maka opsi
dikatakan out of the money.Bila strike price besarnya sama dengan harga saham maka
opsi itu dikatakan at the money.Opsi yang berada pada posisi baik at the money maupun
out of the money akan mempunyai nilai intrinsik sebesar nol karena kedua posisi tersebut
tidak memberikan keuntungan kepada pembeli opsi jika opsi tersebut dilaksanakan.
Sedangkan nilai intrinsik put option adalah perbedaan antara strike price dengan harga
saham. Put option akan mempunyai nilai intrinsik yang positif apabila harga saham
berada di bawah strike price. Penjelasan mengenai nilai intrinsik opsi dapat dilihat pada
tabel 1.2

8
Tabel 1.2 Nilai intrinsik sebuah opsi
Harga saham >Strike price
Nilai intrinsik Call option Put option
Istilahnya Positip (harga saham-strike price) Nol
In the money Out of the money
Harga saham <Strike price
Nilai intrinsik Call option Put option
Istilahnya Nol Positip (strike price- harga saham)
Out of the money In the money
Harga saham =Strike price
Nilai intrinsik Call option Put option
Istilahnya Nol Nol
at the money at the money

Jumlah harga opsi yang melebihi nilai intrinsiknya disebut dengan premi waktu.
Premi waktu dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
=
Pada saat sebuah opsi berada dalam posisi at the money maupun out of the money
maka premi waktu opsi tersebut adalah sebesar harga opsi, karena nilai intrinsik dari opsi
tersebut adalah nol. Jika semua faktor lain dianggap tetap, maka nilai premi waktu opsi
akan semakin besar dengan semakin meningkatnya lama waktu expiration date karena
kesempatan untuk mendapatkan perubahan harga saham yang menguntungkan semakin
besar.
2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Harga Opsi
Harga sebuah opsi dipengaruhi oleh enam faktorberikut : Harga saham yang dijadikan
patokan, Strike price yang ditetapkan, Expirationdate dari opsi, Volatilitas harga saham
yang diharapkan selama umur opsi, Tingkat suku bunga jangka pendek selama umur
opsi, dan Dividen yang diharapkan diberikan oleh saham yang dijadikan patokan dalam
opsi selama umur opsi tersebut. Pengaruh masing masing faktor tersebut tergantung
kepada jenis opsi tersebut, apakah opsi tersebut call atau put option. Bagaimana pengaruh
masing masing faktor tersebut terhadap harga put dan call option dapat dilihat pada
tabel 1.3 berikut ini.

9
Harga saham. Harga opsi akan berubah jika harga saham yang dijadikan patokan
berubah. Untuk call option, jika harga saham naik, maka harga opsi akan meningkat
karena nilai intrinsiknya bertambah. Sebaliknya pada put option, jika harga saham naik
maka harga opsi akan turun karena nilai intrinsiknya menurun.Strike price.Strike price
sebuah opsi besarnya akan tetap selama umur opsi tersebut tetap. Jika faktor lain
diasumsikan tetap, maka semakin rendah strike price semakin tinggi harga call option.
Sedangkan semakin tinggi strike price maka semakin tinggi harga opsi tersebut.
Expiration date. Jika semua faktor lain tetap, maka semakin lama expiration date sebuah
opsi maka akan semakin tinggi harga opsi tersebut. Volatilitas harga saham. Jika semua
faktor lain tetap, semakin besar volatilitas harga saham yang diharapkan maka harga opsi
juga semakin tinggi. Tingkat suku bunga bebas risiko jangka pendek. Jika tingkat
suku bunga bebas risiko meningkat maka harga saham juga akan mengalami kenaikan,
maka investor akan tertarik membeli call option, sehingga harganya akan naik.
Kemungkinan mendapatkan dividen. Kemungkinan sebuah saham memberikan
dividen cenderung menurunkan harga call option dari saham tersebut, sedangkan pada
put option adanya dividen akan cenderung meningkatkan harga opsi tersebut.

3. Model Black Scholes


Model Black-Scholes merupakan model penilaian call option yang telah banyak
diterima oleh masyarakat keuangan.Model Black-Scholes menggunakan lima variabel
yaitu:Harga saham, Strike price, Expiration date, Tingkat bunga, dan Volatilitas harga
saham. Rumus penilai opsi dengan menggunakan model Black-Scholes ini adalah :
C SN(d1 ) Xe rt N(d 2 )

Dengan

ln( S / X ) (r 0.5s 2 )(t )


d1
s t
d 2 d1 s t

Keterangan: C = harga call option


S = harga saham
X = strike price
r = tingkat suku bunga bebas risiko jangka pendek

10
t = sisa waktu sampai dengan expiration date (dalam tahun)
s = standar deviasi harga saham
N(.)= fungsi densitas kumulatif dari d2 dan d1 .Nilai dihasilkandari tabel distribusi
normal (lihat lampiran A-3 buku ini)

Dari persamaan diatas, terlihat bahwa rumus Black-Scholes hanya memasukkan lima
faktor dari enam faktor yang dianggap mempengaruhi harga opsi. Harga opsi yang
dihasilkan oleh perhitungan model Black-Scholes adalah harga yang fair sehingga jika
harga suatu opsi berbeda dengan harga tersebut maka akanada kemungkinan untuk
mendapat laba arbitrase bebas risiko dengan cara mengambil posisi yang berlawanan
terhadap saham yang dijadikan patokan.
Proses hedging dengan melakukan perdagangan saham yang dijadikan patokan akan
memberikan kesempatan kepada investor untuk mendapatkan profit arbitase bebas risiko.
Jumlah lembar saham yang dibutuhkan sangat tergatung dari faktor faktor yang
mempengaruhi harga opsi.
Hubungan antara harga saham, harga call option dan harga put option dapat
dinyatakan dalam persamaan:

Harga put option dapat ditentukan sebagai:


C put X e rt S C call

Keterangan: = harga put option


= harga call option
X = strike price
S = harga saham
r = tingkat suku bunga bebas risiko
t = expiration date (dalam tahun)

Penggunaan model Black-Scholes sangat berguna bagi investor untuk menilai apakah
harga opsi yang terjadi di pasar sudah merupakan harga yang dianggap fair bagi opsi
tersebut.

2.2 Analisis Kontrak Berjangka (Futures)

11
2.2.1 Pengertian Futures
Kontrak futures merupakan perjanjian antara pembeli dan penjual yang berisi hal-hal
berikut ini:
1. Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau aset tertentu) dari
penjual futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang
ditentukan dalam kontrak.
2. Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau aset tertentu kepada pembeli
futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang
ditentukan dalam kontrak.
Dari pengertian di atas, kontrak futures bisa didefinisikan juga sebagai suatu kesepakatan
kontrak tertulis antara dua pihak (pembeli dan penjual) untuk melakukan dan menerima
penyerahan sejumlah aset/komoditi dalam jumlah, harga dan batas waktu tertentu.

Dalam kontrak futures, ada beberapa terminologi penting yang perlu diperhatikan antara
lain sebagai berikut:

1. Sesuatu (komoditi/aset) yang disetujui kedua pihak untuk dipertukarkan disebut dengan
underlying asset.
2. Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi disebut dengan settlement date atau
delivery date.
3. Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang berkepentingan untuk
melakukan transaksi disebut dengan futures price.
4. Pihak yang menyetujui kontrak untuk membeli aset yang menjadi patokan di kemudian
hari disebut sebagai pemilik (owner) kontrak futures, atau dikatakan mengambil posisi
long futures atau long position.
5. Pihak yang menyetujui kontrak untuk menjual aset patokan tersebut di kemudian hari
disebut sebagai penjual (seller) kontrak futures, atau disebut juga berada pada posisi
short futures atau short position.

Ilustrasi Kontrak Futures dari kontrak future dapat dicontohkan sebagai berikut:
Sebuah kontrak futures diperdagangkan dengan underlying asset berupa aset XYZ, dan
settlement date ditentukan tiga bulan dari sekarang. Misalnya Ani bertindak sebagai pembeli
futures dan membeli kontrak futures yang ditawarkan oleh Budi sebagai penjual kontrak
futures tersebut.Harga yang disetujui pada transaksi di masa datang adalah Rp 1.000 (harga

12
futures). Pada saat settlement date (tiga bulan kemudian) Budi akan memberikan (deliver)
aset XYZ tersebut kepada Ani, dan selanjutnya Ani akan membayarkan Rp 1.000 (harga
futures) kepada Budi.

2.2.2 Sejarah Kontrak Future


Latar belakang munculnya perdagangan futures pada dasarnya bisa dijelaskan dari teori
evolusi pasar. Bentuk perdagangan pertama kali dilakukan dengan system berter (pertukarang
langsung). Barter akan terjadi jika ada dua pihak yang memiliki kepentingan dan minat yang
sama untuk melakukan pertukaran barang. System perdagangan seperti ini seringkali
menemui kegagalan akibat tidak adanya dukungan informasi dan transportasi yang
memungkinkan pertemuan kepentingan pihak pihak yang ingin melakukan barter.
Perkembangan lebih lanjut, seiring dengan kemajuan teknologi produksi dan transportasi
yang memungkinkan manusia untuk memproduksi produk secara massal dan selanjutnya
menukarkan produk tersebut dengan produk lainnya, mengakibatkan munculnya pusat pusat
perdagangan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli.
Seringkali, akibat kendala komunikasi dan transportasi yang belum memadai di antara
pembeli dan penjual, menyebabkan munculnya hambatan hambatan dalam perdagangan.
Hal ini tentu saja bisa merugikan pihak pembeli maupun penjual. Barang yang terlalu lama
disimpan atau tidak laku akan bisa menyebabkan produk yang dijual membusuk ataupun
herganya menjadi sangat rendah. Kondisi seperti ini dahulu memunculkan inisiatif di Eropa
untuk menemukan suatu mekanisme perdagangan komoditi pertanian yang bisa mengatasi
masalah tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, mselanjutnya menemukan suatu
mekanisme perdagangan dengan menggunakan instrument yang disebut kontrak forward.
Dalam kontrak forward ini, dua belah pihak penjual dan pembeli bernegosiasi dan
menandatangani kontrak tertulis yang berisi kesanggupan kedua belah pihak untuk
memperjualbelikan suatu komoditi dalam jumlah dan kualitas tertentu, pada tingkat harga
tertentu di kemudian hari. Mekanisme ini ditujukan untuk mengurangi risiko ketidakpastian
harga komoditi di masa datang. Tapi, permasalahan yang muncul selanjutnya adalah
seringnya ditemui kesulitan untuj menjual kembali komoditi tersebut pada pihak yang benar
benar akan menggunakan komoditi setelah pelunasan kontrak (banyak pembeli kontrak
forward yang tidak menggunakan komoditi tersebut untuk keperluan sendiri). Di samping itu,
belum adanya standarisasi spesifikasi asset (karena spesifikasi merupakan produk negosiasi)
selanjutnya akan memunculkan masalah likuiditas dari kontrak forward itu sendiri.

13
Selanjutnya, untuk mengatasi masalah tersebut kontrak forward ini banyak
diperjualbelikan di pasar yang terorganisir sebagai bentuk sekuritas berharga yang bisa
diperjualbelikan, yang sudah memuat spesifikasi komoditi yang sudah terstandarisasi dan
terjamin mutunya. Bentuk perdagangan kontrak forward yang sudah memenuhi standar yang
ditetapkan melalui mekanisme pasar yang terorganisir ini selanjutnya menimbulkan bentuk
sekuritas derivative baru yang disebut sebagai kontrak futures.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam beberapa hal kontrak forward
dan kontrak futures memiliki kesamaan, meskipun bisa ditarik dua perbedaan yang mendasar.
Perbedaan pertama adalah bahwa kontrak forward merupakan kontrak yang dinegosiasikan
oleh kedua belah pihak (terkadang melibatkan perantara bank investasi), dan diperjualbelikan
di pasar non-reguler. Sedangkan, kontrak futures merupakan kontrak yang dilakukan oleh dua
pihak (juga melibatkan broker dan lembaga kliring) yang memuat spesifikasi yang
terstandarisir pada pasar regular yang terorganisir.
Perbedaan kedua terkait dengan bagaimana memperlakukan perubahan harga dan arus
kas yang terjadi. Pada kontrak forward, nilai dan arus kas ditentukan pada tanggal
penyerahan/pelunasan kontrak. Nilai ini bisa negative atau positif tergantung dari selisih
harga pasar komoditi tersebut pada saat jatuh tempo dengan harga komoditi yang disepakati
dalam kontrak forward. Sedangkan, pada kontrak futures, nilai futures dan arus kas
diseusaikan setiap hari sesuai dengan perubahan harga pasar komoditi yang terjadi setiap
harinya. Perlakuan seperti ini diistilahkan marked-to-market dapat digambarkan sebagai
berikut:

14
2.2.3 MEKANISME DAN FUNGSI BURSA KONTRAK FUTURES
Perdagangan kontrak futures merupakan perkembangan dari system perdagangan kontrak
forward. Perdagangan kontrak futures merupakan hail perkembangan dari system
perdagangan kontrak forward yang terstandarisasi dan dilakukan pada pasar yang
terorganisir. Standarisasi ini pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan likuiditas kontrak
forward sehingga pemegang kontrak forward menjual kembali kontrak tersebut dengan
mudah. Beberapa spesifikasi yang distandarisir dalam kontrak futures adalah jumlah, kualitas,
waktu penyerahan, tempat penyerahan, serta syarat syarat pembayaran dan prosedur dalam
penyerahan komoditi yang menjadi asset patokan dalam kontrak. Dengan demikian,
komponen yang akan dinegosiasikan dalam transaksi kontrak futures antara penjual dan
pembeli adalah komponen harga. Kemudahan tersebut akan membuat likuiditas jual/beli
kontrak berjangka menjadi semakin tinggi.
Harga dari suatu kontrak futures ditetapkan melalui persaingan terbuka antarpelaku
pasar/anggota bursa melalui dua cara. Pertama, penetapan harga dilakukan dengan system
lelang terbuka di lantai bursa; cara kedua, dengan melalui system perdagangan elektronik
dengan menggunakan computer.
Semua aktivitas dalam transaski kontrak futures yang sudah terstandarisir dilakukan
dalam bursa yang teroganisir, dengan bantuan sebuah lembaga kliring. Dengan demikian,
perdagangan dalam bursa kontrak futures akan berfungsi sebagai berikut:

15
1. Transfer risiko (risk transfer). Bursa konyrak futures bisa dijadikan sarana oleh para
hedger (pihak yang melakukan hedging) untuk mengendalikan risikop harga yang
melekat pada komoditas yang menjadi patokan kepada pihak speculator yang
melakukan perhitungan risiko untuk mendapatkan keuntungan.
2. Pembentukan harga (price discovery). Bursa kontrak futures bisa dijadikan sarana
pembentukan harga pasar yang transparan dan terbuka karena dibentuk melalui proses
persaingan harga yang terbuka. Harga yang terbentuk nantinya juga sudah akan
mencerminakn kekuatan Tarik menarik antara permintaan dan penawaran dari komoditi
yang menjadi asset patokan.
3. Stabilitas keuangan (financial stability). Para hedger yang melakukan lindung nilai
(hedging) terhadap asset yang dijadikan patokan akan lebih mudah menentukn tingkat
keuntungan yang diharapkannya, karena dalam perdagangan di bursa kontrak futures,
kepastian pencapaian nilai dari asset yabg akan dijual sudah dilindungi nilainya.
4. Pengawasan mutu (quality control). Spesifikasi tentang mutu asset patokan yang
tercantum secara spesifik dalam kontrak futures akan bisa dijadikan acuan untuk
menjamin kesesuaian mutu asset secara fisik dengan spesifikasi mutu yang tercantum
dalam kontrak futures.
5. Pengumpulan informasi yang efisien (efficient information gathering). Dengan adanya
bursa terorganisir, maka informasi antar pelaku padar yang ingin bertransaksi akan bisa
dilakukan dengan efisien (cept, mudah, dan sekaligus murah)

2.2.4 MANFAAT KONTRAK FUTURES


Perkembangan transaksi futures yang sangat pesat menunjukkan betapa sekuritas
derivative itu sudah menjelma menjadi alternative investasi yang cukup menarik dan banyak
diilih investor. Pada dasanya ada dua motivasi utama dari para investor yang melakukan
investasi dalam bentuk transaksi kontrak futures, yang terkait dengan manfaat yang
ditawarkan oleh sekuritas ini, yaitu: pertama, sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai
(hedging) terhadap risiko perubahan harga di masa depan; dan kedua, juga sebagai ajang
melakukan spekulasi untuk memperoleh keuntungan.
1. Futures sebagai Lindung Nilai
Salah satu manfaat utama yang bisa diberikan kontrak futures adalah untuk
melindungi nilai (hedging) asset yang dijadikan patokan dari ancaman risiko
ketidakpastian peruabhana harga di masa dpean. Manfaat ini juga sejalan dengan
motivasi awal yang melatarbelakangi munculnya instrument kontrak futures ini.
16
Piahk yang melakukan transaksi dalam kontrak futures untuk tujuan lindung nilai
disebut juga para hedger. Para hedger ini bisa melakukan kegiatan perdagangan komoditi
secar fisik dan juga memanfaatkan kontrak futures untuk mengurangi risiko perubahan
harga di masa depan. Para hedger ini biasanya terdiri dari para produsen, maupun para
pedagang komoditi.
Dalam penggunaan futures sebagai lindung nilai, investor harus emngambil psosisi
yang ebrlawanan dengan posisis investor ebrsangkutan pada perdagangan asset secara
fisik. Oleh karena itu, ada dua alternative posisi hedging yang bisa dilakukan investor
adalah sebagai berikut:
1) Short hedge (menjual futures). Investor yang mengambil posisi ini mempunyai
komoditi atau asset yang menjadi underlying dalam kontrak futures yang dijualnya
secara fisik. Dengan menjual futures maka investor akan terlindung dari risiko
penuruannan harga yang mungkin akan terjadi di masa depan. Alternatif posisi ini
biasanya dilakukan oleh ppara petani yang bertujuan untuk mendapatkan kepastian
harga sesuai dengan yang diharapkannya.
2) Long hedge (membeli futures). Pada posisi ini investor tidak memiliki komoditi
atau asset yang menjadi undelying pad kontrak futures yang akan dibelinya. Hal ini
dilakukan investor yang berkeinginan untuk memiliki komoditia atau asset tersebut
di amsa datang, sehingga dengan cara membeli kontrak futures terhadap komoditi
atau asset tersebut, maka investor dapat terlindung dari risiko kenaikan harga di
masa yang akan datang. Pihak yang biasanya melakukan alternative posisi hedging
seperti ini adalah para eksportir atau pemakai bahan baku untuk menjaga
kontinuitas persedianaanya.

2. Futures sebagai Sarana Spekulasi


Manfaat utama lain yang bisa diperoleh dari transaksi kontyrak futures adlaah
sebagai ajang spekulasi untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang
terajdi. Pihak pihak yang melakuakn transaksi kontrak futures untuk tujuan spekulasi
sering disebut juga sebagai para speculator. Para speculator ini secara sukarela
menanamkan modalnya dalam yransaksi kontrak futures yang berisiko untuk
memeproleh keuntungan secara cepat. Bagi seornag speculator salah satu car tercepat
untuk memeproleh keuntungan adalah dengan cara membeli sata harga rendag dan
menjual ketika harga tinggi. Peran para speculator ini tidka selamanya terkesan negative,
justru seblaiknya dengan adanya para speculator pasar menjadi lebih likuid. Dalam
17
kenyataannya, para speculator ini memang hanya mengerjar return dari pergerakan harga
di masa depan saja,s ehingga mereka jarang melakukan transasi pada perdagangn
komoditi atau asset yang menjadi underlying.

Contoh :

Berdasarkan analisisnya, anggap Ibu Yani meyakini harga emas akan naik. Harga
kontrak berjangka saat ini untuk penyerahan (delivery) dalam tiga bulan adalah
Rp40.000 per ons.
Ibu Yani membeli (long position) 5 kontrak emas dan tiap kontrak emas menyatakan
100 ons emas. Keyakinan Ibu Yani ternyata terbukti bahwa pada waktu jatuh tempo
kontrak, harga pasar emas adalah Rp42.000 per ons.
Berapakah keuntungan atau kerugian Ibu Yani?
Jawab:
Nilai kontrak Ibu Yani adalah
Rp40.000 x 100 ons x 5 kontrak = Rp20.000.000.
Untuk posisi long, Ibu Yani menerima penyerahan 500 ons emas pada harga Rp40.000
dan segera menjual emas pada harga pasar Rp42.000 per ons.
Keuntungan Ibu Yani adalah Rp2.000 per ons atau total keuntungan adalah Rp2.000 x
500 ons = Rp1.000.000, dikurangi biaya komisi dan biaya transaksi lainnya yang belum
dipertimbangkan.

2.2.5 Arus Kas dalam Kontrak Futures


Pada saat seorang investor sudha mengambil suatu posisis pad kontrak futures, maka
investor harus menyimpan sejumlah dana minimum per kontrak yang telah ditentukan pada
lembaga kliring. Jumlah dana minimum tersebut disebut dengan margin awal. Masing
masing broker bebas untuk menentukan margin awal yang diisyaratka, di ata batas minimum
yang telah ditetapkan lembaga kliring. Margin awal itu kemudian akan dimasukkan dalam
rekneing, dan saldo dalam rerkening itu akan menunjukkan ekuitas yang dimiliki investor.
Psosis ekuitas investor akan berubah seusaiu dengan fluktuasi harga kontrak futures.
Selanjutnya, pada akhir hari perdagangan akan ditentukan settlement price untuk kontrak
future. Harga settlement tersebut berbeda dengan harga penutupan yang telah banyak dikenal
orang sebagai harga akhir sekuritas pada saat perdagangan terakhir pada hari tersebut. Harga
settlement adalah nilai yang dianggap representative untuk akhir hari perdagangan. Sebuah

18
komite dalam lembaga kliring, disebut dengan pit committee, akan melihat semua
perdagangan pada menit menit terakhirdan mengidentifikasiakn rata rata harga yang
terjadi. Lembaga kliring kemudian menggunakan harga settlement tersebut untuk
menentukan posisi investor, sehingga keuntungan atau kerugian akibat harga tersebut akan
dengan cepat direfleksikan dalam rekening ekuitas investor.

2.2.6 Penilaian Futures


Salah satu hal utama yang perlu dipahami dalam kontrak futures adalah bagaimana
menentukan harga futures. Dalam penentuan harga futures ini, perlu memperhatikan strategi
yang dipakai oleh pihak pihak yang melakukan transaksi kontrak futures ada tiga komponen
utama yang perlu diperhatikan dalam penentuan harga futures yang wajar dalam posisi
ekulibrium,sebagai berikut:
1. Harga asset yang menjadi patokan (underlying asset) di pasar;
2. Yield yang bisa diperoleh sampai dengan settlement date. Yield ini biasanya dihitung
dalam persentase, yang menunjukkan tingkat return hrapan dari kontrak futures pada
saat settlement date.
3. Tingkat suku bunga untuk meminjam atau menabung dana sampai dengan settlement
date. Dalam periode pemegangan kontrak futures, ada kemungkinan bahwa pihak
pihak yang terlibat dalam transaksi kontrak futures meminjam sejumlah dana untuk
memenuhi margin minimal yang harus dipertahankan yang telah melewati batas
minimum, atau menabung kelebihan dana yang diperolehnya dari maintenance margin.

Komponen-komponen di atas akan dilambangkan dengan notasi sebagai berikut:

r = suku bunga pinjaman (%)

y = yield (%)

P = harga di pasar (Rp)

F = hargafutures (Rp)

Seperti telah disebutkan di depan, investor yang melakukan transaksi kontrak futures
bisa menerapkan beberapa strategi. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan
mengkombinasikan tindakan berikut:

o Menjual kontrak future sebesar harga F

19
o Membeli aset dengan harga P
o Meminjam sebesar P pada tingkat bunga sebesar r sampai dengan settlement date
Dengan strategi itu, pendapatan saat settlement date adalah:

Profit yang diperoleh dari strategi tersebut akan sama dengan persamaan berikut:
Profit = (P + rP) - (F +yP)
Pada posisi ekuilibrium maka harga futures adalah harga dimana profit yang diperoleh
dari strategi arbritase adalah nol, sehingga:
(F +yP) - (P + rP) = 0
Dari persamaan tersebut maka kita dapat menentukan harga futures adalah sebesar:

F = P + P (r y) = 0

Seperti telah disebutkan di depan, investor yang melakukan transaksi kontrak


futures bisa menerapkan beberapa strategi. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah
dengan mengkombinasikan tindakan berikut:

o Membeli kontrak future sebesar harga F


o Menjual aset dengan harga P
o Menabung sebesar P pada tingkat bunga sebesar r sampai dengan settlement date
Dengan strategi itu, pendapatan saat settlement date adalah:

20
Profit yang diperoleh dari strategi tersebut akan sama dengan persamaan berikut:
Profit = (P + rP) - (F +yP)
Pada posisi ekuilibrium maka harga futures adalah harga dimana profit yang diperoleh
dari strategi arbritase adalah nol, sehingga:
(F +yP) - (P + rP) = 0
Dari persamaan tersebut maka kita dapat menentukan harga futures adalah sebesar:

F = P + P (r y) = 0

Contoh Perhitungan :
Aset XYZ dijual di pasar dengan hargaRp 1.000,Aset XYZ akan membayar kepada
pemiliknya Rp 200 selama setahun dan dibayar secara triwulan, sehingga setiap tiga bulan
pemilik aset XYZ akan memperoleh Rp 50, Settlement date kontrak futures tersebut adalah
tiga bulan dari sekarang,Tingkat suku bunga triwulan yang berlaku adalah 8% per
tahun.Dengan menggunakan asumsi-asumsi tersebut hargafutures yang dianggap fair
adalah:
F = 1000+ 1000(0,02 0,05) = 990
Misalnya harga futures ditentukan sebesar Rp 1.050, jika investor menggunakan alternatif
strategi yang pertama, yaitu:
1. Menjual kontrak futures pada Rp 1.050
2. Membeli aset XYZ dengan hargaRp 1.000
3. Meminjam Rp 1000 pada tingkat bunga triwulan sebesar 8% per tahun
Dengan demikian, pendapatan investor pada saat settlement date adalah sebagai berikut:

21
2.2.7 Kontrak Berjangka Indeks Saham
Kontrak berjangka indeks merupakan kontrak berjangka dengan menggunakan variabel
pokok (underlying) suatu indeks saham.
Di BEI, ada empat kontrak berjangka pada indeks pasar saham, yaitu:
1. LQ futures,
2. Mini LQ futures,
3. DOW Futures,
4. JP Futures.
1) Kontrak Berjangka Indeks di BEI

22
2) Keuntungan dan Kerugian Kontrak Berjangka Indeks
Dalam perdagangan kontrak berjangka adalah posisi kontrak berjangka dapat ditutup
kapan saja, investor tidak harus memegang kontrak sampai jatuh tempo. Investor menutup
posisi kontrak berjangkanya dengan memerintahkan pada broker. Untuk menutup posisi
investor, broker akan melakukan reserve trade, yang maksudnya secara sederhana adalah
menyelesaikan kontrak sebelum jatuh tempo dengan mengambil posisi yang berlawanan
dari posisi transaksi semula. Bagi transaksi jual (short position), penyelesaian dilakukan
dengan cara transaksi beli (long position). Dan sebaliknya bagi transaksi beli (long
position), penyelesaian dilakukan dengan cara melakukan transaksi jual (short position).
Keuntungan atau kerugian investor dihitung dari selisih harga jual dengan harga beli
kontrak
Contoh:
Anggap hari ini indeks DJIA adalah 11.500. Bapak Yapto memperkirakan indeks akan
turun. Dia memasang 10 kontrak jual pada harga 11.500 sehingga nilai kontraknya
Rp500.000 x 220 = Rp110 juta.
Apabila indeks DJIA ternyata malah naik misalnya ke 11.505, berapakah keuntungan atau
kerugian kontrak berjangka DOW futures ini?
Jawab:
Multiplier untuk Dow futures adalah Rp40.000. Kerugian yang diperoleh Bapak Yapto
adalah
5 poin x Rp40.000 x 10 kontrak = Rp2.000.000.
3) Indeks Abitrage
Penilaian kontrak berjangka yang telah dibahas pada seksi sebelumnya merupakan
dasar bagi strategi perdagangan yang dikenal sebagai arbitrase indeks (index arbitrage).
Dengan menerapkan arbritase indeks, pedagang memonitor harga kontrak berjangka
indeks dan level indeks variabel pokok untuk mengekploitasi penyimpangan dari
keseimbangannya.
Contoh:
Harga kontrak berjangka ini seharusnya:
F = P + P(r y)
= 2.000 + 2.000 (0,10 0,05)
= 2.100.
Dengan demikian, harga kontrak berjangka adalah terlalu tinggi.
4) Lindung Nilai Risiko Pasar Saham dengan Kontrak Berjangka Indeks
23
Kontrak berjangka indeks juga dapat digunakan untuk menurunkan risiko memegang
portofolio sekuritas.
Contoh:
Bapak Nanda bertanggung jawab untuk mengelola sebuah portofolio saham dengan
nilai saat ini adalah Rp10 milyar.
Untuk melindungi portofolionya, Bapak Nanda melakukan short hedge dengan
menggunakan kontrak berjangka indeks.
Banyaknya kontrak berjangka indeks yang disyaratkan untuk secara efektif dapat
melindungi nilai tergantung pada tiga input, yaitu:
(1) Nilai portofolio saham saat ini,
(2) beta portofolio saham tersebut, dan
(3) Nilai kontrak dari kontrak berjangka indeks yang digunakan untuk melindungi.
Bapak Nanda memutuskan untuk melakukan short hedge dengan menggunakan LQ
futures dengan variabel pokok indeks LQ45 yang digunakan Bapak Nanda untuk
menghitung beta portofolionya.
Dari market info yang dikeluarkan BES, Bapak Nanda memperoleh informasi bahwa saat
ini harga LQ futures untuk kontrak berjatuh tempo tiga bulan adalah 290.
Karena kontrak LQ futures mempunyai multiplier Rp500.000 per poin indeks, maka nilai
satu kontrak berjangka indeks adalah Rp500.000 x 290 = Rp145.000.000.

Banyaknya kontrak LQ futures yang diperlukan Bapak Nanda untuk melindungi


portofolio saham adalah:

p Vp
Vf

Keterangan: p = Beta portofolio saham.

Vp = Nilai portofolio saham.

Vf = Nilai satu kontrak berjangka.

Apabila portofolio saham senilai Rp10 milyar yang dikelola Bapak Nanda mempunyai beta
portofolio 1,20, maka banyaknya kontrak berjangka LQ futures yang disyaratkan adalah

= (1,20 x Rp10 milyar) / Rp145 juta

24
= 82,76 83.

Jadi, agar dapat secara efektif melindungi nilai portofolio sahamnya, Bapak Nanda
disyaratkan untuk melakukan posisij ual (short position) sebanyak 83 kontrak LQ futures.

25

Vous aimerez peut-être aussi