Vous êtes sur la page 1sur 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,

Volume 2, Nomor 2, April 2013


Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

KADAR SISA CHLOR DAN KANDUNGAN BAKTERI E.coli PERUSAHAAN


AIR MINUM TIRTA MOEDAL SEMARANG SEBELUM DAN SESUDAH
PENGOLAHAN

Duta Andhika J.D1, Ir. Trijoko, M.Si2, Yusniar Hanani D,STP, M.Kes 2

1.
Mahasiswa Peminatan Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
2.
Staf Pengajar Peminatan Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

ABSTRACT
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa kadar sisa chlor dan kandungan
bakteri E.coli yang ada dalam air hasil PDAM tirta moedal Semarang sebelum
dan sesudah proses pengolahan Penelitian ini merupakan penelitian
observasional, bila berdasarkan pendekatan waktunya merupakan penelitian
cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan selama 8 hari dengan besar sampel
sebanyak 32 sampel, baik sampel air sebelum dan sampel air sesudah
pengolahan di PDAM Tirta Moedal Semarang.Hasil penelitian kandungan bakteri
E.coli sebelum pengolahan adalah 922,56 dan sesudah pengolahan adalah 7,28/
100 ml sampel air, sedangkan kadar sisa chlor sebelum adalah 0,00 dan
sesudah pengolahan adalah 0,13. Hasil uji statistik yang digunakan adalah Uji t
sampel berpasangan yaitu suatu uji statistik untuk mengetahui perbedaan antara
kandungan bakteri E.coli dan kadar sisa chlor sebelum dan sesudah pengolahan
serta Uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara kandungan bakteri
E.coli dan kadar sisa chlor sesudah pengolahan. Dari hasil uji statistik diperoleh p
= 0,000 dengan = 0,05, pada kandungan bakteri E.coli dan kadar sisa chlor
terdapat perbedaan yang bermakna antara kandungan bakteri E.coli dan kadar
sisa chlor sebelum dan sesudah pengolahan. Ada hubungan antara kadar sisa
chlor dan kandungan bakteri E.coli sesudah pengolahan. Namun demikian,
kualitas air hasil PDAM tirta moedal Semarang belum memenuhi persyaratan
kualitas sesuai dengan standar kualitas air minum.Dari hasil penelitian
disarankan bahwa pengelola PDAM tirta moedal Semarang agar menambah
pembubuhan koagulan dan filtrasi serta mengawasi jaringan perpipaan karena
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

kandungan bakteri E.coli masih tinggi, kepada masyarakat yang memanfaatkan


air hasil olahan PDAM tirta moedal Semarang agar memasaknya terlebih dahulu.
Mengingat air hasil PDAM tirta moedal Semarang sangat tergantung pada
kualitas air bakunya, maka perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala.

Kata Kunci : air minum, kandungan bakteri E.coli dan kadar sisa chlor

PENDAHULUAN berkembang , termasuk Indonesia tiap


Air adalah bagian dari kehidupan oran memerlukan air antara 30 60
di permukaan bumi. Air bukan perhari. Selain memenuhi syarat
merupakan hal yang baru, karena kita kuatitas, penyediaan air minum bagi
ketahui bersama bahwa tidak ada masyarakat juga harus memenuhi
satupun kehidupan dimuka bumi ini syarat kualitas yang meliputi syarat
dapat berlangsung tanpa adanya air. fisik, syarat bakteriologis, syarat kimia
Oleh karena itu , air dikatakan benda dan syarat radiologis dan juga tidak
mutlak yang sangat diperlukan dalam melewati nilai ambang batas yang
kehidupan makhluk hidup. Volume air telah ditetapkan. Sampai saat ini, air
dalam tubuh manusia rata - rata 65% permukaan ( sungai, mata air, waduk
dari total berat badannya dan volume dan lain lain) masih menjadi air baku
tersebut sangat bervariasi pada bagi perusahaan air minum baik
masing masing orang, bahkan juga perusahaan pemerintah maupun
bervariasi pada bagian bagi tubuh swasta. Oleh karena permukaan air
seseorang. Beberapa organ tubuh mudah terkontaminasi terutama
manusia yang mengandung banyak air bakteri, virus, jamur dan zat - zat kimia
antara lain : otak 74%, tulang 22%, lain, maka harus diadakan
ginjal 82,7%, otot 75,6% dan darah pengawasan kualitas air minum yang
83%. diproduksi tetap terjaga.
Kebutuhan manusia akan air Penyakit diare yang disebut
sangat kompleks, antara lain untuk gastroenteritis, masih merupkan salah
minum, masak, mandi, mencuci dan satu masalah kesehtan yang utama
sebagainya. Menurut perhitungan bagi masyarakat Indonesia. Di
WHO, di negara - negara maju tiap Indonesia dapat ditemukan 60 juta
orang memerlukan air antara 60 120 kejadian setiap tahun penderita diare,
liter perhari. Sedangakan di Negara 70 80% dari penderita ini adalah
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

anak balita (sekitar 40 juta kejadian). pada tahun 2015=12500:4800. Data di


Kelompok ini setiap tahunnya atas menunjukkan bahwa PDAM Tirta
mengalami lebih dari 1 kali kejadian MOEDAL masih belum dapat
diare. 1- 2% akan jatuh kedalam memenuhi kebutuhan air masyarakat
dehidrasi dan bila tidak segera di Kota Semarang.Namun, PDAM Tirta
tolong 50 - 60% diantaranya DPT. MOEDAL akan terus mengusahakan
PDAM Tirta Moedal merupakan salah ketersediaan air bersih yang akan
satu Badan Usaha Milik Daerah dapat memunuhi kebutuhan
(BUMD) yang memberikan jasa masyarakat. Kita pasti tahu bahwa air
pelayanan bagi masyarakat untuk mutlak dibutuhkan oleh makhluk hidup,
memenuhi kebutuhan air bersih yang karenanya diharapkan bagi semua
merupakan salah satu kebutuhan warga, terutama di Kota Semarang
pokok masyarakat. Jumlah masyarakat dapat menghemat air dari sekarang.
yang terus meningkat membuat tingkat
permintaan akan air bersih meningkat, BAHAN DAN METODE
sehingga pelayanan PDAM harus Penelitian adalah ada hubungan
dilakukan dengan baik sesuai dengan sisa chlor dengan kandungan
aturan sehingga dapat segera bakteriologis sesudah pengolahan air
memenuhi kebutuhan air bersih bagi pada PDAM Tierta Moedal
masyarakat. Maka peran PDAM Tirta Semarang. merupakan penelitian
Moedal menjadi semakin penting. observasional, dan menurut
Yaitu untuk mengetahui tentang analisanya bersifat analitik. Sedangkan
bagaimana sistem pelayanan bila ditinjau dari pendekatan waktu,
dilakukan PDAM Tirta Moedal Kota penelitian ini merupakan penelitian
Semarang. cross sectional yaitu tiap subjek
Berdasarkan data statistik PDAM penelitian hanya di observasi pada
Tirta MOEDAL, dari tahun ke tahun kurun waktu tertentu dan pengukuran
kebutuhan air di kota Semarang akan di lakukan pada saat penelitian.
terus meningkat secara spesifik. Pengambilan sampel dilakukan
Perbandingan jumlah konsumsi air pada sumur penampungan pada
dengan jumlah yang tersedia (dalam bagian atas dan bawah yang dijadikan
Liter/hari) pada tahun sampel sebelum pengolahan,
2003=6500:2018; tahun sedangkan setelah pengolahan adalah
2009=9000:3300; dan diperkirakan air minum hasil pengolahan yang ada
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

pada bak reservoir yang diperiksa Untuk pemeriksaan kadar sisa


secara bakteriologi dan kadar sisa chlor, sampel yang akan diteliti
chlornya pada Laboratorium PDAM dimasukkan sampai batas yang
Tirta Moedal. Pada air baku, air hasil ditentukan ( buat pada 2 tabung ),
pengolahan masing-masing sampel tabung blanko dan tabung sampel.
yang diambil sebanyak 32 sampel. Kemudian dicampurkan Powder Pillow
Pengambilan dilakukan setiap hari DPD Free Chlorine ke dalam tabung
pada waktu pagi hari pukul 07.00 WIB sampel kocok hingga homogen.
dan sore hari pukul 16.00 WIB bahwa Setelah tercampur rata, kemudian
pada jam jam tersebut perusahaan dimasukan tabung blanko dan tabung
melakukan pengolahan air dan sampel ke dalam komperator.
didistribusikan ke pelanggan serta Didapatkan sisa chlor yang ada pada
mengalami replikasi sebanyak 8 kali. indikator angka dengan mencocokkan
Jadi, 8 X 4 = 32. tabung sampel ( diberi reagensia )
Untuk pemeriksaan bakteriologi dengan blanko, baca sisa chlor yang
mensterilkan botol sampel air dengan ada pada tabung reaksi.
botol sampel ukuran 200 ml di beri 5
tetes cairan 10 % larutan sodium HASIL DAN PEMBAHASAN
tiosulfat, ditutup kapas dan diselimuti Pengolahan air yang dilaksanakan
kertas coklat sampai ke lehar botol oleh PDAM Tirta Moedal Semarang
serta diikat dengan tali lalu botol adalah sebagai berikut : PDAM Tirta
tersebut disterilkan dalam autuklave Moedal Semarang memperoleh air
selama 30 menit pada temperatur baku dari air sungai kali garang . Dari
170C. air sungai kali garang air dialirkan oleh
Pengambilan sampel air dengan pipa ke bak / tempat pengumpul.
botol sampel yang sudah di sterilkan di Setelah itu air dialirkan ke bak
buka dan dimasukan pada bak pengolahan ( bak chlorinasi ),
penampungan air dengan selanjutnya air di pompa dengan
menggunakan tali. Setelah botol menggunakan mesin ke bak reservoir,
sampel benar benar telah terisi selanjutnya dari reservoir air di
dengan air, maka botol sampel ditarik distribusikan ke pelanggan secara
atau dinaikan keatas dan ujung botol gravitasi.
sampel disterilkan dengan api baru Teknik pengolahan air yang
ditutup dengan kapas dan diikat lagi. digunakan oleh PDAM Tirta Moedal
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

Semarang melalui 4 ( empat ) tahap kaporit yang keluar dari kran sekitar
antara lain pemgumpulan pada bak 160 180 ml menit Campuran kaporit
pengumpul, pembubuhan kaporit, dan dalam galon tersebut diaduk aduk
reservoir dan selanjutnya di setiap 1 ( satu ) jam sekali. Campuran
distribusikan ke pelanggan. Bahan ini dapat digunakan selama 4 5 hari,
kimia sebagai zat desinfektan yang selanjutnya dapat dibuat campuran
digunakan untuk mengolah air pada kaporit yang baru lagi dengan
PDAM Tirta Moedal Semarang adalah perbandingan semula.
Kaporit bubuk dengan kandungan Dalam pemeriksaan yang
chlor aktif 60 %. Kaporit ( Ca(OCl)2) dilakukan di laboratorium PDAM Tirta
tersebut selanjutnya di campur dengan Moedal Semarang, dilakukan
air dalam sebuah galon yang pemeriksaan bakteri E. coli dan
volumenya 250 liter dengan pemeriksaan kadar sisa chlor.
perbandingan 4 kg kaporit / 200 liter Pengambilan sampel dilakukan selama
air. Pada bagian bawah galon tersebut 8 hari yang dimulai dari tanggal 11
di beri kran untuk mengeluarkan sampai dengan 18 April 2011.
campuran chlor, banyaknya campuran

Kandungan Kadar Kandungan Bakteri E.


Air Baku
Chlor (rata-rata/ppm) coli (rata-rata/100 ml)

Sebelum Pengolahan 0.00 922,56


Sesudah Pengolahan 0,13 7,28
Uji t Sampel 0,000 0,000

Persyaratan bakteriologis ini dalam berbagai tempat, mulai dari


merupakan salah satu persyaratan air minum, bahan makanan, ataupun
yang terdapat dalam persayaratan bahan bahan lain untuk keperluan
kualitas air minum. Parameter yang manusia tidak diharapkan dan bahkan
digunakan dalam persyaratan sangat di hindari. Olehnya itu E. coli
bakteriologis ini adalah ada tidaknya dijadikan sebagai indikator untuk
bakteri E.coli dalam air minum mengetahui apakah air telah tercemar
tersebut. Bakteri E. coli berasal dari oleh tinja manusia atau kotoran
tinja. Oleh karena itu kehadiran bakteri hewan.
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

Adanya kandungan bakteri E.coli seperti amuba, ganggan dan lain


dalam air dapat menimbulkan lain, klor dapa mengoksidasi ion ion
gangguan pada manusia terutama logam seperti Fe +, Mn+, menjadi
penyakit yang berhubungan dengan air Fe+ dan Mn4+, dan memecah molekul
antara lain : diare, filariasis, dysentri, organis seperti warna. Selama proses
malaria dan lain lain. Olehnya itu, tersebut, chlor sendiri di reduksi
maka kandungan bakeri E.coli yang sampai menjadi klorida ( Cl ) yang
disyaratkan haruslah 0 / 100ml sampel tidak mempunyai daya desinfeksi.
air. Pada pemeriksaan kandungan Chlor berasal dari gas chlor Cl2,
bakteri E.coli air PDAM Tirta Moedal NaOCl, Ca (OCl)2 ( Kaporit ) atau
Semarang sebelum dan sesudah larutan HOCl ( asam hipoklorit ).
pengolahan di dapatkan adanya Breakpoin chlorination ( klorinasi titik
penurunan yang sangat bermakna dari retak ) adalah jumlah klor yang
air hasil pengolahan. Pada sampel air dibutuhkan sehingga : Semua zat yang
milik PDAM Tirta Moedal Semarang di dapat teroksidasi dapat dioksidasi,
dapatkan rata rata kandungan Amoniak hilang sebagai gas N2, Masih
bakteri E.coli sebelum pengolahan ada residu klor aktif terlarut yang
adalah 922,56 / 100 ml sampel air dan konsentrasinya dianggap perlu untuk
sesudah pengolahan sebesar 7,28 / pembasmian kuman kuman.
100 ml sampel air. Pada pemeriksaan kadar sisa
Penurunan kandungan bakteri chlor pada air PDAM Tirta Moedal
E.coli pada pengolahan air minum Semarang sebelum dan sesudah
PDAM Tirta Moedal Semarang pengolahan di dapatkan adanya
didapatkan penurunan yang bermakna peningkatan yang bermakna dari air
karena pada prinsipnya terdapat hasil pengolahan. Pada sampel air
proses pemberian zat desinfektan milik PDAM Tirta Moedal Semarang di
berupa zat kaporit ( Ca(OCl)2 ) dengan dapatkan rata rata kadar sisa chlor
kandungan chlor aktif sebesar 60%. sebelum pengolahan adalah 0,00 mg/l
Chlor adalah zat kimia yang sering dan sesudah pengolahan sebesar 0,13
dipakai karena harganya murah, dan mg/l. Namun bila dibandingkan dengan
masih mempunyai daya desinfektan nilai batas keamanan sisa chlor maka
sampai beberapa jam setelah kadar sisa chlor sesudah pengolahan
pembubuhan. Zat selain dapat belum memenuhi syarat, kadar sisa
membasmi bakteri dan mikrooganisme chlor yang dibutuhkan dalam air
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

adalah 0,2 mg /l angka ini merupakan PDAM Tirta Moedal Semarang


margin of safety ( nilai batas sesudah pengolahan di dapatkan
keamanan ) pada air untuk membunuh adanya hubungan yang bermakna
kuman patogen yang mengontaminasi antara kandungan bakteri E.coli dan
pada saat penyimpanan dan kadar sisa chlor dari air hasil
pendistribusian air. Peningkatan kadar pengolahan. Pada sampel air milik
sisa chlor pada air minum hasil PDAM Tirta Moedal Semarang di
pengolahan PDAM Tirta Moedal dapatkan koefisien korelasi = -0,586
Semarang didapatkan peningkatan dengan peluang ( p )=0,00 dan .=0,05
yang bermakna karena pada maka p < . Hal ini berarti ada
prinsipnya terdapat proses pemberian hubungan antara jumlah kandungan
zat desinfektan berupa zat kaporit ( bakteri E.coli dengan jumlah kadar
Ca(OCl)2 ) dengan kandungan chlor sisa chlor sesudah pengolahan. Syarat
aktif sebesar 60%. syarat dan pengawasan kualitas air
Air tidak boleh mengandung minum bahwa kadar maksimum yang
sesuatu bibit penyakit. Penyakit dipebolehkan untuk E. coli adalah 0 /
penyakit yang sering menular dengan 100 ml sampel air. Hal ini berarti
perantaraan air adalah penyakit yang kandungan bakteri E. coli pada air
tergolong dalam water born diseases minum hasil pengolahan PDAM Tirta
yaitu : chlolera, typhus abdominalis, Moedal Semarang belum memenuhi
dysentri basiler dan dysentri amuba, persyaratan yang ditetapkan.
heaptitis infektiosa, poliomyelitis Sedangkan kadar sisa chlor, bila
anterior acuta dan penyakit karena mengacu pada angka margin of safety
cacing. Oleh karena bibit penyakit ( nilai batas keamanan ) belum
keluar bersama faeces penderita maka memenuhi syarat yakni 0,2 mg /l.
air minum tidak boleh dikotori faeces Klorinasi pada air bertujuan untuk
manusia. Sebagai petunjuk bahwa air mempertahankan sisa chlorin sebesar
telah dikotori faeces manusia, adalah 0,2 mg/l di dalam air. Nilai tersebut
adanya bakteri Escherichia Coli, merupakan margin of safety ( nilai
karena bakteri ini selalu terdapat batas keamanan ) pada air untuk
dalam faeces manusia baik yang membunuh kuman patogen yang
berasal dari orang sakit maupun sehat. mengontaminasi pada saat
Pada pemeriksaan kandungan bakteri penyimpanan dan pendistribusian air.
E. coli dan kadar sisa chlor pada air Chlorin di dalam air akan berubah
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

menjadi asam klorida. Zat ini kemudian KESIMPULAN


dinetralisir oleh sifat basa dari air Berdasarkan hasil penelitian dan
sehingga akan terurai menjadi ion pembahasan, maka dapat disimpulkan
hidrogen dan ion hipoklorit. Reaksinya sebagai berikut :
sebagai berikut : Pengolahan air minum yang
digunakan oleh PDAM Tirta Moedal
H2O + Cl2 HCl + HOCl Semarang adalah pengolahan
+
HOCl H + OCl sebagian ( Partial Treatment Process
) yakni meliputi penyaringan dan
Chlorin sebagai desinfektan pembubuhan kapori ( desinfektan ).
terutama bekerja alam bentuk asam Teknik pengolahan yang
hipoklorit ( HOCl ) dan sebagian kecil digunakan oleh PDAM Tirta Moedal
dala bentuk ion hipoklorit (OCl ). Semarang dilakukan dengan
Chlorin dapat bekerja secara efektif menggunakan 4 teknik pengolahan
sebagai desinfektan jika berada dalam mulai dari pengumpulan pada bak
air dengan pH 7. Jika nilai pH air lebih pengumpul, penyaringan, pengolahan
dari 8,5, maka 90 % dari asam (Chlorinasi ) dan reservoir sebelum
hipoklorit itu akan mengalami ionosasi airnya di distribusikan ke masyarakat.
menjadi ion hipoklorit. Dengan Adapun teknik chlorinasi yang
demikian khasiat desinfektan yang digunakan adalah mencampurkan
dimiliki chlorin akan menjadi lemah kaporit dan air kedalam galon besar
atau berkurang. Chlor berasal dari gas yang berukuran 250 liter, dibagian
chlor Cl2, NaOCl, Ca (OCl)2 ( Kaporit ) bawah galon tersebut di beri kran.
atau larutan HOCl ( asam hipoklorit ). Banyaknya campuran kaporit yang
Breakpoin chlorination ( klorinasi titik keluar adalah 160 180 /menit.
retak ) adalah jumlah chlor yang Zat kimia yang digunakan sebagai
dibutuhkan sehingga : semua zat yang desinfektan dalam pengolahan air
dapat teroksidasi dapat dioksidasi, PDAM Tirta Moedal Semarang adalah
amoniak hilang sebagai gas N2, masih kaporit ( Ca(OCl)2 ) bubuk dan
ada residu chlor aktif terlarut yang dicampur dengan air, dengan
konsentrasinya dianggap perlu untuk perbandingan 4 kg kaporit/ 200 liter air.
pembasmian kuman kuman. Terjadi penurunan kandungan
bakteri E.coli sebelum dan sesudah
pengolahan, yakni dari rata rata
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

922,56/100 ml sampel air sebelum membantu dalam proses pengambilan


pengolahan menjadi 7,28/100 ml data dan pengujian sampel air serta
sampel air sesudah pengolahan,akan banyak membantu pada saat
tetapi air hasil PDAM Tirta Moedal penelitian. Terimakasih kepada
Semarang belum memenuhi syarat Seluruh staff dan jajaran di Kantor
sesuai dengan Kepmenkes No.907/ PDAM Tirta Moedal semarang atas
Menkes/ SK/ VII/2002 tentang syarat izin dan kesediaannya bagi peneliti
syarat dan pengawasan kualitas air untuk melakukan penelitian di Institusi
minum. tersebut. Dan terimakasih pula pada
Terjadi peningkatan kadar sisa rekan rekan yang telah membantu
chlor sebelum dan sesudah selama proses penelitian.
pengolahan yakni dari rata rata
0,000 sebelum pengolahan menjadi DAFTAR PUSTAKA
0,13 setelah pengolahan. Akan tetapi 1. Chandra. 2007. Air dan
kadar chlor tersebut belum memenuhi Kesehatan. Rineka Cipta.
nilai batas keamanan yang dianjurkan Surabaya.
yakni sebesar 0,2 mg/l 2. Notoatmdjo, Soekidjo. 2003. Ilmu
Hasil Uji korelasi Pearson Kesehatan Masyarakat, Jakarta :
menghasilkan koefisien korelasi Rineka Cipta.
sebesar -0,586 dengan p = 0,00 dan 3. http:www.mer-
= 0,05 sehingga p < , hal ini berarti c/mc/ina/ikes_0304_diare.htm
ada hubungan yang signifikan antara diakses 25 februari 2011-03-01
kandungan bakteri E.coli dan kadar 4. Profil PDAM Tirta Moedal, 2010
sisa chlor sesudah pengolahan. 5. Suriawiria, Unus, 2005. Air Dalam
Kehidupan Dan Lingkungan Yang
UCAPAN TERIMA KASIH Sehat, Bandung : PT. Alumni
Terima kasih disampaikan kepada 6. Allaerts, G dan Sumesti, Sri 1987
direktur PDAM Tirta Moedal Semarang , Metode Penelitian Air Surabaya :
serta staf laboratorium yang telah Usaha Nasional

Vous aimerez peut-être aussi