Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NIM : 112015154
I. IDENTITAS PASIEN
Nama :A
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Autoanamnesis :
Alloanamnesis :
A. KELUHAN UTAMA
Pasien datang diantar oleh ibunya ke Poli karena pasien menjadi ketakutan, tidak
Pasien datang diantar oleh ibunya ke Poli karena pasien menjadi ketakutan, tidak
mau tidur, tidak mau makan sejak 3 hari SMRS. Pasien sudah tidak minum obat yang
biasa diminum untuk gangguan kejiwaannya sejak 2 minggu SMRS. Pasien mengaku
tidak minum obat lagi karena tidak ada kesempatan untuk kontrol ke poli pada saat
kehabisan obat. Tetapi menurut keterangan ibunya, pasien tidak lagi mau minum obat
dikarenakan mendengar cerita dari temannya yang pernah dirawat di RSJSH kalau
sudah sembuh bisa menghentikan minum obat. Setelah pasien tidak minum obat lagi,
rumahnya sehingga pasien merasa ketakutan karena merasa bahaya. Awalnya pasien
masih bisa megabaikan suara-suara tersebut namun kemudian menjadi tambah parah
sekitar 3 hari SMRS. Pasien menjadi sangat ketakutan sehingga tidak mau makan,
tidak mau tidur dan berteriak di rumah agar jangan ada yang keluar rumah karena ada
bahaya terdapat kerusuhan di lingkungan rumah. Menurut pasien suara yang
memberitahukan tentang kerusuhan ini merupakan anak sekolah yang dilihat pada
sore hari.
kejiwaan dan yang terlihat sangat membahayakan. Pasien mengatakan pada tahun
2012, dia sempat mau bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Layang di
Jembatan Dua. Menurut pasien itu dikarenakan pasien disuruh oleh setan yang
wujudnya tidak terlalu kelihatan namun suaranya sangat jelas untuk menyuruh
pasien melompat dari Jembatan Layang. Namun pasien dapat ditolong oleh polisi,
yang kemudian memulangkan pasien ke rumah. Di tahun yang sama, pasien juga
pasien dikarenakan pasien ditarik oleh setan dan dibuang ke dalam kali. Keluarga
belum membawa pasien ke RS. Keluarga membawa pasien ke orang pintar yang
Tahun 2013 awal, karena tingkah laku pasien tidak terdapat perubahan pasien
dibawa ke RSJSH dan dirawat selama kurang lebih sebulan. Setelah itu pasien
rawat jalan selama beberapa bulan, namun karena pasien dengan minum obat
malah tidak bisa tidur pasien kembali dirawat di RSJSH. Dirawat sekitar 2
minum obat. Sehingga keluhan seperti mendengar suara-suara tidak lagi terdengar
dan tidak melihat bayangan-bayangan lagi. Pasien sudah tidak bekerja lagi,
namun sudah bisa membantu keluarga di rumah seperti merawat nenek dan
membantu ibu.
dikarenakan keluhan yang sama seperti saat ini. Dimana pasien menjadi tidak mau
makan, tidak tidur dikarenakan ketakutan oleh suara-suara yang selalu didengar
pasien. Keluhan pasien muncul dikarenakan pasien tidak meminum obat selama
seminggu karena berada di luar Jakarta sehingga tidak bisa kontrol dan
mendapatkan obat. Pasien dirawat selama 2 minggu kemudian dapat rawat jalan.
Pasien kontrol teratur dan minum obat secara teratur sampai 1 bulan sebelum
Pasien tidak memiliki gangguan sejak lahir, tidak ada riwayat kejang maupun
Paru.
terlarang seperti narkoba. Pasien merokok sejak kelas 3 SMP, sekarang pasien
merokok jenis Gudang Garam Filter setengah bungkus perhari dan jenis
2012
2014 2016
Selama kehamilan ibu pasien sehat. Pasien dilahirkan secara normal, cukup bulan,
dibantu bidan, berat badan lahir 3000 gram, langsung menangis. Pasien
keterlambatan. Selama masa ini pasien tidak pernah sakit atau mengalami
trauma.
Hubungan sosial
melakukan hal yang tidak benar pasien tidak mengikuti seperti minum
pasien.
pasien selalu bisa mengikuti pelajaran di sekolah dan tidak pernah tinggal
dan Pramuka.
Pasien tidak ada gangguan pada emosi pada masa remaja. Pasien tidak
lingkungan rumahnya.
Riwayat psikoseksual
Pasien pertama kali tertarik dengan lawan jenis sejak kelas 2 SMP. Pasien
sempat pacaran sebanyak 2 kali. Namun kemudian putus dan pasien belum
c. Masa dewasa
Riwayat pekerjaan
Pasien pertama kali bekerja pada tahun 2008 setelah lulus SMA tahun
itu pasien bekerja SPG di Central Park selama 1 tahun. Lalu terakhir
Riwayat pernikahan
3. Riwayat pendidikan
selama 3 tahun. Kemudian pasien melanjutkan SMA di Bogor selama 3 tahun dan
4. Kehidupan beragama
beragama Islam, sejak kecil pasien sudah diajarkan agama oleh ibu dan kakaknya.
Pasien rajin sholat di rumah, pasien juga bersekolah di pesantren saat SMA.
E. RIWAYAT KELUARGA
F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG
Pasien tinggal bersama nenek, ibu, keluarga tante, keluarga kakak pertama,
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien laki-laki terlihat sesuai dengan usianya, postur tubuh terlihat normal.
Warna kulit sawo matang, rambut cepak, pakaian rapi menggunakan kaos hijau
dari RSJSH, celana sepanjang , dan memakai sandal. Pada saat wawancara
pasien kadang terlihat tidak fokus dan raut wajah pasien cukup bersahabat.
2. Kesadaran
5. Pembicaraan :
a. Cara berbicara : spontan, artikulasi dan intonasi jelas, volume cukup, kontak
mata adekuat
2. Afek : terbatas
3. Keserasian : serasi
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi
saat ini)
3. Kecerdasan : rata-rata
4. Konsentrasi : baik
5. Orientasi
a. Waktu : baik (pasien dapat membedakan pagi, siang, dan malam, serta
6. Daya ingat
disebutkan)
oleh pemeriksa)
10. Kemampuan menolong diri sendiri : baik (pasien dapat makan, mandi, dan
berpakaian sendiri)
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
a. Produktivitas : cukup
b. Kontinuitas : koheren
2. Isi pikir
lingkungan rumah
F. PENGENDALIAN IMPULS
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai social : baik (pasien tidak pernah melakukan kekerasan terhadap
pasien lain, bersikap baik terhadap perawat dan dokter, sering berbagi dengan
b. Uji daya nilai : baik (pasien akan membiarkan dompet yang ia temui
H. TILIKAN
Derajat 4
I. RELIABILITAS
dapat dipercaya
A. STATUS INTERNUS
B. STATUS NEUROLOGIK
6. Motorik : baik
7. Sensibilitas : baik
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pasien laki-laki umur 28 tahun datang diantar oleh ibunya ke poli karena ketakutan, tidak
mau makan dan tidak tidur sejak 3 hari SMRS. Keluhan muncul karena pasien sudah
tidak minum obat sejak 2 minggu SMRS. Pasien tidak minum obat karena merasa sudah
sembuh dan mendengar cerita dari temannya yang juga mantan pasien RSJSH yang sudah
sudah sembuh dan tidak minum obat lagi. Pasien mendengar suara yang mengatakan
bahwa akan terjadi kerusuhan atau orang yang berantem sehingga akan membahayakan
pasien oleh sebab itu pasien ketakutan. Pasien juga melihat sosok anak sekolah pada sore
hari yang menyampaikan hal tersebut. Ini merupakan perawatan yang keempat di RSJSH
karena dengan keluhan yang serupa. Pasien tidak terdapat penurunan kesadaran, tidak
ada demam, tidak ada riwayat kejang dan tidak ada riwayat trauma pada kepala
sebelumnya. Pasien juga tidak menkonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang seperti
narkoba.
Pada pemeriksaan psikiatri didapatkan adanya halusinasi auditorik dan visual yang sudah
tidak ada lagi. Kemudian terdapat waham yaitu pasien mempercayai suara yang
Aksis I : Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus Perhatian
Khusus
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan ke dalam :
fungsi sehari-hari
3. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya dalam menilai realita yang dibuktikan
a. Halusinasi auditorik
b. Halusianasi visual
Dari anamnesis dan observasi tidak ditemukan adanya masalah pada aksis II
GAF HLPY 80 71 (gejala sementara & dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial,
1. Skizoafektif
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam (tidak ada tanda gangguan mental organik ataupun
Quo ad functionam : dubia (selama pasien meminum obat dengan dosis yang
sehari-hari)
bisa jadi benar walau sudah tidak mendengar suara tersebut ketika dirawat di
XII. TERAPI
1. Farmakologi
Risperidone 2 x 2 mg
2. Nonfarmakologi
Psikoterapi individual