Vous êtes sur la page 1sur 6

RINCIAN KEGIATAN HARIAN/MINGGUAN

MAHASISWA KERJA PRAKTEK

Hari Tanggal : Kamis/3 Agustus 2017

Agenda Kegiatan: Orientasi Ke Destilation Treating Unit (DTU) Dan Atmospheric


Residu Hidrodemetalization Unit (AHU)

Distilation treating unit dibagi menjadi 6 unit. Unit yang pertama adalah crude
destilation unit (CDU). CDU berperan dalam pemisahan hidrokarbon dalam minyak mentah
berdasarkan tekanan atmospheric dan perbedaan trayek didih. Produk yang dihasilkan di
CDU sebesar 125.000 BPSD atau sama dengan 754% volume/ton. Desain awal crude yang
dipakai awalnya crude dari duri dan minas yang sangat mahal. Tetapi untuk saat ini
keadaannya sudah berbeda, dengan perbandingan crude yang digunakan adalah duri 20% dan
minas 80%. Pada tahun 1990 crude duri tidak laku dipasaran. Sampai sekarang PT Pertamina
(Persero) RU VI balongan telah mengolah 16 jenis crude. Untuk pemisahan crudenya sendiri
digunakan colom distilasi yang membedakan setiap kolomnya adalah spesivic gravity (s.g).
paling atas adalah light crude dengan s.g 0,85; kemudian medium crude dengan s.g 0,86-
0,87; dan yang terahir adalah heavy crude dengan s.g 0,88-0,92. Dan hasil s.g yang cocok
adalah 0,89-0,9.

Desalter adalah alat yang mengurangi kandungan garam dalam crude, garam harus
dihilangkan karena garam dapat menyebabkan korosi pada peralatan dalam kilang. Satu lagi
alat yang penting di CDU adalah furnace yang digunakan untuk menaikan suhu sebelum
masuk ke kolom fraksinasi. Unit selanjutnya adalah unit 23 (amine treatment) yang berperan
untuk mengurangi kandungan H2S yang masih ada dalam crude dengan bantuan amin. Unit
24 (Salt water striper) berperan untuk mengolah air dari unit-unit lain agar NH3 dan H2S
dapat dihilangkan. Kemudian unit 25 (Sulphur treatment) berfungsi untuk mendinginkan
Sulphur yang awalnya berbentuk gas ke cair kemudian dipotong rantainya seingga menjadi
rantai S asli. Unit 16 (flaring) berfungsi untuk pembakaran off gas hasil samping produk. unit
64 (incenerator) berfungsi untuk memurnikan produk dari CDU yang berupa LGO (light Gas
Oil) dan HGO (Heavy gas oil).
Atmospheric residu hidrodemetalization unit. AHU merupakan salah satu unit setelah
DTU. Unit AHU merupakan unit yang mengolah Atmospheric Residu (AR) dari crude
destilation unit (CDU) menjadi produk Demetalized Atmospheric Residu (DMAR) sebanyak
85% dari total kapasitas output unit AHU, yang disiapkan sebagai umpan (feed) untuk residu
catalic cracker complex (RCC), unit AHU menjadi sangat penting untuk menghilangkan
impuritis yang terdapat pada residu dari unit CDU. Namun tidak hanya DMAR yang
dihasilkan, tetapi terdapat produk lain sebesar 15% seperti off gas, naphta, kerosen, dan gas
oil. Selain mengolah residu, unit ini juga berfungsi untuk mengurangi pengotor yang tidak
diinginkan seperti sulfur, nitrogen, mikro carbon residu (MCR), dan terutama loga nikel (Ni)
dan Vanadium (V) yang dibawa oleh residu dari unit CDU. Kedua logam berat tersebut dapat
mematikan katalis secara permanen.

Hari/Tanggal : Jumat/4 Agustus 2017


Agenda Kegiatan : Orientasi Ke Hydro Treating Unit (HTU) Dan Naphta Procesing
Unit (NPU)
Hidro treating unit terdir dari Hidrogen Plant (Unit 22), Gas Oil Hidrotreating Unit,
Unit (14), dan Light Cycle Oil Hydrotreating Unit ( Unit 21). Fungsi utama dari unit ini
adalah untuk mengurangi atau menghilangkan impuiritis yang terikut bersama minyak bumi
dan fraksi-fraksinya serta memperbaiki colour stability dengan proses hidrogenasi, yaitu
mereaksikan impuiritis tersebut dengan hydrogen yang dihasilkan dari bidrogen plant dan
dengan bantuan katalis. Kandungan impuiritis yang ingin dihilangkan antara lain nitrogen,
senyawa sulfur organic dan senyawa-senyawa logam. Hydrogen plant (Unit 22) merupakan
unit yang dirancang untuk memproduksi hydrogen dengan kemurnian 99,9% dengan umpan
dan refinery off gas dan natural gas. Gas oil hydrotreating unit mengolah gas oil yang tidak
stabil dan korosif (mmengandung sulfur dan nitrogen) dengan bantuan katalis dan hydrogen
menjadi gas oil yang memenuhi ketentuan pasar. Light cycle oil hydrotreating unit
merupakan suatu kilang yang mengolah light cycle oil (LCO) dari RCC unit, dimana masih
banyak mengadung senyawa organic antara lain sulfur dan nitrogen.
Tujuan unit ini adalah mengilangkan sulfur dan nitrogen dari feed tampa perubahan
boiling range yang berarti agar produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan dan spesifkasi
pasar.
Naphta Procesing Unit merupakan proyek baru PT Pertamina RU VI Balongan yang
dikenal dengan kilang langit biru balongan (KLBB). Unit ini dibangun untuk mengolah dan
meningkatkan nilai oktan dari naphta. Peningkatan bilangan oktan dilakukan dengan cara
menghilangkan impurities yang dapat menurunkan nilai oktan seperti propan, butan, dan
pentan. Sebelumnya dilakukan penambahan TEL (tetra etil lead) dan MTBE (methyl tertier
butyl eter) untuk meningkatkan bilangan oktan dari naphta. Saat ini pemakaian TEL dan
MTBE telah dilarang karena dapat menyebabkan pencemaran udara dan sangat berbahaya
bagi kesehatan karena timbal dapat masuk kedalam tubuh dan menghambat proses
pembentukan sel darah merah. NPU disusun oleh tiga unit yaitu Naphta Hydrotreating Unit
(Unit 31), Platforming (Unit 32), continuous catalyst cracking (Unit 32) dan Penex (unit 33).
Hari/Tanggal : Senin/7 Agustus 2017
Agenda Kegiatan : Orientasi Ke Residu Catalityc Cracker Unit (RCU) Dan Light End
Unit (LEU)
Residu catalytic cracker unit (RCC) ini berfungsi sebagai kilang minyak tingkat lanjut
(secondary processing) untuk mendaptkan nilai tambah dari pengolahan residu dengan cara
perengkahan memakai katalis. RCC dirancang untuk mengolah treated atmospheric residu
yang berasal dari unit AHU dan Untreated Atmospheric Residu yang berasal dari unit CDU.
Namun feed Unreated Atmospheric Residu dibagi menjadi 2 bagian yaitu hot atmospheric
residu yang berasal langsung dari residu CDU dan cold Atmospheric residu berasal dari
storage, dan keempat feed ini dicampur di vessel 5. Kapasitas terpasang adalah 83.000 BPSD.

Light End Unit ini terdiri atas beberapa unit yaitu unsaturated gas plant (Unit 16) LPG
Treatment (Unit 17), Gasoline Treatment Unit (unit 18), Propylene Recovery Unit (unit 19)
dan Catalitic Condensation Unit (unit 20). Unsaturated Gas Plant unit berfungsi untuk
memisahkan produk puncak colom RCC unit menjadi Stabilized Gasoline, LPG, dan non
condenstable lean gas, yang sebagian akan dipakai sebagai lift gas sebelum di treating di
Amine Unit Off Gas. LPG treatment unit ini berfungsi untuk memurnikan produk LPG
unsaturated gas plant dengan cara mengambil senyawa nerkpatan (RSH) dan Organik Sulfur
lainnya dengan merubahnya menjadi senyawa disulfida. Gasoline treatment unit berfungsi
untuk mengolah ulang produk naphta agar produk yang dihasilkan memenuhi komponen
blanding premium. Propylene Recovery unit berfungsi untuk memisahkan Mixed Butane dan
memproses LPG C3 dan C4 dari gas concentration unit untuk mendapatkan produk Propylene
dengan kemurnian tinggi. Catalytic condensation unit adalah unit yang memiliki kapasitas
13.000 BPSD dengan tiga reaktor paralel untuk mengolah campuran butane/butylene dari
propylene recovery unit (unit 19) menjadi Gasoline dengan nilai oktan tinggi.

Hari/tanggal : Selasa/8 Agustus 2017


Agenda Kegiatan : Propylene Olefin Complex (POC) Dan Laboratory

Propylene olefin complex berfungsi untuk mengolah offgas dari unit RCC menjadi
propylene yang memiliki nilai jual tinggi setelah diolah. POC terdiri dari 6 bagian yaitu low
pressure recovery unit (unit 34), selective C4 hydrogenation unit (unit 35), catalytic
distillation deisobutenizer (unit 36), olefins conversion unit (unit 37), regeneration system (
unit 38) , binary refrigeration system (unit 39). Low pressure recovery mengelola offgas dari
RCC menjadi produk fresh ethylene yang kemudian ditransfer menuju olefins conversion
unit untuk menghasilkan propylene. Selective C4 hydrogenation campuran senyawa C4 (i-C4
dan n-C4) diolah dan kemudian hasil olahannya diolah kembali di catalytic distillation
deisbutanizer sehingga dihasilkan produk untuk komponen blending LPG.

Laboratory berperan dalam mengadakan penelitian dan pengembangan jenis crude


minyak lain, selain crude dari minyak duri dan minas yang memungkinkan dapat diolah di
PT PERTAMINA (PERSERO) RU-VI Balongan. Sebagai kontrol kualitas bahan baku,
apakah memenuhi persyaratan sehingga memberikan hasil yang diharapkan sebagai
pengkontrol. Kualitas produk, apakah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu juga
mengadakan analisa terhadap jenis limbah yang dihasilkn selama operasi proses kilang di PT
PERTAMINA (PERSERO) RU-IV Balongan. Beberapa pemerikasaan di laboratory
diantaranya :
1. Analisa crude oil, terutama crude minas dan duri
2. Stream produk yang dihasilkan dari unit ahu,rcc,cdu,hydrogen plan dan unit lainnya
3. Utilitas
a. Air
b. Fuel gas
c. Chemical agent
d. Katalis yang digunakan
4. Intermediate dan finish product
Hari/tanggal : Rabu/9 Agustus 2017
Agenda Kegiatan : Oil Movement (Om) Dan Utilities System Unit
Oil movement terbagi menjadi beberapa unit, yang pertama adalah single buoy
mooring (unit 41) yang merupakan fasilitas penyandaran kapal tanker guna mendatangkan
crude oil sebagai feed dan penyaluran hasil produksi dari unit-unit proses di PT
PERTAMINA (PERSERO) RU-VI Balongan yang berbentuk minyak hitam (black product).
Tank farm unit (unit 42) merupakan tank farm unit yang terdiri dari sarana tangki penampung
bahan feed, intermediate product mapun finishing product beserta fasilitas kelengkapannya,
sepeti blending, metering, injeksi bahan kimia, pompa dan perpipaan dengan batas area
masih berada di dalam kilang. Tank farm berfungsi sebagai penampungan umpan, produk
dan fasilitas blending, dimana semuanya dihubungkan dengan rumah pompa sebagai
penyalur umpan mapun produk melalui sistem perpipaan. Pipeline unit (unit 43)
Merupakan unit perpipaan yang berfungsi untuk penyaluran hasil produksi yang
berfungsi untuk penyaluran hasil produk dari unit-unit proses yang ada di PT PERTAMINA
(PERSERO) RU-VI Balongan menuju semua jalur perpipaan. Utilities system unit yang ada
kilang berfungsi untuk menunjang operasional kilang dalam memasok kebutuhan-kebutuhan
seperti Listrik, Steam, Cooling Tower, Gas N2, fuel gas, fuel gas system dll. Berikut
merupakan dari sistem utilitas :
1. Pembangkitkan listrik dan sistem distribusi (unit 51)
2. Pembangkit steam (unit 52)
3. Water intake facility (WIF) dan fasilitas pengolahan air ( water treatment plant) salam
darma (unit 53)
4. Raw water dan potable water system (unit 54)
5. Demineralized water unit (unit 55)
6. Cooling tower system (unit 56)
7. Sistem udara dan instrumen (unit 58)
8. Nitrogen plant (unit 59)

Vous aimerez peut-être aussi