Vous êtes sur la page 1sur 13

HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM

Oleh :

Afna Agata Zendasary (01211740000005)

Alfian Rachmawan (01211740000054)

ElinnovaWidad Amala (04211740000043)

Eris Dwi Novitasari (01311740000003)

Nathania Dinar Wahyudi (01311740000056)

KELAS 14

UPMB

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Hakikat Manusia Menurut
Islam, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun
oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca yang membangun. Terimakasih.

Surabaya, 15 September 2017

Penyusun

I
ABSTRAK

Makalah ini menjelaskan tentang manusia dalam pandangan islam. Selain itu dicantumkan juga
fungsi dan tanggung jawab manusia dalam islam. Dijelaskan dalam makalah ini bahwa manusia
merupakan makhluk yang paling mulia dan sangat unik. Manusia dianugerahi berbagai potensi
dan petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Manusia memiliki
potensi dasar yang pada hakikatnya sangat membedakan manusia dengan makhluk ciptaan
Allah lainnya, yaitu nafsu dan akal/pemikiran. Dalam hidup di dunia, manusia diberi tugas
kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi, serta pengelolaan dan
pemeliharaan alam.

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTARI

Abstrak...II

DAFTAR ISI.III

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang...1

Rumusan Masalah..1

Tujuan dan Manfaat..2

Metode Penulisan2

Sistematika Penulisan..2

BAB II

ISI

Siapakah Manusia itu?......3-4

Perbedaan Manusia dengan Makhluk lain......5

Tujuan Penciptaan Manusia ..5-6

Tanggung jawab manusia..6

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan..7

DAFTAR PUSTAKA

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Manusia merupakan makhluk yang sangat menarik. Oleh karena itu, manusia dan berbagai hal
dalam dirinya sering menjadi perbincangan diberbagai kalangan. Hampir semua lembaga
pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadap dirinya sendiri,
masyarakat dan lingkungan tempat tinggalnya. Para ahli telah mencetuskan pengertian
manusia sejak dahulu kala, namun sampai saat ini belum ada kata sepakat tentang pengertian
manusia yang sebenarnya. Hal ini terbukti dari banyaknya sebutan untuk manusia, contohnya
homo sapiens (manusia berakal), homo economices (manusia ekonomi) yang kadangkala
disebut Economical Animal (Binatang ekonomi), dan sebagainya.

Agama Islam sebagai agama yang paling baik tidak pernah menggolongkan manusia kedalam
kelompok binatang. Hal ini berlaku selama manusia itu mempergunakan akal pikiran dan semua
karunia Allah SWT dalam hal-hal yang diridhoi-Nya. Namun, jika manusia tidak mempergunakan
semua karunia itu dengan benar, maka derajat manusia akan turun, bahkan jauh lebih rendah
dari seekor binatang. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Araf ayat 179.

Sangat menariknya pembahasan tentang manusia inilah yang membuat penulis tertarik untuk
mengulas sedikit tentang Manusia Menurut Islam.
1.2 Rumusan masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang manusia dalam pandangan islam, maka diperlukan
subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah
sebagai berikut:

Siapakah manusia itu?

Apa perbedaan manusia dan makhluk lainnya?

Apa tujuan manusia diciptakan?

Apa tanggung jawab manusia?

1.3 Tujuan dan manfaat penulisan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas agama Islam dan menjawab
pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis dan
pembaca tentang manusia dalam pandangan islam dan untuk membuat kita lebih memahami
islam.

1.4 Metode Penulisan

Penulis memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini.
Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media media lain
seperti e-book, web, blog, dan perangkat media massa yang diambil dari internet.

1.5 Sistematika Penulisan

Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab
penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar belakang, rumusan makalah, tujuan dan
manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan
dibagi berdasarkan subbab yang berkaitan dengan manusia menurut Islam serta fungsi dan
tanggung jawab manusia dalam Islam. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan.
BAB II

ISI

2.1 Siapakah Manusia itu?

Pembicaraan tentang manusia sudah pasti tidak ada habisnya, banyak dari kita bertanya
siapakah manusia itu? Dengan banyaknya pertanyaan tersebut membuat para ahli turun tangan
untuk menjawab. Beberapa ahli mengutarakan definisi manusia sebagai berikut,

1.Paula J. C. & Janet W. K.

Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih
makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang hidup
secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul
multidimensional dengan berbagai kemungkinan.

2.Kees Bertens

Menurut Kees Bertens, manusia adalah setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur yang
satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.

3.Upanisads

Menurut Upanisads, manusia merupakan sebuah kombinasi dari beberapa unsur kehidupan
seperti roh (atman), pikiran, jiwa, dan prana (tubuh / fisik).

4.Nicolaus D. & A. Sudiarja

Menurut Nicolaus D. & A. Sudiarja, manusia adalah bhineka, akan tetapi tunggal. Manusia
disebut bhineka karena ia mempunyai jasmai dan rohani, sedangkan disebut tunggal karena
hanya berupa satu benda / barang saja.

5.Abineno J. I

Menurut Abineno J. I, manusia adalah tubuh yang dilengkapi dengan jiwa / berjiwa dan bukan
jia abadi yang berada atau pun yang terbungkus di dalam sebuah tubuh / badan yang fana /
tidak nyata.
6.Sokrates

Menurut Sokrates, pengertian manusia adalah makhluk hidup yang memiliki dua kaki, yang
tidak berbulu, dan memiliki kuku datar berukuran lebar.

7.I Wayan Watra

Menurut I Wayan Warta, manuisa merupakan makhluk yang dinamis yang menganut trias
dinamika yaitu cipta, karsa, dan rasa.

Sedangkan pengertian manusia menurut agama islam dalam Al-Quran tercantum bahwa
manusia adalah :

1.Bani Adam (QS: Al Araf : 31)

Manusia disebut Bani Adam karena dilihat dari aspek historis penciptanya, yaitu makhluk
ciptaan Allah yang merupakan keturunan nabi Adam

2.Basyar (QS: Al Mukminun : 33)

Penyebutan ini sesuai dengan sifat sifat biologis manusia, yaitu makhluk Allah yang memiliki
sifat sifat fisik, kimia dan biologis dalam dirinya yang membutuhkan makan, minum dan
sebagainya.
3.Insan (QS: Al Ala : 5)

Dengan adanya ini menujukkan bahwa manusia memiliki sifat sifat psikologis dan kecerdasan,
yaitu makhluk yang berfikir dan mampu menyerap ilmu pengetahuan

4.An Nas (QS: Al Baqarah : 21)

Dilihat dari aspek sosiologis, manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang mempunyai sifat-
sifat dan kecenderungan untuk hidup berkelompok dengan sesamanya (bermasyarakat),
sehingga disebut makhluk sosial.

Sehingga dari berbagai pernyataan para ahli dan sumber dari Al- Quran dapat disimpulkan
bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang diciptakan dengan sempurna karena
manusia diberi kelebihan untuk dapat berfikir, menyerap ilmu dan manusia adalah makhluk
yang diamanahi untuk dapat membuat keputusan mengemban tanggung jawab serta saling
berbagi terhadap sesamanya.
2.2 Perbedaan Manusia dengan Makhluk lain

Seperti yang kita ketahui bahwa makhluk hidup ada 3 macam yaitu, Manusia, Hewan dan
Tumbuhan. Manusia sebagai makhluk sempurna yng diciptakan oleh Allah sudah tentu memiliki
perbedan dengan makhluk lainnya, banyak kelebihan manusia dibanding dengan hewan
maupun tumbuhan. Sebagai contoh manusia diberikan akal dan pikiran agar dapat menjalani
kehidupan dan mengemban tanggung jawab berbeda sekali dengan hewan yang tidak diberikan
akal dan pikiran sudah pasti perilaku hewan berbeda dengan manusia walaupun terkadang ada
hewan yang mengemban tanggung jawab terhadap anak anaknya, begitu pula dengan
tumbuhan yang tidak diberi akal dan pikiran.

Selain itu manusia diberi kemudahan akses manusia dapat bergerak disegala bidang baik darat,
udara maupun di air sedangkan hewan hanya bergerak diruang terbatas ada yang di darat saja,
ada yang di air saja dan ada juga yang diudara, lalu bagaimana dengan tumbuhan yang hanya
diam saja. Sebagai manusia sudah sepatutnya kita memberikan kontribusi untuk makhluk lain di
dunia ini

2.3 Tujuan Penciptaan Manusia

Menurut Al-Quran Tuhan berfirman :Adz-Dzaariyaat (51 ayat 56) :

dan tidak aku jadikan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadahkepada-Ku.

Awal ibadah ialah tafakur dan berdiam diri, selain untuk mengingat Allah. Sebenarnya
bertafakur satu jam lamanya adalah lebih baik dari pada beribadah selama satu tahun Sebaik-
baiknya Ibadah adalah bertafakur tentang Allah dan kekuasaan- Nya. Tafakur merupakan kunci
untuk membuka pintu Marifat danmempelajari Rohani yang tersembunyi.

Arti ibadah : Ketahuilah bahwa bebas dari kesibukan lain demi tenggelamnya dalam ibadah
dapat terjadi bila memiliki waktu yang luang dan hati yang masih kosong dan ini merupakan
salah satu hal amat penting dalam ibadah, yang tanpa hal ini kehadiran hati tidak mungkin
terjadi, dan ibadah yang dilakukan tanpa kehadiran hati tidak ada nilainya. Yang membuat hati
hadir itu ada dua. Yang pertama adalah memiliki waktu yang luang dan hati yang masih belum
disibukan oleh apapun.Sedangkan yang ke dua adalah membuat hati memahami penting
ibadah, yang dimaksud waktu luang adalah kita harus menyisihkan waktu kita khusus untuk
Ibadah di mana kita harus mencurahkan diri semata-mata untuk ibadah tanpa di ganggu
pemikiran atau kesibukan lain.
Berikut ini kami mencoba menjelaskan pokok persoalan, orang yang saleh tentu akan
memperhatikan waktu waktu ibadahnya dalamkeadaan apapun. Tentu saja dia akan
memperhatikan waktu-waktu shalat yang merupakan tindakan ibadah yang penting dan
melaksanakannya dengan sebaik-baiknya serta tidak memikirkan pekerjaan lain selama waktu-
waktu itu. Dan bila beribadah, itu dilakukan dengan tak bersungguh-sungguh atau asal-asalan
saja karena menganggap ibadah sebagai menghalangi apayang dibayangkannya sebagai tugas
penting. Namun ibadah semacam itu bukan saja tidak memiliki kecemerlangan spiritual, namun
juga patut mendapat murka Allah, dan orang seperti itu adalah orang yang meremehkan shalat
dan mengabaikannya. Aku berlindung kapada Alloh dari meremehkan Shalat dan dari tidak
memberikan makna yang sepatutnya kepada shalat.

2.4 Tanggung jawab manusia

Manusia sebagai hamba Allah yang paling sempurna maka mempunyai tanggung jawab kepada
Sang Pencipta-Nya, manusia harus menyembah Allah dan dilarang menyembah selain Allah.

Adapun tanggung jawab yang diberikan kepada manusia yaitu, memelihara iman dan takwa
karena ketaatan dan ketundukan itu ada jika ada iman di hati maka jagalah imanmu serta takwa
yang merupakan cerminan dari keimanan. Seseorang harus taat dan kontinu dalam beribadah
terutama shalat agar dapat dihindarkan dari perbuatan keji dan kemunkaran. Selain ini manusia
juga memiliki.

tanggung jawab sebagai Khalifah Allah yaitu manusia sebagai pemegang mandat untuk
mewujudkan kemakmuran di bumi, untuk itu manusia diberi kekuasaan bersifat kreatif yang
memungkinkakan manusia untuk dapat berfikir bagaimana mengolah sumber daya alam yang
telah diberikan Allah agar menjadi berguna untuk kelangsungan hidupnya (QS: Al Anam :
165).

Namun manusia juga tetap harus menganut batas yang diberikan Allah baik yang tertulis dalam
kitab suci maupun yang tersirat dari kandungan alam semesta. Seorang wakil yang melanggar
batas ketentuan dari yang diwakilinya adalah wakil yang mengingkari kedudukan dan
kewenangannya, serta mengkhianati mandat dan amanat dari yang diwakilinya. Oleh karena itu
bertanggung jawab terhadap mandat yang diemban adalah suatu keharusan dan konsekuensi
logis. (QS: Al- Araf: 56 dan QS: Al- Fathir : 39)
BAB III

KESIMPULAN

Manusia dalam agama islam diartikan sebagai makhluk Allah SWT yang memiliki unsur dan jiwa
yang arif, bijaksana, berakal, bernafsu, dan bertanggung jawab pada Allah SWT. Manusia
memiliki jiwa yang bersifat rohaniah, gaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang
berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu,
dan sebagainya.

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk (lain). Maka
Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (Al Mukminun : 12-14)

manusia memiliki kelebihan dari makhluk lain, salah satu buktinya adalah kepatuhan manusia
pada Allah SWT melalui perjuangan yang berat melawan hawa nafsu dan godaan syetan
sedangkan kepatuhan malaikat kepada Allah SWT karena sudah tabiatnya, sebab malaikat tidak
memiliki hawa nafsu . Oleh karena itu sebagai manusia (makhluk ciptaan Allah) seharusnyalah
kita senantiasa bersyukur atas karunia dan kasih sayang-Nya, karna salah satu kunci kesuksesan
adalah bersyukur.

Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak adam (manusia) dan Kami angkut mereka di
darat dan di laut, dan Kami melebihkan mereka atas makhluk-makhluk yang Kami ciptakan,
dengan kelebihan yang menonjol ( QS. Al Isra 70).

Fungsi utama manusia adalah sebagai khalifah di muka bumi ini dan perannya sebgai khalifah
sebagaimana yang ditetapkan Allah SWT mencakup tiga poin yaitu belajar, mengajarkan ilmu,
dan membudayakan ilmu. Tenggung jawab manusia sebagai khalifah yang berarti wakil Allah
adalah mewujudkan kemakmuran di muka bumi, mengelola dan memelihara bumi.

Sebenarnya Al-Quran sudah membahas semua hal mengenai fungsi, peran dan tanggung jawab
manusia. Oleh karena itu manusia wajib membaca dan memahami Al-Quran agar dapat
memahami apa fungsi, peran dan tanggung jawabnya sebagai manusia, sehingga dapat
menjalani kehidupan dengan penuh makna.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.

Shihab, M. Quraish. 2007. Wawasan Al-Quran. PT Mizan Pustaka : Bandung.

http://pembahasan-hakikat-manusia-dalam-islam-/110525022733-/phpapp02.

http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/10/31/mengetahui-bagaimana-proses-
penciptaan-manusia/

https://www.rezzaid.com/contoh-kata-pengantar-yang-baik-dan-benar/

http://pasca.uin-malang.ac.id

Vous aimerez peut-être aussi