Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia sendiri sudah banyak industri berdiri, baik dari industri rumah
tangga kecil-kecilan maupun industri yang sangat besar. Persaingan di bidang industri
pun sangat ketat sehingga hal ini membuat para pendiri industri memikirkan segala cara
Industri yang diandalkan salah satunya adalah industri tekstil. Dalam proses industri
Selain itu proses industri tekstil membawa dampak, yakni adanya limbah cair
yang berasaldari proses industri tekstil. Limbah cair menimbulkan polusi air yang
adalah untuk meminimalkan limbah yang dihasilkan agar tidak mencemari air serta
menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya hingga limbah cair
memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Memanfaatkan kembali sisa-sisa limbah padat dan
cair yakni seperti sisa minyak dan sisa kain juga dapat dilakukan agar tidak menambah
penghasilan sampah. Jadi, limbah tekstil cair selain menyebabkan ekosistem di perairan
menjadi tidak seimbang juga menghasilkan limbah cair yang menimbulkan polusi air.
Di sisi lain, pembangunan industri tekstil yang kebanyakan terletak di DAS telah
kebanyakan industri tersebut membuang limbahnya pada DAS. Hal tersebut tentu saja
(COD), Total Suspended Solid (TSS), dan logam berat seperti Co, Cr, dan Zn yang
berada dalam konsentrasi yang sangat tinggi dan bahkan melebihi konsentrasi ambang
Oleh karena itu, sebelum dibuang ke DAS, limbah industri tersebut harus diolah sehingga
Tanpa kita sadari, seiring dengan kemajuan pesat industri di Indonesia juga
berbahaya itu berasal dari kelalaian para pendiri industri dalam membuang limbah pabrik
Air sungai untuk saat ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar mengingat
sulitnya mendapatkan air yang bersih di era modern ini. Apalagi bagi masyarakat yang
tidak mampu membeli air bersih, tentu akan menggunakan air sungai tersebut untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai pun juga
Air sungai yang ada saat ini tidak bersih seperti air sungai zaman dahulu. Air
sungai zaman dahulu belum tercemar dengan apapun, namun air sungai yang ada saat ini
tentu sudah banyak tercemar. Pencemaran itu disebabkan oleh pembuangan limbah
pabrik ke sungai. limbah pabrik yang sering dibuang ke sungai contohnya adalah limbah
pabrik tekstil.
Limbah pabrik tekstil yang dibuang ke sungai tentu mengandung zat warna yang
digunakna untuk mewarnai kain yang diproduksi. Akan sangat berbahaya apabila
pewarna kain yang digunakan untuk produksi tersebut bercampur dengan air sungai dan
air tersebut digunakan untuk memasak. Hal ini tentu akan mengganggu kesehatan
masyarakat yang mengonsumsi air sungai yang tercampur zat warna dari limbah pabrik
tekstil tersebut.
pabrik tekstil yang mencemari sungai dan banyaknya bahaya gangguan kesehatan yang
ditimbulkan akibat mengonsumsi air yang sudah tercampur dengan zat warna dari limbah
pabriik tekstil.
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Menyelesaikan salah satu tugas kuliah Dasar Dasar Pemecahan Masalah Kesehatan
Lingkungan (DPMKL).
A. Gambaran Umum
Kantor pusat dan pabrik UNTX berlokasi di Jl. Raya Tajur No.1 Sindangrasa Bogor
Timur Bogor 16145. PT UNITEX adalah asebuah perusahaan patuangan Indonesia Jepang
yang bergerak dalam bidang tekstil terpadu (fully integrated textile manufacture). PT UNITEX
Tbk mulai didirikan pada tahun Juni 1971 dan mulai beroperasi secara komersial pada
September 1972. Pada tanggal 12 Mei 1982, PT UNITEX Tbk menjadi perusahaan Go Public
PT UNITEX berada di Jalan Raya Tajur No. 1 Desa Sindangrasa, Kecamatan Ciawi,
Bogor 16001. Lokasi pabrik dipilih di Bogor karena kemudahan memperoleh tenaga kerja dan
pengangkutan bahan baku serta hasil produksi. Lokasi pabrik dekat dengan sungai Cibalok
juga memudahkan untuk memperoleh air yang diperlukan untuk proses produksi. Pabrik berada
di tanah seluas 152.155 m2 dan luas bangunan 53.800 m2, tidak termasuk dengan perumahan
penenunan (weaving), pencelupan (dyeing), sarana dan prasarana (utility), pengolahan air bersih
(water treatment) dan pengolahan air limbah (waste water treatment) (Sormin, 2012).
Bogor Timur memilki total luas wilayah 1101,57 Ha, terdiri dari enam kelurahan yaitu
Sindang Sari, Sindang Rasa, Tajur, Katulampa, Baranangsiang, dan Sukasari. Pada Tabel 2.1
menunjukan bahwa kelurahan Sindang Rasa tidak menunjukan luas inkonsistensi terhadap
pemanfaatan ruang kecamatan Bogor Timur. Hal ini bisa disimpulkan bahwa PT. UNITEX
berdasarkan akta notaris Eliza Pondaag SH, No. 25 Tanggal 14 Mei 1971. Akta pendirian ini
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. JA.5/128/14 Tanggal 30
Juli 1971. PT Unitex mulai berproduksi secara komersil satu tahun setelah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Sulaimansyah SH, No. 50 Tanggal 15 April 1997
mengenai perubahan anggaran dasar dan penambahan modal dasar, yang telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-6203.HT.01.Th 1997
Sarana utama PT. UNITEX Tbk berupa gedung produksi, kantor administrasi dan
pemasaran, kantin, toilet, masjid, lapangan olahraga dan lainnya. Sarana dan prasarana
untuk proses produksi di PT. UNITEX Tbk di sediakan oleh bagian Utilitas perusahaan.
Adapun sarana dan prasarana yang disediakan oleh Departemen Utilitas meliputi
penyediaan sumber energi listrik, uap air panas, air bersih, pengatur suhu ruangan pabrik
(AC), pemasangan peralatan. Disamping itu Departemen Utilitas juga mengelola air
hingga instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Sarana dan prasarana yang diberikan PT.
UNITEX Tbk bagi kesejahteraan karyawan adalah pakaian, topi dan sepatu seragam,
klinik dan mobil ambulance serta penggantian pengobatan bagi karyawan dan
pinjam dan bidang usaha lainnya, fasilitas barber shop khusus karyawan, sarana olahraga
(bulu tangkis, volley ball, tenis meja, tenis lapangan, basketball, yudo, futsal, dan sepak
bola) , gedung serikat pekerja dan koperasi karyawan, antar jemput dengan bus
karyawan, perumahan yang dikelola oleh koperasi karyawan, piknik tahunan, bonus
tahunan dan THR, pesta keluarga besar di PT. UNITEX Tbk setiap tanggal 17 agustus
atur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara perusahaan dengan SPN (Serikat
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengolahan limbah tekstil PT UNITEX Tbk baik secara objektif karena memiliki
pengolahan air limbah yang lengkap dari inlet hingga outlet. Berdsarkan hasil observasi
yang dilakukakan di kolam indicator dapat dilihat bahwa ikan dapat hidup dalam kolam
indicator yang ada pada PT UNITEX dapat dikatakan layak untuk dibuang ke sungai
yang ada di sekitar pabrik (sungai ciliwung) sehingga pada saat air terbuat dibuang
B. Saran
UNITEX Tbk berstatus layak operasi. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan kajian
pada kesesuaian lokasi industri dengan tata ruang, membandingkan proses produksi yang
lingkungan. Saran yang dapat diajukan yakni perlunya pembaruan pada utilitas IPAL
yang dinilai sudah terlampau tua, serta perlunya peningkatan upaya kesehatan preventif