Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien terminal
2. Tujuan Khusus
a) Mahasiswa mampu memahami pengertian hospice
b) Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis penyakit terminal
c) Mahasiswa mampu memahami manifestasi klinik
d) Mahasiswa mampu memahami fase-fase kehilangan
e) Mahasiswa mampu memahami Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Penyakit Terminal.
BAB II
PEMBAHASAN
a. pengertian
lansia mengalami kritis artinya lansia mengalami perubahan dalam fugsi
tubuhnya yang sifatnya progresif, irreversibel dan kompleks.
Progresif artinya Kondisi kesehatan menjadi lebih buruk atau menjadi lebih
parah seiring perjalanan waktu. Periodenya mungkin meliputi seluruh rentang
kehidupan atau dalam waktu yang lama. Selama kondisi kesehatan kronis, mungkin
terdapat periode diam yang diikuti oleh periode ekserbarsi/bertambah parahnya
penyakit atau memburuk secara perlahan. Contoh kondisi kesehatan kronis progresif
adalah beberapa jenis kanker yang tumbuh perlahan pada penderitanya dan tidak
dapat disembuhkan serta menyebabkan kematian yang tidak terelakkan. Penyakit
paru obstruktif menahun/kronis ditandai dengan penurunan kapasitas paru yang
progresif secara perlahan. Periode gagal jantung kronis meliputi periode diam dan
kontrol terhadap pola serangan akut gagal jantung. Diabetes melitus, terutama tipe
DM bergantung-insulin, menjadi progresif sehingga lebih sulit ditanggulangi.
Ireversibel artinya kondisi yang tidak dapat disembuhkan. Kondisi kesehatan
kronis dapat menyebabkan kematian. Muncul kerusakan yang tidak dapat dikoreksi.
Contohnya adalah kanker pankreas, yang menghancurkan kemampuan klien untuk
memproduksi enzim digesti, yang menyebabkan defisit nutrisi. Penyakit Paru
Obstruktif Kronis dapat menyebabkan penurunan fungsi paru, yang tidak dapat
kembali normal/ireversibel.
Kompleks artinya kondisi kronis dapat memengaruhi berbagai sistem.
Pengaruh dari kondisi kesehatan kronis dapat menjangkau area yang lebih luas
dibandingkan pada saat permulaan proses. Penderita asma tidak hanya mengalami
manifestasi fisik, tetapi mereka sering kali membatasi aktivitas dalam cara-cara
tertentu yang dapat menyebabkan isolasi, sehingga dapat memengaruhi kesehatan
mental dan rekreasional mereka. Hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung,
stroke, dan gagal ginjal.
b. Etiologi
4. Badan dingin dan lembab, terutama pada kaki, tangan dan ujung hidungnya.
Tanda-tanda kematian:
Tidak bernapas
Denyut Jantung berhenti
Tidak ada respon
Mulut terbuka
Kaku
A Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan penyakit terminal, menggunakan pendekatan
holistik yaitu suatu pendekatan yang menyeluruh terhadap klien, bukan hanya pada
penyakit dan aspek pengobatan dan penyembuhan saja akan tetapi juga aspek
psikososial lainnya.
. Sebelum perawat dapat merencanakan asuhan keperawatan pada pasien yang
tidak ada harapan sembuh, perawat harus mengidentifikasi dan menetapkan masalah
pasien terlebih dahulu. Tujuan pengkajian adalah memberi gambaran yang terus
menerus mengenai kesehatan pasien yang memungkinkan tim perawatan untuk
merencanakan asuhan keperawatannya secara perseorangan.
Pengumpulan data dimulai dengan upaya untuk mengenal pasien dan
keluarganya. Siapa pasien itu dan bagaimana kondisinya akan membahayakan
jiwanya. Rencana pengobatan apa yang telah di laksanakan ? tindakan apa saja yang
telah diberikan ? adakah bukti mengenai pengetahuannya, prognosisnya dan pada
proses kematian yang mana pasien berada? Apakah ia menderita rasa nyeri? Apakah
anggota keluarganya mengetahui prognosisnya,dan bagaimana reaksi mereka?
Filsafat apa yang dianut pasien dan keluarganya mengenai hidup dan mati,
pengkajian kebutuhan,keadaan, dan masalah kesehatan/keperawatan pasien
khususnya. Sikap pasien terghadap penyakitnya,antara lain apakah pasien tabah
terhadap penyakitnya, apakah menyadari tentang keadaannya?
1. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Berisi tentang penyakit yang diderita klien pada saat sekarang.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Berisi tentang keadaan klien apakah klien pernah masuk rumah sakit
dengan penyakit yang sama.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah anggota keluarga pernah menderita penyakit yang sama dengan
klien.
2. pengkajian umum
a. Perasaan Takut.
Kebanyakan pasien merasa takut terhadap rasa nyeri yang tidak
terkendalikan yang begitu sering di asosiakan dengan keadaan sakit terminal,
terutama bila keadaan tersebut di sebabkan oleh penyakit yang ganas. Perawat
harus menggunakan pertimbnagan yang sehat apabila sedang merawat orang
yang sakit terminal. Perawat harus mengendalikan rasa nyeri pasien dengan
cara yang tepat.
Perasaan takut yang muncul mungkin takut terhadap rasa nyeri,
walaupun secara teori, nyeri tersebut dapat diatasi dengan obat penghilang
rasa nyeri,seperti aspirin,dehidrokodein dan dektromororamid. Apabila orang
berbicara tentang perasaan takut mereka terhadap maut, respons mereka
secara tipikal mencakup perasaan yang takut terhadap hal yang tidak
jelas,takut meninggalkan orang yang dicintai, kehilangan martabat, urusan
yang belum selesai dan sebagainya. Kematian merupakan berhentinya
kehidupan. Semua orang akan mengalami kematian tersebut. Dalam
menghadapi kematian ini, pada umumnya orang akan merasa takut dan cemas.
Ketakutan dan kecemasan terhadap kematian ini dapat membuat pasien tegang
dan stress.
b. Emosi.
Emosi pasien yang muncul pada tahap menjelang kematian ,antara lain
mencela dan mudah marah.
c. Tanda vital.
Perubahan fungsi tubuh sering tercermin pada suhu badan, denyut nadi,
pernafasan, dan tekanan darah. Mekanisme fisiologis yang mengaturnya berkaitan
satu sama lain. Setiap perubahan yang berlainan dengan keadaan yang normal
dianggap sebagai indikasi yang penting untuk mengenali keadaan kesehatan
seseorang.
d. Kesadaran.
Kesadaran yang sehat dan adekuat dikenal sebagai awas waspada, yang
merupakan ekspresi tentang apa yang dilihat, didengar, dialami, dan perasaan
keseimbangan, nyeri, suhu, raba, getar gerak, gerak tekan dan sikap, bersifat adekuat
yaitu tepat dan sesuai
e. Fungsi tubuh.
Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ. Setiap organ mempunyai fungsi
khusus. Maka lakukan Pemeriksaan Head To To Perubahan fisik saat kematian
mendekat
a. Pasien kurang responsif terhadap sentuhan
b. Fungsi tubuh melambat
c. Pasien berkemih dan defekasi secara tidak sengaja
d. Rahang cenderung jatuh
e. Pernafasan tidak teratur dan dangkal
f. Sirkulasi melambat dan ektremitas dingin, nadi cepat dan melemah
g. Kulit pucat
h. Mata memelalak dan tidak ada respon terhadap cahaya.
B. Diagnosa Keperawatan
C. Rencana Keperawatan
1.Merasa kehilangan harapan hidup dan terisolasi dari lingkungan sosial
berhubungan dengan kondisi sakit terminal
Tujuan :
Klien merasa tenang menghadapi sakaratul maut sehubungan dengan sakit terminal
Intervensi :
a) Dengarkan dengan penuh empati setiap pertanyaan dan berikan respon jika
dIbutuhkan klien dan gali perasaan klien.
b) Berikan klien harapan untuk dapat bertahan hidup.
c) Bantu klien menerima keadaannya sehubungan dengan ajal yang akan
menjelang.
d) Usahakan klien untuk dapat berkomunikasi dan selalu ada teman di dekatnya.
e) Perhatikan kenyamanan fisik klien.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada lanjut usia, yang menjadi obyek
adalah pasien lanjut usia (core), disusul dengan aspek pengobatan medis (cure), dan
yang terakhir, perawatan dalam arti yang luas (care),. Core,cure,care merupakan tiga
aspek yang saling berkaitan dan saling berpengaruh. Kapanpun ajal menjemput,
semua orang harus siap. Namun ternyata semua orang termasuk lanjut usia akan
merasa syok berat saat dokter memvonis bahwa penyakit yang dideritanya tidak bisa
disembuhkan.
BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
A. Hospice adalah perawatan pasien terminal (stadium akhir) dimana pengobatan
terhadap penyakitnya tidak diperlukan lagi. Perawatan ini bertujuan meringankan
penderitaan dan rasa tidak nyaman dari pasien, berlandaskan pada aspek bio-psiko-
sosial-spiritual.
B. Jenis-Jenis Penyakit Terminal
Adapun yang dapat dikategorikan sebagai penyakit terminal adalah: Penyakit-
penyakit kanker, Penyakit-penyakit infeksi, Congestif Renal Falure (CRF), Stroke
Multiple Sklerosis, Akibat kecelakaan fatal, AIDS.
3. Elizabeth Kubbler Ross menggambarkan 5 tahap yang akan dilalui klien dalam
menghadapi bayangan akan kematian/kehilangan yang sangat bermanfaat untuk
memahami kondisi klien pada saat ini, yaitu: tahap peningkatan atau denial, tahap
anger atau marah, tahap tawar menawar atau bergaining, tahap depresi, tahap
acceptance atau menerima
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kelompok masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kelompok kami meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA